Shalat tarawih merupakan salah satu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan selama bulan Ramadhan. Shalat ini dapat dikerjakan secara berjamaah di masjid atau mushala, maupun secara sendiri di rumah. Bagi yang memilih untuk melaksanakan shalat tarawih di rumah sendiri, berikut adalah tata caranya:
Shalat tarawih di rumah sendiri memiliki beberapa keutamaan, di antaranya: lebih khusyuk, tidak terburu-buru, dan dapat disesuaikan dengan kemampuan masing-masing. Selain itu, shalat tarawih di rumah sendiri juga memiliki sejarah yang panjang. Pada masa Rasulullah SAW, shalat tarawih dikerjakan secara berjamaah di masjid, namun seiring berjalannya waktu, banyak sahabat yang mulai melaksanakannya secara sendiri di rumah.
Jaga Kesehatan si kecil dengan cari my baby di shopee : https://s.shopee.co.id/7zsVkHI1Ih
Pada artikel ini, kita akan membahas lebih dalam tentang tata cara shalat tarawih di rumah sendiri, termasuk niat, rakaat, dan bacaan-bacaannya. Selain itu, kita juga akan membahas tentang keutamaan shalat tarawih dan sejarahnya.
Cara Sholat Tarawih di Rumah Sendiri
Shalat tarawih di rumah sendiri memiliki beberapa keutamaan, di antaranya lebih khusyuk, tidak terburu-buru, dan dapat disesuaikan dengan kemampuan masing-masing. Untuk melaksanakan shalat tarawih di rumah sendiri dengan baik dan benar, terdapat beberapa aspek penting yang perlu diperhatikan, antara lain:
- Niat
- Waktu
- Rakaat
- Bacaan
- Gerakan
- Doa
- Tata cara
- Tempat
- Pakaian
Kesembilan aspek tersebut saling berkaitan dan berpengaruh terhadap sah atau tidaknya shalat tarawih yang dikerjakan. Niat yang benar menjadi dasar utama dalam mengerjakan shalat, diikuti dengan waktu pelaksanaan yang tepat. Rakaat shalat tarawih yang dikerjakan juga harus sesuai dengan tuntunan, yaitu 8 rakaat atau 20 rakaat. Bacaan shalat tarawih meliputi surat-surat pendek dari Al-Qur’an, zikir, dan doa. Gerakan shalat tarawih harus dilakukan dengan benar dan sesuai dengan tuntunan, mulai dari takbiratul ihram hingga salam. Doa setelah shalat tarawih juga merupakan bagian penting yang tidak boleh ditinggalkan. Tata cara shalat tarawih, tempat pelaksanaannya, dan pakaian yang dikenakan juga perlu diperhatikan agar shalat tarawih dapat dikerjakan dengan sempurna.
Niat
Niat merupakan aspek penting dalam shalat tarawih, yang membedakannya dari ibadah lainnya. Niat harus diucapkan dalam hati sebelum memulai shalat dan harus sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW.
- Lafal Niat
Lafal niat shalat tarawih adalah sebagai berikut: “Ushalli sunnatan tarawihi rak’ataini lillahi ta’ala.”
- Waktu Niat
Niat shalat tarawih diucapkan setelah takbiratul ihram, yaitu ketika mengangkat tangan sambil mengucapkan “Allahu Akbar”.
- Tempat Niat
Niat shalat tarawih dilakukan dalam hati, tidak perlu diucapkan dengan lisan.
- Rukun Niat
Rukun niat shalat tarawih meliputi: jenis shalat (tarawih), jumlah rakaat, dan lillahi ta’ala (karena Allah SWT).
Dengan memahami dan mengamalkan niat shalat tarawih dengan baik, maka shalat tarawih yang kita kerjakan akan menjadi sah dan bernilai ibadah di sisi Allah SWT. Selain itu, niat yang benar juga akan membantu kita untuk lebih khusyuk dan fokus dalam melaksanakan shalat tarawih.
Waktu
Waktu merupakan salah satu aspek penting dalam shalat tarawih, baik yang dikerjakan di masjid maupun di rumah sendiri. Pelaksanaan shalat tarawih pada waktu yang tepat akan mempengaruhi kesempurnaan dan keabsahan shalat tersebut.
- Waktu Pelaksanaan
Shalat tarawih dikerjakan pada waktu antara shalat Isya dan terbit fajar. Waktu terbaik untuk melaksanakan shalat tarawih adalah pada sepertiga malam terakhir, yaitu setelah pukul 00.00 WIB.
- Waktu Istirahat
Dalam melaksanakan shalat tarawih, dianjurkan untuk mengambil waktu istirahat sejenak setelah setiap empat rakaat. Waktu istirahat ini dapat digunakan untuk duduk, membaca Al-Qur’an, atau berzikir.
- Waktu Shalat Witir
Shalat witir merupakan bagian dari shalat tarawih yang dikerjakan pada akhir shalat tarawih. Waktu pelaksanaan shalat witir adalah setelah selesai shalat tarawih, yaitu sebelum terbit fajar.
- Waktu Berakhir
Waktu berakhirnya shalat tarawih adalah ketika terbit fajar. Jika shalat tarawih belum selesai sebelum terbit fajar, maka shalat tarawih tersebut tidak perlu dilanjutkan.
Dengan memahami dan memperhatikan aspek waktu dalam shalat tarawih, maka kita dapat melaksanakan shalat tarawih dengan baik dan benar, sehingga shalat tarawih kita menjadi sah dan bernilai ibadah di sisi Allah SWT. Selain itu, memperhatikan waktu shalat tarawih juga dapat membantu kita untuk lebih disiplin dan teratur dalam beribadah.
Rakaat
Rakaat merupakan salah satu komponen penting dalam shalat tarawih, yang menentukan jumlah gerakan dan bacaan yang dilakukan dalam setiap shalat. Dalam shalat tarawih, terdapat dua pilihan jumlah rakaat yang dapat dikerjakan, yaitu 8 rakaat atau 20 rakaat.
Jumlah rakaat dalam shalat tarawih mempengaruhi tata cara pelaksanaannya. Jika mengerjakan 8 rakaat, maka setiap 2 rakaat diakhiri dengan salam. Sedangkan jika mengerjakan 20 rakaat, maka setiap 4 rakaat diakhiri dengan salam, dan setelah 8 rakaat pertama dilakukan shalat witir.
Memahami jumlah rakaat dalam shalat tarawih sangat penting untuk memastikan sahnya shalat yang dikerjakan. Selain itu, jumlah rakaat juga mempengaruhi pahala yang diperoleh dari shalat tarawih. Semakin banyak rakaat yang dikerjakan, maka semakin besar pahala yang akan didapatkan.
Selain itu, jumlah rakaat dalam shalat tarawih juga dapat disesuaikan dengan kemampuan masing-masing individu. Jika merasa kuat, maka dapat mengerjakan 20 rakaat. Namun jika merasa kurang kuat, maka dapat mengerjakan 8 rakaat saja.
Dengan memahami hubungan antara rakaat dan cara shalat tarawih di rumah sendiri, kita dapat melaksanakan shalat tarawih dengan baik dan benar, sehingga shalat tarawih kita menjadi sah dan bernilai ibadah di sisi Allah SWT.
Bacaan
Dalam shalat tarawih, bacaan memegang peranan penting yang tidak dapat dipisahkan dari tata cara pelaksanaannya. Bacaan dalam shalat tarawih meliputi bacaan-bacaan yang diucapkan pada setiap gerakan shalat, seperti takbir, surah Al-Fatihah, ayat-ayat Al-Qur’an, zikir, dan doa.
- Bacaan Rukun
Bacaan rukun adalah bacaan-bacaan yang wajib diucapkan dalam shalat tarawih, sehingga jika ditinggalkan maka shalat menjadi tidak sah. Bacaan rukun meliputi takbiratul ihram, surah Al-Fatihah, dan (tasyahud akhir).
- Bacaan Sunnah
Bacaan sunnah adalah bacaan-bacaan yang dianjurkan untuk diucapkan dalam shalat tarawih, namun jika ditinggalkan tidak membatalkan shalat. Bacaan sunnah meliputi ayat-ayat Al-Qur’an setelah surah Al-Fatihah, qunut, dan doa setelah shalat.
- Bacaan Zikir
Bacaan zikir adalah bacaan-bacaan yang diucapkan untuk mengingat Allah SWT, baik secara jahr (dikeraskan) maupun sirr (dipelankan). Bacaan zikir dalam shalat tarawih biasanya diucapkan pada saat berdiri, rukuk, dan sujud.
- Bacaan Doa
Bacaan doa adalah bacaan-bacaan yang berisi permintaan kepada Allah SWT. Bacaan doa dalam shalat tarawih biasanya diucapkan pada saat tasyahud akhir dan setelah shalat.
Dengan memahami dan mengamalkan bacaan-bacaan dalam shalat tarawih dengan baik, maka shalat tarawih yang kita kerjakan akan menjadi lebih sempurna dan bernilai ibadah di sisi Allah SWT. Selain itu, bacaan-bacaan dalam shalat tarawih juga dapat membantu kita untuk lebih khusyuk dan fokus dalam melaksanakan shalat tarawih.
Gerakan
Gerakan merupakan salah satu aspek penting dalam shalat tarawih, yang meliputi seluruh pergerakan tubuh selama melaksanakan shalat. Gerakan dalam shalat tarawih harus dilakukan dengan benar dan sesuai dengan tuntunan, agar shalat dapat dilaksanakan dengan sempurna dan sah.
- Takbiratul Ihram
Takbiratul ihram adalah gerakan mengangkat kedua tangan sambil mengucapkan “Allahu Akbar” pada awal shalat. Gerakan ini menandakan dimulainya shalat dan menjadi syarat sahnya shalat.
- Rukuk
Rukuk adalah gerakan membungkukkan badan hingga punggung sejajar dengan lantai. Gerakan ini dilakukan setelah membaca surah Al-Fatihah dan surat pendek.
- Sujud
Sujud adalah gerakan meletakkan dahi, hidung, kedua telapak tangan, kedua lutut, dan kedua ujung kaki di lantai. Gerakan ini dilakukan setelah rukuk dan menjadi gerakan yang paling utama dalam shalat.
- Duduk di antara Dua Sujud
Duduk di antara dua sujud adalah gerakan duduk dengan posisi iftirasy, yaitu duduk di atas tumit dengan kedua kaki ditekuk ke samping. Gerakan ini dilakukan setelah sujud pertama dan sebelum sujud kedua.
Dengan memahami dan mengamalkan gerakan-gerakan dalam shalat tarawih dengan baik, maka shalat tarawih yang kita kerjakan akan menjadi lebih sempurna dan bernilai ibadah di sisi Allah SWT. Selain itu, gerakan-gerakan dalam shalat tarawih juga dapat membantu kita untuk lebih khusyuk dan fokus dalam melaksanakan shalat tarawih.
Doa
Doa merupakan salah satu bagian penting dalam shalat tarawih, baik yang dikerjakan di masjid maupun di rumah sendiri. Doa dalam shalat tarawih dapat dipanjatkan setelah setiap rakaat atau setelah selesai shalat tarawih.
Doa yang dipanjatkan dalam shalat tarawih dapat berupa doa-doa yang terdapat dalam Al-Qur’an dan hadis, maupun doa-doa yang disusun sendiri oleh masing-masing individu. Doa-doa yang dipanjatkan biasanya berisi permintaan kepada Allah SWT agar diampuni dosa-dosa, diberi kesehatan, rezeki, dan kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Memanjatkan doa dalam shalat tarawih memiliki banyak manfaat, di antaranya:
- Menunjukkan rasa syukur kepada Allah SWT atas segala nikmat yang telah diberikan.
- Memohon ampunan atas dosa-dosa yang telah dilakukan.
- Meminta pertolongan kepada Allah SWT dalam menghadapi berbagai masalah dan kesulitan.
- Memperkuat hubungan antara hamba dengan Tuhannya.
Dengan memahami dan mengamalkan doa-doa dalam shalat tarawih dengan baik, maka shalat tarawih yang kita kerjakan akan menjadi lebih sempurna dan bernilai ibadah di sisi Allah SWT. Selain itu, doa-doa dalam shalat tarawih juga dapat membantu kita untuk lebih khusyuk dan fokus dalam melaksanakan shalat tarawih.
Tata Cara
Tata cara shalat tarawih di rumah sendiri merupakan aspek penting yang perlu diperhatikan agar shalat tarawih yang dikerjakan sah dan bernilai ibadah. Tata cara shalat tarawih meliputi beberapa aspek, antara lain:
- Niat
Niat merupakan syarat sah shalat, termasuk shalat tarawih. Niat shalat tarawih harus diucapkan dalam hati sebelum memulai shalat dengan lafal: “Ushalli sunnatan tarawihi rak’ataini lillahi ta’ala.”
- Rakaat
Shalat tarawih dikerjakan dalam 8 atau 20 rakaat, dengan setiap 2 rakaat diakhiri dengan salam. Jika mengerjakan 20 rakaat, maka setelah 8 rakaat pertama dilanjutkan dengan shalat witir.
- Bacaan
Bacaan dalam shalat tarawih meliputi takbiratul ihram, surah Al-Fatihah, ayat-ayat Al-Qur’an, zikir, dan doa. Bacaan-bacaan ini diucapkan pada setiap gerakan shalat dengan suara jahr (dikeraskan) atau sirr (dipelankan).
- Gerakan
Gerakan dalam shalat tarawih meliputi takbiratul ihram, rukuk, sujud, duduk di antara dua sujud, dan salam. Gerakan-gerakan ini dilakukan dengan benar dan sesuai dengan tuntunan agar shalat sah.
Dengan memahami dan mengamalkan tata cara shalat tarawih dengan baik, maka shalat tarawih yang dikerjakan akan menjadi lebih sempurna dan bernilai ibadah di sisi Allah SWT. Selain itu, tata cara shalat tarawih juga dapat membantu kita untuk lebih khusyuk dan fokus dalam melaksanakan shalat tarawih.
Tempat
Tempat merupakan salah satu aspek penting yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan shalat tarawih di rumah sendiri. Tempat yang digunakan untuk shalat tarawih haruslah bersih, suci, dan menghadap ke arah kiblat. Tempat yang bersih dan suci akan membuat kita merasa lebih nyaman dan khusyuk dalam melaksanakan shalat. Sedangkan menghadap ke arah kiblat merupakan syarat sah shalat, sehingga sangat penting untuk diperhatikan.
Selain kebersihan, kesucian, dan arah kiblat, tempat yang digunakan untuk shalat tarawih juga haruslah kondusif. Artinya, tempat tersebut haruslah tenang dan tidak bising, sehingga kita dapat fokus dan berkonsentrasi dalam melaksanakan shalat. Jika memungkinkan, sebaiknya kita memilih tempat yang jauh dari keramaian dan kebisingan, seperti di kamar atau di ruang khusus untuk shalat.
Dengan memilih tempat yang tepat untuk melaksanakan shalat tarawih di rumah sendiri, kita dapat menciptakan suasana yang lebih baik dan lebih khusyuk. Hal ini akan membantu kita untuk lebih fokus dan berkonsentrasi dalam melaksanakan shalat, sehingga shalat tarawih yang kita kerjakan menjadi lebih berkualitas dan bernilai ibadah di sisi Allah SWT.
Pakaian
Pakaian memegang peranan penting dalam pelaksanaan shalat tarawih di rumah sendiri. Mengenakan pakaian yang sesuai dengan syariat Islam akan membuat shalat kita lebih baik dan sempurna. Pakaian yang dikenakan saat shalat tarawih haruslah bersih, menutup aurat, dan tidak ketat. Selain itu, pakaian juga harus menyerap keringat dan nyaman dikenakan, sehingga tidak mengganggu kekhusyukan shalat.
Bagi laki-laki, pakaian yang dianjurkan untuk shalat tarawih adalah sarung dan baju koko. Sedangkan bagi perempuan, pakaian yang dianjurkan adalah mukena atau gamis yang menutup aurat dengan sempurna. Dianjurkan untuk menghindari pakaian yang terbuat dari bahan tipis atau transparan, karena dapat mengganggu konsentrasi saat shalat.
Dengan mengenakan pakaian yang sesuai, kita dapat menunjukkan rasa hormat kita kepada Allah SWT dan meningkatkan kekhusyukan dalam melaksanakan shalat tarawih. Pakaian yang bersih dan nyaman juga akan membuat kita merasa lebih tenang dan fokus dalam beribadah. Selain itu, mengenakan pakaian yang sesuai dengan syariat Islam juga merupakan bentuk ketaatan kita kepada perintah Allah SWT dan sunnah Rasulullah SAW.
Pertanyaan Seputar Cara Sholat Tarawih di Rumah Sendiri
Berikut adalah beberapa pertanyaan umum dan jawabannya terkait dengan cara sholat tarawih di rumah sendiri:
Pertanyaan 1: Apakah niat sholat tarawih harus diucapkan?
Jawaban: Ya, niat sholat tarawih harus diucapkan dalam hati sebelum memulai sholat.
Pertanyaan 2: Berapa rakaat sholat tarawih yang disunnahkan?
Jawaban: Sholat tarawih yang disunnahkan dikerjakan 8 atau 20 rakaat.
Pertanyaan 3: Apakah bacaan sholat tarawih sama dengan bacaan sholat fardhu?
Jawaban: Tidak, bacaan sholat tarawih lebih panjang dibandingkan dengan bacaan sholat fardhu.
Pertanyaan 4: Apakah gerakan sholat tarawih berbeda dengan gerakan sholat fardhu?
Jawaban: Tidak, gerakan sholat tarawih sama dengan gerakan sholat fardhu.
Pertanyaan 5: Apakah boleh sholat tarawih sambil duduk?
Jawaban: Boleh, namun lebih utama dikerjakan dengan berdiri jika mampu.
Pertanyaan 6: Apakah sholat tarawih bisa dikerjakan secara berjamaah di rumah?
Jawaban: Boleh, namun lebih utama dikerjakan secara berjamaah di masjid jika memungkinkan.
Pertanyaan-pertanyaan di atas merupakan beberapa pertanyaan umum yang sering diajukan terkait dengan cara sholat tarawih di rumah sendiri. Dengan memahami jawaban-jawaban tersebut, diharapkan kita dapat melaksanakan sholat tarawih dengan baik dan benar, sehingga ibadah kita menjadi lebih bernilai di sisi Allah SWT.
Selain pertanyaan-pertanyaan di atas, masih banyak lagi aspek lain yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan sholat tarawih di rumah sendiri. Pada bagian selanjutnya, kita akan membahas lebih dalam tentang tata cara sholat tarawih, termasuk niat, rakaat, bacaan, gerakan, dan doa-doa yang disunnahkan.
Tips Cara Sholat Tarawih di Rumah Sendiri
Berikut adalah beberapa tips yang dapat diterapkan untuk melaksanakan sholat tarawih di rumah sendiri dengan baik dan khusyuk:
1. Persiapan yang Baik
Pastikan tempat sholat bersih, tenang, dan menghadap kiblat. Siapkan pakaian sholat yang bersih dan menutup aurat. Sempatkan untuk berwudhu dengan sempurna sebelum sholat.
2. Niat yang Benar
Niatkan sholat tarawih karena Allah SWT, bukan karena ingin dilihat atau dipuji orang lain. Ucapkan niat dalam hati sebelum memulai sholat.
3. Bacaan yang Lancar
Latih membaca surat-surat pendek dan doa-doa sholat tarawih terlebih dahulu agar lancar saat sholat. Bacaan yang lancar akan membantu meningkatkan kekhusyukan.
4. Gerakan yang Sempurna
Lakukan gerakan sholat dengan sempurna dan sesuai dengan tuntunan. Jangan terburu-buru dan pastikan setiap gerakan dilakukan dengan benar.
5. Khusyuk dan Tadabbur
Fokuslah pada sholat dan hindari hal-hal yang dapat mengganggu kekhusyukan. Tadabburi atau renungkan bacaan-bacaan sholat untuk meningkatkan pemahaman dan penghayatan.
6. Istirahat Secukupnya
Jika sholat tarawih dikerjakan 20 rakaat, sempatkan untuk beristirahat sejenak setelah setiap 4 rakaat. Istirahat secukupnya akan membantu menjaga konsentrasi dan stamina.
7. Doa dengan Sungguh-sungguh
Panjatkan doa-doa setelah setiap rakaat dan setelah selesai sholat tarawih. Doakan kebaikan untuk diri sendiri, keluarga, dan umat muslim lainnya.
Dengan menerapkan tips-tips di atas, semoga sholat tarawih yang kita kerjakan di rumah sendiri menjadi lebih berkualitas dan bernilai ibadah di sisi Allah SWT.
Tips-tips ini akan membantu kita untuk lebih fokus, khusyuk, dan menghayati ibadah sholat tarawih. Dengan demikian, kita dapat memperoleh keberkahan dan pahala yang berlimpah dari Allah SWT.
Kesimpulan
Shalat tarawih di rumah sendiri memiliki banyak keutamaan, diantaranya dapat dikerjakan dengan lebih khusyuk, tidak terburu-buru, dan dapat disesuaikan dengan kemampuan masing-masing. Untuk melaksanakan shalat tarawih di rumah sendiri dengan baik dan benar, terdapat beberapa aspek penting yang perlu diperhatikan, seperti niat, waktu, rakaat, bacaan, gerakan, doa, tata cara, tempat, dan pakaian.
Salah satu poin utama dalam melaksanakan shalat tarawih di rumah sendiri adalah niat yang benar. Niat merupakan syarat sah shalat, yang membedakannya dari ibadah lainnya. Niat harus diucapkan dalam hati sebelum memulai shalat dan harus sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW.
Selain niat, waktu pelaksanaan shalat tarawih juga perlu diperhatikan. Waktu pelaksanaan shalat tarawih adalah pada waktu antara shalat Isya dan terbit fajar. Waktu terbaik untuk melaksanakan shalat tarawih adalah pada sepertiga malam terakhir.
Demikianlah pembahasan tentang cara sholat tarawih di rumah sendiri. Semoga bermanfaat dan dapat membantu kita untuk melaksanakan shalat tarawih dengan baik dan benar, sehingga ibadah kita menjadi lebih bernilai di sisi Allah SWT.