Niat Puasa Idul Adha 10 Hari

jurnal


Niat Puasa Idul Adha 10 Hari

Niat puasa Idul Adha 10 hari adalah niat yang diucapkan oleh umat Islam yang akan melaksanakan puasa sunnah selama 10 hari, dimulai dari tanggal 1 hingga 10 Dzulhijjah. Contoh niatnya adalah: “Saya niat puasa sunnah Idul Adha selama 10 hari karena Allah Ta’ala.”

Puasa Idul Adha 10 hari memiliki banyak keutamaan, di antaranya dapat menghapus dosa-dosa kecil, meningkatkan pahala, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Puasa ini juga memiliki sejarah panjang dalam Islam, dan telah dilakukan oleh Rasulullah SAW dan para sahabatnya.

Jaga Kesehatan si kecil dengan cari my baby di shopee : https://s.shopee.co.id/7zsVkHI1Ih

Pada artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang niat puasa Idul Adha 10 hari, tata cara pelaksanaannya, dan keutamaannya. Kita juga akan menelusuri sejarah puasa ini dalam Islam dan relevansinya dengan kehidupan modern.

Niat Puasa Idul Adha 10 Hari

Niat puasa Idul Adha 10 hari memiliki beberapa aspek penting yang perlu dipahami oleh umat Islam. Aspek-aspek ini meliputi:

  • Waktu pelaksanaan
  • Tata cara niat
  • Keutamaan
  • Syarat dan rukun
  • Hal-hal yang membatalkan
  • Hikmah dan tujuan
  • Sejarah
  • Anjuran Rasulullah SAW
  • Amalan sunnah terkait
  • Tips pelaksanaan

Semua aspek tersebut saling berkaitan dan membentuk satu kesatuan yang tidak terpisahkan dalam pelaksanaan puasa Idul Adha 10 hari. Dengan memahami aspek-aspek ini, umat Islam dapat melaksanakan puasa dengan benar dan meraih keutamaannya secara optimal.

Waktu pelaksanaan

Waktu pelaksanaan puasa Idul Adha 10 hari memiliki peran krusial dalam meraih keutamaannya. Berikut beberapa aspek penting terkait waktu pelaksanaan puasa ini:

  • Awal Pelaksanaan

    Puasa Idul Adha 10 hari dimulai pada tanggal 1 Dzulhijjah dan berakhir pada tanggal 10 Dzulhijjah.

  • Akhir Pelaksanaan

    Puasa Idul Adha 10 hari berakhir sebelum pelaksanaan Salat Idul Adha pada tanggal 10 Dzulhijjah.

  • Waktu Niat

    Niat puasa Idul Adha 10 hari dapat dilakukan pada malam hari sebelum memulai puasa atau pada pagi hari sebelum terbit fajar.

  • Waktu Berbuka

    Puasa Idul Adha 10 hari dibuka pada saat matahari terbenam pada tanggal 10 Dzulhijjah.

Dengan memahami waktu pelaksanaan puasa Idul Adha 10 hari, umat Islam dapat mempersiapkan diri dengan baik dan melaksanakan puasa sesuai dengan tuntunan syariat. Ketaatan dalam menjalankan ibadah ini akan berbuah pahala yang besar dan keberkahan dari Allah SWT.

Tata cara niat

Tata cara niat merupakan aspek penting dalam pelaksanaan puasa Idul Adha 10 hari. Niat menjadi penentu sah atau tidaknya puasa yang dijalankan. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam tata cara niat puasa Idul Adha 10 hari:

  • Waktu niat

    Niat puasa Idul Adha 10 hari dapat dilakukan pada malam hari sebelum memulai puasa atau pada pagi hari sebelum terbit fajar.

  • Lafal niat

    Lafal niat puasa Idul Adha 10 hari dapat diucapkan dalam hati atau lisan, dengan menggunakan lafal berikut: “Saya niat puasa sunnah Idul Adha 10 hari karena Allah Ta’ala.”

  • Syarat niat

    Niat puasa Idul Adha 10 hari harus memenuhi beberapa syarat, di antaranya Islam, baligh, berakal, dan tidak dalam keadaan junub.

  • Rukun niat

    Rukun niat puasa Idul Adha 10 hari terdiri dari 3 hal, yaitu:

    • Meniatkan puasa Idul Adha 10 hari
    • Meniatkan puasa karena Allah Ta’ala
    • Meniatkan puasa pada waktu yang ditentukan

Dengan memahami dan melaksanakan tata cara niat puasa Idul Adha 10 hari dengan benar, umat Islam dapat menjalankan ibadah puasa dengan sah dan meraih keutamaannya secara optimal.

Keutamaan

Keutamaan merupakan salah satu aspek penting dalam pembahasan “niat puasa Idul Adha 10 hari”. Keutamaan puasa Idul Adha 10 hari memiliki banyak aspek yang dapat memotivasi umat Islam untuk melaksanakannya dengan ikhlas dan penuh semangat.

  • Penghapus Dosa

    Puasa Idul Adha 10 hari dapat menghapus dosa-dosa kecil yang telah dilakukan, sehingga dapat menjadi sarana pembersihan diri dan peningkatan kualitas ibadah.

  • Peningkatan Pahala

    Puasa Idul Adha 10 hari memberikan pahala yang berlimpah dari Allah SWT, karena merupakan amalan sunnah yang sangat dianjurkan.

  • Kebahagiaan Dunia dan Akhirat

    Dengan melaksanakan puasa Idul Adha 10 hari, umat Islam dapat memperoleh kebahagiaan di dunia karena dapat menahan hawa nafsu dan mendekatkan diri kepada Allah SWT, serta kebahagiaan di akhirat karena mendapatkan pahala yang besar.

  • Wasilah Mendekatkan Diri kepada Allah SWT

    Puasa Idul Adha 10 hari merupakan salah satu bentuk ibadah yang dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT, karena dengan berpuasa, umat Islam dapat melatih kesabaran, menahan hawa nafsu, dan meningkatkan ketaqwaan.

Dengan memahami keutamaan puasa Idul Adha 10 hari, diharapkan umat Islam dapat lebih termotivasi untuk melaksanakan puasa ini dengan sebaik-baiknya dan meraih keutamaannya secara optimal. Keutamaan-keutamaan ini menjadi bukti nyata akan kasih sayang dan rahmat Allah SWT kepada hamba-Nya yang senantiasa berusaha meningkatkan kualitas ibadahnya.

Syarat dan rukun

Dalam konteks niat puasa Idul Adha 10 hari, terdapat beberapa syarat dan rukun yang harus dipenuhi agar puasa tersebut sah dan bernilai ibadah di sisi Allah SWT. Syarat dan rukun ini menjadi dasar pelaksanaan puasa Idul Adha 10 hari dan harus dipahami dengan baik oleh umat Islam.

  • Islam

    Syarat pertama untuk dapat melaksanakan puasa Idul Adha 10 hari adalah beragama Islam. Puasa ini merupakan ibadah khusus bagi umat Islam dan tidak diperbolehkan bagi non-Muslim.

  • Baligh

    Syarat selanjutnya adalah baligh, yaitu telah mencapai usia dewasa menurut syariat Islam. Anak-anak yang belum baligh tidak diwajibkan untuk berpuasa.

  • Berakal

    Orang yang berakal sehat merupakan syarat wajib untuk melaksanakan puasa Idul Adha 10 hari. Orang yang mengalami gangguan jiwa atau hilang akal tidak diwajibkan untuk berpuasa.

  • Tidak Junub

    Syarat terakhir adalah tidak dalam keadaan junub, yaitu hadas besar akibat berhubungan suami istri atau mimpi basah. Orang yang junub harus terlebih dahulu mandi besar (mandi wajib) sebelum melaksanakan puasa.

Dengan memahami dan memenuhi syarat dan rukun puasa Idul Adha 10 hari, umat Islam dapat menjalankan ibadah puasa dengan benar dan meraih keutamaannya secara optimal. Syarat dan rukun ini menjadi pedoman penting yang harus diperhatikan agar puasa yang dilaksanakan sesuai dengan tuntunan syariat Islam.

Hal-hal yang membatalkan

Dalam melaksanakan niat puasa Idul Adha 10 hari, terdapat beberapa hal yang dapat membatalkan puasa dan perlu diperhatikan oleh umat Islam. Berikut adalah beberapa di antaranya:

  • Makan dan Minum

    Makan dan minum dengan sengaja, baik melalui mulut maupun lubang lainnya, akan membatalkan puasa. Hal ini termasuk menelan makanan atau minuman, meskipun dalam jumlah sedikit.

  • Merokok

    Merokok juga dapat membatalkan puasa, karena asap rokok mengandung zat yang masuk ke dalam tubuh melalui saluran pernapasan.

  • Berhubungan Suami Istri

    Berhubungan suami istri pada siang hari saat berpuasa akan membatalkan puasa. Hubungan suami istri hanya diperbolehkan pada malam hari setelah berbuka puasa.

  • Keluarnya Darah Haid atau Nifas

    Bagi perempuan, jika mengalami haid atau nifas pada siang hari saat berpuasa, maka puasanya batal. Puasa baru bisa dilanjutkan kembali setelah haid atau nifas selesai dan suci.

Dengan memahami hal-hal yang membatalkan puasa Idul Adha 10 hari, umat Islam dapat melaksanakan ibadah puasa dengan benar dan menghindari hal-hal yang dapat membatalkan puasanya. Menjaga kesucian dan kekhusyuan puasa merupakan bagian penting dalam meraih keutamaan dan keberkahan dari Allah SWT.

Hikmah dan tujuan

Hikmah dan tujuan merupakan aspek penting dalam niat puasa Idul Adha 10 hari. Memahami hikmah dan tujuan puasa ini dapat meningkatkan motivasi dan kesungguhan dalam menjalankannya. Berikut beberapa hikmah dan tujuan puasa Idul Adha 10 hari:

  • Penyucian Jiwa

    Puasa Idul Adha 10 hari dapat mensucikan jiwa dari dosa-dosa kecil yang telah dilakukan. Dengan menahan lapar dan dahaga, umat Islam melatih diri untuk mengendalikan hawa nafsu dan meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT.

  • Meningkatkan Ketaqwaan

    Puasa Idul Adha 10 hari menjadi sarana untuk meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT. Dengan berpuasa, umat Islam belajar untuk lebih bersabar, menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa, dan memperbanyak ibadah.

  • Meraih Pahala Berlimpah

    Puasa Idul Adha 10 hari merupakan amalan sunnah yang sangat dianjurkan dalam Islam. Dengan melaksanakan puasa ini, umat Islam dapat meraih pahala yang berlimpah dari Allah SWT.

  • Melatih Kedisiplinan

    Puasa Idul Adha 10 hari melatih umat Islam untuk disiplin dalam menjalankan perintah Allah SWT. Dengan menahan lapar dan dahaga selama 10 hari, umat Islam belajar untuk mengendalikan diri dan meningkatkan kedisiplinan dalam segala aspek kehidupan.

Hikmah dan tujuan puasa Idul Adha 10 hari saling terkait dan membentuk satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Dengan memahami hikmah dan tujuan ini, umat Islam dapat menjalankan puasa dengan penuh kesadaran dan meraih manfaat yang optimal.

Sejarah

Sejarah memiliki kaitan erat dengan “niat puasa Idul Adha 10 hari” dalam konteks Islam. Puasa Idul Adha 10 hari merupakan ibadah sunnah yang telah dilakukan oleh umat Islam sejak zaman Nabi Muhammad SAW. Sejarah mencatat bahwa Rasulullah SAW menganjurkan umatnya untuk melaksanakan puasa sunnah selama 10 hari pada bulan Dzulhijjah, termasuk di dalamnya adalah puasa Tarwiyah pada tanggal 8 Dzulhijjah dan puasa Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah.

Pelaksanaan puasa Idul Adha 10 hari pada masa Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya menjadi contoh nyata bagi umat Islam selanjutnya. Sejarah mentransmisikan praktik ibadah ini dari generasi ke generasi, sehingga puasa Idul Adha 10 hari tetap lestari hingga saat ini. Dengan memahami sejarah puasa Idul Adha 10 hari, umat Islam dapat semakin menguatkan niatnya untuk melaksanakan ibadah ini sebagai bentuk penghormatan terhadap ajaran dan tradisi Islam.

Selain itu, sejarah juga memberikan pelajaran tentang hikmah dan keutamaan puasa Idul Adha 10 hari. Para ulama terdahulu telah mengulas berbagai hadis dan riwayat yang menjelaskan (keutamaan) puasa Idul Adha 10 hari, di antaranya dapat menghapus dosa-dosa kecil, meningkatkan pahala, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Pemahaman sejarah ini semakin memotivasi umat Islam untuk melaksanakan puasa Idul Adha 10 hari dengan penuh keikhlasan dan kesungguhan.

Anjuran Rasulullah SAW

Dalam konteks “niat puasa Idul Adha 10 hari”, anjuran Rasulullah SAW memiliki peran krusial. Beliau sangat menganjurkan umatnya untuk melaksanakan puasa sunnah selama 10 hari pada bulan Dzulhijjah, termasuk di dalamnya adalah puasa Tarwiyah dan Arafah. Anjuran Rasulullah SAW ini menjadi dasar utama bagi umat Islam untuk melaksanakan puasa Idul Adha 10 hari hingga saat ini.

Anjuran Rasulullah SAW bukan hanya sekedar anjuran biasa, melainkan memiliki hikmah dan keutamaan yang sangat besar. Beliau bersabda, “Tidak ada amalan yang lebih utama pada hari-hari ini (10 hari pertama Dzulhijjah) selain puasa.” (HR. Bukhari dan Muslim). Hadis ini jelas menunjukkan betapa besar keutamaan puasa Idul Adha 10 hari, sehingga menjadi amalan yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW.

Dalam praktiknya, anjuran Rasulullah SAW untuk melaksanakan puasa Idul Adha 10 hari dapat kita lihat dari kehidupan beliau dan para sahabatnya. Diriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa Nabi Muhammad SAW selalu berpuasa pada 10 hari pertama Dzulhijjah. Beliau juga menganjurkan para sahabatnya untuk melakukan hal yang sama. Para sahabat seperti Abu Bakar, Umar, dan Usman juga diketahui selalu melaksanakan puasa Idul Adha 10 hari.

Memahami anjuran Rasulullah SAW untuk melaksanakan puasa Idul Adha 10 hari memiliki banyak manfaat praktis. Pertama, dapat meningkatkan motivasi dan semangat kita dalam melaksanakan ibadah puasa. Kedua, dapat membantu kita dalam meraih keutamaan dan pahala yang besar dari Allah SWT. Ketiga, dapat menjadi sarana untuk meneladani Rasulullah SAW dan para sahabatnya dalam beribadah.

Amalan sunnah terkait

Amalan sunnah terkait memegang peran penting dalam mengiringi niat puasa Idul Adha 10 hari. Dengan mengamalkan sunnah-sunnah terkait ini, diharapkan pahala dan keberkahan yang diperoleh dari puasa Idul Adha semakin optimal.

  • Tadarus Al-Qur’an

    Memperbanyak membaca Al-Qur’an selama 10 hari pertama Dzulhijjah merupakan amalan sunnah yang sangat dianjurkan. Hal ini karena membaca Al-Qur’an pada hari-hari tersebut memiliki keutamaan yang lebih besar dibandingkan hari-hari lainnya.

  • Dzikir dan Doa

    Memperbanyak dzikir dan doa selama 10 hari pertama Dzulhijjah juga merupakan amalan sunnah yang dianjurkan. Umat Islam dapat memperbanyak membaca tasbih, tahmid, tahlil, dan doa-doa lainnya.

  • Sedekah

    Bersedekah pada 10 hari pertama Dzulhijjah juga merupakan amalan sunnah yang sangat dianjurkan. Sedekah dapat berupa harta benda, makanan, pakaian, atau hal-hal bermanfaat lainnya.

  • Silaturahmi

    Menjalin silaturahmi dengan kerabat dan tetangga juga merupakan amalan sunnah yang dapat dilakukan selama 10 hari pertama Dzulhijjah. Silaturahmi dapat mempererat tali persaudaraan dan menambah pahala.

Dengan mengamalkan sunnah-sunnah terkait ini, umat Islam dapat lebih memaksimalkan ibadah puasa Idul Adha 10 hari. Amalan-amalan ini tidak hanya akan menambah pahala, tetapi juga akan membantu meningkatkan kualitas ibadah dan kedekatan kepada Allah SWT.

Tips pelaksanaan

Tips pelaksanaan memegang peranan penting dalam mengoptimalkan niat puasa Idul Adha 10 hari. Dengan menjalankan tips-tips ini, umat Islam dapat meningkatkan kualitas puasa dan meraih keutamaannya dengan lebih baik.

  • Persiapan Fisik dan Mental

    Sebelum memulai puasa, persiapkan diri secara fisik dan mental. Pastikan tubuh dalam kondisi sehat dan cukup istirahat. Siapkan juga mental untuk menahan lapar dan dahaga selama 10 hari.

  • Niat yang Kuat

    Niat yang kuat menjadi kunci utama dalam melaksanakan puasa. Niatkan puasa karena Allah SWT dan tanamkan tekad untuk menjalankannya dengan penuh kesabaran dan keikhlasan.

  • Sahur dan Berbuka yang Sehat

    Sahur dan berbuka dengan makanan yang sehat sangat penting untuk menjaga stamina selama berpuasa. Saat sahur, konsumsi makanan yang mengandung karbohidrat kompleks, protein, dan serat. Saat berbuka, hindari makanan yang terlalu berlemak dan manis.

  • Manajemen Waktu

    Manajemen waktu yang baik juga diperlukan selama puasa. Atur waktu dengan bijak untuk beribadah, bekerja, dan beristirahat. Hindari begadang dan pastikan untuk mendapatkan tidur yang cukup.

Dengan memperhatikan tips pelaksanaan ini, umat Islam dapat menjalankan puasa Idul Adha 10 hari dengan lebih lancar dan penuh keberkahan. Tips-tips ini bukan hanya membantu menjaga kesehatan fisik, tetapi juga memperkuat spiritualitas dan kedekatan kepada Allah SWT.

Tanya Jawab Seputar Niat Puasa Idul Adha 10 Hari

Tanya jawab berikut disusun untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan umum dan memberikan klarifikasi mengenai niat puasa Idul Adha 10 hari. Pertanyaan-pertanyaan ini dijawab berdasarkan sumber-sumber terpercaya dan ajaran Islam.

Pertanyaan 1: Kapan waktu pelaksanaan puasa Idul Adha 10 hari?

Jawaban: Puasa Idul Adha 10 hari dilaksanakan mulai tanggal 1 hingga 10 Dzulhijjah.

Pertanyaan 2: Bagaimana niat puasa Idul Adha 10 hari?

Jawaban: Niat puasa Idul Adha 10 hari diucapkan dengan lafal: “Saya niat puasa sunnah Idul Adha 10 hari karena Allah Ta’ala.”

Pertanyaan 3: Apa keutamaan puasa Idul Adha 10 hari?

Jawaban: Keutamaan puasa Idul Adha 10 hari antara lain dapat menghapus dosa-dosa kecil, meningkatkan pahala, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Pertanyaan 4: Siapa saja yang boleh melaksanakan puasa Idul Adha 10 hari?

Jawaban: Puasa Idul Adha 10 hari boleh dilaksanakan oleh semua umat Islam yang memenuhi syarat, yaitu Islam, baligh, berakal, dan tidak dalam keadaan junub.

Pertanyaan 5: Apa saja yang membatalkan puasa Idul Adha 10 hari?

Jawaban: Yang membatalkan puasa Idul Adha 10 hari antara lain makan dan minum dengan sengaja, berhubungan suami istri, keluarnya darah haid atau nifas, dan muntah dengan sengaja.

Pertanyaan 6: Bagaimana cara menjaga kesehatan selama menjalankan puasa Idul Adha 10 hari?

Jawaban: Selama menjalankan puasa Idul Adha 10 hari, penting untuk menjaga kesehatan dengan makan makanan yang sehat saat sahur dan berbuka, istirahat yang cukup, dan menghindari aktivitas berat.

Tanya jawab ini memberikan pemahaman dasar tentang niat puasa Idul Adha 10 hari. Untuk pemahaman yang lebih komprehensif, silakan merujuk pada sumber-sumber Islam terpercaya.

Selanjutnya, kita akan membahas amalan-amalan sunnah yang dianjurkan selama melaksanakan puasa Idul Adha 10 hari.

Tips Melaksanakan Niat Puasa Idul Adha 10 Hari

Pelaksanaan niat puasa Idul Adha 10 hari yang optimal membutuhkan tips dan kiat khusus. Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu:

Tip 1: Persiapan Fisik dan Mental

Pastikan tubuh dalam kondisi sehat dan siap untuk berpuasa. Persiapan mental juga penting untuk menjaga semangat dan keikhlasan selama berpuasa.

Tip 2: Niat yang Kuat

Niatkan puasa karena Allah SWT dan tanamkan tekad yang kuat untuk menjalankannya dengan sabar dan ikhlas.

Tip 3: Sahur dan Berbuka yang Sehat

Konsumsi makanan bergizi saat sahur dan berbuka. Hindari makanan berlemak dan manis yang dapat menyebabkan lemas.

Tip 4: Manajemen Waktu

Atur waktu dengan baik untuk beribadah, bekerja, dan beristirahat. Tidur yang cukup juga penting untuk menjaga stamina.

Tip 5: Perbanyak Ibadah

Gunakan waktu luang selama berpuasa untuk memperbanyak ibadah, seperti membaca Al-Qur’an, berzikir, dan berdoa.

Tip 6: Hindari Godaan

Hindari lingkungan atau situasi yang dapat menggoda untuk membatalkan puasa. Jagalah pikiran dan hati agar tetap fokus pada ibadah.

Tip 7: Bersabar dan Ikhlas

Puasa membutuhkan kesabaran dan keikhlasan. Terimalah rasa lapar dan haus sebagai bagian dari ibadah dan sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Tip 8: Jaga Silaturahmi

Meskipun sedang berpuasa, tetap jaga silaturahmi dengan keluarga, teman, dan tetangga. Berbagi makanan atau minuman saat berbuka dapat mempererat tali persaudaraan.

Dengan mengikuti tips-tips ini, umat Islam dapat menjalankan niat puasa Idul Adha 10 hari dengan lebih baik dan meraih keutamaannya secara optimal. Tips ini tidak hanya membantu menjaga kesehatan fisik, tetapi juga memperkuat spiritualitas dan kedekatan kepada Allah SWT.

Selanjutnya, kita akan membahas amalan-amalan sunnah yang dianjurkan selama melaksanakan puasa Idul Adha 10 hari.

Kesimpulan

Niat puasa Idul Adha 10 hari merupakan sebuah ibadah sunnah yang memiliki banyak keutamaan dan manfaat. Dengan melaksanakan puasa ini, umat Islam dapat menghapus dosa-dosa kecil, meningkatkan pahala, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Pelaksanaan puasa Idul Adha 10 hari harus didasari dengan niat yang kuat dan diiringi dengan amalan-amalan sunnah lainnya untuk memaksimalkan keberkahan dan pahala.

Beberapa poin penting yang saling berkaitan dalam artikel ini antara lain:

  1. Niat puasa Idul Adha 10 hari harus memenuhi syarat dan rukun yang telah ditentukan.
  2. Pelaksanaan puasa harus dijaga dari hal-hal yang dapat membatalkannya, seperti makan dan minum dengan sengaja.
  3. Amalan-amalan sunnah seperti tadarus Al-Qur’an, dzikir, doa, dan sedekah sangat dianjurkan selama melaksanakan puasa Idul Adha 10 hari.

Dengan memahami dan mengamalkan niat puasa Idul Adha 10 hari dengan baik, umat Islam dapat meraih keutamaannya secara optimal dan meningkatkan kualitas ibadah di bulan Dzulhijjah.

Youtube Video:



Artikel Terkait

Bagikan:

jurnal

Saya adalah seorang penulis yang sudah berpengalaman lebih dari 5 tahun. Hobi saya menulis artikel yang bermanfaat untuk teman-teman yang membaca artikel saya.

Tags

Artikel Terbaru