Puasa sunnah Muharram adalah ibadah puasa yang dilakukan pada bulan Muharram, bulan pertama dalam kalender Hijriah. Puasa ini hukumnya sunnah, artinya dianjurkan untuk dikerjakan namun tidak wajib. Contohnya, pada tanggal 10 Muharram atau yang dikenal dengan Hari Asyura, disunnahkan untuk berpuasa karena memiliki banyak keutamaan.
Puasa sunnah Muharram memiliki banyak manfaat, di antaranya menghapus dosa-dosa kecil setahun yang lalu, memberikan pahala yang besar, dan melatih kesabaran serta pengendalian diri. Secara historis, puasa sunnah Muharram telah dipraktikkan sejak zaman Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya.
Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang keutamaan, tata cara, dan hikmah di balik puasa sunnah Muharram. Semoga dengan memahami hal tersebut, kita dapat semakin semangat untuk melaksanakan ibadah sunnah yang mulia ini.
Puasa Sunnah Muharram
Puasa sunnah Muharram memiliki beberapa aspek penting yang perlu dipahami agar dapat melaksanakan ibadah ini dengan baik. Berikut adalah 8 aspek tersebut:
- Waktu: 1-10 Muharram (utama pada 10 Muharram / Asyura)
- Hukum: Sunnah
- Niat: Dilakukan sebelum fajar
- Rukun: Menahan makan, minum, dan hal-hal yang membatalkan puasa
- Keutamaan: Menghapus dosa-dosa kecil
- Hikmah: Melatih kesabaran dan pengendalian diri
- Tata cara: Sama seperti puasa wajib
- Doa: Membaca doa khusus saat berbuka
Memahami aspek-aspek ini sangat penting agar puasa sunnah Muharram dapat dijalankan dengan benar dan memperoleh keutamaannya. Dengan melaksanakan puasa ini, kita dapat membersihkan diri dari dosa-dosa kecil, meningkatkan kesabaran dan pengendalian diri, serta mendapat pahala yang besar dari Allah SWT.
Waktu
Dalam menjalankan puasa sunnah Muharram, waktu pelaksanaannya memiliki beberapa ketentuan dan keutamaan tersendiri. Berikut adalah penjelasannya:
- Awal dan Akhir Puasa
Puasa sunnah Muharram dapat dilaksanakan mulai dari tanggal 1 hingga 10 Muharram. Namun, yang paling utama adalah puasa pada tanggal 10 Muharram, yang dikenal dengan Hari Asyura.
- Keutamaan Puasa Asyura
Puasa Asyura memiliki keutamaan yang besar, yaitu dapat menghapus dosa-dosa kecil selama satu tahun terakhir. Selain itu, puasa Asyura juga dapat memberikan pahala yang berlipat ganda.
- Tata Cara Puasa Asyura
Tata cara puasa Asyura sama seperti puasa wajib pada umumnya, yaitu menahan diri dari makan, minum, dan hal-hal yang membatalkan puasa sejak terbit fajar hingga terbenam matahari.
- Dianjurkan Berpuasa Dua Hari
Untuk menambah keutamaan, dianjurkan untuk berpuasa dua hari pada bulan Muharram, yaitu pada tanggal 9 dan 10 Muharram. Hal ini berdasarkan hadis Nabi Muhammad SAW yang menganjurkan untuk berpuasa pada hari Asyura dan sehari sebelumnya.
Dengan memahami ketentuan waktu puasa sunnah Muharram, kita dapat melaksanakan ibadah ini dengan lebih baik dan memperoleh keutamaan yang telah dijanjikan. Selain itu, berpuasa pada bulan Muharram juga menjadi salah satu cara untuk meningkatkan ketakwaan dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Hukum
Dalam Islam, hukum suatu ibadah dapat dibagi menjadi wajib, sunnah, mubah, makruh, dan haram. Hukum sunnah berarti ibadah tersebut dianjurkan untuk dikerjakan, namun tidak wajib. Salah satu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan adalah puasa sunnah Muharram.
Puasa sunnah Muharram memiliki keutamaan yang besar, yaitu dapat menghapus dosa-dosa kecil selama satu tahun terakhir. Selain itu, puasa sunnah Muharram juga dapat memberikan pahala yang berlipat ganda. Oleh karena itu, sangat dianjurkan bagi umat Islam untuk melaksanakan puasa sunnah Muharram.
Meskipun hukumnya sunnah, puasa sunnah Muharram tetap memiliki beberapa ketentuan yang harus dipenuhi agar sah. Ketentuan tersebut antara lain:
- Dilakukan pada tanggal 1-10 Muharram.
- Menahan diri dari makan, minum, dan hal-hal yang membatalkan puasa sejak terbit fajar hingga terbenam matahari.
- Melakukan niat puasa sebelum fajar.
Dengan memahami hukum dan ketentuan puasa sunnah Muharram, kita dapat melaksanakan ibadah ini dengan baik dan memperoleh keutamaannya. Selain itu, berpuasa pada bulan Muharram juga menjadi salah satu cara untuk meningkatkan ketakwaan dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Niat
Dalam berpuasa sunnah Muharram, niat memegang peranan penting dan harus dilakukan sebelum fajar. Niat merupakan ikrar di dalam hati untuk melaksanakan ibadah puasa dan membedakannya dari aktivitas menahan makan dan minum biasa. Berikut adalah beberapa aspek penting terkait niat dalam puasa sunnah Muharram:
- Waktu Niat
Niat puasa sunnah Muharram harus dilakukan sebelum fajar, yaitu sebelum terbitnya matahari. Niat yang dilakukan setelah fajar tidak sah dan puasa tidak dianggap sebagai puasa sunnah Muharram.
- Lafal Niat
Lafal niat puasa sunnah Muharram dapat diucapkan dalam hati atau lisan, dengan menggunakan lafal niat yang umum digunakan, seperti: “Saya niat puasa sunnah Muharram karena Allah Ta’ala.”
- Keutamaan Niat
Niat merupakan syarat sah puasa sunnah Muharram. Tanpa niat, puasa tidak dianggap sah dan tidak mendapatkan pahala.
- Niat dan Hati
Niat puasa sunnah Muharram harus diniatkan dengan ikhlas karena Allah SWT. Jika niat berpuasa karena ingin dipuji atau tujuan duniawi lainnya, maka puasanya tidak sah.
Dengan memahami aspek-aspek penting niat dalam puasa sunnah Muharram, kita dapat melaksanakan ibadah puasa dengan benar dan memperoleh keutamaannya. Selain itu, niat yang ikhlas dan benar juga akan meningkatkan kualitas ibadah kita dan menjadikan puasa sunnah Muharram sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Rukun
Dalam menjalankan ibadah puasa, termasuk puasa sunnah Muharram, terdapat beberapa rukun yang wajib dipenuhi agar puasa tersebut sah. Salah satu rukun puasa adalah menahan diri dari makan, minum, dan hal-hal yang membatalkan puasa sejak terbit fajar hingga terbenam matahari.
Rukun menahan makan dan minum memiliki peran yang sangat penting dalam puasa sunnah Muharram karena keduanya merupakan aktivitas dasar yang dapat membatalkan puasa. Dengan menahan diri dari makan dan minum, umat Islam melatih pengendalian diri, menahan hawa nafsu, dan meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT. Selain itu, menahan makan dan minum juga dapat memberikan manfaat kesehatan, seperti mengeluarkan racun-racun dari dalam tubuh.
Selain menahan makan dan minum, terdapat beberapa hal lain yang dapat membatalkan puasa, di antaranya adalah memasukkan sesuatu ke dalam lubang tubuh yang terbuka, muntah dengan sengaja, dan berhubungan suami istri. Oleh karena itu, umat Islam harus sangat berhati-hati dalam menjaga kesucian puasanya dengan menghindari hal-hal yang dapat membatalkan puasa.
Dengan memahami dan menjalankan rukun puasa dengan baik, umat Islam dapat memperoleh keutamaan dan pahala yang besar dari ibadah puasa sunnah Muharram. Selain itu, puasa juga dapat menjadi sarana untuk meningkatkan ketakwaan, pengendalian diri, dan kesehatan.
Keutamaan
Puasa sunnah Muharram memiliki banyak keutamaan, salah satunya adalah dapat menghapus dosa-dosa kecil. Keutamaan ini menjadikan puasa sunnah Muharram sebagai ibadah yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan.
- Penghapus dosa kecil
Puasa sunnah Muharram dapat menghapus dosa-dosa kecil yang telah dilakukan selama setahun terakhir. Hal ini berdasarkan hadis Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, “Barangsiapa berpuasa pada hari Asyura (10 Muharram), maka Allah akan menghapus dosanya setahun yang lalu.”
- Bentuk taubat
Puasa sunnah Muharram dapat menjadi salah satu bentuk taubat atas dosa-dosa yang telah dilakukan. Dengan berpuasa, umat Islam dapat menunjukkan penyesalan dan keinginan untuk kembali kepada Allah SWT.
- Melatih pengendalian diri
Puasa sunnah Muharram juga dapat melatih pengendalian diri. Dengan menahan diri dari makan dan minum, umat Islam dapat mengendalikan hawa nafsu dan meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT.
- Mendapat pahala besar
Selain menghapus dosa-dosa kecil, puasa sunnah Muharram juga dapat memberikan pahala yang besar. Hal ini karena puasa sunnah Muharram termasuk ibadah yang sangat dicintai oleh Allah SWT.
Dengan memahami keutamaan puasa sunnah Muharram dalam menghapus dosa-dosa kecil, umat Islam diharapkan semakin semangat untuk melaksanakan ibadah ini. Selain itu, puasa sunnah Muharram juga dapat menjadi sarana untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT dan melatih pengendalian diri.
Hikmah
Hikmah atau hikmat merupakan salah satu tujuan utama dari ibadah puasa, termasuk puasa sunnah Muharram. Melatih kesabaran dan pengendalian diri menjadi bagian penting dari hikmah puasa sunnah Muharram, yang dapat berpengaruh besar pada kehidupan seorang Muslim.
Puasa sunnah Muharram mengajarkan umat Islam untuk menahan diri dari makan, minum, dan hawa nafsu selama waktu tertentu. Hal ini tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan fisik, tetapi juga melatih kesabaran dan pengendalian diri. Dengan menahan rasa lapar dan dahaga, umat Islam belajar untuk mengendalikan keinginan dan menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa.
Dalam kehidupan sehari-hari, kemampuan mengendalikan diri sangat penting untuk menghadapi berbagai tantangan dan godaan. Ketika seseorang terbiasa melatih kesabaran dan pengendalian diri melalui puasa, maka ia akan lebih mampu mengendalikan emosi, pikiran, dan tindakannya. Hal ini akan berdampak positif pada hubungan sosial, pekerjaan, dan aspek kehidupan lainnya.
Contoh nyata dari hikmah puasa sunnah Muharram dalam melatih kesabaran dan pengendalian diri adalah ketika seseorang mampu menahan diri dari makan dan minum meskipun merasa lapar dan haus. Dengan mengatasi keinginan tersebut, seseorang akan merasa lebih kuat dan lebih mampu mengendalikan dirinya dalam situasi lain yang lebih sulit.
Dengan demikian, puasa sunnah Muharram memiliki peranan penting dalam melatih kesabaran dan pengendalian diri umat Islam. Hikmah ini dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk menghadapi berbagai tantangan dan godaan, sehingga umat Islam dapat menjadi pribadi yang lebih baik dan lebih bertaqwa.
Tata Cara
Tata cara puasa sunnah Muharram pada dasarnya sama dengan puasa wajib. Hal ini berarti bahwa terdapat kesamaan dalam aspek-aspek pelaksanaan ibadah puasa, seperti:
- Waktu Puasa
Sama dengan puasa wajib, puasa sunnah Muharram dimulai pada waktu subuh dan berakhir pada waktu maghrib. - Niat Puasa
Sama halnya dengan puasa wajib, niat puasa sunnah Muharram harus dilakukan sebelum waktu subuh. - Hal-hal yang Membatalkan Puasa
Hal-hal yang membatalkan puasa sunnah Muharram juga sama dengan yang membatalkan puasa wajib, seperti makan, minum, dan berhubungan suami istri. - Puasa Qadha
Jika puasa sunnah Muharram tertinggal, maka dapat diganti dengan puasa qadha pada hari lain.
Dengan memahami tata cara puasa sunnah Muharram yang sama dengan puasa wajib, umat Islam dapat melaksanakan ibadah puasa dengan baik dan benar, serta meraih keutamaan yang telah dijanjikan oleh Allah SWT. Selain itu, kesamaan tata cara ini juga semakin menegaskan bahwa puasa sunnah Muharram merupakan ibadah yang sangat dianjurkan dan memiliki kedudukan yang tinggi dalam ajaran Islam.
Doa
Dalam menjalankan ibadah puasa sunnah Muharram, doa memiliki peranan penting, khususnya doa saat berbuka puasa. Membaca doa khusus saat berbuka merupakan salah satu adab dan bentuk syukur kepada Allah SWT atas nikmat yang telah diberikan selama menjalankan ibadah puasa.
Doa khusus saat berbuka puasa sunnah Muharram umumnya berisi ungkapan rasa syukur, permohonan ampunan, dan harapan agar puasa yang telah dijalani dapat diterima oleh Allah SWT. Salah satu doa yang biasa dibaca saat berbuka puasa sunnah Muharram adalah: “Allahumma laka shumtu wa ‘ala rizqika aftartu, faghfirli ya Ghafuru ma qaddamtu wa ma akhkart.”
Membaca doa khusus saat berbuka puasa sunnah Muharram bukan hanya sekadar tradisi, tetapi juga memiliki makna dan manfaat yang mendalam. Doa tersebut menjadi penanda berakhirnya ibadah puasa dan menjadi awal untuk kembali mengisi perut dan tenaga yang telah terkuras selama berpuasa. Selain itu, doa juga menjadi pengingat bagi umat Islam untuk selalu bersyukur atas segala nikmat yang telah diberikan Allah SWT.
Dengan memahami pentingnya membaca doa khusus saat berbuka puasa sunnah Muharram, diharapkan umat Islam dapat menjalankan ibadah puasa dengan lebih sempurna dan khusyuk. Hal ini juga dapat menjadi sarana untuk meningkatkan ketakwaan dan mempererat hubungan dengan Allah SWT.
Pertanyaan Umum tentang Puasa Sunnah Muharram
Berikut adalah beberapa pertanyaan umum beserta jawabannya terkait dengan puasa sunnah Muharram:
Pertanyaan 1: Apa itu puasa sunnah Muharram?
Puasa sunnah Muharram adalah ibadah puasa yang dilakukan pada bulan Muharram, bulan pertama dalam kalender Hijriah. Puasa ini hukumnya sunnah, artinya dianjurkan untuk dikerjakan namun tidak wajib.
Pertanyaan 2: Kapan waktu pelaksanaan puasa sunnah Muharram?
Puasa sunnah Muharram dapat dilaksanakan mulai dari tanggal 1 hingga 10 Muharram, namun yang paling utama adalah puasa pada tanggal 10 Muharram atau yang dikenal dengan Hari Asyura.
Pertanyaan 3: Apa keutamaan puasa sunnah Muharram?
Keutamaan puasa sunnah Muharram adalah dapat menghapus dosa-dosa kecil selama setahun terakhir, memberikan pahala yang besar, dan melatih kesabaran serta pengendalian diri.
Pertanyaan 4: Bagaimana tata cara puasa sunnah Muharram?
Tata cara puasa sunnah Muharram sama seperti puasa wajib, yaitu menahan diri dari makan, minum, dan hal-hal yang membatalkan puasa sejak terbit fajar hingga terbenam matahari.
Pertanyaan 5: Apakah boleh mengganti puasa sunnah Muharram yang terlewat?
Jika puasa sunnah Muharram terlewat, maka dapat diganti dengan puasa qadha pada hari lain.
Pertanyaan 6: Apakah ada doa khusus saat berbuka puasa sunnah Muharram?
Ya, ada doa khusus yang dianjurkan untuk dibaca saat berbuka puasa sunnah Muharram, yaitu “Allahumma laka shumtu wa ‘ala rizqika aftartu, faghfirli ya Ghafuru ma qaddamtu wa ma akhkart.”
Demikianlah beberapa pertanyaan umum beserta jawabannya terkait dengan puasa sunnah Muharram. Semoga informasi ini dapat membantu umat Islam dalam memahami dan melaksanakan ibadah puasa sunnah Muharram dengan baik.
Selanjutnya, kita akan membahas lebih lanjut tentang hikmah dan manfaat puasa sunnah Muharram dalam kehidupan seorang Muslim.
Tips Melaksanakan Puasa Sunnah Muharram
Puasa sunnah Muharram merupakan ibadah yang sangat dianjurkan bagi umat Islam. Untuk melaksanakan puasa sunnah Muharram dengan baik dan memperoleh keutamaannya, berikut adalah beberapa tips yang dapat diterapkan:
Tip 1: Niat yang Benar Niatkanlah puasa sunnah Muharram karena Allah SWT, bukan karena ingin dipuji atau tujuan duniawi lainnya.
Tip 2: Persiapan Fisik dan Mental Persiapkan diri secara fisik dan mental dengan menjaga kesehatan dan melatih kesabaran sebelum melaksanakan puasa.
Tip 3: Menahan Diri dengan Disiplin Tetap disiplin dalam menahan diri dari makan, minum, dan hal-hal yang membatalkan puasa.
Tip 4: Meningkatkan Ibadah Manfaatkan waktu puasa untuk memperbanyak ibadah, seperti membaca Al-Qur’an, berzikir, dan berdoa.
Tip 5: Bersedekah Perbanyak sedekah selama bulan Muharram, karena sedekah dapat membantu menghapus dosa-dosa dan meningkatkan pahala.
Tip 6: Menjaga Lisan dan Perilaku Kendalikan lisan dan perilaku selama berpuasa, hindari berkata-kata kotor dan perbuatan tercela.
Tip 7: Bersabar dan Sabar Bersabarlah dalam menjalankan ibadah puasa dan hadapi ujian rasa lapar dan dahaga dengan sabar.
Tip 8: Membaca Doa Buka Puasa Baca doa khusus saat berbuka puasa sunnah Muharram sebagai bentuk syukur dan harapan agar puasa diterima oleh Allah SWT.
Dengan menerapkan tips-tips tersebut, diharapkan umat Islam dapat melaksanakan puasa sunnah Muharram dengan baik dan memperoleh keutamaannya. Keutamaan puasa sunnah Muharram dapat menjadi motivasi untuk terus melaksanakan ibadah ini setiap tahunnya.
Selanjutnya, kita akan membahas hikmah dan manfaat puasa sunnah Muharram bagi kehidupan seorang Muslim.
Kesimpulan
Puasa sunnah Muharram merupakan ibadah yang sangat dianjurkan bagi umat Islam karena memiliki banyak keutamaan, di antaranya menghapus dosa-dosa kecil setahun yang lalu, memberikan pahala yang besar, dan melatih kesabaran serta pengendalian diri. Tata cara puasa sunnah Muharram sama seperti puasa wajib, yaitu menahan diri dari makan, minum, dan hal-hal yang membatalkan puasa sejak terbit fajar hingga terbenam matahari.
Hikmah dari puasa sunnah Muharram adalah untuk melatih kesabaran dan pengendalian diri, serta mengingatkan umat Islam akan pentingnya bersyukur atas nikmat Allah SWT. Dengan melaksanakan puasa sunnah Muharram dengan benar dan ikhlas, diharapkan umat Islam dapat meraih keutamaannya dan menjadi pribadi yang lebih baik.