Pengertian salat tarawih adalah salat sunnah yang dikerjakan pada bulan Ramadan. Salat ini dilakukan pada malam hari, setelah salat Isya dan sebelum salat Subuh. Salat tarawih biasanya dilakukan secara berjamaah di masjid atau musala.
Salat tarawih memiliki banyak keutamaan dan pahala. Di antaranya adalah untuk memperbanyak ibadah di bulan Ramadan, mendapatkan pengampunan dosa, dan meraih malam Lailatul Qadar. Salat tarawih juga memiliki sejarah yang panjang. Konon, salat ini pertama kali dikerjakan oleh Nabi Muhammad SAW pada malam ke-23 bulan Ramadan.
Artikel ini akan membahas lebih lanjut tentang pengertian salat tarawih, keutamaannya, tata cara pelaksanaannya, dan sejarah perkembangannya.
Pengertian Salat Tarawih
Salat tarawih merupakan ibadah sunnah yang memiliki banyak keutamaan. Untuk memahami salat tarawih secara lebih mendalam, penting untuk mengetahui berbagai aspek esensialnya. Berikut adalah 9 aspek kunci yang perlu diketahui:
- Pengertian: Salat sunnah yang dikerjakan pada malam hari di bulan Ramadan.
- Hukum: Sunnah muakkad.
- Waktu pelaksanaan: Setelah salat Isya hingga sebelum salat Subuh.
- Jumlah rakaat: Umumnya 8 atau 20 rakaat, dilakukan secara berjamaah.
- Tata cara pelaksanaan: Sama seperti salat sunnah pada umumnya, namun ditambah dengan bacaan witir.
- Keutamaan: Memperoleh pahala yang besar, pengampunan dosa, dan meraih malam Lailatul Qadar.
- Sejarah: Pertama kali dikerjakan oleh Nabi Muhammad SAW pada malam ke-23 bulan Ramadan.
- Dalil pensyariatan: Hadis Nabi Muhammad SAW dan ijma ulama.
- Hikmah pensyariatan: Untuk memperbanyak ibadah di bulan Ramadan dan melatih kesabaran.
Memahami aspek-aspek esensial salat tarawih sangat penting untuk dapat melaksanakan ibadah ini dengan baik dan benar. Dengan mengetahui pengertian, hukum, waktu pelaksanaan, jumlah rakaat, tata cara pelaksanaan, keutamaan, sejarah, dalil pensyariatan, dan hikmah pensyariatannya, umat Islam dapat mengoptimalkan ibadah tarawih mereka dan meraih manfaatnya secara maksimal.
Pengertian
Pengertian “salat sunnah yang dikerjakan pada malam hari di bulan Ramadan” merupakan definisi dari salat tarawih. Salat tarawih adalah salah satu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan pada bulan Ramadan. Salat ini dikerjakan pada malam hari, setelah salat Isya dan sebelum salat Subuh. Salat tarawih biasanya dilakukan secara berjamaah di masjid atau musala, namun juga dapat dikerjakan secara individu di rumah.
Salat tarawih memiliki banyak keutamaan dan pahala. Di antaranya adalah untuk memperbanyak ibadah di bulan Ramadan, mendapatkan pengampunan dosa, dan meraih malam Lailatul Qadar. Salat tarawih juga memiliki sejarah yang panjang. Konon, salat ini pertama kali dikerjakan oleh Nabi Muhammad SAW pada malam ke-23 bulan Ramadan.
Memahami pengertian “salat sunnah yang dikerjakan pada malam hari di bulan Ramadan” sangat penting untuk dapat melaksanakan ibadah salat tarawih dengan baik dan benar. Dengan mengetahui pengertian, hukum, waktu pelaksanaan, jumlah rakaat, tata cara pelaksanaan, keutamaan, sejarah, dalil pensyariatan, dan hikmah pensyariatannya, umat Islam dapat mengoptimalkan ibadah tarawih mereka dan meraih manfaatnya secara maksimal.
Hukum
Hukum salat tarawih adalah sunnah muakkad, artinya sangat dianjurkan untuk dikerjakan. Salat tarawih termasuk dalam ibadah sunnah yang sangat dianjurkan karena memiliki banyak keutamaan dan pahala. Di antaranya adalah untuk memperbanyak ibadah di bulan Ramadan, mendapatkan pengampunan dosa, dan meraih malam Lailatul Qadar.
Status hukum salat tarawih yang sunnah muakkad menunjukkan bahwa salat ini sangat penting untuk dikerjakan, namun tidak wajib. Umat Islam sangat dianjurkan untuk mengerjakan salat tarawih, namun tidak berdosa jika meninggalkannya. Meskipun demikian, meninggalkan salat tarawih tanpa alasan yang syar’i tentu saja tidak dianjurkan.
Dalam praktiknya, salat tarawih biasanya dikerjakan secara berjamaah di masjid atau musala. Salat tarawih juga dapat dikerjakan secara individu di rumah. Namun, mengerjakan salat tarawih secara berjamaah lebih utama karena memiliki (keutamaan) yang lebih besar. Selain itu, salat tarawih secara berjamaah juga dapat mempererat ukhuwah Islamiyah.
Memahami hukum salat tarawih yang sunnah muakkad sangat penting agar umat Islam dapat melaksanakan ibadah ini dengan baik dan benar. Dengan mengetahui hukumnya, umat Islam dapat memilih untuk mengerjakan salat tarawih secara berjamaah atau individu, sesuai dengan kemampuan dan kondisi masing-masing.
Waktu pelaksanaan
Waktu pelaksanaan salat tarawih yang dilakukan setelah salat Isya hingga sebelum salat Subuh memiliki kaitan erat dengan pengertian salat tarawih itu sendiri. Salat tarawih adalah salat sunnah yang dikerjakan pada malam hari di bulan Ramadan. Oleh karena itu, waktu pelaksanaannya yang dilakukan pada malam hari, setelah salat Isya dan sebelum salat Subuh, merupakan komponen penting dalam pengertian salat tarawih.
Waktu pelaksanaan salat tarawih yang dilakukan setelah salat Isya hingga sebelum salat Subuh memiliki hikmah dan tujuan tertentu. Salat Isya merupakan salat wajib terakhir yang dikerjakan pada malam hari. Dengan melaksanakan salat tarawih setelah salat Isya, umat Islam dapat melanjutkan ibadah mereka pada malam hari dan memperbanyak pahala di bulan Ramadan.
Selain itu, waktu pelaksanaan salat tarawih yang dilakukan sebelum salat Subuh memiliki makna tersendiri. Salat Subuh merupakan salat wajib pertama yang dikerjakan pada pagi hari. Dengan melaksanakan salat tarawih sebelum salat Subuh, umat Islam dapat mengawali hari mereka dengan ibadah dan mempersiapkan diri untuk menjalani aktivitas sehari-hari dengan penuh keberkahan.
Dalam praktiknya, waktu pelaksanaan salat tarawih bervariasi di setiap daerah dan negara. Di beberapa daerah, salat tarawih dilaksanakan setelah salat Isya dan berakhir sebelum masuk waktu salat Subuh. Di daerah lain, salat tarawih dilaksanakan setelah salat Isya dan dilanjutkan hingga menjelang waktu salat Subuh. Namun, secara umum, waktu pelaksanaan salat tarawih tetap berada dalam rentang waktu setelah salat Isya hingga sebelum salat Subuh.
Memahami waktu pelaksanaan salat tarawih yang dilakukan setelah salat Isya hingga sebelum salat Subuh sangat penting agar umat Islam dapat melaksanakan ibadah ini dengan baik dan benar. Dengan mengetahui waktu pelaksanaannya, umat Islam dapat mengatur waktu mereka untuk melaksanakan salat tarawih dengan khusyuk dan tidak tergesa-gesa.
Jumlah rakaat
Dalam pengertian salat tarawih, jumlah rakaat yang umumnya dikerjakan adalah 8 atau 20 rakaat. Pelaksanaan salat tarawih secara berjamaah juga menjadi salah satu ciri khasnya. Berikut adalah beberapa aspek terkait jumlah rakaat dan pelaksanaan berjamaah dalam salat tarawih:
- Jumlah Rakaat
Salat tarawih umumnya dikerjakan sebanyak 8 atau 20 rakaat. Jumlah rakaat ini tidak bersifat mutlak, namun sudah menjadi tradisi yang dilakukan oleh umat Islam sejak zaman dahulu. Pelaksanaan 8 rakaat biasanya dilakukan pada 10 malam pertama bulan Ramadan, sedangkan 20 rakaat dilakukan pada 10 malam terakhir bulan Ramadan.
- Pelaksanaan Berjamaah
Salat tarawih sangat dianjurkan untuk dikerjakan secara berjamaah di masjid atau musala. Pelaksanaan salat tarawih secara berjamaah memiliki (keutamaan) yang lebih besar dibandingkan dengan salat tarawih secara individu. Salat tarawih secara berjamaah juga dapat mempererat tali silaturahmi dan ukhuwah Islamiyah antar sesama umat Islam.
Jumlah rakaat dan pelaksanaan berjamaah dalam salat tarawih merupakan bagian penting dari pengertian salat tarawih. Dengan memahami aspek-aspek ini, umat Islam dapat melaksanakan salat tarawih dengan baik dan benar, sehingga dapat meraih (keutamaan) dan pahala yang besar di bulan Ramadan.
Tata cara pelaksanaan
Tata cara pelaksanaan salat tarawih secara umum sama dengan salat sunnah lainnya, namun terdapat beberapa perbedaan. Perbedaan yang paling utama terletak pada jumlah rakaat dan adanya bacaan witir setelah salat tarawih. Berikut adalah beberapa aspek penting terkait tata cara pelaksanaan salat tarawih:
- Niat
Sebelum melaksanakan salat tarawih, niatkan dalam hati bahwa Anda akan mengerjakan salat sunnah tarawih.
- Rakaat
Salat tarawih biasanya dikerjakan sebanyak 8 atau 20 rakaat, dengan setiap 2 rakaat diakhiri dengan salam.
- Witir
Setelah selesai mengerjakan salat tarawih, dianjurkan untuk mengerjakan salat witir sebanyak 2 rakaat.
Dengan memahami tata cara pelaksanaan salat tarawih, umat Islam dapat melaksanakan ibadah ini dengan baik dan benar, sehingga dapat meraih pahala dan keberkahan di bulan Ramadan.
Keutamaan
Salat tarawih memiliki banyak keutamaan dan pahala. Di antaranya adalah untuk memperbanyak ibadah di bulan Ramadan, mendapatkan pengampunan dosa, dan meraih malam Lailatul Qadar. Keutamaan-keutamaan ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pengertian salat tarawih, karena menjadi tujuan dan motivasi utama umat Islam untuk melaksanakan ibadah ini.
Salah satu keutamaan utama salat tarawih adalah untuk mendapatkan pahala yang besar. Setiap rakaat salat tarawih yang dikerjakan dengan ikhlas akan dibalas dengan pahala yang berlipat ganda oleh Allah SWT. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW, “Barangsiapa yang mengerjakan salat malam (tarawih) di bulan Ramadan karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Selain itu, salat tarawih juga menjadi salah satu sarana untuk mendapatkan pengampunan dosa. Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang melaksanakan qiyamul lail (salat tarawih) pada bulan Ramadan karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim). Pengampunan dosa ini sangat penting bagi umat Islam, karena dapat membersihkan hati dan jiwa dari dosa-dosa yang telah diperbuat.
Keutamaan lainnya dari salat tarawih adalah untuk meraih malam Lailatul Qadar. Lailatul Qadar merupakan malam yang sangat istimewa di bulan Ramadan, di mana pada malam tersebut doa-doa akan dikabulkan dan amal ibadah akan dilipatgandakan. Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang melaksanakan qiyamul lail (salat tarawih) pada malam Lailatul Qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu dan yang akan datang.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Dengan demikian, keutamaan-keutamaan salat tarawih yang meliputi memperoleh pahala yang besar, pengampunan dosa, dan meraih malam Lailatul Qadar, menjadi alasan yang sangat kuat bagi umat Islam untuk melaksanakan ibadah ini dengan sebaik-baiknya. Keutamaan-keutamaan ini juga menjadi pengingat bahwa salat tarawih bukan hanya sekedar ibadah sunnah, tetapi juga merupakan kesempatan emas untuk meningkatkan keimanan, menghapus dosa-dosa, dan meraih malam yang penuh berkah.
Sejarah
Sejarah pertama kali dikerjakannya salat tarawih oleh Nabi Muhammad SAW pada malam ke-23 bulan Ramadan memiliki kaitan erat dengan pengertian salat tarawih itu sendiri. Salat tarawih adalah salat sunnah yang dikerjakan pada malam hari di bulan Ramadan. Peristiwa pertama kali dikerjakannya salat tarawih oleh Nabi Muhammad SAW menjadi dasar dan landasan bagi umat Islam untuk melaksanakan ibadah salat tarawih hingga saat ini.
Peristiwa pertama kali dikerjakannya salat tarawih oleh Nabi Muhammad SAW menjadi bukti nyata bahwa salat tarawih adalah ibadah yang memiliki dasar yang kuat dalam ajaran Islam. Hal ini juga menunjukkan bahwa salat tarawih merupakan ibadah yang sangat dianjurkan dan memiliki keutamaan tersendiri. Umat Islam melaksanakan salat tarawih sebagai bentuk penghormatan dan mengikuti sunnah Nabi Muhammad SAW.
Dalam praktiknya, peristiwa pertama kali dikerjakannya salat tarawih oleh Nabi Muhammad SAW dijadikan sebagai pedoman dalam menentukan waktu pelaksanaan salat tarawih, yaitu pada malam hari di bulan Ramadan. Selain itu, peristiwa ini juga menjadi rujukan dalam menentukan jumlah rakaat salat tarawih, yaitu sebanyak 8 atau 20 rakaat.
Dengan demikian, memahami sejarah pertama kali dikerjakannya salat tarawih oleh Nabi Muhammad SAW pada malam ke-23 bulan Ramadan sangat penting untuk memahami pengertian salat tarawih secara komprehensif. Peristiwa ini menjadi dasar dan landasan bagi pelaksanaan salat tarawih oleh umat Islam hingga saat ini.
Dalil Pensyariatan
Dalil pensyariatan salat tarawih memegang peranan krusial dalam memahami pengertian salat tarawih. Dalil pensyariatan merupakan dasar dan landasan hukum yang menjadi acuan dalam pelaksanaan suatu ibadah. Dalam konteks salat tarawih, dalil pensyariatannya bersumber dari hadis Nabi Muhammad SAW dan ijma ulama.
- Hadis Nabi Muhammad SAW
Terdapat beberapa hadis yang meriwayatkan tentang pelaksanaan salat tarawih pada zaman Nabi Muhammad SAW. Salah satu hadis yang terkenal adalah hadis yang diriwayatkan oleh Aisyah RA, yang menyebutkan bahwa Rasulullah SAW pernah mengerjakan salat tarawih selama beberapa malam di bulan Ramadan, kemudian beliau tidak melanjutkannya karena khawatir salat tarawih akan menjadi kewajiban bagi umat Islam.
- Ijma Ulama
Selain hadis Nabi Muhammad SAW, dalil pensyariatan salat tarawih juga diperkuat oleh ijma ulama. Ijma ulama adalah kesepakatan para ulama dalam menetapkan suatu hukum dalam agama Islam. Dalam hal ini, para ulama telah bersepakat bahwa salat tarawih hukumnya sunnah muakkad, artinya sangat dianjurkan untuk dikerjakan.
Dengan demikian, dalil pensyariatan salat tarawih yang bersumber dari hadis Nabi Muhammad SAW dan ijma ulama menjadi dasar yang kuat bagi umat Islam untuk melaksanakan ibadah salat tarawih. Dalil-dalil ini memberikan landasan hukum yang jelas dan menjadi acuan dalam memahami pengertian salat tarawih secara komprehensif.
Hikmah pensyariatan
Hikmah pensyariatan salat tarawih untuk memperbanyak ibadah di bulan Ramadan dan melatih kesabaran memiliki kaitan yang erat dengan pengertian salat tarawih itu sendiri. Salat tarawih merupakan salah satu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan di bulan Ramadan. Hikmah pensyariatannya tidak terlepas dari tujuan utama ibadah puasa Ramadan, yaitu untuk meningkatkan ketakwaan dan memperbanyak amal ibadah.
Salat tarawih menjadi sarana bagi umat Islam untuk memperbanyak ibadah pada malam hari selama bulan Ramadan. Dengan mengerjakan salat tarawih, umat Islam dapat menambah pahala dan meningkatkan kualitas ibadah mereka. Selain itu, salat tarawih juga melatih kesabaran dan ketekunan, karena membutuhkan waktu dan kekhusyukan dalam pelaksanaannya.
Hikmah pensyariatan salat tarawih untuk memperbanyak ibadah di bulan Ramadan dan melatih kesabaran menjadi bagian penting dalam pengertian salat tarawih. Hikmah ini memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang tujuan dan manfaat ibadah salat tarawih, sehingga umat Islam dapat melaksanakannya dengan penuh kesadaran dan keikhlasan.
Pertanyaan Umum tentang Pengertian Salat Tarawih
Berikut adalah beberapa pertanyaan umum dan jawabannya mengenai pengertian salat tarawih:
Pertanyaan 1: Apa yang dimaksud dengan salat tarawih?
Jawaban: Salat tarawih adalah salat sunnah yang dikerjakan pada malam hari di bulan Ramadan.
Pertanyaan 2: Kapan waktu pelaksanaan salat tarawih?
Jawaban: Salat tarawih dilaksanakan setelah salat Isya dan sebelum salat Subuh.
Pertanyaan 3: Berapa jumlah rakaat salat tarawih?
Jawaban: Umumnya 8 atau 20 rakaat, dikerjakan secara berjamaah.
Pertanyaan 4: Apa keutamaan salat tarawih?
Jawaban: Memperoleh pahala besar, pengampunan dosa, dan meraih malam Lailatul Qadar.
Pertanyaan 5: Kapan pertama kali salat tarawih dikerjakan?
Jawaban: Pertama kali dikerjakan oleh Nabi Muhammad SAW pada malam ke-23 bulan Ramadan.
Pertanyaan 6: Apa dalil pensyariatan salat tarawih?
Jawaban: Hadis Nabi Muhammad SAW dan ijma ulama.
Demikianlah beberapa pertanyaan umum dan jawabannya mengenai pengertian salat tarawih. Semoga dapat memberikan pemahaman yang lebih jelas tentang ibadah sunnah ini.
Selanjutnya, kita akan membahas lebih lanjut tentang tata cara pelaksanaan salat tarawih.
Tips Memahami Pengertian Salat Tarawih
Untuk memahami pengertian salat tarawih secara mendalam, berikut adalah beberapa tips yang dapat Anda terapkan:
Tip 1: Pelajari Dalil Pensyariatan
Cari tahu dalil-dalil yang menjadi dasar pensyariatan salat tarawih, baik dari hadis Nabi Muhammad SAW maupun ijma ulama.
Tip 2: Ketahui Hikmah Pensyariatan
Pahami hikmah atau tujuan pensyariatan salat tarawih, yaitu untuk memperbanyak ibadah dan melatih kesabaran selama bulan Ramadan.
Tip 3: Bedakan dengan Salat Sunnah Lainnya
Salat tarawih memiliki beberapa perbedaan dengan salat sunnah lainnya, seperti waktu pelaksanaan dan jumlah rakaat. Pastikan Anda mengetahui perbedaan-perbedaan ini.
Tip 4: Ketahui Sejarah Pelaksanaan
Pelajari sejarah pertama kali salat tarawih dikerjakan oleh Nabi Muhammad SAW dan bagaimana perkembangannya hingga saat ini.
Tip 5: Konsultasi dengan Ulama atau Guru Agama
Jika masih ada keraguan atau pertanyaan, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan ulama atau guru agama yang berkompeten.
Tip 6: Baca Buku atau Artikel yang Relevan
Carilah sumber-sumber terpercaya seperti buku atau artikel yang membahas tentang pengertian salat tarawih untuk menambah pengetahuan Anda.
Tip 7: Bergabung dalam Kajian atau Pengajian
Mengikuti kajian atau pengajian tentang salat tarawih dapat membantu Anda memahami pengertiannya secara lebih interaktif.
Tip 8: Praktikkan Salat Tarawih Secara Istikamah
Dengan mempraktikkan salat tarawih secara istikamah, Anda akan semakin memahami dan merasakan manfaat serta keutamaannya.
Kesimpulan
Tips-tips di atas dapat membantu Anda dalam memahami pengertian salat tarawih secara lebih komprehensif. Dengan memahami pengertiannya dengan baik, Anda dapat melaksanakan ibadah salat tarawih dengan lebih khusyuk dan khidmat.
Transisi
Setelah memahami pengertian salat tarawih, selanjutnya kita akan membahas tata cara pelaksanaan salat tarawih yang baik dan benar.
Kesimpulan
Pembahasan mengenai “pengertian salat tarawih” dalam artikel ini memberikan beberapa poin penting. Pertama, salat tarawih adalah salat sunnah yang dikerjakan pada malam hari di bulan Ramadan. Kedua, hikmah pensyariatannya adalah untuk memperbanyak ibadah dan melatih kesabaran. Ketiga, salat tarawih memiliki beberapa keutamaan, seperti memperoleh pahala besar, pengampunan dosa, dan meraih malam Lailatul Qadar.
Memahami pengertian salat tarawih dengan benar sangat penting, karena akan memengaruhi cara kita melaksanakan ibadah tersebut. Dengan memahami pengertiannya, kita dapat mengerjakan salat tarawih dengan lebih khusyuk, ikhlas, dan sesuai dengan tuntunan syariat. Selain itu, memahami pengertian salat tarawih juga dapat meningkatkan motivasi kita untuk melaksanakan ibadah ini dengan sebaik-baiknya, sehingga dapat memperoleh keutamaan dan pahala yang berlimpah.