Niat Sholat Tarawih Sebagai Makmum

jurnal


Niat Sholat Tarawih Sebagai Makmum

Niat sholat tarawih sebagai makmum adalah keinginan dalam hati untuk melaksanakan sholat tarawih dengan mengikuti gerakan dan bacaan imam.

Niat ini sangat penting karena merupakan syarat sahnya sholat tarawih. Selain itu, niat juga menjadi penentu pahala yang akan diterima oleh seorang muslim. Niat yang baik akan menghasilkan pahala yang besar, sedangkan niat yang buruk akan mengurangi pahala bahkan dapat membatalkan sholat.

Dalam sejarah Islam, niat sholat tarawih sebagai makmum telah mengalami perkembangan yang cukup panjang. Pada masa Rasulullah SAW, sholat tarawih dilaksanakan secara berjamaah dengan Rasulullah sebagai imamnya. Namun, setelah Rasulullah SAW wafat, terjadi perbedaan pendapat di kalangan sahabat tentang bagaimana cara melaksanakan sholat tarawih.

niat sholat tarawih sebagai makmum

Niat merupakan salah satu rukun sholat yang sangat penting. Niat sholat tarawih sebagai makmum juga memiliki beberapa aspek penting yang perlu diperhatikan agar sholat tarawih yang dikerjakan menjadi sah dan mendapat pahala yang sempurna.

  • Ikhlas
  • Ittiba’
  • Muttaqi
  • Tawakkal
  • Tawadhu’
  • Taubat
  • Takut kepada Allah
  • Husnudzan
  • Ridha

Semua aspek niat sholat tarawih sebagai makmum tersebut saling berkaitan dan membentuk satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Dengan memahami dan menghayati aspek-aspek niat tersebut, seorang muslim dapat melaksanakan sholat tarawih dengan lebih khusyuk dan mendapat pahala yang berlimpah dari Allah SWT.

Ikhlas

Ikhlas merupakan salah satu aspek penting dalam niat sholat tarawih sebagai makmum. Ikhlas berarti melakukan sholat semata-mata karena Allah SWT, tanpa mengharapkan pujian atau balasan dari manusia.

  • Niat yang Benar
    Ikhlas dalam niat sholat tarawih sebagai makmum berarti diniatkan untuk melaksanakan ibadah kepada Allah SWT, bukan karena ingin dipuji atau dilihat orang lain.
  • Mengharap Ridha Allah
    Seorang makmum yang ikhlas hanya mengharap ridha Allah SWT dalam sholatnya, bukan mengharapkan pahala atau ganjaran dari manusia.
  • Tidak Riya’
    Ikhlas juga berarti tidak melakukan sholat tarawih karena ingin dilihat atau dipuji orang lain. Seorang makmum yang ikhlas akan melaksanakan sholat dengan khusyuk dan tidak memperdulikan pandangan orang lain.
  • Menjaga Hati
    Ikhlas dalam niat sholat tarawih sebagai makmum juga berarti menjaga hati dari segala bentuk pikiran dan perasaan yang dapat mengurangi kekhusyukan sholat, seperti rasa bangga, ujub, atau riya’.

Dengan menjaga keikhlasan dalam niat sholat tarawih sebagai makmum, seorang muslim dapat melaksanakan sholat dengan lebih khusyuk dan mendapat pahala yang berlimpah dari Allah SWT.

Ittiba’

Ittiba’ merupakan salah satu aspek penting dalam niat sholat tarawih sebagai makmum. Ittiba’ berarti mengikuti, dalam hal ini mengikuti imam dalam melaksanakan sholat tarawih.

  • Ikut Gerakan Imam
    Ittiba’ dalam niat sholat tarawih sebagai makmum berarti mengikuti semua gerakan imam, mulai dari takbiratul ihram hingga salam.
  • Ikut Bacaan Imam
    Selain gerakan, makmum juga harus mengikuti bacaan imam, baik bacaan jahr (keras) maupun sirr (pelan).
  • Ikut Niat Imam
    Makmum juga harus mengikuti niat imam dalam melaksanakan sholat tarawih. Jika imam berniat sholat tarawih 8 rakaat, maka makmum juga harus berniat sholat tarawih 8 rakaat.
  • Ikhlas dalam Mengikuti Imam
    Ittiba’ yang sempurna tidak hanya sekedar mengikuti gerakan dan bacaan imam, tetapi juga ikhlas dalam mengikuti imam. Seorang makmum yang ikhlas akan mengikuti imam dengan sepenuh hati, tanpa merasa keberatan atau terpaksa.

Dengan ittiba’ yang sempurna, seorang makmum dapat melaksanakan sholat tarawih dengan lebih khusyuk dan mendapat pahala yang berlimpah dari Allah SWT.

Muttaqi

Muttaqi artinya orang yang bertakwa, yaitu orang yang selalu menjalankan perintah Allah SWT dan menjauhi segala larangan-Nya. Muttaqi merupakan salah satu aspek penting dalam niat sholat tarawih sebagai makmum.

Hubungan antara muttaqi dan niat sholat tarawih sebagai makmum sangat erat. Muttaqi menjadi sebab diterimanya niat sholat tarawih karena orang yang bertakwa akan selalu berusaha untuk melaksanakan ibadah dengan sebaik-baiknya, termasuk dalam hal niat. Sebaliknya, niat sholat tarawih sebagai makmum juga dapat menjadi salah satu bentuk ketakwaan seorang muslim karena dengan melaksanakan sholat tarawih dengan niat yang benar, seorang muslim telah menjalankan perintah Allah SWT dan menjauhi larangan-Nya.

Dalam kehidupan nyata, kita dapat menemukan banyak contoh orang yang muttaqi dalam melaksanakan niat sholat tarawih sebagai makmum. Misalnya, seorang makmum yang selalu datang ke masjid tepat waktu, mengikuti semua gerakan dan bacaan imam dengan khusyuk, serta selalu menjaga kekhusyukan sholatnya dari segala bentuk gangguan.

Memahami hubungan antara muttaqi dan niat sholat tarawih sebagai makmum sangat penting karena dapat membantu kita untuk meningkatkan kualitas ibadah kita. Dengan menjadi muttaqi, kita dapat memastikan bahwa niat sholat tarawih kita diterima oleh Allah SWT dan ibadah kita menjadi lebih bermakna.

Tawakkal

Tawakkal adalah sikap percaya dan berserah diri kepada Allah SWT dalam segala urusan, termasuk dalam melaksanakan ibadah sholat tarawih. Tawakkal merupakan salah satu aspek penting dalam niat sholat tarawih sebagai makmum karena menunjukkan bahwa seorang makmum benar-benar yakin bahwa Allah SWT akan memberikan pahala kepadanya atas ibadah yang dilakukannya.

Hubungan antara tawakkal dan niat sholat tarawih sebagai makmum sangat erat. Tawakkal menjadi sebab diterimanya niat sholat tarawih karena orang yang tawakkal akan selalu berusaha untuk melaksanakan ibadah dengan sebaik-baiknya, termasuk dalam hal niat. Sebaliknya, niat sholat tarawih sebagai makmum juga dapat menjadi salah satu bentuk tawakkal seorang muslim karena dengan melaksanakan sholat tarawih dengan niat yang benar, seorang muslim telah menunjukkan rasa percaya dan berserah dirinya kepada Allah SWT.

Dalam kehidupan nyata, kita dapat menemukan banyak contoh orang yang tawakkal dalam melaksanakan niat sholat tarawih sebagai makmum. Misalnya, seorang makmum yang selalu datang ke masjid tepat waktu, mengikuti semua gerakan dan bacaan imam dengan khusyuk, serta tidak pernah merasa khawatir atau ragu bahwa Allah SWT akan memberikan pahala kepadanya atas ibadah yang dilakukannya.

Memahami hubungan antara tawakkal dan niat sholat tarawih sebagai makmum sangat penting karena dapat membantu kita untuk meningkatkan kualitas ibadah kita. Dengan memiliki sifat tawakkal, kita dapat memastikan bahwa niat sholat tarawih kita diterima oleh Allah SWT dan ibadah kita menjadi lebih bermakna.

Tawadhu’

Tawadhu’ merupakan salah satu aspek penting dalam niat sholat tarawih sebagai makmum. Tawadhu’ berarti sikap rendah hati dan tidak sombong. Seorang makmum yang tawadhu’ akan selalu merasa rendah diri di hadapan Allah SWT dan tidak merasa lebih baik dari orang lain.

  • Merasa Rendah Diri
    Seorang makmum yang tawadhu’ akan selalu merasa rendah diri di hadapan Allah SWT. Ia menyadari bahwa dirinya hanyalah seorang hamba yang lemah dan tidak mempunyai apa-apa tanpa pertolongan Allah SWT.
  • Tidak Sombong
    Seorang makmum yang tawadhu’ tidak akan pernah merasa sombong atau lebih baik dari orang lain. Ia akan selalu menghormati orang lain dan tidak meremehkan mereka.
  • Menghargai Orang Lain
    Seorang makmum yang tawadhu’ akan selalu menghargai orang lain, baik itu sesama makmum maupun imam. Ia akan selalu berusaha untuk tidak mengganggu orang lain dan selalu berusaha untuk membantu mereka.
  • Mengikuti Imam dengan Ikhlas
    Seorang makmum yang tawadhu’ akan selalu mengikuti imam dengan ikhlas. Ia tidak akan pernah merasa keberatan atau terpaksa untuk mengikuti imam. Ia akan selalu berusaha untuk mengikuti imam dengan sebaik-baiknya.

Tawadhu’ merupakan sikap yang sangat penting dalam niat sholat tarawih sebagai makmum. Seorang makmum yang tawadhu’ akan selalu merasa rendah diri di hadapan Allah SWT dan tidak merasa lebih baik dari orang lain. Ia akan selalu menghormati orang lain dan tidak meremehkan mereka. Ia juga akan selalu mengikuti imam dengan ikhlas dan tidak pernah merasa keberatan atau terpaksa untuk mengikuti imam.

Taubat

Taubat merupakan salah satu aspek penting dalam niat sholat tarawih sebagai makmum. Taubat berarti kembali kepada Allah SWT setelah melakukan dosa atau kesalahan. Seorang makmum yang bertaubat akan selalu berusaha untuk memperbaiki diri dan tidak mengulangi kesalahan yang sama.

  • Penyesalan
    Taubat dimulai dengan penyesalan yang mendalam atas dosa atau kesalahan yang telah dilakukan. Seorang makmum yang bertaubat akan merasa sangat menyesal dan bertekad untuk tidak mengulangi kesalahannya.
  • Meninggalkan Dosa
    Setelah menyesali dosa atau kesalahan yang telah dilakukan, seorang makmum yang bertaubat akan segera meninggalkan dosa tersebut. Ia akan berusaha untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama dan selalu berusaha untuk berbuat baik.
  • Memperbaiki Diri
    Taubat juga berarti memperbaiki diri. Seorang makmum yang bertaubat akan selalu berusaha untuk memperbaiki diri dan menjadi lebih baik. Ia akan selalu berusaha untuk meningkatkan kualitas ibadahnya dan selalu berusaha untuk berbuat baik kepada orang lain.
  • Meminta Ampun
    Taubat juga berarti meminta ampun kepada Allah SWT atas dosa atau kesalahan yang telah dilakukan. Seorang makmum yang bertaubat akan selalu memohon ampun kepada Allah SWT dan berjanji untuk tidak mengulangi kesalahannya.

Taubat merupakan aspek yang sangat penting dalam niat sholat tarawih sebagai makmum. Seorang makmum yang bertaubat akan selalu berusaha untuk memperbaiki diri dan tidak mengulangi kesalahan yang sama. Ia akan selalu berusaha untuk meningkatkan kualitas ibadahnya dan selalu berusaha untuk berbuat baik kepada orang lain.

Takut kepada Allah

Takut kepada Allah merupakan salah satu aspek penting dalam niat sholat tarawih sebagai makmum. Rasa takut kepada Allah akan membuat seorang makmum selalu berusaha untuk melaksanakan sholat tarawih dengan sebaik-baiknya dan sesuai dengan tuntunan syariat.

  • Khusyu’
    Takut kepada Allah akan membuat seorang makmum selalu khusyu’ dalam melaksanakan sholat tarawih. Ia akan selalu fokus pada gerakan dan bacaan sholat, serta berusaha untuk menghindari segala sesuatu yang dapat mengganggu kekhusyukannya.
  • Ikhlas
    Takut kepada Allah juga akan membuat seorang makmum selalu ikhlas dalam melaksanakan sholat tarawih. Ia akan selalu melaksanakan sholat tarawih karena Allah SWT, bukan karena ingin dipuji atau dilihat oleh orang lain.
  • Tawadhu’
    Takut kepada Allah akan membuat seorang makmum selalu tawadhu’ dalam melaksanakan sholat tarawih. Ia akan selalu merasa rendah diri di hadapan Allah SWT dan tidak merasa lebih baik dari orang lain.
  • Tawakkal
    Takut kepada Allah juga akan membuat seorang makmum selalu tawakkal dalam melaksanakan sholat tarawih. Ia akan selalu yakin bahwa Allah SWT akan memberikan pahala kepadanya atas sholat tarawih yang dilakukannya.

Dengan demikian, takut kepada Allah merupakan aspek yang sangat penting dalam niat sholat tarawih sebagai makmum. Rasa takut kepada Allah akan membuat seorang makmum selalu berusaha untuk melaksanakan sholat tarawih dengan sebaik-baiknya dan sesuai dengan tuntunan syariat.

Husnudzan

Husnudzan merupakan salah satu aspek penting dalam niat sholat tarawih sebagai makmum. Husnudzan berarti berprasangka baik kepada Allah SWT. Seorang makmum yang memiliki husnudzan akan selalu berprasangka baik kepada Allah SWT, baik dalam hal ibadah maupun dalam hal lainnya.

Hubungan antara husnudzan dan niat sholat tarawih sebagai makmum sangat erat. Husnudzan menjadi sebab diterimanya niat sholat tarawih karena orang yang berprasangka baik kepada Allah SWT akan selalu berusaha untuk melaksanakan ibadah dengan sebaik-baiknya, termasuk dalam hal niat. Sebaliknya, niat sholat tarawih sebagai makmum juga dapat menjadi salah satu bentuk husnudzan seorang muslim karena dengan melaksanakan sholat tarawih dengan niat yang benar, seorang muslim telah berprasangka baik kepada Allah SWT.

Dalam kehidupan nyata, kita dapat menemukan banyak contoh orang yang memiliki husnudzan dalam melaksanakan niat sholat tarawih sebagai makmum. Misalnya, seorang makmum yang selalu datang ke masjid tepat waktu, mengikuti semua gerakan dan bacaan imam dengan khusyuk, serta tidak pernah merasa khawatir atau ragu bahwa Allah SWT akan memberikan pahala kepadanya atas ibadah yang dilakukannya.

Memahami hubungan antara husnudzan dan niat sholat tarawih sebagai makmum sangat penting karena dapat membantu kita untuk meningkatkan kualitas ibadah kita. Dengan memiliki sifat husnudzan, kita dapat memastikan bahwa niat sholat tarawih kita diterima oleh Allah SWT dan ibadah kita menjadi lebih bermakna.

Ridha

Ridha merupakan salah satu aspek penting dalam niat sholat tarawih sebagai makmum. Ridha berarti menerima dan rela dengan segala ketentuan Allah SWT, baik yang menyenangkan maupun yang tidak menyenangkan.

  • Terima Takdir
    Ridha dalam niat sholat tarawih sebagai makmum berarti menerima dan rela dengan segala ketentuan Allah SWT, termasuk ketentuan tentang jumlah rakaat sholat tarawih yang akan dilaksanakan.
  • Ikhlas Beribadah
    Ridha juga berarti ikhlas beribadah kepada Allah SWT, tanpa mengharapkan imbalan atau pujian dari manusia. Seorang makmum yang ridha akan melaksanakan sholat tarawih semata-mata karena Allah SWT.
  • Sabar dalam Beribadah
    Ridha dalam niat sholat tarawih sebagai makmum juga berarti sabar dalam beribadah. Seorang makmum yang ridha akan bersabar dalam melaksanakan sholat tarawih, meskipun merasa lelah atau mengantuk.
  • Husnudzan kepada Allah SWT
    Ridha dalam niat sholat tarawih sebagai makmum juga berarti berprasangka baik kepada Allah SWT. Seorang makmum yang ridha akan selalu yakin bahwa Allah SWT akan memberikan pahala kepadanya atas sholat tarawih yang dilakukannya.

Dengan demikian, ridha merupakan aspek yang sangat penting dalam niat sholat tarawih sebagai makmum. Ridha akan membuat seorang makmum selalu menerima dan rela dengan segala ketentuan Allah SWT, ikhlas beribadah kepada Allah SWT, sabar dalam beribadah, serta selalu berprasangka baik kepada Allah SWT.

Tanya Jawab tentang Niat Sholat Tarawih Sebagai Makmum

Berikut ini adalah beberapa tanya jawab yang sering diajukan mengenai niat sholat tarawih sebagai makmum:

Pertanyaan 1: Apa itu niat sholat tarawih sebagai makmum?

Jawaban: Niat sholat tarawih sebagai makmum adalah keinginan dalam hati untuk melaksanakan sholat tarawih dengan mengikuti gerakan dan bacaan imam.

Pertanyaan 2: Mengapa niat sholat tarawih sebagai makmum itu penting?

Jawaban: Niat merupakan syarat sahnya sholat tarawih. Selain itu, niat juga menjadi penentu pahala yang akan diterima oleh seorang muslim.

Pertanyaan 3: Bagaimana cara membuat niat sholat tarawih sebagai makmum?

Jawaban: Niat sholat tarawih sebagai makmum dapat dibuat dengan mengucapkan lafaz niat berikut: “Ushalli sunnatat tarawihi ma’mal imaami lillahi ta’ala“.

Pertanyaan 4: Apakah boleh mengubah niat sholat tarawih sebagai makmum?

Jawaban: Tidak boleh mengubah niat sholat tarawih sebagai makmum setelah memulai sholat.

Pertanyaan 5: Apa yang harus dilakukan jika lupa membuat niat sholat tarawih sebagai makmum?

Jawaban: Jika lupa membuat niat sholat tarawih sebagai makmum, maka sholatnya tetap sah, tetapi pahalanya tidak sempurna.

Pertanyaan 6: Apakah niat sholat tarawih sebagai makmum berbeda dengan niat sholat tarawih sebagai imam?

Jawaban: Ya, niat sholat tarawih sebagai makmum berbeda dengan niat sholat tarawih sebagai imam. Niat sholat tarawih sebagai imam adalah “Ushalli sunnatat tarawihi imaman lillahi ta’ala“.

Demikianlah beberapa tanya jawab tentang niat sholat tarawih sebagai makmum. Semoga artikel ini dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang niat sholat tarawih sebagai makmum.

Selanjutnya, kita akan membahas tentang tata cara melaksanakan sholat tarawih sebagai makmum.

Tips Melaksanakan Sholat Tarawih Sebagai Makmum

Melaksanakan sholat tarawih sebagai makmum memiliki beberapa tips agar ibadah yang dilakukan menjadi lebih khusyuk dan berpahala. Berikut adalah beberapa tips yang dapat diterapkan:

1. Datang ke Masjid Tepat Waktu

Dengan datang tepat waktu, makmum dapat mengikuti sholat tarawih secara berjamaah dari awal hingga akhir.

2. Berdiri Rapi di Belakang Imam

Berdiri rapi di belakang imam menunjukkan ketertiban dan kekhusyukan dalam beribadah.

3. Ikuti Gerakan dan Bacaan Imam

Makmum wajib mengikuti gerakan dan bacaan imam agar sholat tarawihnya sah dan berpahala.

4. Khusyu’ dan Tenang

Hindari berbicara, tertawa, atau melakukan gerakan yang dapat mengganggu kekhusyukan sholat.

5. Berniat dengan Benar

Niatkan sholat tarawih semata-mata karena Allah SWT, bukan karena ingin dipuji atau dilihat oleh orang lain.

6. Sabar dan Ikhlas

Sholat tarawih biasanya dilaksanakan dalam waktu yang lama, oleh karena itu diperlukan kesabaran dan keikhlasan dalam menjalankannya.

Dengan menerapkan tips-tips di atas, diharapkan makmum dapat melaksanakan sholat tarawih dengan lebih baik dan mendapatkan pahala yang berlimpah dari Allah SWT.

Selanjutnya, kita akan membahas tentang keutamaan dan manfaat melaksanakan sholat tarawih, khususnya bagi seorang makmum.

Kesimpulan

Niat sholat tarawih sebagai makmum merupakan hal yang sangat penting karena menjadi syarat sahnya sholat tarawih dan menentukan pahala yang akan diterima. Niat yang benar harus ikhlas, ittiba’, muttaqi, tawakkal, tawadhu’, taubat, takut kepada Allah, husnudzan, dan ridha. Dengan memahami dan menghayati niat yang benar, makmum dapat melaksanakan sholat tarawih dengan lebih khusyuk dan berpahala.

Melaksanakan sholat tarawih sebagai makmum juga memiliki beberapa keutamaan dan manfaat. Di antaranya adalah pahala yang berlimpah, melatih kesabaran dan keikhlasan, serta mempererat ukhuwah sesama muslim. Oleh karena itu, umat Islam dianjurkan untuk melaksanakan sholat tarawih sebagai makmum secara berjamaah di masjid.

Youtube Video:



Artikel Terkait

Bagikan:

jurnal

Saya adalah seorang penulis yang sudah berpengalaman lebih dari 5 tahun. Hobi saya menulis artikel yang bermanfaat untuk teman-teman yang membaca artikel saya.

Artikel Terbaru