Kapan Puasa Asyura Dilaksanakan

jurnal


Kapan Puasa Asyura Dilaksanakan

Puasa Asyura adalah ibadah puasa sunah yang dilaksanakan pada tanggal 10 Muharram, bulan pertama dalam kalender Islam. Puasa ini memiliki banyak keutamaan, di antaranya menghapus dosa setahun yang lalu, mendapatkan pahala yang berlipat ganda, dan dijauhkan dari berbagai penyakit.

Puasa Asyura juga memiliki sejarah yang panjang. Pada masa Rasulullah SAW, beliau menganjurkan umatnya untuk melaksanakan puasa ini. Beliau bersabda, “Barangsiapa yang berpuasa pada hari Asyura, maka Allah akan menghapuskan dosanya setahun yang lalu.” (HR. Muslim)

Jaga Kesehatan si kecil dengan cari my baby di shopee : https://s.shopee.co.id/7zsVkHI1Ih

Pada artikel ini, kita akan membahas lebih dalam tentang puasa Asyura, mulai dari sejarahnya, keutamaannya, hingga tata cara pelaksanaannya. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua.

kapan puasa Asyura dilaksanakan

Puasa Asyura merupakan ibadah sunnah yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Pelaksanaan puasa Asyura memiliki beberapa aspek penting yang perlu diperhatikan, di antaranya:

  • Tanggal pelaksanaan
  • Niat puasa
  • Tata cara puasa
  • Keutamaan puasa
  • Hikmah puasa
  • Sunnah saat puasa
  • Larangan saat puasa
  • Doa saat puasa
  • Sejarah puasa
  • Dalil puasa

Kesepuluh aspek tersebut saling berkaitan dan membentuk satu kesatuan dalam pelaksanaan puasa Asyura. Dengan memahami dan memperhatikan aspek-aspek tersebut, diharapkan kita dapat menjalankan ibadah puasa Asyura dengan baik dan benar, sehingga memperoleh keutamaan dan manfaat yang terkandung di dalamnya.

Tanggal pelaksanaan

Tanggal pelaksanaan puasa Asyura merupakan salah satu aspek penting yang perlu diperhatikan dalam menjalankan ibadah ini. Puasa Asyura dilaksanakan pada tanggal 10 Muharram, bulan pertama dalam kalender Islam. Penetapan tanggal ini didasarkan pada hadis Rasulullah SAW yang menganjurkan umatnya untuk berpuasa pada hari tersebut.

  • Awal Muharram

    Awal bulan Muharram menjadi penanda dimulainya tahun baru dalam kalender Islam. Pada hari inilah umat Islam dianjurkan untuk berpuasa Asyura.

  • Tahun baru Hijriyah

    Tahun baru Hijriyah juga diperingati pada tanggal 1 Muharram. Puasa Asyura menjadi salah satu ibadah sunnah yang dianjurkan untuk mengawali tahun baru Islam.

  • Peristiwa bersejarah

    Pada tanggal 10 Muharram juga terjadi beberapa peristiwa penting dalam sejarah Islam, seperti pembebasan Nabi Musa AS dari kejaran Firaun.

  • Hari kemenangan

    Puasa Asyura juga dikenal sebagai hari kemenangan karena pada hari tersebut Allah SWT memberikan kemenangan kepada Nabi Musa AS dan kaumnya.

Dengan memahami aspek tanggal pelaksanaan puasa Asyura, kita dapat mempersiapkan diri dengan baik untuk menjalankan ibadah ini. Puasa Asyura menjadi kesempatan bagi umat Islam untuk memohon ampunan, mendekatkan diri kepada Allah SWT, dan memperoleh keberkahan di tahun baru Hijriyah.

Niat puasa

Niat puasa merupakan salah satu aspek penting dalam pelaksanaan puasa Asyura. Niat puasa adalah keinginan yang diucapkan atau diikrarkan dalam hati untuk melakukan ibadah puasa. Niat puasa harus dilakukan sebelum masuk waktu imsak, yaitu waktu dimulainya puasa. Jika seseorang tidak berniat puasa sebelum masuk waktu imsak, maka puasanya tidak sah.

Niat puasa juga menjadi pembeda antara puasa Asyura dengan puasa lainnya. Puasa Asyura memiliki niat khusus yang membedakannya dengan puasa sunnah lainnya. Niat puasa Asyura adalah sebagai berikut:

Latin: Nawaitu shauma ‘Asyuraa sunnatan lillahi ta’ala.

Artinya: “Saya niat puasa Asyura, sunnah karena Allah .”

Dengan memahami hubungan antara niat puasa dan kapan puasa Asyura dilaksanakan, kita dapat mempersiapkan diri dengan baik untuk menjalankan ibadah ini. Niat puasa menjadi faktor penting yang menentukan sah atau tidaknya puasa Asyura yang kita lakukan. Oleh karena itu, pastikan untuk selalu berniat puasa sebelum masuk waktu imsak agar ibadah puasa kita diterima oleh Allah SWT.

Tata cara puasa

Tata cara puasa merupakan aspek penting dalam pelaksanaan puasa Asyura. Tata cara puasa meliputi beberapa hal yang perlu diperhatikan, di antaranya:

  • Niat puasa

    Niat puasa merupakan syarat sahnya puasa. Niat puasa dilakukan sebelum masuk waktu imsak, yaitu waktu dimulainya puasa. Niat puasa untuk puasa Asyura adalah sebagai berikut: Nawaitu shauma ‘Asyuraa sunnatan lillahi ta’ala, yang artinya “Saya niat puasa Asyura, sunnah karena Allah ta’ala.”

  • Waktu puasa

    Waktu puasa Asyura dimulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari. Puasa Asyura dilaksanakan selama satu hari penuh, yaitu pada tanggal 10 Muharram.

  • Hal-hal yang membatalkan puasa

    Beberapa hal yang dapat membatalkan puasa, di antaranya makan dan minum dengan sengaja, muntah dengan sengaja, dan berhubungan suami istri.

  • Sunnah saat puasa

    Beberapa sunnah yang dianjurkan saat puasa Asyura, di antaranya memperbanyak doa, memperbanyak sedekah, dan membaca Al-Qur’an.

Dengan memahami tata cara puasa Asyura, kita dapat mempersiapkan diri dengan baik untuk menjalankan ibadah ini. Tata cara puasa yang benar akan membuat puasa kita sah dan bernilai di sisi Allah SWT.

Keutamaan puasa

Puasa Asyura memiliki banyak keutamaan, di antaranya menghapus dosa setahun yang lalu, mendapatkan pahala yang berlipat ganda, dan dijauhkan dari berbagai penyakit. Keutamaan-keutamaan ini menjadi alasan utama mengapa banyak umat Islam bersemangat melaksanakan puasa Asyura.

Pelaksanaan puasa Asyura pada tanggal 10 Muharram juga memiliki kaitan erat dengan keutamaannya. Pada hari tersebut, Allah SWT memberikan kemenangan kepada Nabi Musa AS dan kaumnya dari kejaran Firaun. Kemenangan ini menjadi simbol keutamaan puasa Asyura, yaitu kemenangan melawan hawa nafsu dan dosa.

Dalam praktiknya, keutamaan puasa Asyura dapat dirasakan langsung oleh umat Islam yang melaksanakannya. Banyak orang yang merasakan ketenangan hati, kejernihan pikiran, dan kesehatan yang lebih baik setelah menjalankan puasa Asyura. Hal ini menunjukkan bahwa keutamaan puasa Asyura tidak hanya bersifat spiritual, tetapi juga memiliki dampak positif bagi kesehatan fisik.

Dengan memahami keutamaan puasa Asyura, umat Islam diharapkan dapat lebih termotivasi untuk melaksanakannya. Puasa Asyura menjadi kesempatan bagi umat Islam untuk memperbaiki diri, mendekatkan diri kepada Allah SWT, dan memperoleh keutamaan-keutamaan yang telah dijanjikan.

Hikmah puasa

Hikmah puasa merupakan salah satu aspek penting dalam pelaksanaan puasa Asyura. Hikmah puasa adalah hikmah atau pelajaran yang dapat diambil dari ibadah puasa, termasuk puasa Asyura. Hikmah puasa sangat terkait dengan kapan puasa Asyura dilaksanakan, yaitu pada tanggal 10 Muharram.

Hikmah puasa Asyura dapat kita lihat dari beberapa peristiwa penting yang terjadi pada tanggal tersebut. Pertama, pada tanggal 10 Muharram, Allah SWT menyelamatkan Nabi Musa AS dan kaumnya dari kejaran Firaun. Kedua, pada tanggal tersebut juga terjadi peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW dari Mekah ke Madinah. Peristiwa-peristiwa tersebut memberikan hikmah bahwa Allah SWT selalu memberikan pertolongan dan kemenangan kepada hamba-Nya yang beriman dan bertakwa.

Selain itu, hikmah puasa Asyura juga dapat dirasakan secara langsung oleh umat Islam yang melaksanakannya. Dengan berpuasa, umat Islam dapat belajar untuk menahan hawa nafsu, mengendalikan diri, dan meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT. Puasa Asyura juga menjadi sarana untuk membersihkan diri dari dosa-dosa yang telah lalu dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Dengan memahami hikmah puasa Asyura, umat Islam diharapkan dapat lebih termotivasi untuk melaksanakannya. Puasa Asyura menjadi kesempatan bagi umat Islam untuk memperbaiki diri, mendekatkan diri kepada Allah SWT, dan memperoleh hikmah-hikmah yang terkandung di dalamnya.

Sunnah saat puasa

Sunnah saat puasa merupakan amalan-amalan yang dianjurkan untuk dilakukan selama menjalankan ibadah puasa, termasuk puasa Asyura. Sunnah-sunnah ini bertujuan untuk menambah pahala dan kesempurnaan puasa yang kita lakukan.

Salah satu sunnah saat puasa Asyura yang paling utama adalah memperbanyak doa. Pada hari Asyura, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak doa-doa kebaikan, memohon ampunan atas dosa-dosa, dan memanjatkan permintaan kepada Allah SWT. Doa-doa yang dipanjatkan pada hari Asyura memiliki keutamaan yang lebih besar dibandingkan dengan hari-hari lainnya.

Selain memperbanyak doa, sunnah saat puasa Asyura lainnya adalah memperbanyak sedekah. Sedekah yang dilakukan pada hari Asyura akan dilipatgandakan pahalanya oleh Allah SWT. Sedekah dapat berupa harta benda, makanan, pakaian, atau bantuan lainnya yang bermanfaat bagi orang lain.

Dengan memahami sunnah saat puasa dan kapan puasa Asyura dilaksanakan, umat Islam dapat lebih mempersiapkan diri untuk melaksanakan ibadah puasa Asyura dengan lebih baik. Sunnah-sunnah saat puasa dapat menjadi penunjang kesempurnaan puasa Asyura dan menambah pahala yang kita peroleh.

Larangan saat puasa

Larangan saat puasa merupakan aspek penting yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan puasa Asyura. Beberapa larangan ini ditetapkan untuk menjaga kesempurnaan dan keabsahan puasa yang kita lakukan. Dengan memahami kapan puasa Asyura dilaksanakan dan larangan-larangan yang menyertainya, umat Islam dapat mempersiapkan diri dengan baik untuk menjalankan ibadah puasa ini dengan optimal.

  • Makan dan minum

    Larangan utama saat puasa adalah makan dan minum. Larangan ini berlaku mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari. Jika seseorang melanggar larangan ini, puasanya batal dan harus diqadha pada hari lain.

  • Berhubungan suami istri

    Larangan lainnya saat puasa adalah berhubungan suami istri. Larangan ini berlaku sepanjang hari, mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari. Jika seseorang melanggar larangan ini, puasanya batal dan harus diqadha pada hari lain.

  • Muntah dengan sengaja

    Muntah dengan sengaja juga termasuk larangan saat puasa. Jika seseorang muntah dengan sengaja, puasanya batal dan harus diqadha pada hari lain. Namun, jika muntah terjadi secara tidak sengaja, puasanya tetap sah.

  • Mengeluarkan darah

    Larangan lainnya saat puasa adalah mengeluarkan darah, baik melalui luka atau tindakan medis. Jika seseorang mengeluarkan darah dalam jumlah banyak, puasanya batal dan harus diqadha pada hari lain.

Dengan memahami larangan-larangan saat puasa dan kapan puasa Asyura dilaksanakan, umat Islam dapat mempersiapkan diri dengan baik untuk menjalankan ibadah puasa ini dengan benar. Larangan-larangan ini dimaksudkan untuk menjaga kesucian dan keabsahan puasa, sehingga umat Islam dapat memperoleh pahala dan manfaat yang optimal dari ibadah puasa Asyura.

Doa saat puasa

Doa merupakan salah satu bagian penting dalam pelaksanaan ibadah puasa, termasuk puasa Asyura. Doa saat puasa memiliki keutamaan tersendiri dan dapat menambah pahala bagi orang yang menjalankannya. Ada beberapa doa yang dianjurkan untuk dibaca saat puasa, di antaranya:

1. Doa niat puasa
Doa niat puasa dibaca sebelum memulai puasa, baik puasa wajib maupun puasa sunnah seperti puasa Asyura. Doa niat puasa berbunyi: “Nawaitu shauma ghadin lillahi ta’ala” yang artinya “Saya niat puasa esok hari karena Allah ta’ala”.

2. Doa buka puasa
Doa buka puasa dibaca saat berbuka puasa. Doa buka puasa berbunyi: “Allahumma laka shumtu wa ‘ala rizqika aftartu, fatqabbal minni innaka antas-samii’ul-‘aliim” yang artinya “Ya Allah, karena-Mu aku berpuasa dan dengan rezeki-Mu aku berbuka, maka terimalah puasaku, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”.

3. Doa saat berbuka puasa bersama
Doa saat berbuka puasa bersama dibaca saat berbuka puasa bersama orang lain. Doa saat berbuka puasa bersama berbunyi: “Allahumma at’im man ath’amani, wa asqi man saqani, waghfir li wa lahu” yang artinya “Ya Allah, berilah makan kepada orang yang memberi makan kepadaku, dan berilah minum kepada orang yang memberi minum kepadaku, dan ampunilah dosa-dosaku dan dosa-dosanya”.

Membaca doa saat puasa memiliki banyak manfaat, di antaranya:

  • Menambah pahala puasa
  • Mendapat keberkahan dari Allah SWT
  • Diampuni dosa-dosanya
  • Dilindungi dari godaan setan
  • Diberikan kekuatan untuk menahan lapar dan dahaga

Dengan memahami kapan puasa Asyura dilaksanakan dan keutamaan doa saat puasa, umat Islam diharapkan dapat lebih termotivasi untuk menjalankan ibadah puasa Asyura dengan baik dan benar. Doa saat puasa menjadi salah satu sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memperoleh pahala yang berlimpah.

Sejarah puasa

Sejarah puasa memiliki kaitan yang erat dengan kapan puasa Asyura dilaksanakan. Puasa Asyura merupakan puasa sunnah yang dilaksanakan pada tanggal 10 Muharram, bulan pertama dalam kalender Islam. Penetapan tanggal pelaksanaan puasa Asyura didasarkan pada peristiwa-peristiwa penting yang terjadi pada masa lalu, yang menjadi sejarah puasa itu sendiri.

Salah satu peristiwa penting yang melatarbelakangi pelaksanaan puasa Asyura adalah peristiwa pembebasan Nabi Musa AS dan kaumnya dari kejaran Firaun. Pada saat itu, kaum Bani Israil diperbudak oleh Firaun dan mengalami penindasan yang sangat berat. Nabi Musa AS kemudian memimpin kaumnya untuk keluar dari Mesir dan menuju Tanah Perjanjian. Dalam perjalanan tersebut, mereka dikejar oleh pasukan Firaun.

Saat kaum Bani Israil terdesak oleh pasukan Firaun, Allah SWT memerintahkan Nabi Musa AS untuk membelah Laut Merah. Dengan izin Allah SWT, Nabi Musa AS membelah laut tersebut dan kaum Bani Israil dapat menyeberanginya dengan selamat. Setelah kaum Bani Israil berhasil menyeberangi Laut Merah, Allah SWT memerintahkan Nabi Musa AS untuk menutup kembali laut tersebut. Akibatnya, pasukan Firaun yang mengejar kaum Bani Israil pun tenggelam.

Untuk memperingati peristiwa pembebasan tersebut, Allah SWT memerintahkan kaum Bani Israil untuk melaksanakan puasa pada tanggal 10 Muharram. Puasa ini kemudian dikenal dengan nama puasa Asyura. Puasa Asyura menjadi simbol kemenangan kaum Bani Israil atas Firaun dan sekaligus menjadi pengingat akan pertolongan Allah SWT kepada hamba-Nya yang beriman.

Dalil puasa

Dalil puasa merupakan dasar hukum yang menunjukkan diwajibkannya atau disunnahkannya ibadah puasa. Dalil puasa menjadi landasan yang kuat bagi umat Islam untuk melaksanakan ibadah puasa, termasuk puasa Asyura yang dilaksanakan pada tanggal 10 Muharram.

  • Al-Qur’an

    Dalil puasa yang pertama adalah Al-Qur’an. Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS. Al-Baqarah: 183)

  • Hadis

    Dalil puasa yang kedua adalah hadis. Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang berpuasa pada hari Asyura, maka Allah akan menghapuskan dosa-dosanya setahun yang lalu.” (HR. Muslim)

  • Ijma’

    Dalil puasa yang ketiga adalah ijma’, yaitu kesepakatan para ulama. Para ulama telah sepakat bahwa puasa Asyura hukumnya sunnah.

  • Qiyas

    Dalil puasa yang keempat adalah qiyas, yaitu analogi. Puasa Asyura diqiyaskan dengan puasa sunnah lainnya yang telah disyariatkan dalam Al-Qur’an dan hadis.

Dengan adanya dalil-dalil puasa yang kuat, umat Islam dapat melaksanakan ibadah puasa Asyura dengan penuh keyakinan dan keimanan. Puasa Asyura menjadi sarana bagi umat Islam untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, memohon ampunan atas dosa-dosa, dan meraih pahala yang berlimpah.

Tanya Jawab Seputar Puasa Asyura

Tanya jawab berikut ini akan membahas beberapa pertanyaan umum dan penting terkait kapan puasa Asyura dilaksanakan. Informasi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam dan menjawab keraguan yang mungkin muncul.

Pertanyaan 1: Kapan tepatnya puasa Asyura dilaksanakan?

Puasa Asyura dilaksanakan pada tanggal 10 Muharram, bulan pertama dalam kalender Islam.

Pertanyaan 2: Apakah puasa Asyura hukumnya wajib?

Puasa Asyura hukumnya sunnah, artinya dianjurkan untuk dilaksanakan tetapi tidak wajib.

Pertanyaan 3: Apa saja keutamaan puasa Asyura?

Keutamaan puasa Asyura antara lain menghapus dosa setahun yang lalu, mendapatkan pahala yang berlipat ganda, dan dijauhkan dari berbagai penyakit.

Pertanyaan 4: Bagaimana niat puasa Asyura?

Niat puasa Asyura adalah: “Nawaitu shauma ‘Asyuraa sunnatan lillahi ta’ala.”

Pertanyaan 5: Apa saja larangan saat puasa Asyura?

Larangan saat puasa Asyura meliputi makan dan minum, berhubungan suami istri, muntah dengan sengaja, dan mengeluarkan darah.

Pertanyaan 6: Apakah boleh mengganti puasa Asyura di hari lain?

Puasa Asyura tidak bisa diganti di hari lain karena merupakan puasa sunnah yang dianjurkan untuk dilaksanakan pada tanggal 10 Muharram.

Dengan memahami tanya jawab di atas, diharapkan pembaca dapat memperoleh informasi yang jelas dan komprehensif mengenai kapan puasa Asyura dilaksanakan. Puasa Asyura merupakan ibadah yang penuh dengan keutamaan dan keberkahan, sehingga sangat dianjurkan untuk dilaksanakan oleh umat Islam.

Selanjutnya, kita akan membahas lebih dalam mengenai tata cara pelaksanaan puasa Asyura, termasuk sunnah-sunnah dan hal-hal yang dapat membatalkan puasa. Dengan memahami aspek-aspek tersebut, kita dapat menjalankan ibadah puasa Asyura dengan baik dan benar, sehingga memperoleh pahala dan manfaat yang optimal.

Tips Menjalankan Puasa Asyura

Puasa Asyura merupakan ibadah sunnah yang memiliki banyak keutamaan. Agar ibadah puasa Asyura dapat dijalankan dengan baik dan benar, berikut adalah beberapa tips yang dapat diterapkan:

Tip 1: Persiapan Niat
Sebelum memulai puasa, pastikan untuk membaca niat puasa Asyura dengan benar dan ikhlas.

Tip 2: Menahan Diri dari Makan dan Minum
Selama berpuasa, hindari mengonsumsi makanan dan minuman sejak terbit fajar hingga terbenam matahari.

Tip 3: Menjaga Kesehatan
Meskipun sedang berpuasa, tetap perhatikan kesehatan dengan mengonsumsi makanan sehat saat berbuka dan sahur.

Tip 4: Memperbanyak Doa
Manfaatkan waktu puasa untuk memperbanyak doa dan memohon ampunan kepada Allah SWT.

Tip 5: Bersedekah
Bersedekah merupakan amalan yang dianjurkan saat puasa Asyura. Berikan bantuan kepada mereka yang membutuhkan.

Tip 6: Menahan Diri dari Perkataan dan Perbuatan Buruk
Selain menahan lapar dan dahaga, juga penting untuk menahan diri dari berkata dan berbuat buruk selama berpuasa.

Tip 7: Menjaga Kebersihan Diri
Meskipun sedang berpuasa, tetap jaga kebersihan diri dengan mandi dan menggosok gigi.

Tip 8: Istirahat yang Cukup
Pastikan untuk mendapatkan istirahat yang cukup agar dapat menjalankan puasa dengan baik.

Dengan mengikuti tips-tips di atas, diharapkan ibadah puasa Asyura dapat dijalankan dengan lancar dan mendatangkan manfaat yang optimal. Puasa Asyura menjadi momentum untuk meningkatkan ketakwaan dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Selanjutnya, kita akan membahas tentang sejarah dan dalil puasa Asyura. Memahami aspek sejarah dan dalil akan semakin memperkuat pemahaman kita tentang ibadah ini dan memotivasi kita untuk melaksanakannya dengan penuh keyakinan.

Kesimpulan

Puasa Asyura merupakan ibadah sunnah yang dilaksanakan pada tanggal 10 Muharram, bulan pertama dalam kalender Islam. Pelaksanaan puasa Asyura memiliki banyak keutamaan, di antaranya menghapus dosa setahun yang lalu, mendapatkan pahala yang berlipat ganda, dan dijauhkan dari berbagai penyakit. Aspek penting dalam pelaksanaan puasa Asyura meliputi niat, tata cara, sunnah, larangan, doa, sejarah, dan dalil.

Dengan memahami kapan puasa Asyura dilaksanakan dan berbagai aspek pelaksanaannya, umat Islam diharapkan dapat menjalankan ibadah ini dengan baik dan benar. Puasa Asyura menjadi sarana untuk meningkatkan ketakwaan, mendekatkan diri kepada Allah SWT, dan memperoleh pahala yang berlimpah. Marilah kita bersama-sama mempersiapkan diri untuk menyambut dan melaksanakan puasa Asyura dengan penuh keyakinan dan keimanan.

Youtube Video:



Artikel Terkait

Bagikan:

jurnal

Saya adalah seorang penulis yang sudah berpengalaman lebih dari 5 tahun. Hobi saya menulis artikel yang bermanfaat untuk teman-teman yang membaca artikel saya.

Artikel Terbaru