Mengapa Dinamakan Zakat Fitrah

jurnal


Mengapa Dinamakan Zakat Fitrah

Zakat fitrah merupakan zakat yang wajib dikeluarkan oleh setiap muslim yang mampu pada bulan Ramadan sebelum shalat Idul Fitri. Dinamakan zakat fitrah karena zakat ini bertujuan untuk menyucikan diri dari dosa-dosa selama bulan Ramadan dan sebagai bentuk kepedulian sosial terhadap sesama, terutama bagi mereka yang kurang mampu.

Zakat fitrah memiliki banyak manfaat, di antaranya adalah menyucikan diri dari dosa, menumbuhkan rasa syukur, dan memperkuat tali silaturahmi antar sesama umat Islam. Dalam sejarah Islam, zakat fitrah telah diwajibkan sejak zaman Nabi Muhammad SAW dan terus diamalkan oleh umat Islam hingga saat ini.

Jaga Kesehatan si kecil dengan cari my baby di shopee : https://s.shopee.co.id/7zsVkHI1Ih

Pembahasan mengenai zakat fitrah sangat penting karena ibadah ini merupakan salah satu rukun Islam yang memiliki nilai sosial dan spiritual yang tinggi. Artikel ini akan mengupas tuntas tentang zakat fitrah, mulai dari pengertian, hukum, syarat, hingga cara penghitungan dan pendistribusiannya.

mengapa dinamakan zakat fitrah

Zakat fitrah merupakan ibadah wajib yang memiliki banyak aspek penting. Memahami aspek-aspek ini sangat penting untuk melaksanakan zakat fitrah dengan benar dan sesuai dengan ketentuan syariat.

  • Tujuan: Mensucikan diri dari dosa
  • Waktu: Bulan Ramadan
  • Penerima: Fakir miskin
  • Jenis: Makanan pokok
  • Takaran: 1 sha’ atau 2,5 kg
  • Kewajiban: Setiap muslim yang mampu
  • Hukum: Wajib
  • Manfaat: Menumbuhkan rasa syukur
  • Hikmah: Memperkuat tali silaturahmi

Aspek-aspek tersebut saling terkait dan membentuk satu kesatuan dalam ibadah zakat fitrah. Tujuan zakat fitrah adalah untuk menyucikan diri dari dosa-dosa yang dilakukan selama bulan Ramadan. Zakat fitrah wajib dikeluarkan pada bulan Ramadan sebelum shalat Idul Fitri. Penerima zakat fitrah adalah fakir miskin yang berhak menerima bantuan. Jenis zakat fitrah adalah makanan pokok yang menjadi makanan sehari-hari masyarakat setempat. Takaran zakat fitrah adalah 1 sha’ atau 2,5 kg. Kewajiban zakat fitrah berlaku bagi setiap muslim yang mampu, baik laki-laki maupun perempuan, yang sudah baligh dan berakal sehat. Hukum zakat fitrah adalah wajib bagi setiap muslim yang memenuhi syarat. Manfaat zakat fitrah sangat banyak, di antaranya adalah menumbuhkan rasa syukur dan memperkuat tali silaturahmi antar sesama umat Islam.

Tujuan

Zakat fitrah merupakan ibadah wajib yang memiliki tujuan utama untuk mensucikan diri dari dosa-dosa yang dilakukan selama bulan Ramadan. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW, “Zakat fitrah dapat menghapus dosa-dosa yang dilakukan selama Ramadan dan setahun sebelumnya.” (HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah).

Oleh karena itu, membayar zakat fitrah merupakan salah satu cara untuk membersihkan diri dari dosa-dosa yang telah diperbuat. Dengan membayar zakat fitrah, seorang muslim telah menunjukkan rasa syukurnya atas segala nikmat yang telah diberikan oleh Allah SWT selama bulan Ramadan dan setahun sebelumnya. Selain itu, zakat fitrah juga dapat menjadi sarana untuk memperkuat keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.

Dalam kehidupan sehari-hari, banyak contoh nyata yang menunjukkan bagaimana zakat fitrah dapat mensucikan diri dari dosa. Misalnya, seorang muslim yang telah melakukan kesalahan atau dosa selama bulan Ramadan dapat membayar zakat fitrah sebagai bentuk penebusan dosa. Dengan membayar zakat fitrah, orang tersebut berharap dosanya akan diampuni oleh Allah SWT dan ia dapat memulai kembali lembaran baru yang lebih baik.

Secara praktis, memahami hubungan antara tujuan zakat fitrah untuk mensucikan diri dari dosa sangat penting. Hal ini dapat memotivasi umat Islam untuk menunaikan zakat fitrah dengan ikhlas dan tepat waktu. Dengan demikian, zakat fitrah dapat menjadi ibadah yang bermanfaat bagi diri sendiri maupun orang lain.

Waktu

Zakat fitrah memiliki keterkaitan yang sangat erat dengan bulan Ramadan. Waktu pembayaran zakat fitrah yang ditetapkan pada bulan Ramadan memiliki hikmah dan tujuan yang mendalam. Salah satunya adalah untuk mensucikan diri dari dosa-dosa yang dilakukan selama bulan Ramadan.

Bulan Ramadan merupakan bulan yang penuh dengan keberkahan dan ampunan. Di bulan ini, umat Islam diwajibkan untuk menjalankan ibadah puasa, yang bertujuan untuk menahan hawa nafsu dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Namun, selama menjalankan ibadah puasa, tidak menutup kemungkinan seorang muslim melakukan kesalahan atau dosa, baik yang disengaja maupun tidak disengaja.

Oleh karena itu, zakat fitrah hadir sebagai salah satu solusi untuk mensucikan diri dari dosa-dosa yang dilakukan selama bulan Ramadan. Dengan membayar zakat fitrah, seorang muslim berharap dosanya akan diampuni oleh Allah SWT dan ia dapat memulai kembali lembaran baru yang lebih baik. Selain itu, pembayaran zakat fitrah juga menjadi simbol rasa syukur atas segala nikmat yang telah diberikan oleh Allah SWT selama bulan Ramadan.

Dalam praktiknya, keterkaitan waktu zakat fitrah dengan bulan Ramadan sangat terlihat. Umat Islam biasanya mulai mempersiapkan pembayaran zakat fitrah sejak awal bulan Ramadan. Hal ini dilakukan agar mereka dapat menunaikan zakat fitrah tepat waktu, yaitu sebelum shalat Idul Fitri. Dengan demikian, zakat fitrah dapat benar-benar menjadi sarana untuk mensucikan diri dan meraih ampunan dari Allah SWT.

Penerima

Zakat fitrah merupakan ibadah wajib yang memiliki tujuan utama untuk mensucikan diri dari dosa-dosa yang dilakukan selama bulan Ramadan. Salah satu aspek penting dari zakat fitrah adalah penyalurannya kepada penerima yang berhak, yaitu fakir miskin.

  • Pengertian Fakir Miskin

    Fakir miskin adalah orang-orang yang tidak memiliki harta benda yang cukup untuk memenuhi kebutuhan pokok hidupnya.

  • Contoh Fakir Miskin

    Contoh fakir miskin adalah orang-orang yang tidak memiliki pekerjaan tetap, pengemis, dan orang-orang yang hidup di bawah garis kemiskinan.

  • Implikasi Penyaluran Zakat Fitrah kepada Fakir Miskin

    Penyaluran zakat fitrah kepada fakir miskin memiliki implikasi yang sangat besar, yaitu dapat membantu meringankan beban hidup mereka dan meningkatkan kesejahteraan sosial.

Dengan memahami aspek penerima zakat fitrah, yaitu fakir miskin, kita dapat semakin menyadari pentingnya ibadah zakat fitrah dan dampaknya bagi masyarakat yang membutuhkan. Penyaluran zakat fitrah kepada fakir miskin tidak hanya dapat membantu mensucikan diri dari dosa, tetapi juga dapat membantu meningkatkan kesejahteraan sosial dan membangun masyarakat yang lebih adil dan sejahtera.

Jenis

Jenis zakat fitrah yang berupa makanan pokok memiliki makna dan implikasi yang mendalam dalam konteks “mengapa dinamakan zakat fitrah”. Pemberian makanan pokok sebagai zakat fitrah melambangkan kepedulian terhadap sesama, khususnya mereka yang membutuhkan.

  • Simbol Kebutuhan Dasar

    Makanan pokok merupakan kebutuhan dasar setiap manusia. Dengan memberikan makanan pokok sebagai zakat fitrah, umat Islam menunjukkan bahwa mereka peduli terhadap pemenuhan kebutuhan dasar saudara-saudara mereka yang kurang mampu.

  • Tradisi Masyarakat Lokal

    Jenis makanan pokok yang dijadikan zakat fitrah biasanya disesuaikan dengan tradisi masyarakat setempat. Hal ini menunjukkan bahwa zakat fitrah tidak hanya bernilai ibadah, tetapi juga memiliki dimensi sosial dan budaya.

  • Mudah Didistribusikan

    Makanan pokok umumnya mudah didistribusikan dan disimpan. Hal ini memudahkan penyaluran zakat fitrah kepada penerima yang berhak, sehingga manfaatnya dapat dirasakan secara langsung.

  • Nilai Historis

    Pemberian makanan pokok sebagai zakat fitrah telah dilakukan sejak zaman Nabi Muhammad SAW. Tradisi ini terus dijalankan oleh umat Islam hingga saat ini, menunjukkan nilai historis dan kesinambungan ajaran Islam.

Dengan memahami aspek “Jenis: Makanan pokok” dalam konteks “mengapa dinamakan zakat fitrah”, kita dapat semakin mengapresiasi hikmah dan manfaat dari ibadah ini. Zakat fitrah tidak hanya bertujuan untuk mensucikan diri dari dosa, tetapi juga untuk membantu memenuhi kebutuhan dasar sesama dan memperkuat ikatan sosial di dalam masyarakat.

Takaran

Dalam konteks “mengapa dinamakan zakat fitrah”, takaran zakat fitrah yang telah ditentukan, yaitu 1 sha’ atau 2,5 kg, memiliki peran yang sangat penting. Takaran ini tidak ditetapkan secara sembarangan, melainkan memiliki makna dan hikmah yang mendalam.

Salah satu hikmah dari takaran zakat fitrah 1 sha’ atau 2,5 kg adalah untuk memastikan bahwa setiap muslim yang mampu dapat memberikan bantuan yang layak kepada fakir miskin. Takaran ini dianggap cukup untuk memenuhi kebutuhan pokok seseorang selama satu hari. Dengan demikian, zakat fitrah dapat menjadi sarana untuk mengurangi kesenjangan sosial dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Selain itu, takaran zakat fitrah yang telah ditentukan juga memudahkan dalam proses pendistribusian. Petugas zakat dapat dengan mudah menghitung dan mengumpulkan zakat fitrah dari masyarakat, serta mendistribusikannya kepada penerima yang berhak. Hal ini sangat penting untuk memastikan bahwa zakat fitrah dapat disalurkan secara tepat waktu dan merata kepada mereka yang membutuhkan.

Memahami hubungan antara “Takaran: 1 sha’ atau 2,5 kg” dan “mengapa dinamakan zakat fitrah” sangat penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang makna dan manfaat zakat fitrah. Dengan memahami hal ini, umat Islam dapat semakin termotivasi untuk menunaikan zakat fitrah sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan, sehingga zakat fitrah dapat benar-benar menjadi ibadah yang bermanfaat bagi diri sendiri maupun orang lain.

Kewajiban

Zakat fitrah merupakan kewajiban yang harus ditunaikan oleh setiap muslim yang mampu. Kewajiban ini menjadi salah satu aspek penting dalam konteks “mengapa dinamakan zakat fitrah”. Berikut adalah penjelasan mengenai hubungan antara “Kewajiban: Setiap muslim yang mampu” dan “mengapa dinamakan zakat fitrah”:

Kewajiban zakat fitrah bagi setiap muslim yang mampu menunjukkan bahwa zakat fitrah bukan hanya ibadah personal, tetapi juga memiliki dimensi sosial. Dengan mewajibkan setiap muslim yang mampu untuk menunaikan zakat fitrah, Islam ingin membangun rasa kepedulian dan tanggung jawab terhadap sesama, terutama bagi mereka yang kurang mampu. Zakat fitrah menjadi sarana untuk mendistribusikan kekayaan dari orang-orang yang mampu kepada mereka yang membutuhkan, sehingga tercipta keseimbangan dan keadilan sosial dalam masyarakat.

Kewajiban zakat fitrah juga menjadi bukti bahwa Islam adalah agama yang memperhatikan kesejahteraan seluruh umat manusia. Dengan mewajibkan setiap muslim yang mampu untuk menunaikan zakat fitrah, Islam ingin memastikan bahwa tidak ada seorang pun yang kelaparan atau kekurangan kebutuhan pokok selama bulan Ramadan dan hari raya Idul Fitri. Zakat fitrah menjadi bentuk solidaritas dan kepedulian umat Islam terhadap sesama, tanpa memandang latar belakang atau kondisi sosial mereka.

Memahami hubungan antara “Kewajiban: Setiap muslim yang mampu” dan “mengapa dinamakan zakat fitrah” sangat penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang makna dan manfaat zakat fitrah. Dengan memahami hal ini, umat Islam dapat semakin termotivasi untuk menunaikan zakat fitrah sebagai bentuk ibadah yang tidak hanya bermanfaat bagi diri sendiri, tetapi juga bagi masyarakat secara keseluruhan.

Hukum

Dalam konteks “mengapa dinamakan zakat fitrah”, aspek “Hukum: Wajib” memiliki peran yang sangat penting. Zakat fitrah merupakan ibadah yang wajib ditunaikan oleh setiap muslim yang mampu, sehingga aspek hukumnya menjadi salah satu penentu utama dalam pengamalan ibadah ini.

  • Kewajiban Individu

    Zakat fitrah merupakan kewajiban yang bersifat individu, artinya setiap muslim yang mampu wajib menunaikannya tanpa dapat diwakilkan kepada orang lain.

  • Dasar Hukum

    Kewajiban zakat fitrah didasarkan pada dalil-dalil dari Al-Qur’an, hadis, dan ijma’ ulama. Dalil-dalil ini secara jelas menyatakan bahwa zakat fitrah adalah kewajiban bagi setiap muslim yang mampu.

  • Sanksi

    Bagi muslim yang mampu namun tidak menunaikan zakat fitrah, maka ia akan berdosa dan wajib membayar fidyah sebagai bentuk pengganti. Fidyah yang wajib dibayar setara dengan nilai satu sha’ makanan pokok.

  • Hikmah

    Kewajiban zakat fitrah memiliki hikmah yang sangat besar, antara lain untuk mensucikan diri dari dosa, meningkatkan kepedulian sosial, dan membantu memenuhi kebutuhan fakir miskin.

Dengan memahami aspek “Hukum: Wajib” dalam konteks “mengapa dinamakan zakat fitrah”, umat Islam dapat semakin memahami pentingnya ibadah zakat fitrah dan kewajiban untuk menunaikannya. Zakat fitrah bukan hanya sekedar ibadah ritual, tetapi juga memiliki dimensi sosial dan spiritual yang sangat penting.

Manfaat

Zakat fitrah merupakan ibadah yang tidak hanya bertujuan untuk mensucikan diri dari dosa, namun juga memiliki manfaat yang sangat besar, salah satunya adalah menumbuhkan rasa syukur. Rasa syukur merupakan salah satu sikap terpuji yang dapat membawa banyak kebaikan bagi kehidupan seseorang.

  • Pengingat nikmat Allah SWT

    Zakat fitrah berfungsi sebagai pengingat akan nikmat Allah SWT yang telah diberikan selama satu tahun terakhir, baik nikmat kesehatan, rezeki, maupun kebahagiaan.

  • Menghargai rezeki

    Dengan menunaikan zakat fitrah, seseorang dapat belajar untuk menghargai rezeki yang telah diterimanya dan menyadari bahwa rezeki tersebut tidak hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk orang lain yang membutuhkan.

  • Menumbuhkan empati

    Zakat fitrah membantu menumbuhkan empati dalam diri seseorang, karena melalui zakat fitrah, seseorang dapat merasakan dan memahami kesulitan yang dialami oleh fakir miskin.

  • Mendapat pahala

    Allah SWT menjanjikan pahala yang besar bagi orang-orang yang menunaikan zakat fitrah. Pahala ini akan semakin menambah rasa syukur seseorang atas nikmat Allah SWT.

Dengan demikian, zakat fitrah tidak hanya bermanfaat untuk mensucikan diri dari dosa, tetapi juga dapat menumbuhkan rasa syukur dalam diri seseorang. Rasa syukur tersebut akan membawa banyak kebaikan, baik bagi diri sendiri maupun orang lain.

Hikmah

Zakat fitrah tidak hanya bertujuan untuk mensucikan diri dari dosa dan membantu fakir miskin, tetapi juga memiliki hikmah yang sangat penting, yaitu memperkuat tali silaturahmi. Hikmah ini menjadi salah satu alasan mengapa zakat fitrah dinamakan demikian.

Pemberian zakat fitrah kepada fakir miskin dapat memperkuat tali silaturahmi karena beberapa hal berikut:

  1. Menumbuhkan rasa kasih sayang
    Dengan memberikan zakat kepada mereka yang membutuhkan, umat Islam dapat menumbuhkan rasa kasih sayang dan kepedulian terhadap sesama, sehingga mempererat tali silaturahmi.
  2. Mempererat hubungan antar umat Islam
    Zakat fitrah menjadi sarana untuk mempererat hubungan antar umat Islam, karena dalam pelaksanaannya melibatkan kerja sama dan gotong royong dalam pengumpulan dan pendistribusian zakat.
  3. Membangun masyarakat yang harmonis
    Ketika zakat fitrah didistribusikan secara merata kepada fakir miskin, hal ini dapat membantu membangun masyarakat yang lebih harmonis dan sejahtera, yang pada akhirnya memperkuat tali silaturahmi antar anggota masyarakat.

Selain itu, zakat fitrah juga dapat menjadi sarana untuk mempererat tali silaturahmi dengan keluarga dan kerabat. Dengan memberikan zakat fitrah kepada keluarga atau kerabat yang membutuhkan, umat Islam dapat menunjukkan kepedulian dan kasih sayang mereka, sehingga memperkuat hubungan kekeluargaan.

Memahami hikmah zakat fitrah dalam memperkuat tali silaturahmi sangat penting agar umat Islam dapat melaksanakan ibadah ini dengan penuh kesadaran dan keikhlasan. Dengan demikian, zakat fitrah tidak hanya bermanfaat untuk mensucikan diri dari dosa dan membantu fakir miskin, tetapi juga dapat memperkuat hubungan antar sesama umat Islam dan membangun masyarakat yang lebih harmonis.

Tanya Jawab tentang Zakat Fitrah

Berikut adalah beberapa tanya jawab untuk mengantisipasi pertanyaan yang mungkin muncul terkait “mengapa dinamakan zakat fitrah”:

Pertanyaan 1: Apa tujuan zakat fitrah?

Jawaban: Zakat fitrah bertujuan untuk mensucikan diri dari dosa selama Ramadan, membantu fakir miskin, dan memperkuat tali silaturahmi.

Pertanyaan 2: Kapan waktu pembayaran zakat fitrah?

Jawaban: Zakat fitrah dibayarkan sebelum shalat Idul Fitri.

Pertanyaan 3: Siapa saja yang berhak menerima zakat fitrah?

Jawaban: Fakir miskin, yaitu orang-orang yang tidak memiliki harta yang cukup untuk memenuhi kebutuhan pokok hidupnya.

Pertanyaan 4: Berapa takaran zakat fitrah?

Jawaban: 1 sha’ atau 2,5 kg makanan pokok.

Pertanyaan 5: Apakah zakat fitrah wajib bagi semua muslim?

Jawaban: Ya, zakat fitrah wajib bagi setiap muslim yang mampu.

Pertanyaan 6: Apa hikmah zakat fitrah?

Jawaban: Zakat fitrah memiliki banyak hikmah, di antaranya mensucikan diri dari dosa, meningkatkan kepedulian sosial, dan memperkuat tali silaturahmi.

Dengan memahami tanya jawab ini, diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih jelas tentang zakat fitrah dan pelaksanaannya. Pembahasan mengenai zakat fitrah selanjutnya akan mengupas lebih dalam tentang tata cara pembayaran, pendistribusian, dan manfaatnya bagi masyarakat.

Lanjut membaca: Tata Cara Pembayaran dan Pendistribusian Zakat Fitrah

Tips Menunaikan Zakat Fitrah

Membayar zakat fitrah merupakan kewajiban bagi setiap muslim yang mampu. Untuk menunaikan zakat fitrah dengan benar, berikut adalah beberapa tips yang dapat diikuti.

Tip 1: Hitung Zakat Fitrah Tepat Waktu

Zakat fitrah wajib dibayarkan sebelum shalat Idul Fitri. Oleh karena itu, hitunglah zakat fitrah tepat waktu agar dapat dibayarkan sebelum batas waktu yang ditentukan.

Tip 2: Pastikan Makanan Pokok yang Digunakan Berkualitas

Zakat fitrah dapat dibayarkan dalam bentuk makanan pokok. Pastikan makanan pokok yang digunakan untuk zakat fitrah berkualitas baik dan layak untuk dikonsumsi.

Tip 3: Salurkan Zakat Fitrah Melalui Lembaga Resmi

Bagi yang kesulitan menyalurkan zakat fitrah secara langsung, dapat menyalurkannya melalui lembaga resmi seperti masjid, yayasan, atau lembaga amil zakat.

Tip 4: Dokumentasikan Pembayaran Zakat Fitrah

Simpan bukti pembayaran zakat fitrah sebagai dokumentasi. Bukti ini dapat berupa kuitansi atau tanda terima dari lembaga yang menerima zakat fitrah.

Tip 5: Niatkan Zakat Fitrah dengan Benar

Saat menunaikan zakat fitrah, niatkan dengan benar, yaitu untuk mensucikan diri dari dosa selama Ramadan dan membantu fakir miskin.

Tip 6: Bayar Zakat Fitrah Sendiri Jika Mampu

Zakat fitrah dianjurkan untuk dibayarkan sendiri oleh setiap muslim yang mampu. Namun, jika terdapat kesulitan, dapat dibayarkan secara kolektif.

Tip 7: Utamakan Penerima Zakat Fitrah yang Berhak

Salurkan zakat fitrah kepada penerima yang berhak, yaitu fakir miskin yang benar-benar membutuhkan bantuan.

Tip 8: Bersihkan dan Rapikan Makanan Pokok

Apabila zakat fitrah dibayarkan dalam bentuk makanan pokok, bersihkan dan rapikan makanan tersebut sebelum disalurkan kepada penerima.

Dengan mengikuti tips di atas, diharapkan dapat membantu umat Islam menunaikan zakat fitrah dengan benar dan tepat waktu. Zakat fitrah yang ditunaikan dengan baik akan memberikan manfaat yang besar, baik bagi pemberi maupun penerima zakat.

Selanjutnya, kita akan membahas hikmah dan manfaat zakat fitrah, serta bagaimana zakat fitrah dapat menjadi sarana untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Kesimpulan

Pembahasan mengenai “mengapa dinamakan zakat fitrah” dalam artikel ini memberikan banyak wawasan penting. Zakat fitrah merupakan ibadah wajib yang memiliki tujuan untuk mensucikan diri dari dosa-dosa selama bulan Ramadan, membantu fakir miskin, dan memperkuat tali silaturahmi. Zakat fitrah diwajibkan bagi setiap muslim yang mampu dan memiliki banyak manfaat, baik bagi pemberi maupun penerima zakat.

Salah satu poin utama dalam artikel ini adalah bahwa zakat fitrah memiliki aspek sosial yang sangat kuat. Zakat fitrah tidak hanya bermanfaat bagi pemberi zakat untuk mensucikan diri dari dosa, tetapi juga sangat bermanfaat bagi penerima zakat untuk memenuhi kebutuhan pokok mereka. Dengan demikian, zakat fitrah menjadi sarana untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan membangun masyarakat yang lebih adil dan sejahtera.

Poin utama lainnya yang dibahas dalam artikel ini adalah bahwa zakat fitrah memiliki makna dan hikmah yang mendalam. Zakat fitrah tidak hanya sekedar ibadah ritual, tetapi juga merupakan wujud nyata dari kepedulian dan kasih sayang antar sesama umat Islam. Dengan menunaikan zakat fitrah, umat Islam dapat menunjukkan rasa syukur atas nikmat yang telah diberikan oleh Allah SWT dan memperkuat ikatan persaudaraan di antara mereka.

Youtube Video:



Artikel Terkait

Bagikan:

jurnal

Saya adalah seorang penulis yang sudah berpengalaman lebih dari 5 tahun. Hobi saya menulis artikel yang bermanfaat untuk teman-teman yang membaca artikel saya.

Artikel Terbaru