Puasa Asyura adalah puasa sunnah yang dilakukan pada tanggal 10 Muharram, hari pertama tahun baru Islam. Puasa ini memiliki keutamaan yang besar, sebagaimana disebutkan dalam hadits Nabi Muhammad SAW.
Selain memiliki keutamaan yang besar, puasa Asyura juga memiliki banyak manfaat, baik secara fisik maupun spiritual. Secara fisik, puasa dapat membantu mengeluarkan racun dari dalam tubuh, menurunkan berat badan, dan meningkatkan kesehatan jantung. Secara spiritual, puasa dapat membantu meningkatkan ketakwaan, keimanan, dan ketaatan kepada Allah SWT.
Salah satu peristiwa penting yang terkait dengan puasa Asyura adalah peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke Madinah. Peristiwa ini terjadi pada tanggal 12 Rabiul Awal tahun ke-1 Hijriah, atau bertepatan dengan 10 Muharram. Oleh karena itu, puasa Asyura juga dikenal sebagai puasa hijrah.
kapan puasa asyura
Puasa Asyura merupakan salah satu puasa sunnah yang memiliki banyak keutamaan. Berikut adalah 9 aspek penting yang perlu diketahui tentang puasa Asyura:
- Tanggal pelaksanaan: 10 Muharram
- Keutamaan: Menghapus dosa setahun yang lalu
- Manfaat: Menyehatkan fisik dan spiritual
- Hukum: Sunnah
- Niat: Mendekatkan diri kepada Allah SWT
- Tata cara: Berpuasa dari terbit hingga terbenam matahari
- Sunnah yang menyertai: Berbuka dengan kurma
- Peristiwa penting: Bertepatan dengan hijrah Nabi Muhammad SAW
- Anjuran: Bagi yang mampu
Selain aspek-aspek di atas, masih banyak hal lain yang perlu diketahui tentang puasa Asyura. Misalnya, puasa Asyura dapat digabungkan dengan puasa Tasu’a (9 Muharram) untuk mendapatkan keutamaan yang lebih besar. Puasa Asyura juga dapat menjadi sarana untuk melatih kesabaran dan ketahanan diri. Dengan memahami berbagai aspek penting tentang puasa Asyura, diharapkan umat Islam dapat menjalankan ibadah ini dengan sebaik-baiknya.
Tanggal pelaksanaan
Puasa Asyura dilaksanakan pada tanggal 10 Muharram, hari pertama tahun baru Islam. Penetapan tanggal ini berdasarkan pada hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim. Dalam hadits tersebut, Nabi bersabda, “Puasalah kalian pada hari Asyura, karena sesungguhnya Allah akan menghapus dosa kalian setahun yang lalu.” Hadits ini menunjukkan bahwa tanggal pelaksanaan puasa Asyura sangat penting, karena pada tanggal itulah keutamaan puasa Asyura dapat diperoleh.
Selain itu, tanggal pelaksanaan puasa Asyura juga memiliki makna historis. Pada tanggal 10 Muharram tahun ke-61 Hijriah, terjadi peristiwa penting dalam sejarah Islam, yaitu peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke Madinah. Peristiwa hijrah ini menjadi tonggak awal berdirinya negara Islam dan penyebaran agama Islam ke seluruh dunia. Oleh karena itu, tanggal 10 Muharram tidak hanya menjadi tanggal pelaksanaan puasa Asyura, tetapi juga menjadi hari yang bersejarah bagi umat Islam.
Dalam praktiknya, tanggal pelaksanaan puasa Asyura sangatlah penting. Jika puasa Asyura dilaksanakan pada tanggal selain 10 Muharram, maka puasa tersebut tidak dianggap sebagai puasa Asyura dan tidak mendapatkan keutamaannya. Oleh karena itu, umat Islam harus memperhatikan tanggal pelaksanaan puasa Asyura agar dapat memperoleh keutamaannya.
Keutamaan
Puasa Asyura memiliki keutamaan yang sangat besar, yaitu dapat menghapus dosa setahun yang lalu. Keutamaan ini berdasarkan pada hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim. Dalam hadits tersebut, Nabi bersabda, “Puasalah kalian pada hari Asyura, karena sesungguhnya Allah akan menghapus dosa kalian setahun yang lalu.” Hadits ini menunjukkan bahwa puasa Asyura merupakan ibadah yang sangat istimewa, karena dapat memberikan ampunan atas dosa-dosa yang telah diperbuat selama setahun.
Keutamaan menghapus dosa setahun yang lalu merupakan komponen yang sangat penting dari puasa Asyura. Tanpa adanya keutamaan ini, puasa Asyura tidak akan memiliki keistimewaan yang sama. Keutamaan inilah yang menjadikan puasa Asyura sebagai ibadah yang sangat dicari dan dirindukan oleh umat Islam. Setiap umat Islam pasti ingin mendapatkan ampunan atas dosa-dosanya, dan puasa Asyura memberikan kesempatan bagi mereka untuk memperoleh ampunan tersebut.
Dalam kehidupan nyata, keutamaan menghapus dosa setahun yang lalu telah memberikan dampak yang sangat positif bagi umat Islam. Banyak umat Islam yang termotivasi untuk menjalankan puasa Asyura karena ingin mendapatkan ampunan atas dosa-dosa mereka. Puasa Asyura juga menjadi sarana bagi umat Islam untuk memperbaiki diri dan kembali ke jalan yang benar. Dengan menjalankan puasa Asyura, umat Islam berharap dapat menjadi pribadi yang lebih baik dan lebih dekat dengan Allah SWT.
Secara praktis, pemahaman tentang keutamaan menghapus dosa setahun yang lalu dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Keutamaan ini dapat menjadi motivasi bagi umat Islam untuk selalu berbuat baik dan menjauhi larangan Allah SWT. Keutamaan ini juga dapat menjadi pengingat bagi umat Islam bahwa mereka selalu memiliki kesempatan untuk bertaubat dan memperbaiki diri. Dengan demikian, keutamaan menghapus dosa setahun yang lalu memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan umat Islam.
Manfaat
Puasa Asyura tidak hanya memiliki keutamaan secara spiritual, tetapi juga bermanfaat bagi kesehatan fisik dan mental. Secara fisik, puasa dapat membantu mengeluarkan racun dari dalam tubuh, menurunkan berat badan, dan meningkatkan kesehatan jantung. Secara spiritual, puasa dapat membantu meningkatkan ketakwaan, keimanan, dan ketaatan kepada Allah SWT.
Hubungan antara puasa Asyura dan manfaatnya bagi kesehatan fisik dan spiritual sangatlah erat. Puasa Asyura memberikan waktu bagi tubuh untuk beristirahat dan memulihkan diri. Saat berpuasa, tubuh akan menggunakan cadangan lemak sebagai sumber energi, sehingga dapat membantu menurunkan berat badan. Selain itu, puasa juga dapat membantu mengeluarkan racun dari dalam tubuh melalui proses detoksifikasi. Hal ini dapat meningkatkan kesehatan jantung dan sistem pencernaan.
Dari segi spiritual, puasa Asyura dapat membantu meningkatkan ketakwaan dan keimanan kepada Allah SWT. Saat berpuasa, seseorang akan lebih fokus pada ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Puasa juga dapat membantu melatih kesabaran dan pengendalian diri, sehingga dapat meningkatkan ketaatan kepada Allah SWT.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa manfaat puasa Asyura bagi kesehatan fisik dan spiritual sangatlah besar. Puasa Asyura memberikan kesempatan bagi umat Islam untuk memperbaiki kesehatan fisik dan mental, serta meningkatkan ketakwaan dan keimanan kepada Allah SWT. Manfaat-manfaat ini menjadikan puasa Asyura sebagai ibadah yang sangat dianjurkan untuk dijalankan oleh seluruh umat Islam.
Hukum
Hukum puasa Asyura adalah sunnah, artinya ibadah yang dianjurkan untuk dikerjakan tetapi tidak wajib. Meski tidak wajib, puasa Asyura memiliki keutamaan yang besar, yaitu dapat menghapus dosa setahun yang lalu. Oleh karena itu, sangat dianjurkan bagi umat Islam untuk melaksanakan puasa Asyura.
- Keutamaan
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, puasa Asyura memiliki keutamaan yang besar, yaitu dapat menghapus dosa setahun yang lalu. Keutamaan ini berdasarkan pada hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim. - Waktu Pelaksanaan
Puasa Asyura dilaksanakan pada tanggal 10 Muharram, hari pertama tahun baru Islam. Penetapan tanggal ini berdasarkan pada hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim. - Tata Cara
Tata cara puasa Asyura sama dengan puasa pada umumnya, yaitu menahan diri dari makan dan minum dari terbit hingga terbenam matahari. Namun, ada sunnah khusus untuk puasa Asyura, yaitu berbuka dengan kurma. - Anjuran
Puasa Asyura dianjurkan bagi semua umat Islam yang mampu. Namun, ada beberapa kelompok yang tidak dianjurkan untuk berpuasa, seperti anak-anak, orang sakit, dan ibu hamil.
Dengan memahami hukum dan ketentuan puasa Asyura, diharapkan umat Islam dapat melaksanakan ibadah ini dengan sebaik-baiknya. Puasa Asyura merupakan ibadah yang sangat dianjurkan dan memiliki keutamaan yang besar. Oleh karena itu, jangan lewatkan kesempatan untuk mendapatkan keutamaan tersebut dengan melaksanakan puasa Asyura pada tanggal 10 Muharram.
Niat
Puasa Asyura merupakan ibadah yang sangat dianjurkan karena memiliki keutamaan yang besar, yaitu dapat menghapus dosa setahun yang lalu. Namun, pahala dan keutamaan tersebut hanya dapat diperoleh jika puasa Asyura dikerjakan dengan niat yang benar, yaitu untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
- Ikhlas
Ikhlas merupakan salah satu syarat diterimanya suatu ibadah. Saat berpuasa Asyura, niat ikhlas harus menjadi yang utama, yaitu hanya mengharap ridha Allah SWT, bukan karena ingin dipuji atau dilihat orang lain. - Mengharap pahala
Selain ikhlas, niat berpuasa Asyura juga harus dibarengi dengan harapan pahala dari Allah SWT. Pahala yang dijanjikan bagi orang yang berpuasa Asyura adalah penghapusan dosa setahun yang lalu, sebagaimana disebutkan dalam hadits Nabi Muhammad SAW. - Meninggalkan maksiat
Niat mendekatkan diri kepada Allah SWT juga harus diwujudkan dengan meninggalkan segala bentuk maksiat selama berpuasa Asyura. Menahan diri dari makan dan minum saja tidak cukup, tetapi juga harus menahan diri dari perbuatan dan perkataan yang tidak baik. - Berdoa dan berdzikir
Selain meninggalkan maksiat, niat mendekatkan diri kepada Allah SWT juga dapat diwujudkan dengan memperbanyak doa dan dzikir selama berpuasa Asyura. Doa dan dzikir merupakan sarana untuk berkomunikasi dengan Allah SWT dan memohon ampunan atas dosa-dosa yang telah diperbuat.
Dengan memahami dan mengamalkan aspek-aspek niat mendekatkan diri kepada Allah SWT tersebut, diharapkan umat Islam dapat melaksanakan puasa Asyura dengan sebaik-baiknya. Puasa Asyura yang dikerjakan dengan niat yang benar akan menjadi ibadah yang bernilai tinggi dan dapat menghapus dosa-dosa yang telah diperbuat.
Tata Cara
Puasa Asyura dilaksanakan dengan cara berpuasa dari terbit hingga terbenam matahari, sama seperti puasa pada umumnya. Tata cara ini merupakan bagian penting dari puasa Asyura, karena menahan diri dari makan dan minum merupakan syarat utama dalam berpuasa.
Waktu terbit dan terbenam matahari berbeda-beda di setiap daerah, sehingga umat Islam perlu memperhatikan waktu setempat untuk menentukan awal dan akhir puasa. Biasanya, waktu terbit matahari adalah saat fajar menyingsing, sedangkan waktu terbenam matahari adalah saat matahari tenggelam di ufuk barat.
Selama berpuasa, umat Islam tidak diperbolehkan makan dan minum apa pun, termasuk air putih. Namun, ada beberapa hal yang diperbolehkan selama berpuasa, seperti menggosok gigi, berkumur-kumur, dan menelan ludah sendiri. Selain itu, orang yang sakit, bepergian jauh, atau menyusui diperbolehkan untuk tidak berpuasa dan menggantinya di hari lain.
Dengan memahami dan mengamalkan tata cara berpuasa dari terbit hingga terbenam matahari, umat Islam dapat melaksanakan puasa Asyura dengan benar dan mendapatkan keutamaannya. Puasa Asyura merupakan ibadah yang sangat dianjurkan karena dapat menghapus dosa setahun yang lalu, oleh karena itu sangat penting untuk melaksanakannya dengan baik dan benar.
Sunnah yang menyertai
Puasa Asyura merupakan ibadah yang sangat dianjurkan karena memiliki keutamaan yang besar. Selain menahan diri dari makan dan minum, terdapat beberapa sunnah yang dianjurkan untuk dilakukan saat berpuasa Asyura, salah satunya adalah berbuka dengan kurma. Sunnah ini memiliki beberapa aspek penting yang perlu diketahui.
- Waktu Berbuka
Sunnah berbuka dengan kurma adalah saat waktu berbuka puasa telah tiba, yaitu ketika matahari telah terbenam. Berbuka dengan kurma dapat dilakukan sebelum atau sesudah melaksanakan salat Maghrib.
- Jumlah Kurma
Dalam berbuka dengan kurma, tidak ada ketentuan khusus mengenai jumlah kurma yang harus dimakan. Namun, disunnahkan untuk memakan kurma dalam jumlah ganjil, misalnya satu, tiga, atau lima butir.
- Keutamaan
Berbuka dengan kurma memiliki beberapa keutamaan, di antaranya adalah dapat memberikan energi dengan cepat setelah seharian berpuasa. Selain itu, kurma juga mengandung banyak nutrisi yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh.
- Anjuran
Sunnah berbuka dengan kurma dianjurkan bagi semua umat Islam yang berpuasa Asyura, baik laki-laki maupun perempuan. Berbuka dengan kurma merupakan salah satu cara untuk melengkapi ibadah puasa Asyura dan mendapatkan keutamaannya.
Dengan memahami dan mengamalkan sunnah berbuka dengan kurma, umat Islam dapat melaksanakan puasa Asyura dengan lebih baik dan mendapatkan keutamaannya secara maksimal. Berbuka dengan kurma merupakan salah satu bentuk penghormatan terhadap sunnah Nabi Muhammad SAW dan upaya untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Peristiwa penting
Puasa Asyura tidak hanya memiliki keutamaan secara spiritual dan kesehatan, tetapi juga memiliki kaitan erat dengan peristiwa penting dalam sejarah Islam, yaitu hijrah Nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke Madinah. Peristiwa hijrah ini terjadi pada tanggal 12 Rabiul Awal tahun ke-1 Hijriah, atau bertepatan dengan 10 Muharram, tanggal pelaksanaan puasa Asyura.
Kaitan antara puasa Asyura dan peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW sangatlah erat. Hijrah merupakan peristiwa penting yang menjadi tonggak berdirinya negara Islam pertama di Madinah. Peristiwa ini juga menjadi awal penyebaran agama Islam ke seluruh dunia. Dengan bertepatannya puasa Asyura dengan peristiwa hijrah, umat Islam diingatkan akan perjuangan dan pengorbanan Nabi Muhammad SAW dalam menegakkan agama Islam.
Puasa Asyura menjadi sarana bagi umat Islam untuk merenungkan kembali peristiwa hijrah dan mengambil pelajaran penting darinya. Pelajaran tersebut antara lain tentang pentingnya kesabaran, keteguhan, dan pengorbanan dalam memperjuangkan kebenaran. Puasa Asyura juga mengajarkan umat Islam untuk selalu berpegang teguh pada ajaran Islam, meskipun menghadapi berbagai tantangan dan kesulitan.
Dengan memahami kaitan antara puasa Asyura dan peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW, umat Islam dapat melaksanakan puasa Asyura dengan lebih bermakna dan khusyuk. Puasa Asyura tidak hanya menjadi ibadah untuk menghapus dosa, tetapi juga menjadi pengingat akan perjuangan dan pengorbanan Nabi Muhammad SAW dalam menegakkan agama Islam. Pemahaman ini juga dapat menjadi motivasi bagi umat Islam untuk selalu berjuang dalam menegakkan kebenaran dan menyebarkan ajaran Islam ke seluruh dunia.
Anjuran
Puasa Asyura merupakan ibadah yang sangat dianjurkan bagi seluruh umat Islam yang mampu menjalankannya. Kemampuan yang dimaksud dalam hal ini mencakup kemampuan fisik, mental, dan kondisi kesehatan. Bagi mereka yang tidak mampu berpuasa, seperti anak-anak, orang sakit, atau ibu hamil, diperbolehkan untuk tidak berpuasa dan menggantinya di hari lain.
- Kondisi fisik
Kondisi fisik yang baik merupakan syarat utama untuk dapat melaksanakan puasa Asyura. Orang yang sakit atau dalam kondisi lemah dianjurkan untuk tidak berpuasa karena dapat memperburuk kondisi kesehatannya.
- Kondisi mental
Selain kondisi fisik, kondisi mental juga perlu diperhatikan. Orang yang sedang mengalami gangguan mental atau stres berat tidak disarankan untuk berpuasa karena dapat memperburuk kondisinya.
- Usia
Usia juga menjadi faktor yang perlu dipertimbangkan. Anak-anak yang belum baligh belum diwajibkan untuk berpuasa. Namun, jika mereka sudah mampu dan ingin berpuasa, mereka diperbolehkan untuk melakukannya.
- Kondisi kesehatan
Kondisi kesehatan tertentu, seperti diabetes atau penyakit jantung, dapat menjadi penghalang untuk berpuasa. Oleh karena itu, orang yang memiliki kondisi kesehatan tertentu perlu berkonsultasi dengan dokter sebelum memutuskan untuk berpuasa.
Dengan memahami aspek “Anjuran: Bagi yang mampu”, umat Islam dapat melaksanakan puasa Asyura dengan lebih baik dan sesuai dengan kondisi masing-masing. Puasa Asyura merupakan ibadah yang sangat dianjurkan, tetapi juga harus dilaksanakan dengan memperhatikan kondisi fisik, mental, usia, dan kesehatan. Bagi mereka yang tidak mampu berpuasa, tetap bisa mendapatkan keutamaan dengan menggantinya di hari lain atau melakukan ibadah lainnya.
Tanya Jawab Seputar Puasa Asyura
Berikut ini adalah beberapa pertanyaan dan jawaban umum mengenai puasa Asyura untuk membantu Anda memahami lebih dalam tentang ibadah ini.
Pertanyaan 1: Kapan waktu pelaksanaan puasa Asyura?
Jawaban: Puasa Asyura dilaksanakan pada tanggal 10 Muharram, hari pertama tahun baru Islam.
Pertanyaan 2: Apa keutamaan puasa Asyura?
Jawaban: Keutamaan puasa Asyura adalah dapat menghapus dosa setahun yang lalu, sebagaimana disebutkan dalam hadits Nabi Muhammad SAW.
Pertanyaan 3: Apa saja manfaat puasa Asyura?
Jawaban: Puasa Asyura memiliki banyak manfaat, baik bagi kesehatan fisik maupun spiritual, seperti mengeluarkan racun dari dalam tubuh, menurunkan berat badan, meningkatkan kesehatan jantung, meningkatkan ketakwaan, dan keimanan.
Pertanyaan 4: Bagaimana tata cara berpuasa Asyura?
Jawaban: Tata cara puasa Asyura sama dengan puasa pada umumnya, yaitu menahan diri dari makan dan minum dari terbit hingga terbenam matahari.
Pertanyaan 5: Apa saja sunnah yang menyertai puasa Asyura?
Jawaban: Salah satu sunnah yang menyertai puasa Asyura adalah berbuka dengan kurma.
Pertanyaan 6: Mengapa puasa Asyura bertepatan dengan peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW?
Jawaban: Peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW terjadi pada tanggal 12 Rabiul Awal tahun ke-1 Hijriah, atau bertepatan dengan 10 Muharram, tanggal pelaksanaan puasa Asyura.
Demikianlah beberapa pertanyaan dan jawaban umum mengenai puasa Asyura. Semoga informasi ini dapat membantu Anda dalam memahami dan melaksanakan puasa Asyura dengan lebih baik. Masih banyak aspek lain dari puasa Asyura yang perlu dibahas secara lebih mendalam pada bagian selanjutnya.
Baca juga: Panduan Lengkap Puasa Asyura: Tata Cara, Manfaat, dan Keutamaannya
Tips Penting Menjalankan Puasa Asyura
Menjalankan ibadah puasa Asyura dengan baik dan benar dapat memberikan banyak manfaat dan keutamaan bagi umat Islam. Berikut adalah beberapa tips penting yang dapat membantu Anda dalam menjalankan puasa Asyura:
1. Niatkan dengan Ikhlas
Niatkan puasa Asyura hanya karena Allah SWT, bukan karena ingin dipuji atau dilihat orang lain.
2. Persiapkan Diri dengan Baik
Istirahat yang cukup dan makan makanan yang sehat sebelum berpuasa dapat membantu Anda menjalani puasa dengan lebih mudah.
3. Berbuka dan Sahur Tepat Waktu
Berbuka puasa tepat waktu saat matahari terbenam dan sahur sebelum terbit fajar dapat membantu menjaga kesehatan dan stamina Anda.
4. Perbanyak Ibadah Sunnah
Perbanyak ibadah sunnah seperti salat sunnah, membaca Al-Qur’an, dan berdzikir dapat meningkatkan pahala puasa Anda.
5. Hindari Maksiat
Menahan diri dari perbuatan dan perkataan yang buruk dapat membantu Anda fokus pada ibadah dan meningkatkan kualitas puasa Anda.
6. Berbuka dengan Kurma
Sunnah berbuka puasa dengan kurma dapat memberikan energi dengan cepat setelah seharian berpuasa.
7. Jaga Kesehatan
Jika Anda memiliki kondisi kesehatan tertentu, konsultasikan dengan dokter sebelum berpuasa untuk memastikan bahwa Anda mampu menjalankannya dengan aman.
8. Berbagi dengan Orang Lain
Berbagi makanan atau minuman dengan orang lain saat berbuka puasa dapat menambah pahala dan mempererat tali silaturahmi.
Dengan mengikuti tips-tips di atas, Anda dapat menjalankan ibadah puasa Asyura dengan lebih baik dan mendapatkan manfaat serta keutamaannya secara maksimal. Puasa Asyura merupakan ibadah yang sangat dianjurkan, karena memiliki keutamaan yang besar dalam menghapus dosa dan meningkatkan ketakwaan. Mari kita manfaatkan kesempatan ini untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan menjadi pribadi yang lebih baik.
Baca juga: Panduan Lengkap Puasa Asyura: Tata Cara, Manfaat, dan Keutamaannya
Kesimpulan
Ibadah puasa Asyura merupakan ibadah yang sangat dianjurkan bagi umat Islam. Pelaksanaan puasa Asyura jatuh pada tanggal 10 Muharram, hari pertama tahun baru Islam. Puasa Asyura memiliki keutamaan yang besar, yaitu dapat menghapus dosa setahun yang lalu. Selain itu, puasa Asyura juga memiliki banyak manfaat, baik bagi kesehatan fisik maupun spiritual.
Beberapa aspek penting yang perlu diperhatikan dalam menjalankan puasa Asyura antara lain: niat yang ikhlas, persiapan diri yang baik, berbuka dan sahur tepat waktu, memperbanyak ibadah sunnah, menghindari maksiat, berbuka dengan kurma, menjaga kesehatan, dan berbagi dengan orang lain. Dengan memperhatikan aspek-aspek tersebut, umat Islam dapat menjalankan puasa Asyura dengan lebih baik dan mendapatkan manfaat serta keutamaannya secara maksimal.
Youtube Video:
