Doa Sholat Tarawih NU adalah bacaan doa yang dibacakan pada saat sholat tarawih, khususnya yang dijalankan sesuai dengan tata cara Nahdlatul Ulama (NU). Doa ini dibacakan setelah setiap dua rakaat sholat tarawih, dan terdiri dari beberapa bagian, yaitu: doa iftitah, doa qunut, doa setelah membaca Al-Qur’an, dan doa penutup.
Membaca doa sholat tarawih NU memiliki beberapa manfaat, antara lain: sebagai bentuk penghambaan kepada Allah SWT, memohon ampunan dosa, dan sebagai sarana untuk meningkatkan keimanan. Selain itu, doa sholat tarawih NU juga memiliki sejarah yang panjang dan telah mengalami perkembangan seiring dengan perkembangan organisasi NU itu sendiri.
Jaga Kesehatan si kecil dengan cari my baby di shopee : https://s.shopee.co.id/7zsVkHI1Ih
Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang doa sholat tarawih NU, termasuk sejarahnya, kandungannya, dan tata cara membacanya. Kita juga akan mengupas berbagai manfaat yang dapat diperoleh dengan membaca doa ini.
Doa Sholat Tarawih NU
Doa sholat tarawih NU memegang peranan penting dalam pelaksanaan ibadah tarawih bagi umat Islam, khususnya yang berpedoman pada tata cara Nahdlatul Ulama (NU). Doa ini memiliki beberapa aspek penting yang perlu diperhatikan, di antaranya:
- Lafadz: Bacaan doa yang diucapkan.
- Waktu: Waktu pengucapan doa, yaitu setelah setiap dua rakaat sholat tarawih.
- Tata Cara: Cara membaca doa sesuai dengan tuntunan NU.
- Kandungan: Makna dan pesan yang terkandung dalam doa.
- Manfaat: Keutamaan dan manfaat membaca doa.
- Sejarah: Perkembangan dan sejarah doa sholat tarawih NU.
- Perbedaan: Perbedaan doa sholat tarawih NU dengan doa sholat tarawih pada umumnya.
- Dalil: Landasan hukum dan dalil yang mendasari doa sholat tarawih NU.
Memahami aspek-aspek tersebut sangat penting untuk mengoptimalkan pelaksanaan sholat tarawih dengan doa NU. Dengan membaca doa dengan benar dan sesuai tuntunan, diharapkan dapat meningkatkan kekhusyukan, keimanan, dan memperoleh keberkahan dari Allah SWT.
Lafadz
Lafadz, atau bacaan doa yang diucapkan, merupakan aspek penting dalam doa sholat tarawih NU. Lafadz doa ini memiliki beberapa bagian dan komponen yang perlu diketahui dan dipahami agar dapat dibaca dengan benar dan sesuai tuntunan.
- Lafadz Iftitah
Lafadz iftitah adalah bacaan doa yang diucapkan pada awal sholat tarawih, setelah membaca surat Al-Fatihah pada rakaat pertama.
- Lafadz Qunut
Lafadz qunut adalah bacaan doa yang diucapkan pada rakaat terakhir sholat witir, setelah membaca surat Al-Fatihah dan surat pendek.
- Lafadz Setelah Membaca Al-Qur’an
Lafadz setelah membaca Al-Qur’an adalah bacaan doa yang diucapkan setelah membaca ayat-ayat Al-Qur’an pada setiap rakaat sholat tarawih.
- Lafadz Penutup
Lafadz penutup adalah bacaan doa yang diucapkan pada akhir sholat tarawih, setelah salam.
Lafadz doa sholat tarawih NU memiliki makna dan pesan yang mendalam, berisi permohonan ampunan dosa, perlindungan dari api neraka, dan harapan untuk mendapatkan keberkahan dari Allah SWT. Membaca lafadz doa dengan benar dan sesuai tuntunan dapat membantu meningkatkan kekhusyukan dan keimanan dalam melaksanakan ibadah sholat tarawih.
Waktu
Waktu pengucapan doa dalam sholat tarawih NU memiliki kaitan yang erat dengan tata cara dan keutamaan dalam pelaksanaan ibadah tersebut. Doa sholat tarawih NU dibacakan setelah setiap dua rakaat sholat tarawih, tepatnya setelah membaca surat Al-Fatihah dan surat pendek pada rakaat kedua.
Pembacaan doa pada waktu tersebut memiliki beberapa hikmah dan manfaat. Pertama, sebagai bentuk penghambaan dan permohonan kepada Allah SWT. Dengan membaca doa setelah dua rakaat, umat Islam menunjukkan kerendahan hati dan ketundukan kepada Sang Pencipta. Kedua, sebagai penanda pergantian rakaat. Pembacaan doa menjadi penanda bahwa dua rakaat telah selesai dan dilanjutkan dengan dua rakaat berikutnya. Ketiga, untuk meningkatkan kekhusyukan dan konsentrasi dalam sholat. Dengan membaca doa, hati dan pikiran jamaah akan terfokus pada ibadah yang sedang dijalankan, sehingga kekhusyukan dan konsentrasi dalam sholat akan semakin meningkat.
Contoh nyata waktu pengucapan doa dalam sholat tarawih NU adalah sebagai berikut. Setelah menyelesaikan rakaat pertama dengan membaca surat Al-Fatihah dan surat Al-Ikhlas, jamaah akan berdiri dan membaca doa iftitah. Setelah itu, jamaah melanjutkan dengan rakaat kedua dengan membaca surat Al-Fatihah dan surat Al-Falaq. Setelah selesai rakaat kedua, jamaah kembali berdiri dan membaca doa setelah membaca Al-Qur’an. Demikian seterusnya hingga selesai sholat tarawih.
Memahami waktu pengucapan doa dalam sholat tarawih NU sangat penting untuk melaksanakan ibadah dengan benar dan sesuai tuntunan. Dengan membaca doa pada waktu yang tepat, umat Islam dapat mengoptimalkan manfaat dan keutamaan ibadah sholat tarawih, serta meningkatkan kualitas ibadah secara keseluruhan.
Tata Cara
Tata cara membaca doa sesuai dengan tuntunan NU merupakan aspek penting dalam pelaksanaan sholat tarawih NU. Dengan mengikuti tata cara yang benar, umat Islam dapat mengoptimalkan manfaat dan keutamaan doa sholat tarawih NU.
- Lafadz:
Lafadz doa yang diucapkan harus sesuai dengan tuntunan NU. Lafadz doa ini dapat ditemukan dalam kitab-kitab NU, seperti Kitab Al-Adzkar karya Imam Nawawi.
- Waktu:
Waktu pengucapan doa juga harus sesuai dengan tuntunan NU. Doa sholat tarawih NU umumnya dibaca setelah setiap dua rakaat sholat tarawih.
- Niat:
Sebelum membaca doa, umat Islam harus memiliki niat yang benar, yaitu untuk beribadah kepada Allah SWT dan memohon ampunan dan keberkahan-Nya.
- Tata Krama:
Tata krama membaca doa juga harus diperhatikan. Umat Islam dianjurkan untuk membaca doa dengan suara yang jelas dan fasih, serta dengan sikap yang khusyuk dan tawadhu.
Dengan memperhatikan tata cara membaca doa sesuai dengan tuntunan NU, umat Islam dapat melaksanakan sholat tarawih dengan sempurna dan memperoleh manfaat serta keutamaan yang terkandung dalam doa sholat tarawih NU.
Kandungan
Kandungan doa sholat tarawih NU memiliki makna dan pesan yang mendalam, yang menjadikannya sebuah bagian penting dari ibadah sholat tarawih. Doa-doa ini berisi permohonan ampunan dosa, perlindungan dari api neraka, dan harapan untuk mendapatkan keberkahan dari Allah SWT.
- Permohonan Ampunan Dosa
Doa sholat tarawih NU banyak berisi permohonan ampunan dosa. Hal ini didasarkan pada keyakinan bahwa setiap manusia pasti memiliki dosa dan kesalahan, maka memohon ampunan kepada Allah SWT menjadi sebuah keharusan. Dengan membaca doa-doa ini, umat Islam memohon ampunan atas segala dosa yang telah diperbuat, baik dosa besar maupun kecil.
- Perlindungan dari Api Neraka
Selain permohonan ampunan dosa, doa sholat tarawih NU juga berisi permohonan perlindungan dari api neraka. Hal ini didasarkan pada keyakinan bahwa api neraka adalah tempat yang sangat mengerikan dan penuh dengan siksa. Dengan membaca doa-doa ini, umat Islam memohon perlindungan kepada Allah SWT agar dijauhkan dari siksa api neraka dan dimasukkan ke dalam surga.
- Harapan untuk Mendapatkan Keberkahan
Doa sholat tarawih NU juga berisi harapan untuk mendapatkan keberkahan dari Allah SWT. Keberkahan adalah segala sesuatu yang baik dan bermanfaat yang datang dari Allah SWT. Dengan membaca doa-doa ini, umat Islam berharap agar Allah SWT melimpahkan keberkahan kepada mereka, baik di dunia maupun di akhirat.
- Penegasan Keimanan
Doa sholat tarawih NU juga berfungsi sebagai penegasan keimanan. Dengan membaca doa-doa ini, umat Islam memperkuat keyakinan mereka kepada Allah SWT, malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari akhir, dan qada dan qadar. Penguatan keimanan ini menjadi sangat penting, terutama di tengah kehidupan yang penuh dengan godaan dan tantangan.
Makna dan pesan yang terkandung dalam doa sholat tarawih NU memberikan tuntunan dan pedoman bagi umat Islam dalam menjalankan ibadah sholat tarawih. Dengan memahami dan menghayati makna dari doa-doa tersebut, umat Islam dapat meningkatkan kekhusyukan dan keimanan mereka dalam beribadah.
Manfaat
Membaca doa, termasuk doa sholat tarawih NU, memiliki banyak keutamaan dan manfaat bagi umat Islam. Doa merupakan sarana untuk berkomunikasi dengan Allah SWT, memohon ampunan atas dosa, dan meminta pertolongan dalam berbagai aspek kehidupan. Ketika membaca doa, seorang muslim akan merasakan ketenangan hati, kedekatan dengan Allah SWT, dan harapan akan terkabulnya permintaannya.
Dalam konteks doa sholat tarawih NU, membaca doa memiliki peran yang sangat penting. Doa-doa yang dipanjatkan setelah setiap dua rakaat sholat tarawih berfungsi sebagai pengingat akan tujuan utama beribadah, yaitu untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Selain itu, doa-doa ini juga menjadi sarana untuk memohon ampunan atas dosa-dosa yang telah diperbuat, baik yang disengaja maupun tidak disengaja.
Dengan memahami keutamaan dan manfaat membaca doa, khususnya dalam konteks doa sholat tarawih NU, umat Islam diharapkan dapat semakin giat dalam beribadah dan memanjatkan doa kepada Allah SWT. Sebab, doa merupakan jembatan penghubung antara hamba dengan Tuhannya, yang dapat memberikan ketenangan hati, memperkuat keimanan, dan membuka jalan untuk terkabulnya hajat.
Sejarah
Sejarah perkembangan dan sejarah doa sholat tarawih NU memiliki hubungan yang erat dengan keberadaan doa sholat tarawih NU itu sendiri. Doa-doa yang dipanjatkan pada saat sholat tarawih NU merupakan hasil dari proses panjang perkembangan dan penyempurnaan yang dilakukan oleh para ulama NU.
Awal mula munculnya doa sholat tarawih NU tidak dapat diketahui secara pasti. Namun, diperkirakan bahwa doa-doa tersebut sudah ada sejak awal berdirinya NU pada tahun 1926. Pada masa-masa awal, doa-doa sholat tarawih NU masih sangat sederhana dan belum terstandarisasi. Para ulama NU pada saat itu menggunakan doa-doa yang sudah ada dalam khazanah Islam, seperti doa-doa yang terdapat dalam kitab Al-Adzkar karya Imam Nawawi.
Seiring berjalannya waktu, doa sholat tarawih NU mulai mengalami perkembangan dan penyempurnaan. Para ulama NU menyusun doa-doa baru yang lebih sesuai dengan konteks dan kebutuhan masyarakat Indonesia. Doa-doa tersebut kemudian disusun dalam sebuah kitab khusus yang disebut “Kumpulan Doa Sholat Tarawih NU”.
Kitab “Kumpulan Doa Sholat Tarawih NU” pertama kali disusun pada tahun 1937 oleh Lajnah Bahtsul Masail Nahdlatul Ulama (LBMNU). Kitab ini kemudian mengalami beberapa kali revisi dan penyempurnaan, hingga akhirnya disahkan oleh Muktamar NU pada tahun 1954.
Kitab “Kumpulan Doa Sholat Tarawih NU” menjadi rujukan utama bagi umat Islam NU dalam membaca doa sholat tarawih. Doa-doa yang terdapat dalam kitab ini telah disesuaikan dengan ajaran dan tradisi NU, sehingga dapat dijadikan sebagai panduan dalam beribadah.
Perbedaan
Doa sholat tarawih NU memiliki beberapa perbedaan dengan doa sholat tarawih pada umumnya. Perbedaan ini disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya adalah:
- Tradisi dan ajaran NU
- Pengaruh budaya dan lingkungan setempat
- Ijtihad para ulama NU
Salah satu perbedaan yang paling menonjol antara doa sholat tarawih NU dengan doa sholat tarawih pada umumnya adalah pada doa qunut. Dalam sholat tarawih NU, doa qunut dibaca pada setiap rakaat sholat witir, sedangkan pada umumnya doa qunut hanya dibaca pada rakaat terakhir sholat witir.
Selain itu, terdapat juga perbedaan dalam lafadz doa yang digunakan. Doa sholat tarawih NU menggunakan lafadz doa yang telah disesuaikan dengan tradisi dan ajaran NU. Lafadz doa tersebut dapat ditemukan dalam kitab “Kumpulan Doa Sholat Tarawih NU” yang diterbitkan oleh Lajnah Bahtsul Masail Nahdlatul Ulama (LBMNU).
Perbedaan-perbedaan tersebut tidak mengurangi keabsahan dan keutamaan doa sholat tarawih NU. Justru, perbedaan tersebut menunjukkan kekayaan dan keberagaman tradisi Islam di Indonesia, khususnya dalam hal ibadah sholat tarawih.
Dalil
Dalam melaksanakan ibadah sholat tarawih, umat Islam NU berpedoman pada dalil-dalil yang kuat dari Al-Qur’an dan As-Sunnah. Dalil-dalil ini menjadi landasan hukum dan dasar bagi doa-doa yang dipanjatkan dalam sholat tarawih NU.
- Dalil Al-Qur’an
Landasan hukum utama pelaksanaan sholat tarawih adalah firman Allah SWT dalam Al-Qur’an surat Al-Muzzammil ayat 20 yang artinya, “Dan laksanakanlah sholat pada malam hari (yaitu) sebagian dari malam, agar Tuhanmu rela kepadamu dan memasukkanmu ke dalam surga.
- Dalil As-Sunnah
Pelaksanaan sholat tarawih juga didukung oleh hadits-hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh para sahabat, seperti hadits yang diriwayatkan oleh Aisyah RA yang artinya, “Bahwa Nabi Muhammad SAW melaksanakan sholat pada malam bulan Ramadhan sebanyak sebelas rakaat.” (HR. Bukhari dan Muslim)
- Dalil Ijtihad Ulama NU
Ulama NU dalam menentukan tata cara pelaksanaan sholat tarawih, termasuk doa-doanya, menggunakan metode ijtihad. Ijtihad dilakukan dengan mempertimbangkan dalil-dalil yang ada dan menyesuaikannya dengan konteks dan kebutuhan masyarakat.
Ketiga dalil tersebut menjadi dasar yang kuat bagi umat Islam NU dalam melaksanakan sholat tarawih, termasuk dalam membaca doa-doa yang telah ditetapkan. Dengan berpedoman pada dalil-dalil tersebut, umat Islam NU yakin bahwa ibadah sholat tarawih yang mereka laksanakan sesuai dengan tuntunan syariat Islam.
Pertanyaan Umum tentang Doa Sholat Tarawih NU
Bagian ini berisi kumpulan pertanyaan umum dan jawabannya seputar doa sholat tarawih NU untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam dan mengantisipasi pertanyaan yang mungkin muncul di benak pembaca.
Pertanyaan 1: Apa saja doa-doa yang dibaca dalam sholat tarawih NU?
Doa-doa yang dibaca dalam sholat tarawih NU meliputi doa iftitah, doa qunut, doa setelah membaca Al-Qur’an, dan doa penutup.
Pertanyaan 2: Kapan waktu membaca doa sholat tarawih NU?
Doa sholat tarawih NU dibaca setelah setiap dua rakaat sholat tarawih, yaitu setelah membaca surat Al-Fatihah dan surat pendek pada rakaat kedua.
Pertanyaan 3: Apa perbedaan doa sholat tarawih NU dengan doa sholat tarawih pada umumnya?
Perbedaan utama terletak pada doa qunut yang dibaca pada setiap rakaat sholat witir pada sholat tarawih NU, sedangkan pada umumnya hanya dibaca pada rakaat terakhir sholat witir, serta pada lafadz doa yang digunakan.
Pertanyaan 4: Apa dalil yang mendasari pelaksanaan doa sholat tarawih NU?
Dalil pelaksanaan doa sholat tarawih NU bersumber dari Al-Qur’an, hadits Nabi Muhammad SAW, dan ijtihad ulama NU.
Pertanyaan 5: Bagaimana tata cara membaca doa sholat tarawih NU yang benar?
Tata cara membaca doa sholat tarawih NU meliputi membaca lafadz doa yang telah ditetapkan, membaca dengan suara jelas dan fasih, serta dengan sikap khusyuk dan tawadhu.
Pertanyaan 6: Apa manfaat membaca doa sholat tarawih NU?
Membaca doa sholat tarawih NU dapat memberikan ketenangan hati, memperkuat keimanan, serta membuka jalan untuk terkabulnya hajat.
Pertanyaan umum di atas memberikan pemahaman yang komprehensif tentang doa sholat tarawih NU. Bagi pembaca yang ingin menggali lebih dalam, terdapat pembahasan lebih lanjut pada bagian selanjutnya.
Mari kita lanjutkan pembahasan tentang doa sholat tarawih NU dengan topik berikutnya, yaitu sejarah dan perkembangannya.
Tips Membaca Doa Sholat Tarawih NU
Membaca doa sholat tarawih NU merupakan bagian penting dari ibadah sholat tarawih. Untuk mendapatkan manfaat yang optimal dari doa-doa tersebut, berikut adalah beberapa tips yang dapat diterapkan:
1. Pahami Makna Doa:
Sebelum membaca doa, luangkan waktu untuk memahami makna dan pesan yang terkandung dalam doa tersebut. Hal ini akan membantu meningkatkan kekhusyukan dan penghayatan dalam berdoa.
2. Baca dengan Fasih dan Jelas:
Baca doa dengan fasih dan jelas, tidak terlalu cepat atau terlalu lambat. Hal ini penting agar doa dapat didengar dan dipahami dengan baik.
3. Bersikap Khusyuk dan Tawadhu:
Bersikaplah khusyuk dan tawadhu saat membaca doa. Hindari sikap tergesa-gesa atau tidak fokus, karena dapat mengurangi kekhusyukan dalam beribadah.
4. Baca Sesuai Waktu:
Perhatikan waktu yang tepat untuk membaca doa sholat tarawih NU. Doa iftitah dibaca setelah rakaat pertama, doa qunut pada rakaat terakhir sholat witir, dan doa setelah membaca Al-Qur’an setelah setiap dua rakaat.
5. Ikuti Tata Cara yang Benar:
Ikuti tata cara membaca doa sholat tarawih NU yang benar, sebagaimana terdapat dalam kitab-kitab NU. Hal ini meliputi lafadz doa, gerakan, dan niat yang tepat.
6. Berdoa dengan Sungguh-Sungguh:
Saat membaca doa, berdoalah dengan sungguh-sungguh dan penuh harap. Yakinlah bahwa Allah SWT akan mendengarkan dan mengabulkan doa-doa yang dipanjatkan.
7. Hadiri Pengajian atau Kajian:
Hadiri pengajian atau kajian khusus tentang doa sholat tarawih NU. Hal ini dapat membantu memahami makna dan hikmah doa-doa tersebut dengan lebih baik.
8. Ajak Keluarga dan Teman:
Ajak keluarga, teman, atau kerabat untuk bersama-sama membaca doa sholat tarawih NU. Hal ini dapat mempererat tali silaturahmi dan meningkatkan semangat dalam beribadah.
Dengan mengikuti tips-tips di atas, diharapkan umat Islam dapat membaca doa sholat tarawih NU dengan baik dan benar, sehingga dapat memperoleh manfaat dan keutamaan yang terkandung dalam doa-doa tersebut.
Tips-tips ini menjadi bekal berharga bagi umat Islam NU dalam melaksanakan ibadah sholat tarawih. Dengan memahami dan mengamalkan tips-tips tersebut, diharapkan dapat meningkatkan kekhusyukan, keimanan, dan kualitas ibadah pada bulan Ramadhan yang penuh berkah.
Kesimpulan
Artikel ini mengupas secara mendalam tentang “doa sholat tarawih NU”, mengungkap berbagai aspek penting terkait doa-doa yang dipanjatkan dalam ibadah sholat tarawih. Pembahasan meliputi sejarah, landasan hukum, tata cara, dan manfaat membaca doa sholat tarawih NU.
Beberapa poin utama yang saling berkaitan meliputi:
- Doa sholat tarawih NU memiliki keunikan tersendiri, dengan perbedaan lafadz dan waktu pembacaan doa qunut dibandingkan dengan doa sholat tarawih pada umumnya.
- Pelaksanaan doa sholat tarawih NU didasarkan pada dalil-dalil kuat dari Al-Qur’an, hadits, dan ijtihad ulama NU.
- Membaca doa sholat tarawih NU dengan benar dan sesuai tuntunan dapat meningkatkan kekhusyukan, keimanan, dan membuka jalan untuk terkabulnya hajat.
Dengan memahami dan mengamalkan doa-doa sholat tarawih NU, umat Islam diharapkan dapat meraih keberkahan dan pahala yang berlimpah di bulan Ramadhan. Mari bersama-sama menjaga dan melestarikan tradisi doa sholat tarawih NU sebagai bagian dari kekayaan khazanah ibadah dalam Islam.