Jelaskan Rukun Haji

jurnal


Jelaskan Rukun Haji

Penjelasan rukun haji merupakan hal penting yang perlu dipahami oleh umat Islam yang ingin menunaikan ibadah haji. Rukun haji adalah serangkaian amalan wajib yang harus dikerjakan selama ibadah haji, jika salah satu rukun tidak dikerjakan maka haji tidak dianggap sah.

Mengerjakan rukun haji memiliki banyak manfaat, di antaranya adalah menghapus dosa-dosa, meningkatkan ketakwaan, dan mendapat pahala yang besar dari Allah SWT. Dalam sejarah Islam, rukun haji telah mengalami perkembangan, pada awalnya hanya beberapa amalan yang dianggap sebagai rukun haji, namun seiring berjalannya waktu, jumlah rukun haji bertambah menjadi lima.

Pada artikel ini, kita akan membahas lebih dalam tentang rukun haji, mulai dari pengertian, macam-macam rukun haji, hingga tata cara pelaksanaannya. Dengan memahami rukun haji dengan baik, diharapkan dapat membantu umat Islam dalam menunaikan ibadah haji dengan sempurna dan mendapatkan haji yang mabrur.

jelaskan rukun haji

Rukun haji merupakan amalan wajib yang harus dikerjakan selama ibadah haji. Jika salah satu rukun tidak dikerjakan, maka haji tidak dianggap sah. Berikut adalah 10 aspek penting yang perlu dipahami tentang rukun haji:

  • Pengertian
  • Macam-macam
  • Tata Cara Pelaksanaan
  • Waktu Pelaksanaan
  • Tempat Pelaksanaan
  • Syarat
  • Hikmah
  • Hukum
  • Sunnah
  • Macru

Penjelasan rinci tentang masing-masing aspek tersebut akan dibahas dalam artikel ini. Dengan memahami aspek-aspek penting tersebut, diharapkan dapat membantu umat Islam dalam menunaikan ibadah haji dengan sempurna dan mendapatkan haji yang mabrur.

Pengertian

Pengertian rukun haji merupakan aspek fundamental yang perlu dipahami oleh umat Islam yang ingin menunaikan ibadah haji. Rukun haji adalah amalan wajib yang harus dikerjakan selama ibadah haji, jika salah satu rukun tidak dikerjakan, maka haji tidak dianggap sah.

  • Definisi Rukun Haji

    Secara bahasa, rukun berarti dasar atau tiang. Sedangkan secara istilah, rukun haji adalah amalan-amalan pokok yang wajib dikerjakan selama ibadah haji. Ada lima amalan yang termasuk rukun haji, yaitu: ihram, thawaf, sa’i, wukuf di Arafah, dan melontar jumrah.

  • Jenis-jenis Rukun Haji

    Rukun haji dibagi menjadi dua jenis, yaitu rukun qalbi dan rukun fi’li. Rukun qalbi adalah rukun yang berhubungan dengan hati, seperti niat dan ikhlas. Sedangkan rukun fi’li adalah rukun yang berhubungan dengan perbuatan, seperti thawaf dan sa’i.

  • Syarat Sah Rukun Haji

    Setiap rukun haji memiliki syarat-syarat tertentu agar dianggap sah. Misalnya, syarat sah ihram adalah suci dari hadas besar dan kecil, menutup aurat, dan berniat haji atau umrah. Jika syarat-syarat ini tidak terpenuhi, maka rukun haji tersebut tidak dianggap sah.

  • Hikmah Rukun Haji

    Setiap rukun haji memiliki hikmah dan manfaat tertentu. Misalnya, hikmah ihram adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan mengikis kesombongan. Sedangkan hikmah thawaf adalah untuk mengingat perjalanan Nabi Ibrahim AS dalam mencari air untuk putranya, Ismail AS.

Dengan memahami pengertian rukun haji beserta jenis-jenis, syarat sah, dan hikmahnya, diharapkan dapat membantu umat Islam dalam menunaikan ibadah haji dengan sempurna dan mendapatkan haji yang mabrur.

Macam-macam

Rukun haji terdiri dari dua macam, yaitu rukun qalbi dan rukun fi’li. Rukun qalbi adalah rukun yang berhubungan dengan hati, seperti niat dan ikhlas. Sedangkan rukun fi’li adalah rukun yang berhubungan dengan perbuatan, seperti thawaf dan sa’i.

Kedua macam rukun haji ini saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan. Rukun qalbi merupakan dasar dari rukun fi’li. Tanpa adanya rukun qalbi, maka rukun fi’li tidak akan sah. Sebaliknya, rukun fi’li merupakan bentuk nyata dari rukun qalbi. Dengan melaksanakan rukun fi’li, maka rukun qalbi akan semakin kokoh dan sempurna.

Contoh nyata dari hubungan antara rukun qalbi dan rukun fi’li dalam pelaksanaan ibadah haji adalah ketika jemaah haji melakukan thawaf. Thawaf adalah salah satu rukun fi’li haji yang dilakukan dengan mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali. Namun, sebelum melakukan thawaf, jemaah haji harus terlebih dahulu berniat haji atau umrah. Niat ini merupakan rukun qalbi yang menjadi dasar dari pelaksanaan thawaf.

Dengan memahami hubungan antara macam-macam rukun haji, yaitu rukun qalbi dan rukun fi’li, diharapkan jemaah haji dapat melaksanakan ibadah haji dengan sempurna dan mendapatkan haji yang mabrur.

Tata Cara Pelaksanaan

Tata cara pelaksanaan merupakan aspek penting dalam memahami dan melaksanakan rukun haji secara sempurna. Tata cara pelaksanaan ini mencakup berbagai aspek yang harus diperhatikan dan dilakukan oleh jemaah haji agar ibadahnya sah dan diterima oleh Allah SWT.

  • Niat

    Niat merupakan awal dan dasar dari pelaksanaan ibadah haji. Jemaah haji harus berniat dengan ikhlas karena Allah SWT untuk melaksanakan ibadah haji atau umrah. Niat ini diucapkan dalam hati pada saat ihram.

  • Ihram

    Ihram adalah mengenakan pakaian khusus yang digunakan selama ibadah haji dan umrah. Pakaian ihram untuk laki-laki adalah dua lembar kain putih tanpa jahitan, sedangkan untuk perempuan adalah pakaian yang menutup aurat dan tidak berhias.

  • Thawaf

    Thawaf adalah mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali dengan cara berlari-lari kecil pada tiga putaran pertama dan berjalan biasa pada empat putaran berikutnya. Thawaf dilakukan setelah memakai ihram dan merupakan salah satu rukun haji yang wajib dilaksanakan.

  • Sa’i

    Sa’i adalah berjalan atau berlari-lari kecil antara Bukit Safa dan Marwah sebanyak tujuh kali. Sa’i dilakukan setelah thawaf dan merupakan salah satu rukun haji yang wajib dilaksanakan.

Dengan memahami dan melaksanakan tata cara pelaksanaan rukun haji dengan benar, diharapkan jemaah haji dapat memperoleh haji yang mabrur, yaitu haji yang diterima oleh Allah SWT dan memberikan banyak manfaat bagi pelakunya.

Waktu Pelaksanaan

Waktu pelaksanaan merupakan aspek penting dalam memahami dan melaksanakan rukun haji secara sempurna. Waktu pelaksanaan ini mencakup berbagai ketentuan yang harus diperhatikan dan dipatuhi oleh jemaah haji agar ibadahnya sah dan diterima oleh Allah SWT.

  • Waktu Ihram

    Waktu ihram dimulai sejak jemaah haji mengucapkan niat haji atau umrah dan mengenakan pakaian ihram. Waktu ihram berakhir saat jemaah haji melakukan tahallul, yaitu melepas pakaian ihram setelah menyelesaikan seluruh rangkaian ibadah haji.

  • Waktu Thawaf

    Waktu thawaf dapat dilakukan kapan saja, baik siang maupun malam. Namun, waktu yang paling utama untuk melakukan thawaf adalah pada malam hari, terutama pada sepertiga malam terakhir. Pada saat itu, suasana lebih tenang dan khusyuk, sehingga jemaah haji dapat lebih fokus dalam beribadah.

  • Waktu Sa’i

    Waktu sa’i dapat dilakukan kapan saja, baik siang maupun malam. Namun, waktu yang paling utama untuk melakukan sa’i adalah setelah shalat Subuh. Pada saat itu, kondisi fisik jemaah haji masih segar dan kuat, sehingga dapat lebih mudah dalam melaksanakan sa’i.

  • Waktu Wukuf di Arafah

    Waktu wukuf di Arafah adalah pada tanggal 9 Dzulhijjah. Wukuf dimulai sejak tergelincir matahari ( matahari mulai terbenam ) pada tanggal 9 Dzulhijjah hingga terbit fajar pada tanggal 10 Dzulhijjah. Wukuf di Arafah merupakan rukun haji yang wajib dilaksanakan dan menjadi puncak dari seluruh rangkaian ibadah haji.

Dengan memahami dan mematuhi waktu pelaksanaan rukun haji dengan benar, diharapkan jemaah haji dapat memperoleh haji yang mabrur, yaitu haji yang diterima oleh Allah SWT dan memberikan banyak manfaat bagi pelakunya.

Tempat Pelaksanaan

Tempat pelaksanaan merupakan aspek penting dalam memahami dan melaksanakan rukun haji secara sempurna. Tempat pelaksanaan ini mencakup berbagai lokasi yang harus dikunjungi dan digunakan oleh jemaah haji selama menjalankan ibadah haji agar ibadahnya sah dan diterima oleh Allah SWT.

Hubungan antara tempat pelaksanaan dan rukun haji sangat erat. Rukun haji tidak dapat dilaksanakan dengan sempurna jika tidak dilakukan di tempat yang telah ditentukan. Misalnya, thawaf harus dilakukan di sekitar Ka’bah, sa’i harus dilakukan antara Bukit Safa dan Marwah, dan wukuf harus dilakukan di Arafah. Jika rukun haji dilaksanakan di luar tempat yang telah ditentukan, maka haji tersebut tidak dianggap sah.

Memahami tempat pelaksanaan rukun haji juga memiliki aplikasi praktis yang penting. Dengan mengetahui tempat pelaksanaan rukun haji, jemaah haji dapat mempersiapkan diri dengan baik sebelum berangkat. Misalnya, jemaah haji dapat mempelajari seluk-beluk Masjidil Haram, termasuk lokasi Ka’bah dan tempat-tempat penting lainnya. Jemaah haji juga dapat mempersiapkan diri untuk kondisi cuaca dan keramaian di tempat-tempat pelaksanaan rukun haji.

Dengan demikian, memahami hubungan antara tempat pelaksanaan dan rukun haji sangat penting bagi jemaah haji agar dapat melaksanakan ibadahnya dengan sempurna dan mendapatkan haji yang mabrur.

Syarat

Syarat merupakan aspek penting yang harus dipenuhi agar ibadah haji dapat dilaksanakan dengan sah dan sempurna. Syarat haji mencakup berbagai ketentuan dan kriteria yang harus dipenuhi oleh jemaah haji sebelum dan selama menjalankan ibadah haji.

  • Islam

    Syarat pertama dan utama untuk melaksanakan ibadah haji adalah beragama Islam. Hanya umat Islam yang diperbolehkan untuk melaksanakan ibadah haji ke Tanah Suci.

  • Baligh

    Jemaah haji harus sudah baligh, yaitu telah mencapai usia dewasa menurut syariat Islam. Hal ini menunjukkan bahwa jemaah haji sudah memiliki pemahaman dan kesadaran yang cukup untuk melaksanakan ibadah haji.

  • Berakal

    Jemaah haji harus berakal sehat dan tidak mengalami gangguan jiwa. Hal ini penting karena ibadah haji membutuhkan pemahaman dan kesadaran yang baik dari jemaah haji.

  • Mampu

    Jemaah haji harus mampu secara fisik dan finansial untuk melaksanakan ibadah haji. Kemampuan fisik dibutuhkan untuk melakukan rangkaian ibadah haji yang cukup berat, sedangkan kemampuan finansial dibutuhkan untuk membiayai perjalanan dan kebutuhan selama di Tanah Suci.

Dengan memahami dan memenuhi syarat-syarat haji, jemaah haji dapat mempersiapkan diri dengan baik untuk melaksanakan ibadah haji secara sah dan sempurna. Selain itu, pemenuhan syarat haji juga merupakan bentuk penghormatan kepada ajaran Islam dan kesungguhan dalam menjalankan perintah Allah SWT.

Hikmah

Hikmah merupakan aspek mendasar dalam menjelaskan rukun haji. Hikmah adalah kebijaksanaan atau manfaat yang terkandung dalam suatu amalan ibadah. Dalam konteks haji, hikmah sangat erat kaitannya dengan rukun haji karena setiap rukun memiliki hikmah dan tujuan tertentu yang ingin dicapai.

Hubungan antara hikmah dan rukun haji bersifat kausal, artinya hikmah menjadi salah satu alasan utama ditetapkannya rukun haji. Misalnya, hikmah dari rukun ihram adalah untuk mengikis kesombongan dan menumbuhkan kesadaran akan kesetaraan di hadapan Allah SWT. Rukun thawaf memiliki hikmah untuk mengenang perjalanan Nabi Ibrahim AS dalam mencari air untuk putranya, Ismail AS, dan mengajarkan tentang ketaatan dan kepasrahan kepada Allah SWT.

Memahami hikmah di balik setiap rukun haji sangat penting bagi jemaah haji. Dengan memahami hikmah tersebut, jemaah haji dapat melaksanakan ibadah haji dengan lebih khusyuk, bermakna, dan mendapatkan manfaat yang optimal. Hikmah juga dapat menjadi motivasi bagi jemaah haji untuk mempersiapkan diri dengan baik, baik secara fisik maupun spiritual, dalam melaksanakan ibadah haji.

Secara praktis, pemahaman tentang hikmah rukun haji dapat mendorong jemaah haji untuk mengaplikasikan nilai-nilai dan pelajaran yang diperoleh selama haji dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, hikmah ihram tentang kesetaraan dapat menginspirasi jemaah haji untuk bersikap rendah hati dan tidak membeda-bedakan sesama muslim. Hikmah thawaf tentang ketaatan dapat memotivasi jemaah haji untuk selalu taat kepada perintah Allah SWT dan menjauhi larangan-Nya.

Hukum

Dalam konteks ibadah haji, hukum merupakan aspek krusial yang mengatur berbagai ketentuan dan rambu-rambu dalam pelaksanaan rukun haji. Memahami hukum haji sangat penting bagi setiap jemaah agar dapat menjalankan ibadah haji secara sah dan benar.

  • Kewajiban
    Mengerjakan seluruh rukun haji hukumnya wajib bagi setiap muslim yang mampu, baik secara fisik maupun finansial.
  • Sunnah
    Selain rukun, terdapat juga beberapa amalan sunnah yang dianjurkan untuk dikerjakan selama haji, seperti berihram dari miqat tertentu, melakukan tawaf sunnah, dan memperbanyak doa.
  • Makruh
    Beberapa perbuatan makruh sebaiknya dihindari selama haji, seperti berdebat, berkata-kata kotor, dan memotong kuku.
  • Haram
    Ada pula beberapa perbuatan yang diharamkan selama haji, seperti berburu, bersetubuh, dan memakai wangi-wangian bagi laki-laki.

Dengan memahami hukum-hukum haji, jemaah dapat melaksanakan ibadah haji sesuai dengan tuntunan syariat. Pelaksanaan haji yang sesuai hukum tidak hanya akan membuat haji menjadi sah, tetapi juga akan memberikan ketenangan dan kepuasan batin bagi jemaah.

Sunnah

Dalam konteks menjelaskan rukun haji, sunnah merupakan amalan-amalan yang dianjurkan untuk dikerjakan selama ibadah haji meskipun tidak termasuk dalam rukun haji. Sunnah haji memiliki banyak keutamaan dan dapat menyempurnakan ibadah haji seseorang.

  • Tawaf Sunnah

    Tawaf sunnah adalah tawaf yang dilakukan di luar tawaf wajib, seperti tawaf qudum (tawaf saat tiba di Mekah), tawaf ifadah (tawaf setelah wukuf di Arafah), dan tawaf wada (tawaf perpisahan sebelum meninggalkan Mekah). Tawaf sunnah dapat dilakukan sebanyak-banyaknya dan pahalanya sangat besar.

  • Sai Sunnah

    Sai sunnah adalah sai yang dilakukan di luar sai wajib, yaitu sai antara Bukit Safa dan Marwah setelah tawaf. Sai sunnah dapat dilakukan sebanyak-banyaknya dan pahalanya juga besar.

  • Membaca Doa dan Dzikir

    Membaca doa dan dzikir selama haji hukumnya sunnah dan sangat dianjurkan. Ada banyak doa dan dzikir yang dapat dibaca, seperti doa saat ihram, doa saat thawaf, doa saat sai, dan doa saat wukuf di Arafah.

  • Bersedekah

    Bersedekah selama haji hukumnya sunnah dan sangat dianjurkan. Jemaah haji dapat bersedekah kepada fakir miskin, anak yatim, dan orang-orang yang membutuhkan.

Dengan melaksanakan sunnah-sunnah haji, jemaah haji dapat menyempurnakan ibadahnya dan mendapatkan pahala yang lebih besar. Oleh karena itu, sangat dianjurkan bagi jemaah haji untuk memperbanyak amalan sunnah selama melaksanakan ibadah haji.

Macru

Dalam konteks menjelaskan rukun haji, macru merupakan amalan-amalan yang lebih utama untuk dikerjakan dibandingkan dengan sunnah, namun tidak termasuk dalam rukun haji atau sunnah haji. Macru memiliki keutamaan yang lebih tinggi dari sunnah, dan sangat dianjurkan untuk dikerjakan oleh jemaah haji.

Salah satu contoh macru dalam ibadah haji adalah memperbanyak doa dan dzikir saat melakukan thawaf. Meskipun membaca doa dan dzikir hukumnya sunnah, namun memperbanyak doa dan dzikir saat thawaf hukumnya macru. Contoh lainnya adalah memakai pakaian ihram berwarna putih. Meskipun warna ihram tidak ditentukan secara spesifik, namun memakai ihram berwarna putih hukumnya macru karena mengikuti sunnah Rasulullah SAW.

Memahami macru dalam menjelaskan rukun haji sangat penting karena dapat membantu jemaah haji untuk menyempurnakan ibadahnya dan mendapatkan pahala yang lebih besar. Dengan mengerjakan macru, jemaah haji menunjukkan kesungguhan dan ketaatannya dalam melaksanakan ibadah haji.

Pertanyaan Umum tentang Penjelasan Rukun Haji

Berikut adalah beberapa pertanyaan umum dan jawabannya mengenai penjelasan rukun haji:

Pertanyaan 1: Apa saja rukun haji?

Jawaban: Rukun haji terdiri dari lima perkara, yaitu ihram, thawaf, sa’i, wukuf di Arafah, dan melontar jumrah.

Pertanyaan 2: Mengapa rukun haji harus dilaksanakan secara berurutan?

Jawaban: Pelaksanaan rukun haji secara berurutan merupakan bagian dari tuntunan syariat. Setiap rukun memiliki hikmah dan tujuan tertentu, sehingga pelaksanaannya harus sesuai dengan urutan yang telah ditentukan.

Pertanyaan 3: Apa hukum jika salah satu rukun haji tidak dikerjakan?

Jawaban: Jika salah satu rukun haji tidak dikerjakan, maka haji tidak dianggap sah dan wajib mengulanginya pada tahun berikutnya.

Pertanyaan 4: Apakah rukun haji berbeda antara haji tamattu’ dan haji qiran?

Jawaban: Tidak, rukun haji tetap sama untuk semua jenis haji, baik haji tamattu’, haji qiran, maupun haji ifrad.

Pertanyaan 5: Apa saja syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk melaksanakan haji?

Jawaban: Syarat-syarat untuk melaksanakan haji antara lain beragama Islam, baligh, berakal, mampu secara fisik dan finansial, serta tidak sedang ihram haji atau umrah.

Pertanyaan 6: Bagaimana cara mempersiapkan diri untuk melaksanakan haji?

Jawaban: Persiapan untuk melaksanakan haji mencakup persiapan fisik, mental, dan finansial. Jemaah haji dianjurkan untuk menjaga kesehatan, mempelajari manasik haji, dan mempersiapkan biaya yang cukup.

Demikian beberapa pertanyaan umum dan jawabannya mengenai penjelasan rukun haji. Memahami rukun haji dengan baik sangat penting bagi setiap muslim yang ingin melaksanakan ibadah haji dengan sempurna dan mendapatkan haji yang mabrur.

Pada bagian selanjutnya, kita akan membahas lebih dalam tentang syarat-syarat, hukum-hukum, dan hikmah dari setiap rukun haji.

Tips Mengerjakan Rukun Haji dengan Sempurna

Mengerjakan rukun haji dengan sempurna merupakan dambaan setiap jemaah. Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu Anda dalam melaksanakan rukun haji dengan baik dan mendapatkan haji yang mabrur:

Tip 1: Persiapkan Diri dengan Baik
Persiapkan diri secara fisik, mental, dan finansial sebelum berangkat haji. Jaga kesehatan, pelajari manasik haji, dan siapkan biaya yang cukup.

Tip 2: Niat yang Tulus
Hajilah dengan niat yang tulus karena Allah SWT, bukan karena tujuan duniawi atau ikut-ikutan.

Tip 3: Ikuti Sunnah Nabi Muhammad SAW
Dalam mengerjakan setiap rukun haji, ikutilah sunnah Nabi Muhammad SAW. Hal ini akan membuat haji Anda lebih sempurna dan sesuai dengan tuntunan syariat.

Tip 4: Perbanyak Doa dan Dzikir
Sepanjang mengerjakan haji, perbanyaklah doa dan dzikir. Mohonlah kepada Allah SWT agar haji Anda diterima dan menjadi haji yang mabrur.

Tip 5: Jaga Kekhusyukan dan Kesabaran
Jaga kekhusyukan dan kesabaran selama mengerjakan haji. Hindari hal-hal yang dapat mengurangi kekhusyukan, seperti berdebat, bercanda berlebihan, atau tergesa-gesa.

Tip 6: Saling Membantu dan Bertoleransi
Dalam kondisi haji yang padat, salinglah membantu dan bertoleransi dengan sesama jemaah. Hindari sikap egois atau mementingkan diri sendiri.

Tip 7: Taati Peraturan dan Petunjuk
Taatilah peraturan dan petunjuk dari pemerintah dan penyelenggara haji. Hal ini bertujuan untuk kelancaran dan keamanan selama pelaksanaan haji.

Tip 8: Jaga Kesehatan dan Kebersihan
Jaga kesehatan dan kebersihan selama haji. Makanlah makanan yang sehat, istirahat yang cukup, dan gunakan masker untuk menghindari penyakit.

Dengan mengikuti tips-tips di atas, insya Allah Anda dapat melaksanakan rukun haji dengan sempurna dan mendapatkan haji yang mabrur. Semoga haji Anda diterima oleh Allah SWT dan menjadi haji yang penuh berkah.

Pada bagian selanjutnya, kita akan membahas tentang hikmah dari setiap rukun haji. Memahami hikmah dari rukun haji akan semakin meningkatkan kesadaran dan kekhusyukan kita dalam melaksanakan ibadah haji.

Kesimpulan

Penjelasan rukun haji merupakan hal yang sangat penting untuk dipahami oleh setiap umat Islam yang ingin melaksanakan ibadah haji. Dengan memahami rukun haji, kita dapat melaksanakan ibadah haji sesuai dengan tuntunan syariat dan mendapatkan haji yang mabrur.

Beberapa poin penting yang perlu diingat tentang rukun haji adalah:

  • Rukun haji terdiri dari lima perkara, yaitu ihram, thawaf, sa’i, wukuf di Arafah, dan melontar jumrah.
  • Setiap rukun haji memiliki hikmah dan tujuan tertentu, sehingga pelaksanaannya harus sesuai dengan urutan yang telah ditentukan.
  • Untuk melaksanakan haji secara sempurna, kita harus mempersiapkan diri dengan baik, mengikuti sunnah Nabi Muhammad SAW, perbanyak doa dan dzikir, serta menjaga kekhusyukan dan kesabaran.

Dengan melaksanakan rukun haji dengan sempurna, insya Allah kita dapat memperoleh haji yang mabrur, yaitu haji yang diterima oleh Allah SWT dan memberikan banyak manfaat bagi kita.

Youtube Video:



Artikel Terkait

Bagikan:

jurnal

Saya adalah seorang penulis yang sudah berpengalaman lebih dari 5 tahun. Hobi saya menulis artikel yang bermanfaat untuk teman-teman yang membaca artikel saya.

Artikel Terbaru