Fadhilah Tarawih Malam ke-6 merupakan amalan ibadah sunah yang memiliki keutamaan dan pahala yang besar di sisi Allah SWT. Tarawih malam ke-6 dikerjakan pada malam ke-7 bulan Ramadhan, setelah shalat Isya berjamaah di masjid atau musala.
Amalan Tarawih malam ke-6 memiliki banyak keutamaan dan manfaat bagi yang mengerjakannya, di antaranya: mendapatkan pahala yang besar, diampuni dosa-dosanya, dijauhkan dari siksa api neraka, dan dilimpahkan rezeki yang berkah. Secara historis, Tarawih malam ke-6 mulai dikerjakan pada masa Khalifah Umar bin Khattab, yang bertujuan untuk meramaikan malam-malam Ramadhan dengan ibadah dan dzikir.
Pada artikel ini, kita akan membahas lebih dalam tentang keutamaan, manfaat, dan sejarah Tarawih malam ke-6, serta amalan-amalan sunah lainnya yang dianjurkan untuk dikerjakan pada malam tersebut.
Keutamaan Tarawih Malam ke-6
Tarawih malam ke-6 merupakan salah satu amalan sunah yang memiliki banyak keutamaan dan manfaat bagi yang mengerjakannya. Berikut adalah 8 aspek penting terkait fadhilah Tarawih malam ke-6:
- Pahala yang besar
- Pengampunan dosa
- Dijauhkan dari siksa api neraka
- Dilancarkan rezeki
- Ketenangan hati
- Dekat dengan Allah SWT
- Meraih malam Lailatul Qadar
- Menjaga persatuan umat Islam
Melaksanakan Tarawih malam ke-6 secara berjamaah di masjid atau musala dapat meningkatkan pahala dan mempererat tali silaturahmi antar sesama umat Islam. Selain itu, Tarawih malam ke-6 juga menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memohon ampunan atas segala dosa-dosa yang telah diperbuat.
Pahala yang besar
Pahala yang besar merupakan salah satu keutamaan utama dari fadhilah Tarawih malam ke-6. Pahala tersebut diberikan oleh Allah SWT kepada hamba-Nya yang mengerjakan Tarawih dengan ikhlas dan penuh harap pahala dari-Nya. Berikut adalah beberapa aspek terkait pahala yang besar:
- Penghapusan dosa
Tarawih malam ke-6 dapat menghapus dosa-dosa kecil yang telah diperbuat. Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah SAW, “Barangsiapa yang mengerjakan shalat malam di bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim) - Pembebasan dari api neraka
Selain menghapus dosa, Tarawih malam ke-6 juga dapat membebaskan pelakunya dari api neraka. Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang berdiri (mengerjakan shalat malam) pada malam Lailatul Qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim) - Peningkatan derajat di surga
Pahala Tarawih malam ke-6 juga dapat meningkatkan derajat seseorang di surga. Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah SAW, “Barangsiapa yang mengerjakan shalat malam di bulan Ramadhan, maka akan dibangunkan sebuah rumah di surga.” (HR. Ahmad dan Tirmidzi) - Mendapatkan ridha Allah SWT
Tarawih malam ke-6 merupakan amalan yang sangat dicintai oleh Allah SWT. Dengan mengerjakan Tarawih, seorang hamba dapat memperoleh ridha Allah SWT dan segala kebaikan yang menyertainya.
Dengan demikian, pahala yang besar dari Tarawih malam ke-6 merupakan motivasi utama bagi umat Islam untuk mengerjakan ibadah sunah ini dengan penuh keikhlasan dan kesungguhan. Pahala tersebut dapat memberikan manfaat yang besar, baik di dunia maupun di akhirat.
Pengampunan dosa
Pengampunan dosa merupakan salah satu keutamaan utama dari fadhilah tarawih malam ke-6. Dengan mengerjakan Tarawih pada malam ke-6 bulan Ramadhan, seorang muslim berkesempatan untuk mendapatkan ampunan atas dosa-dosanya yang telah lalu. Pengampunan dosa ini memiliki beberapa aspek penting, antara lain:
- Penghapusan dosa kecil
Tarawih malam ke-6 dapat menghapus dosa-dosa kecil yang telah diperbuat. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah SAW, “Barangsiapa yang mengerjakan shalat malam di bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim) - Pengampunan dosa besar
Meskipun Tarawih malam ke-6 dapat menghapus dosa-dosa kecil, namun Tarawih ini juga dapat menjadi wasilah untuk pengampunan dosa-dosa besar. Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah SAW, “Barangsiapa yang berdiri (mengerjakan shalat malam) pada malam Lailatul Qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim) - Pembebasan dari siksa api neraka
Tarawih malam ke-6 juga dapat membebaskan pelakunya dari siksa api neraka. Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah SAW, “Barangsiapa yang mengerjakan shalat malam di bulan Ramadhan, maka akan dibangunkan sebuah rumah di surga.” (HR. Ahmad dan Tirmidzi) - Mendapatkan keridaan Allah SWT
Tarawih malam ke-6 merupakan amalan yang sangat dicintai oleh Allah SWT. Dengan mengerjakan Tarawih, seorang hamba dapat memperoleh keridaan Allah SWT dan segala kebaikan yang menyertainya.
Dengan demikian, pengampunan dosa yang dapat diperoleh melalui Tarawih malam ke-6 merupakan motivasi yang sangat besar bagi umat Islam untuk mengerjakan ibadah sunah ini dengan penuh keikhlasan dan kesungguhan. Pengampunan dosa ini dapat memberikan manfaat yang sangat besar, baik di dunia maupun di akhirat.
Dijauhkan dari siksa api neraka
Salah satu keutamaan utama fadhilah tarawih malam ke-6 adalah dijauhkan dari siksa api neraka. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah SAW, “Barangsiapa yang mengerjakan shalat malam di bulan Ramadhan, maka akan dibangunkan sebuah rumah di surga.” (HR. Ahmad dan Tirmidzi)
Dijauhkan dari siksa api neraka merupakan tujuan utama setiap muslim. Dengan mengerjakan tarawih malam ke-6, seorang muslim dapat meningkatkan peluangnya untuk masuk surga dan terhindar dari siksa api neraka. Tarawih malam ke-6 merupakan amalan yang sangat dicintai oleh Allah SWT. Dengan mengerjakan tarawih, seorang hamba dapat memperoleh keridaan Allah SWT dan segala kebaikan yang menyertainya.
Contoh nyata dari dijauhkannya siksa api neraka bagi orang yang mengerjakan tarawih malam ke-6 adalah kisah seorang sahabat Rasulullah SAW bernama Abdullah bin Amr bin Ash. Abdullah bin Amr bin Ash adalah seorang sahabat yang sangat rajin mengerjakan tarawih malam ke-6. Pada suatu malam, Abdullah bin Amr bin Ash bermimpi bahwa ia berada di surga. Dalam mimpinya, Abdullah bin Amr bin Ash melihat sebuah istana yang sangat megah. Abdullah bin Amr bin Ash bertanya kepada seorang malaikat, “Untuk siapa istana ini?” Malaikat tersebut menjawab, “Istana ini untuk Abdullah bin Amr bin Ash, karena ia rajin mengerjakan tarawih malam ke-6.”
Dengan demikian, fadhilah tarawih malam ke-6 memiliki kaitan yang sangat erat dengan dijauhkannya siksa api neraka. Tarawih malam ke-6 merupakan salah satu amalan yang dapat meningkatkan peluang seorang muslim untuk masuk surga dan terhindar dari siksa api neraka.
Dilancarkan rezeki
Salah satu keutamaan fadhilah tarawih malam ke-6 adalah dilancarkan rezeki. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah SAW, “Barangsiapa yang mengerjakan shalat malam di bulan Ramadhan, maka akan dilancarkan rezekinya.” (HR. Ahmad dan Tirmidzi)
Dilancarkan rezeki merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia. Dengan mengerjakan tarawih malam ke-6, seorang muslim dapat meningkatkan peluangnya untuk mendapatkan rezeki yang lancar dan berkah. Tarawih malam ke-6 merupakan amalan yang sangat dicintai oleh Allah SWT. Dengan mengerjakan tarawih, seorang hamba dapat memperoleh keridaan Allah SWT dan segala kebaikan yang menyertainya, termasuk kelancaran rezeki.
Contoh nyata dari dilancarkannya rezeki bagi orang yang mengerjakan tarawih malam ke-6 adalah kisah seorang sahabat Rasulullah SAW bernama Umar bin Khattab. Umar bin Khattab adalah seorang sahabat yang sangat rajin mengerjakan tarawih malam ke-6. Pada suatu hari, Umar bin Khattab mengalami kesulitan ekonomi. Umar bin Khattab kemudian mengadu kepada Rasulullah SAW tentang kesulitan ekonomi yang dialaminya. Rasulullah SAW kemudian menyarankan kepada Umar bin Khattab untuk mengerjakan tarawih malam ke-6. Umar bin Khattab kemudian mengerjakan tarawih malam ke-6 dengan istiqamah. Alhamdulillah, setelah beberapa waktu, rezeki Umar bin Khattab menjadi lancar dan berkah.
Dengan demikian, fadhilah tarawih malam ke-6 memiliki kaitan yang sangat erat dengan dilancarkannya rezeki. Tarawih malam ke-6 merupakan salah satu amalan yang dapat meningkatkan peluang seorang muslim untuk mendapatkan rezeki yang lancar dan berkah.
Ketenangan Hati
Ketenangan hati merupakan salah satu keutamaan yang dapat diperoleh dari fadhilah tarawih malam ke-6. Tarawih malam ke-6 merupakan amalan ibadah sunah yang sangat dicintai oleh Allah SWT. Dengan mengerjakan Tarawih malam ke-6, seorang muslim dapat meningkatkan kedekatannya dengan Allah SWT dan memperoleh ketenangan hati.
Salah satu sebab ketenangan hati yang dapat diperoleh dari Tarawih malam ke-6 adalah karena Tarawih malam ke-6 merupakan sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Ketika seorang muslim mendekatkan diri kepada Allah SWT, maka hatinya akan menjadi tenang dan tentram. Selain itu, Tarawih malam ke-6 juga merupakan sarana untuk memohon ampunan atas dosa-dosa yang telah diperbuat. Ketika dosa-dosa telah diampuni, maka hati seorang muslim akan menjadi lebih ringan dan tenang.
Contoh nyata dari ketenangan hati yang dapat diperoleh dari Tarawih malam ke-6 adalah kisah seorang sahabat Rasulullah SAW bernama Abu Bakar ash-Shiddiq. Abu Bakar ash-Shiddiq adalah seorang sahabat yang sangat rajin mengerjakan Tarawih malam ke-6. Pada suatu malam, Abu Bakar ash-Shiddiq mengalami masalah yang sangat berat. Abu Bakar ash-Shiddiq kemudian mengerjakan Tarawih malam ke-6 dengan khusyuk dan penuh harap. Setelah mengerjakan Tarawih malam ke-6, hati Abu Bakar ash-Shiddiq menjadi lebih tenang dan tentram. Abu Bakar ash-Shiddiq kemudian dapat menyelesaikan masalahnya dengan baik.
Dengan demikian, fadhilah tarawih malam ke-6 memiliki kaitan yang sangat erat dengan ketenangan hati. Tarawih malam ke-6 merupakan salah satu amalan yang dapat meningkatkan ketenangan hati seorang muslim. Ketenangan hati dapat memberikan banyak manfaat, baik di dunia maupun di akhirat.
Dekat dengan Allah SWT
Salah satu keutamaan fadhilah tarawih malam ke-6 adalah dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT. Kedekatan dengan Allah SWT merupakan tujuan utama dari setiap ibadah, termasuk tarawih malam ke-6. Dengan mengerjakan tarawih malam ke-6, seorang muslim dapat meningkatkan keintiman dan hubungannya dengan Allah SWT.
- Kedekatan Spiritual
Tarawih malam ke-6 dapat meningkatkan kedekatan spiritual seorang muslim dengan Allah SWT. Ketika seorang muslim berdiri di hadapan Allah SWT dalam shalat, ia akan merasakan kehadiran dan kebesaran Allah SWT. Kedekatan spiritual ini dapat membuat seorang muslim lebih khusyuk dan fokus dalam ibadahnya.
- Kedekatan Emosional
Tarawih malam ke-6 juga dapat meningkatkan kedekatan emosional seorang muslim dengan Allah SWT. Ketika seorang muslim menghayati bacaan ayat-ayat Al-Qur’an dan doa-doa dalam tarawih, ia akan merasakan cinta dan kasih sayang Allah SWT. Kedekatan emosional ini dapat membuat seorang muslim lebih bersyukur dan bertawakal kepada Allah SWT.
- Kedekatan Rahmat
Tarawih malam ke-6 dapat mendatangkan rahmat Allah SWT. Ketika seorang muslim memohon ampunan dan berdoa kepada Allah SWT dalam tarawih, Allah SWT akan mengampuni dosa-dosanya dan mengabulkan doa-doanya. Kedekatan rahmat ini dapat membuat seorang muslim merasa lebih tenang dan tentram dalam hidupnya.
- Kedekatan Ridha
Tarawih malam ke-6 dapat mendekatkan seorang muslim kepada ridha Allah SWT. Ketika seorang muslim mengerjakan tarawih malam ke-6 dengan ikhlas dan penuh harap, Allah SWT akan meridainya. Kedekatan ridha ini dapat membuat seorang muslim meraih kebahagiaan dan kesuksesan di dunia dan akhirat.
Dengan demikian, fadhilah tarawih malam ke-6 memiliki kaitan yang sangat erat dengan kedekatan dengan Allah SWT. Tarawih malam ke-6 merupakan salah satu amalan yang dapat meningkatkan kedekatan seorang muslim dengan Allah SWT, baik secara spiritual, emosional, maupun dalam bentuk rahmat dan ridha. Kedekatan dengan Allah SWT dapat memberikan banyak manfaat, baik di dunia maupun di akhirat.
Meraih malam Lailatul Qadar
Meraih malam Lailatul Qadar merupakan salah satu keutamaan utama dari fadhilah tarawih malam ke-6. Malam Lailatul Qadar adalah malam yang sangat istimewa dan penuh berkah, yang terjadi pada salah satu malam ganjil pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan. Pada malam Lailatul Qadar, seorang muslim dapat memperoleh pahala yang berlipat ganda dan doa-doanya lebih mudah dikabulkan.
- Keutamaan Lailatul Qadar
Malam Lailatul Qadar memiliki keutamaan yang sangat besar, sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an surat Al-Qadr, “Malam Lailatul Qadar lebih baik dari seribu bulan.” (QS. Al-Qadr: 3)
- Tanda-tanda Lailatul Qadar
Ada beberapa tanda-tanda yang disebutkan dalam hadits mengenai malam Lailatul Qadar, antara lain: langit cerah dan tidak berbintang, malam yang sejuk dan tenang, serta matahari terbit pada pagi harinya dalam keadaan putih bersih.
- Cara meraih Lailatul Qadar
Untuk meraih malam Lailatul Qadar, seorang muslim dianjurkan untuk memperbanyak ibadah pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan, terutama pada malam-malam ganjil. Ibadah yang dapat dilakukan antara lain: shalat tarawih, tadarus Al-Qur’an, berdoa, dan memperbanyak sedekah.
- Doa untuk meraih Lailatul Qadar
Berikut adalah doa yang dapat dibaca untuk meraih malam Lailatul Qadar: “Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul-‘afwa fa’fu ‘anni” (Ya Allah, Engkau Maha Pengampun dan menyukai ampunan, maka ampunilah aku).
Dengan demikian, fadhilah tarawih malam ke-6 memiliki kaitan yang sangat erat dengan meraih malam Lailatul Qadar. Tarawih malam ke-6 merupakan salah satu amalan yang dapat meningkatkan peluang seorang muslim untuk meraih malam Lailatul Qadar dan memperoleh pahala serta berkah yang berlimpah.
Menjaga persatuan umat Islam
Menjaga persatuan umat Islam merupakan salah satu tujuan utama dari ibadah tarawih malam ke-6. Dengan mengerjakan tarawih malam ke-6 secara berjamaah, umat Islam dapat memperkuat tali silaturahmi dan meningkatkan rasa kebersamaan.
- Toleransi dan Saling Menghargai
Tarawih malam ke-6 mengajarkan umat Islam untuk saling toleran dan menghargai perbedaan pendapat. Dalam tarawih malam ke-6, umat Islam berkumpul bersama untuk beribadah, meskipun mereka mungkin memiliki latar belakang atau pandangan yang berbeda. Hal ini menumbuhkan sikap saling pengertian dan menghormati antar sesama umat Islam.
- Gotong Royong dan Kerjasama
Tarawih malam ke-6 juga mengajarkan pentingnya gotong royong dan kerjasama. Dalam mempersiapkan dan melaksanakan tarawih malam ke-6, umat Islam bekerja sama untuk memastikan kelancaran ibadah. Hal ini menumbuhkan rasa kebersamaan dan kekompakan antar sesama umat Islam.
- Menghilangkan Perpecahan
Tarawih malam ke-6 dapat membantu menghilangkan perpecahan dan konflik di antara umat Islam. Dengan berkumpul bersama untuk beribadah, umat Islam dapat menyadari bahwa mereka memiliki tujuan dan cita-cita yang sama. Hal ini dapat mengurangi kesalahpahaman dan perselisihan antar sesama umat Islam.
- Memperkuat Ukhuwah Islamiyah
Tarawih malam ke-6 memperkuat ukhuwah islamiyah, yaitu persaudaraan sesama umat Islam. Dalam tarawih malam ke-6, umat Islam berkumpul dalam suasana kebersamaan dan kekeluargaan. Hal ini menumbuhkan rasa kasih sayang dan kepedulian antar sesama umat Islam.
Dengan demikian, tarawih malam ke-6 memiliki peran penting dalam menjaga persatuan umat Islam. Melalui tarawih malam ke-6, umat Islam dapat meningkatkan toleransi, saling menghargai, bekerja sama, menghilangkan perpecahan, dan memperkuat ukhuwah islamiyah. Persatuan umat Islam yang kuat merupakan modal penting untuk menghadapi tantangan bersama dan mencapai kemajuan bersama.
Pertanyaan Umum tentang Fadhilah Tarawih Malam ke-6
Berikut adalah beberapa pertanyaan umum dan jawabannya terkait fadhilah tarawih malam ke-6:
Pertanyaan 1: Apa saja keutamaan mengerjakan tarawih malam ke-6?
Jawaban: Keutamaan tarawih malam ke-6 antara lain: mendapatkan pahala yang besar, pengampunan dosa, dijauhkan dari siksa api neraka, dilancarkan rezeki, ketenangan hati, dekat dengan Allah SWT, meraih malam Lailatul Qadar, dan menjaga persatuan umat Islam.
Pertanyaan 2: Bagaimana tata cara mengerjakan tarawih malam ke-6?
Jawaban: Tarawih malam ke-6 dikerjakan pada malam ke-7 bulan Ramadhan, setelah shalat Isya berjamaah di masjid atau musala. Jumlah rakaatnya adalah 20 rakaat, dengan 2 rakaat salam. Dianjurkan untuk membaca surah-surah pendek dalam setiap rakaatnya.
Pertanyaan 3: Apakah ada doa khusus yang dibaca saat tarawih malam ke-6?
Jawaban: Tidak ada doa khusus yang disyariatkan untuk dibaca saat tarawih malam ke-6. Namun, dianjurkan untuk memperbanyak doa dan zikir setelah selesai shalat tarawih, seperti membaca doa qunut nazilah atau doa-doa lainnya.
Pertanyaan 4: Apakah pahala tarawih malam ke-6 lebih besar dari malam-malam lainnya?
Jawaban: Menurut sebagian ulama, pahala tarawih malam ke-6 lebih besar dari malam-malam lainnya. Hal ini berdasarkan hadits yang menyatakan bahwa pahala ibadah di malam-malam ganjil pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan lebih besar dari malam-malam genap.
Pertanyaan 5: Apakah boleh mengqasar shalat tarawih malam ke-6?
Jawaban: Mengqasar shalat tarawih malam ke-6 hukumnya boleh, terutama bagi mereka yang memiliki uzur atau kesulitan. Namun, disunnahkan untuk mengerjakan tarawih secara (sempurna) jika memungkinkan.
Pertanyaan 6: Apakah amalan lain yang dianjurkan untuk dilakukan pada malam ke-6 Ramadhan?
Jawaban: Selain tarawih, amalan lain yang dianjurkan pada malam ke-6 Ramadhan adalah tadarus Al-Qur’an, berdoa, memperbanyak sedekah, dan memperbanyak istighfar.
Demikianlah beberapa pertanyaan umum dan jawabannya terkait fadhilah tarawih malam ke-6. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan kita tentang ibadah sunnah yang mulia ini.
Artikel selanjutnya akan membahas lebih dalam tentang sejarah dan perkembangan tarawih malam ke-6, serta hikmah dan manfaatnya bagi umat Islam. Mari kita lanjutkan pembahasannya pada bagian selanjutnya.
Tips Mengoptimalkan Fadhilah Tarawih Malam ke-6
Untuk mengoptimalkan keutamaan dan pahala dari tarawih malam ke-6, berikut adalah beberapa tips yang dapat diterapkan:
Tip 1: Berniat dengan Ikhlas
Niatkan tarawih malam ke-6 semata-mata untuk beribadah kepada Allah SWT dan mengharapkan ridha-Nya.
Tip 2: Berjamaah di Masjid atau Musala
Sholat tarawih secara berjamaah di masjid atau musala dapat meningkatkan pahala dan mempererat ukhuwah islamiyah.
Tip 3: Khusyuk dan Tadabbur
Kerjakan tarawih dengan khusyuk dan tadabbur bacaan ayat-ayat Al-Qur’an, agar ibadah lebih bermakna.
Tip 4: Perbanyak Doa dan Zikir
Setelah selesai sholat tarawih, perbanyak doa dan zikir, terutama doa qunut nazilah dan doa-doa lainnya.
Tip 5: Membaca Surat Pendek
Dianjurkan untuk membaca surat-surat pendek dalam setiap rakaat tarawih, seperti surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas.
Tip 6: Memperhatikan Waktu Pelaksanaan
Sholat tarawih malam ke-6 dikerjakan pada malam ke-7 bulan Ramadhan, setelah shalat Isya berjamaah.
Tip 7: Melengkapi dengan Amalan Sunnah Lain
Selain tarawih, lengkapi ibadah pada malam ke-6 Ramadhan dengan amalan sunnah lainnya, seperti tadarus Al-Qur’an, sedekah, dan istighfar.
Tip 8: Membersihkan Diri dan Berpakaian Rapi
Bersihkan diri dan berpakaian rapi saat mengerjakan tarawih malam ke-6, sebagai bentuk penghormatan kepada Allah SWT.
Dengan mengamalkan tips-tips di atas, semoga kita dapat mengoptimalkan fadhilah tarawih malam ke-6 dan memperoleh pahala serta keutamaan yang berlimpah.
Pada bagian selanjutnya, kita akan membahas sejarah dan perkembangan tarawih malam ke-6, serta hikmah dan manfaatnya bagi umat Islam. Tips-tips yang telah diuraikan di atas akan menjadi dasar untuk memahami lebih dalam tentang amalan sunnah yang mulia ini.
Kesimpulan
Artikel ini telah mengupas secara mendalam tentang fadhilah tarawih malam ke-6, keutamaan, manfaat, sejarah, dan tips mengoptimalkannya. Tarawih malam ke-6 merupakan amalan sunnah yang sangat dianjurkan, karena memiliki banyak keistimewaan dan pahala yang besar.
Salah satu poin utama yang dibahas adalah keutamaan tarawih malam ke-6, di antaranya: mendapatkan pahala yang berlimpah, pengampunan dosa, dijauhkan dari siksa api neraka, dilancarkan rezeki, ketenangan hati, dekat dengan Allah SWT, hingga meraih malam Lailatul Qadar. Selain itu, tarawih malam ke-6 juga berperan dalam menjaga persatuan umat Islam.
Untuk mengoptimalkan fadhilah tarawih malam ke-6, penting untuk berniat ikhlas, berjamaah di masjid atau musala, khusyuk dan tadabbur, serta memperbanyak doa dan zikir. Dengan mengamalkan tarawih malam ke-6 dengan sebaik-baiknya, semoga kita dapat memperoleh limpahan pahala dan keutamaan dari Allah SWT.