Shalat Tarawih adalah shalat sunah yang dikerjakan pada bulan Ramadan. Shalat ini dilakukan pada malam hari setelah shalat Isya dan terdiri dari delapan rakaat. Cara shalat Tarawih hampir sama dengan shalat biasa, hanya saja pada shalat Tarawih terdapat tambahan witir sebanyak tiga rakaat.
Shalat Tarawih memiliki banyak manfaat, di antaranya adalah sebagai berikut:
Jaga Kesehatan si kecil dengan cari my baby di shopee : https://s.shopee.co.id/7zsVkHI1Ih
- Mendapat pahala yang berlimpah
- Meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT
- Mempererat tali silaturahmi antar sesama umat Islam
- Melatih kesabaran dan keikhlasan
Menurut sejarah, Shalat Tarawih pertama kali dikerjakan secara berjamaah oleh Umar bin Khattab pada masa pemerintahannya.
Pada artikel ini, kita akan membahas lebih dalam tentang cara shalat Tarawih, termasuk niat, tata cara, dan doa-doa yang dibaca saat melaksanakan shalat tersebut.
Cara Shalat Tarawih
Shalat Tarawih merupakan salah satu ibadah sunah yang sangat dianjurkan di bulan Ramadan. Untuk melaksanakan ibadah ini dengan baik dan benar, terdapat beberapa aspek penting yang perlu diperhatikan, antara lain:
- Niat
- Waktu pelaksanaan
- Jumlah rakaat
- Tata cara shalat
- Doa-doa yang dibaca
- Tempat pelaksanaan
- Hukum melaksanakan shalat Tarawih
- Keutamaan shalat Tarawih
- Sunnah-sunnah shalat Tarawih
- Hal-hal yang membatalkan shalat Tarawih
Dengan memahami dan memperhatikan aspek-aspek penting tersebut, diharapkan ibadah Shalat Tarawih yang kita lakukan dapat diterima oleh Allah SWT dan memberikan manfaat yang optimal bagi kehidupan kita.
Niat
Niat merupakan salah satu rukun shalat yang sangat penting, termasuk dalam shalat Tarawih. Niat adalah tujuan atau kehendak hati untuk melakukan ibadah shalat. Dalam shalat Tarawih, niat yang benar adalah niat untuk melaksanakan shalat sunnah Tarawih karena Allah SWT.
- Keikhlasan
Niat yang ikhlas adalah niat yang semata-mata karena Allah SWT, bukan karena ingin dipuji atau dilihat orang lain.
- Kesesuaian dengan sunnah
Niat shalat Tarawih harus sesuai dengan sunnah Nabi Muhammad SAW, yaitu shalat sunnah Tarawih delapan rakaat.
- Ketepatan waktu
Niat shalat Tarawih harus dilakukan pada waktu yang tepat, yaitu setelah shalat Isya dan sebelum masuk waktu shalat Subuh.
- Kejelasan
Niat shalat Tarawih harus jelas dan diucapkan dalam hati pada saat takbiratul ihram.
Niat yang benar dan sesuai dengan ketentuan akan membuat ibadah shalat Tarawih menjadi sah dan bernilai pahala di sisi Allah SWT. Oleh karena itu, sangat penting untuk memperhatikan niat sebelum melaksanakan shalat Tarawih.
Waktu pelaksanaan
Waktu pelaksanaan shalat Tarawih memiliki kaitan yang erat dengan cara shalat Tarawih. Waktu pelaksanaan shalat Tarawih menentukan jumlah rakaat dan tata cara pelaksanaannya.
Shalat Tarawih dilaksanakan pada malam hari bulan Ramadan, setelah shalat Isya dan sebelum masuk waktu shalat Subuh. Waktu pelaksanaan shalat Tarawih ini didasarkan pada sunnah Nabi Muhammad SAW yang biasa melaksanakan shalat Tarawih pada sepertiga malam terakhir. Pada waktu tersebut, umat Islam diharapkan dapat lebih fokus dan khusyuk dalam melaksanakan ibadah shalat Tarawih.
Jumlah rakaat shalat Tarawih bervariasi tergantung pada waktu pelaksanaannya. Jika shalat Tarawih dilaksanakan pada sepertiga malam terakhir, maka jumlah rakaatnya adalah delapan rakaat. Namun, jika shalat Tarawih dilaksanakan pada sepertiga malam pertama atau kedua, maka jumlah rakaatnya bisa lebih banyak, yaitu dua puluh rakaat atau lebih. Tata cara pelaksanaan shalat Tarawih juga sedikit berbeda tergantung pada jumlah rakaatnya.
Memahami waktu pelaksanaan shalat Tarawih sangat penting untuk memastikan bahwa shalat Tarawih yang kita laksanakan sesuai dengan sunnah Nabi Muhammad SAW. Dengan melaksanakan shalat Tarawih pada waktu yang tepat dan sesuai dengan tata cara yang benar, kita dapat memperoleh pahala yang optimal dari ibadah ini.
Jumlah rakaat
Jumlah rakaat merupakan salah satu aspek penting dalam cara shalat Tarawih. Jumlah rakaat menentukan tata cara pelaksanaan shalat Tarawih, seperti jumlah salam dan doa yang dibaca. Dalam praktiknya, jumlah rakaat shalat Tarawih dapat bervariasi, tergantung pada waktu pelaksanaannya.
- Tarawih delapan rakaat
Shalat Tarawih delapan rakaat dilaksanakan pada sepertiga malam terakhir. Jumlah rakaat ini sesuai dengan sunnah Nabi Muhammad SAW. Pelaksanaan shalat Tarawih delapan rakaat dilakukan dengan cara mengerjakan empat rakaat sekaligus, kemudian dilanjutkan dengan dua rakaat, dan diakhiri dengan dua rakaat witir.
- Tarawih dua puluh rakaat
Shalat Tarawih dua puluh rakaat dilaksanakan pada sepertiga malam pertama atau kedua. Jumlah rakaat ini merupakan ijtihad dari para ulama. Pelaksanaan shalat Tarawih dua puluh rakaat dilakukan dengan cara mengerjakan dua rakaat sekaligus, kemudian dilanjutkan dengan empat rakaat, dan diakhiri dengan dua rakaat witir.
- Tarawih lebih dari dua puluh rakaat
Shalat Tarawih lebih dari dua puluh rakaat juga diperbolehkan, namun tidak disunnahkan. Jumlah rakaat ini biasanya dilaksanakan oleh orang-orang yang ingin memperbanyak ibadah pada bulan Ramadan. Pelaksanaan shalat Tarawih lebih dari dua puluh rakaat dilakukan dengan cara mengerjakan dua rakaat atau empat rakaat sekaligus, tergantung kemampuan masing-masing.
Memahami jumlah rakaat shalat Tarawih sangat penting untuk memastikan bahwa shalat Tarawih yang kita laksanakan sesuai dengan sunnah Nabi Muhammad SAW. Dengan melaksanakan shalat Tarawih dengan jumlah rakaat yang benar, kita dapat memperoleh pahala yang optimal dari ibadah ini.
Tata cara shalat
Tata cara shalat merupakan aspek penting dalam cara shalat Tarawih. Tata cara shalat meliputi gerakan, bacaan, dan doa-doa yang dilakukan dalam shalat. Memahami dan melaksanakan tata cara shalat dengan benar dapat membantu kita untuk melaksanakan shalat Tarawih dengan baik dan sah.
- Niat
Niat adalah tujuan atau kehendak hati untuk melakukan shalat. Dalam shalat Tarawih, niat yang benar adalah niat untuk melaksanakan shalat sunnah Tarawih karena Allah SWT.
- Takbiratul ihram
Takbiratul ihram adalah ucapan “Allahu Akbar” yang diucapkan pada awal shalat. Takbiratul ihram menandai dimulainya shalat dan mengangkat hadas.
- Rukuk
Rukuk adalah gerakan membungkukkan badan dengan meletakkan kedua tangan di atas lutut. Rukuk dilakukan setelah membaca surat Al-Fatihah.
- I’tidal
I’tidal adalah gerakan berdiri tegak setelah rukuk. I’tidal dilakukan dengan mengangkat kedua tangan sejajar dengan bahu.
Memahami dan melaksanakan tata cara shalat dengan benar sangat penting untuk memastikan bahwa shalat Tarawih yang kita laksanakan sesuai dengan sunnah Nabi Muhammad SAW. Dengan melaksanakan shalat Tarawih sesuai dengan tata cara yang benar, kita dapat memperoleh pahala yang optimal dari ibadah ini.
Doa-doa yang dibaca
Dalam shalat Tarawih, terdapat beberapa doa-doa yang dibaca pada setiap rakaatnya. Doa-doa ini merupakan bagian penting dari cara shalat Tarawih dan memiliki makna dan tujuan tertentu. Doa-doa yang dibaca dalam shalat Tarawih antara lain:
- Doa Iftitah
- Doa Qunut
- Doa setelah membaca surat Al-Fatihah
- Doa rukuk
- Doa i’tidal
- Doa sujud
- Doa setelah (tasyahud) akhir
Membaca doa-doa tersebut dalam shalat Tarawih sangat dianjurkan karena memiliki beberapa keutamaan, di antaranya:
- Mendapatkan pahala yang berlimpah
- Menambah kekhusyukan dalam shalat
- Memohon ampunan dan perlindungan dari Allah SWT
- Mengharap rahmat dan keberkahan dari Allah SWT
Oleh karena itu, memahami dan membaca doa-doa yang terdapat dalam shalat Tarawih dengan baik dan benar merupakan salah satu aspek penting dalam cara shalat Tarawih. Dengan membaca doa-doa tersebut, kita dapat meningkatkan kualitas ibadah shalat Tarawih kita dan memperoleh pahala yang berlimpah dari Allah SWT.
Tempat pelaksanaan
Tempat pelaksanaan merupakan aspek penting dalam cara shalat Tarawih. Tempat pelaksanaan yang baik dan sesuai dengan syariat akan membantu kita untuk melaksanakan shalat Tarawih dengan nyaman dan khusyuk. Beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait dengan tempat pelaksanaan shalat Tarawih antara lain:
- Masjid
Masjid merupakan tempat pelaksanaan shalat Tarawih yang paling utama. Masjid adalah tempat ibadah yang suci dan bersih, sehingga sangat cocok untuk digunakan sebagai tempat melaksanakan shalat Tarawih.
- Musala
Musala adalah tempat ibadah yang lebih kecil dari masjid. Musala juga dapat digunakan sebagai tempat pelaksanaan shalat Tarawih, terutama jika masjid tidak memungkinkan untuk menampung semua jamaah.
- Rumah
Rumah juga dapat digunakan sebagai tempat pelaksanaan shalat Tarawih, terutama jika tidak ada masjid atau musala di sekitar tempat tinggal kita.
- Lapangan
Lapangan juga dapat digunakan sebagai tempat pelaksanaan shalat Tarawih, terutama jika jumlah jamaah sangat banyak dan tidak dapat ditampung di masjid atau musala.
Dalam memilih tempat pelaksanaan shalat Tarawih, kita perlu memperhatikan beberapa hal, seperti kebersihan dan kenyamanan tempat, keamanan dan ketertiban selama pelaksanaan shalat, serta kemudahan akses bagi jamaah. Dengan memilih tempat pelaksanaan shalat Tarawih yang baik dan sesuai, kita dapat melaksanakan ibadah shalat Tarawih dengan lebih nyaman dan khusyuk.
Hukum melaksanakan shalat Tarawih
Shalat Tarawih merupakan salah satu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan di bulan Ramadan. Hukum melaksanakan shalat Tarawih adalah sunnah muakkadah, artinya sangat dianjurkan untuk dilaksanakan. Shalat Tarawih memiliki banyak keutamaan, di antaranya dapat menghapus dosa-dosa kecil, meningkatkan derajat di sisi Allah SWT, dan melatih kesabaran dan kekhusyukan.
Cara melaksanakan shalat Tarawih pada dasarnya sama dengan shalat biasa, hanya saja pada shalat Tarawih terdapat tambahan witir sebanyak tiga rakaat. Shalat Tarawih biasanya dilaksanakan secara berjamaah di masjid atau musala, namun juga dapat dilakukan secara individu di rumah. Waktu pelaksanaan shalat Tarawih adalah setelah shalat Isya hingga sebelum masuk waktu shalat Subuh.
Memahami hukum melaksanakan shalat Tarawih sangat penting untuk mengetahui kewajiban dan keutamaan ibadah ini. Dengan melaksanakan shalat Tarawih sesuai dengan ketentuan syariat, kita dapat memperoleh pahala yang berlimpah dan meningkatkan kualitas ibadah kita di bulan Ramadan. Oleh karena itu, sangat dianjurkan bagi umat Islam untuk melaksanakan shalat Tarawih secara berjamaah atau individu, sebagai bentuk ibadah dan ketaatan kepada Allah SWT.
Keutamaan Shalat Tarawih
Shalat Tarawih memiliki banyak keutamaan bagi umat Islam, khususnya mereka yang menjalankannya sesuai dengan cara shalat Tarawih yang benar. Beberapa keutamaan shalat Tarawih antara lain sebagai berikut:
- Mendapatkan Pahala yang Berlimpah
Shalat Tarawih merupakan amalan yang sangat dianjurkan di bulan Ramadan. Dengan melaksanakan shalat Tarawih, umat Islam dapat memperoleh pahala yang berlimpah dari Allah SWT.
- Menghapus Dosa-Dosa Kecil
Shalat Tarawih juga menjadi salah satu cara untuk menghapus dosa-dosa kecil yang telah diperbuat. Dengan memperbanyak ibadah di bulan Ramadan, khususnya shalat Tarawih, diharapkan dosa-dosa tersebut dapat terampuni oleh Allah SWT.
- Meningkatkan Derajat di Sisi Allah SWT
Shalat Tarawih juga dapat menjadi jalan untuk meningkatkan derajat di sisi Allah SWT. Bagi mereka yang istiqamah dalam melaksanakan shalat Tarawih, Allah SWT akan memberikan ganjaran yang besar.
- Melatih Kesabaran dan Kekhusyukan
Shalat Tarawih juga merupakan sarana untuk melatih kesabaran dan kekhusyukan. Dengan melaksanakan shalat Tarawih secara berjamaah dan dalam waktu yang cukup lama, umat Islam dapat melatih kesabaran dan kekhusyukan dalam beribadah.
Dengan mengetahui berbagai keutamaan shalat Tarawih, diharapkan umat Islam semakin termotivasi untuk melaksanakan shalat Tarawih dengan sebaik-baiknya. Shalat Tarawih menjadi salah satu ibadah yang dapat memberikan banyak manfaat, baik di dunia maupun di akhirat.
Sunnah-sunnah Shalat Tarawih
Sunnah-sunnah shalat Tarawih merupakan amalan-amalan yang dianjurkan untuk dilakukan dalam shalat Tarawih. Sunnah-sunnah ini tidak wajib dilakukan, namun sangat dianjurkan untuk dikerjakan karena dapat menambah pahala dan kesempurnaan shalat Tarawih. Beberapa sunnah-sunnah shalat Tarawih antara lain:
- Melaksanakan shalat Tarawih secara berjamaah
- Membaca surat Al-Fatihah dan surat pendek pada setiap rakaat
- Melakukan qiyamul lail (shalat malam) setelah shalat Tarawih
- Membaca witir sebanyak tiga rakaat setelah shalat Tarawih
- Mengerjakan shalat Tarawih dengan tenang dan khusyuk
Sunnah-sunnah shalat Tarawih memiliki kaitan yang erat dengan cara shalat Tarawih. Dengan melaksanakan sunnah-sunnah tersebut, maka cara shalat Tarawih yang kita lakukan akan semakin sempurna dan sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW. Misalnya, dengan melaksanakan shalat Tarawih secara berjamaah, maka kita akan mendapatkan pahala yang lebih besar dibandingkan dengan melaksanakan shalat Tarawih secara individu. Selain itu, dengan membaca surat Al-Fatihah dan surat pendek pada setiap rakaat, maka shalat Tarawih kita akan semakin lengkap dan bernilai.
Memahami dan melaksanakan sunnah-sunnah shalat Tarawih sangat penting bagi umat Islam yang ingin memperoleh pahala yang berlimpah dari ibadah shalat Tarawih. Dengan melaksanakan sunnah-sunnah tersebut, maka shalat Tarawih yang kita lakukan akan semakin sempurna dan sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW. Hal ini juga akan memberikan dampak positif bagi kehidupan kita, karena shalat Tarawih merupakan salah satu ibadah yang dapat mendekatkan diri kita kepada Allah SWT.
Hal-hal yang membatalkan shalat Tarawih
Memahami hal-hal yang membatalkan shalat Tarawih merupakan aspek penting dalam mempelajari cara shalat Tarawih. Dengan mengetahui hal-hal yang membatalkan shalat Tarawih, kita dapat menghindari hal-hal tersebut selama melaksanakan shalat, sehingga shalat kita menjadi sah dan diterima oleh Allah SWT.
- Keluarnya sesuatu dari qubul atau dubur
Keluarnya sesuatu dari qubul atau dubur, baik berupa angin, air, atau benda padat, dapat membatalkan shalat Tarawih. Hal ini dikarenakan keluarnya sesuatu dari qubul atau dubur merupakan salah satu bentuk hadas besar yang mengharuskan kita untuk bersuci dengan cara mandi.
- Hilangnya akal
Hilangnya akal, seperti karena pingsan atau mabuk, dapat membatalkan shalat Tarawih. Hal ini dikarenakan hilangnya akal membuat kita tidak dapat memenuhi syarat sah shalat, yaitu adanya kesadaran dan niat.
- Berbicara dengan sengaja
Berbicara dengan sengaja, meskipun hanya satu kata, dapat membatalkan shalat Tarawih. Hal ini dikarenakan berbicara dengan sengaja merupakan salah satu bentuk perbuatan yang dapat merusak kekhusyukan shalat.
- Tertawa terbahak-bahak
Tertawa terbahak-bahak yang mengeluarkan suara dapat membatalkan shalat Tarawih. Hal ini dikarenakan tertawa terbahak-bahak merupakan salah satu bentuk perbuatan yang dapat merusak kekhusyukan shalat.
Memahami dan menghindari hal-hal yang membatalkan shalat Tarawih sangat penting untuk memastikan bahwa shalat Tarawih yang kita laksanakan sah dan diterima oleh Allah SWT. Dengan mengetahui hal-hal tersebut, kita dapat lebih fokus dan khusyuk dalam melaksanakan shalat Tarawih, sehingga memperoleh pahala dan keberkahan yang melimpah dari ibadah ini.
Pertanyaan Umum tentang “Cara Shalat Tarawih”
Pertanyaan umum ini bertujuan untuk memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang sering diajukan mengenai tata cara pelaksanaan shalat Tarawih. Dengan memahami jawaban-jawaban ini, diharapkan umat Islam dapat melaksanakan shalat Tarawih dengan benar dan sesuai dengan sunnah.
Pertanyaan 1: Kapan waktu pelaksanaan shalat Tarawih?
Jawaban: Waktu pelaksanaan shalat Tarawih adalah setelah shalat Isya hingga sebelum masuk waktu shalat Subuh.
Pertanyaan 2: Berapa jumlah rakaat shalat Tarawih?
Jawaban: Jumlah rakaat shalat Tarawih dapat bervariasi, yaitu delapan, dua puluh, atau lebih dari dua puluh rakaat.
Pertanyaan 3: Bagaimana urutan shalat Tarawih?
Jawaban: Urutan shalat Tarawih adalah sama dengan shalat biasa, ditambah dengan witir tiga rakaat setelah shalat Tarawih selesai.
Pertanyaan 4: Apa saja doa-doa yang dibaca dalam shalat Tarawih?
Jawaban: Doa-doa yang dibaca dalam shalat Tarawih antara lain doa iftitah, doa qunut, doa setelah membaca surat Al-Fatihah, doa rukuk, doa i’tidal, doa sujud, dan doa setelah tasyahud akhir.
Pertanyaan 5: Apakah shalat Tarawih dapat dilaksanakan secara berjamaah?
Jawaban: Ya, shalat Tarawih dianjurkan untuk dilaksanakan secara berjamaah di masjid atau musala.
Pertanyaan 6: Apakah diperbolehkan melakukan shalat Tarawih di rumah?
Jawaban: Ya, shalat Tarawih juga diperbolehkan untuk dilakukan secara individu di rumah, jika tidak memungkinkan untuk dilaksanakan secara berjamaah.
Sebagai kesimpulan, memahami cara shalat Tarawih yang benar sangat penting untuk menjalankan ibadah ini dengan baik dan mendapatkan pahalanya secara maksimal. Dengan mengikuti panduan yang telah diuraikan dalam pertanyaan umum ini, diharapkan umat Islam dapat melaksanakan shalat Tarawih dengan sempurna dan meraih keberkahan di bulan Ramadan.
Pembahasan selanjutnya akan mengulas tentang keutamaan shalat Tarawih dan sunnah-sunnah yang dianjurkan dalam pelaksanaannya.
Tips Melaksanakan Shalat Tarawih
Shalat Tarawih merupakan salah satu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan di bulan Ramadan. Untuk melaksanakannya dengan baik dan benar, berikut beberapa tips yang dapat diikuti:
Tip 1: Niatkan dengan benar
Niatkan shalat Tarawih untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memperoleh pahala yang berlimpah.
Tip 2: Berwudhu dengan sempurna
Berwudhu dengan sempurna sebelum shalat Tarawih untuk mensucikan diri dari hadas kecil.
Tip 3: Datang ke masjid lebih awal
Datang ke masjid lebih awal untuk mendapatkan saf yang lebih baik dan mempersiapkan diri dengan tenang.
Tip 4: Ikuti imam dengan baik
Ikuti gerakan dan bacaan imam dengan baik untuk menjaga kekhusyukan shalat Tarawih.
Tip 5: Perbanyak membaca doa
Perbanyak membaca doa-doa yang dianjurkan, seperti doa iftitah, doa qunut, dan doa setelah tasyahud akhir.
Tip 6: Khusyuk dan fokus
Jagalah kekhusyukan dan fokus selama shalat Tarawih dengan menjauhkan pikiran dari hal-hal duniawi.
Tip 7: Lakukan secara berjamaah
Upayakan untuk melaksanakan shalat Tarawih secara berjamaah di masjid atau musala untuk mendapatkan pahala yang lebih besar.
Tip 8: Tertib dan disiplin
Tertib dan disiplin dalam melaksanakan shalat Tarawih, termasuk dalam hal waktu dan jumlah rakaat.
Dengan mengikuti tips-tips di atas, diharapkan ibadah shalat Tarawih yang kita lakukan dapat lebih sempurna dan bernilai di sisi Allah SWT.
Kesimpulan
Shalat Tarawih merupakan ibadah sunnah yang sangat dianjurkan di bulan Ramadan. Untuk melaksanakannya dengan baik dan benar, ada beberapa aspek penting yang perlu diperhatikan, seperti niat, waktu pelaksanaan, jumlah rakaat, tata cara shalat, doa-doa yang dibaca, tempat pelaksanaan, hukum melaksanakan shalat Tarawih, keutamaan shalat Tarawih, sunnah-sunnah shalat Tarawih, dan hal-hal yang membatalkan shalat Tarawih.
Dengan memahami dan melaksanakan aspek-aspek tersebut, diharapkan ibadah shalat Tarawih yang kita lakukan dapat diterima oleh Allah SWT dan memberikan manfaat yang optimal bagi kehidupan kita. Shalat Tarawih menjadi salah satu sarana untuk meningkatkan ketakwaan, mempererat tali silaturahmi, dan memperoleh ampunan dari Allah SWT.