Cerita tentang Hari Raya Idul Fitri adalah kisah yang mengisahkan tentang perayaan hari kemenangan umat Islam setelah menjalankan ibadah puasa selama sebulan penuh di bulan Ramadhan. Hari Raya Idul Fitri merupakan hari yang sangat penting dan suci bagi umat Islam di seluruh dunia. Pada hari tersebut, umat Islam akan berkumpul di masjid atau lapangan untuk melaksanakan shalat Idul Fitri dan saling bermaaf-maafan.
Menceritakan tentang Hari Raya Idul Fitri memiliki banyak manfaat. Selain dapat mempererat tali silaturahmi, juga dapat menjadi sarana untuk mengenalkan ajaran Islam kepada masyarakat luas. Selain itu, cerita tentang Hari Raya Idul Fitri juga dapat menjadi bahan renungan dan pembelajaran bagi umat Islam agar selalu bersyukur dan meningkatkan ketakwaannya kepada Allah SWT.
Jaga Kesehatan si kecil dengan cari my baby di shopee : https://s.shopee.co.id/7zsVkHI1Ih
Hari Raya Idul Fitri memiliki sejarah yang panjang. Konon, perayaan Idul Fitri pertama kali dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW pada tahun 624 Masehi. Sejak saat itu, Idul Fitri menjadi salah satu hari raya yang paling penting dan dirayakan oleh seluruh umat Islam di dunia.
Pada artikel ini, kita akan membahas lebih dalam tentang sejarah, tradisi, dan makna Hari Raya Idul Fitri. Kita juga akan mengulas berbagai hikmah dan pelajaran yang dapat dipetik dari perayaan hari raya ini.
Cerita tentang Hari Raya Idul Fitri
Cerita tentang Hari Raya Idul Fitri memiliki banyak aspek penting yang saling berkaitan. Aspek-aspek ini meliputi:
- Sejarah
- Tradisi
- Makna
- Hikmah
- Pelajaran
- Perayaan
- Silaturahmi
- Spiritual
- Budaya
Sejarah Hari Raya Idul Fitri dimulai pada zaman Nabi Muhammad SAW. Tradisi perayaan Idul Fitri di setiap daerah memiliki keunikan tersendiri. Makna Idul Fitri adalah kemenangan setelah sebulan penuh berpuasa. Hikmah Idul Fitri adalah untuk meningkatkan ketakwaan dan mempererat tali silaturahmi. Pelajaran Idul Fitri adalah tentang pentingnya kesabaran, keikhlasan, dan berbagi. Perayaan Idul Fitri biasanya dilakukan dengan shalat Id, berkumpul bersama keluarga, dan makan-makan. Silaturahmi pada Idul Fitri bertujuan untuk saling bermaaf-maafan dan memperkuat hubungan kekeluargaan. Aspek spiritual Idul Fitri adalah tentang kembali fitrah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Budaya Idul Fitri tercermin dalam berbagai tradisi dan kebiasaan yang dilakukan masyarakat.
Sejarah
Sejarah memiliki hubungan yang erat dengan cerita tentang Hari Raya Idul Fitri. Sejarah memberikan konteks dan pemahaman tentang asal-usul, perkembangan, dan tradisi yang terkait dengan Idul Fitri. Tanpa sejarah, cerita tentang Idul Fitri akan terasa hampa dan tidak lengkap.
Sejarah Hari Raya Idul Fitri dimulai pada zaman Nabi Muhammad SAW. Pada tahun 624 Masehi, Nabi Muhammad SAW bersama para sahabatnya hijrah dari Mekah ke Madinah. Setelah tiba di Madinah, beliau mendapati bahwa masyarakat setempat memiliki dua hari raya, yaitu Idul Fitri dan Idul Adha. Nabi Muhammad SAW kemudian mengadopsi kedua hari raya tersebut ke dalam ajaran Islam.
Seiring berjalannya waktu, tradisi perayaan Idul Fitri terus berkembang dan bervariasi di setiap daerah. Namun, esensi Idul Fitri sebagai hari kemenangan setelah sebulan penuh berpuasa tetap tidak berubah. Sejarah juga mencatat berbagai peristiwa penting yang berkaitan dengan Idul Fitri, seperti perang Badar dan Fathu Makkah.
Memahami sejarah Hari Raya Idul Fitri memiliki beberapa manfaat praktis. Pertama, sejarah membantu kita memahami makna dan nilai-nilai yang terkandung dalam Idul Fitri. Kedua, sejarah dapat menjadi sumber inspirasi dan motivasi bagi umat Islam untuk menjalankan ibadah dengan lebih baik. Ketiga, sejarah dapat membantu kita menjaga dan melestarikan tradisi Idul Fitri yang telah diwariskan oleh para pendahulu kita.
Tradisi
Tradisi memiliki hubungan yang erat dengan cerita tentang Hari Raya Idul Fitri. Tradisi merupakan praktik atau kebiasaan yang telah dilakukan secara turun-temurun dalam suatu masyarakat. Tradisi dapat berupa ritual, upacara, makanan, pakaian, permainan, dan lain-lain.
Dalam konteks Idul Fitri, tradisi memegang peranan penting dalam memperkuat makna dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Tradisi menjadi salah satu media untuk menyampaikan cerita tentang Idul Fitri dari generasi ke generasi. Misalnya, tradisi mudik lebaran merupakan salah satu tradisi yang erat kaitannya dengan Idul Fitri. Tradisi ini merupakan wujud dari silaturahmi dan mempererat tali kekeluargaan.
Selain itu, tradisi juga dapat menjadi sarana untuk menjaga kelestarian budaya suatu daerah. Misalnya, tradisi membuat dan memakan ketupat saat Idul Fitri merupakan salah satu tradisi yang masih dilestarikan di Indonesia. Tradisi ini tidak hanya menjadi simbol kemenangan setelah sebulan penuh berpuasa, tetapi juga menjadi bagian dari kekayaan budaya Indonesia.
Memahami hubungan antara tradisi dan cerita tentang Hari Raya Idul Fitri memiliki beberapa manfaat praktis. Pertama, pemahaman ini dapat membantu kita untuk lebih menghargai dan melestarikan tradisi yang telah diwariskan oleh nenek moyang kita. Kedua, pemahaman ini dapat menjadi sarana untuk memperkenalkan ajaran Islam kepada masyarakat luas, terutama kepada generasi muda. Ketiga, pemahaman ini dapat membantu kita untuk mengembangkan tradisi-tradisi baru yang sesuai dengan perkembangan zaman, namun tetap berpegang pada nilai-nilai Islam.
Makna Idul Fitri
Makna merupakan aspek mendasar dalam cerita tentang Hari Raya Idul Fitri. Makna memberikan pemahaman tentang esensi, nilai-nilai, pesan, dan hikmah yang terkandung dalam Idul Fitri. Memahami makna Idul Fitri sangat penting bagi umat Islam untuk dapat menjalankan ibadah dan merayakan hari raya dengan penuh kesadaran dan kekhusyukan.
- Kemenangan
Idul Fitri adalah hari kemenangan umat Islam setelah sebulan penuh berpuasa di bulan Ramadhan. Kemenangan ini bukan hanya kemenangan menahan lapar dan dahaga, tetapi juga kemenangan melawan hawa nafsu dan godaan setan.
- Pengampunan
Idul Fitri adalah hari pengampunan dosa bagi umat Islam yang telah menjalankan ibadah puasa dengan penuh keikhlasan dan kesabaran. Pada hari ini, umat Islam saling bermaaf-maafan dan memulai lembaran baru yang bersih.
- Kembali Fitrah
Idul Fitri adalah hari kembali fitrah, yaitu kembali kepada kesucian dan kebersihan hati. Puasa selama sebulan penuh telah membersihkan jiwa dan raga dari segala kotoran dan dosa.
- Silaturahmi
Idul Fitri adalah hari silaturahmi dan mempererat tali persaudaraan. Umat Islam saling mengunjungi dan bersilaturahmi untuk saling berbagi kebahagiaan dan memperkuat hubungan kekeluargaan.
Makna Idul Fitri sangatlah mendalam dan luas. Makna-makna tersebut memberikan tuntunan dan motivasi bagi umat Islam untuk terus meningkatkan ketakwaannya kepada Allah SWT. Dengan memahami makna Idul Fitri, umat Islam dapat menjadikan hari raya ini sebagai momentum untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan semakin dekat dengan Tuhannya.
Hikmah
Hikmah memiliki hubungan yang erat dengan cerita tentang hari raya Idul Fitri. Hikmah adalah pelajaran, kebijaksanaan, atau nilai-nilai yang dapat dipetik dari suatu peristiwa atau pengalaman. Cerita tentang hari raya Idul Fitri mengandung banyak hikmah yang dapat diambil oleh umat Islam untuk dijadikan pedoman dalam kehidupan sehari-hari.
Salah satu hikmah penting dari Idul Fitri adalah tentang pentingnya kesabaran dan keikhlasan. Puasa selama sebulan penuh mengajarkan umat Islam untuk bersabar dalam menghadapi cobaan dan kesulitan. Selain itu, puasa juga mengajarkan umat Islam untuk ikhlas dalam beribadah dan berbuat baik.
Hikmah lainnya dari Idul Fitri adalah tentang pentingnya silaturahmi dan persatuan. Pada hari raya Idul Fitri, umat Islam saling mengunjungi dan bersilaturahmi untuk mempererat tali persaudaraan. Silaturahmi ini juga menjadi sarana untuk saling memaafkan dan melupakan kesalahan masa lalu.
Memahami hikmah dari cerita tentang hari raya Idul Fitri sangat penting bagi umat Islam. Hikmah-hikmah tersebut dapat menjadi pedoman dalam kehidupan sehari-hari dan membantu umat Islam untuk menjadi pribadi yang lebih baik.
Pelajaran
Cerita tentang hari raya Idul Fitri sarat akan pelajaran dan hikmah yang dapat dipetik oleh umat Islam. Pelajaran-pelajaran ini dapat menjadi pedoman hidup dan membantu umat Islam untuk menjadi pribadi yang lebih baik.
- Kesabaran
Puasa selama sebulan penuh mengajarkan umat Islam untuk bersabar dalam menghadapi cobaan dan kesulitan hidup. Kesabaran juga merupakan kunci sukses dalam mencapai segala sesuatu.
- Keikhlasan
Puasa juga mengajarkan umat Islam untuk ikhlas dalam beribadah dan berbuat baik. Keikhlasan akan membuat ibadah dan perbuatan baik kita diterima oleh Allah SWT.
- Silaturahmi
Hari raya Idul Fitri adalah waktu yang tepat untuk mempererat tali silaturahmi dengan keluarga, kerabat, dan teman. Silaturahmi dapat memperkuat persatuan dan persaudaraan umat Islam.
- Maaf Memaafkan
Idul Fitri juga merupakan momen yang tepat untuk saling memaafkan kesalahan. Memaafkan kesalahan orang lain akan membuat hati kita menjadi lebih lapang dan tenang.
Pelajaran-pelajaran dari cerita tentang hari raya Idul Fitri ini sangatlah penting untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan menerapkan pelajaran-pelajaran ini, umat Islam dapat menjadi pribadi yang lebih baik, bertakwa kepada Allah SWT, dan bermanfaat bagi sesama.
Perayaan
Perayaan merupakan salah satu aspek penting dalam cerita tentang hari raya Idul Fitri. Perayaan Idul Fitri menjadi momen yang ditunggu-tunggu oleh umat Islam di seluruh dunia setelah sebulan penuh berpuasa di bulan Ramadhan. Perayaan Idul Fitri di setiap daerah memiliki keunikan tersendiri, namun secara umum terdapat beberapa komponen utama yang menjadi ciri khas perayaan ini.
- Sholat Id
Sholat Id merupakan ibadah inti pada hari raya Idul Fitri. Sholat Id dilaksanakan secara berjamaah di masjid atau lapangan terbuka pada pagi hari setelah matahari terbit.
- Khotbah
Setelah sholat Id, biasanya dilanjutkan dengan khotbah yang berisi tentang makna dan hikmah Idul Fitri. Khotbah juga berisi pesan-pesan tentang pentingnya menjaga kesatuan dan persaudaraan umat Islam.
- Silaturahmi
Silaturahmi merupakan salah satu tradisi penting dalam perayaan Idul Fitri. Umat Islam saling mengunjungi dan bersilaturahmi untuk mempererat tali persaudaraan dan saling memaafkan.
- Makan-makan
Makan-makan juga menjadi bagian dari perayaan Idul Fitri. Hidangan khas Idul Fitri seperti ketupat, opor ayam, dan rendang menjadi menu wajib yang disajikan.
Perayaan Idul Fitri memiliki makna dan nilai yang sangat penting bagi umat Islam. Perayaan ini menjadi simbol kemenangan setelah sebulan penuh berpuasa dan menjadi momentum untuk memperkuat tali persaudaraan serta meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT.
Silaturahmi
Silaturahmi merupakan aspek penting dalam cerita tentang hari raya Idul Fitri. Silaturahmi adalah kegiatan mengunjungi dan mempererat tali persaudaraan dengan sesama umat Islam. Kegiatan ini sangat dianjurkan dalam ajaran Islam, terutama pada saat Idul Fitri.
- Memperkuat Ukhuwah Islamiyah
Silaturahmi pada Idul Fitri dapat memperkuat ukhuwah islamiyah atau persaudaraan sesama umat Islam. Dengan saling mengunjungi dan bermaaf-maafan, umat Islam dapat menghilangkan rasa dendam dan permusuhan.
- Menyambung Tali Persaudaraan
Silaturahmi juga dapat menyambung tali persaudaraan yang telah lama terputus. Pada saat Idul Fitri, umat Islam saling mengunjungi kerabat, teman, dan tetangga yang telah lama tidak bertemu.
- Saling Mendoakan
Saat bersilaturahmi, umat Islam biasanya saling mendoakan kebaikan. Doa-doa tersebut dapat dipanjatkan untuk keselamatan, kesehatan, dan keberkahan.
- Mempererat Hubungan Sosial
Silaturahmi pada Idul Fitri dapat mempererat hubungan sosial antarumat Islam. Dengan saling mengunjungi dan berinteraksi, umat Islam dapat membangun hubungan yang lebih harmonis dan saling membantu.
Silaturahmi pada Idul Fitri memiliki banyak manfaat, baik secara individu maupun sosial. Oleh karena itu, umat Islam sangat dianjurkan untuk memperbanyak silaturahmi pada hari raya Idul Fitri.
Spiritual
Cerita tentang hari raya Idul Fitri memiliki hubungan yang erat dengan spiritualitas. Spiritualitas merupakan aspek penting dalam kehidupan seorang muslim, dan Idul Fitri menjadi momen yang tepat untuk meningkatkan dan memperkuat spiritualitas tersebut.
Salah satu cara untuk meningkatkan spiritualitas pada Idul Fitri adalah dengan memperbanyak ibadah, seperti sholat, membaca Al-Qur’an, dan berdzikir. Ibadah-ibadah ini dapat membantu kita untuk lebih dekat dengan Allah SWT dan meningkatkan rasa syukur kita atas segala nikmat yang telah diberikan.
Selain itu, Idul Fitri juga menjadi waktu yang tepat untuk merenung dan intropeksi diri. Setelah sebulan penuh berpuasa, kita dapat mengevaluasi diri kita dan membuat rencana untuk menjadi lebih baik di masa yang akan datang. Kita dapat memperkuat komitmen kita terhadap nilai-nilai Islam dan berusaha untuk menjadi pribadi yang lebih bertakwa.
Memahami hubungan antara spiritualitas dan cerita tentang hari raya Idul Fitri sangat penting bagi umat Islam. Dengan memahami hubungan ini, kita dapat menjadikan Idul Fitri sebagai momen yang tidak hanya untuk bersenang-senang, tetapi juga untuk meningkatkan spiritualitas dan ketakwaan kita kepada Allah SWT.
Budaya
Budaya memiliki hubungan yang erat dengan cerita tentang hari raya Idul Fitri. Budaya merupakan suatu cara hidup yang berkembang dan diwariskan dari generasi ke generasi dalam suatu masyarakat. Budaya meliputi sistem nilai, norma, adat istiadat, tradisi, bahasa, dan kesenian.
Budaya sangat berperan penting dalam membentuk cerita tentang hari raya Idul Fitri. Budaya memengaruhi cara masyarakat merayakan Idul Fitri, tradisi yang dilakukan, dan makna yang terkandung di dalamnya. Misalnya, di Indonesia, tradisi mudik lebaran merupakan bagian dari budaya yang telah mengakar dalam masyarakat. Tradisi ini merupakan wujud dari silaturahmi dan mempererat tali kekeluargaan.
Selain itu, budaya juga memengaruhi makanan, pakaian, dan hiburan yang menjadi bagian dari perayaan Idul Fitri. Di setiap daerah, terdapat makanan khas Idul Fitri yang berbeda-beda. Misalnya, di Jawa Tengah ada tradisi membuat ketupat dan opor ayam, sedangkan di Sumatera Barat ada tradisi membuat rendang.
Memahami hubungan antara budaya dan cerita tentang hari raya Idul Fitri sangat penting bagi umat Islam. Dengan memahami hubungan ini, kita dapat lebih menghargai dan melestarikan tradisi yang telah diwariskan oleh nenek moyang kita. Selain itu, pemahaman ini juga dapat membantu kita untuk memperkenalkan ajaran Islam kepada masyarakat luas, terutama kepada generasi muda.
Pertanyaan yang Sering Diajukan tentang Cerita tentang Hari Raya Idul Fitri
Pertanyaan yang sering diajukan ini akan menjawab beberapa pertanyaan umum dan memberikan informasi tambahan tentang cerita tentang Hari Raya Idul Fitri. Pertanyaan-pertanyaan ini mencakup topik seperti sejarah, tradisi, makna, dan perayaan.
Pertanyaan 1: Apa sejarah Hari Raya Idul Fitri?
Hari Raya Idul Fitri pertama kali dirayakan pada tahun 624 Masehi oleh Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya setelah hijrah ke Madinah. Hari raya ini menandai berakhirnya bulan puasa Ramadhan dan menjadi hari kemenangan bagi umat Islam setelah sebulan menahan lapar dan dahaga.
Pertanyaan 2: Apa saja tradisi yang dilakukan saat Hari Raya Idul Fitri?
Ada beragam tradisi yang dilakukan saat Hari Raya Idul Fitri, tergantung pada daerah dan budaya setempat. Beberapa tradisi yang umum dilakukan antara lain sholat Id, silaturahmi, memakai pakaian baru, makan-makan, dan bermain petasan.
Pertanyaan 3: Apa makna Hari Raya Idul Fitri?
Hari Raya Idul Fitri memiliki makna yang mendalam bagi umat Islam, yaitu sebagai hari kemenangan, pengampunan dosa, kembali fitrah, dan mempererat tali silaturahmi. Idul Fitri juga menjadi momentum untuk merenung dan meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT.
Pertanyaan 4: Bagaimana cara merayakan Hari Raya Idul Fitri?
Ada beberapa cara untuk merayakan Hari Raya Idul Fitri, antara lain dengan menunaikan sholat Id, bersilaturahmi ke sanak saudara dan tetangga, makan-makan bersama keluarga, dan mengikuti berbagai kegiatan yang diselenggarakan di lingkungan sekitar.
Pertanyaan 5: Apa saja hikmah yang dapat diambil dari cerita tentang Hari Raya Idul Fitri?
Cerita tentang Hari Raya Idul Fitri mengandung banyak hikmah yang dapat diambil oleh umat Islam, seperti pentingnya kesabaran, keikhlasan, saling memaafkan, mempererat tali silaturahmi, dan meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT.
Pertanyaan 6: Bagaimana cara melestarikan tradisi Hari Raya Idul Fitri?
Melestarikan tradisi Hari Raya Idul Fitri dapat dilakukan dengan cara terus menjalankan tradisi tersebut dari generasi ke generasi, menumbuhkan rasa cinta dan bangga terhadap budaya sendiri, serta memperkenalkan tradisi Idul Fitri kepada generasi muda agar tradisi tersebut tetap hidup dan tidak tergerus oleh zaman.
Pertanyaan-pertanyaan yang sering diajukan ini memberikan pemahaman yang lebih komprehensif tentang cerita tentang Hari Raya Idul Fitri. Memahami cerita ini sangat penting bagi umat Islam untuk dapat merayakan Idul Fitri dengan penuh makna dan hikmah.
Dalam bagian selanjutnya, kita akan membahas lebih dalam tentang sejarah, tradisi, makna, dan perayaan Hari Raya Idul Fitri.
Tips Merayakan Hari Raya Idul Fitri yang Bermakna
Merayakan Hari Raya Idul Fitri adalah momen yang sangat penting bagi umat Islam. Berikut adalah beberapa tips untuk merayakan Idul Fitri dengan penuh makna dan hikmah:
Tip 1: Persiapkan Diri Secara Spiritual
Menyambut Idul Fitri dengan mempersiapkan diri secara spiritual, seperti memperbanyak ibadah, membaca Al-Qur’an, dan berdzikir, agar hati lebih bersih dan siap menerima keberkahan.
Tip 2: Tunaikan Sholat Id
Sholat Id adalah ibadah utama pada Hari Raya Idul Fitri. Laksanakan sholat Id berjamaah di masjid atau lapangan terbuka untuk meningkatkan kekhusyukan dan kebersamaan.
Tip 3: Silaturahmi dan Bermaaf-maafan
Saling mengunjungi dan bersilaturahmi dengan keluarga, kerabat, dan teman untuk mempererat tali persaudaraan dan saling memaafkan atas kesalahan yang telah lalu.
Tip 4: Berbagi Kebahagiaan dengan Sesama
Berbagi kebahagiaan Idul Fitri dengan sesama, seperti memberikan zakat fitrah, sedekah, atau membantu mereka yang membutuhkan, untuk meningkatkan rasa syukur dan kepedulian sosial.
Tip 5: Renungkan Makna Idul Fitri
Luangkan waktu untuk merenungkan makna Idul Fitri, seperti kemenangan melawan hawa nafsu, pengampunan dosa, dan kembali fitrah, agar dapat meningkatkan ketakwaan dan memperbaiki diri.
Tip 6: Jaga Kesehatan dan Keselamatan
Meskipun sedang merayakan, tetap jaga kesehatan dan keselamatan dengan mengonsumsi makanan dan minuman secukupnya, serta berhati-hati saat berkendara atau beraktivitas.
Tip 7: Hormati Perbedaan
Hormati perbedaan tradisi dan budaya dalam merayakan Idul Fitri, serta hindari sikap menghakimi atau membeda-bedakan.
Tip 8: Jaga Kebersihan Lingkungan
Setelah merayakan, jaga kebersihan lingkungan dengan membuang sampah pada tempatnya dan tidak melakukan perbuatan yang dapat merusak lingkungan.
Dengan mengikuti tips-tips tersebut, umat Islam dapat merayakan Hari Raya Idul Fitri dengan penuh makna dan hikmah, serta meningkatkan ketakwaan dan kebersamaan.
Tips-tips ini juga sejalan dengan nilai-nilai dasar Islam, seperti persaudaraan, kasih sayang, dan kesederhanaan. Dengan menerapkan tips-tips ini, umat Islam dapat menjadi teladan yang baik dalam merayakan hari raya keagamaan dan berkontribusi positif bagi masyarakat.
Kesimpulan
Cerita tentang Hari Raya Idul Fitri kaya akan makna dan hikmah yang dapat dipetik oleh umat Islam. Perayaan Idul Fitri tidak hanya sekedar tradisi, tetapi memiliki nilai-nilai luhur yang dapat membentuk karakter dan meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT.
Beberapa poin utama yang saling berkaitan dalam cerita tentang Hari Raya Idul Fitri adalah:
- Idul Fitri merupakan hari kemenangan setelah sebulan penuh berpuasa, yang mengajarkan kesabaran, keikhlasan, dan pengendalian diri.
- Silaturahmi dan saling memaafkan pada Idul Fitri mempererat tali persaudaraan, menghapuskan permusuhan, dan menciptakan harmoni sosial.
- Idul Fitri menjadi momentum untuk merenung dan memperbaiki diri, dengan kembali fitrah dan meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT.
Dengan memahami dan menghayati cerita tentang Hari Raya Idul Fitri, umat Islam dapat menjadikan perayaan ini sebagai sarana untuk meningkatkan spiritualitas, memperkuat ukhuwah islamiyah, serta berkontribusi positif bagi masyarakat.