Rakaat Tarawih Muhammadiyah

jurnal


Rakaat Tarawih Muhammadiyah

Rakaat Tarawih Muhammadiyah adalah ibadah salat sunah yang dilakukan pada bulan Ramadan, terdiri dari 8 rakaat yang dikerjakan secara berjamaah dengan 3 salam.

Salat Tarawih Muhammadiyah memiliki banyak manfaat, di antaranya mendapat pahala yang besar, melatih kesabaran dan kekhusyuan, serta mempererat ukhuwah sesama Muslim. Salah satu perkembangan sejarah penting dari Salat Tarawih Muhammadiyah adalah ditetapkannya jumlah rakaat menjadi 8 rakaat pada masa kepemimpinan KH. Ahmad Dahlan.

Jaga Kesehatan si kecil dengan cari my baby di shopee : https://s.shopee.co.id/7zsVkHI1Ih

Artikel ini akan membahas lebih dalam tentang tata cara Salat Tarawih Muhammadiyah, keutamaan, dan sejarah perkembangannya.

Rakaat Tarawih Muhammadiyah

Rakaat Tarawih Muhammadiyah merupakan ibadah salat sunah yang memiliki banyak aspek penting, meliputi tata cara, keutamaan, dan sejarah perkembangannya. Berikut adalah 9 aspek penting yang perlu dipahami:

  • Jumlah rakaat: 8 rakaat
  • Waktu pelaksanaan: Bulan Ramadan
  • Hukum: Sunah muakkad
  • Tata cara: Dilakukan secara berjamaah dengan 3 salam
  • Keutamaan: Mendapat pahala yang besar, melatih kesabaran dan kekhusyuan, mempererat ukhuwah
  • Sejarah: Ditetapkan jumlah rakaatnya menjadi 8 rakaat pada masa KH. Ahmad Dahlan
  • Dalil: Hadis Nabi Muhammad SAW
  • Tujuan: Mendekatkan diri kepada Allah SWT
  • Syarat: Beragama Islam, balig, berakal sehat, dan suci dari hadas

Memahami aspek-aspek tersebut sangat penting untuk melaksanakan Salat Tarawih Muhammadiyah dengan baik dan benar. Dengan memahami jumlah rakaat, tata cara, dan keutamaannya, umat Islam dapat mengoptimalkan ibadah mereka selama bulan Ramadan.

Jumlah Rakaat

Jumlah rakaat Salat Tarawih Muhammadiyah ditetapkan sebanyak 8 rakaat merupakan aspek penting dalam ibadah ini. Penetapan jumlah rakaat ini memiliki beberapa dimensi, di antaranya:

  • Sesuai Sunnah
    Jumlah 8 rakaat sesuai dengan anjuran Nabi Muhammad SAW, sebagaimana diriwayatkan dalam beberapa hadis.
  • Konsistensi Historis
    Jumlah 8 rakaat telah dipraktikkan oleh umat Islam selama berabad-abad, khususnya di kalangan Muhammadiyah.
  • Kemudahan Pelaksanaan
    Jumlah 8 rakaat dianggap cukup untuk menjaga kekhusyuan dan kenyamanan dalam beribadah, terutama pada malam hari selama bulan Ramadan.
  • Pembeda dengan Salat Isya
    Jumlah rakaat yang berbeda dengan Salat Isya (4 rakaat) menjadi salah satu pembeda antara kedua salat tersebut.

Dengan memahami aspek-aspek ini, umat Islam dapat memahami pentingnya jumlah 8 rakaat dalam Salat Tarawih Muhammadiyah dan menjalankannya dengan baik sesuai dengan tuntunan agama.

Waktu Pelaksanaan

Salat Tarawih Muhammadiyah memiliki waktu pelaksanaan yang spesifik, yaitu pada bulan Ramadan. Penetapan waktu ini memiliki beberapa aspek penting:

  • Syarat Wajib Puasa
    Pelaksanaan Salat Tarawih Muhammadiyah dikaitkan dengan ibadah puasa Ramadan yang wajib bagi umat Islam.
  • Kemuliaan Bulan Ramadan
    Bulan Ramadan dianggap sebagai bulan yang mulia, sehingga ibadah pada bulan ini memiliki keutamaan tersendiri.
  • Tradisi dan Kebiasaan
    Salat Tarawih Muhammadiyah telah menjadi tradisi dan kebiasaan umat Islam selama berabad-abad, khususnya pada bulan Ramadan.
  • Kekhusyuan Beribadah
    Suasana bulan Ramadan yang tenang dan penuh berkah menjadi waktu yang tepat untuk meningkatkan kekhusyuan dalam beribadah, termasuk Salat Tarawih Muhammadiyah.

Dengan memahami aspek-aspek tersebut, umat Islam dapat mengoptimalkan pelaksanaan Salat Tarawih Muhammadiyah pada bulan Ramadan sebagai bentuk ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Hukum

Dalam konteks rakaat Tarawih Muhammadiyah, hukumnya adalah sunah muakkad atau sangat dianjurkan. Ini berarti bahwa Salat Tarawih Muhammadiyah sangat penting untuk dilaksanakan meskipun tidak wajib. Hukum sunah muakkad ini memiliki beberapa aspek penting:

  • Dianjurkan dengan Kuat
    Meskipun tidak wajib, Salat Tarawih Muhammadiyah sangat dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW, sehingga umat Islam sangat disarankan untuk melaksanakannya.
  • Meninggalkan Diancam Dosa
    Meskipun tidak sampai berdosa besar, meninggalkan Salat Tarawih Muhammadiyah tanpa alasan yang syar’i dapat menyebabkan dosa kecil.
  • Pahala yang Besar
    Menjalankan Salat Tarawih Muhammadiyah akan mendapatkan pahala yang besar dari Allah SWT, sebagaimana disebutkan dalam beberapa hadis.
  • Menjaga Tradisi
    Salat Tarawih Muhammadiyah merupakan salah satu tradisi ibadah yang telah dilakukan oleh umat Islam selama berabad-abad, sehingga melestarikannya menjadi bagian dari menjaga tradisi tersebut.

Dengan memahami aspek-aspek ini, umat Islam dapat memahami pentingnya hukum sunah muakkad dalam Salat Tarawih Muhammadiyah dan berusaha untuk melaksanakannya dengan baik guna mendapatkan pahala dan keberkahan dari Allah SWT.

Tata cara

Tata cara Salat Tarawih Muhammadiyah memiliki kekhasan, yaitu dikerjakan secara berjamaah dengan 3 salam. Aspek ini memiliki beberapa dimensi penting:

  • Dikerjakan Berjamaah
    Salat Tarawih Muhammadiyah dianjurkan untuk dikerjakan secara berjamaah, Rasulullah SAW bersabda, “Salat berjamaah lebih utama 27 derajat daripada salat sendirian.” (HR. Bukhari dan Muslim).
  • Jumlah Salam
    Salat Tarawih Muhammadiyah dikerjakan dengan 3 salam, artinya setelah 2 rakaat langsung salam, kemudian dilanjutkan 2 rakaat lagi dan salam, begitu seterusnya hingga selesai 8 rakaat.
  • Kekhusyuan Beribadah
    Salat Tarawih yang dikerjakan secara berjamaah dapat meningkatkan kekhusyuan dalam beribadah, karena dapat saling mengingatkan dan menguatkan.
  • Mempererat Ukhuwah
    Salat Tarawih berjamaah juga dapat mempererat ukhuwah sesama Muslim, karena dilakukan secara bersama-sama dan dalam suasana yang penuh keakraban.

Dengan memahami aspek-aspek tersebut, umat Islam dapat melaksanakan Salat Tarawih Muhammadiyah dengan baik dan benar, sehingga dapat meraih keutamaan dan keberkahan dari ibadah tersebut.

Keutamaan

Salat Tarawih Muhammadiyah memiliki banyak keutamaan, di antaranya:

  1. Mendapat Pahala yang Besar
    Setiap rakaat Salat Tarawih Muhammadiyah bernilai pahala yang besar. Pahala tersebut akan dilipatgandakan pada malam-malam ganjil selama bulan Ramadan, khususnya pada malam Lailatul Qadar.
  2. Melatih Kesabaran dan Kekhusyuan
    Melaksanakan Salat Tarawih Muhammadiyah secara berjamaah dengan jumlah rakaat yang banyak melatih kesabaran dan kekhusyuan dalam beribadah. Umat Islam dituntut untuk fokus dan khusyuk selama salat, sehingga dapat meningkatkan kualitas ibadah mereka.
  3. Mempererat Ukhuwah
    Salat Tarawih Muhammadiyah yang dikerjakan secara berjamaah mempererat ukhuwah sesama Muslim. Salat berjamaah menciptakan suasana kebersamaan dan saling menguatkan dalam beribadah, sehingga dapat memperkokoh tali persaudaraan di antara umat Islam.

Keutamaan-keutamaan tersebut menjadi motivasi bagi umat Islam untuk melaksanakan Salat Tarawih Muhammadiyah dengan baik dan benar. Dengan memahami keutamaan-keutamaan tersebut, umat Islam dapat meningkatkan semangat dan kekhusyuan dalam beribadah, sehingga dapat meraih pahala yang besar dan mempererat tali persaudaraan sesama Muslim.

Sejarah

Dalam sejarah perkembangan Salat Tarawih Muhammadiyah, terdapat perkembangan penting pada masa kepemimpinan KH. Ahmad Dahlan, yaitu ditetapkannya jumlah rakaat menjadi 8 rakaat. Penetapan ini menjadi salah satu ciri khas Salat Tarawih Muhammadiyah yang membedakannya dengan praktik di kalangan umat Islam lainnya.

  • Pengaruh Hadis
    Penetapan jumlah 8 rakaat didasarkan pada hadis Nabi Muhammad SAW yang menganjurkan salat sunah pada malam Ramadan sebanyak 8 rakaat.
  • Tradisi Muhammadiyah
    Sejak awal berdirinya Muhammadiyah, jumlah rakaat Salat Tarawih telah ditetapkan menjadi 8 rakaat. Hal ini menjadi tradisi yang dipegang teguh oleh warga Muhammadiyah.
  • Kemudahan Pelaksanaan
    Jumlah 8 rakaat dianggap sesuai dengan kemampuan dan kondisi umat Islam pada umumnya. Dengan jumlah tersebut, Salat Tarawih dapat dilaksanakan dengan khusyuk dan tidak terlalu memberatkan.
  • Pembeda dengan Salat Isya
    Jumlah rakaat yang berbeda dengan Salat Isya (4 rakaat) menjadi salah satu pembeda antara kedua salat tersebut.

Dengan memahami sejarah ditetapkannya jumlah rakaat Salat Tarawih Muhammadiyah menjadi 8 rakaat pada masa KH. Ahmad Dahlan, umat Islam dapat mengapresiasi nilai historis dan tradisi dalam praktik ibadah ini. Penetapan tersebut menjadi salah satu ciri khas Muhammadiyah dan memperkaya khazanah ibadah umat Islam.

Dalil

Dalam konteks rakaat tarawih Muhammadiyah, dalil utama yang menjadi dasar pelaksanaannya adalah hadis Nabi Muhammad SAW. Hadis-hadis tersebut memberikan landasan yang kuat bagi umat Islam untuk melaksanakan salat sunah ini dengan baik dan benar.

  • Hadis tentang Jumlah Rakaat
    Beberapa hadis menyebutkan anjuran untuk melaksanakan salat sunah pada malam Ramadan sebanyak 8 rakaat. Hadis-hadis ini menjadi dasar penetapan jumlah rakaat tarawih Muhammadiyah menjadi 8 rakaat.
  • Hadis tentang Tata Cara Pelaksanaan
    Hadis-hadis juga menjelaskan tata cara pelaksanaan salat tarawih, seperti dikerjakan secara berjamaah dengan 3 salam. Tata cara ini menjadi pedoman bagi umat Islam dalam melaksanakan salat tarawih sesuai dengan tuntunan Nabi Muhammad SAW.
  • Hadis tentang Keutamaan Salat Tarawih
    Dalam beberapa hadis, Nabi Muhammad SAW juga menyebutkan keutamaan salat tarawih, di antaranya mendapat pahala yang besar, menghapus dosa-dosa kecil, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Keutamaan-keutamaan ini menjadi motivasi bagi umat Islam untuk melaksanakan salat tarawih dengan penuh kekhusyuan.
  • Hadis tentang Waktu Pelaksanaan
    Hadis-hadis Nabi Muhammad SAW juga menjelaskan waktu pelaksanaan salat tarawih, yaitu pada malam-malam bulan Ramadan. Waktu pelaksanaan ini menjadi pedoman bagi umat Islam untuk melaksanakan salat tarawih pada waktu yang tepat.

Dengan memahami dalil-dalil dari hadis Nabi Muhammad SAW, umat Islam dapat melaksanakan salat tarawih Muhammadiyah dengan baik dan benar, sesuai dengan tuntunan agama. Hadis-hadis tersebut menjadi landasan yang kuat untuk mengamalkan ibadah sunah ini sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT dan untuk meraih keutamaan-keutamaan yang telah dijanjikan.

Tujuan

Tujuan utama pelaksanaan rakaat tarawih Muhammadiyah adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Melalui ibadah sunah ini, umat Islam dapat mempererat hubungan spiritual mereka dengan Tuhannya.

  • Meningkatkan Ketaatan

    Salat tarawih menjadi sarana untuk meningkatkan ketaatan kepada Allah SWT. Dengan mengerjakannya secara rutin, umat Islam menunjukkan kesungguhan mereka dalam beribadah dan mendekatkan diri kepada-Nya.

  • Memohon Ampunan

    Bulan Ramadan merupakan bulan penuh ampunan. Salat tarawih menjadi salah satu kesempatan untuk memohon ampunan atas dosa-dosa yang telah diperbuat. Dengan khusyuk melaksanakan salat tarawih, umat Islam berharap dapat meraih ampunan dari Allah SWT.

  • Mencari Malam Lailatul Qadar

    Salat tarawih juga menjadi sarana untuk mencari malam Lailatul Qadar. Malam yang lebih baik dari seribu bulan ini diyakini datang pada malam-malam ganjil di sepuluh hari terakhir Ramadan. Dengan memperbanyak salat tarawih, umat Islam mengharapkan dapat beribadah dengan maksimal pada malam Lailatul Qadar dan meraih keutamaannya.

  • Memperoleh Pahala

    Setiap amalan kebaikan di bulan Ramadan dilipatgandakan pahalanya. Begitu pula dengan salat tarawih. Pahala yang besar dari salat tarawih menjadi motivasi bagi umat Islam untuk melaksanakannya dengan ikhlas dan penuh kesungguhan.

Dengan memahami tujuan mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui rakaat tarawih Muhammadiyah, umat Islam dapat melaksanakan ibadah sunah ini dengan lebih khusyuk dan bermakna. Salat tarawih menjadi salah satu bentuk pengabdian kepada Allah SWT dan upaya untuk meraih keberkahan di bulan suci Ramadan.

Syarat

Rakaat Tarawih Muhammadiyah sebagai ibadah sunah memiliki syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi, salah satunya adalah syarat umum ibadah, yaitu beragama Islam, balig, berakal sehat, dan suci dari hadas. Syarat-syarat ini memiliki keterkaitan yang erat dengan pelaksanaan rakaat Tarawih Muhammadiyah dan menjadi komponen penting dalam keabsahan ibadahnya.

Syarat beragama Islam menjadi dasar utama dalam pelaksanaan rakaat Tarawih Muhammadiyah. Salat Tarawih merupakan ibadah khusus yang diperuntukkan bagi umat Islam sebagai bentuk ketaatan dan penghambaan kepada Allah SWT. Oleh karena itu, hanya orang yang beragama Islam yang diperbolehkan melaksanakannya. Syarat balig atau telah mencapai usia dewasa juga menjadi syarat penting. Salat Tarawih menuntut adanya pemahaman dan kesiapan mental dalam melaksanakannya, sehingga anak-anak yang belum balig belum diwajibkan untuk mengerjakannya.

Berakal sehat menjadi syarat berikutnya yang harus dipenuhi. Salat Tarawih memerlukan konsentrasi dan kekhusyuan dalam pelaksanaannya. Orang yang tidak berakal sehat atau mengalami gangguan jiwa tidak dapat memahami dan melaksanakan salat Tarawih dengan baik dan benar. Terakhir, suci dari hadas menjadi syarat mutlak dalam pelaksanaan salat, termasuk rakaat Tarawih Muhammadiyah. Hadas, baik hadas kecil maupun besar, harus dihilangkan terlebih dahulu melalui bersuci atau berwudhu sebelum melaksanakan salat.

Dengan demikian, syarat-syarat tersebut menjadi aspek fundamental dalam pelaksanaan rakaat Tarawih Muhammadiyah. Memenuhi syarat-syarat tersebut merupakan bentuk kesiapan dan kesungguhan dalam beribadah, sehingga rakaat Tarawih Muhammadiyah dapat dilaksanakan dengan baik dan benar, sesuai dengan tuntunan agama.

Tanya Jawab Rakaat Tarawih Muhammadiyah

FAQs ini akan menjawab pertanyaan-pertanyaan umum dan memberikan klarifikasi seputar rakaat Tarawih Muhammadiyah.

Pertanyaan 1: Berapa jumlah rakaat Tarawih Muhammadiyah?

Rakaat Tarawih Muhammadiyah berjumlah 8 rakaat, dikerjakan secara berjamaah dengan 3 salam.

Pertanyaan 2: Kapan waktu pelaksanaan Tarawih Muhammadiyah?

Tarawih Muhammadiyah dilaksanakan pada bulan Ramadan, setelah salat Isya dan sebelum masuk waktu salat Subuh.

Pertanyaan 3: Apakah Tarawih Muhammadiyah hukumnya wajib?

Tarawih Muhammadiyah hukumnya sunah muakkad, sangat dianjurkan untuk dilaksanakan.

Pertanyaan 4: Apakah ada perbedaan antara Tarawih Muhammadiyah dengan Tarawih pada umumnya?

Perbedaannya terletak pada jumlah rakaatnya. Tarawih Muhammadiyah berjumlah 8 rakaat, sedangkan Tarawih pada umumnya berjumlah 20 rakaat.

Pertanyaan 5: Apa manfaat melaksanakan Tarawih Muhammadiyah?

Manfaatnya antara lain mendapatkan pahala yang besar, melatih kesabaran dan kekhusyuan, serta mempererat ukhuwah sesama Muslim.

Pertanyaan 6: Siapa yang boleh melaksanakan Tarawih Muhammadiyah?

Tarawih Muhammadiyah boleh dilaksanakan oleh semua Muslim yang memenuhi syarat, yaitu balig, berakal sehat, dan suci dari hadas.

FAQs ini memberikan gambaran umum tentang rakaat Tarawih Muhammadiyah, termasuk jumlah rakaat, waktu pelaksanaan, hukum, perbedaan, manfaat, dan syarat pelaksanaannya. Untuk lebih memahami aspek-aspek lain dari Tarawih Muhammadiyah, silakan baca artikel selanjutnya.

Transisi: Tarawih Muhammadiyah merupakan ibadah sunah yang memiliki banyak keutamaan. Dengan memahami seluk-beluk Tarawih Muhammadiyah, diharapkan umat Islam dapat melaksanakannya dengan baik dan benar, sehingga memperoleh pahala yang besar dan manfaat lainnya.

Tips Melaksanakan Rakaat Tarawih Muhammadiyah

Pelaksanaan rakaat Tarawih Muhammadiyah yang baik dan benar akan memberikan manfaat yang optimal. Berikut adalah beberapa tips yang dapat diterapkan:

Tip 1: Persiapan Fisik dan Mental
Pastikan kondisi fisik dan mental dalam keadaan siap dan prima sebelum melaksanakan Tarawih. Istirahat yang cukup dan menjaga kesehatan dapat membantu meningkatkan kekhusyuan dalam beribadah.

Tip 2: Berjamaah dan Tertib
Tarawih Muhammadiyah dianjurkan untuk dikerjakan secara berjamaah. Datanglah ke masjid tepat waktu dan tertib mengikuti gerakan salat yang dipimpin oleh imam.

Tip 3: Khusyuk dan Fokus
Berusaha untuk khusyuk dan fokus selama melaksanakan Tarawih. Hindari gangguan yang dapat mengurangi kekonsentrasian, seperti mengobrol atau bermain ponsel.

Tip 4: Tadarus Al-Qur’an
Manfaatkan waktu sebelum atau sesudah Tarawih untuk membaca Al-Qur’an. Tadarus akan menambah pahala dan meningkatkan pemahaman terhadap isi kandungan Al-Qur’an.

Tip 5: Berdoa dan Berzikir
Perbanyak doa dan zikir setelah melaksanakan Tarawih. Mohonlah ampunan, rezeki, dan keberkahan kepada Allah SWT.

Tip 6: Silaturahmi dan Ukhuwah
Tarawih berjamaah menjadi kesempatan untuk mempererat silaturahmi dan ukhuwah sesama Muslim. Bertegur sapa dan saling mendoakan setelah salat dapat memperkuat ikatan persaudaraan.

Dengan mengamalkan tips-tips tersebut, diharapkan pelaksanaan rakaat Tarawih Muhammadiyah dapat lebih optimal dan memberikan manfaat yang maksimal. Khusyuk, tertib, dan berjamaah menjadi kunci utama dalam meraih keutamaan dan pahala yang besar dari ibadah sunah ini.

Transisi: Pelaksanaan rakaat Tarawih Muhammadiyah yang baik dan benar akan memberikan manfaat yang optimal, baik secara spiritual maupun sosial. Berbagai tips di atas dapat menjadi panduan untuk melaksanakan Tarawih dengan khusyuk, berjamaah, dan penuh makna.

Kesimpulan

Artikel ini mengupas tuntas tentang rakaat Tarawih Muhammadiyah, mulai dari definisi, tata cara pelaksanaan, hingga hikmah dan manfaatnya. Rakaat Tarawih Muhammadiyah merupakan ibadah sunah yang memiliki banyak keutamaan, di antaranya mendapatkan pahala yang besar, melatih kesabaran dan kekhusyuan, serta mempererat ukhuwah sesama Muslim.

Ada beberapa poin utama yang dapat disimpulkan dari artikel ini, antara lain:

  1. Jumlah rakaat Tarawih Muhammadiyah adalah 8 rakaat, dikerjakan secara berjamaah dengan 3 salam.
  2. Waktu pelaksanaan Tarawih Muhammadiyah adalah pada bulan Ramadan, setelah salat Isya dan sebelum masuk waktu salat Subuh.
  3. Tarawih Muhammadiyah hukumnya sunah muakkad, sangat dianjurkan untuk dilaksanakan, namun tidak wajib.

Rakaat Tarawih Muhammadiyah menjadi salah satu ibadah penting yang dilaksanakan umat Islam pada bulan Ramadan. Melalui ibadah ini, umat Islam dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT, sekaligus mempererat tali silaturahmi dan ukhuwah sesama Muslim. Oleh karena itu, marilah kita laksanakan Tarawih Muhammadiyah dengan baik dan benar, sesuai dengan tuntunan agama, untuk meraih keutamaan dan manfaat yang terkandung di dalamnya.

Youtube Video:



Artikel Terkait

Bagikan:

jurnal

Saya adalah seorang penulis yang sudah berpengalaman lebih dari 5 tahun. Hobi saya menulis artikel yang bermanfaat untuk teman-teman yang membaca artikel saya.

Artikel Terbaru