Shalat tarawih merupakan salah satu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan selama bulan Ramadhan. Pelaksanaan shalat tarawih biasanya dimulai setelah shalat Isya dan berakhir menjelang waktu sahur. Shalat tarawih biasanya dilakukan secara berjamaah di masjid atau musala, namun dapat juga dilakukan secara sendiri-sendiri di rumah.
Shalat tarawih memiliki banyak keutamaan, di antaranya mendapatkan pahala yang berlipat ganda, menghapus dosa-dosa kecil, dan melatih kesabaran dan ketekunan. Dalam sejarahnya, shalat tarawih pertama kali dilakukan pada masa Khalifah Umar bin Khattab, yang melihat banyaknya umat Islam yang berkumpul di masjid setelah shalat Isya untuk beribadah.
Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih dalam tentang shalat tarawih, termasuk tata cara pelaksanaannya, nya, dan hikmah di baliknya.
shalat tarawih selesai jam berapa
Shalat tarawih merupakan salah satu ibadah penting di bulan Ramadan, pelaksanaannya memiliki beberapa aspek penting yang perlu diperhatikan. Berikut adalah 8 aspek penting terkait shalat tarawih:
- Waktu pelaksanaan
- Jumlah rakaat
- Tata cara
- Keutamaan
- Hukum
- Sunnah
- Tempat pelaksanaan
- Makmum
Waktu pelaksanaan shalat tarawih dimulai setelah shalat Isya dan berakhir sebelum waktu sahur. Adapun jumlah rakaatnya adalah 8 rakaat atau 20 rakaat yang dikerjakan secara berjamaah. Dalam pelaksanaannya, shalat tarawih dilakukan dengan gerakan dan bacaan yang sama seperti shalat biasa. Shalat tarawih hukumnya sunnah muakadah, yaitu sangat dianjurkan untuk dilaksanakan. Keutamaannya sangat besar, di antaranya mendapat pahala yang berlipat ganda dan menghapus dosa-dosa kecil. Biasanya shalat tarawih dilaksanakan di masjid atau musala, namun dapat juga dilaksanakan di rumah. Makmum dalam shalat tarawih adalah orang yang mengikuti imam.
Waktu pelaksanaan
Waktu pelaksanaan merupakan aspek penting dalam shalat tarawih. Waktu pelaksanaan shalat tarawih dimulai setelah shalat Isya dan berakhir sebelum waktu sahur. Adapun waktu yang paling utama untuk melaksanakan shalat tarawih adalah pada sepertiga malam terakhir.
- Awal waktu
Waktu awal pelaksanaan shalat tarawih adalah setelah shalat Isya. Waktu ini dihitung sejak matahari terbenam hingga terbit fajar.
- Akhir waktu
Waktu akhir pelaksanaan shalat tarawih adalah sebelum waktu sahur. Waktu ini dihitung sejak sepertiga malam terakhir hingga terbit fajar.
- Waktu yang paling utama
Waktu yang paling utama untuk melaksanakan shalat tarawih adalah pada sepertiga malam terakhir. Waktu ini dihitung sejak sepertiga malam terakhir hingga terbit fajar.
- Hukum melaksanakan shalat tarawih di luar waktu
Hukum melaksanakan shalat tarawih di luar waktu adalah makruh. Namun, jika terpaksa, shalat tarawih tetap sah dilaksanakan.
Dengan memahami waktu pelaksanaan shalat tarawih yang benar, maka umat Islam dapat melaksanakan ibadah ini dengan lebih optimal dan mendapatkan pahala yang lebih besar.
Jumlah rakaat
Jumlah rakaat merupakan salah satu aspek penting dalam shalat tarawih. Jumlah rakaat shalat tarawih dapat bervariasi, mulai dari 8 rakaat hingga 20 rakaat. Namun, yang paling umum dilaksanakan adalah shalat tarawih 20 rakaat. Jumlah rakaat ini dikerjakan dalam dua tahap, yaitu 8 rakaat shalat witir dan 12 rakaat shalat tarawih.
Jumlah rakaat shalat tarawih memiliki pengaruh terhadap waktu pelaksanaan shalat tarawih. Semakin banyak jumlah rakaat, maka waktu pelaksanaan shalat tarawih akan semakin lama. Hal ini karena setiap rakaat shalat tarawih terdiri dari gerakan dan bacaan yang sama seperti shalat biasa.
Sebagai contoh, jika seseorang melaksanakan shalat tarawih 8 rakaat, maka waktu pelaksanaan shalat tarawih diperkirakan sekitar 30 menit. Sedangkan jika seseorang melaksanakan shalat tarawih 20 rakaat, maka waktu pelaksanaan shalat tarawih dapat mencapai 60 menit atau lebih. Dengan demikian, jumlah rakaat shalat tarawih menjadi salah satu faktor yang menentukan waktu pelaksanaan shalat tarawih.
Memahami hubungan antara jumlah rakaat dan waktu pelaksanaan shalat tarawih sangat penting bagi umat Islam. Dengan memahami hal ini, umat Islam dapat memperkirakan waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan shalat tarawih dan dapat menyesuaikan dengan jadwal kegiatan lainnya.
Tata cara
Tata cara shalat tarawih merupakan aspek penting yang perlu diperhatikan agar ibadah yang dilakukan dapat sah dan sesuai dengan tuntunan syariat. Tata cara shalat tarawih pada dasarnya sama dengan tata cara shalat biasa, namun terdapat beberapa perbedaan yang perlu diketahui.
- Niat
Niat shalat tarawih adalah untuk melaksanakan shalat sunnah tarawih pada bulan Ramadan. Niat ini diucapkan secara hati sebelum memulai shalat.
- Rakaat
Jumlah rakaat shalat tarawih adalah 8 rakaat atau 20 rakaat, dikerjakan dengan 2 rakaat sekali salam.
- Tata cara shalat
Secara umum, tata cara shalat tarawih sama dengan tata cara shalat biasa, meliputi niat, takbiratul ihram, membaca surat , membaca surat atau ayat Al-Qur’an, ruku’, i’tidal, sujud, duduk di antara dua sujud, dan salam.
- Witir
Shalat witir dikerjakan setelah shalat tarawih dengan jumlah rakaat 1, 3, atau 11 rakaat. Tata cara shalat witir hampir sama dengan tata cara shalat tarawih.
Dengan memahami tata cara shalat tarawih dengan benar, umat Islam dapat melaksanakan ibadah ini dengan baik dan benar, sehingga dapat memperoleh pahala dan keberkahan dari Allah SWT.
Keutamaan
Keutamaan shalat tarawih merupakan salah satu aspek penting dalam ibadah shalat tarawih yang menjadikannya sangat dianjurkan untuk dilaksanakan oleh umat Islam, terutama pada bulan Ramadhan.
- Penghapus Dosa
Shalat tarawih yang dikerjakan dengan ikhlas dan sesuai dengan tuntunan syariat dipercaya dapat menghapus dosa-dosa kecil yang telah diperbuat.
- Mendapat Pahala Berlipat Ganda
Shalat tarawih merupakan salah satu ibadah yang pahalanya dilipatgandakan oleh Allah SWT, sehingga sangat berharga untuk dilaksanakan.
- Menambah Kedekatan dengan Allah SWT
Shalat tarawih merupakan sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, meningkatkan kekhusyukan, dan memperkuat iman.
- Melatih Kesabaran dan Ketekunan
Shalat tarawih yang biasanya dilaksanakan dalam jumlah rakaat yang banyak melatih kesabaran dan ketekunan dalam beribadah.
Dengan memahami keutamaan shalat tarawih, umat Islam dapat termotivasi untuk melaksanakan ibadah ini dengan sebaik-baiknya dan memperoleh pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT.
Hukum
Hukum shalat tarawih merupakan aspek penting yang berkaitan dengan shalat tarawih selesai jam berapa. Memahami hukum shalat tarawih akan memberikan pemahaman yang jelas mengenai kewajiban dan tata cara pelaksanaan shalat tarawih.
- Wajib ‘Ain
Hukum shalat tarawih adalah wajib ‘ain, artinya wajib dilaksanakan oleh setiap individu muslim yang memenuhi syarat.
- Waktu Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan shalat tarawih dimulai setelah shalat Isya dan berakhir sebelum waktu imsak. Pelaksanaan shalat tarawih di luar waktu tersebut hukumnya makruh.
- Jumlah Rakaat
Jumlah rakaat shalat tarawih tidak ditentukan secara pasti, namun yang paling umum dilaksanakan adalah 8 rakaat atau 20 rakaat.
- Tata Cara Pelaksanaan
Tata cara pelaksanaan shalat tarawih sama dengan tata cara shalat biasa, meliputi niat, takbiratul ihram, membaca surat Al-Fatihah dan surat atau ayat Al-Qur’an, ruku’, i’tidal, sujud, duduk di antara dua sujud, dan salam.
Dengan memahami hukum shalat tarawih, umat Islam dapat melaksanakan ibadah shalat tarawih dengan baik dan benar, serta memperoleh pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT.
Sunnah
Shalat tarawih merupakan ibadah sunnah yang sangat dianjurkan untuk dilaksanakan pada bulan Ramadhan. Pelaksanaan shalat tarawih memiliki beberapa aspek yang perlu diperhatikan, salah satunya adalah waktu pelaksanaan. Waktu pelaksanaan shalat tarawih dimulai setelah shalat Isya dan berakhir sebelum waktu sahur. Namun, terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai waktu pelaksanaan shalat tarawih yang paling utama.
Menurut pendapat yang lebih kuat, waktu pelaksanaan shalat tarawih yang paling utama adalah pada sepertiga malam terakhir. Hal ini berdasarkan pada hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Aisyah RA, yang artinya: “Rasulullah SAW biasa melakukan shalat pada sepertiga malam terakhir, kemudian beliau membangunkan keluarganya dan mengajak mereka shalat.” (HR. Muslim)
Dengan demikian, meskipun shalat tarawih adalah ibadah sunnah, namun pelaksanaan shalat tarawih pada sepertiga malam terakhir memiliki keutamaan yang lebih besar. Hal ini karena pada sepertiga malam terakhir, umat Islam berpeluang mendapatkan keberkahan dan pengampunan dari Allah SWT. Oleh karena itu, umat Islam sangat dianjurkan untuk melaksanakan shalat tarawih pada sepertiga malam terakhir, jika memungkinkan.
Tempat pelaksanaan
Tempat pelaksanaan shalat tarawih dapat memengaruhi waktu penyelesaian shalat tarawih. Biasanya, shalat tarawih dilaksanakan di masjid atau musala. Hal ini karena masjid dan musala merupakan tempat ibadah yang lebih kondusif dan memiliki fasilitas yang lebih lengkap untuk melaksanakan shalat tarawih.
Selain itu, pelaksanaan shalat tarawih di masjid atau musala biasanya lebih ramai dan berjamaah. Hal ini dapat menambah kekhusyukan dan semangat dalam melaksanakan shalat tarawih. Biasanya, shalat tarawih di masjid atau musala akan selesai lebih cepat karena adanya imam yang memimpin dan jamaah yang banyak.
Sementara itu, jika shalat tarawih dilaksanakan di rumah, biasanya akan selesai lebih lambat. Hal ini karena tidak adanya imam yang memimpin dan biasanya jamaah yang melaksanakan shalat tarawih juga lebih sedikit. Selain itu, pelaksanaan shalat tarawih di rumah mungkin akan lebih terganggu oleh aktivitas lain yang ada di rumah.
Dengan demikian, tempat pelaksanaan shalat tarawih dapat menjadi faktor yang memengaruhi waktu penyelesaian shalat tarawih. Pelaksanaan shalat tarawih di masjid atau musala biasanya akan selesai lebih cepat karena adanya imam dan jamaah yang banyak, sementara pelaksanaan shalat tarawih di rumah biasanya akan selesai lebih lambat.
Makmum
Makmum merupakan seseorang yang mengikuti imam dalam melaksanakan shalat berjamaah, termasuk shalat tarawih. Dalam shalat tarawih, makmum memiliki peran yang sangat penting dalam menentukan waktu penyelesaian shalat tarawih.
Salah satu faktor yang memengaruhi waktu penyelesaian shalat tarawih adalah banyaknya makmum yang hadir. Semakin banyak makmum yang hadir, maka waktu penyelesaian shalat tarawih akan semakin cepat. Hal ini karena imam akan menyesuaikan kecepatan bacaan dan gerakan shalatnya dengan makmum yang paling lambat. Selain itu, semakin banyak makmum yang hadir, maka suasana shalat tarawih akan semakin ramai dan semangat, sehingga jamaah akan lebih bersemangat dalam melaksanakan shalat.
Selain itu, kehadiran makmum juga dapat memengaruhi kekhusyukan shalat tarawih. Makmum yang khusyuk dan fokus dalam mengikuti gerakan dan bacaan imam akan menciptakan suasana shalat yang lebih tenang dan damai. Hal ini akan membuat jamaah lebih mudah untuk berkonsentrasi dan mendapatkan ketenangan dalam melaksanakan shalat tarawih.
Dengan demikian, makmum merupakan komponen yang sangat penting dalam pelaksanaan shalat tarawih. Kehadiran makmum yang banyak dan khusyuk dapat mempercepat waktu penyelesaian shalat tarawih dan menciptakan suasana shalat yang lebih kondusif untuk kekhusyukan.
Pertanyaan Umum tentang Shalat Tarawih
Berikut ini adalah beberapa pertanyaan umum dan jawabannya tentang shalat tarawih yang dapat membantu Anda memahami lebih lanjut tentang ibadah penting ini selama bulan Ramadhan.
Pertanyaan 1: Kapan waktu pelaksanaan shalat tarawih?
Waktu pelaksanaan shalat tarawih adalah setelah shalat Isya hingga sebelum waktu imsak.
Pertanyaan 2: Berapa jumlah rakaat shalat tarawih?
Jumlah rakaat shalat tarawih yang umum dilaksanakan adalah 20 rakaat, yang dikerjakan dalam 10 salam.
Pertanyaan 3: Bolehkah shalat tarawih dilaksanakan secara sendiri-sendiri di rumah?
Meskipun lebih dianjurkan untuk dilaksanakan secara berjamaah di masjid, namun shalat tarawih juga diperbolehkan untuk dilaksanakan secara sendiri-sendiri di rumah.
Pertanyaan 4: Apakah shalat tarawih wajib dilaksanakan?
Shalat tarawih hukumnya sunnah muakkadah, artinya sangat dianjurkan untuk dilaksanakan, tetapi tidak wajib.
Pertanyaan 5: Apa keutamaan melaksanakan shalat tarawih?
Shalat tarawih memiliki banyak keutamaan, di antaranya mendapatkan pahala yang berlipat ganda, menghapus dosa-dosa kecil, melatih kesabaran dan ketekunan, serta mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Pertanyaan 6: Apakah ada perbedaan tata cara shalat tarawih dengan shalat biasa?
Secara umum, tata cara shalat tarawih sama dengan shalat biasa, namun terdapat sedikit perbedaan, seperti jumlah rakaat dan niat shalat.
Demikianlah beberapa pertanyaan umum dan jawabannya tentang shalat tarawih. Semoga dapat membantu Anda memahami ibadah ini dengan lebih baik dan semakin semangat untuk melaksanakannya selama bulan Ramadhan.
Pada bagian selanjutnya, kita akan membahas lebih lanjut tentang sejarah dan perkembangan shalat tarawih yang menarik untuk diketahui.
Tips Melaksanakan Shalat Tarawih dengan Optimal
Shalat tarawih merupakan ibadah sunnah yang sangat dianjurkan selama bulan Ramadhan. Untuk mendapatkan manfaat dan pahala yang maksimal, berikut beberapa tips melaksanakan shalat tarawih dengan optimal:
Tip 1: Persiapkan Diri dengan Baik
Sebelum melaksanakan shalat tarawih, pastikan untuk mempersiapkan diri dengan baik. Berwudhu dengan sempurna, memakai pakaian yang bersih dan rapi, serta membawa sajadah sendiri untuk menjaga kebersihan dan kekhusyukan.
Tip 2: Datang ke Masjid Lebih Awal
Datanglah ke masjid lebih awal untuk mendapatkan tempat yang nyaman dan tidak tergesa-gesa dalam melaksanakan shalat. Ini juga sebagai tanda menghormati imam dan sesama jamaah.
Tip 3: Ikuti Imam dengan Benar
Dalam shalat tarawih berjamaah, ikuti gerakan dan bacaan imam dengan benar. Hal ini penting untuk menjaga kekhusyukan dan keseragaman dalam shalat.
Tip 4: Jaga Kekhusyukan dan Fokus
Selama melaksanakan shalat tarawih, usahakan untuk menjaga kekhusyukan dan fokus. Hindari hal-hal yang dapat mengganggu, seperti mengobrol, bermain ponsel, atau melamun. Manfaatkan waktu shalat untuk bermunajat dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Tip 5: Lengkapi dengan Shalat Witir
Shalat tarawih biasanya diakhiri dengan shalat witir. Shalat witir hukumnya sunnah dan sangat dianjurkan untuk dilaksanakan setelah shalat tarawih. Shalat witir terdiri dari satu, tiga, atau sebelas rakaat.
Dengan mengikuti tips-tips di atas, diharapkan pelaksanaan shalat tarawih menjadi lebih optimal dan berkesan. Ingatlah bahwa tujuan utama shalat tarawih adalah untuk meningkatkan keimanan, mendekatkan diri kepada Allah SWT, dan mendapatkan pahala yang berlimpah.
Pada bagian selanjutnya, kita akan membahas tentang sejarah dan perkembangan shalat tarawih yang tidak kalah menarik untuk diketahui.
Kesimpulan
Artikel “Shalat Tarawih Selesai Jam Berapa” telah memberikan pemahaman yang komprehensif mengenai berbagai aspek ibadah shalat tarawih. Beberapa poin penting yang dapat dirangkum meliputi:
Pertama, waktu pelaksanaan shalat tarawih yang dimulai setelah shalat Isya dan berakhir sebelum imsak, dengan waktu yang paling utama adalah pada sepertiga malam terakhir. Kedua, jumlah rakaat shalat tarawih yang umum dilaksanakan adalah 20 rakaat, yang terdiri dari 8 rakaat shalat witir dan 12 rakaat shalat tarawih. Ketiga, shalat tarawih hukumnya sunnah muakkadah, sangat dianjurkan untuk dilaksanakan karena memiliki banyak keutamaan, di antaranya mendapatkan pahala yang berlimpah, menghapus dosa-dosa kecil, dan melatih kesabaran serta ketekunan.
Sebagai penutup, marilah kita jadikan ibadah shalat tarawih sebagai sarana untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT. Bulan Ramadhan adalah kesempatan yang sangat baik untuk mendekatkan diri kepada-Nya melalui berbagai amalan ibadah, salah satunya shalat tarawih. Semoga kita semua dapat melaksanakan shalat tarawih dengan sebaik-baiknya dan memperoleh pahala serta keberkahan yang berlimpah.