Shalat tarawih adalah salah satu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan pada bulan Ramadan. Shalat ini biasanya dilaksanakan setelah shalat isya dan memiliki keutamaan yang besar.
Ada banyak manfaat yang bisa diperoleh dari mengerjakan shalat tarawih, di antaranya adalah mendapatkan pahala yang berlimpah, menghapus dosa-dosa, dan meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT. Shalat tarawih juga memiliki sejarah yang panjang, dan telah menjadi tradisi umat Islam sejak zaman Nabi Muhammad SAW.
Jaga Kesehatan si kecil dengan cari my baby di shopee : https://s.shopee.co.id/7zsVkHI1Ih
Pada artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang shalat tarawih, mulai dari tata cara pelaksanaannya, , hingga sejarah perkembangannya. Kita juga akan membahas beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika melaksanakan shalat tarawih agar ibadah kita dapat diterima oleh Allah SWT.
kapan shalat tarawih dilaksanakan
Shalat tarawih merupakan salah satu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan pada bulan Ramadan. Shalat ini memiliki banyak keutamaan, di antaranya adalah mendapatkan pahala yang berlimpah, menghapus dosa-dosa, dan meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT.
- Waktu pelaksanaan
- Jumlah rakaat
- Tata cara pelaksanaan
- Tempat pelaksanaan
- Hukum melaksanakan shalat tarawih
- Keutamaan shalat tarawih
- Hikmah shalat tarawih
- Perbedaan shalat tarawih dan shalat witir
- Hal-hal yang dapat membatalkan shalat tarawih
Waktu pelaksanaan shalat tarawih adalah setelah shalat isya dan sebelum masuk waktu shalat subuh. Jumlah rakaat shalat tarawih adalah 20 rakaat, yang dikerjakan secara berpasangan. Tata cara pelaksanaan shalat tarawih sama dengan tata cara pelaksanaan shalat sunnah lainnya. Shalat tarawih dapat dilaksanakan di masjid, mushala, atau di rumah.
Waktu pelaksanaan
Waktu pelaksanaan shalat tarawih adalah setelah shalat isya dan sebelum masuk waktu shalat subuh. Hal ini didasarkan pada hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Aisyah RA, yang artinya:
“Rasulullah SAW mengerjakan shalat tarawih pada bulan Ramadan, dan beliau tidak memanjangkannya dan tidak pula memendekkannya. Beliau shalat witir pada akhir malam.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dari hadits tersebut, dapat disimpulkan bahwa waktu pelaksanaan shalat tarawih adalah setelah shalat isya dan sebelum masuk waktu shalat subuh. Waktu pelaksanaan ini bersifat fleksibel, artinya dapat dilaksanakan pada waktu yang berbeda-beda dalam rentang waktu tersebut. Namun, yang lebih utama adalah melaksanakan shalat tarawih pada awal waktu, yaitu setelah shalat isya.
Waktu pelaksanaan shalat tarawih yang tepat sangat penting untuk diperhatikan, karena akan mempengaruhi keabsahan shalat tarawih tersebut. Jika shalat tarawih dilaksanakan di luar waktu yang telah ditentukan, maka shalat tersebut tidak dianggap sebagai shalat tarawih dan tidak mendapatkan pahala shalat tarawih.
Jumlah rakaat shalat tarawih
Jumlah rakaat shalat tarawih merupakan salah satu aspek penting yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaannya. Hal ini karena jumlah rakaat shalat tarawih akan mempengaruhi tata cara pelaksanaan dan keutamaan yang diperoleh.
- Jumlah minimal
Jumlah minimal rakaat shalat tarawih adalah 8 rakaat, sebagaimana yang diriwayatkan dalam hadits Aisyah RA: - Jumlah maksimal
Sedangkan jumlah maksimal rakaat shalat tarawih adalah 20 rakaat, sebagaimana yang diriwayatkan dalam hadits Ibnu Abbas RA: - Jumlah rakaat yang dianjurkan
Jumlah rakaat shalat tarawih yang dianjurkan adalah 20 rakaat, sebagaimana yang diamalkan oleh Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya. - Jumlah rakaat yang umum diamalkan
Di Indonesia, jumlah rakaat shalat tarawih yang umum diamalkan adalah 23 rakaat, termasuk 3 rakaat shalat witir.
Jumlah rakaat shalat tarawih yang berbeda-beda ini memberikan fleksibilitas bagi umat Islam dalam melaksanakannya. Namun, yang perlu diperhatikan adalah bahwa jumlah rakaat shalat tarawih harus selalu genap, karena shalat tarawih dikerjakan secara berpasangan.
Tata cara pelaksanaan
Tata cara pelaksanaan shalat tarawih merupakan aspek penting yang perlu diperhatikan agar shalat tarawih yang dikerjakan sah dan mendapatkan pahala yang sempurna. Tata cara pelaksanaan shalat tarawih secara umum sama dengan tata cara pelaksanaan shalat sunnah lainnya, namun terdapat beberapa perbedaan yang perlu diketahui.
- Niat
Niat shalat tarawih dilakukan pada saat takbiratul ihram, dengan mengucapkan niat dalam hati: - Jumlah rakaat
Jumlah rakaat shalat tarawih adalah 20 rakaat, yang dikerjakan secara berpasangan. Setiap dua rakaat diakhiri dengan salam. - Bacaan surat
Bacaan surat pada shalat tarawih tidak ditentukan, namun disunnahkan untuk membaca surat-surat pendek yang mudah dihafal. - Doa qunut
Doa qunut pada shalat tarawih dibaca pada rakaat terakhir sebelum salam, yaitu pada rakaat ke-20.
Dengan memahami dan memperhatikan tata cara pelaksanaan shalat tarawih dengan baik, maka shalat tarawih yang kita kerjakan akan lebih sempurna dan mendapatkan pahala yang lebih besar.
Tempat pelaksanaan
Tempat pelaksanaan shalat tarawih merupakan salah satu aspek penting yang perlu diperhatikan agar ibadah shalat tarawih dapat dilaksanakan dengan baik dan khusyuk. Ada beberapa tempat yang dapat digunakan untuk melaksanakan shalat tarawih, baik secara berjamaah maupun sendiri.
- Masjid
Masjid merupakan tempat yang paling utama untuk melaksanakan shalat tarawih secara berjamaah. Di masjid, umat Islam dapat berkumpul bersama untuk melaksanakan shalat tarawih dengan lebih khusyuk dan mendapatkan pahala yang lebih besar. - Mushala
Mushala juga merupakan tempat yang baik untuk melaksanakan shalat tarawih secara berjamaah, terutama jika jarak ke masjid cukup jauh atau sulit dijangkau. - Rumah
Bagi umat Islam yang tidak dapat melaksanakan shalat tarawih di masjid atau mushala, maka dapat melaksanakan shalat tarawih di rumah secara sendiri atau bersama keluarga. - Lapangan atau Tempat Terbuka
Pada kondisi tertentu, shalat tarawih juga dapat dilaksanakan di lapangan atau tempat terbuka lainnya, seperti saat terjadi bencana alam atau kondisi darurat.
Pemilihan tempat pelaksanaan shalat tarawih dapat disesuaikan dengan kondisi dan situasi masing-masing umat Islam. Yang paling penting adalah melaksanakan shalat tarawih dengan baik dan khusyuk, sehingga dapat memperoleh pahala dan manfaat yang maksimal.
Hukum melaksanakan shalat tarawih
Pelaksanaan shalat tarawih memiliki hukum tersendiri dalam ajaran Islam, yang perlu dipahami oleh setiap Muslim agar dapat melaksanakannya dengan baik dan benar. Hukum melaksanakan shalat tarawih berkaitan erat dengan waktu pelaksanaannya, yaitu pada bulan Ramadan.
- Sunnah Muakkad
Hukum melaksanakan shalat tarawih adalah sunnah muakkad, artinya sangat dianjurkan untuk dikerjakan. Shalat tarawih termasuk ibadah yang sangat istimewa dan memiliki banyak keutamaan, sehingga sangat disarankan bagi umat Islam untuk melaksanakannya.
- Dikerjakan pada Bulan Ramadan
Shalat tarawih hanya dikerjakan pada bulan Ramadan, dan tidak dikerjakan pada bulan-bulan lainnya. Hal ini berdasarkan pada hadis Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Aisyah RA:
- Dikerjakan Setelah Shalat Isya
Waktu pelaksanaan shalat tarawih adalah setelah shalat isya, hingga menjelang waktu shalat subuh. Namun, waktu pelaksanaan shalat tarawih yang paling utama adalah pada awal waktu, yaitu setelah shalat isya.
- Dikerjakan Secara Berjamaah Lebih Utama
Shalat tarawih lebih utama dikerjakan secara berjamaah di masjid atau mushala. Namun, bagi yang tidak dapat melaksanakan shalat tarawih secara berjamaah, maka dapat melaksanakannya secara sendiri di rumah.
Dengan memahami hukum melaksanakan shalat tarawih, maka umat Islam dapat melaksanakannya dengan baik dan benar, sehingga dapat memperoleh pahala dan keutamaan yang besar.
Keutamaan Shalat Tarawih
Shalat tarawih merupakan salah satu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan pada bulan Ramadan. Shalat ini memiliki banyak keutamaan, di antaranya adalah:
- Penghapus Dosa
Shalat tarawih dapat menghapus dosa-dosa kecil yang telah diperbuat. - Pahala Berlipat Ganda
Shalat tarawih dikerjakan pada malam hari, sehingga pahalanya berlipat ganda dibandingkan dengan shalat sunnah lainnya. - Meningkatkan Ketakwaan
Shalat tarawih dapat meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT, karena dikerjakan pada bulan yang penuh berkah. - Menambah Amal Shaleh
Shalat tarawih dapat menambah amal shaleh, sehingga dapat memperberat timbangan kebaikan di akhirat.
Dengan memahami keutamaan shalat tarawih, diharapkan umat Islam dapat termotivasi untuk melaksanakannya dengan baik dan istiqomah, sehingga dapat memperoleh pahala dan manfaat yang besar.
Hikmah shalat tarawih
Shalat tarawih adalah salah satu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan pada bulan Ramadan. Selain memiliki banyak keutamaan, shalat tarawih juga memiliki hikmah yang mendalam. Hikmah tersebut terkait erat dengan waktu pelaksanaan shalat tarawih, yaitu pada malam hari.
- Meningkatkan ketakwaan
Shalat tarawih yang dikerjakan pada malam hari dapat meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT. Hal ini karena pada malam hari, suasana lebih tenang dan sepi sehingga memudahkan seseorang untuk fokus beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
- Mempererat ukhuwah
Shalat tarawih yang dikerjakan secara berjamaah dapat mempererat ukhuwah Islamiyah. Hal ini karena shalat tarawih menjadi ajang silaturahmi dan berkumpulnya umat Islam dari berbagai lapisan masyarakat.
- Menghapus dosa
Shalat tarawih yang dikerjakan dengan ikhlas dan istiqomah dapat menghapus dosa-dosa kecil yang telah diperbuat. Hal ini sesuai dengan hadis Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA, yang artinya:
- Menambah pahala
Shalat tarawih yang dikerjakan pada malam hari memiliki pahala yang berlipat ganda dibandingkan dengan shalat sunnah lainnya. Hal ini karena shalat tarawih termasuk ibadah yang berat dan dilakukan pada waktu yang istimewa, yaitu pada bulan Ramadan.
Dengan memahami hikmah shalat tarawih yang dikerjakan pada malam hari, diharapkan umat Islam dapat termotivasi untuk melaksanakannya dengan baik dan istiqomah, sehingga dapat memperoleh pahala dan manfaat yang besar.
Perbedaan shalat tarawih dan shalat witir
Shalat tarawih dan shalat witir merupakan dua jenis shalat sunnah yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan pada bulan Ramadan. Keduanya memiliki beberapa perbedaan, baik dari segi waktu pelaksanaan, jumlah rakaat, maupun tata cara pelaksanaannya.
Perbedaan waktu pelaksanaan shalat tarawih dan shalat witir cukup signifikan. Shalat tarawih dilaksanakan setelah shalat isya dan sebelum masuk waktu shalat subuh, sedangkan shalat witir dilaksanakan pada akhir malam, setelah shalat tarawih atau sebelum masuk waktu shalat subuh. Perbedaan waktu pelaksanaan ini disebabkan oleh perbedaan tujuan dari kedua shalat tersebut. Shalat tarawih bertujuan untuk mendapatkan pahala dan keutamaan bulan Ramadan, sedangkan shalat witir bertujuan untuk menyempurnakan ibadah pada malam hari.
Selain waktu pelaksanaan, jumlah rakaat shalat tarawih dan shalat witir juga berbeda. Shalat tarawih dikerjakan sebanyak 20 rakaat, sedangkan shalat witir dikerjakan sebanyak 3 rakaat. Perbedaan jumlah rakaat ini menunjukkan bahwa shalat tarawih merupakan ibadah yang lebih berat dibandingkan dengan shalat witir.
Terakhir, tata cara pelaksanaan shalat tarawih dan shalat witir juga berbeda. Shalat tarawih dikerjakan secara berjamaah, sedangkan shalat witir dapat dikerjakan secara berjamaah atau sendiri. Selain itu, pada shalat tarawih terdapat bacaan doa qunut, sedangkan pada shalat witir tidak ada bacaan doa qunut.
Dengan memahami perbedaan antara shalat tarawih dan shalat witir, diharapkan umat Islam dapat melaksanakan kedua ibadah tersebut dengan baik dan benar, sehingga dapat memperoleh pahala dan keutamaan yang besar.
Hal-hal yang dapat membatalkan shalat tarawih
Shalat tarawih merupakan ibadah sunnah yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan pada bulan Ramadan. Namun, terdapat beberapa hal yang dapat membatalkan shalat tarawih, sehingga perlu diperhatikan agar ibadah yang dilakukan dapat diterima oleh Allah SWT.
- Keluarnya sesuatu dari qubul atau dubur
Keluarnya sesuatu dari qubul atau dubur, seperti kentut, buang air kecil, atau buang air besar, dapat membatalkan shalat tarawih. - Berbicara dengan sengaja
Berbicara dengan sengaja, baik dengan kata-kata maupun isyarat, dapat membatalkan shalat tarawih. - Tertawa dengan suara
Tertawa dengan suara yang keras dapat membatalkan shalat tarawih. - Makan dan minum
Makan dan minum, meskipun hanya sedikit, dapat membatalkan shalat tarawih.
Selain hal-hal tersebut, terdapat beberapa hal lain yang juga dapat membatalkan shalat tarawih, seperti berubahnya niat, berpindah tempat shalat tanpa alasan yang syar’i, dan melakukan gerakan-gerakan yang tidak termasuk dalam shalat. Oleh karena itu, sangat penting bagi umat Islam untuk memahami dan menghindari hal-hal yang dapat membatalkan shalat tarawih agar ibadah yang dilakukan dapat berjalan dengan baik dan diterima oleh Allah SWT.
Tanya Jawab tentang kapan shalat tarawih dilaksanakan
Berikut ini adalah beberapa tanya jawab tentang kapan shalat tarawih dilaksanakan:
Pertanyaan 1: Kapan waktu pelaksanaan shalat tarawih?
Jawaban: Shalat tarawih dilaksanakan setelah shalat isya dan sebelum masuk waktu shalat subuh.
Pertanyaan 2: Berapa jumlah rakaat shalat tarawih?
Jawaban: Jumlah rakaat shalat tarawih adalah 20 rakaat, yang dikerjakan secara berpasangan.
Pertanyaan 3: Di mana tempat yang tepat untuk melaksanakan shalat tarawih?
Jawaban: Tempat yang paling utama untuk melaksanakan shalat tarawih adalah di masjid secara berjamaah.
Pertanyaan 4: Apakah hukum melaksanakan shalat tarawih?
Jawaban: Hukum melaksanakan shalat tarawih adalah sunnah muakkad, artinya sangat dianjurkan untuk dikerjakan.
Pertanyaan 5: Apa saja keutamaan melaksanakan shalat tarawih?
Jawaban: Keutamaan melaksanakan shalat tarawih antara lain dapat menghapus dosa-dosa kecil, mendapatkan pahala yang berlipat ganda, meningkatkan ketakwaan, dan menambah amal shaleh.
Pertanyaan 6: Adakah hal-hal yang dapat membatalkan shalat tarawih?
Jawaban: Beberapa hal yang dapat membatalkan shalat tarawih antara lain keluarnya sesuatu dari qubul atau dubur, berbicara dengan sengaja, tertawa dengan suara, makan dan minum, dan berubahnya niat.
Demikianlah beberapa tanya jawab tentang kapan shalat tarawih dilaksanakan. Semoga bermanfaat.
Pada bagian selanjutnya, kita akan membahas lebih lanjut tentang tata cara pelaksanaan shalat tarawih.
Tips untuk Menjalankan Shalat Tarawih dengan Baik
Shalat tarawih merupakan ibadah sunnah yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan pada bulan Ramadan. Berikut adalah beberapa tips untuk menjalankan shalat tarawih dengan baik:
Tip 1: Niat yang Benar
Niatkan shalat tarawih hanya karena Allah SWT, semata-mata untuk mencari ridha-Nya.
Tip 2: Dikerjakan Secara Berjamaah
Utamakan shalat tarawih secara berjamaah di masjid bersama umat Muslim lainnya, karena pahalanya lebih besar.
Tip 3: Khusyuk dan Tenang
Jaga kekhusyukan dan ketenangan selama shalat tarawih, hindari segala hal yang dapat mengganggu konsentrasi.
Tip 4: Bacaan Al-Quran Sesuai Kemampuan
Baca ayat-ayat Al-Quran sesuai kemampuan, tidak perlu terburu-buru atau terpaku pada jumlah juz yang dibaca.
Tip 5: Lakukan Doa Qunut dengan Benar
Baca doa qunut pada rakaat terakhir sebelum salam dengan khusyuk dan penuh penghayatan.
Tip 6: Perhatikan Waktu Pelaksanaan
Laksanakan shalat tarawih pada waktu yang tepat, yaitu setelah shalat isya dan sebelum masuk waktu shalat subuh.
Tip 7: Jaga Kesehatan dan Kekuatan Fisik
Menjaga kesehatan dan kekuatan fisik selama Ramadan sangat penting untuk dapat menjalankan shalat tarawih dengan baik.
Tip 8: Istirahat yang Cukup
Istirahat yang cukup sebelum dan sesudah shalat tarawih sangat dianjurkan untuk menjaga stamina dan kekhusyukan.
Dengan mengikuti tips-tips di atas, diharapkan umat Islam dapat menjalankan shalat tarawih dengan baik dan khusyuk, sehingga dapat memperoleh pahala dan keutamaan yang besar.
Tips-tips tersebut akan sangat bermanfaat dalam menjalankan shalat tarawih selama bulan Ramadan. Dengan memahami dan mengamalkan tips-tips tersebut, umat Islam dapat meningkatkan kualitas ibadah mereka dan meraih keberkahan di bulan suci ini.
Kesimpulan {kapan shalat tarawih dilaksanakan}
Shalat tarawih merupakan ibadah sunnah yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan pada bulan Ramadan. Shalat ini memiliki banyak keutamaan, di antaranya adalah dapat menghapus dosa-dosa kecil, mendapatkan pahala yang berlipat ganda, meningkatkan ketakwaan, dan menambah amal shaleh. Shalat tarawih dilaksanakan setelah shalat isya dan sebelum masuk waktu shalat subuh, dengan jumlah rakaat sebanyak 20 rakaat yang dikerjakan secara berpasangan.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan shalat tarawih antara lain adalah niat yang benar, dikerjakan secara berjamaah, khusyuk dan tenang, membaca Al-Quran sesuai kemampuan, melakukan doa qunut dengan benar, memperhatikan waktu pelaksanaan, menjaga kesehatan dan kekuatan fisik, serta istirahat yang cukup. Dengan memperhatikan hal-hal tersebut, diharapkan umat Islam dapat menjalankan shalat tarawih dengan baik dan khusyuk, sehingga dapat memperoleh pahala dan keutamaan yang besar.
Shalat tarawih merupakan salah satu ibadah yang sangat istimewa di bulan Ramadan. Pelaksanaan shalat tarawih dengan baik dan khusyuk akan memberikan banyak manfaat dan keberkahan bagi umat Islam. Oleh karena itu, marilah kita bersama-sama bersemangat untuk melaksanakan shalat tarawih selama bulan Ramadan ini, demi meraih ridha dan pahala dari Allah SWT.