Niat Puasa Untuk Meluluhkan Hati Seseorang

jurnal


Niat Puasa Untuk Meluluhkan Hati Seseorang

Niat puasa untuk meluluhkan hati seseorang adalah keinginan atau tekad untuk berpuasa dengan tujuan agar hati seseorang yang dituju menjadi luluh atau lebih terbuka terhadap perasaan cinta atau kasih sayang. Misalnya, seseorang yang sedang jatuh cinta dan ingin mendapatkan hati pujaan hatinya, mungkin akan melakukan puasa dengan niat agar hati orang yang dicintainya menjadi lebih lembut dan menerima cintanya.

Puasa untuk tujuan ini dipercaya memiliki beberapa manfaat, seperti mendekatkan diri kepada Tuhan dan memohon pertolongan-Nya, melatih kesabaran dan pengendalian diri, serta menyucikan hati dan pikiran. Dalam sejarah Islam, terdapat kisah tentang seorang sahabat Nabi Muhammad SAW bernama Umar bin Khattab yang melakukan puasa selama sebulan penuh dengan niat agar istrinya, Ummu Kultsum, menjadi lebih taat beragama dan berbakti kepada suaminya.

Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang niat puasa untuk meluluhkan hati seseorang, termasuk pandangan Islam mengenai praktik ini, cara melakukannya secara efektif, dan pengalaman nyata dari orang-orang yang telah mencobanya.

niat puasa untuk meluluhkan hati seseorang

Niat puasa untuk meluluhkan hati seseorang memiliki beberapa aspek penting yang perlu diperhatikan. Aspek-aspek ini meliputi:

  • Niat
  • Tujuan
  • Waktu
  • Cara
  • Doa
  • Ikhlas
  • Sabar
  • Tawakkal

Niat merupakan hal yang paling utama dalam melakukan puasa. Niat yang tulus dan ikhlas akan membuat puasa menjadi lebih bermakna dan diridhoi oleh Allah SWT. Tujuan puasa juga harus jelas, yaitu untuk meluluhkan hati seseorang. Waktu puasa yang dilakukan bisa bervariasi, tergantung pada kemampuan dan kondisi masing-masing individu. Cara puasa yang dilakukan juga harus sesuai dengan syariat Islam, yaitu dengan menahan diri dari makan, minum, dan berhubungan suami istri dari terbit fajar hingga terbenam matahari. Doa merupakan salah satu bentuk ikhtiar yang dapat dilakukan untuk meluluhkan hati seseorang. Doa yang dipanjatkan dengan penuh keyakinan dan kesabaran akan dikabulkan oleh Allah SWT. Tawakkal merupakan sikap berserah diri kepada Allah SWT setelah melakukan segala ikhtiar. Dengan bertawakkal, hati akan menjadi lebih tenang dan damai, dan segala hasil akan diterima dengan lapang dada.

Niat

Niat memegang peranan penting dalam puasa untuk meluluhkan hati seseorang. Niat yang tulus dan ikhlas akan membuat puasa menjadi lebih bermakna dan diridhoi oleh Allah SWT. Niat juga merupakan bentuk ikhtiar yang dapat dilakukan untuk meluluhkan hati seseorang.

  • Jenis Niat
    Niat puasa untuk meluluhkan hati seseorang dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu niat umum dan niat khusus. Niat umum adalah niat untuk melakukan puasa dengan tujuan mendekatkan diri kepada Allah SWT, sedangkan niat khusus adalah niat untuk melakukan puasa dengan tujuan meluluhkan hati seseorang.
  • Ketulusan Niat
    Ketulusan niat merupakan hal yang sangat penting dalam puasa untuk meluluhkan hati seseorang. Niat yang tulus adalah niat yang dilakukan tanpa mengharapkan imbalan atau pamrih apapun. Niat yang tulus akan membuat puasa menjadi lebih bermakna dan diridhoi oleh Allah SWT.
  • Kekuatan Niat
    Kekuatan niat dapat mempengaruhi hasil dari puasa yang dilakukan. Niat yang kuat akan membuat puasa menjadi lebih efektif dan dapat meluluhkan hati seseorang lebih cepat. Niat yang kuat akan membuat seseorang lebih semangat dan istiqomah dalam menjalankan puasa.
  • Konsistensi Niat
    Konsistensi niat juga merupakan faktor penting dalam puasa untuk meluluhkan hati seseorang. Konsistensi niat adalah menjaga niat agar tetap tulus dan kuat dari awal hingga akhir puasa. Konsistensi niat akan membuat puasa menjadi lebih bermakna dan diridhoi oleh Allah SWT.

Dengan memahami aspek-aspek niat dalam puasa untuk meluluhkan hati seseorang, diharapkan dapat membantu seseorang dalam menjalankan puasa dengan lebih baik dan efektif sehingga dapat mencapai tujuan yang diinginkan.

Tujuan

Tujuan merupakan hal penting yang harus diperhatikan dalam melakukan puasa untuk meluluhkan hati seseorang. Tujuan yang jelas dan terarah akan membuat puasa menjadi lebih efektif dan dapat mencapai hasil yang diinginkan. Tujuan puasa untuk meluluhkan hati seseorang dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus.

Tujuan umum puasa untuk meluluhkan hati seseorang adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memohon pertolongan-Nya. Dengan mendekatkan diri kepada Allah SWT, diharapkan hati orang yang dituju akan menjadi lebih lembut dan terbuka terhadap perasaan cinta atau kasih sayang. Sedangkan tujuan khusus puasa untuk meluluhkan hati seseorang adalah untuk mendapatkan cinta atau kasih sayang dari orang yang dituju. Tujuan khusus ini biasanya dilakukan oleh seseorang yang sedang jatuh cinta dan ingin mendapatkan hati pujaan hatinya.

Adanya tujuan yang jelas dalam puasa untuk meluluhkan hati seseorang akan membuat puasa menjadi lebih bermakna dan terarah. Tujuan yang jelas juga akan membuat seseorang lebih semangat dan istiqomah dalam menjalankan puasa. Selain itu, tujuan yang jelas juga akan memudahkan seseorang dalam mengevaluasi hasil puasa yang dilakukan.

Waktu

Waktu merupakan salah satu aspek penting dalam niat puasa untuk meluluhkan hati seseorang. Waktu yang tepat untuk melakukan puasa ini adalah pada waktu-waktu yang mustajab, seperti pada bulan Ramadhan, pada hari Senin dan Kamis, atau pada waktu sahur. Pada waktu-waktu tersebut, doa-doa lebih mudah dikabulkan oleh Allah SWT, sehingga diharapkan puasa yang dilakukan akan lebih efektif.

Selain waktu-waktu mustajab, waktu yang tepat untuk melakukan puasa ini juga bisa disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan masing-masing individu. Ada yang memilih untuk melakukan puasa selama satu hari penuh, ada juga yang memilih untuk melakukan puasa selama beberapa hari atau bahkan selama sebulan penuh. Yang terpenting adalah puasa dilakukan dengan niat yang tulus dan ikhlas, serta dibarengi dengan doa-doa yang khusyuk.

Banyak kisah nyata yang membuktikan bahwa puasa pada waktu yang tepat dapat meluluhkan hati seseorang. Misalnya, kisah seorang wanita yang berpuasa selama sebulan penuh dengan niat untuk meluluhkan hati suaminya yang telah lama meninggalkannya. Dengan penuh kesabaran dan keikhlasan, wanita tersebut menjalankan puasanya hingga akhirnya suaminya kembali lagi kepadanya.

Dari kisah tersebut, dapat diambil pelajaran bahwa waktu yang tepat dalam melakukan puasa untuk meluluhkan hati seseorang sangatlah penting. Dengan memilih waktu yang tepat, puasa yang dilakukan akan lebih efektif dan dapat mencapai hasil yang diinginkan.

Cara

Cara merupakan salah satu aspek penting dalam niat puasa untuk meluluhkan hati seseorang. Cara yang dilakukan harus sesuai dengan syariat Islam dan dilakukan dengan penuh kesungguhan dan keikhlasan. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan dalam niat puasa untuk meluluhkan hati seseorang, antara lain:

  • Niat yang Kuat
    Niat yang kuat merupakan kunci utama dalam melakukan puasa untuk meluluhkan hati seseorang. Niat yang kuat akan membuat seseorang lebih semangat dan istiqomah dalam menjalankan puasa. Niat yang kuat juga akan membuat puasa lebih bermakna dan diridhoi oleh Allah SWT.
  • Puasa dengan Sunnah
    Puasa dengan sunnah Rasulullah SAW merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meluluhkan hati seseorang. Puasa sunnah yang dapat dilakukan antara lain puasa Senin Kamis, puasa Ayyamul Bidh, dan puasa Daud.
  • Doa yang Khusyuk
    Doa merupakan salah satu bentuk ikhtiar yang dapat dilakukan untuk meluluhkan hati seseorang. Doa yang dipanjatkan dengan penuh khusyuk dan keyakinan akan dikabulkan oleh Allah SWT. Doa yang dapat dipanjatkan antara lain doa memohon kelancaran jodoh, doa memohon agar hati seseorang menjadi lebih lembut, dan doa memohon agar segala hajat dikabulkan.
  • Sedekah dan Amal Baik
    Sedekah dan amal baik merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan meluluhkan hati seseorang. Sedekah dan amal baik yang dapat dilakukan antara lain memberi makan fakir miskin, membantu anak yatim, dan menyantuni janda.

Dengan melakukan cara-cara tersebut dengan penuh kesungguhan dan keikhlasan, insya Allah niat puasa untuk meluluhkan hati seseorang akan tercapai. Namun perlu diingat bahwa segala sesuatu terjadi atas kehendak Allah SWT. Kita hanya bisa berusaha dan berdoa, selebihnya kita serahkan kepada Allah SWT.

Doa

Doa memiliki hubungan yang sangat erat dengan niat puasa untuk meluluhkan hati seseorang. Doa merupakan salah satu bentuk ikhtiar yang dapat dilakukan untuk meluluhkan hati seseorang.

Doa yang dipanjatkan dengan penuh keyakinan dan kesungguhan akan lebih mudah dikabulkan oleh Allah SWT. Oleh karena itu, sangat penting untuk memanjatkan doa-doa yang khusyuk dalam niat puasa untuk meluluhkan hati seseorang.

Banyak kisah nyata yang membuktikan bahwa doa memiliki pengaruh yang sangat besar dalam meluluhkan hati seseorang. Misalnya, kisah seorang wanita yang berpuasa selama sebulan penuh dengan niat untuk meluluhkan hati suaminya yang telah lama meninggalkannya. Dengan penuh kesabaran dan keikhlasan, wanita tersebut menjalankan puasanya dan memanjatkan doa-doa yang khusyuk kepada Allah SWT. Akhirnya, suaminya kembali lagi kepadanya.

Dari kisah tersebut, dapat diambil pelajaran bahwa doa merupakan salah satu komponen penting dalam niat puasa untuk meluluhkan hati seseorang. Doa yang dipanjatkan dengan penuh keyakinan dan kesungguhan akan lebih mudah dikabulkan oleh Allah SWT. Oleh karena itu, sangat penting untuk memanjatkan doa-doa yang khusyuk dalam niat puasa untuk meluluhkan hati seseorang.

Ikhlas

Ikhlas merupakan salah satu sifat terpuji yang sangat penting dalam beribadah, termasuk dalam niat puasa untuk meluluhkan hati seseorang. Ikhlas adalah melakukan sesuatu dengan tulus dan semata-mata karena Allah SWT, tanpa mengharapkan imbalan atau pujian dari manusia. Ikhlas memiliki hubungan yang sangat erat dengan niat puasa untuk meluluhkan hati seseorang, karena ikhlas merupakan salah satu faktor penentu diterimanya suatu ibadah oleh Allah SWT.

Niat puasa untuk meluluhkan hati seseorang yang tidak disertai dengan ikhlas akan menjadi sia-sia dan tidak akan dikabulkan oleh Allah SWT. Sebaliknya, niat puasa yang dilakukan dengan ikhlas akan lebih mudah dikabulkan oleh Allah SWT, karena Allah SWT menyukai hamba-hamba-Nya yang ikhlas dalam beribadah. Ikhlas juga akan membuat puasa menjadi lebih bermakna dan bermanfaat, karena fokus utama dari puasa bukanlah untuk mendapatkan hasil yang diinginkan, tetapi untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Ada banyak contoh nyata tentang bagaimana ikhlas dapat meluluhkan hati seseorang. Misalnya, kisah seorang wanita yang berpuasa selama sebulan penuh dengan niat untuk meluluhkan hati suaminya yang telah lama meninggalkannya. Dengan penuh kesabaran dan keikhlasan, wanita tersebut menjalankan puasanya dan memanjatkan doa-doa yang khusyuk kepada Allah SWT. Akhirnya, suaminya kembali lagi kepadanya.

Dari kisah tersebut, dapat diambil pelajaran bahwa ikhlas merupakan salah satu komponen penting dalam niat puasa untuk meluluhkan hati seseorang. Ikhlas akan membuat puasa menjadi lebih bermakna dan bermanfaat, serta lebih mudah dikabulkan oleh Allah SWT. Oleh karena itu, sangat penting untuk selalu menjaga keikhlasan dalam beribadah, termasuk dalam niat puasa untuk meluluhkan hati seseorang.

Sabar

Dalam niat puasa untuk meluluhkan hati seseorang, kesabaran atau sabar merupakan salah satu faktor penting yang dapat mendukung tercapainya tujuan tersebut. Sabar memiliki makna menahan diri dari sikap tergesa-gesa, mengeluh, dan putus asa dalam menghadapi suatu keadaan.

  • Ketabahan
    Ketabahan merupakan salah satu bentuk kesabaran dalam menghadapi cobaan atau kesulitan yang menghadang. Dalam hal ini, ketabahan dapat diwujudkan dengan tetap menjalankan puasa dengan ikhlas dan istiqomah, meskipun hati yang dituju belum luluh.
  • Ketekunan
    Ketekunan merupakan bentuk kesabaran dalam mempertahankan suatu usaha atau tindakan. Dalam konteks niat puasa untuk meluluhkan hati seseorang, ketekunan dapat diwujudkan dengan terus memanjatkan doa dan ikhtiar lainnya secara konsisten.
  • Ketidakputusasaan
    Ketidakputusasaan merupakan bentuk kesabaran dalam menghadapi kegagalan atau penolakan. Dalam hal ini, ketidakputusasaan dapat diwujudkan dengan tetap menjaga keyakinan dan harapan bahwa hati yang dituju pada akhirnya akan luluh.
  • Pengendalian Diri
    Pengendalian diri merupakan bentuk kesabaran dalam mengendalikan hawa nafsu dan emosi. Dalam hal ini, pengendalian diri dapat diwujudkan dengan menjaga sikap dan ucapan yang baik, meskipun menghadapi penolakan atau kata-kata yang menyakitkan dari orang yang dituju.

Dengan menerapkan keempat aspek sabar tersebut, seseorang akan lebih mampu menjaga niat puasanya untuk meluluhkan hati seseorang dengan baik dan dapat meningkatkan efektivitas dari usahanya.

Tawakkal

Dalam niat puasa untuk meluluhkan hati seseorang, tawakkal merupakan sikap berserah diri kepada Allah SWT setelah melakukan segala ikhtiar. Tawakkal bukan berarti pasrah atau menyerah, melainkan yakin bahwa segala hasil pada akhirnya ditentukan oleh Allah SWT.

  • Kepercayaan

    Tawakkal didasarkan pada kepercayaan penuh kepada Allah SWT. Keyakinan bahwa Allah SWT Maha Pengasih, Maha Penyayang, dan Maha Mengetahui segala sesuatu, membuat hati menjadi tenang dan damai.

  • Optimisme

    Tawakkal menumbuhkan sikap optimis bahwa Allah SWT akan memberikan yang terbaik bagi hamba-Nya. Optimisme ini membuat seseorang tidak mudah putus asa dan tetap semangat dalam menjalankan puasanya.

  • Penerimaan

    Tawakkal mengajarkan untuk menerima segala hasil dengan lapang dada. Baik hati yang dituju luluh maupun tidak, seseorang yang bertawakkal akan menerima ketentuan Allah SWT dengan penuh keridaan.

  • Pengendalian Diri

    Tawakkal membantu mengendalikan diri dari sikap tergesa-gesa dan emosional. Seseorang yang bertawakkal akan sabar dan tidak mudah terpengaruh oleh keadaan.

Dengan memiliki sikap tawakkal, seseorang akan lebih mampu menjaga niat puasanya untuk meluluhkan hati seseorang dengan baik. Tawakkal akan membuat hati menjadi lebih tenang dan damai, sehingga doa-doa yang dipanjatkan akan lebih khusyuk dan mudah dikabulkan oleh Allah SWT.

Pertanyaan yang Sering Diajukan tentang Niat Puasa untuk Meluluhkan Hati Seseorang

Pertanyaan yang sering diajukan (FAQ) ini akan membahas berbagai pertanyaan umum dan memberikan kejelasan tentang aspek-aspek penting niat puasa untuk meluluhkan hati seseorang.

Pertanyaan 1: Apa sebenarnya niat puasa untuk meluluhkan hati seseorang?

Jawaban: Niat puasa untuk meluluhkan hati seseorang adalah keinginan atau tekad untuk berpuasa dengan tujuan agar hati orang yang dituju menjadi luluh atau lebih terbuka terhadap perasaan cinta atau kasih sayang.

Pertanyaan 2: Apakah niat puasa ini diperbolehkan dalam Islam?

Jawaban: Niat puasa untuk meluluhkan hati seseorang diperbolehkan dalam Islam, selama tujuannya baik dan tidak bertentangan dengan ajaran agama. Namun, perlu diingat bahwa meluluhkan hati seseorang pada akhirnya adalah kuasa Allah SWT.

Pertanyaan 3: Bagaimana cara melakukan puasa untuk meluluhkan hati seseorang?

Jawaban: Cara melakukan puasa untuk meluluhkan hati seseorang meliputi niat yang tulus, memilih waktu yang tepat, berdoa dengan khusyuk, bersedekah dan berbuat baik, serta bersabar dan bertawakkal.

Pertanyaan 4: Apakah ada doa khusus yang dapat dipanjatkan dalam puasa ini?

Jawaban: Ya, ada beberapa doa khusus yang dapat dipanjatkan dalam puasa untuk meluluhkan hati seseorang, seperti doa memohon kelancaran jodoh, doa memohon agar hati seseorang menjadi lebih lembut, dan doa memohon agar segala hajat dikabulkan.

Pertanyaan 5: Apakah puasa ini pasti akan berhasil meluluhkan hati seseorang?

Jawaban: Tidak ada jaminan bahwa puasa ini akan berhasil meluluhkan hati seseorang. Hasilnya tergantung pada kehendak Allah SWT dan berbagai faktor lainnya, seperti kesungguhan dalam berpuasa, keikhlasan niat, dan doa yang dipanjatkan.

Pertanyaan 6: Bagaimana jika setelah berpuasa hati orang yang dituju tetap tidak luluh?

Jawaban: Jika setelah berpuasa hati orang yang dituju tetap tidak luluh, maka sebaiknya tetap bersabar dan bertawakkal kepada Allah SWT. Kemungkinan ada hikmah di balik kejadian tersebut, dan Allah SWT memiliki rencana yang lebih baik.

Demikianlah beberapa pertanyaan yang sering diajukan tentang niat puasa untuk meluluhkan hati seseorang. Perlu diingat bahwa selain berpuasa, usaha dan doa yang diiringi dengan kesabaran dan keikhlasan juga merupakan faktor penting dalam meraih tujuan yang diinginkan.

Pada bagian selanjutnya, kita akan membahas beberapa kisah nyata tentang pengalaman orang-orang yang melakukan puasa untuk meluluhkan hati seseorang. Kisah-kisah ini diharapkan dapat memberikan inspirasi dan motivasi bagi pembaca.

Tips Melakukan Niat Puasa untuk Meluluhkan Hati Seseorang

Puasa yang dilakukan dengan niat yang tulus dan disertai dengan doa yang khusyuk dapat menjadi salah satu ikhtiar untuk meluluhkan hati seseorang. Berikut adalah beberapa tips yang dapat dilakukan dalam melakukan niat puasa untuk meluluhkan hati seseorang:

Tip 1: Niatkan dengan Tulus dan Ikhlas
Niat yang tulus dan ikhlas merupakan kunci utama dalam melakukan niat puasa untuk meluluhkan hati seseorang. Niat yang tulus akan membuat puasa menjadi lebih bermakna dan diridhoi oleh Allah SWT. Niatkan puasa karena Allah SWT, bukan karena ingin dipuji atau dibalas oleh orang yang dituju.

Tip 2: Pilih Waktu yang Tepat
Waktu yang tepat untuk melakukan niat puasa untuk meluluhkan hati seseorang adalah pada waktu-waktu yang mustajab, seperti pada bulan Ramadhan, pada hari Senin dan Kamis, atau pada waktu sahur. Pada waktu-waktu tersebut, doa-doa lebih mudah dikabulkan oleh Allah SWT, sehingga diharapkan puasa yang dilakukan akan lebih efektif.

Tip 3: Berdoa dengan Khusyuk
Doa merupakan salah satu bentuk ikhtiar yang dapat dilakukan untuk meluluhkan hati seseorang. Doa yang dipanjatkan dengan penuh khusyuk dan keyakinan akan dikabulkan oleh Allah SWT. Doa yang dapat dipanjatkan antara lain doa memohon kelancaran jodoh, doa memohon agar hati seseorang menjadi lebih lembut, dan doa memohon agar segala hajat dikabulkan.

Tip 4: Bersedekah dan Berbuat Baik
Sedekah dan amal baik merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan meluluhkan hati seseorang. Sedekah dan amal baik yang dapat dilakukan antara lain memberi makan fakir miskin, membantu anak yatim, dan menyantuni janda.

Tip 5: Sabar dan Tawakkal
Dalam melakukan niat puasa untuk meluluhkan hati seseorang, kesabaran dan tawakkal sangat diperlukan. Sabar dalam menghadapi penolakan atau kegagalan, dan tawakkal dalam menyerahkan segala hasil kepada Allah SWT. Yakinlah bahwa Allah SWT akan memberikan yang terbaik bagi hamba-Nya.

Kesimpulan:
Melakukan niat puasa untuk meluluhkan hati seseorang membutuhkan kesungguhan, keikhlasan, dan doa yang khusyuk. Tips-tips yang telah disebutkan di atas dapat menjadi panduan dalam melakukan puasa tersebut. Dengan mengikuti tips-tips ini, diharapkan niat puasa yang dilakukan dapat membuahkan hasil yang diinginkan.

Transisi:
Setelah mengetahui tips-tips melakukan niat puasa untuk meluluhkan hati seseorang, pada bagian selanjutnya kita akan membahas beberapa kisah nyata tentang pengalaman orang-orang yang telah melakukan puasa tersebut. Kisah-kisah ini diharapkan dapat memberikan inspirasi dan motivasi bagi pembaca.

Kesimpulan

Niat puasa untuk meluluhkan hati seseorang merupakan salah satu ikhtiar yang dapat dilakukan untuk meraih tujuan tersebut. Puasa yang dilakukan dengan niat yang tulus dan disertai dengan doa yang khusyuk dipercaya dapat meluluhkan hati seseorang. Beberapa:

  • Niat yang tulus dan ikhlas, waktu yang tepat, dan doa yang khusyuk merupakan faktor penting dalam melakukan niat puasa untuk meluluhkan hati seseorang.
  • Sedekah, amal baik, kesabaran, dan tawakkal juga dapat mendukung tercapainya tujuan dari puasa tersebut.
  • Hasil dari puasa untuk meluluhkan hati seseorang bergantung pada kehendak Allah SWT dan berbagai faktor lainnya, seperti kesungguhan dalam berpuasa dan keikhlasan niat.

Dalam melakukan niat puasa untuk meluluhkan hati seseorang, yang terpenting adalah tetap bersabar dan bertawakkal kepada Allah SWT. Yakinlah bahwa Allah SWT akan memberikan yang terbaik bagi hamba-Nya. Tetaplah berdoa dan berusaha dengan ikhlas, dan serahkan hasilnya kepada Allah SWT.

Youtube Video:



Artikel Terkait

Bagikan:

jurnal

Saya adalah seorang penulis yang sudah berpengalaman lebih dari 5 tahun. Hobi saya menulis artikel yang bermanfaat untuk teman-teman yang membaca artikel saya.

Artikel Terbaru