Muntah Yang Membatalkan Puasa

jurnal


Muntah Yang Membatalkan Puasa

Muntah yang membatalkan puasa adalah muntah yang keluar dengan sengaja, baik disengaja maupun tidak disengaja. Muntah yang disengaja adalah muntah yang dilakukan dengan sengaja, misalnya karena merasa mual. Sedangkan muntah yang tidak disengaja adalah muntah yang terjadi secara tiba-tiba, misalnya karena batuk atau bersin. Muntah yang membatalkan puasa biasanya terjadi setelah makan atau minum, dan dapat menyebabkan dehidrasi dan gangguan elektrolit.

Muntah yang membatalkan puasa dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti dehidrasi, gangguan elektrolit, dan kekurangan nutrisi. Dehidrasi terjadi ketika tubuh kehilangan terlalu banyak cairan, yang dapat menyebabkan gejala seperti pusing, kelelahan, dan kram otot. Gangguan elektrolit terjadi ketika keseimbangan elektrolit dalam tubuh terganggu, yang dapat menyebabkan gejala seperti mual, muntah, dan diare. Kekurangan nutrisi terjadi ketika tubuh tidak mendapatkan cukup nutrisi, yang dapat menyebabkan gejala seperti kelelahan, kelemahan, dan penurunan berat badan.

Dalam sejarah Islam, muntah yang membatalkan puasa telah menjadi topik diskusi di kalangan ulama. Ada beberapa pendapat berbeda tentang apakah muntah yang membatalkan puasa, dan bagaimana hal itu harus ditangani. Namun, pendapat yang paling umum adalah bahwa muntah yang membatalkan puasa, dan bahwa orang yang muntah harus mengganti puasa yang batal tersebut.

muntah yang membatalkan puasa

Muntah yang membatalkan puasa adalah topik yang penting untuk dipahami oleh umat Islam, karena dapat mempengaruhi ibadah puasa. Ada beberapa aspek penting yang perlu diketahui tentang muntah yang membatalkan puasa, antara lain:

  • Jenis muntah
  • Waktu muntah
  • Penyebab muntah
  • Gejala muntah
  • Dampak muntah
  • Pengobatan muntah
  • Pencegahan muntah
  • Hukum muntah dalam puasa
  • Tips mengatasi muntah saat puasa
  • Konsekuensi muntah yang membatalkan puasa

Aspek-aspek tersebut saling terkait dan penting untuk dipahami secara komprehensif. Misalnya, jenis muntah dapat mempengaruhi waktu dan penyebab muntah. Gejala muntah dapat membantu dokter mendiagnosis penyebab muntah dan memberikan pengobatan yang tepat. Pencegahan muntah dapat dilakukan dengan menghindari makanan dan minuman yang memicu mual dan muntah. Hukum muntah dalam puasa perlu diketahui agar umat Islam dapat menjalankan ibadah puasa dengan benar.

Jenis muntah

Jenis muntah yang membatalkan puasa adalah muntah yang disengaja. Muntah yang disengaja adalah muntah yang dilakukan dengan sengaja, baik disengaja maupun tidak disengaja. Muntah yang tidak disengaja, seperti muntah yang terjadi karena batuk atau bersin, tidak membatalkan puasa.

Muntah yang disengaja dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti mual, mabuk perjalanan, atau gangguan makan. Muntah yang disebabkan oleh mual biasanya terjadi setelah makan atau minum. Muntah yang disebabkan oleh mabuk perjalanan biasanya terjadi saat bepergian dengan kendaraan. Muntah yang disebabkan oleh gangguan makan biasanya terjadi pada orang yang menderita anoreksia atau bulimia.

Muntah yang membatalkan puasa dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Muntah yang berlebihan dapat menyebabkan dehidrasi, gangguan elektrolit, dan kekurangan nutrisi. Dehidrasi dapat menyebabkan pusing, kelelahan, dan kram otot. Gangguan elektrolit dapat menyebabkan mual, muntah, dan diare. Kekurangan nutrisi dapat menyebabkan kelelahan, kelemahan, dan penurunan berat badan. Oleh karena itu, penting untuk menghindari muntah yang disengaja selama berpuasa.

Waktu muntah

Waktu muntah merupakan salah satu aspek penting yang perlu diperhatikan dalam menentukan apakah muntah membatalkan puasa atau tidak. Muntah yang terjadi pada waktu tertentu dapat membatalkan puasa, sementara muntah yang terjadi pada waktu lainnya tidak membatalkan puasa.

  • Waktu sebelum imsak

    Muntah yang terjadi sebelum imsak tidak membatalkan puasa. Hal ini dikarenakan muntah yang terjadi sebelum imsak tidak termasuk dalam waktu puasa.

  • Waktu setelah imsak

    Muntah yang terjadi setelah imsak dapat membatalkan puasa. Hal ini dikarenakan muntah yang terjadi setelah imsak termasuk dalam waktu puasa.

  • Waktu saat puasa

    Muntah yang terjadi saat puasa dapat membatalkan puasa. Hal ini dikarenakan muntah yang terjadi saat puasa termasuk dalam waktu puasa.

  • Waktu setelah magrib

    Muntah yang terjadi setelah magrib tidak membatalkan puasa. Hal ini dikarenakan muntah yang terjadi setelah magrib tidak termasuk dalam waktu puasa.

Dengan memahami waktu muntah, umat Islam dapat lebih berhati-hati dalam menjaga puasanya. Muntah yang terjadi pada waktu yang membatalkan puasa harus dihindari agar tidak membatalkan puasa. Jika muntah terjadi pada waktu yang tidak membatalkan puasa, maka puasa tetap sah dan tidak perlu diqada.

Penyebab muntah

Penyebab muntah merupakan salah satu faktor penting yang perlu diperhatikan dalam menentukan apakah muntah membatalkan puasa atau tidak. Muntah yang disebabkan oleh faktor tertentu dapat membatalkan puasa, sementara muntah yang disebabkan oleh faktor lainnya tidak membatalkan puasa.

Salah satu penyebab muntah yang dapat membatalkan puasa adalah muntah yang disengaja. Muntah yang disengaja adalah muntah yang dilakukan dengan sengaja, baik disengaja maupun tidak disengaja. Muntah yang tidak disengaja, seperti muntah yang terjadi karena batuk atau bersin, tidak membatalkan puasa.

Penyebab muntah lainnya yang dapat membatalkan puasa adalah muntah yang disebabkan oleh penyakit. Muntah yang disebabkan oleh penyakit, seperti muntaber atau keracunan makanan, dapat membatalkan puasa jika muntah terjadi setelah masuknya waktu imsak. Namun, jika muntah terjadi sebelum masuknya waktu imsak, maka puasa tidak batal.

Dengan memahami penyebab muntah, umat Islam dapat lebih berhati-hati dalam menjaga puasanya. Muntah yang disebabkan oleh faktor yang dapat membatalkan puasa harus dihindari agar tidak membatalkan puasa. Jika muntah terjadi karena faktor yang tidak membatalkan puasa, maka puasa tetap sah dan tidak perlu diqada.

Gejala muntah

Gejala muntah merupakan salah satu aspek penting yang perlu diperhatikan dalam menentukan apakah muntah membatalkan puasa atau tidak. Muntah yang disertai dengan gejala tertentu dapat membatalkan puasa, sementara muntah yang tidak disertai dengan gejala tertentu tidak membatalkan puasa.

  • Mual

    Mual adalah perasaan tidak enak pada perut yang dapat menjadi pertanda akan muntah. Mual yang disertai dengan muntah dapat membatalkan puasa, terutama jika mual tersebut terjadi setelah masuknya waktu imsak.

  • Pusing

    Pusing adalah perasaan kepala yang berputar atau melayang. Pusing yang disertai dengan muntah dapat membatalkan puasa, terutama jika pusing tersebut terjadi setelah masuknya waktu imsak.

  • Lemas

    Lemas adalah perasaan lemah atau tidak bertenaga. Lemas yang disertai dengan muntah dapat membatalkan puasa, terutama jika lemas tersebut terjadi setelah masuknya waktu imsak.

  • Demam

    Demam adalah kondisi dimana suhu tubuh naik di atas 38 derajat Celcius. Demam yang disertai dengan muntah dapat membatalkan puasa, terutama jika demam tersebut terjadi setelah masuknya waktu imsak.

Dengan memahami gejala muntah, umat Islam dapat lebih berhati-hati dalam menjaga puasanya. Muntah yang disertai dengan gejala tertentu harus dihindari agar tidak membatalkan puasa. Jika muntah terjadi tanpa disertai dengan gejala tertentu, maka puasa tetap sah dan tidak perlu diqada.

Dampak muntah

Dampak muntah merupakan salah satu aspek penting yang perlu diperhatikan dalam memahami muntah yang membatalkan puasa. Muntah yang membatalkan puasa dapat berdampak negatif pada kesehatan, baik secara fisik maupun mental. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui dampak muntah agar dapat dihindari selama berpuasa.

  • Dehidrasi

    Muntah yang berlebihan dapat menyebabkan dehidrasi, yaitu kondisi dimana tubuh kekurangan cairan. Dehidrasi dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti pusing, kelelahan, dan kram otot.

  • Gangguan elektrolit

    Muntah yang berlebihan juga dapat menyebabkan gangguan elektrolit, yaitu kondisi dimana keseimbangan elektrolit dalam tubuh terganggu. Gangguan elektrolit dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti mual, muntah, dan diare.

  • Kekurangan nutrisi

    Muntah yang berlebihan juga dapat menyebabkan kekurangan nutrisi, yaitu kondisi dimana tubuh kekurangan nutrisi. Kekurangan nutrisi dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti kelelahan, kelemahan, dan penurunan berat badan.

  • Gangguan mental

    Muntah yang berlebihan juga dapat menyebabkan gangguan mental, seperti kecemasan dan depresi. Gangguan mental dapat memperburuk kondisi muntah dan membuat penderitanya sulit menjalankan aktivitas sehari-hari.

Dengan memahami dampak muntah, umat Islam dapat lebih berhati-hati dalam menjaga puasanya. Muntah yang berlebihan harus dihindari agar tidak membatalkan puasa dan menyebabkan masalah kesehatan. Jika muntah terjadi, segera lakukan tindakan untuk mengatasi dehidrasi, gangguan elektrolit, dan kekurangan nutrisi.

Pengobatan muntah

Pengobatan muntah merupakan salah satu aspek penting dalam mengatasi muntah yang membatalkan puasa. Muntah yang berlebihan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti dehidrasi, gangguan elektrolit, dan kekurangan nutrisi. Oleh karena itu, pengobatan muntah perlu dilakukan secara tepat dan cepat agar tidak membatalkan puasa dan menyebabkan masalah kesehatan yang lebih serius.

  • Rehidrasi

    Rehidrasi adalah tindakan untuk menggantikan cairan yang hilang akibat muntah. Rehidrasi dapat dilakukan dengan minum banyak cairan, seperti air putih, oralit, atau jus buah.

  • Pemberian Elektrolit

    Pemberian elektrolit adalah tindakan untuk menggantikan elektrolit yang hilang akibat muntah. Pemberian elektrolit dapat dilakukan dengan minum oralit atau mengonsumsi makanan yang mengandung elektrolit, seperti pisang atau alpukat.

  • Istirahat

    Istirahat adalah tindakan untuk memberi kesempatan pada tubuh untuk memulihkan diri dari muntah. Istirahat dapat dilakukan dengan tidur atau berbaring.

  • Obat-obatan

    Obat-obatan dapat digunakan untuk mengatasi muntah yang parah. Obat-obatan yang digunakan untuk mengatasi muntah, seperti ondansetron atau metoclopramide.

Pengobatan muntah yang tepat dan cepat dapat membantu mengatasi muntah yang membatalkan puasa dan mencegah masalah kesehatan yang lebih serius. Jika muntah tidak kunjung membaik setelah dilakukan pengobatan di rumah, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang lebih intensif.

Pencegahan muntah

Muntah yang membatalkan puasa dapat dicegah dengan melakukan beberapa langkah pencegahan. Langkah-langkah pencegahan muntah ini penting dilakukan, karena muntah dapat menyebabkan dehidrasi, gangguan elektrolit, dan kekurangan nutrisi. Selain itu, muntah juga dapat mengganggu ibadah puasa dan aktivitas sehari-hari.

Salah satu langkah pencegahan muntah yang dapat dilakukan adalah menghindari makanan dan minuman yang dapat memicu mual dan muntah. Makanan dan minuman yang dapat memicu mual dan muntah, antara lain makanan pedas, makanan berlemak, makanan asam, dan minuman beralkohol. Selain itu, hindari juga makan dan minum terlalu banyak dalam satu waktu, karena dapat menyebabkan perut kembung dan mual.

Langkah pencegahan muntah lainnya adalah dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Kebersihan diri dan lingkungan dapat mencegah masuknya kuman dan bakteri ke dalam tubuh yang dapat menyebabkan infeksi dan muntah. Cuci tangan secara teratur dengan sabun dan air, terutama sebelum makan dan setelah menggunakan toilet. Bersihkan juga peralatan makan dan minum yang digunakan agar terhindar dari kuman dan bakteri.

Dengan melakukan langkah-langkah pencegahan muntah, kita dapat terhindar dari muntah yang membatalkan puasa. Langkah-langkah pencegahan muntah ini juga dapat menjaga kesehatan kita secara keseluruhan.

Hukum muntah dalam puasa

Muntah yang membatalkan puasa merupakan salah satu topik penting yang perlu dipahami oleh umat Islam, karena dapat mempengaruhi ibadah puasa. Dalam hal ini, hukum muntah dalam puasa menjadi acuan untuk menentukan apakah muntah yang terjadi membatalkan puasa atau tidak.

  • Jenis Muntah

    Jenis muntah yang membatalkan puasa adalah muntah yang disengaja, baik disengaja maupun tidak disengaja. Muntah yang tidak disengaja, seperti muntah yang terjadi karena batuk atau bersin, tidak membatalkan puasa.

  • Waktu Muntah

    Waktu muntah juga mempengaruhi apakah muntah membatalkan puasa atau tidak. Muntah yang terjadi pada waktu tertentu dapat membatalkan puasa, sementara muntah yang terjadi pada waktu lainnya tidak membatalkan puasa.

  • Penyebab Muntah

    Penyebab muntah juga perlu diperhatikan dalam menentukan apakah muntah membatalkan puasa. Muntah yang disebabkan oleh faktor tertentu dapat membatalkan puasa, sementara muntah yang disebabkan oleh faktor lainnya tidak membatalkan puasa.

  • Gejala Muntah

    Gejala muntah juga dapat menjadi indikator apakah muntah membatalkan puasa atau tidak. Muntah yang disertai dengan gejala tertentu dapat membatalkan puasa, sementara muntah yang tidak disertai dengan gejala tertentu tidak membatalkan puasa.

Dengan memahami hukum muntah dalam puasa, umat Islam dapat lebih berhati-hati dalam menjaga puasanya. Muntah yang membatalkan puasa harus dihindari agar tidak membatalkan puasa. Jika muntah terjadi, segera lakukan tindakan untuk mengatasi dehidrasi, gangguan elektrolit, dan kekurangan nutrisi.

Tips mengatasi muntah saat puasa

Muntah saat puasa merupakan kondisi yang tidak diinginkan karena dapat membatalkan puasa. Ada beberapa tips yang dapat dilakukan untuk mengatasi muntah saat puasa, antara lain:

  • Hindari makanan dan minuman tertentu

    Hindari makanan dan minuman yang dapat memicu mual dan muntah, seperti makanan pedas, makanan berlemak, makanan asam, dan minuman beralkohol.

  • Makan dan minum dalam porsi kecil

    Hindari makan dan minum terlalu banyak dalam satu waktu, karena dapat menyebabkan perut kembung dan mual.

  • Istirahat yang cukup

    Istirahat yang cukup dapat membantu mengurangi mual dan muntah.

  • Konsumsi obat-obatan

    Jika mual dan muntah tidak kunjung membaik, dapat mengonsumsi obat-obatan untuk mengatasi mual dan muntah, seperti ondansetron atau metoclopramide.

Dengan melakukan tips-tips tersebut, diharapkan dapat mengatasi muntah saat puasa dan tidak membatalkan puasa. Jika muntah tidak kunjung membaik setelah melakukan tips-tips tersebut, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang lebih intensif.

Konsekuensi muntah yang membatalkan puasa

Muntah yang membatalkan puasa dapat menimbulkan berbagai konsekuensi, mulai dari masalah kesehatan hingga sanksi ibadah. Memahami konsekuensi ini sangat penting untuk menjaga ibadah puasa secara benar dan terhindar dari hal-hal yang dapat membatalkannya. Berikut beberapa konsekuensi yang dapat terjadi jika seseorang mengalami muntah saat berpuasa:

  • Batalnya Puasa

    Muntah yang disengaja atau tidak disengaja pada saat berpuasa dapat membatalkan puasa. Hal ini dikarenakan muntah merupakan salah satu hal yang dapat mengeluarkan sesuatu dari dalam tubuh, sehingga dapat membatalkan puasa.

  • Dehidrasi

    Muntah yang berlebihan dapat menyebabkan dehidrasi, yaitu kondisi di mana tubuh kekurangan cairan. Dehidrasi dapat menimbulkan berbagai gejala seperti pusing, lemas, dan kram otot.

  • Gangguan Elektrolit

    Muntah juga dapat menyebabkan gangguan elektrolit, yaitu kondisi di mana keseimbangan elektrolit dalam tubuh terganggu. Gangguan elektrolit dapat menimbulkan berbagai gejala seperti mual, muntah, dan diare.

  • Kekurangan Nutrisi

    Muntah yang terus-menerus dapat menyebabkan kekurangan nutrisi, yaitu kondisi di mana tubuh kekurangan nutrisi. Kekurangan nutrisi dapat menimbulkan berbagai gejala seperti kelelahan, kelemahan, dan penurunan berat badan.

Konsekuensi muntah yang membatalkan puasa dapat sangat merugikan kesehatan dan ibadah. Oleh karena itu, sangat penting untuk menghindari hal-hal yang dapat memicu muntah selama berpuasa, seperti makan berlebihan, makan makanan yang terlalu pedas atau berlemak, dan terlalu banyak minum. Jika mengalami muntah saat berpuasa, segera lakukan upaya untuk menghentikannya dan berkonsultasilah dengan dokter jika diperlukan.

Pertanyaan yang Sering Diajukan tentang Muntah yang Membatalkan Puasa

Pertanyaan yang sering diajukan (FAQ) berikut ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang komprehensif tentang muntah yang membatalkan puasa, termasuk jenis muntah, waktu muntah, penyebab muntah, gejala muntah, dampak muntah, pengobatan muntah, pencegahan muntah, hukum muntah dalam puasa, tips mengatasi muntah saat puasa, dan konsekuensi muntah yang membatalkan puasa.

Pertanyaan 1: Apa saja jenis muntah yang membatalkan puasa?

Jawaban: Muntah yang membatalkan puasa adalah muntah yang disengaja, baik disengaja maupun tidak disengaja.

Pertanyaan 2: Kapan waktu muntah yang membatalkan puasa?

Jawaban: Muntah yang terjadi setelah masuknya waktu imsak dapat membatalkan puasa.

Pertanyaan 3: Apa saja penyebab muntah yang membatalkan puasa?

Jawaban: Penyebab muntah yang membatalkan puasa adalah muntah yang disebabkan oleh penyakit atau keracunan makanan setelah masuknya waktu imsak.

Pertanyaan 4: Apa saja gejala muntah yang membatalkan puasa?

Jawaban: Gejala muntah yang membatalkan puasa adalah mual, pusing, lemas, dan demam setelah masuknya waktu imsak.

Pertanyaan 5: Bagaimana cara mengatasi muntah saat puasa?

Jawaban: Cara mengatasi muntah saat puasa adalah dengan menghindari makanan dan minuman yang memicu mual dan muntah, makan dan minum dalam porsi kecil, istirahat yang cukup, dan mengonsumsi obat-obatan jika diperlukan.

Pertanyaan 6: Apa saja konsekuensi muntah yang membatalkan puasa?

Jawaban: Konsekuensi muntah yang membatalkan puasa adalah batalnya puasa, dehidrasi, gangguan elektrolit, dan kekurangan nutrisi.

Dengan memahami FAQs ini, umat Islam dapat lebih berhati-hati dalam menjaga puasanya dan terhindar dari muntah yang membatalkan puasa. Muntah yang membatalkan puasa dapat berdampak negatif pada kesehatan dan ibadah, sehingga penting untuk mengetahui cara mencegah dan mengatasinya.

Selanjutnya, artikel ini akan membahas secara lebih mendalam tentang cara mencegah muntah saat puasa dan tips menjaga kesehatan selama berpuasa.

Tips Mencegah Muntah saat Puasa

Mencegah muntah saat puasa sangat penting untuk menjaga kesehatan dan ibadah. Berikut adalah beberapa tips yang dapat dilakukan untuk mencegah muntah saat puasa:

Tip 1: Hindari makanan dan minuman yang memicu mual dan muntah
Hindari makanan dan minuman yang pedas, berlemak, asam, atau mengandung kafein dan alkohol, karena dapat memicu mual dan muntah.

Tip 2: Makan dan minum dalam porsi kecil
Makan dan minum dalam porsi kecil dan sering, daripada makan besar sekaligus. Hal ini dapat membantu mencegah perut kembung dan mual.

Tip 3: Istirahat cukup
Istirahat yang cukup dapat membantu mengurangi mual dan muntah. Hindari aktivitas berat atau olahraga yang berlebihan saat berpuasa.

Tip 4: Konsumsi makanan dan minuman yang mengandung elektrolit
Konsumsi makanan dan minuman yang mengandung elektrolit, seperti buah-buahan, sayuran, dan minuman olahraga, dapat membantu mencegah dehidrasi dan gangguan elektrolit.

Tip 5: Hindari kafein dan alkohol
Kafein dan alkohol dapat dehidrasi dan memperburuk mual dan muntah. Hindari mengonsumsi kafein dan alkohol saat berpuasa.

Tip 6: Hindari merokok
Merokok dapat memicu mual dan muntah. Hindari merokok saat berpuasa.

Tip 7: Kelola stres
Stres dapat memicu mual dan muntah. Kelola stres dengan melakukan aktivitas yang menenangkan, seperti membaca, mendengarkan musik, atau berolahraga ringan.

Tip 8: Konsultasikan dengan dokter
Jika mengalami mual dan muntah yang terus-menerus, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Dengan mengikuti tips-tips tersebut, diharapkan dapat mencegah muntah saat puasa dan menjaga kesehatan selama berpuasa. Mencegah muntah sangat penting untuk menjaga ibadah puasa secara optimal dan menghindari konsekuensi negatif yang dapat ditimbulkannya.

Tips-tips ini akan membantu kita mempersiapkan diri dengan baik untuk menjalankan ibadah puasa dengan lancar dan sehat.

Kesimpulan

Muntah yang membatalkan puasa merupakan topik penting yang perlu dipahami oleh umat Islam, karena dapat mempengaruhi ibadah puasa. Artikel ini telah membahas secara komprehensif tentang muntah yang membatalkan puasa, termasuk jenis muntah, waktu muntah, penyebab muntah, gejala muntah, dampak muntah, pengobatan muntah, pencegahan muntah, hukum muntah dalam puasa, tips mengatasi muntah saat puasa, dan konsekuensi muntah yang membatalkan puasa.

Beberapa poin utama yang dapat disimpulkan dari artikel ini adalah:

  1. Muntah yang membatalkan puasa adalah muntah yang disengaja, terjadi setelah masuknya waktu imsak, dan disebabkan oleh penyakit atau keracunan makanan.
  2. Muntah yang membatalkan puasa dapat berdampak negatif pada kesehatan, seperti dehidrasi, gangguan elektrolit, dan kekurangan nutrisi.
  3. Untuk mencegah muntah saat puasa, dapat dilakukan beberapa cara, seperti menghindari makanan dan minuman yang memicu mual dan muntah, makan dan minum dalam porsi kecil, istirahat yang cukup, dan mengelola stres.

Memahami tentang muntah yang membatalkan puasa sangat penting untuk menjaga ibadah puasa secara optimal dan terhindar dari hal-hal yang dapat membatalkannya. Umat Islam harus berhati-hati dalam menjaga puasanya dan segera melakukan tindakan jika mengalami muntah saat berpuasa.

Youtube Video:



Artikel Terkait

Bagikan:

jurnal

Saya adalah seorang penulis yang sudah berpengalaman lebih dari 5 tahun. Hobi saya menulis artikel yang bermanfaat untuk teman-teman yang membaca artikel saya.

Artikel Terbaru