Puasa Tarwiyah adalah puasa sunnah yang dikerjakan pada tanggal 8 Dzulhijjah. Dinamakan Tarwiyah karena pada hari itu para jamaah haji mulai berihram dan mempersiapkan diri untuk melakukan ibadah haji di Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah.
Puasa Tarwiyah memiliki beberapa keutamaan, di antaranya:
Mendapatkan pahala yang besar dari Allah SWT.Menjadi persiapan mental dan spiritual bagi jamaah haji sebelum melaksanakan ibadah haji.Membantu melatih menahan diri dan hawa nafsu.
Pada masa Rasulullah SAW, Puasa Tarwiyah belum disyariatkan. Puasa ini baru disyariatkan pada masa Khalifah Umar bin Khattab. Beliau menganjurkan umat Islam untuk melaksanakan Puasa Tarwiyah sebagai bentuk persiapan dan pensucian diri sebelum melaksanakan ibadah haji.
Demikian penjelasan mengenai Puasa Tarwiyah. Semoga artikel ini bermanfaat bagi pembaca yang ingin mengetahui lebih lanjut tentang puasa sunnah ini.
Kapan Puasa Tarwiyah
Puasa Tarwiyah merupakan ibadah puasa sunnah yang memiliki beberapa aspek penting, antara lain:
- Tanggal Pelaksanaan
- Hukum Pelaksanaan
- Niat Puasa
- Waktu Pelaksanaan
- Keutamaan Puasa
- Tata Cara Puasa
- Hal-hal yang Membatalkan Puasa
- Hikmah Puasa
- Sejarah Puasa
- Dalil Pelaksanaan Puasa
Aspek-aspek ini penting untuk diketahui dan dipahami oleh umat Islam yang ingin melaksanakan Puasa Tarwiyah. Dengan memahami aspek-aspek tersebut, diharapkan ibadah puasa yang dilakukan menjadi lebih berkualitas dan bernilai ibadah di sisi Allah SWT.
Tanggal Pelaksanaan
Tanggal pelaksanaan Puasa Tarwiyah merupakan salah satu aspek penting yang perlu diketahui oleh umat Islam yang ingin melaksanakan ibadah puasa ini. Puasa Tarwiyah dilaksanakan pada tanggal 8 Dzulhijjah, sehari sebelum dimulainya ibadah haji di Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah.
- Hari ke-8 Dzulhijjah
Puasa Tarwiyah dilaksanakan pada hari ke-8 bulan Dzulhijjah, yaitu sehari sebelum jamaah haji berangkat ke Arafah untuk melaksanakan ibadah haji.
- Sebelum Ibadah Haji
Puasa Tarwiyah dilaksanakan sebagai persiapan spiritual dan mental sebelum melaksanakan ibadah haji. Puasa ini membantu jamaah haji untuk membersihkan diri dari dosa-dosa dan mempersiapkan diri untuk beribadah dengan penuh kekhusyukan.
- Bertepatan dengan Peristiwa Bersejarah
Pelaksanaan Puasa Tarwiyah bertepatan dengan peristiwa bersejarah, yaitu ketika Nabi Ibrahim AS diperintahkan oleh Allah SWT untuk menyembelih putranya, Ismail AS. Peristiwa ini menjadi salah satu landasan pensyariatan Puasa Tarwiyah.
Dengan memahami tanggal pelaksanaan Puasa Tarwiyah, umat Islam dapat mempersiapkan diri dengan baik untuk melaksanakan ibadah puasa ini. Puasa Tarwiyah merupakan kesempatan untuk meningkatkan kualitas ibadah haji dan mendapatkan pahala yang berlimpah dari Allah SWT.
Hukum Pelaksanaan
Hukum pelaksanaan puasa Tarwiyah merupakan aspek penting yang perlu dipahami oleh umat Islam yang ingin menjalankan ibadah ini. Hukum pelaksanaan puasa Tarwiyah terdapat pada beberapa hadits Nabi Muhammad SAW, di antaranya:
- Sunnah Muakkad
Puasa Tarwiyah hukumnya sunnah muakkad, artinya sangat dianjurkan untuk dilaksanakan. Hal ini berdasarkan hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim, Barang siapa yang berpuasa pada hari Tarwiyah, maka ia akan diampuni dosanya selama setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.
- Tidak Wajib
Meskipun sangat dianjurkan, namun puasa Tarwiyah tidak termasuk puasa wajib. Artinya, umat Islam tidak berdosa jika tidak melaksanakan puasa Tarwiyah.
- Dianjurkan Bagi Jamaah Haji
Puasa Tarwiyah sangat dianjurkan untuk dilaksanakan oleh jamaah haji. Hal ini karena puasa Tarwiyah dapat menjadi persiapan spiritual dan mental sebelum melaksanakan ibadah haji.
- Tidak Dianjurkan Bagi Orang Sakit
Puasa Tarwiyah tidak dianjurkan bagi orang yang sedang sakit atau dalam kondisi lemah. Hal ini karena puasa dapat memperburuk kondisi kesehatan mereka.
Dengan memahami hukum pelaksanaan puasa Tarwiyah, umat Islam dapat memutuskan apakah akan melaksanakan puasa ini atau tidak. Bagi yang ingin mendapatkan pahala dan keutamaan puasa Tarwiyah, sangat dianjurkan untuk melaksanakan puasa ini.
Niat Puasa
Niat puasa merupakan aspek penting dalam ibadah puasa Tarwiyah. Niat adalah ungkapan dalam hati yang berisi keinginan untuk melaksanakan puasa. Niat puasa Tarwiyah harus diucapkan pada malam hari sebelum pelaksanaan puasa, yaitu pada tanggal 7 Dzulhijjah.
- Waktu Niat Puasa
Niat puasa Tarwiyah diucapkan pada malam hari sebelum pelaksanaan puasa, yaitu pada tanggal 7 Dzulhijjah. Niat puasa diucapkan setelah sholat Isya dan sebelum terbit fajar.
- Tata Cara Niat Puasa
Niat puasa Tarwiyah dapat diucapkan dalam hati atau secara lisan. Berikut adalah contoh lafadz niat puasa Tarwiyah: “Nawaitu shauma yaumal Tarwiyah sunnatan lillahi ta’ala.”
- Keutamaan Niat Puasa
Niat puasa merupakan syarat sahnya puasa. Niat puasa yang ikhlas dan benar akan membuat puasa menjadi lebih bernilai dan berpahala di sisi Allah SWT.
- Konsekuensi Tidak Berniat Puasa
Orang yang tidak berniat puasa atau niatnya tidak benar, maka puasanya tidak sah. Oleh karena itu, penting bagi umat Islam untuk memahami dan melaksanakan niat puasa dengan benar.
Niat puasa merupakan aspek krusial dalam ibadah puasa Tarwiyah. Dengan memahami dan melaksanakan niat puasa dengan benar, umat Islam dapat memperoleh pahala dan keutamaan yang berlimpah dari Allah SWT.
Waktu Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan puasa Tarwiyah merupakan aspek krusial yang menentukan kapan puasa Tarwiyah dilaksanakan. Puasa Tarwiyah dilaksanakan pada tanggal 8 Dzulhijjah, sehari sebelum jamaah haji bergerak menuju Arafah untuk melaksanakan ibadah haji.
Waktu pelaksanaan puasa Tarwiyah memiliki hubungan sebab akibat dengan kapan puasa Tarwiyah dilaksanakan. Sebab, penetapan tanggal 8 Dzulhijjah sebagai hari pelaksanaan puasa Tarwiyah didasarkan pada peristiwa historis ketika Nabi Ibrahim AS diperintahkan oleh Allah SWT untuk menyembelih putranya, Ismail AS. Peristiwa ini terjadi pada tanggal 8 Dzulhijjah, sehingga tanggal tersebut dijadikan sebagai hari pelaksanaan puasa Tarwiyah.
Contoh nyata dari waktu pelaksanaan puasa Tarwiyah adalah pada tahun 2022, puasa Tarwiyah jatuh pada hari Jumat, 7 Juli 2023. Pada tanggal tersebut, umat Islam yang ingin melaksanakan puasa Tarwiyah dapat memulai niat puasa setelah sholat Isya pada malam hari dan mengakhiri puasa pada saat maghrib pada hari berikutnya.
Memahami waktu pelaksanaan puasa Tarwiyah sangat penting karena membantu umat Islam mempersiapkan diri dan melaksanakan puasa Tarwiyah dengan tepat waktu. Dengan melaksanakan puasa Tarwiyah pada waktu yang tepat, umat Islam dapat memperoleh keutamaan dan pahala yang berlimpah dari Allah SWT.
Keutamaan Puasa
Puasa Tarwiyah merupakan ibadah sunnah yang memiliki banyak keutamaan. Berikut adalah beberapa keutamaan puasa Tarwiyah:
- Pengampunan Dosa
Puasa Tarwiyah dapat menjadi penghapus dosa-dosa yang telah lalu. Hal ini berdasarkan hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Barang siapa yang berpuasa pada hari Tarwiyah, maka ia akan diampuni dosanya selama setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.
- Pahala yang Berlipat
Puasa Tarwiyah juga memberikan pahala yang berlipat ganda. Hal ini karena puasa Tarwiyah dilaksanakan pada saat musim haji, di mana amal ibadah dilipatgandakan pahalanya.
- Persiapan Spiritual
Puasa Tarwiyah dapat menjadi persiapan spiritual bagi jamaah haji sebelum melaksanakan ibadah haji. Puasa Tarwiyah dapat membantu jamaah haji untuk membersihkan diri dari dosa-dosa dan mempersiapkan diri untuk beribadah dengan penuh kekhusyukan.
- Peningkatan Ketakwaan
Puasa Tarwiyah dapat meningkatkan ketakwaan seseorang kepada Allah SWT. Hal ini karena puasa Tarwiyah mengajarkan seseorang untuk menahan diri dari makan dan minum, yang merupakan salah satu bentuk latihan untuk meningkatkan ketakwaan.
Demikian beberapa keutamaan puasa Tarwiyah. Semoga dengan melaksanakan puasa Tarwiyah, kita dapat memperoleh ampunan dosa, pahala yang berlipat, persiapan spiritual, dan peningkatan ketakwaan kepada Allah SWT.
Tata Cara Puasa
Tata cara puasa merupakan aspek penting dari pelaksanaan ibadah puasa Tarwiyah. Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam tata cara puasa Tarwiyah:
- Niat Puasa
Niat puasa Tarwiyah diucapkan pada malam hari sebelum pelaksanaan puasa. Niat puasa dapat diucapkan dalam hati atau secara lisan, dengan lafadz “Nawaitu shauma yaumal Tarwiyah sunnatan lillahi ta’ala.”
- Waktu Pelaksanaan
Puasa Tarwiyah dilaksanakan pada tanggal 8 Dzulhijjah, sehari sebelum jamaah haji bergerak menuju Arafah untuk melaksanakan ibadah haji.
- Awal dan Akhir Puasa
Puasa Tarwiyah dimulai pada waktu imsak (subuh) dan berakhir pada waktu maghrib. Selama rentang waktu tersebut, umat Islam yang berpuasa wajib menahan diri dari makan, minum, dan hal-hal yang membatalkan puasa.
- Hal-hal yang Membatalkan Puasa
Beberapa hal yang dapat membatalkan puasa Tarwiyah, antara lain: makan dan minum, muntah dengan sengaja, berhubungan suami istri, dan mengeluarkan air mani.
Dengan memahami dan melaksanakan tata cara puasa Tarwiyah dengan benar, umat Islam dapat memperoleh pahala dan keutamaan yang berlimpah dari Allah SWT. Puasa Tarwiyah merupakan kesempatan untuk meningkatkan kualitas ibadah haji dan mempersiapkan diri untuk melaksanakan ibadah haji dengan penuh kekhusyukan dan ketakwaan.
Hal-hal yang Membatalkan Puasa
Dalam pelaksanaan ibadah puasa Tarwiyah, terdapat beberapa hal yang dapat membatalkan puasa. Hal-hal tersebut perlu diketahui dan dihindari oleh umat Islam yang ingin melaksanakan puasa Tarwiyah. Beberapa hal yang membatalkan puasa Tarwiyah, antara lain:
- Makan dan minum
- Muntah dengan sengaja
- Berhubungan suami istri
- Mengeluarkan air mani
Apabila salah satu dari hal-hal tersebut dilakukan selama pelaksanaan puasa Tarwiyah, maka puasa menjadi batal dan tidak sah. Oleh karena itu, penting bagi umat Islam untuk menjaga diri dari hal-hal yang dapat membatalkan puasa agar ibadah puasa Tarwiyah dapat dilaksanakan dengan sempurna.
Hikmah Puasa
Hikmah puasa merupakan salah satu aspek penting dalam pelaksanaan ibadah puasa Tarwiyah. Hikmah puasa adalah kebijaksanaan dan manfaat yang terkandung dalam ibadah puasa, termasuk puasa Tarwiyah. Memahami hikmah puasa dapat meningkatkan motivasi dan kualitas ibadah puasa yang dijalankan.
- Penghapus Dosa
Puasa Tarwiyah dapat menghapus dosa-dosa yang telah lalu, sebagaimana disebutkan dalam hadits Nabi Muhammad SAW, “Barang siapa yang berpuasa pada hari Tarwiyah, maka ia akan diampuni dosanya selama setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.”
- Pahala Berlipat Ganda
Puasa Tarwiyah dilaksanakan pada bulan Dzulhijjah, di mana amal ibadah dilipatgandakan pahalanya. Oleh karena itu, puasa Tarwiyah berpotensi memberikan pahala yang sangat besar bagi yang melaksanakannya.
- Persiapan Spiritual
Bagi jamaah haji, puasa Tarwiyah menjadi persiapan spiritual sebelum melaksanakan ibadah haji. Puasa dapat membantu membersihkan diri dari dosa-dosa dan mempersiapkan hati untuk beribadah dengan penuh kekhusyukan.
- Peningkatan Takwa
Puasa Tarwiyah dapat meningkatkan ketakwaan seseorang kepada Allah SWT. Melalui puasa, seseorang belajar untuk menahan diri dari hawa nafsu dan meningkatkan kesadaran akan kehadiran Allah SWT dalam setiap tindakannya.
Hikmah puasa Tarwiyah sangat banyak dan memberikan manfaat yang besar bagi yang melaksanakannya. Dengan memahami hikmah puasa, diharapkan umat Islam dapat lebih semangat dan istiqamah dalam menjalankan ibadah puasa Tarwiyah.
Sejarah Puasa
Sejarah puasa memiliki kaitan yang erat dengan kapan puasa Tarwiyah dilaksanakan. Puasa Tarwiyah merupakan puasa sunnah yang dikerjakan pada tanggal 8 Dzulhijjah, sehari sebelum jamaah haji bergerak menuju Arafah untuk melaksanakan ibadah haji. Penetapan tanggal pelaksanaan puasa Tarwiyah didasarkan pada peristiwa historis yang terjadi pada zaman Nabi Ibrahim AS.
Menurut sejarah, pada tanggal 8 Dzulhijjah, Nabi Ibrahim AS diperintahkan oleh Allah SWT untuk menyembelih putranya, Ismail AS. Namun, karena ketakwaan dan ketaatan Nabi Ibrahim AS, Allah SWT mengganti Ismail AS dengan seekor domba untuk disembelih. Peristiwa ini kemudian menjadi dasar pensyariatan puasa Tarwiyah sebagai bentuk pengingat dan rasa syukur atas pengorbanan Nabi Ibrahim AS.
Dengan demikian, sejarah puasa, khususnya peristiwa pengorbanan Nabi Ibrahim AS, memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kapan puasa Tarwiyah dilaksanakan. Puasa Tarwiyah menjadi salah satu bentuk ibadah untuk memperingati peristiwa penting dalam sejarah Islam dan sekaligus sebagai persiapan spiritual bagi jamaah haji sebelum melaksanakan ibadah haji.
Dalil Pelaksanaan Puasa
Dalil pelaksanaan puasa merupakan landasan hukum yang menjadi dasar pelaksanaan ibadah puasa, termasuk puasa Tarwiyah. Dalam hal ini, terdapat dalil dari Al-Qur’an dan hadits Nabi Muhammad SAW yang menjelaskan tentang pelaksanaan puasa Tarwiyah.
Salah satu dalil pelaksanaan puasa Tarwiyah terdapat dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim, “Barang siapa yang berpuasa pada hari Tarwiyah, maka ia akan diampuni dosanya selama setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.” Hadits ini menunjukkan bahwa puasa Tarwiyah memiliki keutamaan yang besar, yaitu dapat menghapus dosa-dosa di masa lalu dan masa mendatang.
Selain itu, pelaksanaan puasa Tarwiyah juga didukung oleh praktik Rasulullah SAW dan para sahabatnya. Rasulullah SAW menganjurkan umatnya untuk melaksanakan puasa Tarwiyah sebagai persiapan spiritual sebelum melaksanakan ibadah haji. para sahabat juga banyak yang melaksanakan puasa Tarwiyah, seperti yang dilakukan oleh Umar bin Khattab dan Utsman bin Affan.
Memahami dalil pelaksanaan puasa Tarwiyah sangat penting karena memberikan landasan hukum yang kuat untuk melaksanakan ibadah ini. Dengan mengetahui dalil-dalil tersebut, umat Islam dapat lebih yakin dan termotivasi untuk melaksanakan puasa Tarwiyah dan memperoleh keutamaannya.
Kesimpulannya, dalil pelaksanaan puasa merupakan aspek penting yang terkait erat dengan kapan puasa Tarwiyah dilaksanakan. Dalil-dalil tersebut menjadi landasan hukum yang mendorong umat Islam untuk melaksanakan puasa Tarwiyah dan menjadikannya sebagai bagian penting dalam rangkaian ibadah haji.
Pertanyaan Umum tentang Kapan Puasa Tarwiyah
Berikut ini adalah beberapa pertanyaan umum beserta jawabannya tentang kapan puasa Tarwiyah:
Pertanyaan 1: Pada tanggal berapa puasa Tarwiyah dilaksanakan?
Jawaban: Puasa Tarwiyah dilaksanakan pada tanggal 8 Dzulhijjah.
Pertanyaan 2: Apa hukum melaksanakan puasa Tarwiyah?
Jawaban: Hukum melaksanakan puasa Tarwiyah adalah sunnah muakkad, artinya sangat dianjurkan.
Pertanyaan 3: Kapan waktu niat puasa Tarwiyah dilakukan?
Jawaban: Niat puasa Tarwiyah dilakukan pada malam hari sebelum pelaksanaan puasa, yaitu pada tanggal 7 Dzulhijjah.
Pertanyaan 4: Apa saja keutamaan puasa Tarwiyah?
Jawaban: Keutamaan puasa Tarwiyah antara lain dapat menghapus dosa, mendapatkan pahala yang berlipat ganda, menjadi persiapan spiritual, dan meningkatkan ketakwaan.
Pertanyaan 5: Apa saja hal yang membatalkan puasa Tarwiyah?
Jawaban: Hal-hal yang membatalkan puasa Tarwiyah antara lain makan dan minum, muntah dengan sengaja, berhubungan suami istri, dan mengeluarkan air mani.
Pertanyaan 6: Apa dalil pelaksanaan puasa Tarwiyah?
Jawaban: Dalil pelaksanaan puasa Tarwiyah terdapat dalam hadits Nabi Muhammad SAW, “Barang siapa yang berpuasa pada hari Tarwiyah, maka ia akan diampuni dosanya selama setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.”
Demikian beberapa pertanyaan umum tentang kapan puasa Tarwiyah beserta jawabannya. Dengan memahami hal-hal tersebut, diharapkan umat Islam dapat melaksanakan puasa Tarwiyah dengan baik dan memperoleh keutamaannya.
Selain pertanyaan-pertanyaan di atas, masih terdapat aspek-aspek lain yang perlu dibahas terkait puasa Tarwiyah, seperti hikmah dan tata cara pelaksanaannya. Untuk pembahasan lebih lanjut, simak artikel berikut: [Nama Artikel Berikutnya].
Tips Menjalankan Puasa Tarwiyah
Untuk menjalankan puasa Tarwiyah dengan baik dan memperoleh keutamaannya, berikut beberapa tips yang dapat diikuti:
Tip 1: Pahami keutamaan dan hikmah puasa Tarwiyah. Mengetahui keutamaan dan hikmah puasa Tarwiyah dapat meningkatkan motivasi dan semangat dalam menjalankannya.Tip 2: Berniat dengan ikhlas dan benar. Niat merupakan syarat sah puasa. Niat puasa Tarwiyah diucapkan pada malam hari sebelum puasa, yaitu pada tanggal 7 Dzulhijjah.Tip 3: Menjaga kesucian diri dari hal-hal yang membatalkan puasa. Hal-hal yang dapat membatalkan puasa antara lain makan dan minum, muntah dengan sengaja, berhubungan suami istri, dan mengeluarkan air mani.Tip 4: Perbanyak doa dan istighfar selama berpuasa. Doa dan istighfar dapat membantu membersihkan diri dari dosa dan meningkatkan kedekatan dengan Allah SWT.Tip 5: Berbagi kebaikan kepada sesama. Puasa Tarwiyah dapat menjadi momentum untuk berbagi kebaikan, seperti memberikan sedekah atau membantu orang lain yang membutuhkan.Tip 6: Hindari perbuatan sia-sia dan perbanyak ibadah. Selama berpuasa, sebaiknya menghindari perbuatan sia-sia seperti bergosip atau membicarakan hal-hal yang tidak bermanfaat. Perbanyaklah ibadah seperti sholat, membaca Al-Qur’an, dan berdzikir.Tip 7: Jaga kesehatan selama berpuasa. Meskipun sedang berpuasa, penting untuk tetap menjaga kesehatan dengan makan makanan yang bergizi saat sahur dan berbuka, serta istirahat yang cukup.Tip 8: Menyambung tali silaturahmi dengan kerabat dan sahabat. Puasa Tarwiyah dapat menjadi kesempatan untuk mempererat tali silaturahmi dengan kerabat dan sahabat, seperti dengan saling berkunjung atau berkirim pesan.
Dengan mengikuti tips-tips tersebut, diharapkan umat Islam dapat menjalankan puasa Tarwiyah dengan baik dan memperoleh keutamaannya. Puasa Tarwiyah menjadi sarana untuk membersihkan diri dari dosa, meningkatkan ketakwaan, dan mempersiapkan diri secara spiritual sebelum melaksanakan ibadah haji.
Selain tips-tips di atas, masih banyak aspek lain yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan puasa Tarwiyah. Untuk pembahasan lebih lanjut, simak artikel berikut: [Nama Artikel Berikutnya].
Kesimpulan
Artikel ini membahas secara komprehensif tentang “kapan puasa tarwiyah”, mengupas berbagai aspek terkait mulai dari tanggal pelaksanaan, hukum, niat, waktu, keutamaan, tata cara, hal-hal yang membatalkan, hikmah, sejarah, dalil pelaksanaan, hingga tips menjalankannya.
Beberapa poin utama yang dapat disimpulkan dari artikel ini antara lain:
- Puasa Tarwiyah merupakan puasa sunnah yang dilaksanakan pada tanggal 8 Dzulhijjah, sehari sebelum jamaah haji bergerak menuju Arafah.
- Puasa Tarwiyah memiliki keutamaan yang besar, di antaranya dapat menghapus dosa, memperoleh pahala berlipat ganda, menjadi persiapan spiritual, dan meningkatkan ketakwaan.
- Pelaksanaan puasa Tarwiyah didasarkan pada peristiwa historis pengorbanan Nabi Ibrahim AS dan terdapat dalil dari Al-Qur’an dan hadits yang menjadi landasan hukum pelaksanaannya.
Memahami kapan puasa Tarwiyah dilaksanakan dan berbagai aspek terkaitnya sangat penting bagi umat Islam yang ingin menjalankan ibadah ini dengan baik dan memperoleh keutamaannya. Puasa Tarwiyah merupakan kesempatan untuk membersihkan diri dari dosa, meningkatkan ketakwaan, mempersiapkan diri secara spiritual, dan berbagi kebaikan kepada sesama.
Youtube Video:
