Niat Shalat Tarawih Dan Witir

jurnal


Niat Shalat Tarawih Dan Witir

Niat shalat tarawih dan witir adalah suatu ungkapan yang diucapkan sebelum melaksanakan shalat tarawih dan witir. Niat ini bertujuan untuk mengarahkan hati dan pikiran agar ibadah yang akan dilaksanakan sesuai dengan tuntunan syariat.

Mengerjakan shalat tarawih dan witir memiliki banyak manfaat, diantaranya adalah dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT, memperoleh pahala yang berlipat ganda, dan sebagai bentuk rasa syukur atas segala nikmat yang telah diberikan.

Dalam sejarah Islam, shalat tarawih dan witir telah mengalami perkembangan. Pada zaman Rasulullah SAW, shalat tarawih dilaksanakan secara berjamaah di masjid. Namun, seiring berjalannya waktu, shalat tarawih mulai dilaksanakan secara individu di rumah masing-masing.

Niat Shalat Tarawih dan Witir

Niat merupakan aspek penting dalam shalat tarawih dan witir. Niat ini menjadi penentu sah atau tidaknya ibadah yang dilakukan. Ada beberapa aspek penting yang perlu diperhatikan dalam niat shalat tarawih dan witir, yaitu:

  • Waktu
  • Tempat
  • Ibadah yang diniatkan
  • Jumlah rakaat
  • Cara pelaksanaan
  • Ikhlas
  • Kehadiran hati
  • Mengikuti sunnah Rasulullah SAW
  • Niat karena Allah SWT
  • Berharap pahala dari Allah SWT

Setiap aspek tersebut saling berkaitan dan melengkapi. Niat yang benar dan sesuai dengan tuntunan syariat akan menjadikan shalat tarawih dan witir yang dikerjakan menjadi ibadah yang diterima oleh Allah SWT. Oleh karena itu, penting bagi setiap muslim untuk memahami dan memperhatikan aspek-aspek penting dalam niat shalat tarawih dan witir agar ibadah yang dilakukan dapat dilaksanakan dengan baik dan benar.

Waktu

Waktu merupakan salah satu aspek penting dalam niat shalat tarawih dan witir. Waktu yang tepat untuk melaksanakan shalat tarawih adalah setelah shalat Isya dan sebelum masuk waktu shalat Subuh. Adapun waktu pelaksanaan shalat witir adalah setelah shalat tarawih atau pada sepertiga malam terakhir.

  • Awal Waktu

    Waktu awal shalat tarawih adalah setelah shalat Isya. Sedangkan waktu awal shalat witir adalah setelah shalat tarawih atau pada sepertiga malam terakhir.

  • Akhir Waktu

    Waktu akhir shalat tarawih adalah sebelum masuk waktu shalat Subuh. Sedangkan waktu akhir shalat witir adalah sebelum masuk waktu shalat Subuh.

  • Waktu Terbaik

    Waktu terbaik untuk melaksanakan shalat tarawih adalah pada sepertiga malam terakhir. Sedangkan waktu terbaik untuk melaksanakan shalat witir adalah pada sepertiga malam terakhir.

  • Hukum Mengerjakan di Luar Waktu

    Jika shalat tarawih atau witir dikerjakan di luar waktunya, maka hukumnya adalah makruh. Namun, jika dikerjakan karena udzur syar’i, maka hukumnya adalah sah.

Dengan memperhatikan waktu yang tepat dalam melaksanakan shalat tarawih dan witir, diharapkan ibadah yang kita lakukan dapat lebih optimal dan sesuai dengan tuntunan syariat.

Tempat

Tempat merupakan salah satu aspek penting dalam niat shalat tarawih dan witir. Tempat yang dimaksud dalam konteks ini adalah tempat di mana shalat tarawih dan witir dilaksanakan. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait dengan tempat dalam niat shalat tarawih dan witir, di antaranya:

  • Masjid

    Tempat yang paling utama untuk melaksanakan shalat tarawih dan witir adalah di masjid. Hal ini karena masjid merupakan tempat yang suci dan merupakan tempat berkumpulnya umat Islam untuk beribadah. Selain itu, shalat tarawih dan witir yang dilaksanakan di masjid biasanya lebih berjamaah dan lebih terasa kekhusyukannya.

  • Rumah

    Selain di masjid, shalat tarawih dan witir juga dapat dilaksanakan di rumah. Hal ini diperbolehkan apabila ada udzur syar’i yang menghalangi untuk melaksanakan shalat di masjid, seperti sakit, hujan deras, atau jarak ke masjid yang jauh.

  • Tempat Lainnya

    Selain di masjid dan rumah, shalat tarawih dan witir juga dapat dilaksanakan di tempat-tempat lain, seperti kantor, sekolah, atau lapangan. Hal ini diperbolehkan apabila tidak memungkinkan untuk melaksanakan shalat di masjid atau rumah.

  • Syarat Tempat

    Tempat yang digunakan untuk melaksanakan shalat tarawih dan witir harus memenuhi beberapa syarat, di antaranya:

    • Bersih dari najis
    • Suci dari hadas
    • Tidak bergambar atau tulisan yang diharamkan
    • Tidak ada penghalang yang menghalangi sujud

Dengan memperhatikan aspek tempat dalam niat shalat tarawih dan witir, diharapkan ibadah yang kita lakukan dapat lebih optimal dan sesuai dengan tuntunan syariat.

Ibadah yang Diniatkan

Ibadah yang diniatkan merupakan salah satu aspek penting dalam niat shalat tarawih dan witir. Ibadah yang diniatkan adalah ibadah yang menjadi tujuan utama dalam melaksanakan shalat tarawih dan witir. Dalam konteks ini, ibadah yang diniatkan adalah shalat tarawih dan witir itu sendiri.

Niat shalat tarawih dan witir haruslah diniatkan untuk melaksanakan shalat tarawih dan witir. Jika niat shalat tarawih dan witir tidak diniatkan, maka shalat tarawih dan witir yang dilaksanakan tidak akan sah. Hal ini karena niat merupakan salah satu rukun shalat yang harus dipenuhi agar shalat menjadi sah.

Contoh ibadah yang diniatkan dalam niat shalat tarawih dan witir adalah sebagai berikut:

  • Niat shalat tarawih: “Saya niat shalat tarawih dua rakaat karena Allah Ta’ala”
  • Niat shalat witir: “Saya niat shalat witir satu rakaat karena Allah Ta’ala”

Dengan memahami hubungan antara ibadah yang diniatkan dan niat shalat tarawih dan witir, diharapkan kita dapat melaksanakan shalat tarawih dan witir dengan benar dan sesuai dengan tuntunan syariat. Dengan demikian, ibadah shalat tarawih dan witir yang kita lakukan dapat diterima oleh Allah Ta’ala dan bernilai pahala yang besar.

Jumlah rakaat

Jumlah rakaat merupakan salah satu aspek penting dalam niat shalat tarawih dan witir. Jumlah rakaat dalam shalat tarawih dan witir menentukan sah atau tidaknya ibadah yang dilakukan. Dalam konteks ini, jumlah rakaat yang diniatkan harus sesuai dengan jumlah rakaat yang sebenarnya dilaksanakan.

Jika jumlah rakaat yang diniatkan tidak sesuai dengan jumlah rakaat yang dilaksanakan, maka shalat tarawih dan witir yang dilaksanakan tidak sah. Misalnya, jika seseorang berniat shalat tarawih dua rakaat, tetapi melaksanakan shalat tarawih tiga rakaat, maka shalat tarawih tersebut tidak sah. Begitu pula jika seseorang berniat shalat witir satu rakaat, tetapi melaksanakan shalat witir dua rakaat, maka shalat witir tersebut tidak sah.

Dengan memahami hubungan antara jumlah rakaat dan niat shalat tarawih dan witir, diharapkan kita dapat melaksanakan shalat tarawih dan witir dengan benar dan sesuai dengan tuntunan syariat. Dengan demikian, ibadah shalat tarawih dan witir yang kita lakukan dapat diterima oleh Allah Ta’ala dan bernilai pahala yang besar.

Cara Pelaksanaan

Cara pelaksanaan merupakan salah satu aspek penting dalam niat shalat tarawih dan witir. Cara pelaksanaan yang benar akan menentukan sah atau tidaknya shalat yang dikerjakan. Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam cara pelaksanaan shalat tarawih dan witir:

  • Niat

    Niat merupakan hal yang paling penting dalam shalat. Niat harus dilakukan sebelum memulai shalat dan harus sesuai dengan shalat yang akan dikerjakan. Niat shalat tarawih dan witir adalah: “Saya niat shalat tarawih/witr sunnah karena Allah Ta’ala”.

  • Rakaat

    Shalat tarawih terdiri dari 8, 12, atau 20 rakaat, sedangkan shalat witir terdiri dari 1, 3, atau 5 rakaat. Jumlah rakaat yang dikerjakan harus sesuai dengan niat yang telah diucapkan.

  • Tata Cara

    Tata cara shalat tarawih dan witir pada dasarnya sama dengan shalat sunnah lainnya. Perbedaannya terletak pada jumlah rakaat dan niat yang diucapkan. Shalat tarawih dikerjakan secara berjamaah di masjid, sedangkan shalat witir dapat dikerjakan secara berjamaah atau sendiri di rumah.

  • Waktu Pelaksanaan

    Shalat tarawih dikerjakan setelah shalat Isya dan sebelum masuk waktu shalat Subuh. Sedangkan shalat witir dikerjakan setelah shalat tarawih atau pada sepertiga malam terakhir.

Dengan memperhatikan cara pelaksanaan shalat tarawih dan witir dengan benar, diharapkan ibadah yang kita lakukan dapat diterima oleh Allah Ta’ala dan bernilai pahala yang besar.

Ikhlas

Ikhlas merupakan salah satu aspek penting dalam niat shalat tarawih dan witir. Ikhlas berarti melakukan ibadah semata-mata karena Allah SWT, tanpa mengharapkan pujian atau balasan dari manusia.

  • Niat yang Benar

    Ikhlas dalam niat shalat tarawih dan witir berarti diniatkan hanya karena Allah SWT, bukan karena ingin dipuji atau dihormati oleh orang lain. Niat yang ikhlas akan membuat ibadah kita lebih bernilai di sisi Allah SWT.

  • Tidak Riya

    Ikhlas dalam shalat tarawih dan witir juga berarti tidak riya, yaitu tidak melakukan ibadah untuk pamer atau mencari perhatian orang lain. Ibadah yang dilakukan dengan ikhlas adalah ibadah yang dilakukan secara sembunyi-sembunyi dan tidak diketahui oleh orang lain.

  • Mengharap Pahala dari Allah SWT

    Ikhlas dalam shalat tarawih dan witir juga berarti mengharapkan pahala hanya dari Allah SWT, bukan dari manusia. Pahala dari Allah SWT adalah pahala yang abadi dan tidak akan pernah hilang.

  • Tidak Mencari Pujian

    Ikhlas dalam shalat tarawih dan witir juga berarti tidak mencari pujian atau sanjungan dari orang lain. Pujian dari manusia tidak akan membuat ibadah kita lebih bernilai di sisi Allah SWT.

Dengan memahami aspek ikhlas dalam niat shalat tarawih dan witir, diharapkan ibadah yang kita lakukan dapat lebih bernilai di sisi Allah SWT. Ikhlas merupakan salah satu kunci untuk mendapatkan pahala yang besar dari Allah SWT.

Kehadiran Hati

Kehadiran hati merupakan salah satu aspek penting dalam niat shalat tarawih dan witir. Kehadiran hati berarti kita benar-benar fokus dan khusyuk dalam melaksanakan shalat, sehingga hati kita hadir dan tidak terlintas pikiran-pikiran yang mengganggu.

Kehadiran hati sangat penting dalam niat shalat tarawih dan witir karena akan mempengaruhi kualitas ibadah kita. Jika hati kita hadir, maka shalat kita akan lebih bermakna dan bernilai di sisi Allah SWT. Sebaliknya, jika hati kita tidak hadir, maka shalat kita hanya akan menjadi gerakan fisik semata dan tidak akan mendapatkan pahala yang maksimal.

Ada beberapa cara yang dapat kita lakukan untuk meningkatkan kehadiran hati dalam shalat tarawih dan witir, di antaranya:

  • Niat yang benar dan ikhlas
  • Memahami bacaan dan gerakan shalat
  • Menyingkirkan pikiran-pikiran yang mengganggu
  • Berusaha khusyuk dan fokus dalam shalat

Dengan meningkatkan kehadiran hati dalam shalat tarawih dan witir, diharapkan ibadah kita akan lebih bermakna dan bernilai di sisi Allah SWT. Kehadiran hati merupakan salah satu kunci untuk mendapatkan pahala yang besar dari Allah SWT.

Mengikuti Sunnah Rasulullah SAW

Dalam melaksanakan shalat tarawih dan witir, sangat penting untuk mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Dengan mengikuti sunnah Rasulullah SAW, kita dapat memastikan bahwa ibadah kita sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW dan bernilai di sisi Allah SWT.

  • Niat yang Benar

    Ketika Rasulullah SAW melaksanakan shalat tarawih, beliau selalu berniat untuk melaksanakan shalat sunnah tarawih. Niat ini harus diikuti oleh kita ketika melaksanakan shalat tarawih, yaitu niat untuk melaksanakan shalat sunnah tarawih karena Allah SWT.

  • Jumlah Rakaat

    Rasulullah SAW melaksanakan shalat tarawih sebanyak 8 rakaat setiap malam. Jumlah rakaat ini dapat ditambah atau dikurangi sesuai dengan kemampuan masing-masing, tetapi disunnahkan untuk mengikuti jumlah rakaat yang dilaksanakan Rasulullah SAW.

  • Tata Cara Pelaksanaan

    Tata cara pelaksanaan shalat tarawih yang dilakukan Rasulullah SAW, di antaranya adalah membaca surat Al-Fatihah dan surat pendek pada setiap rakaat, serta melakukan witir setelah shalat tarawih. Tata cara pelaksanaan ini disunnahkan untuk diikuti oleh kita ketika melaksanakan shalat tarawih.

  • Waktu Pelaksanaan

    Rasulullah SAW melaksanakan shalat tarawih setelah shalat Isya. Waktu pelaksanaan ini disunnahkan untuk diikuti oleh kita ketika melaksanakan shalat tarawih.

Dengan mengikuti sunnah Rasulullah SAW dalam melaksanakan shalat tarawih dan witir, kita dapat memperoleh banyak manfaat, seperti mendapatkan pahala yang berlimpah, meningkatkan kedekatan dengan Rasulullah SAW, dan menjadikan ibadah kita lebih berkualitas. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk senantiasa mengikuti sunnah Rasulullah SAW dalam melaksanakan shalat tarawih dan witir.

Niat karena Allah SWT

Dalam melaksanakan shalat tarawih dan witir, niat yang paling utama adalah karena Allah SWT. Niat karena Allah SWT berarti kita melaksanakan shalat semata-mata untuk mencari ridha Allah SWT, tanpa mengharapkan pujian atau balasan dari manusia.

  • Ikhlas

    Ikhlas merupakan bagian penting dari niat karena Allah SWT. Ikhlas berarti kita melaksanakan shalat dengan hati yang bersih, tanpa ada keinginan untuk dilihat atau dipuji oleh orang lain.

  • Tawadhu

    Tawadhu berarti rendah hati dan tidak merasa lebih baik dari orang lain. Ketika melaksanakan shalat, kita harus memiliki sikap tawadhu dan menyadari bahwa kita hanyalah hamba Allah SWT yang lemah dan penuh dosa.

  • Mengharap Ridha Allah SWT

    Niat karena Allah SWT juga berarti kita mengharapkan ridha Allah SWT atas ibadah kita. Ridha Allah SWT adalah tujuan utama dari setiap ibadah yang kita lakukan.

  • Meneladani Rasulullah SAW

    Rasulullah SAW selalu melaksanakan shalat dengan niat karena Allah SWT. Beliau senantiasa ikhlas, tawadhu, dan mengharapkan ridha Allah SWT dalam setiap ibadahnya. Kita harus meneladani Rasulullah SAW dalam melaksanakan shalat, termasuk dalam hal niat.

Dengan melaksanakan shalat tarawih dan witir dengan niat karena Allah SWT, kita akan memperoleh banyak manfaat. Di antaranya adalah pahala yang berlimpah, kedekatan dengan Allah SWT, dan ketenangan hati. Oleh karena itu, marilah kita selalu memperbaiki niat kita dalam melaksanakan shalat tarawih dan witir.

Berharap Pahala dari Allah SWT

Dalam melaksanakan shalat tarawih dan witir, kita harus memiliki niat yang benar, yaitu niat karena Allah SWT dan mengharapkan pahala dari-Nya. Berharap pahala dari Allah SWT merupakan bagian penting dari niat shalat tarawih dan witir karena akan memengaruhi kualitas dan nilai ibadah kita.

  • Ibadah yang Ikhlas

    Berharap pahala dari Allah SWT akan membuat ibadah kita menjadi ikhlas, karena kita tidak mengharapkan pujian atau balasan dari manusia. Ibadah yang ikhlas adalah ibadah yang diterima dan dicintai oleh Allah SWT.

  • Meningkatkan Motivasi

    Berharap pahala dari Allah SWT akan meningkatkan motivasi kita dalam melaksanakan shalat tarawih dan witir. Ketika kita tahu bahwa setiap ibadah yang kita lakukan akan dibalas dengan pahala, kita akan lebih semangat dan bersungguh-sungguh dalam beribadah.

  • Menjadikan Shalat Lebih Bermakna

    Berharap pahala dari Allah SWT akan membuat shalat kita lebih bermakna. Ketika kita shalat dengan harapan mendapatkan pahala, kita akan lebih fokus dan khusyuk dalam shalat kita.

  • Mendapatkan Pahala yang Berlipat

    Shalat tarawih dan witir adalah ibadah sunnah yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Dengan melaksanakan shalat tarawih dan witir dengan niat yang benar, kita akan mendapatkan pahala yang berlipat dari Allah SWT.

Dengan demikian, sangat penting bagi kita untuk mengharapkan pahala dari Allah SWT dalam melaksanakan shalat tarawih dan witir. Berharap pahala dari Allah SWT akan menjadikan ibadah kita lebih ikhlas, meningkatkan motivasi kita, menjadikan shalat kita lebih bermakna, dan mendapatkan pahala yang berlipat dari Allah SWT.

Pertanyaan dan Jawaban tentang Niat Shalat Tarawih dan Witir

Berikut adalah beberapa pertanyaan dan jawaban tentang niat shalat tarawih dan witir:

Pertanyaan 1: Apa pengertian niat shalat tarawih dan witir?

Jawaban: Niat shalat tarawih dan witir adalah suatu ungkapan yang diucapkan sebelum melaksanakan shalat tarawih dan witir. Tujuannya untuk mengarahkan hati dan pikiran agar ibadah yang kita lakukan sesuai dengan tuntunan syariat.

Pertanyaan 2: Apakah niat shalat tarawih dan witir sama dengan shalat lainnya?

Jawaban: Ya, pada dasarnya niat shalat tarawih dan witir sama dengan shalat lainnya, yaitu diniatkan untuk melaksanakan shalat tertentu karena Allah SWT. Namun, yang membedakan adalah pada shalat tarawih dan witir, kita juga harus menentukan jumlah rakaat yang akan dikerjakan.

Pertanyaan 3: Kapan waktu yang tepat untuk mengucapkan niat shalat tarawih dan witir?

Jawaban: Niat shalat tarawih dan witir diucapkan sebelum memulai shalat, tepatnya setelah takbiratul ihram.

Pertanyaan 4: Apa saja hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mengucapkan niat shalat tarawih dan witir?

Jawaban: Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mengucapkan niat shalat tarawih dan witir adalah: waktu, tempat, ibadah yang diniatkan, jumlah rakaat, cara pelaksanaan, ikhlas, kehadiran hati, mengikuti sunnah Rasulullah SAW, dan berharap pahala dari Allah SWT.

Pertanyaan 5: Jika niat tidak diucapkan, apakah shalat tarawih dan witir tetap sah?

Jawaban: Tidak, shalat tarawih dan witir tidak sah jika niat tidak diucapkan. Niat adalah salah satu rukun shalat yang harus dipenuhi agar shalat menjadi sah.

Pertanyaan 6: Apa manfaat dari shalat tarawih dan witir yang dikerjakan dengan niat yang benar?

Jawaban: Shalat tarawih dan witir yang dikerjakan dengan niat yang benar akan memberikan banyak manfaat, di antaranya: mendekatkan diri kepada Allah SWT, memperoleh pahala yang berlipat ganda, dan sebagai bentuk rasa syukur atas segala nikmat yang telah diberikan.

Demikian beberapa pertanyaan dan jawaban tentang niat shalat tarawih dan witir. Semoga dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya niat dalam ibadah shalat tarawih dan witir. Selanjutnya, kita akan membahas tentang tata cara melaksanakan shalat tarawih dan witir.

Tips Melaksanakan Shalat Tarawih dan Witir dengan Benar

Pelaksanaan shalat tarawih dan witir yang sesuai dengan tuntunan syariat akan memberikan manfaat dan pahala yang besar bagi kita. Berikut adalah beberapa tips yang dapat kita lakukan untuk melaksanakan shalat tarawih dan witir dengan benar:

  1. Niat yang Benar
    Niat merupakan hal yang sangat penting dalam shalat tarawih dan witir. Niat harus diucapkan sebelum memulai shalat dan harus sesuai dengan shalat yang akan kita kerjakan.
  2. Waktu Pelaksanaan
    Shalat tarawih dilaksanakan setelah shalat Isya hingga sebelum masuk waktu shalat Subuh. Sedangkan shalat witir dilaksanakan setelah shalat tarawih atau pada sepertiga malam terakhir.
  3. Tempat Pelaksanaan
    Shalat tarawih dan witir dapat dilaksanakan di masjid, rumah, atau tempat lainnya yang bersih dan suci.
  4. Tata Cara Pelaksanaan
    Tata cara pelaksanaan shalat tarawih dan witir pada dasarnya sama dengan shalat sunnah lainnya. Perbedaannya terletak pada jumlah rakaat dan niat yang diucapkan.
  5. Jumlah Rakaat
    Shalat tarawih terdiri dari 8, 12, atau 20 rakaat, sedangkan shalat witir terdiri dari 1, 3, atau 5 rakaat.
  6. Ikhlas
    Shalat tarawih dan witir harus dilaksanakan dengan ikhlas karena Allah SWT, bukan karena ingin dipuji atau dihormati oleh orang lain.
  7. Kehadiran Hati
    Selama melaksanakan shalat tarawih dan witir, usahakan untuk selalu fokus dan khusyuk, serta menghindari pikiran-pikiran yang mengganggu.
  8. Mengikuti Sunnah Rasulullah SAW
    Dalam melaksanakan shalat tarawih dan witir, kita harus senantiasa mengikuti sunnah Rasulullah SAW, baik dari segi niat, jumlah rakaat, maupun tata cara pelaksanaannya.

Dengan melaksanakan shalat tarawih dan witir sesuai dengan tips di atas, Insya Allah ibadah kita akan lebih berkualitas dan bernilai di sisi Allah SWT. Semoga kita semua dapat melaksanakan shalat tarawih dan witir dengan sebaik-baiknya dan mendapatkan pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT.

Dalam artikel selanjutnya, kita akan membahas tentang manfaat dan keutamaan melaksanakan shalat tarawih dan witir. Simak terus artikel-artikel kami untuk menambah pengetahuan dan wawasan Anda tentang ibadah di bulan Ramadhan.

Penutup

Niat merupakan aspek yang sangat penting dalam shalat tarawih dan witir. Niat yang benar akan menentukan keabsahan dan kualitas ibadah yang kita lakukan. Beberapa poin utama yang perlu diperhatikan dalam niat shalat tarawih dan witir adalah waktu, tempat, ibadah yang diniatkan, jumlah rakaat, cara pelaksanaan, ikhlas, kehadiran hati, mengikuti sunnah Rasulullah SAW, dan berharap pahala dari Allah SWT. Semua aspek tersebut saling berkaitan dan melengkapi satu sama lain.

Dengan memahami dan mengamalkan niat shalat tarawih dan witir dengan benar, kita dapat memperoleh manfaat dan pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT. Mari kita senantiasa menjaga niat kita dalam beribadah, terutama saat melaksanakan shalat tarawih dan witir, agar ibadah kita menjadi lebih berkualitas dan bernilai di sisi-Nya.

Youtube Video:



Artikel Terkait

Bagikan:

jurnal

Saya adalah seorang penulis yang sudah berpengalaman lebih dari 5 tahun. Hobi saya menulis artikel yang bermanfaat untuk teman-teman yang membaca artikel saya.

Artikel Terbaru