Niat Zakat Fitrah Beserta Artinya

jurnal


Niat Zakat Fitrah Beserta Artinya

Niat zakat fitrah beserta artinya adalah sebagai berikut: “Aku berniat mengeluarkan zakat fitrah karena Allah Ta’ala.” Zakat fitrah merupakan kewajiban bagi setiap muslim yang mampu, dan bertujuan untuk membersihkan diri dari dosa dan kesalahan selama bulan Ramadan.

Zakat fitrah memiliki banyak manfaat, di antaranya adalah untuk membantu fakir miskin, mempererat tali silaturahmi, dan meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT. Dalam sejarah Islam, zakat fitrah telah menjadi kewajiban sejak zaman Nabi Muhammad SAW, dan telah diamalkan oleh umat Islam hingga saat ini.

Artikel ini akan membahas lebih lanjut tentang zakat fitrah, termasuk tata cara pembayarannya, golongan yang berhak menerima, dan hikmah di balik pensyariatannya.

Niat Zakat Fitrah Beserta Artinya

Niat merupakan salah satu aspek penting dalam berzakat fitrah. Berikut adalah 10 aspek penting terkait niat zakat fitrah beserta artinya:

  • Ikhlas
  • Karena Allah
  • Wajib
  • Menyucikan diri
  • Menghilangkan dosa
  • Membayar zakat fitrah
  • Tepat waktu
  • Sesuai ketentuan
  • Menunaikan kewajiban
  • Mengharap ridha Allah

Niat yang ikhlas dan karena Allah menjadi dasar diterimanya zakat fitrah. Zakat fitrah wajib ditunaikan oleh setiap muslim yang mampu sebagai bentuk pensucian diri dan penghapus dosa. Pembayaran zakat fitrah harus dilakukan tepat waktu, sesuai ketentuan yang berlaku, dan dengan cara yang benar agar dapat menunaikan kewajiban dengan sempurna dan mengharapkan ridha Allah SWT.

Ikhlas

Ikhlas merupakan salah satu aspek terpenting dalam beribadah, termasuk dalam menunaikan zakat fitrah. Ikhlas berarti melakukan sesuatu semata-mata karena Allah SWT, tanpa mengharapkan imbalan atau pujian dari manusia. Niat yang ikhlas menjadi dasar diterimanya amal ibadah, termasuk zakat fitrah.

Tanpa ikhlas, zakat fitrah yang ditunaikan tidak akan bernilai ibadah. Sebab, zakat fitrah bukanlah sekadar kewajiban yang harus ditunaikan, melainkan juga merupakan bentuk pengabdian dan rasa syukur kepada Allah SWT. Dengan niat yang ikhlas, zakat fitrah akan menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan menyucikan diri dari dosa-dosa.

Contoh nyata ikhlas dalam niat zakat fitrah adalah ketika seseorang menunaikan zakat fitrah tanpa mengharapkan imbalan atau pujian dari orang lain. Ia tidak peduli apakah zakat fitrahnya akan diketahui atau tidak oleh orang lain. Yang penting baginya adalah ia telah menunaikan kewajibannya dengan ikhlas karena Allah SWT.

Memahami hubungan antara ikhlas dan niat zakat fitrah beserta artinya sangat penting agar zakat fitrah yang kita tunaikan benar-benar bernilai ibadah. Dengan niat yang ikhlas, zakat fitrah akan menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, menyucikan diri dari dosa, dan meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat.

Karena Allah

Dalam konteks niat zakat fitrah beserta artinya, “karena Allah” merupakan aspek krusial yang menentukan keabsahan dan nilai ibadah zakat fitrah yang ditunaikan. Menunaikan zakat fitrah karena Allah berarti melakukannya semata-mata untuk mencari ridha dan pahala dari Allah SWT, tanpa mengharapkan imbalan atau pujian dari manusia.

  • Ikhlas
    Ikhlas menjadi dasar utama karena Allah dalam niat zakat fitrah. Ikhlas berarti melakukan zakat fitrah tanpa pamrih, tidak mengharapkan pujian atau imbalan dari siapa pun.

  • Taat
    Menunaikan zakat fitrah karena Allah adalah wujud ketaatan kepada perintah Allah SWT. Dengan niat karena Allah, zakat fitrah menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada-Nya dan menjalankan syariat Islam.

  • Mengharap Ridha Allah
    Tujuan utama menunaikan zakat fitrah karena Allah adalah untuk mendapatkan ridha dan pahala dari Allah SWT. Ridha Allah menjadi motivasi utama dalam beribadah, termasuk dalam menunaikan zakat fitrah.

  • Menjauhi Riya
    Riya atau pamer merupakan perbuatan tercela dalam Islam. Menunaikan zakat fitrah karena Allah berarti menjauhi riya, tidak bermaksud untuk dipuji atau diakui oleh orang lain.

Dengan memahami makna dan implikasi karena Allah dalam niat zakat fitrah, kita dapat menunaikan zakat fitrah dengan benar dan sesuai dengan syariat Islam. Semoga Allah SWT menerima zakat fitrah kita dan memberikan pahala yang berlimpah.

Wajib

Dalam konteks niat zakat fitrah beserta artinya, “wajib” merupakan aspek yang sangat penting. Wajib berarti zakat fitrah adalah kewajiban yang harus ditunaikan oleh setiap muslim yang mampu. Kewajiban ini didasarkan pada perintah Allah SWT dalam Al-Qur’an dan hadis Nabi Muhammad SAW.

  • Perintah Allah
    Allah SWT memerintahkan setiap muslim yang mampu untuk menunaikan zakat fitrah. Perintah ini terdapat dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 43.
  • Kewajiban Individu
    Zakat fitrah adalah kewajiban individu, bukan kolektif. Setiap muslim yang mampu wajib menunaikan zakat fitrah untuk dirinya sendiri, keluarganya, dan orang-orang yang menjadi tanggungannya.
  • Waktu Tertentu
    Zakat fitrah wajib ditunaikan pada waktu tertentu, yaitu pada bulan Ramadan sebelum shalat Idul Fitri. Waktu penunaian zakat fitrah dimulai sejak awal Ramadan hingga sebelum shalat Idul Fitri.
  • Sanksi bagi yang Meninggalkan
    Bagi muslim yang mampu namun meninggalkan zakat fitrah, maka ia akan berdosa. Dosa tersebut akan terus melekat hingga ia menunaikan zakat fitrah yang tertinggal.

Memahami aspek wajib dalam niat zakat fitrah beserta artinya sangat penting agar kita dapat menunaikan zakat fitrah dengan benar dan sesuai dengan syariat Islam. Dengan menunaikan zakat fitrah, kita telah melaksanakan kewajiban sebagai seorang muslim dan menyucikan diri dari dosa-dosa yang telah diperbuat selama bulan Ramadan.

Menyucikan diri

Dalam konteks niat zakat fitrah beserta artinya, “menyucikan diri” merupakan aspek yang sangat penting. Menyucikan diri berarti membersihkan diri dari dosa-dosa dan kesalahan yang telah diperbuat selama bulan Ramadan. Zakat fitrah berfungsi sebagai sarana untuk menyucikan diri dan kembali fitrah setelah menjalankan ibadah puasa.

Menyucikan diri merupakan salah satu tujuan utama dari ibadah puasa Ramadan. Selama bulan Ramadan, umat Islam diwajibkan untuk menahan diri dari makan, minum, dan hawa nafsu. Puasa ini bertujuan untuk membersihkan diri dari dosa-dosa dan kesalahan yang telah diperbuat. Namun, kesempurnaan ibadah puasa tidak hanya diukur dari menahan diri dari lapar dan dahaga, tetapi juga dari menjaga sikap dan perilaku selama bulan Ramadan.

Zakat fitrah menjadi salah satu bentuk pensucian diri setelah menjalankan ibadah puasa. Dengan menunaikan zakat fitrah, umat Islam dapat menyempurnakan ibadah puasanya dan membersihkan diri dari dosa-dosa yang masih tersisa. Zakat fitrah juga berfungsi sebagai bentuk sedekah yang dapat membantu fakir miskin dan kaum dhuafa.

Memahami hubungan antara “menyucikan diri” dan niat zakat fitrah beserta artinya sangat penting agar kita dapat menunaikan zakat fitrah dengan benar dan sesuai dengan syariat Islam. Dengan menunaikan zakat fitrah, kita telah melaksanakan kewajiban sebagai seorang muslim dan menyucikan diri dari dosa-dosa yang telah diperbuat selama bulan Ramadan.

Menghilangkan dosa

Dalam konteks niat zakat fitrah beserta artinya, “menghilangkan dosa” merupakan aspek yang sangat penting. Zakat fitrah berfungsi sebagai sarana untuk menghapus dosa-dosa yang telah diperbuat, baik dosa besar maupun dosa kecil.

  • Dosa yang Diampuni
    Zakat fitrah dapat menghapus dosa-dosa yang diperbuat selama bulan Ramadan, termasuk dosa besar dan dosa kecil.
  • Syarat Diterimanya Zakat
    Agar zakat fitrah dapat diterima dan menghapus dosa, maka harus ditunaikan dengan niat yang benar dan sesuai dengan ketentuan syariat Islam.
  • Menyucikan Diri
    Dengan menunaikan zakat fitrah, seseorang dapat membersihkan diri dari dosa-dosa dan kembali fitrah.
  • Mengharap Ridha Allah
    Menunaikan zakat fitrah dengan niat yang benar dapat menjadi sarana untuk mendapatkan ridha Allah SWT.

Dengan memahami aspek “menghilangkan dosa” dalam niat zakat fitrah beserta artinya, umat Islam dapat semakin termotivasi untuk menunaikan zakat fitrah dengan benar dan ikhlas. Melalui zakat fitrah, umat Islam dapat menyempurnakan ibadah puasanya, membersihkan diri dari dosa-dosa, dan meraih ridha Allah SWT.

Membayar Zakat Fitrah

Membayar zakat fitrah merupakan salah satu aspek penting dalam rangkaian pelaksanaan ibadah puasa Ramadan. Dalam konteks niat zakat fitrah beserta artinya, “membayar zakat fitrah” memiliki makna yang luas dan mencakup beberapa hal berikut:

  • Kewajiban Pokok
    Membayar zakat fitrah adalah kewajiban pokok bagi setiap muslim yang mampu, baik laki-laki maupun perempuan, yang telah baligh dan berakal sehat.
  • Waktu Pembayaran
    Waktu pembayaran zakat fitrah dimulai sejak awal bulan Ramadan hingga sebelum shalat Idul Fitri. Waktu terbaik untuk membayar zakat fitrah adalah pada malam atau pagi hari Idul Fitri.
  • Besaran Zakat Fitrah
    Besaran zakat fitrah yang harus dibayarkan adalah satu sha’ atau sekitar 3,5 liter makanan pokok yang menjadi makanan utama masyarakat setempat, seperti beras, gandum, atau kurma.
  • Penyaluran Zakat
    Zakat fitrah harus disalurkan kepada fakir miskin dan kaum dhuafa yang berhak menerimanya. Penyaluran zakat fitrah dapat dilakukan melalui lembaga amil zakat (LAZ) atau secara langsung kepada penerima.

Dengan memahami berbagai aspek “membayar zakat fitrah” dalam konteks niat zakat fitrah beserta artinya, umat Islam dapat melaksanakan kewajiban zakat fitrah dengan benar dan sesuai dengan syariat Islam. Membayar zakat fitrah tidak hanya sekadar memenuhi kewajiban, tetapi juga merupakan sarana untuk menyempurnakan ibadah puasa, membersihkan diri dari dosa-dosa, dan meraih ridha Allah SWT.

Tepat Waktu

Aspek “tepat waktu” dalam “niat zakat fitrah beserta artinya” sangat penting karena berkaitan dengan kesempurnaan ibadah puasa dan penerimaan zakat fitrah oleh Allah SWT. Berikut adalah beberapa aspek penting terkait “tepat waktu” dalam menunaikan zakat fitrah:

  • Awal Waktu
    Waktu paling awal untuk menunaikan zakat fitrah adalah sejak awal bulan Ramadan. Dengan menunaikan zakat fitrah sejak awal, umat Islam dapat lebih fokus beribadah di bulan Ramadan tanpa terbebani kewajiban zakat.
  • Akhir Waktu
    Waktu terakhir untuk menunaikan zakat fitrah adalah sebelum shalat Idul Fitri. Menunaikan zakat fitrah sebelum shalat Idul Fitri merupakan syarat diterimanya zakat fitrah dan penyempurna ibadah puasa Ramadan.
  • Waktu Terbaik
    Waktu terbaik untuk menunaikan zakat fitrah adalah pada malam atau pagi hari Idul Fitri. Menunaikan zakat fitrah pada waktu ini menunjukkan kesungguhan dan ketaatan dalam melaksanakan perintah Allah SWT.
  • Konsekuensi Terlambat
    Jika terlambat menunaikan zakat fitrah, maka zakat fitrah tersebut tetap wajib ditunaikan meskipun tidak lagi dianggap sebagai penyempurna ibadah puasa. Terlambat menunaikan zakat fitrah juga dapat mengurangi pahala dan berpotensi berdosa.

Dengan memahami aspek “tepat waktu” dalam “niat zakat fitrah beserta artinya”, umat Islam dapat menunaikan zakat fitrah dengan benar dan sesuai dengan syariat Islam. Menunaikan zakat fitrah tepat waktu tidak hanya merupakan kewajiban, tetapi juga merupakan bentuk kesungguhan dalam beribadah dan menyempurnakan ibadah puasa Ramadan.

Sesuai ketentuan

Aspek “sesuai ketentuan” dalam “niat zakat fitrah beserta artinya” sangat penting karena berkaitan dengan keabsahan dan penerimaan zakat fitrah oleh Allah SWT. Berikut adalah beberapa ketentuan yang harus diperhatikan dalam menunaikan zakat fitrah:

  • Jenis Makanan Pokok

    Zakat fitrah harus ditunaikan dengan makanan pokok yang menjadi makanan utama masyarakat setempat, seperti beras, gandum, atau kurma.

  • Besaran Zakat Fitrah

    Besaran zakat fitrah yang harus dibayarkan adalah satu sha’ atau sekitar 3,5 liter makanan pokok.

  • Waktu Pembayaran

    Zakat fitrah harus dibayarkan pada waktu yang telah ditentukan, yaitu sejak awal bulan Ramadan hingga sebelum shalat Idul Fitri.

  • Penyaluran Zakat

    Zakat fitrah harus disalurkan kepada fakir miskin dan kaum dhuafa yang berhak menerimanya, baik secara langsung maupun melalui lembaga amil zakat (LAZ).

Dengan memahami dan memenuhi ketentuan-ketentuan tersebut, umat Islam dapat menunaikan zakat fitrah dengan benar dan sesuai dengan syariat Islam. Menunaikan zakat fitrah sesuai ketentuan tidak hanya merupakan kewajiban, tetapi juga merupakan bentuk ketaatan kepada perintah Allah SWT dan kepedulian terhadap sesama.

Menunaikan Kewajiban

Menunaikan zakat fitrah merupakan kewajiban bagi setiap muslim yang mampu, sebagai wujud ketaatan kepada perintah Allah SWT. Kewajiban ini tercantum dalam Al-Qur’an dan hadis Nabi Muhammad SAW. Dengan menunaikan zakat fitrah, umat Islam dapat menyempurnakan ibadah puasa Ramadan dan membersihkan diri dari dosa-dosa.

  • Kewajiban Individu

    Zakat fitrah adalah kewajiban yang harus ditunaikan oleh setiap muslim secara individu, tidak bisa diwakilkan. Kewajiban ini dimulai sejak seseorang baligh, berakal, dan mampu secara finansial.

  • Waktu Tertentu

    Zakat fitrah wajib ditunaikan pada waktu tertentu, yaitu pada bulan Ramadan sebelum shalat Idul Fitri. Waktu penunaian zakat fitrah dimulai sejak awal Ramadan hingga sebelum shalat Idul Fitri.

  • Jenis dan Besaran Zakat

    Zakat fitrah ditunaikan dengan makanan pokok yang menjadi makanan utama masyarakat setempat, seperti beras, gandum, atau kurma. Besaran zakat fitrah yang harus dibayarkan adalah satu sha’ atau sekitar 3,5 liter makanan pokok.

  • Penyaluran Zakat

    Zakat fitrah harus disalurkan kepada fakir miskin dan kaum dhuafa yang berhak menerimanya. Penyaluran zakat fitrah dapat dilakukan secara langsung maupun melalui lembaga amil zakat (LAZ).

Dengan memahami berbagai aspek “menunaikan kewajiban” dalam konteks “niat zakat fitrah beserta artinya”, umat Islam dapat menunaikan zakat fitrah dengan benar dan sesuai dengan syariat Islam. Menunaikan kewajiban zakat fitrah bukan hanya sekadar kewajiban, tetapi juga merupakan bentuk ketaatan kepada Allah SWT dan kepedulian terhadap sesama.

Mengharap ridha Allah

Mengharap ridha Allah SWT merupakan aspek penting dalam “niat zakat fitrah beserta artinya”. Dengan mengharapkan ridha Allah SWT, seorang muslim dapat meraih pahala dan keberkahan yang berlimpah, serta menyempurnakan ibadah puasanya. Berikut adalah beberapa aspek terkait “mengharap ridha Allah” dalam konteks “niat zakat fitrah beserta artinya”:

  • Ikhlas

    Menunaikan zakat fitrah dengan ikhlas semata-mata karena Allah SWT, tanpa mengharapkan imbalan atau pujian dari manusia.

  • Bersih dari Riya

    Menunaikan zakat fitrah dengan bersih dari sifat riya atau pamer, hanya mengharapkan ridha Allah SWT.

  • Menjauhi Syirik

    Menunaikan zakat fitrah dengan menjauhi syirik atau mempersekutukan Allah SWT, meyakini bahwa hanya Allah SWT yang berhak menerima ibadah.

  • Mengharap Pahala

    Menunaikan zakat fitrah dengan mengharapkan pahala dan keberkahan dari Allah SWT, serta menyempurnakan ibadah puasanya.

Dengan memahami dan mengimplementasikan aspek “mengharap ridha Allah” dalam “niat zakat fitrah beserta artinya”, seorang muslim dapat menunaikan kewajiban zakat fitrah dengan benar dan sesuai dengan syariat Islam. Menunaikan zakat fitrah bukan hanya sekadar kewajiban, tetapi juga merupakan bentuk ibadah yang diharapkan dapat memberikan pahala dan keberkahan bagi pelakunya.

Tanya Jawab Niat Zakat Fitrah Beserta Artinya

Tanya jawab berikut ini akan membahas beberapa pertanyaan umum terkait niat zakat fitrah beserta artinya. Pertanyaan-pertanyaan ini bertujuan untuk memberikan klarifikasi dan pemahaman yang lebih mendalam tentang aspek penting dalam beribadah zakat fitrah.

Pertanyaan 1: Apa yang dimaksud dengan niat zakat fitrah?

Niat zakat fitrah adalah ungkapan dalam hati ketika seseorang akan menunaikan zakat fitrah. Niat ini berisi pernyataan bahwa ia berniat mengeluarkan zakat fitrah karena Allah SWT.

Pertanyaan 2: Mengapa niat zakat fitrah itu penting?

Niat zakat fitrah sangat penting karena menjadi dasar diterimanya zakat fitrah di sisi Allah SWT. Tanpa niat yang benar, zakat fitrah yang ditunaikan tidak akan dianggap sah dan tidak bernilai ibadah.

Pertanyaan 3: Bagaimana lafal niat zakat fitrah?

Lafal niat zakat fitrah yang umum dibaca adalah: “Aku berniat mengeluarkan zakat fitrah karena Allah Ta’ala.”

Pertanyaan 4: Kapan waktu yang tepat untuk membaca niat zakat fitrah?

Niat zakat fitrah dibaca ketika seseorang akan mengeluarkan zakat fitrah, baik secara langsung maupun melalui lembaga amil zakat.

Pertanyaan 5: Apakah niat zakat fitrah harus diucapkan?

Tidak, niat zakat fitrah tidak harus diucapkan. Niat cukup diucapkan dalam hati ketika seseorang akan menunaikan zakat fitrah.

Pertanyaan 6: Apakah niat zakat fitrah bisa berbeda-beda?

Pada dasarnya, niat zakat fitrah tidak berbeda-beda. Lafadz niat yang disebutkan di atas sudah mencakup makna yang sesuai dengan tujuan zakat fitrah.

Dengan memahami tanya jawab di atas, diharapkan umat Islam dapat menunaikan zakat fitrah dengan benar dan sesuai dengan syariat Islam. Niat yang ikhlas dan benar menjadi kunci diterimanya zakat fitrah dan bernilai ibadah di sisi Allah SWT.

Selanjutnya, kita akan membahas aspek penting lainnya dalam zakat fitrah, yaitu syarat dan ketentuan dalam menunaikan zakat fitrah.

Tips Penting Menunaikan Zakat Fitrah

Menunaikan zakat fitrah merupakan kewajiban bagi setiap muslim yang mampu. Berikut ini adalah beberapa tips penting dalam menunaikan zakat fitrah agar sesuai dengan syariat Islam dan bernilai ibadah:

1. Niat yang Benar
Niatkan dengan tulus karena Allah SWT untuk membersihkan diri dari dosa dan kesalahan selama bulan Ramadan.

2. Tepat Waktu
Tunaikan zakat fitrah tepat waktu, mulai dari awal Ramadan hingga sebelum melaksanakan shalat Idul Fitri.

3. Jenis dan Jumlah Zakat
Tunaikan zakat fitrah sesuai ketentuan, yaitu satu sha’ atau sekitar 3,5 liter makanan pokok yang menjadi makanan utama masyarakat setempat.

4. Penyaluran Zakat
Salurkan zakat fitrah kepada fakir miskin dan kaum dhuafa yang berhak menerima, baik secara langsung maupun melalui lembaga amil zakat (LAZ).

5. Ikhlas dan Tanpa Riya
Tunaikan zakat fitrah dengan ikhlas dan tanpa mengharapkan imbalan atau pujian dari manusia.

Key Takeaways:

  • Niat yang benar menjadi dasar diterimanya zakat fitrah.
  • Menunaikan zakat fitrah tepat waktu dapat menyempurnakan ibadah puasa.
  • Membayar zakat fitrah sesuai ketentuan dapat membersihkan diri dari dosa.
  • Menyalurkan zakat fitrah kepada yang berhak dapat membantu sesama dan meraih pahala.
  • Ikhlas dan tanpa riya menjadi kunci diterimanya zakat fitrah di sisi Allah SWT.

Dengan mengikuti tips-tips di atas, diharapkan umat Islam dapat menunaikan zakat fitrah dengan benar dan sesuai dengan syariat Islam. Menunaikan zakat fitrah bukan hanya sekadar kewajiban, tetapi juga merupakan bentuk ibadah yang bernilai tinggi dan dapat memberikan banyak manfaat bagi pelakunya.

Selanjutnya, kita akan membahas lebih lanjut tentang hikmah dan manfaat menunaikan zakat fitrah.

Kesimpulan

Pembahasan tentang “niat zakat fitrah beserta artinya” dalam artikel ini memberikan beberapa poin penting yang perlu dipahami dan diamalkan oleh umat Islam. Pertama, niat yang benar menjadi dasar diterimanya zakat fitrah di sisi Allah SWT. Niat yang tulus dan ikhlas akan menyempurnakan ibadah puasa dan membersihkan diri dari dosa-dosa.

Kedua, menunaikan zakat fitrah tepat waktu, sesuai ketentuan, dan disalurkan kepada yang berhak, merupakan wujud ketaatan kepada Allah SWT dan kepedulian terhadap sesama. Zakat fitrah yang ditunaikan dengan benar akan membawa keberkahan dan pahala bagi pelakunya.

Ketiga, hikmah dan manfaat menunaikan zakat fitrah sangat besar, baik bagi individu maupun masyarakat. Zakat fitrah dapat membersihkan diri dari dosa, menyempurnakan ibadah puasa, membantu fakir miskin dan kaum dhuafa, serta memperkuat tali silaturahmi.

Dengan memahami dan mengamalkan “niat zakat fitrah beserta artinya”, umat Islam dapat menunaikan kewajiban zakat fitrah dengan benar dan sesuai dengan syariat Islam. Menunaikan zakat fitrah bukan hanya sekadar kewajiban, tetapi juga merupakan bentuk ibadah yang bernilai tinggi dan dapat memberikan banyak manfaat bagi pelakunya.

Youtube Video:



Artikel Terkait

Bagikan:

jurnal

Saya adalah seorang penulis yang sudah berpengalaman lebih dari 5 tahun. Hobi saya menulis artikel yang bermanfaat untuk teman-teman yang membaca artikel saya.

Artikel Terbaru