Niat Shalat Tarawih

jurnal


Niat Shalat Tarawih

Niat shalat tarawih adalah keinginan dalam hati untuk melaksanakan shalat tarawih. Contoh niatnya adalah: “Aku berniat shalat sunnah tarawih dua rakaat karena Allah Ta’ala.”

Melaksanakan shalat tarawih memiliki banyak keutamaan, di antaranya mendapatkan pahala yang berlimpah, diampuni dosa-dosanya, dan diangkat derajatnya oleh Allah SWT. Sejarah mencatat bahwa shalat tarawih pertama kali dilaksanakan pada zaman Khalifah Umar bin Khattab.

Jaga Kesehatan si kecil dengan cari my baby di shopee : https://s.shopee.co.id/7zsVkHI1Ih

Dalam artikel ini, akan dibahas lebih dalam tentang niat shalat tarawih, tata cara pelaksanaannya, serta keutamaannya. Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

niat shalat tarawih

Niat merupakan aspek yang sangat penting dalam beribadah, termasuk dalam shalat tarawih. Niat yang benar akan menentukan sah atau tidaknya ibadah yang kita lakukan. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami berbagai aspek terkait niat shalat tarawih.

  • Ikhlas
  • Sesuai sunnah
  • Tepat waktu
  • Berjamaah
  • Khushu’
  • Mengikuti imam
  • Niat karena Allah
  • Mengharap pahala
  • Menjauhi riya’
  • Mengikuti tuntunan Rasulullah SAW

Kesepuluh aspek tersebut saling berkaitan dan membentuk satu kesatuan dalam niat shalat tarawih. Jika salah satu aspek tidak terpenuhi, maka niat shalat tarawih kita menjadi tidak sempurna. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memperhatikan setiap aspek tersebut agar ibadah shalat tarawih kita diterima oleh Allah SWT.

Ikhlas

Ikhlas merupakan aspek yang sangat penting dalam niat shalat tarawih. Ikhlas berarti melakukan sesuatu hanya karena Allah SWT, tanpa mengharapkan pujian atau balasan dari manusia. Ikhlas juga berarti tidak menyekutukan Allah SWT dengan sesuatu apapun dalam ibadah kita.

  • Murni karena Allah SWT

    Dalam niat shalat tarawih, kita harus ikhlas melakukannya hanya karena Allah SWT. Kita tidak boleh mengharapkan pujian atau balasan dari manusia, karena hal tersebut dapat merusak keikhlasan kita.

  • Tidak riya’

    Riya’ adalah sifat ingin dipuji atau dihargai oleh manusia. Dalam niat shalat tarawih, kita harus menghindari sifat riya’. Kita harus ikhlas melakukannya hanya karena Allah SWT, tanpa mengharapkan pengakuan dari orang lain.

  • Mengharapkan pahala dari Allah SWT

    Meskipun kita ikhlas melakukan shalat tarawih, kita tetap boleh mengharapkan pahala dari Allah SWT. Namun, harapan pahala ini tidak boleh menjadi tujuan utama kita dalam melakukan shalat tarawih. Tujuan utama kita haruslah untuk beribadah kepada Allah SWT dan mendekatkan diri kepada-Nya.

  • Tidak membandingkan dengan orang lain

    Dalam niat shalat tarawih, kita juga harus menghindari sifat membandingkan diri dengan orang lain. Kita tidak boleh merasa lebih baik atau lebih buruk dari orang lain karena kita shalat tarawih lebih banyak atau lebih sedikit dari mereka. Yang terpenting adalah kita ikhlas melakukannya sesuai dengan kemampuan kita.

Dengan memperhatikan aspek-aspek ikhlas dalam niat shalat tarawih, kita dapat meningkatkan kualitas ibadah kita dan mendapatkan pahala yang lebih besar dari Allah SWT.

Sesuai sunnah

Sholat tarawih merupakan ibadah sunnah yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan pada bulan Ramadhan. Niat sholat tarawih yang sesuai sunnah menjadi salah satu aspek penting dalam melaksanakan ibadah ini. Sesuai sunnah artinya sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW, baik dari segi tata cara maupun waktu pelaksanaannya.

Niat sholat tarawih yang sesuai sunnah memiliki beberapa keutamaan, di antaranya:

  • Mendapatkan pahala yang lebih besar
  • Ibadah lebih diterima oleh Allah SWT
  • Mendapat syafaat dari Rasulullah SAW

Untuk membuat niat sholat tarawih sesuai sunnah, perlu memperhatikan beberapa hal, di antaranya:

  • Melaksanakan sholat tarawih pada waktu yang disunnahkan, yaitu setelah sholat Isya hingga menjelang waktu sholat Subuh
  • Meniatkan sholat tarawih karena Allah SWT, bukan karena ingin dipuji atau dihargai oleh manusia
  • Mengikuti tata cara sholat tarawih sesuai sunnah Rasulullah SAW, seperti jumlah rakaat, bacaan, dan gerakan

Dengan memperhatikan aspek-aspek tersebut, insya Allah niat sholat tarawih kita akan sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW dan ibadah kita akan lebih bermakna serta mendapat pahala yang lebih besar dari Allah SWT.

Tepat waktu

Dalam beribadah, tepat waktu merupakan salah satu aspek yang sangat penting. Begitu juga dalam melaksanakan shalat tarawih, tepat waktu menjadi salah satu aspek yang sangat berpengaruh pada niat kita dalam melaksanakan ibadah tersebut.

Tepat waktu dalam shalat tarawih berarti melaksanakan shalat tarawih pada waktu yang telah ditentukan, yaitu setelah shalat Isya hingga menjelang waktu shalat Subuh. Melaksanakan shalat tarawih pada waktu yang tepat akan membuat niat kita menjadi lebih kuat dan ibadah kita menjadi lebih bermakna.

Sebaliknya, jika kita melaksanakan shalat tarawih tidak pada waktu yang tepat, maka niat kita akan menjadi lemah dan ibadah kita akan menjadi kurang bermakna. Hal ini karena shalat tarawih yang dilaksanakan pada waktu yang tidak tepat sudah tidak sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW.

Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk melaksanakan shalat tarawih pada waktu yang tepat. Dengan melaksanakan shalat tarawih pada waktu yang tepat, kita dapat meningkatkan kualitas ibadah kita dan mendapatkan pahala yang lebih besar dari Allah SWT.

Berjamaah

Berjamaah merupakan salah satu aspek penting dalam niat shalat tarawih. Berjamaah berarti melaksanakan shalat tarawih secara bersama-sama dengan orang lain. Melaksanakan shalat tarawih berjamaah memiliki banyak keutamaan, di antaranya:

  • Mendapatkan pahala yang lebih besar

    Sholat tarawih yang dilaksanakan secara berjamaah akan mendapatkan pahala yang lebih besar dibandingkan dengan shalat tarawih yang dilaksanakan secara sendiri-sendiri. Hal ini berdasarkan hadits Rasulullah SAW yang mengatakan, “Shalat berjamaah itu lebih utama dua puluh tujuh derajat daripada shalat sendirian.” (HR. Bukhari dan Muslim)

  • Lebih khusyuk dan fokus

    Melaksanakan shalat tarawih berjamaah dapat membuat kita lebih khusyuk dan fokus dalam beribadah. Hal ini karena kita akan terbawa oleh semangat kebersamaan dan kekhusyukan orang-orang di sekitar kita.

  • Mempererat ukhuwah Islamiyah

    Melaksanakan shalat tarawih berjamaah dapat mempererat ukhuwah Islamiyah atau persaudaraan sesama umat Islam. Hal ini karena kita akan bertemu dan berinteraksi dengan sesama umat Islam dalam suasana yang penuh kekeluargaan dan kebersamaan.

Dengan memperhatikan aspek berjamaah dalam niat shalat tarawih, kita dapat meningkatkan kualitas ibadah kita dan mendapatkan pahala yang lebih besar dari Allah SWT. Selain itu, kita juga dapat mempererat ukhuwah Islamiyah dan saling mendukung dalam beribadah.

Khushu’

Dalam melaksanakan shalat tarawih, khushu’ merupakan salah satu aspek penting yang perlu diperhatikan. Khushu’ berarti rendah hati, tawadhu’, dan penuh penghayatan dalam beribadah. Khushu’ sangat berpengaruh terhadap niat shalat tarawih karena dapat memperkuat dan meningkatkan kualitas ibadah kita.

Niat shalat tarawih yang didasari oleh khushu’ akan membuat kita lebih fokus dan konsentrasi dalam beribadah. Kita tidak akan mudah terganggu oleh hal-hal di sekitar kita dan dapat lebih meresapi setiap gerakan dan bacaan shalat. Dengan demikian, ibadah shalat tarawih kita akan menjadi lebih bermakna dan mendapatkan pahala yang lebih besar dari Allah SWT.

Selain itu, khushu’ juga dapat membantu kita untuk lebih ikhlas dalam beribadah. Kita tidak akan mudah terpengaruh oleh pujian atau pandangan orang lain, karena fokus utama kita adalah untuk beribadah kepada Allah SWT. Dengan demikian, niat shalat tarawih kita akan menjadi lebih murni dan tidak ternodai oleh kepentingan duniawi.

Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk memperhatikan aspek khushu’ dalam niat shalat tarawih. Dengan menjaga kekhusyukan kita dalam beribadah, kita dapat meningkatkan kualitas ibadah kita dan mendapatkan pahala yang lebih besar dari Allah SWT. Selain itu, khushu’ juga dapat membantu kita untuk lebih ikhlas dalam beribadah dan memperkuat hubungan kita dengan Allah SWT.

Mengikuti Imam

Dalam shalat tarawih, mengikuti imam merupakan salah satu aspek penting yang berkaitan erat dengan niat shalat tarawih. Mengikuti imam berarti melaksanakan shalat tarawih dengan cara mengikuti gerakan dan bacaan imam. Hal ini sangat penting karena shalat tarawih merupakan shalat berjamaah, dimana terdapat seorang imam yang memimpin shalat dan diikuti oleh makmum.

Niat shalat tarawih yang benar harus disertai dengan niat untuk mengikuti imam. Hal ini karena shalat tarawih berjamaah merupakan salah satu bentuk ibadah yang sangat dianjurkan dalam Islam. Dengan mengikuti imam, kita dapat melaksanakan shalat tarawih dengan lebih tertib dan teratur. Selain itu, mengikuti imam juga dapat membantu kita untuk lebih fokus dan konsentrasi dalam beribadah.

Dalam praktiknya, mengikuti imam dalam shalat tarawih dapat dilakukan dengan cara memperhatikan gerakan dan bacaan imam. Kita harus mengikuti setiap gerakan dan bacaan imam dengan benar, baik dalam gerakan rukuk, sujud, maupun gerakan lainnya. Selain itu, kita juga harus memperhatikan bacaan imam, baik dalam membaca surat Al-Fatihah maupun bacaan lainnya. Dengan mengikuti imam dengan benar, kita dapat melaksanakan shalat tarawih dengan baik dan sempurna.

Dengan memahami hubungan antara mengikuti imam dan niat shalat tarawih, kita dapat meningkatkan kualitas ibadah kita. Kita dapat melaksanakan shalat tarawih dengan lebih tertib, teratur, dan fokus. Selain itu, mengikuti imam juga dapat membantu kita untuk lebih ikhlas dalam beribadah dan mendapatkan pahala yang lebih besar dari Allah SWT.

Niat karena Allah

Dalam niat shalat tarawih, aspek niat karena Allah memegang peranan yang sangat penting. Niat karena Allah berarti melakukan shalat tarawih semata-mata untuk mencari ridha Allah SWT, bukan karena ingin dipuji atau dihargai oleh manusia.

  • Ikhlas

    Ikhlas merupakan inti dari niat karena Allah. Dalam melaksanakan shalat tarawih, kita harus ikhlas melakukannya hanya karena Allah SWT, tanpa mengharapkan pujian atau balasan dari manusia.

  • Mengharap pahala dari Allah SWT

    Meskipun kita niat karena Allah, kita tetap boleh mengharapkan pahala dari Allah SWT. Namun, harapan pahala ini tidak boleh menjadi tujuan utama kita dalam melaksanakan shalat tarawih. Tujuan utama kita haruslah untuk beribadah kepada Allah SWT dan mendekatkan diri kepada-Nya.

  • Menjauhi riya’

    Riya’ adalah sifat ingin dipuji atau dihargai oleh manusia. Dalam niat shalat tarawih, kita harus menghindari sifat riya’. Kita harus niat karena Allah SWT, tanpa mengharapkan pengakuan dari orang lain.

  • Mengikuti tuntunan Rasulullah SAW

    Niat karena Allah juga berarti mengikuti tuntunan Rasulullah SAW dalam melaksanakan shalat tarawih. Kita harus melaksanakan shalat tarawih sesuai dengan cara yang diajarkan oleh Rasulullah SAW, baik dari segi tata cara maupun waktu pelaksanaannya.

Dengan memperhatikan aspek niat karena Allah dalam niat shalat tarawih, kita dapat meningkatkan kualitas ibadah kita dan mendapatkan pahala yang lebih besar dari Allah SWT. Selain itu, niat karena Allah juga dapat membantu kita untuk lebih ikhlas dalam beribadah dan terhindar dari sifat riya’.

Mengharap pahala

Dalam niat shalat tarawih, mengharapkan pahala dari Allah SWT merupakan salah satu aspek yang penting. Mengharapkan pahala berarti melakukan shalat tarawih dengan tujuan untuk mendapatkan pahala dari Allah SWT, bukan karena ingin dipuji atau dihargai oleh manusia.

Mengharapkan pahala dapat menjadi motivasi bagi kita untuk melaksanakan shalat tarawih dengan lebih semangat dan khusyuk. Ketika kita mengharapkan pahala, kita akan lebih fokus dalam beribadah dan berusaha untuk melaksanakan shalat tarawih dengan sebaik mungkin. Selain itu, mengharapkan pahala juga dapat membantu kita untuk tetap istiqomah dalam melaksanakan shalat tarawih, meskipun kita merasa lelah atau malas.

Dalam praktiknya, mengharapkan pahala dalam niat shalat tarawih dapat dilakukan dengan cara mengingat keutamaan dan pahala yang akan kita dapatkan dari Allah SWT. Kita dapat merenungkan pahala yang berlipat ganda, ampunan dosa, dan derajat yang tinggi yang akan kita peroleh dari Allah SWT jika kita melaksanakan shalat tarawih dengan ikhlas dan khusyuk.

Dengan memahami hubungan antara mengharapkan pahala dan niat shalat tarawih, kita dapat meningkatkan kualitas ibadah kita dan mendapatkan pahala yang lebih besar dari Allah SWT. Selain itu, mengharapkan pahala juga dapat membantu kita untuk lebih semangat dan istiqomah dalam melaksanakan shalat tarawih.

Menjauhi riya’

Dalam niat shalat tarawih, menjauhi riya’ merupakan salah satu aspek yang sangat penting. Riya’ adalah sifat ingin dipuji atau dihargai oleh manusia. Dalam melaksanakan shalat tarawih, kita harus menghindari sifat riya’. Kita harus niat karena Allah SWT, tanpa mengharapkan pengakuan dari orang lain.

Menjauhi riya’ sangat penting dalam niat shalat tarawih karena dapat merusak nilai ibadah kita. Jika kita melaksanakan shalat tarawih dengan tujuan untuk dipuji atau dihargai oleh manusia, maka pahala ibadah kita akan berkurang. Bahkan, jika kita terlalu fokus pada riya’, bisa jadi ibadah kita menjadi tidak diterima oleh Allah SWT.

Dalam praktiknya, menjauhi riya’ dalam niat shalat tarawih dapat dilakukan dengan cara tidak mengumumkan atau menceritakan kepada orang lain bahwa kita akan melaksanakan shalat tarawih. Kita juga tidak perlu memperlihatkan ibadah kita kepada orang lain, seperti dengan sengaja shalat di tempat yang ramai atau memakai pakaian yang bagus saat shalat. Yang terpenting adalah kita melaksanakan shalat tarawih dengan ikhlas karena Allah SWT.

Dengan memahami hubungan antara menjauhi riya’ dan niat shalat tarawih, kita dapat meningkatkan kualitas ibadah kita dan mendapatkan pahala yang lebih besar dari Allah SWT. Selain itu, menjauhi riya’ juga dapat membantu kita untuk lebih fokus dalam beribadah dan terhindar dari sifat sombong.

Mengikuti tuntunan Rasulullah SAW

Mengikuti tuntunan Rasulullah SAW merupakan salah satu aspek penting dalam niat shalat tarawih. Rasulullah SAW telah mengajarkan tata cara shalat tarawih yang benar, baik dari segi waktu pelaksanaan, jumlah rakaat, hingga bacaan-bacaannya. Dengan mengikuti tuntunan Rasulullah SAW, kita dapat melaksanakan shalat tarawih sesuai dengan sunnah dan mendapatkan pahala yang lebih besar.

  • Tata cara pelaksanaan

    Rasulullah SAW melaksanakan shalat tarawih dengan cara yang sederhana dan tidak berlama-lama. Beliau biasanya melaksanakan shalat tarawih sebanyak 8 rakaat, ditambah dengan 3 rakaat witir. Waktu pelaksanaan shalat tarawih adalah setelah shalat Isya hingga menjelang waktu shalat Subuh.

  • Jumlah rakaat

    Jumlah rakaat shalat tarawih yang disunnahkan adalah 8 rakaat, ditambah dengan 3 rakaat witir. Rasulullah SAW biasanya melaksanakan shalat tarawih dengan jumlah rakaat tersebut, dan beliau menganjurkan umatnya untuk mengikutinya.

  • Bacaan-bacaan

    Rasulullah SAW membaca surat-surat pendek dalam shalat tarawih. Beliau juga membaca doa-doa tertentu setelah selesai shalat tarawih. Dengan membaca surat-surat dan doa-doa tersebut, kita dapat lebih khusyuk dan meresapi makna shalat tarawih.

  • Niat yang benar

    Niat yang benar dalam shalat tarawih adalah mengharap ridha Allah SWT dan mengikuti tuntunan Rasulullah SAW. Kita harus melaksanakan shalat tarawih karena Allah SWT, bukan karena ingin dipuji atau dihargai oleh manusia.

Dengan mengikuti tuntunan Rasulullah SAW dalam niat shalat tarawih, kita dapat meningkatkan kualitas ibadah kita dan mendapatkan pahala yang lebih besar. Selain itu, kita juga dapat lebih memahami makna dan hikmah dari shalat tarawih, sehingga ibadah kita menjadi lebih bermakna dan membawa manfaat bagi diri kita sendiri dan orang lain.

Tanya Jawab tentang Niat Shalat Tarawih

Tanya jawab berikut ini akan mengulas berbagai pertanyaan umum dan kesalahpahaman terkait niat shalat tarawih. Dengan memahami aspek-aspek penting dalam niat shalat tarawih, kita dapat meningkatkan kualitas ibadah dan memperoleh pahala yang berlimpah.

Pertanyaan 1: Apa itu niat dalam shalat tarawih?

Niat adalah keinginan dalam hati untuk melaksanakan shalat tarawih karena Allah SWT. Niat yang benar menjadi dasar diterimanya ibadah kita.

Pertanyaan 2: Bagaimana cara membuat niat yang benar?

Niat yang benar dibuat dengan mengucapkan dalam hati, “Aku berniat shalat sunnah tarawih dua rakaat karena Allah Ta’ala.”

Pertanyaan 3: Apakah niat harus diucapkan secara lisan?

Tidak, niat cukup diucapkan dalam hati. Namun, disunnahkan untuk membacanya secara perlahan agar lebih meresap.

Pertanyaan 4: Apa saja aspek penting dalam niat shalat tarawih?

Aspek penting dalam niat shalat tarawih meliputi ikhlas, sesuai sunnah, tepat waktu, berjamaah, khusyuk, mengikuti imam, mengharap pahala, dan menjauhi riya’.

Pertanyaan 5: Mengapa niat mengikuti imam penting?

Karena shalat tarawih adalah ibadah berjamaah, maka mengikuti imam sangat penting untuk menjaga ketertiban dan kekhusyukan.

Pertanyaan 6: Apa yang harus dilakukan jika lupa niat?

Jika lupa niat di awal shalat, maka batallah shalat tersebut. Namun, jika lupa niat di tengah shalat, maka shalat tetap dianggap sah, tetapi pahalanya berkurang.

Kesimpulan:
Dengan memahami dan mengamalkan niat shalat tarawih yang benar, kita dapat memaksimalkan pahala dan manfaat dari ibadah ini. Niat yang ikhlas, sesuai sunnah, dan diikuti dengan tindakan yang khusyuk akan mengantarkan kita pada kedekatan dengan Allah SWT.

Menuju Bagian Berikutnya:
Setelah membahas niat shalat tarawih, kita akan melanjutkan pembahasan tentang tata cara pelaksanaan shalat tarawih yang sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW.

Tips Melaksanakan Niat Shalat Tarawih

Niat merupakan aspek krusial dalam shalat tarawih. Berikut beberapa tips untuk menyempurnakan niat Anda:

1. Ikhlaskan Hati
Niatkan shalat tarawih hanya karena Allah SWT, bukan karena ingin dipuji atau dihargai manusia.

2. Sesuai Sunnah
Ikutilah tata cara shalat tarawih sesuai tuntunan Rasulullah SAW, baik jumlah rakaat, bacaan, maupun gerakannya.

3. Tepat Waktu
Laksanakan shalat tarawih pada waktu yang disunnahkan, yaitu setelah shalat Isya hingga menjelang waktu shalat Subuh.

4. Berjamaah
Shalat tarawih berjamaah dapat meningkatkan pahala dan mempererat ukhuwah Islamiyah.

5. Khusyuk
Fokuslah pada ibadah Anda, jauhkan pikiran dari gangguan luar.

6. Ikuti Imam
Dalam shalat tarawih berjamaah, ikutilah gerakan dan bacaan imam dengan baik.

Dengan mengamalkan tips ini, niat Anda dalam shalat tarawih akan semakin kuat dan berkualitas. Hal ini akan berdampak pada penerimaan ibadah Anda di sisi Allah SWT.

Setelah memahami tips untuk menyempurnakan niat shalat tarawih, kita akan melanjutkan pembahasan mengenai tata cara pelaksanaan shalat tarawih yang sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW.

Kesimpulan

Pemahaman yang komprehensif tentang “niat shalat tarawih” sangat penting untuk memaksimalkan ibadah kita selama bulan Ramadhan. Dengan memahami berbagai aspek niat, kita dapat melaksanakan shalat tarawih dengan lebih bermakna dan mendapatkan pahala yang berlimpah. Beberapa poin utama yang telah kita bahas antara lain:

  • Niat shalat tarawih harus didasari oleh keikhlasan, sesuai dengan sunnah, dilakukan tepat waktu, dan berjamaah.
  • Khusyuk, mengikuti imam, mengharapkan pahala, dan menjauhi riya’ juga merupakan aspek penting dalam niat shalat tarawih.
  • Dengan mengimplementasikan niat yang benar, kita dapat meningkatkan kualitas shalat tarawih kita dan memperoleh ridha Allah SWT.

Marilah kita jadikan bulan Ramadhan ini sebagai momentum untuk memperbaiki kualitas ibadah kita, dimulai dengan menyempurnakan niat shalat tarawih kita. Dengan niat yang tulus dan ibadah yang khusyuk, semoga kita dapat meraih ampunan dosa, derajat yang tinggi, dan keberkahan yang melimpah dari Allah SWT.

Youtube Video:



Artikel Terkait

Bagikan:

jurnal

Saya adalah seorang penulis yang sudah berpengalaman lebih dari 5 tahun. Hobi saya menulis artikel yang bermanfaat untuk teman-teman yang membaca artikel saya.

Artikel Terbaru