Ketentuan Puasa Ramadhan

jurnal


Ketentuan Puasa Ramadhan

Ketentuan puasa Ramadan adalah seperangkat aturan yang harus dipenuhi oleh umat Islam saat menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan. Puasa Ramadan merupakan rukun Islam keempat yang diwajibkan bagi seluruh umat Islam yang telah baligh dan mampu menjalankannya.

Puasa Ramadan memiliki banyak manfaat, baik dari sisi spiritual maupun kesehatan. Dari sisi spiritual, puasa Ramadan dapat meningkatkan ketakwaan, pengendalian diri, dan empati terhadap sesama. Sementara dari sisi kesehatan, puasa Ramadan dapat membantu mengeluarkan racun dari dalam tubuh, menurunkan berat badan, dan memperbaiki sistem pencernaan.

Jaga Kesehatan si kecil dengan cari my baby di shopee : https://s.shopee.co.id/7zsVkHI1Ih

Dalam sejarah Islam, puasa Ramadan pertama kali diwajibkan pada tahun kedua Hijriah. Perintah puasa Ramadan turun melalui wahyu yang diterima oleh Nabi Muhammad SAW di bulan Sya’ban. Perintah ini kemudian menjadi salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh seluruh umat Islam.

Ketentuan Puasa Ramadan

Ketentuan puasa Ramadan merupakan aspek penting yang harus diperhatikan oleh umat Islam saat menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan. Berikut adalah 10 ketentuan puasa Ramadan yang perlu diketahui:

  • Niat
  • Waktu
  • Sahur
  • Berbuka
  • Tarawih
  • Tadarus
  • Zakat Fitrah
  • Itikaf
  • Lailatul Qadar
  • Lebaran

Kesepuluh ketentuan puasa Ramadan tersebut saling terkait dan memiliki peran penting dalam pelaksanaan ibadah puasa Ramadan. Niat merupakan syarat sah puasa, waktu menentukan awal dan akhir puasa, sahur dan berbuka merupakan aktivitas yang dilakukan saat puasa, tarawih dan tadarus merupakan ibadah sunnah yang dianjurkan saat puasa, zakat fitrah merupakan kewajiban yang harus ditunaikan sebelum Idul Fitri, itikaf merupakan ibadah yang dilakukan dengan berdiam diri di masjid, Lailatul Qadar merupakan malam yang penuh keberkahan, dan Lebaran merupakan hari raya kemenangan setelah menjalankan ibadah puasa selama sebulan penuh.

Niat

Niat merupakan syarat sah puasa Ramadan. Tanpa adanya niat, maka puasa yang dijalankan tidak akan sah dan tidak bernilai ibadah. Niat puasa Ramadan harus dilakukan pada malam hari sebelum fajar menyingsing. Niat ini bisa diucapkan dalam hati atau dilafalkan dengan lisan.

Niat puasa Ramadan sangat penting karena menjadi penentu sah atau tidaknya puasa yang dijalankan. Niat juga menjadi pembeda antara puasa yang wajib dan puasa sunnah. Puasa yang wajib adalah puasa yang dikerjakan dengan niat menjalankan ibadah puasa Ramadan, sedangkan puasa sunnah adalah puasa yang dikerjakan dengan niat menjalankan ibadah puasa sunnah, seperti puasa Senin Kamis atau puasa Ayyamul Bidh.

Dalam praktiknya, niat puasa Ramadan dapat dilakukan dengan mengucapkan lafaz niat berikut:

Latin: Nawaitu shauma ghadin ‘an ramadhaana sunnatan lillaahi ta’aalaa

Artinya: Aku berniat puasa esok hari karena Ramadan sunnah karena Allah Ta’ala

Dengan memahami hubungan antara niat dan ketentuan puasa Ramadan, maka kita dapat menjalankan ibadah puasa dengan benar dan sesuai dengan syariat Islam. Niat yang ikhlas dan benar akan membuat puasa yang kita jalankan menjadi lebih bermakna dan bernilai di sisi Allah SWT.

Waktu

Waktu merupakan salah satu ketentuan puasa Ramadan yang penting untuk diperhatikan. Waktu yang dimaksud dalam hal ini adalah waktu awal dan akhir puasa. Waktu awal puasa adalah terbit fajar dan waktu akhir puasa adalah terbenam matahari.

  • Waktu Subuh

    Waktu subuh merupakan waktu awal puasa. Puasa dimulai ketika terbit fajar. Fajar dibagi menjadi dua, yaitu fajar shadiq dan fajar kazib. Fajar shadiq adalah fajar yang sebenarnya, yaitu ketika langit sudah mulai terang. Sedangkan fajar kazib adalah fajar palsu, yaitu ketika langit masih gelap tetapi sudah mulai terlihat garis putih di ufuk timur.

  • Waktu Maghrib

    Waktu maghrib merupakan waktu akhir puasa. Puasa berakhir ketika terbenam matahari. Terbenam matahari dapat dilihat dengan mata telanjang atau dengan menggunakan alat bantu seperti teropong.

  • Waktu Sahur

    Waktu sahur adalah waktu makan sebelum puasa dimulai. Sahur dilakukan pada malam hari, sebelum terbit fajar. Sahur sangat dianjurkan karena dapat membantu tubuh menyimpan energi selama berpuasa.

  • Waktu Berbuka

    Waktu berbuka adalah waktu makan setelah puasa berakhir. Berbuka dilakukan pada waktu maghrib, yaitu ketika terbenam matahari. Berbuka sebaiknya dilakukan dengan makanan yang manis dan minuman yang hangat.

Dengan memahami waktu-waktu yang terkait dengan puasa Ramadan, maka kita dapat menjalankan ibadah puasa dengan benar dan sesuai dengan syariat Islam. Waktu yang tepat akan membantu kita untuk memulai dan mengakhiri puasa dengan baik, sehingga puasa yang kita jalankan menjadi lebih bermakna dan bernilai di sisi Allah SWT.

Sahur

Sahur merupakan salah satu ketentuan puasa Ramadan yang penting untuk diperhatikan. Sahur adalah makan yang dilakukan sebelum puasa dimulai, yaitu pada waktu malam hari sebelum terbit fajar. Sahur sangat dianjurkan karena dapat membantu tubuh menyimpan energi selama berpuasa.

  • Kandungan Sahur

    Sahur sebaiknya dilakukan dengan makanan yang bergizi dan mengandung karbohidrat kompleks, protein, dan lemak sehat. Makanan-makanan tersebut akan dicerna secara perlahan oleh tubuh, sehingga dapat memberikan energi yang tahan lama selama berpuasa.

  • Waktu Sahur

    Waktu sahur yang ideal adalah pada sepertiga malam terakhir, yaitu sekitar pukul 03.00-04.00 dini hari. Pada waktu tersebut, tubuh sudah cukup beristirahat dan siap untuk menerima makanan.

  • Manfaat Sahur

    Sahur memiliki banyak manfaat, di antaranya adalah:

    • Memberikan energi selama berpuasa
    • Menjaga kadar gula darah tetap stabil
    • Mencegah dehidrasi
    • Meningkatkan konsentrasi dan daya ingat
  • Hukum Sahur

    Sahur hukumnya sunnah muakkadah, yaitu sangat dianjurkan. Namun, jika seseorang tidak sempat sahur karena suatu halangan, maka puasanya tetap sah.

Dengan memahami ketentuan sahur yang tepat, kita dapat mempersiapkan diri dengan baik untuk menjalankan ibadah puasa Ramadan. Sahur yang bergizi dan dilakukan pada waktu yang tepat akan membantu kita untuk tetap berenergi dan fokus selama berpuasa, sehingga ibadah puasa kita menjadi lebih bermakna dan bernilai di sisi Allah SWT.

Berbuka

Berbuka merupakan salah satu ketentuan puasa Ramadan yang sangat penting. Berbuka adalah kegiatan membatalkan puasa dengan makan dan minum setelah waktu maghrib tiba. Berbuka memiliki beberapa aspek yang perlu diperhatikan, di antaranya:

  • Waktu Berbuka

    Waktu berbuka adalah ketika matahari terbenam atau waktu maghrib tiba. Berbuka dapat dilakukan dengan memakan makanan atau minuman apa saja, namun dianjurkan untuk berbuka dengan makanan yang manis dan minuman yang hangat.

  • Jenis Makanan dan Minuman

    Makanan dan minuman yang baik untuk berbuka adalah makanan yang mudah dicerna dan dapat memberikan energi dengan cepat, seperti kurma, kolak, atau air putih. Hindari makanan yang terlalu berlemak atau manis karena dapat menyebabkan gangguan pencernaan.

  • Adab Berbuka

    Ada beberapa adab yang dianjurkan saat berbuka, di antaranya adalah membaca doa berbuka, menyegerakan berbuka, dan tidak berbuka secara berlebihan.

  • Hikmah Berbuka

    Berbuka memiliki banyak hikmah, di antaranya adalah sebagai berikut:

    • Menjaga kesehatan tubuh setelah seharian berpuasa
    • Melatih kesabaran dan pengendalian diri
    • Menjalin silaturahmi dengan sesama

Dengan memahami aspek-aspek berbuka yang sesuai dengan ketentuan puasa Ramadan, kita dapat menjalankan ibadah puasa dengan baik dan benar. Berbuka yang tepat waktu dan sesuai dengan adab akan membantu kita untuk tetap sehat dan bersemangat selama berpuasa, sehingga ibadah puasa kita menjadi lebih bermakna dan bernilai di sisi Allah SWT.

Tarawih

Tarawih adalah salah satu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan pada bulan Ramadan. Tarawih dikerjakan setelah shalat Isya dan sebelum shalat Witir. Tarawih memiliki banyak manfaat, di antaranya adalah untuk meningkatkan ketakwaan, melatih kesabaran, dan mempererat tali silaturahmi.

Tarawih memiliki hubungan yang erat dengan ketentuan puasa Ramadan. Puasa Ramadan adalah salah satu rukun Islam yang wajib dikerjakan oleh seluruh umat Islam yang telah baligh dan mampu menjalankannya. Puasa Ramadan mengajarkan kita untuk menahan diri dari makan, minum, dan berhubungan suami istri dari terbit fajar hingga terbenam matahari. Tarawih merupakan ibadah yang sangat baik untuk melatih kesabaran dan pengendalian diri yang telah kita pelajari selama menjalankan puasa Ramadan.

Selain itu, Tarawih juga merupakan salah satu ibadah yang dapat mempererat tali silaturahmi antar sesama umat Islam. Tarawih biasanya dikerjakan secara berjamaah di masjid-masjid. Hal ini memberikan kesempatan bagi umat Islam untuk bertemu dan berinteraksi satu sama lain, sehingga dapat memperkuat rasa persatuan dan kebersamaan.

Tadarus

Tadarus adalah salah satu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan pada bulan Ramadan. Tadarus adalah kegiatan membaca dan mempelajari Al-Qur’an secara berulang-ulang. Tadarus memiliki banyak manfaat, di antaranya adalah untuk meningkatkan ketakwaan, menambah ilmu agama, dan melatih kesabaran.

Tadarus memiliki hubungan yang erat dengan ketentuan puasa Ramadan. Puasa Ramadan adalah salah satu rukun Islam yang wajib dikerjakan oleh seluruh umat Islam yang telah baligh dan mampu menjalankannya. Puasa Ramadan mengajarkan kita untuk menahan diri dari makan, minum, dan berhubungan suami istri dari terbit fajar hingga terbenam matahari. Tadarus merupakan ibadah yang sangat baik untuk mengisi waktu luang saat berpuasa, sekaligus sebagai sarana untuk meningkatkan ketakwaan dan menambah ilmu agama.

Selain itu, Tadarus juga merupakan salah satu ibadah yang dapat mempererat tali silaturahmi antar sesama umat Islam. Tadarus biasanya dilakukan secara berjamaah di masjid-masjid atau di rumah-rumah. Hal ini memberikan kesempatan bagi umat Islam untuk bertemu dan berinteraksi satu sama lain, sehingga dapat memperkuat rasa persatuan dan kebersamaan. Dengan demikian, Tadarus merupakan salah satu ibadah yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan pada bulan Ramadan karena memiliki banyak manfaat, baik secara spiritual maupun sosial.

Zakat Fitrah

Zakat fitrah merupakan salah satu ibadah wajib yang harus ditunaikan oleh seluruh umat Islam menjelang Hari Raya Idul Fitri. Zakat fitrah memiliki keterkaitan yang erat dengan ketentuan puasa Ramadan karena merupakan salah satu bentuk pensucian diri setelah menjalankan ibadah puasa selama sebulan penuh.

Zakat fitrah berfungsi untuk membersihkan diri dari segala dosa dan kesalahan yang mungkin telah diperbuat selama bulan Ramadan. Dalam pelaksanaannya, zakat fitrah dibayarkan dalam bentuk makanan pokok, seperti beras atau gandum, dengan jumlah tertentu untuk setiap jiwa. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa setiap umat Islam, baik yang kaya maupun miskin, dapat merayakan Hari Raya Idul Fitri dengan layak.

Dalam konteks kehidupan bermasyarakat, zakat fitrah memiliki peran penting dalam memupuk solidaritas dan kepedulian sosial. Distribusi zakat fitrah kepada kaum fakir dan miskin dapat membantu meringankan beban mereka dan menciptakan suasana kebersamaan yang harmonis. Dengan demikian, zakat fitrah tidak hanya menjadi kewajiban ritual, tetapi juga memiliki dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat.

Sebagai kesimpulan, zakat fitrah merupakan komponen penting dalam ketentuan puasa Ramadan yang memiliki makna spiritual, sosial, dan ekonomis. Pembayaran zakat fitrah menjadi simbol kesucian diri, kepedulian terhadap sesama, dan upaya untuk menciptakan masyarakat yang lebih adil dan sejahtera.

Itikaf

Itikaf adalah salah satu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan pada bulan Ramadan, khususnya pada sepuluh hari terakhir. Itikaf memiliki hubungan yang erat dengan ketentuan puasa Ramadan karena merupakan salah satu bentuk penguatan spiritual dan peningkatan ibadah selama bulan suci tersebut.

Selama itikaf, seorang muslim akan mengasingkan diri di masjid dengan memperbanyak ibadah, seperti shalat, tadarus Al-Qur’an, dan berzikir. Dengan mengasingkan diri dari urusan duniawi, diharapkan seorang muslim dapat fokus beribadah dan lebih dekat dengan Allah SWT. Itikaf juga menjadi sarana untuk membersihkan diri dari dosa-dosa yang telah diperbuat dan mempersiapkan diri menyambut Hari Raya Idul Fitri.

Dalam pelaksanaannya, itikaf memiliki beberapa ketentuan, antara lain:

  1. Niat itikaf, yaitu diniatkan untuk beribadah kepada Allah SWT.
  2. Dilakukan di masjid.
  3. Minimal itikaf selama satu malam.
  4. Tidak keluar masjid kecuali untuk keperluan yang sangat mendesak.

Dengan memahami hubungan antara itikaf dan ketentuan puasa Ramadan, kita dapat menjalankan ibadah puasa dengan lebih optimal dan bermakna. Itikaf dapat menjadi sarana untuk meningkatkan ketakwaan, membersihkan diri dari dosa, dan mempersiapkan diri menyambut Hari Raya Idul Fitri.

Lailatul Qadar

Lailatul Qadar merupakan salah satu malam yang sangat istimewa dalam bulan Ramadan. Malam ini disebut juga sebagai malam seribu bulan karena keutamaannya yang luar biasa. Dalam ketentuan puasa Ramadan, Lailatul Qadar memiliki hubungan yang sangat erat.

Salah satu hikmah utama puasa Ramadan adalah untuk mencari dan meraih Lailatul Qadar. Di malam inilah Al-Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Malam ini juga merupakan malam yang penuh dengan keberkahan dan ampunan. Oleh karena itu, banyak umat Islam yang beribadah dengan penuh semangat pada malam Lailatul Qadar, seperti shalat, tadarus Al-Qur’an, dan berzikir.

Meskipun waktu pasti terjadinya Lailatul Qadar tidak diketahui secara pasti, namun banyak ulama memperkirakan bahwa malam tersebut terjadi pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadan, khususnya pada malam ganjil. Untuk itu, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak ibadah pada malam-malam tersebut agar tidak melewatkan malam yang penuh berkah ini.

Lebaran

Lebaran atau Idul Fitri merupakan hari raya besar bagi umat Islam yang dirayakan setelah menjalankan ibadah puasa Ramadan selama sebulan penuh. Lebaran memiliki hubungan yang sangat erat dengan ketentuan puasa Ramadan, karena merupakan puncak dan akhir dari rangkaian ibadah tersebut.

Salah satu makna penting Lebaran adalah sebagai hari kemenangan setelah berhasil menjalankan ibadah puasa Ramadan. Puasa Ramadan mengajarkan umat Islam untuk menahan diri dari makan, minum, dan hawa nafsu lainnya dari terbit fajar hingga terbenam matahari. Melalui latihan pengendalian diri ini, umat Islam diharapkan dapat meningkatkan kualitas spiritual dan moralnya.

Lebaran menjadi simbol kemenangan atas hawa nafsu dan sekaligus menjadi awal baru untuk menjalani kehidupan yang lebih baik. Pada hari Lebaran, umat Islam dianjurkan untuk saling bermaaf-maafan, bersilaturahmi, dan berbagi kebahagiaan dengan sesama. Hal ini bertujuan untuk memperkuat tali persaudaraan dan menciptakan suasana harmonis dalam masyarakat.

Dengan demikian, Lebaran merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari ketentuan puasa Ramadan. Lebaran menjadi puncak dan akhir dari rangkaian ibadah puasa, sekaligus menjadi simbol kemenangan dan awal baru bagi umat Islam.

Pertanyaan Umum tentang Ketentuan Puasa Ramadan

Halaman ini berisi daftar pertanyaan umum (FAQ) tentang ketentuan puasa Ramadan. Pertanyaan dan jawaban berikut dirancang untuk memberikan informasi yang jelas dan komprehensif tentang berbagai aspek puasa Ramadan, membantu Anda memahami dan menjalankan ibadah ini dengan baik.

Pertanyaan 1: Apa saja syarat sah puasa Ramadan?

Jawaban: Syarat sah puasa Ramadan meliputi: Islam, baligh, berakal, dan mampu (tidak sedang sakit, dalam perjalanan jauh, atau mengalami kondisi lain yang menghalangi).

Pertanyaan 2: Kapan waktu memulai dan mengakhiri puasa?

Jawaban: Puasa dimulai saat terbit fajar dan berakhir saat terbenam matahari. Puasa dimulai dengan makan sahur dan diakhiri dengan berbuka puasa.

Pertanyaan 3: Apa saja yang membatalkan puasa?

Jawaban: Beberapa hal yang membatalkan puasa antara lain makan, minum, memasukkan sesuatu ke dalam lubang tubuh secara sengaja, berhubungan suami istri, muntah dengan sengaja, dan keluarnya darah haid atau nifas.

Pertanyaan 4: Apakah ada keringanan dalam menjalankan puasa Ramadan?

Jawaban: Ya, terdapat keringanan dalam menjalankan puasa Ramadan bagi orang sakit, wanita hamil atau menyusui, orang tua renta, dan musafir. Mereka dapat mengganti puasa di lain waktu atau membayar fidyah.

Pertanyaan 5: Apa saja ibadah sunnah yang dianjurkan selama Ramadan?

Jawaban: Ibadah sunnah yang dianjurkan selama Ramadan antara lain tarawih, tadarus, itikaf, dan memperbanyak sedekah.

Pertanyaan 6: Bagaimana cara menjaga kesehatan selama berpuasa?

Jawaban: Untuk menjaga kesehatan selama berpuasa, penting untuk makan makanan bergizi saat sahur dan berbuka, minum cukup air, dan menghindari aktivitas berat pada siang hari.

Daftar FAQ ini memberikan pemahaman dasar tentang ketentuan puasa Ramadan. Untuk informasi lebih lanjut dan diskusi yang lebih mendalam, silakan merujuk ke bagian selanjutnya yang membahas aspek-aspek penting dari puasa Ramadan.

Lanjut membaca: Panduan Lengkap Ketentuan Puasa Ramadan

Tips Menjalankan Ketentuan Puasa Ramadan

Puasa Ramadan adalah ibadah yang istimewa dan penuh berkah. Untuk menjalankan ibadah puasa dengan baik dan benar, berikut adalah beberapa tips yang dapat Anda terapkan:

Tip 1: Niatkan dengan Ikhlas
Niat merupakan syarat sah puasa. Niatkan puasa karena Allah SWT, bukan karena hal-hal duniawi. Dengan niat yang ikhlas, puasa akan menjadi lebih bermakna dan bernilai.

Tip 2: Persiapkan Diri dengan Sahur
Sahur adalah makan yang dilakukan sebelum puasa dimulai. Sahur sangat penting untuk memberikan energi selama berpuasa. Konsumsilah makanan yang bergizi dan hindari makanan yang terlalu berat.

Tip 3: Berbuka dengan yang Manis
Berbuka puasa sebaiknya dilakukan dengan makanan atau minuman yang manis. Hal ini untuk mengembalikan kadar gula darah yang turun selama berpuasa. Anda bisa mengonsumsi kurma, kolak, atau jus buah.

Tip 4: Perbanyak Ibadah Sunnah
Selain ibadah wajib, perbanyaklah ibadah sunnah selama Ramadan, seperti tarawih, tadarus, dan itikaf. Ibadah-ibadah sunnah ini dapat meningkatkan pahala dan ketakwaan Anda.

Tip 5: Jaga Kesehatan
Meskipun sedang berpuasa, menjaga kesehatan tetap penting. Konsumsi makanan bergizi saat sahur dan berbuka, serta minum cukup air. Hindari aktivitas berat pada siang hari.

Tip 6: Kendalikan Emosi
Puasa tidak hanya menahan lapar dan dahaga, tetapi juga menahan hawa nafsu. Kendalikan emosi Anda dan hindari marah atau berkata kasar selama berpuasa.

Tip 7: Perbanyak Sedekah
Ramadan adalah bulan yang penuh berkah. Perbanyaklah sedekah untuk membantu sesama. Sedekah dapat berupa materi, tenaga, atau doa.

Tip 8: Manfaatkan Waktu dengan Baik
Ramadan hanya datang setahun sekali. Manfaatkan waktu dengan baik untuk meningkatkan ibadah dan memperbaiki diri. Hindari kegiatan yang tidak bermanfaat.

Dengan mengikuti tips-tips di atas, Anda dapat menjalankan ibadah puasa Ramadan dengan baik dan benar. Puasa yang dijalankan dengan ikhlas dan penuh kesadaran akan memberikan banyak manfaat, baik secara spiritual maupun fisik.

Melalui tips-tips di atas, kita dapat menjalankan ketentuan puasa Ramadan dengan optimal. Hal ini akan membawa kita pada pembahasan selanjutnya, yaitu hikmah dan manfaat puasa Ramadan.

Kesimpulan

Ketentuan puasa Ramadan merupakan pedoman yang harus dipatuhi umat Islam saat menjalankan ibadah puasa di bulan suci. Puasa Ramadan mengajarkan pengendalian diri, meningkatkan ketakwaan, dan memperkuat hubungan dengan Allah SWT. Artikel ini telah mengeksplorasi ketentuan puasa Ramadan secara mendalam, termasuk niat, waktu, sahur, berbuka, dan ibadah sunnah yang dianjurkan.

Beberapa poin utama dari artikel ini meliputi:

  1. Puasa Ramadan adalah ibadah wajib bagi umat Islam yang baligh dan mampu menjalankannya.
  2. Ketentuan puasa Ramadan mencakup aspek-aspek penting seperti waktu, niat, dan ibadah sunnah yang dianjurkan.
  3. Selain menahan diri dari makan dan minum, puasa Ramadan juga mengajarkan pengendalian diri, meningkatkan ketakwaan, dan memperkuat hubungan dengan Allah SWT.

Dengan memahami dan menjalankan ketentuan puasa Ramadan dengan baik, umat Islam dapat memperoleh pahala yang besar dan meningkatkan kualitas spiritualnya. Marilah kita jadikan bulan Ramadan ini sebagai momentum untuk menjadi pribadi yang lebih baik, baik secara spiritual maupun sosial.

Youtube Video:



Artikel Terkait

Bagikan:

jurnal

Saya adalah seorang penulis yang sudah berpengalaman lebih dari 5 tahun. Hobi saya menulis artikel yang bermanfaat untuk teman-teman yang membaca artikel saya.

Artikel Terbaru