Hukum Shalat Tarawih Sendiri Bagi Wanita

jurnal


Hukum Shalat Tarawih Sendiri Bagi Wanita

Hukum shalat tarawih sendiri bagi wanita merujuk pada kebolehan bagi muslimah untuk menunaikan ibadah shalat tarawih secara individu di luar masjid. Ini menjadi alternatif ketika mereka tidak dapat hadir di masjid karena berbagai alasan, seperti kesibukan, kondisi kesehatan, atau rasa tidak aman.

Melaksanakan shalat tarawih secara sendiri tetap memberikan pahala dan keberkahan. Ibadah ini memiliki banyak manfaat, di antaranya meningkatkan ketakwaan, menghapus dosa, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dalam sejarah perkembangan Islam, shalat tarawih awalnya dilakukan secara berjamaah di masjid pada masa Khalifah Umar bin Khattab.

Pada masa sekarang, hukum shalat tarawih sendiri bagi wanita menjadi penting untuk dibahas karena semakin banyak muslimah yang memiliki kesibukan dan keterbatasan dalam menghadiri shalat tarawih berjamaah di masjid. Artikel ini akan mengulas lebih lanjut tentang hukum, tata cara, dan keutamaan shalat tarawih sendiri bagi wanita.

hukum shalat tarawih sendiri bagi wanita

Dalam membahas hukum shalat tarawih sendiri bagi wanita, terdapat beberapa aspek penting yang perlu diperhatikan. Aspek-aspek ini mencakup:

  • Hukum
  • Waktu
  • Rakaat
  • Tata cara
  • Keutamaan
  • Niat
  • Tempat
  • Hikmah
  • Dalil

Memahami aspek-aspek tersebut secara komprehensif akan memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang hukum shalat tarawih sendiri bagi wanita. Aspek-aspek ini saling terkait dan memengaruhi pelaksanaan ibadah shalat tarawih itu sendiri. Misalnya, hukum shalat tarawih sendiri bagi wanita adalah sunnah, artinya dianjurkan untuk dilakukan. Waktu pelaksanaannya adalah pada malam hari bulan Ramadan, dengan jumlah rakaat yang disunnahkan adalah 20 rakaat. Tata cara pelaksanaannya mengikuti tata cara shalat sunnah pada umumnya, dengan niat yang spesifik untuk shalat tarawih. Tempat pelaksanaannya dapat dilakukan di masjid atau di rumah, yang tentunya harus memenuhi syarat kesucian dan kekhusyukan. Hikmah shalat tarawih sendiri bagi wanita adalah untuk meraih keutamaan ibadah tarawih, seperti penghapusan dosa dan peningkatan ketakwaan.

Hukum

Aspek hukum dalam shalat tarawih sendiri bagi wanita memegang peranan penting dalam menentukan keabsahan dan tata cara pelaksanaannya. Hukum shalat tarawih sendiri bagi wanita memiliki beberapa komponen, di antaranya:

  • Hukum Asli
    Hukum asli shalat tarawih adalah sunnah, artinya dianjurkan untuk dikerjakan namun tidak wajib.
  • Hukum Bagi Wanita
    Hukum shalat tarawih sendiri bagi wanita sama dengan hukum bagi laki-laki, yaitu sunnah.
  • Hukum Berjamaah
    Shalat tarawih lebih utama jika dikerjakan secara berjamaah, baik di masjid maupun di rumah.
  • Hukum Sendiri
    Bagi wanita yang tidak dapat hadir berjamaah, shalat tarawih sendiri tetap diperbolehkan dan mendapatkan pahala.

Dengan memahami aspek hukum tersebut, muslimah dapat melaksanakan shalat tarawih dengan baik dan benar, baik secara berjamaah maupun sendiri.

Waktu

Aspek waktu dalam shalat tarawih sendiri bagi wanita memegang peranan penting karena menentukan keabsahan dan kesempurnaan ibadah. Ada beberapa aspek waktu yang perlu diperhatikan, di antaranya:

  • Waktu Pelaksanaan
    Shalat tarawih dilaksanakan pada malam hari bulan Ramadan, setelah shalat Isya dan sebelum masuk waktu shalat Subuh.
  • Waktu Utama
    Waktu utama shalat tarawih adalah sepertiga malam terakhir, yaitu setelah pukul 00.00 dini hari.
  • Waktu Sunnah
    Shalat tarawih dapat dikerjakan pada sepertiga malam pertama atau kedua, namun waktunya lebih dibandingkan sepertiga malam terakhir.
  • Waktu Minimal
    Tidak ada batasan waktu minimal dalam shalat tarawih, namun disunnahkan untuk mengerjakan minimal 8 rakaat.

Dengan memahami aspek waktu tersebut, muslimah dapat melaksanakan shalat tarawih dengan baik dan benar, sehingga dapat memperoleh pahala dan keberkahan yang optimal.

Rakaat

Rakaat merupakan satuan dalam shalat yang terdiri dari beberapa gerakan, seperti berdiri, rukuk, sujud, dan duduk. Dalam hukum shalat tarawih sendiri bagi wanita, rakaat memiliki peran penting yang memengaruhi kesempurnaan ibadah. Jumlah rakaat dalam shalat tarawih sendiri bagi wanita tidak ditentukan secara pasti, namun terdapat beberapa ketentuan yang disunnahkan.

Menurut jumhur ulama, jumlah rakaat shalat tarawih yang disunnahkan adalah 20 rakaat. Jumlah ini didasarkan pada praktik Nabi Muhammad SAW yang mengerjakan shalat tarawih sebanyak 8 rakaat pada malam pertama Ramadan, kemudian bertambah 2 rakaat setiap malam hingga mencapai 20 rakaat pada malam ke-23. Namun, ada juga riwayat yang menyebutkan bahwa Nabi SAW mengerjakan shalat tarawih sebanyak 36 rakaat, 40 rakaat, bahkan 60 rakaat.

Dalam praktiknya, banyak muslimah yang mengerjakan shalat tarawih sendiri dengan jumlah rakaat yang bervariasi, tergantung pada kemampuan dan waktu yang tersedia. Ada yang mengerjakan 8 rakaat, 12 rakaat, 16 rakaat, atau bahkan 20 rakaat. Yang terpenting adalah mengerjakan shalat tarawih dengan ikhlas dan sesuai dengan kemampuan.

Dengan memahami hubungan antara rakaat dan hukum shalat tarawih sendiri bagi wanita, muslimah dapat melaksanakan ibadah tarawih dengan baik dan benar, sehingga dapat memperoleh pahala dan keberkahan yang optimal.

Tata cara

Tata cara shalat tarawih sendiri bagi wanita memiliki keterkaitan erat dengan hukum shalat tarawih itu sendiri. Tata cara yang benar dan sesuai dengan tuntunan syariat menjadi syarat sahnya shalat tarawih, sehingga memengaruhi keabsahan ibadah dan pahala yang diperoleh. Tata cara shalat tarawih pada dasarnya sama dengan tata cara shalat sunnah pada umumnya, namun terdapat beberapa kekhususan yang perlu diperhatikan, terutama terkait jumlah rakaat dan waktu pelaksanaannya.

Pelaksanaan shalat tarawih sendiri bagi wanita harus memenuhi syarat dan rukun shalat, seperti berwudhu, menghadap kiblat, membaca niat, dan melakukan gerakan-gerakan shalat dengan benar. Jumlah rakaat yang disunnahkan dalam shalat tarawih sendiri bagi wanita adalah 20 rakaat, dikerjakan dalam 10 salam. Setiap dua rakaat diakhiri dengan salam, seperti pada shalat sunnah lainnya. Waktu pelaksanaan shalat tarawih sendiri bagi wanita adalah pada malam hari bulan Ramadan, setelah shalat Isya dan sebelum masuk waktu shalat Subuh.

Memahami dan melaksanakan tata cara shalat tarawih sendiri bagi wanita dengan benar memiliki implikasi praktis yang penting. Pertama, hal ini memastikan bahwa ibadah shalat tarawih yang dilakukan sah dan sesuai dengan tuntunan syariat. Kedua, pelaksanaan tata cara yang benar akan membantu muslimah untuk lebih fokus dan khusyuk dalam ibadahnya, sehingga dapat memperoleh pahala dan keberkahan yang optimal. Ketiga, pemahaman tentang tata cara shalat tarawih sendiri bagi wanita juga dapat membantu muslimah untuk membimbing dan mengajarkan anggota keluarga atau teman-teman mereka yang belum memahami dengan baik.

Keutamaan

Keutamaan shalat tarawih sendiri bagi wanita merujuk pada berbagai manfaat dan pahala yang dapat diperoleh dengan melaksanakan ibadah ini. Keutamaan-keutamaan tersebut menjadi motivasi dan dorongan bagi muslimah untuk senantiasa menjalankan shalat tarawih, baik secara berjamaah maupun sendiri.

  • Penghapusan Dosa
    Shalat tarawih, termasuk yang dikerjakan sendiri oleh wanita, memiliki keutamaan dalam menghapus dosa-dosa kecil. Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa yang mengerjakan shalat malam Ramadan karena iman dan ihtisab, diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari)
  • Peningkatan Derajat
    Shalat tarawih juga dapat meningkatkan derajat seseorang di sisi Allah SWT. Dalam sebuah hadits qudsi, Allah berfirman, “Wahai hamba-Ku, kerjakanlah shalat tarawih, niscaya Aku akan ampuni dosa-dosamu dan mengangkat derajatmu.” (HR. Ibnu Hibban)
  • Kebahagiaan di Dunia dan Akhirat
    Menjalankan shalat tarawih, termasuk bagi wanita yang melaksanakannya sendiri, dapat membawa kebahagiaan di dunia dan akhirat. Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa yang menghidupkan malam Lailatul Qadar dengan ibadah, maka diampuni dosanya yang telah lalu dan yang akan datang. Dan barang siapa yang shalat tarawih pada bulan Ramadan karena iman dan ihtisab, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Ahmad)
  • Kedekatan dengan Allah SWT
    Shalat tarawih merupakan salah satu amalan yang dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT. Ketika seorang muslimah mengerjakan shalat tarawih, ia sedang berkomunikasi dan bermunajat kepada Tuhannya. Melalui ibadah ini, ia dapat memperkuat hubungan spiritualnya dengan Allah SWT.

Dengan memahami keutamaan-keutamaan shalat tarawih sendiri bagi wanita, diharapkan muslimah semakin termotivasi untuk melaksanakan ibadah ini dengan sebaik-baiknya. Keutamaan-keutamaan tersebut menjadi pengingat bahwa setiap amalan yang dilakukan dengan ikhlas dan penuh harap akan mendapatkan pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT.

Niat

Dalam tinjauan hukum shalat tarawih sendiri bagi wanita, niat menjadi aspek krusial yang memengaruhi keabsahan dan kesempurnaan ibadah. Niat dalam shalat tarawih sendiri bagi wanita merupakan landasan dasar yang menentukan tujuan dan arah pelaksanaannya.

  • Keikhlasan
    Niat harus dilandasi dengan keikhlasan semata-mata karena Allah SWT, tanpa mengharapkan pujian atau imbalan duniawi.
  • Mengharap Pahala
    Niat juga harus disertai dengan harapan akan pahala dari Allah SWT, sebagai bentuk penghambaan dan rasa syukur atas segala nikmat yang telah diberikan.
  • Mengikuti Sunnah
    Niat shalat tarawih sendiri bagi wanita harus sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW, yaitu mendirikan shalat sunnah pada malam bulan Ramadan.
  • Pembeda dengan Shalat Sunnah Lain
    Niat shalat tarawih sendiri bagi wanita harus dibedakan dengan niat shalat sunnah lainnya, seperti shalat witir atau shalat tahajud.

Dengan memahami dan menghayati aspek niat dalam shalat tarawih sendiri bagi wanita, muslimah dapat menjalankan ibadah ini dengan lebih bermakna dan memperoleh pahala yang optimal. Niat yang tulus dan sesuai dengan tuntunan syariat menjadi kunci utama penerimaan ibadah di sisi Allah SWT.

Tempat

Dalam pembahasan hukum shalat tarawih sendiri bagi wanita, aspek tempat menjadi faktor penting yang perlu dipertimbangkan. Tempat pelaksanaan shalat tarawih memiliki implikasi terhadap keabsahan dan kesempurnaan ibadah.

  • Masjid

    Masjid merupakan tempat utama dan paling utama pelaksanaan shalat tarawih bagi wanita. Shalat tarawih di masjid memiliki keutamaan tersendiri, antara lain berjamaah dengan sesama muslim, mendapatkan pahala yang lebih besar, dan dapat mengikuti imam yang lebih paham tentang tata cara shalat.

  • Rumah

    Bagi wanita yang tidak dapat hadir di masjid, shalat tarawih dapat dikerjakan di rumah. Shalat tarawih di rumah tetap sah dan mendapatkan pahala, asalkan memenuhi syarat dan rukun shalat, serta dikerjakan dengan khusyuk.

  • Tempat Suci

    Selain masjid dan rumah, shalat tarawih juga dapat dikerjakan di tempat-tempat suci lainnya, seperti musala, madrasah, atau tempat ibadah lainnya. Yang penting, tempat tersebut bersih, suci, dan memenuhi syarat untuk melakukan shalat.

Memahami aspek tempat dalam hukum shalat tarawih sendiri bagi wanita sangat penting. Dengan memilih tempat yang tepat dan sesuai dengan ketentuan syariat, muslimah dapat melaksanakan shalat tarawih dengan baik dan benar, sehingga memperoleh pahala dan keberkahan yang optimal.

Hikmah

Hikmah merupakan salah satu aspek penting dalam hukum shalat tarawih sendiri bagi wanita. Hikmah adalah kebijaksanaan atau manfaat yang terkandung dalam suatu hukum atau amalan. Dalam konteks shalat tarawih sendiri bagi wanita, hikmah memiliki beberapa dimensi yang saling terkait.

  • Peningkatan Ketakwaan
    Hikmah shalat tarawih sendiri bagi wanita adalah untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT. Dengan menunaikan shalat tarawih, meskipun sendiri, seorang wanita dapat mempererat hubungannya dengan Tuhannya dan meningkatkan kadar keimanannya.
  • Penghapusan Dosa
    Hikmah shalat tarawih sendiri bagi wanita adalah untuk menghapus dosa-dosa. Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa yang mengerjakan shalat malam Ramadan karena iman dan ihtisab, diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari). Shalat tarawih, termasuk yang dikerjakan sendiri, dapat menjadi sarana untuk memohon ampunan atas dosa-dosa yang telah diperbuat.
  • Mendapat Pahala Berlimpah
    Hikmah shalat tarawih sendiri bagi wanita adalah untuk mendapatkan pahala yang berlimpah. Shalat tarawih merupakan amalan sunnah yang sangat dianjurkan, sehingga bagi yang mengerjakannya akan mendapat pahala yang besar dari Allah SWT.
  • Latihan Kesabaran dan Keistiqamahan
    Hikmah shalat tarawih sendiri bagi wanita adalah untuk melatih kesabaran dan keistiqamahan. Menjalankan shalat tarawih sendiri membutuhkan kesabaran dan keistiqamahan, karena harus dilakukan pada malam hari dan dalam waktu yang cukup panjang. Dengan melatih kesabaran dan keistiqamahan, seorang wanita dapat mengembangkan karakternya menjadi lebih kuat dan tangguh.

Hikmah-hikmah tersebut menunjukkan bahwa shalat tarawih sendiri bagi wanita memiliki banyak manfaat dan keutamaan. Dengan memahami hikmah-hikmah tersebut, muslimah dapat termotivasi untuk menunaikan shalat tarawih, baik secara berjamaah maupun sendiri, demi meraih keutamaan dan keberkahan dari Allah SWT.

Dalil

Dalil merupakan dasar hukum yang digunakan untuk menetapkan hukum shalat tarawih sendiri bagi wanita. Dalil ini bersumber dari Al-Qur’an, hadis, dan ijma’ ulama.

  • Al-Qur’an
    Dalam Al-Qur’an, tidak ditemukan ayat yang secara khusus mengatur tentang hukum shalat tarawih sendiri bagi wanita. Namun, terdapat beberapa ayat yang dapat dijadikan dalil dalam hal ini, seperti ayat yang menganjurkan untuk memperbanyak ibadah pada bulan Ramadan.
  • Hadis
    Terdapat beberapa hadis yang diriwayatkan dari Rasulullah SAW yang dapat dijadikan dalil tentang hukum shalat tarawih sendiri bagi wanita. Di antaranya adalah hadis yang diriwayatkan oleh Aisyah RA, yang menyatakan bahwa Rasulullah SAW mengerjakan shalat tarawih di rumah beliau bersama keluarganya.
  • Ijma’ Ulama
    Secara umum, ulama sepakat bahwa shalat tarawih hukumnya sunnah, baik dikerjakan secara berjamaah maupun sendiri. Hal ini didasarkan pada hadis-hadis yang diriwayatkan dari Rasulullah SAW dan para sahabatnya.
  • Qiyas
    Hukum shalat tarawih sendiri bagi wanita juga dapat ditetapkan berdasarkan qiyas, yaitu analogi dengan hukum shalat sunnah lainnya. Dalam hal ini, shalat tarawih diqiyaskan dengan shalat sunnah lainnya yang disunnahkan untuk dikerjakan di rumah, seperti shalat witir dan shalat tahajud.

Dalil-dalil tersebut menunjukkan bahwa shalat tarawih sendiri bagi wanita diperbolehkan dan hukumnya sunnah. Dalil-dalil ini juga memberikan dasar hukum bagi muslimah untuk melaksanakan shalat tarawih sendiri di rumah, jika mereka tidak dapat hadir di masjid atau karena alasan-alasan tertentu.

Tanya Jawab Hukum Shalat Tarawih Sendiri Bagi Wanita

Bagian Tanya Jawab ini akan membahas beberapa pertanyaan umum dan penting terkait hukum shalat tarawih sendiri bagi wanita. Pertanyaan-pertanyaan ini diajukan berdasarkan aspek hukum, waktu, tata cara, keutamaan, tempat, dan dalil.

Pertanyaan 1: Bolehkah wanita mengerjakan shalat tarawih sendiri di rumah?

Jawaban: Ya, wanita boleh mengerjakan shalat tarawih sendiri di rumah. Hukum shalat tarawih sendiri bagi wanita adalah sunnah, sama dengan hukum bagi laki-laki.

Pertanyaan 2: Kapan waktu pelaksanaan shalat tarawih?

Jawaban: Shalat tarawih dilaksanakan pada malam hari bulan Ramadan, setelah shalat Isya dan sebelum masuk waktu shalat Subuh. Waktu utama shalat tarawih adalah sepertiga malam terakhir.

Pertanyaan 3: Berapa rakaat shalat tarawih yang disunnahkan?

Jawaban: Jumlah rakaat shalat tarawih yang disunnahkan adalah 20 rakaat, dikerjakan dalam 10 salam.

Pertanyaan 4: Apa keutamaan shalat tarawih bagi wanita?

Jawaban: Keutamaan shalat tarawih bagi wanita antara lain penghapusan dosa, peningkatan derajat, kebahagiaan di dunia dan akhirat, serta kedekatan dengan Allah SWT.

Pertanyaan 5: Di mana saja shalat tarawih dapat dikerjakan?

Jawaban: Shalat tarawih dapat dikerjakan di masjid, rumah, atau tempat suci lainnya, seperti musala atau madrasah.

Pertanyaan 6: Apa dalil yang mendasari hukum shalat tarawih sendiri bagi wanita?

Jawaban: Dalil yang mendasari hukum shalat tarawih sendiri bagi wanita adalah hadis-hadis yang diriwayatkan dari Rasulullah SAW dan para sahabatnya, serta ijma’ ulama.

Demikianlah beberapa pertanyaan dan jawaban umum terkait hukum shalat tarawih sendiri bagi wanita. Pemahaman yang baik tentang hukum dan ketentuan shalat tarawih akan membantu muslimah untuk melaksanakan ibadah ini dengan baik dan benar, sehingga dapat memperoleh pahala dan keberkahan yang optimal.

Selanjutnya, kita akan membahas lebih dalam tentang tata cara shalat tarawih sendiri bagi wanita, termasuk niat, gerakan, dan bacaan yang dianjurkan.

Tips Melaksanakan Shalat Tarawih Sendiri Bagi Wanita

Shalat tarawih sendiri bagi wanita memerlukan persiapan dan tata cara yang baik agar dapat dilaksanakan dengan khusyuk dan memperoleh pahala yang optimal. Berikut ini adalah beberapa tips yang dapat membantu wanita dalam melaksanakan shalat tarawih sendiri:

1. Persiapan Fisik dan Mental
Sebelum melaksanakan shalat tarawih, pastikan kondisi fisik dan mental dalam keadaan yang baik. Beristirahatlah dengan cukup dan konsumsi makanan yang sehat untuk menjaga stamina selama shalat.

2. Menentukan Waktu yang Tepat
Waktu pelaksanaan shalat tarawih yang utama adalah pada sepertiga malam terakhir. Jika memungkinkan, usahakan untuk mengerjakan shalat tarawih pada waktu tersebut agar lebih khusyuk dan memperoleh pahala yang lebih besar.

3. Mencari Tempat yang Tenang
Carilah tempat yang tenang dan nyaman untuk melaksanakan shalat tarawih. Hindari tempat yang ramai atau bising agar dapat lebih fokus dan khusyuk dalam beribadah.

4. Menggunakan Mukena yang Bersih
Gunakan mukena yang bersih dan wangi untuk melaksanakan shalat tarawih. Hal ini dapat membantu meningkatkan kekhusyukan dan menghormati kesucian ibadah.

5. Memperhatikan Gerakan Shalat
Perhatikan gerakan shalat dengan benar, mulai dari takbiratul ihram hingga salam. Gerakan yang benar dapat membantu melengkapi kesempurnaan shalat dan memperoleh pahala yang lebih banyak.

6. Membaca Ayat Al-Qur’an dengan Tartil
Jika memungkinkan, bacalah ayat-ayat Al-Qur’an dengan tartil saat shalat tarawih. Membaca dengan tartil dapat membantu meningkatkan kekhusyukan dan pemahaman terhadap makna ayat-ayat yang dibaca.

7. Berdoa dengan Sungguh-sungguh
Manfaatkan waktu doa setelah shalat tarawih untuk berdoa dengan sungguh-sungguh. Mintalah ampunan dosa, kesehatan, kebahagiaan, dan segala kebaikan kepada Allah SWT.

Dengan mengikuti tips-tips di atas, muslimah dapat melaksanakan shalat tarawih sendiri dengan baik dan benar. Shalat tarawih yang khusyuk dan sesuai dengan tuntunan syariat akan memberikan pahala yang besar dan menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Tips-tips ini menjadi dasar penting dalam melaksanakan shalat tarawih sendiri bagi wanita. Namun, yang terpenting adalah niat yang ikhlas dan usaha untuk selalu memperbaiki kualitas ibadah. Semoga dengan memahami dan mengamalkan tips-tips ini, muslimah dapat memperoleh manfaat dan keutamaan yang terkandung dalam shalat tarawih.

Kesimpulan

Artikel tentang hukum shalat tarawih sendiri bagi wanita telah mengulas berbagai aspek penting, termasuk hukum, keutamaan, waktu pelaksanaan, dan hikmahnya. Artikel ini juga membahas dalil-dalil yang menjadi landasan hukum tersebut serta tips untuk melaksanakan shalat tarawih sendiri dengan baik dan benar.

Dari uraian yang telah disampaikan, dapat disimpulkan beberapa poin utama:

  1. Shalat tarawih sendiri bagi wanita hukumnya sunnah dan boleh dilaksanakan di rumah maupun di masjid.
  2. Shalat tarawih memiliki banyak keutamaan, di antaranya penghapusan dosa, peningkatan derajat, dan kedekatan dengan Allah SWT.
  3. Untuk melaksanakan shalat tarawih sendiri dengan baik, diperlukan persiapan fisik, mental, dan pemilihan tempat yang tenang.

Dengan memahami hukum, keutamaan, dan tata cara shalat tarawih sendiri bagi wanita, muslimah dapat melaksanakan ibadah ini dengan khusyuk dan memperoleh pahala yang optimal. Shalat tarawih menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan meraih keberkahan di bulan Ramadan.

Youtube Video:



Artikel Terkait

Bagikan:

jurnal

Saya adalah seorang penulis yang sudah berpengalaman lebih dari 5 tahun. Hobi saya menulis artikel yang bermanfaat untuk teman-teman yang membaca artikel saya.

Artikel Terbaru