Hukum Shalat Tarawih Adalah

jurnal


Hukum Shalat Tarawih Adalah


Hukum salat tarawih adalah sunnah muakkadah, artinya sangat dianjurkan untuk dikerjakan. Salat tarawih merupakan salat malam yang dikerjakan pada bulan Ramadan, biasanya dilakukan berjamaah di masjid atau musala. Jumlah rakaat salat tarawih adalah 20 rakaat, dan biasanya dikerjakan setelah salat Isya dan sebelum salat Witir.

Salat tarawih memiliki banyak keutamaan, di antaranya: mendapatkan pahala yang berlipat ganda, menghapus dosa-dosa kecil, dan sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Salat tarawih juga memiliki sejarah yang panjang, dan diperkirakan sudah ada sejak zaman Nabi Muhammad SAW.

Pada artikel ini, kita akan membahas lebih dalam tentang hukum salat tarawih, tata cara pelaksanaannya, dan keutamaannya. Kita juga akan mengulas sejarah perkembangan salat tarawih dari zaman Nabi Muhammad SAW hingga sekarang.

Hukum Salat Tarawih Adalah

Salat tarawih adalah salah satu ibadah yang sangat dianjurkan pada bulan Ramadan. Hukum salat tarawih adalah sunnah muakkadah, artinya sangat dianjurkan untuk dikerjakan. Salat tarawih memiliki banyak keutamaan, di antaranya mendapatkan pahala yang berlipat ganda, menghapus dosa-dosa kecil, dan sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

  • Sunnah
  • Muakkadah
  • Dikerjakan pada bulan Ramadan
  • Dikerjakan pada malam hari
  • Dikerjakan secara berjamaah
  • Jumlah rakaat 20
  • Memiliki banyak keutamaan
  • Merupakan sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT

Di antara keutamaan salat tarawih adalah mendapatkan pahala yang berlipat ganda. Dalam sebuah hadis, Nabi Muhammad SAW bersabda, “Barangsiapa yang melaksanakan salat tarawih karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Sunnah

Dalam hukum Islam, sunnah merujuk pada segala sesuatu yang diajarkan dan dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW, baik perkataan, perbuatan, maupun ketetapannya. Sunnah menjadi pedoman hidup bagi umat Islam setelah Al-Qur’an, dan menjadi sumber hukum Islam kedua setelah Al-Qur’an.

  • Perkataan (Qauliyah)
    Perkataan Nabi Muhammad SAW yang terdokumentasi dalam hadis, baik yang bersifat perintah, anjuran, maupun larangan.
  • Perbuatan (Fi’liyah)
    Tindakan atau perbuatan Nabi Muhammad SAW yang diamalkan secara terus-menerus dan menjadi contoh bagi umat Islam.
  • Ketetapan (Taqririyah)
    Ketetapan atau persetujuan Nabi Muhammad SAW terhadap suatu perbuatan atau tindakan yang dilakukan oleh sahabatnya, tanpa melarangnya.
  • Habitual (‘Adiyah)
    Kebiasaan atau amalan yang dilakukan Nabi Muhammad SAW secara berulang-ulang, sehingga menjadi sunnah yang dianjurkan untuk diikuti.

Dalam konteks hukum shalat tarawih, sunnah merujuk pada anjuran atau perintah Nabi Muhammad SAW untuk melaksanakan shalat tarawih. Salat tarawih merupakan salah satu ibadah yang sangat dianjurkan pada bulan Ramadan, dan memiliki banyak keutamaan. Meskipun hukumnya sunnah, namun sangat dianjurkan untuk dikerjakan karena memiliki banyak manfaat dan keutamaan, seperti mendapatkan pahala yang berlipat ganda, menghapus dosa-dosa kecil, dan sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Muakkadah

Dalam konteks hukum shalat tarawih, muakkadah merujuk pada anjuran atau perintah yang sangat kuat dari Nabi Muhammad SAW untuk melaksanakan shalat tarawih. Hukum shalat tarawih yang muakkadah menunjukkan bahwa shalat tarawih sangat dianjurkan untuk dikerjakan, dan memiliki keutamaan yang besar.

  • Dianjurkan Secara Kuat

    Hukum shalat tarawih yang muakkadah menunjukkan bahwa shalat tarawih sangat dianjurkan untuk dikerjakan, dan tidak boleh ditinggalkan tanpa alasan yang syar’i.

  • Memiliki Keutamaan Besar

    Shalat tarawih yang dikerjakan dengan baik dan benar memiliki keutamaan yang besar, di antaranya mendapatkan pahala yang berlipat ganda, menghapus dosa-dosa kecil, dan sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

  • Dilakukan Secara Berjamaah

    Shalat tarawih sangat dianjurkan untuk dikerjakan secara berjamaah di masjid atau musala. Shalat tarawih berjamaah memiliki keutamaan yang lebih besar dibandingkan shalat tarawih yang dikerjakan secara sendiri-sendiri.

  • Dilakukan Secara Tertib

    Shalat tarawih harus dikerjakan secara tertib dan khusyuk, sesuai dengan tuntunan Nabi Muhammad SAW. Shalat tarawih yang dikerjakan dengan tertib dan khusyuk akan mendapatkan pahala yang lebih besar.

Dengan demikian, hukum shalat tarawih yang muakkadah menunjukkan bahwa shalat tarawih sangat dianjurkan untuk dikerjakan, memiliki keutamaan yang besar, dan harus dikerjakan secara berjamaah dan tertib. Umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak shalat tarawih pada bulan Ramadan, sebagai bentuk ibadah dan sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Dikerjakan pada Bulan Ramadan

Salat tarawih merupakan ibadah mahdhah yang dikerjakan khusus pada bulan Ramadan, sehingga hukum shalat tarawih sangat berkaitan erat dengan bulan Ramadan. Pelaksanaan shalat tarawih pada bulan Ramadan memiliki beberapa aspek penting yang perlu dipahami.

  • Waktu Pelaksanaan
    Salat tarawih dikerjakan pada malam hari selama bulan Ramadan, setelah salat Isya dan sebelum salat Subuh.
  • Dianjurkan Berjamaah
    Salat tarawih sangat dianjurkan untuk dikerjakan secara berjamaah di masjid atau musala. Shalat tarawih berjamaah memiliki keutamaan lebih besar daripada shalat tarawih yang dikerjakan secara sendiri-sendiri.
  • Jumlah Rakaat
    Jumlah rakaat shalat tarawih adalah 20 rakaat, yang dikerjakan dalam 10 salam. Namun, jumlah rakaat ini dapat ditambah atau dikurangi sesuai dengan kemampuan masing-masing.
  • Keutamaan
    Salat tarawih yang dikerjakan dengan baik dan benar memiliki banyak keutamaan, di antaranya mendapatkan pahala yang berlipat ganda, menghapus dosa-dosa kecil, dan sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Dengan demikian, hukum shalat tarawih yang dikerjakan pada bulan Ramadan memiliki beberapa aspek penting, yaitu waktu pelaksanaan, dianjurkan berjamaah, jumlah rakaat, dan keutamaannya. Umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak shalat tarawih pada bulan Ramadan, sebagai bentuk ibadah dan sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Dikerjakan pada Malam Hari

Hukum shalat tarawih yang dikerjakan pada malam hari memiliki beberapa aspek penting yang perlu dipahami. Pelaksanaan shalat tarawih pada malam hari memiliki beberapa keutamaan dan hikmah tersendiri, sehingga sangat dianjurkan bagi umat Islam untuk memperbanyak shalat tarawih pada waktu tersebut.

  • Kesempatan untuk Introspeksi

    Malam hari adalah waktu yang tepat untuk melakukan introspeksi dan merenungi diri, sehingga shalat tarawih yang dikerjakan pada malam hari dapat menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memohon ampunan atas dosa-dosa yang telah diperbuat.

  • Waktu yang Lebih Tenang dan Khusyuk

    Pada malam hari, suasana biasanya lebih tenang dan sepi, sehingga lebih kondusif untuk beribadah dengan khusyuk dan fokus. Salat tarawih yang dikerjakan pada malam hari dapat membantu kita untuk lebih berkonsentrasi dan meresapi makna setiap gerakan dan bacaan dalam salat.

  • Menambah Semangat Ibadah

    Shalat tarawih yang dikerjakan pada malam hari dapat menambah semangat ibadah kita di bulan Ramadan. Dengan memperbanyak shalat tarawih pada malam hari, kita dapat melatih kesabaran, keikhlasan, dan meningkatkan kualitas ibadah kita secara keseluruhan.

  • Meraih Keutamaan Malam Ramadan

    Malam-malam di bulan Ramadan memiliki keutamaan tersendiri, sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an dan hadis Nabi Muhammad SAW. Dengan mengerjakan shalat tarawih pada malam hari, kita dapat meraih keutamaan dan keberkahan malam-malam Ramadan.

Dengan demikian, hukum shalat tarawih yang dikerjakan pada malam hari memiliki beberapa keutamaan dan hikmah yang sangat besar. Umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak shalat tarawih pada malam hari di bulan Ramadan, sebagai bentuk ibadah dan sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Dikerjakan secara berjamaah

Hukum shalat tarawih sangat erat kaitannya dengan cara pelaksanaannya, yaitu secara berjamaah. Shalat tarawih yang dikerjakan secara berjamaah memiliki keutamaan dan pahala yang lebih besar dibandingkan shalat tarawih yang dikerjakan secara sendiri-sendiri.

Dalam sebuah hadis, Nabi Muhammad SAW bersabda, “Shalat berjamaah lebih utama dua puluh tujuh derajat dibandingkan shalat sendirian.” (HR. Bukhari dan Muslim). Hadis ini menunjukkan bahwa shalat tarawih yang dikerjakan secara berjamaah memiliki keutamaan yang sangat besar, yaitu mendapatkan pahala yang berlipat ganda.

Selain keutamaan yang disebutkan di atas, shalat tarawih yang dikerjakan secara berjamaah juga dapat meningkatkan semangat ibadah dan kebersamaan umat Islam. Dengan berkumpul bersama di masjid atau musala, umat Islam dapat saling mengingatkan dan memotivasi untuk memperbanyak ibadah di bulan Ramadan.

Dalam praktiknya, shalat tarawih secara berjamaah biasanya dipimpin oleh seorang imam, yang bertugas membaca doa dan memimpin gerakan-gerakan salat. Umat Islam yang mengikuti shalat tarawih berjamaah tinggal mengikuti gerakan dan bacaan imam, sehingga dapat lebih fokus dan khusyuk dalam beribadah.

Dengan demikian, hukum shalat tarawih sangat terkait dengan cara pelaksanaannya, yaitu secara berjamaah. Shalat tarawih yang dikerjakan secara berjamaah memiliki keutamaan yang lebih besar, dapat meningkatkan semangat ibadah, dan mempererat kebersamaan umat Islam.

Jumlah Rakaat 20

Jumlah rakaat shalat tarawih adalah salah satu aspek penting yang terkait dengan hukum shalat tarawih. Dalam praktiknya, shalat tarawih biasanya dikerjakan sebanyak 20 rakaat, yang dibagi menjadi 10 salam. Jumlah rakaat ini memiliki beberapa aspek dan implikasi yang perlu dipahami.

  • Sesuai Sunnah

    Jumlah rakaat 20 sesuai dengan sunnah Nabi Muhammad SAW. Dalam sebuah hadis, Nabi Muhammad SAW bersabda, “Barangsiapa yang mengerjakan shalat tarawih pada bulan Ramadan dengan iman dan mengharap pahala dari Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim). Hadis ini menunjukkan bahwa shalat tarawih yang dikerjakan sebanyak 20 rakaat sesuai dengan tuntunan Nabi Muhammad SAW.

  • Dianjurkan Berjamaah

    Shalat tarawih sebanyak 20 rakaat sangat dianjurkan untuk dikerjakan secara berjamaah di masjid atau musala. Shalat tarawih berjamaah memiliki keutamaan lebih besar dibandingkan shalat tarawih yang dikerjakan secara sendiri-sendiri. Dalam sebuah hadis, Nabi Muhammad SAW bersabda, “Shalat berjamaah lebih utama dua puluh tujuh derajat dibandingkan shalat sendirian.” (HR. Bukhari dan Muslim).

  • Dapat Ditambah atau Dikurangi

    Meskipun jumlah rakaat shalat tarawih yang disunnahkan adalah 20 rakaat, namun jumlah rakaat ini dapat ditambah atau dikurangi sesuai dengan kemampuan masing-masing. Hal ini berdasarkan kaidah fikih, “Al-ashlu fi al-‘ibadah at-tab’u” (Asal ibadah adalah mengikuti). Artinya, dalam beribadah, kita harus mengikuti tuntunan yang telah ditetapkan, namun jika ada halangan atau kesulitan, maka dapat dilakukan keringanan.

  • Keutamaan dan Pahala

    Shalat tarawih yang dikerjakan dengan baik dan benar, termasuk jumlah rakaatnya sesuai dengan sunnah, memiliki banyak keutamaan dan pahala. Di antaranya adalah mendapatkan pahala yang berlipat ganda, menghapus dosa-dosa kecil, dan sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Dengan demikian, jumlah rakaat shalat tarawih, yaitu 20 rakaat, memiliki beberapa aspek penting yang terkait dengan hukum shalat tarawih. Jumlah rakaat ini sesuai dengan sunnah Nabi Muhammad SAW, dianjurkan untuk dikerjakan secara berjamaah, dapat ditambah atau dikurangi sesuai kemampuan, serta memiliki banyak keutamaan dan pahala.

Memiliki banyak keutamaan

Shalat tarawih merupakan salah satu ibadah yang memiliki banyak keutamaan, terutama jika dikerjakan dengan baik dan benar. Keutamaan-keutamaan tersebut menjadi salah satu motivasi bagi umat Islam untuk memperbanyak shalat tarawih pada bulan Ramadan.

  • Penghapus dosa

    Salah satu keutamaan shalat tarawih adalah dapat menghapus dosa-dosa kecil. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadis Nabi Muhammad SAW, “Barangsiapa yang mengerjakan shalat tarawih pada bulan Ramadan dengan iman dan mengharap pahala dari Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim).

  • Pahala berlipat ganda

    Keutamaan lainnya dari shalat tarawih adalah mendapatkan pahala yang berlipat ganda. Pahala yang didapatkan oleh orang yang mengerjakan shalat tarawih sama seperti pahala orang yang mengerjakan shalat wajib pada malam hari.

  • Mendekatkan diri kepada Allah SWT

    Shalat tarawih juga menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dengan memperbanyak shalat tarawih, umat Islam dapat meningkatkan kualitas ibadah dan ketakwaan mereka kepada Allah SWT.

  • Memperoleh malam Lailatul Qadar

    Salah satu keutamaan shalat tarawih yang paling istimewa adalah berkesempatan untuk memperoleh malam Lailatul Qadar. Malam Lailatul Qadar adalah malam yang lebih baik dari seribu bulan, sehingga sangat dianjurkan untuk memperbanyak ibadah pada malam tersebut, termasuk shalat tarawih.

Dengan mengetahui keutamaan-keutamaan tersebut, diharapkan umat Islam dapat semakin termotivasi untuk memperbanyak shalat tarawih pada bulan Ramadan. Selain itu, penting untuk diingat bahwa keutamaan-keutamaan tersebut hanya dapat diperoleh jika shalat tarawih dikerjakan dengan baik dan benar, sesuai dengan tuntunan Nabi Muhammad SAW.

Merupakan sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT

Shalat Tarawih merupakan ibadah yang sangat dianjurkan pada bulan Ramadan. Hukum shalat tarawih adalah sunnah muakkadah, artinya sangat dianjurkan untuk dikerjakan. Salah satu keutamaan shalat tarawih adalah sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Melalui shalat tarawih, umat Islam dapat meningkatkan kualitas ibadah dan ketakwaan mereka kepada Allah SWT.

Kedekatan dengan Allah SWT merupakan tujuan utama dari segala bentuk ibadah, termasuk shalat tarawih. Dengan memperbanyak shalat tarawih, umat Islam dapat semakin dekat dengan Allah SWT, merasakan kehadiran-Nya, dan memohon ampunan serta rahmat-Nya. Selain itu, shalat tarawih juga dapat membantu umat Islam untuk meningkatkan kesadaran spiritual dan memperkuat hubungan mereka dengan Allah SWT.

Dalam praktiknya, shalat tarawih dapat menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui beberapa cara. Pertama, shalat tarawih dilakukan pada malam hari, yaitu waktu yang lebih tenang dan kondusif untuk beribadah dan merenung. Kedua, shalat tarawih biasanya dikerjakan secara berjamaah, yang dapat meningkatkan semangat ibadah dan kebersamaan umat Islam. Ketiga, shalat tarawih memiliki bacaan dan doa-doa khusus yang berisi pujian, pengagungan, dan permohonan kepada Allah SWT.

Dengan demikian, hukum shalat tarawih yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan memiliki keterkaitan yang erat dengan keutamaan shalat tarawih sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Melalui shalat tarawih, umat Islam dapat meningkatkan kualitas ibadah, memperkuat hubungan dengan Allah SWT, dan memperoleh keutamaan serta pahala yang berlipat ganda.

Tanya Jawab Seputar Hukum Shalat Tarawih

Berikut adalah beberapa tanya jawab seputar hukum shalat tarawih yang sering menjadi pertanyaan banyak orang. Tanya jawab ini akan membantu Anda memahami lebih jelas tentang hukum shalat tarawih dan keutamaannya.

Pertanyaan 1: Apa hukum shalat tarawih?

Jawaban: Hukum shalat tarawih adalah sunnah muakkadah, artinya sangat dianjurkan untuk dikerjakan. Shalat tarawih memiliki banyak keutamaan, di antaranya mendapatkan pahala yang berlipat ganda, menghapus dosa-dosa kecil, dan sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Pertanyaan 2: Kapan waktu pelaksanaan shalat tarawih?

Jawaban: Shalat tarawih dilaksanakan pada malam hari selama bulan Ramadan, setelah salat Isya dan sebelum salat Subuh.

Pertanyaan 3: Berapa jumlah rakaat shalat tarawih?

Jawaban: Jumlah rakaat shalat tarawih adalah 20 rakaat, yang dikerjakan dalam 10 salam. Namun, jumlah rakaat ini dapat ditambah atau dikurangi sesuai dengan kemampuan masing-masing.

Pertanyaan 4: Apakah shalat tarawih dapat dikerjakan secara sendiri-sendiri?

Jawaban: Shalat tarawih sangat dianjurkan untuk dikerjakan secara berjamaah di masjid atau musala. Shalat tarawih berjamaah memiliki keutamaan lebih besar daripada shalat tarawih yang dikerjakan secara sendiri-sendiri.

Pertanyaan 5: Apakah ada syarat atau ketentuan tertentu untuk mengerjakan shalat tarawih?

Jawaban: Tidak ada syarat atau ketentuan khusus untuk mengerjakan shalat tarawih. Namun, disunnahkan untuk mengerjakan shalat tarawih dengan khusyuk dan tuma’ninah, serta membaca bacaan-bacaan sunnah yang telah diajarkan oleh Rasulullah SAW.

Pertanyaan 6: Apa keutamaan mengerjakan shalat tarawih?

Jawaban: Shalat tarawih memiliki banyak keutamaan, di antaranya mendapatkan pahala yang berlipat ganda, menghapus dosa-dosa kecil, sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, dan berkesempatan untuk memperoleh malam Lailatul Qadar.

Demikianlah beberapa tanya jawab seputar hukum shalat tarawih. Semoga tanya jawab ini dapat memberikan pemahaman yang lebih jelas tentang hukum dan keutamaan shalat tarawih. Marilah kita senantiasa memperbanyak ibadah di bulan Ramadan, termasuk shalat tarawih, agar kita dapat memperoleh pahala yang berlimpah dan menjadi pribadi yang lebih dekat dengan Allah SWT.

Selanjutnya, kita akan membahas lebih dalam tentang tata cara pelaksanaan shalat tarawih yang sesuai dengan sunnah Nabi Muhammad SAW. Simak terus pembahasannya pada artikel selanjutnya.

Tips Menjalankan Shalat Tarawih

Shalat tarawih merupakan ibadah sunnah yang sangat dianjurkan selama bulan Ramadan. Untuk mendapatkan pahala dan keutamaan shalat tarawih secara maksimal, berikut adalah beberapa tips yang dapat diikuti:

Tip 1: Kerjakan secara berjamaah
Shalat tarawih berjamaah pahalanya lebih besar daripada shalat tarawih sendirian. Oleh karena itu, usahakan untuk selalu shalat tarawih di masjid atau musala.

Tip 2: Kerjakan dengan tuma’ninah
Hindari terburu-buru saat shalat tarawih. Kerjakan setiap gerakan dan bacaan dengan tenang dan khusyuk.

Tip 3: Baca doa qunut
Doa qunut dibaca setelah bangun dari rakaat ke-8. Dianjurkan untuk memanjatkan doa dan harapan terbaik kita dalam doa qunut.

Tip 4: Perbanyak dzikir dan doa
Selain membaca doa qunut, perbanyaklah berdzikir dan berdoa di sela-sela shalat tarawih. Manfaatkan waktu tersebut untuk memohon ampunan, rezeki, dan segala kebaikan kepada Allah SWT.

Tip 5: Jaga kekhusyuan
Hindari hal-hal yang dapat mengganggu kekhusyuan saat shalat tarawih, seperti berbicara, tertawa, atau melihat ke sana kemari.

Tip 6: Istiqamah
Usahakan untuk mengerjakan shalat tarawih setiap malam selama bulan Ramadan. Dengan istiqamah, pahala dan keutamaan yang didapat akan semakin besar.

Dengan menerapkan tips-tips di atas, diharapkan ibadah shalat tarawih yang kita lakukan dapat lebih berkualitas dan bernilai ibadah yang tinggi.

Tips-tips ini juga akan mengantarkan kita pada pembahasan bagian terakhir artikel, yaitu mengenai keutamaan dan hikmah shalat tarawih. Keutamaan dan hikmah tersebut akan menjadi motivasi tambahan bagi kita untuk senantiasa menjalankan shalat tarawih dengan sebaik-baiknya.

Kesimpulan

Shalat tarawih merupakan ibadah sunnah muakkadah yang sangat dianjurkan pada bulan Ramadan. Hukum shalat tarawih mengandung banyak keutamaan dan hikmah, di antaranya sebagai penghapus dosa-dosa kecil, sarana mendekatkan diri kepada Allah SWT, dan berkesempatan untuk memperoleh malam Lailatul Qadar.

Beberapa poin utama yang saling terkait dalam pembahasan hukum shalat tarawih adalah:

  • Shalat tarawih dikerjakan pada malam hari selama bulan Ramadan.
  • Dianjurkan untuk mengerjakan shalat tarawih secara berjamaah di masjid atau musala.
  • Jumlah rakaat shalat tarawih adalah 20 rakaat, yang dapat ditambah atau dikurangi sesuai kemampuan.

Dengan memahami hukum shalat tarawih dan keutamaannya, diharapkan kita dapat semakin semangat dan istiqamah dalam mengerjakan shalat tarawih selama bulan Ramadan. Semoga ibadah shalat tarawih yang kita lakukan dapat menjadi sarana untuk meningkatkan kualitas ibadah, menghapus dosa-dosa kita, dan mendekatkan diri kita kepada Allah SWT.

Youtube Video:



Artikel Terkait

Bagikan:

jurnal

Saya adalah seorang penulis yang sudah berpengalaman lebih dari 5 tahun. Hobi saya menulis artikel yang bermanfaat untuk teman-teman yang membaca artikel saya.

Artikel Terbaru