Pengertian Zakat Secara Bahasa

jurnal


Pengertian Zakat Secara Bahasa


Pengertian zakat secara bahasa adalah penyucian atau pembersihan. Secara istilah, zakat adalah harta tertentu yang wajib dikeluarkan oleh seorang muslim atau badan usaha yang telah mencapai nisab dan haul dengan syarat-syarat tertentu.

Zakat memiliki banyak manfaat, baik bagi individu maupun masyarakat. Bagi individu, zakat dapat membersihkan harta dan jiwa dari sifat kikir dan tamak. Bagi masyarakat, zakat dapat membantu mengurangi kesenjangan sosial dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi.

Salah satu perkembangan sejarah penting dalam zakat adalah ditetapkannya delapan golongan yang berhak menerima zakat, yaitu fakir, miskin, amil zakat, mualaf, budak, gharim, sabilillah, dan ibnus sabil. Penetapan golongan ini bertujuan untuk memastikan bahwa zakat disalurkan kepada mereka yang benar-benar membutuhkan.

Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih dalam tentang pengertian zakat, jenis-jenis zakat, cara menghitung dan mengeluarkan zakat, serta hikmah dan manfaat zakat.

Pengertian Zakat Secara Bahasa

Memahami pengertian zakat secara bahasa sangat penting untuk memahami kewajiban zakat secara komprehensif. Berikut adalah 10 aspek penting terkait pengertian zakat secara bahasa:

  • Bahasa Arab: (pembersihan)
  • Bahasa Indonesia: Penyucian
  • Wajib bagi muslim
  • Harta tertentu
  • Mencapai nisab
  • Mencapai haul
  • Delapan golongan penerima
  • Membersihkan jiwa
  • Mengurangi kesenjangan sosial
  • Meningkatkan kesejahteraan ekonomi

Dengan memahami aspek-aspek ini, kita dapat memahami bahwa zakat bukan hanya kewajiban ritual, tetapi juga memiliki dimensi sosial dan ekonomi yang penting. Zakat berfungsi untuk membersihkan harta dan jiwa, membantu mereka yang membutuhkan, dan berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.

Bahasa Arab

Dalam pengertian zakat secara bahasa, kata (pembersihan) memegang peranan penting. Kata ini memberikan gambaran bahwa zakat memiliki fungsi untuk membersihkan harta dan jiwa dari kotoran berupa sifat kikir dan tamak. Berikut adalah beberapa aspek terkait dalam pengertian zakat secara bahasa:

  • Membersihkan harta
    Zakat berfungsi untuk membersihkan harta dari hak orang lain yang mungkin masih melekat padanya. Dengan mengeluarkan zakat, harta menjadi bersih dan berkah.
  • Membersihkan jiwa
    Zakat juga berfungsi untuk membersihkan jiwa dari sifat kikir dan tamak. Dengan mengeluarkan zakat, seseorang belajar untuk berbagi dan berempati kepada sesama.
  • Membawa keberkahan
    Harta yang dizakatkan akan diberkahi oleh Allah SWT. Keberkahan ini dapat berupa kelancaran rezeki, kesehatan, dan kebahagiaan.
  • Menjauhkan dari siksa api neraka
    Orang yang enggan mengeluarkan zakat diancam dengan siksa api neraka. Sebaliknya, orang yang mengeluarkan zakat akan dijauhkan dari siksa tersebut.

Aspek-aspek dalam pengertian zakat secara bahasa ini menunjukkan bahwa zakat bukan hanya kewajiban ritual, tetapi juga memiliki dimensi spiritual dan sosial yang penting. Zakat tidak hanya membersihkan harta, tetapi juga membersihkan jiwa, membawa keberkahan, dan menjauhkan dari siksa api neraka.

Bahasa Indonesia

Dalam pengertian zakat secara bahasa, istilah “penyucian” memegang peranan penting. Penyucian dalam konteks ini memiliki beberapa makna yang saling terkait:

  • Membersihkan Harta
    Zakat berfungsi untuk membersihkan harta dari hak orang lain yang mungkin masih melekat padanya. Dengan mengeluarkan zakat, harta menjadi bersih dan berkah.
  • Membersihkan Jiwa
    Zakat juga berfungsi untuk membersihkan jiwa dari sifat kikir dan tamak. Dengan mengeluarkan zakat, seseorang belajar untuk berbagi dan berempati kepada sesama.
  • Menjauhkan dari Siksa Api Neraka
    Orang yang enggan mengeluarkan zakat diancam dengan siksa api neraka. Sebaliknya, orang yang mengeluarkan zakat akan dijauhkan dari siksa tersebut.
  • Mendapatkan Pahala
    Orang yang mengeluarkan zakat akan mendapatkan pahala yang besar dari Allah SWT. Pahala ini akan dilipatgandakan sesuai dengan jumlah dan keikhlasan zakat yang dikeluarkan.

Dengan demikian, penyucian dalam pengertian zakat secara bahasa memiliki makna yang komprehensif, meliputi pembersihan harta, jiwa, dan konsekuensi di akhirat. Hal ini menunjukkan bahwa zakat tidak hanya sekadar kewajiban ritual, tetapi juga memiliki dimensi spiritual dan sosial yang penting.

Wajib bagi muslim

Kewajiban zakat bagi umat Islam memiliki hubungan yang erat dengan pengertian zakat secara bahasa. Kata “wajib” dalam bahasa Arab memiliki arti “perintah yang mengikat” atau “keharusan”. Sementara itu, zakat secara bahasa berarti “penyucian”.

Dengan demikian, kewajiban zakat bagi umat Islam dapat dipahami sebagai perintah yang mengikat untuk menyucikan harta dan jiwa dari sifat kikir dan tamak. Kewajiban ini merupakan bagian penting dari pengertian zakat secara bahasa karena menegaskan bahwa zakat bukan sekadar anjuran atau pilihan, melainkan perintah yang harus dilaksanakan oleh setiap muslim yang memenuhi syarat.

Dalam praktiknya, kewajiban zakat bagi umat Islam diwujudkan dalam bentuk pengeluaran sebagian harta tertentu yang telah mencapai nisab dan haul. Harta yang wajib dizakat meliputi hasil pertanian, hewan ternak, emas dan perak, serta harta perniagaan. Nisab adalah batas minimal harta yang wajib dizakat, sedangkan haul adalah jangka waktu kepemilikan harta yang telah mencapai satu tahun.

Kewajiban zakat bagi umat Islam memiliki banyak manfaat, baik bagi individu maupun masyarakat. Bagi individu, zakat dapat membersihkan harta dan jiwa dari sifat kikir dan tamak. Bagi masyarakat, zakat dapat membantu mengurangi kesenjangan sosial dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi.

Harta Tertentu

Dalam pengertian zakat secara bahasa, “harta tertentu” menjadi aspek krusial. Kata “harta” dalam bahasa Arab merujuk pada segala sesuatu yang bernilai dan bermanfaat, sementara “tertentu” menunjukkan adanya kriteria khusus dalam menentukan harta yang wajib dizakatkan. Berikut adalah beberapa aspek penting terkait “harta tertentu” dalam pengertian zakat secara bahasa:

  • Hasil Bumi
    Hasil bumi yang wajib dizakatkan meliputi biji-bijian, buah-buahan, dan sayuran yang ditanam di lahan pertanian.
  • Hewan Ternak
    Hewan ternak yang wajib dizakatkan meliputi unta, sapi, kerbau, kambing, dan domba yang digembalakan.
  • Emas dan Perak
    Emas dan perak dalam bentuk perhiasan, batangan, atau koin wajib dizakatkan jika telah mencapai nisab.
  • Harta Perniagaan
    Harta perniagaan mencakup segala jenis barang yang diperjualbelikan, seperti barang dagangan, persediaan, dan piutang.

Dengan memahami aspek-aspek “harta tertentu” dalam pengertian zakat secara bahasa, kita dapat mengetahui jenis-jenis harta yang wajib dizakatkan. Hal ini penting untuk memastikan bahwa kewajiban zakat dapat dilaksanakan dengan benar dan sesuai syariat Islam.

Mencapai Nisab

Dalam pengertian zakat secara bahasa, “mencapai nisab” menjadi aspek krusial yang menentukan kewajiban zakat. Nisab secara bahasa berarti “batas minimal”. Dalam konteks zakat, nisab merujuk pada batas minimal nilai atau jumlah harta yang wajib dizakatkan.

  • Nilai Tertentu
    Nisab zakat ditetapkan berdasarkan nilai atau jumlah harta tertentu untuk setiap jenis harta. Misalnya, nisab zakat emas adalah 85 gram dan nisab zakat perak adalah 595 gram.
  • Harta Produktif
    Nisab hanya berlaku bagi harta yang bersifat produktif, yaitu harta yang berpotensi berkembang atau menghasilkan keuntungan. Harta yang tidak produktif, seperti perabotan rumah tangga, tidak dikenakan zakat.
  • Kepemilikan Penuh
    Harta yang dizakatkan harus menjadi milik penuh dari orang yang akan mengeluarkan zakat. Harta yang masih menjadi tanggungan atau milik orang lain tidak termasuk dalam nisab.
  • Kepemilikan selama Setahun
    Nisab juga mensyaratkan kepemilikan harta selama setahun penuh (haul). Harta yang baru dimiliki kurang dari setahun tidak termasuk dalam nisab.

Dengan memahami aspek “mencapai nisab” dalam pengertian zakat secara bahasa, kita dapat mengetahui kriteria harta yang wajib dizakatkan. Hal ini penting untuk memastikan bahwa kewajiban zakat dapat dilaksanakan dengan benar dan sesuai syariat Islam.

Mencapai Haul

Dalam pengertian zakat secara bahasa, “mencapai haul” menjadi aspek krusial yang menentukan kewajiban zakat. Haul secara bahasa berarti “setahun”. Dalam konteks zakat, haul merujuk pada jangka waktu kepemilikan harta yang telah mencapai satu tahun penuh.

Kewajiban zakat bagi umat Islam tidak hanya didasarkan pada kepemilikan harta yang mencapai nisab, tetapi juga harus memenuhi syarat haul. Hal ini menunjukkan bahwa zakat bukan hanya kewajiban sesaat, tetapi merupakan kewajiban berkelanjutan yang harus dilaksanakan setiap tahunnya.

Sebagai contoh, jika seseorang memiliki emas senilai 85 gram pada bulan Januari tahun ini, maka ia wajib mengeluarkan zakat emas pada bulan Januari tahun berikutnya, setelah kepemilikannya mencapai satu tahun penuh (haul). Demikian juga dengan harta jenis lainnya, seperti hewan ternak, hasil pertanian, dan harta perniagaan.

Dengan memahami hubungan antara “mencapai haul” dan “pengertian zakat secara bahasa”, kita dapat mengetahui kriteria harta yang wajib dizakatkan secara lebih komprehensif. Hal ini penting untuk memastikan bahwa kewajiban zakat dapat dilaksanakan dengan benar dan sesuai syariat Islam.

Delapan Golongan Penerima

Dalam pengertian zakat secara bahasa, penyaluran zakat kepada delapan golongan penerima merupakan aspek krusial yang mencerminkan tujuan mulia zakat sebagai ibadah sosial. Golongan penerima zakat ini ditetapkan berdasarkan firman Allah SWT dalam Al-Qur’an Surat At-Taubah ayat 60.

  • Fakir
    Fakir adalah orang yang tidak memiliki harta dan tidak memiliki kemampuan untuk bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
  • Miskin
    Miskin adalah orang yang memiliki harta atau penghasilan, tetapi tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
  • Amil Zakat
    Amil zakat adalah orang yang bertugas mengumpulkan, mengelola, dan mendistribusikan zakat.
  • Mualaf
    Mualaf adalah orang yang baru masuk Islam dan membutuhkan bantuan untuk menguatkan imannya.
  • Riqab
    Riqab adalah orang yang terbelenggu dalam perbudakan dan membutuhkan bantuan untuk memerdekakan dirinya.
  • Gharim
    Gharim adalah orang yang terlilit utang dan tidak mampu membayarnya.
  • Fi Sabilillah
    Fi sabilillah adalah orang yang berjuang di jalan Allah, seperti untuk dakwah, pendidikan, atau kegiatan sosial lainnya.
  • Ibnu Sabil
    Ibnu sabil adalah orang yang sedang dalam perjalanan dan kehabisan bekal atau mengalami kesulitan.

Delapan golongan penerima zakat ini menunjukkan bahwa zakat tidak hanya ditujukan untuk membantu mereka yang kekurangan secara ekonomi, tetapi juga untuk pemberdayaan sosial, dakwah Islam, dan kemaslahatan umat secara keseluruhan.

Membersihkan Jiwa

Zakat dalam pengertian bahasa Arab memiliki makna membersihkan (). Makna ini tidak hanya merujuk pada pembersihan harta, tetapi juga pembersihan jiwa dari sifat-sifat buruk seperti kikir dan tamak. Sifat-sifat buruk ini dapat mengotori jiwa dan menghalangi seseorang untuk mencapai kebahagiaan sejati.

Pembersihan jiwa melalui zakat dapat dilakukan dengan cara mengeluarkan sebagian harta yang dimiliki untuk diberikan kepada orang yang membutuhkan. Dengan mengeluarkan zakat, seseorang telah mengalahkan sifat kikir dan tamaknya, serta telah membersihkan jiwanya dari sifat-sifat buruk tersebut. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam Al-Qur’an Surat At-Taubah ayat 103 yang artinya: “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka.”.

Pembersihan jiwa melalui zakat memiliki banyak manfaat, baik bagi individu maupun masyarakat. Bagi individu, pembersihan jiwa dapat membawa ketenangan hati, kebahagiaan, dan keberkahan dalam hidup. Bagi masyarakat, pembersihan jiwa melalui zakat dapat mengurangi kesenjangan sosial, meningkatkan kesejahteraan ekonomi, dan menciptakan masyarakat yang lebih harmonis dan sejahtera.

Mengurangi kesenjangan sosial

Dalam pengertian zakat secara bahasa, “mengurangi kesenjangan sosial” merupakan salah satu aspek penting yang menunjukkan peran sosial zakat dalam masyarakat. Zakat berfungsi untuk mendistribusikan kekayaan dari orang-orang kaya kepada orang-orang miskin, sehingga dapat mengurangi kesenjangan ekonomi dan menciptakan masyarakat yang lebih sejahtera.

Penyebab kesenjangan sosial sangatlah kompleks, salah satunya adalah ketimpangan dalam kepemilikan dan penguasaan sumber daya ekonomi. Zakat hadir sebagai solusi untuk mengatasi kesenjangan ini dengan mewajibkan orang-orang kaya untuk mengeluarkan sebagian hartanya untuk membantu orang-orang miskin dan membutuhkan. Dengan demikian, zakat dapat menciptakan pemerataan ekonomi dan mengurangi kesenjangan sosial.

Dalam sejarah Islam, zakat telah terbukti efektif dalam mengurangi kesenjangan sosial. Misalnya, pada masa Khalifah Umar bin Khattab, zakat digunakan untuk membantu fakir miskin, anak yatim, dan para janda. Hasilnya, kesenjangan sosial berkurang secara signifikan dan masyarakat menjadi lebih sejahtera.

Memahami hubungan antara zakat dan pengurangan kesenjangan sosial memiliki implikasi praktis yang penting. Zakat tidak hanya dilihat sebagai ibadah ritual, tetapi juga sebagai instrumen ekonomi untuk menciptakan masyarakat yang lebih adil dan sejahtera. Dengan mendukung pengumpulan dan pendistribusian zakat, kita dapat turut serta dalam upaya mengurangi kesenjangan sosial dan membangun masyarakat yang harmonis dan berkelanjutan.

Meningkatkan kesejahteraan ekonomi

Dalam pengertian zakat secara bahasa, “meningkatkan kesejahteraan ekonomi” merupakan salah satu aspek penting yang menunjukkan peran ekonomi zakat dalam masyarakat. Zakat berfungsi untuk mendistribusikan kekayaan dari orang-orang kaya kepada orang-orang miskin, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat secara keseluruhan.

Hubungan antara zakat dan peningkatan kesejahteraan ekonomi sangat erat. Zakat membantu mengurangi kemiskinan dan kesenjangan sosial, menciptakan lapangan kerja baru, dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Misalnya, dalam sebuah studi yang dilakukan oleh Bank Dunia, ditemukan bahwa zakat dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 0,5-1% per tahun di negara-negara berkembang. Selain itu, zakat juga dapat membantu mengurangi kemiskinan hingga 50% di beberapa daerah.

Memahami hubungan antara zakat dan peningkatan kesejahteraan ekonomi memiliki implikasi praktis yang penting. Zakat tidak hanya dilihat sebagai ibadah ritual, tetapi juga sebagai instrumen ekonomi untuk membangun masyarakat yang lebih sejahtera. Dengan mendukung pengumpulan dan pendistribusian zakat, kita dapat turut serta dalam upaya meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat, mengurangi kemiskinan, dan menciptakan masyarakat yang lebih adil dan makmur.

Tanya Jawab tentang Pengertian Zakat Secara Bahasa

Berikut adalah beberapa tanya jawab yang sering muncul terkait dengan pengertian zakat secara bahasa:

Pertanyaan 1: Apa pengertian zakat secara bahasa?

Jawaban: Zakat secara bahasa berarti penyucian atau pembersihan. Secara istilah, zakat adalah harta tertentu yang wajib dikeluarkan oleh seorang muslim atau badan usaha yang telah mencapai nisab dan haul dengan syarat-syarat tertentu.

Pertanyaan 2: Kenapa zakat disebut sebagai penyucian?

Jawaban: Zakat disebut sebagai penyucian karena memiliki fungsi untuk membersihkan harta dan jiwa dari sifat kikir dan tamak. Dengan mengeluarkan zakat, harta menjadi bersih dan jiwa menjadi lebih bersih dan mulia.

Pertanyaan 3: Siapa saja yang wajib mengeluarkan zakat?

Jawaban: Zakat wajib dikeluarkan oleh setiap muslim yang memenuhi syarat, yaitu: beragama Islam, merdeka, baligh, berakal, dan memiliki harta yang telah mencapai nisab dan haul.

Pertanyaan 4: Apa saja jenis-jenis harta yang wajib dizakatkan?

Jawaban: Jenis-jenis harta yang wajib dizakatkan meliputi: hasil pertanian, hewan ternak, emas dan perak, serta harta perniagaan.

Pertanyaan 5: Berapa nisab yang harus dipenuhi untuk wajib zakat?

Jawaban: Nisab zakat berbeda-beda tergantung jenis hartanya. Misalnya, nisab zakat emas adalah 85 gram, nisab zakat perak adalah 595 gram, dan nisab zakat hasil pertanian adalah 527 kilogram.

Pertanyaan 6: Apa saja manfaat zakat?

Jawaban: Manfaat zakat sangat banyak, baik bagi individu maupun masyarakat. Bagi individu, zakat dapat membersihkan harta dan jiwa, membawa keberkahan, dan menjauhkan dari siksa api neraka. Bagi masyarakat, zakat dapat membantu mengurangi kesenjangan sosial, meningkatkan kesejahteraan ekonomi, dan menciptakan masyarakat yang lebih harmonis.

Demikianlah beberapa tanya jawab tentang pengertian zakat secara bahasa. Semoga dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang zakat dan kewajiban kita untuk menunaikannya.

Selanjutnya, kita akan membahas lebih dalam tentang hikmah dan manfaat zakat dalam kehidupan kita.

Tips Memahami Pengertian Zakat Secara Bahasa

Untuk memahami pengertian zakat secara bahasa dengan baik, berikut adalah beberapa tips yang dapat diterapkan:

Pelajari asal kata zakat. Kata zakat berasal dari bahasa Arab yang artinya “penyucian”. Memahami asal kata ini akan membantu Anda memahami makna dasar zakat.

Cari tahu makna kata zakat dalam konteks yang berbeda. Kata zakat dapat digunakan dalam berbagai konteks dengan makna yang sedikit berbeda. Misalnya, dalam konteks ibadah, zakat berarti mengeluarkan sebagian harta tertentu untuk diberikan kepada yang berhak. Dalam konteks bahasa, zakat berarti membersihkan.

Perhatikan kata-kata yang terkait dengan zakat. Beberapa kata yang terkait dengan zakat, seperti (membersihkan), (kewajiban), dan (harta tertentu), dapat memberikan pemahaman yang lebih komprehensif tentang zakat.

Baca referensi yang kredibel. Tersedia banyak referensi, seperti buku, artikel, dan website, yang membahas tentang pengertian zakat secara bahasa. Membaca referensi ini akan menambah pengetahuan dan pemahaman Anda.

Diskusikan dengan ahli. Jika memungkinkan, diskusikan pengertian zakat secara bahasa dengan ahli, seperti ulama atau akademisi. Mereka dapat memberikan penjelasan yang lebih mendalam dan menjawab pertanyaan Anda.

Dengan menerapkan tips ini, Anda dapat memahami pengertian zakat secara bahasa dengan lebih baik. Dengan memahami makna yang terkandung dalam kata zakat, Anda dapat menghayati nilai-nilai luhur yang terkandung dalam ibadah zakat.

Pemahaman yang baik tentang pengertian zakat secara bahasa akan menjadi landasan untuk mendalami aspek-aspek zakat lainnya, seperti hukum zakat, jenis-jenis zakat, dan hikmah zakat.

Kesimpulan

Pemahaman yang komprehensif tentang pengertian zakat secara bahasa merupakan dasar untuk melaksanakan ibadah zakat dengan benar dan penuh kesadaran. Zakat memiliki makna yang luas, meliputi penyucian harta dan jiwa, pembersihan sifat kikir dan tamak, serta tujuan sosial-ekonomi untuk membantu masyarakat miskin dan meningkatkan kesejahteraan.

Tiga poin utama yang saling terkait dalam pengertian zakat secara bahasa adalah:

  1. Zakat memiliki makna pembersihan, baik bagi harta maupun jiwa.
  2. Zakat wajib dikeluarkan oleh umat Islam yang memenuhi syarat, seperti baligh, berakal, merdeka, dan memiliki harta yang mencapai nisab.
  3. Zakat didistribusikan kepada delapan golongan yang berhak, sesuai dengan perintah Allah dalam Al-Qur’an.

Memahami pengertian zakat secara bahasa mendorong kita untuk merefleksikan pentingnya zakat dalam kehidupan seorang muslim. Zakat bukan hanya kewajiban ritual, tetapi juga merupakan ibadah sosial yang memiliki dampak positif bagi individu dan masyarakat secara keseluruhan. Marilah kita menunaikan zakat dengan ikhlas dan penuh kesadaran, sebagai bentuk pengabdian kita kepada Allah SWT dan kepedulian kita terhadap sesama.

Youtube Video:



Artikel Terkait

Bagikan:

jurnal

Saya adalah seorang penulis yang sudah berpengalaman lebih dari 5 tahun. Hobi saya menulis artikel yang bermanfaat untuk teman-teman yang membaca artikel saya.

Artikel Terbaru