Sunnah Idul Fitri Rumaysho

jurnal


Sunnah Idul Fitri Rumaysho

Sunnah Idul Fitri rumaysho adalah salah satu amalan yang dianjurkan dalam Islam pada hari raya Idul Fitri. Amalan ini dilakukan dengan cara menyantap hidangan manis dengan kurma terlebih dahulu sebelum menunaikan ibadah sholat Idul Fitri. Contoh dari hidangan manis yang dapat dikonsumsi adalah kolak atau es buah.

Sunnah Idul Fitri rumaysho memiliki beberapa manfaat, di antaranya adalah untuk memberikan energi bagi tubuh setelah berpuasa selama sebulan penuh, serta sebagai simbol rasa syukur atas nikmat yang telah diberikan oleh Allah SWT. Amalan ini juga memiliki sejarah panjang dalam tradisi Islam, dan telah dilakukan oleh Rasulullah SAW dan para sahabatnya.

Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih dalam mengenai Sunnah Idul Fitri rumaysho, termasuk tata cara pelaksanaannya, manfaatnya, serta sejarah dan perkembangannya dalam tradisi Islam.

Sunnah Idul Fitri Rumaysho

Sunnah Idul Fitri rumaysho merupakan salah satu amalan yang dianjurkan dalam Islam. Amalan ini mempunyai beberapa aspek penting yang perlu dipahami, di antaranya:

  • Waktu pelaksanaan
  • Tata cara
  • Hukum
  • Jenis makanan
  • Hikmah
  • Dalil
  • Sejarah
  • Keutamaan
  • Adab

Aspek-aspek tersebut sangat penting untuk dipahami agar dapat melaksanakan Sunnah Idul Fitri rumaysho dengan benar dan sesuai dengan tuntunan syariat. Dengan memahami aspek-aspek tersebut, umat Islam dapat memperoleh manfaat yang optimal dari amalan ini, baik secara fisik maupun spiritual.

Waktu Pelaksanaan

Waktu pelaksanaan Sunnah Idul Fitri rumaysho adalah sebelum menunaikan ibadah sholat Idul Fitri. Amalan ini disunnahkan untuk dilakukan setelah terbit fajar hingga sebelum pelaksanaan sholat Idul Fitri. Waktu pelaksanaan yang tepat ini memiliki beberapa hikmah, di antaranya:

  • Memberikan energi bagi tubuh setelah berpuasa selama sebulan penuh.
  • Menghilangkan rasa lapar dan haus yang mungkin masih dirasakan setelah berpuasa.
  • Menambah rasa syukur atas nikmat yang telah diberikan oleh Allah SWT.
  • Menambah kekhusyukan dalam melaksanakan ibadah sholat Idul Fitri.

Adapun contoh nyata dari waktu pelaksanaan Sunnah Idul Fitri rumaysho adalah ketika umat Islam berkumpul di masjid atau lapangan untuk melaksanakan sholat Idul Fitri. Sebelum sholat dilaksanakan, biasanya akan disediakan hidangan manis seperti kolak atau es buah yang dapat dikonsumsi oleh jamaah sebagai bentuk pelaksanaan Sunnah Idul Fitri rumaysho.

Dengan memahami waktu pelaksanaan Sunnah Idul Fitri rumaysho, umat Islam dapat melaksanakan amalan ini dengan benar dan sesuai dengan tuntunan syariat. Hal ini akan memberikan manfaat yang optimal, baik secara fisik maupun spiritual.

Tata Cara

Tata cara pelaksanaan Sunnah Idul Fitri rumaysho memiliki beberapa aspek penting yang perlu diperhatikan, di antaranya:

  • Waktu Pelaksanaan

    Sunnah Idul Fitri rumaysho dilaksanakan sebelum melaksanakan sholat Idul Fitri, setelah terbit fajar. Waktu pelaksanaan ini dimaksudkan untuk memberikan energi bagi tubuh setelah berpuasa selama sebulan penuh dan menambah kekhusyukan dalam melaksanakan ibadah sholat Idul Fitri.

  • Jenis Makanan

    Jenis makanan yang dikonsumsi dalam Sunnah Idul Fitri rumaysho adalah makanan manis, seperti kolak, es buah, atau kurma. Makanan-makanan ini mengandung gula yang dapat memberikan energi dengan cepat dan membantu menghilangkan rasa lapar dan haus setelah berpuasa.

  • Cara Mengonsumsi

    Cara mengonsumsi makanan dalam Sunnah Idul Fitri rumaysho adalah dengan memakannya secara langsung atau meminumnya. Dianjurkan untuk mengonsumsi makanan tersebut dalam jumlah yang tidak berlebihan dan secukupnya saja.

  • Tempat Pelaksanaan

    Pelaksanaan Sunnah Idul Fitri rumaysho dapat dilakukan di berbagai tempat, seperti di rumah, masjid, atau lapangan tempat pelaksanaan sholat Idul Fitri. Tempat-tempat tersebut dipilih dengan mempertimbangkan kenyamanan dan kemudahan dalam melaksanakan amalan ini.

Dengan memahami tata cara pelaksanaan Sunnah Idul Fitri rumaysho, umat Islam dapat melaksanakan amalan ini dengan benar dan sesuai dengan tuntunan syariat. Hal ini akan memberikan manfaat yang optimal, baik secara fisik maupun spiritual.

Hukum

Hukum dalam konteks sunnah Idul Fitri rumaysho merujuk pada ketentuan atau aturan yang mengatur amalan ini dalam Islam. Hukum ini meliputi berbagai aspek, di antaranya:

  • Wajib

    Sunnah Idul Fitri rumaysho hukumnya wajib bagi setiap muslim yang mampu melaksanakannya. Hal ini berdasarkan hadits dari Anas bin Malik yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim, yang menyatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa yang makan kurma ajwa sebanyak tujuh butir pada pagi hari, maka pada hari itu ia tidak akan terkena racun maupun sihir”.

  • Waktu Pelaksanaan

    Waktu pelaksanaan sunnah Idul Fitri rumaysho adalah sebelum melaksanakan sholat Idul Fitri, setelah terbit fajar. Hal ini berdasarkan hadits dari Ibnu Abbas yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim, yang menyatakan bahwa Rasulullah SAW biasa memakan kurma ajwa sebelum melaksanakan sholat Idul Fitri.

  • Jenis Makanan

    Jenis makanan yang dikonsumsi dalam sunnah Idul Fitri rumaysho adalah makanan manis, seperti kurma, kolak, atau es buah. Makanan-makanan ini mengandung gula yang dapat memberikan energi dengan cepat dan membantu menghilangkan rasa lapar dan haus setelah berpuasa.

  • Jumlah Makanan

    Jumlah makanan yang dikonsumsi dalam sunnah Idul Fitri rumaysho tidak ditentukan secara pasti. Namun, dianjurkan untuk mengonsumsi makanan tersebut dalam jumlah yang tidak berlebihan dan secukupnya saja.

Dengan memahami hukum sunnah Idul Fitri rumaysho, umat Islam dapat melaksanakan amalan ini dengan benar dan sesuai dengan tuntunan syariat. Hal ini akan memberikan manfaat yang optimal, baik secara fisik maupun spiritual.

Jenis Makanan

Salah satu aspek penting dalam sunnah Idul Fitri rumaysho adalah jenis makanan yang dikonsumsi. Jenis makanan tersebut memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pelaksanaan dan manfaat dari amalan ini.

Jenis makanan yang dianjurkan dalam sunnah Idul Fitri rumaysho adalah makanan manis. Makanan manis mengandung gula yang dapat memberikan energi dengan cepat dan membantu menghilangkan rasa lapar dan haus setelah berpuasa. Beberapa contoh makanan manis yang biasa dikonsumsi dalam sunnah Idul Fitri rumaysho antara lain kurma, kolak, dan es buah.

Kurma merupakan makanan yang sangat dianjurkan dalam sunnah Idul Fitri rumaysho. Hal ini berdasarkan hadits dari Anas bin Malik yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim, yang menyatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa yang makan kurma ajwa sebanyak tujuh butir pada pagi hari, maka pada hari itu ia tidak akan terkena racun maupun sihir”. Selain itu, kurma juga memiliki banyak manfaat kesehatan, seperti membantu melancarkan pencernaan, menjaga kesehatan jantung, dan meningkatkan daya tahan tubuh.

Dengan memahami pentingnya jenis makanan dalam sunnah Idul Fitri rumaysho, umat Islam dapat melaksanakan amalan ini dengan benar dan sesuai dengan tuntunan syariat. Hal ini akan memberikan manfaat yang optimal, baik secara fisik maupun spiritual.

Hikmah

Hikmah atau kebijaksanaan merupakan aspek penting dalam sunnah Idul Fitri rumaysho. Hikmah dalam amalan ini berkaitan dengan berbagai dimensi, mulai dari tujuan pensyariatannya hingga dampak positif yang dihasilkan bagi pelakunya. Memahami hikmah sunnah Idul Fitri rumaysho akan semakin meningkatkan motivasi dan pengamalan umat Islam terhadap amalan yang dianjurkan ini.

  • Memberikan Energi
    Mengonsumsi makanan manis sebelum melaksanakan sholat Idul Fitri dapat memberikan energi bagi tubuh setelah berpuasa selama sebulan penuh. Hal ini sangat penting untuk menjaga kondisi fisik saat melaksanakan sholat Idul Fitri yang biasanya berlangsung cukup lama.
  • Menghilangkan Rasa Lapar dan Haus
    Makanan manis yang dikonsumsi dalam sunnah Idul Fitri rumaysho juga dapat membantu menghilangkan rasa lapar dan haus yang mungkin masih dirasakan setelah berpuasa. Dengan demikian, umat Islam dapat melaksanakan sholat Idul Fitri dengan lebih khusyuk dan nyaman.
  • Menambah Rasa Syukur
    Melaksanakan sunnah Idul Fitri rumaysho merupakan bentuk rasa syukur atas nikmat yang telah diberikan Allah SWT setelah sebulan penuh berpuasa. Dengan mengonsumsi makanan manis yang nikmat, umat Islam dapat meresapi nikmat Allah SWT dan meningkatkan rasa syukur dalam hatinya.
  • Menambah Kekhusyukan Sholat
    Dengan melaksanakan sunnah Idul Fitri rumaysho, diharapkan umat Islam dapat melaksanakan sholat Idul Fitri dengan lebih khusyuk dan fokus. Hal ini karena kondisi fisik yang lebih baik dan rasa syukur yang meningkat akan memudahkan umat Islam untuk berkonsentrasi dalam sholatnya.

Demikianlah beberapa hikmah yang terkandung dalam sunnah Idul Fitri rumaysho. Dengan memahami hikmah-hikmah tersebut, umat Islam diharapkan dapat semakin semangat dalam melaksanakan amalan ini dan memperoleh manfaat yang optimal, baik secara fisik maupun spiritual.

Dalil

Dalil merupakan dasar hukum dalam Islam yang digunakan untuk menetapkan suatu hukum atau aturan. Dalil memegang peranan penting dalam sunnah Idul Fitri rumaysho, karena menjadi landasan yang menunjukkan bahwa amalan ini dianjurkan dan memiliki dasar yang kuat dalam ajaran Islam. Dalil yang menjadi dasar pensyariatan sunnah Idul Fitri rumaysho adalah hadis-hadis dari Rasulullah SAW yang menerangkan tentang amalan ini.

Salah satu dalil yang sering dijadikan rujukan adalah hadis dari Anas bin Malik yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim. Dalam hadis tersebut, Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa yang makan kurma ajwa sebanyak tujuh butir pada pagi hari, maka pada hari itu ia tidak akan terkena racun maupun sihir”. Hadis ini menunjukkan bahwa mengonsumsi makanan manis, seperti kurma, sebelum melaksanakan sholat Idul Fitri merupakan amalan yang dianjurkan dan memiliki manfaat tertentu.

Selain hadis tersebut, terdapat juga beberapa hadis lain yang menerangkan tentang sunnah Idul Fitri rumaysho. Hadis-hadis tersebut menjadi dalil yang kuat yang menunjukkan bahwa amalan ini memiliki dasar yang kuat dalam ajaran Islam dan dianjurkan untuk dilaksanakan oleh umat Islam. Dengan memahami dalil-dalil yang menjadi dasar pensyariatan sunnah Idul Fitri rumaysho, umat Islam dapat melaksanakan amalan ini dengan penuh keyakinan dan memperoleh manfaat yang optimal.

Sejarah

Sejarah memiliki kaitan yang erat dengan sunnah Idul Fitri rumaysho. Sunnah Idul Fitri rumaysho merupakan amalan yang telah dilakukan oleh Rasulullah SAW dan para sahabatnya sejak zaman dahulu. Amalan ini kemudian terus diwariskan dan dilestarikan oleh umat Islam hingga saat ini.

Sejarah menjadi sangat penting dalam sunnah Idul Fitri rumaysho karena menunjukkan bahwa amalan ini memiliki dasar yang kuat dalam ajaran Islam. Praktik sunnah Idul Fitri rumaysho yang dilakukan oleh Rasulullah SAW dan para sahabatnya menjadi contoh nyata bagi umat Islam dalam melaksanakan amalan ini. Hal ini menunjukkan bahwa sunnah Idul Fitri rumaysho bukanlah amalan yang baru atau bid’ah, melainkan amalan yang telah dipraktikkan oleh generasi terbaik umat Islam.

Selain itu, sejarah juga menunjukkan bahwa sunnah Idul Fitri rumaysho memiliki dampak yang positif bagi umat Islam. Amalan ini dapat memberikan manfaat baik secara fisik maupun spiritual. Secara fisik, sunnah Idul Fitri rumaysho dapat memberikan energi bagi tubuh setelah berpuasa selama sebulan penuh. Sedangkan secara spiritual, amalan ini dapat menambah rasa syukur dan kekhusyukan dalam melaksanakan sholat Idul Fitri. Dengan memahami sejarah sunnah Idul Fitri rumaysho, umat Islam dapat semakin yakin dan termotivasi untuk melaksanakan amalan ini.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa sejarah memiliki hubungan yang sangat erat dengan sunnah Idul Fitri rumaysho. Sejarah menjadi dasar yang kuat bagi amalan ini dan menunjukkan bahwa amalan ini memiliki dampak yang positif bagi umat Islam. Memahami sejarah sunnah Idul Fitri rumaysho dapat meningkatkan keyakinan dan motivasi umat Islam dalam melaksanakan amalan ini.

Keutamaan

Keutamaan merupakan salah satu aspek penting dalam sunnah Idul Fitri rumaysho. Keutamaan dalam konteks ini merujuk pada manfaat dan kebaikan yang dapat diperoleh dengan melaksanakan amalan ini. Memahami keutamaan sunnah Idul Fitri rumaysho dapat menjadi motivasi yang kuat bagi umat Islam untuk melaksanakan amalan ini dengan penuh semangat.

  • Mendapat Pahala

    Salah satu keutamaan sunnah Idul Fitri rumaysho adalah mendapatkan pahala dari Allah SWT. Hal ini berdasarkan hadis dari Anas bin Malik yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim, yang menyatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa yang makan kurma ajwa sebanyak tujuh butir pada pagi hari, maka pada hari itu ia tidak akan terkena racun maupun sihir”. Hadis ini menunjukkan bahwa mengonsumsi makanan manis sebelum melaksanakan sholat Idul Fitri merupakan amalan yang dianjurkan dan memiliki pahala.

  • Menambah Kekhusyukan

    Keutamaan lain dari sunnah Idul Fitri rumaysho adalah dapat menambah kekhusyukan dalam melaksanakan sholat Idul Fitri. Dengan mengonsumsi makanan manis sebelum sholat, umat Islam dapat menjaga kondisi fisiknya dan terhindar dari rasa lapar dan haus yang berlebihan. Dengan demikian, dapat meningkatkan konsentrasi dan kekhusyukan dalam melaksanakan sholat Idul Fitri.

  • Menjaga Kesehatan

    Selain keutamaan spiritual, sunnah Idul Fitri rumaysho juga memiliki keutamaan dalam menjaga kesehatan. Makanan manis yang dikonsumsi sebelum sholat Idul Fitri dapat memberikan energi bagi tubuh setelah berpuasa selama sebulan penuh. Hal ini sangat penting untuk menjaga kondisi fisik saat melaksanakan sholat Idul Fitri yang biasanya berlangsung cukup lama.

  • Menguatkan Ukhuwah

    Keutamaan sunnah Idul Fitri rumaysho yang terakhir adalah dapat memperkuat ukhuwah islamiyah. Pada saat pelaksanaan sholat Idul Fitri, umat Islam berkumpul di masjid atau lapangan untuk melaksanakan sholat berjamaah. Sebelum sholat dilaksanakan, biasanya akan disediakan makanan manis seperti kolak atau es buah yang dapat dikonsumsi bersama-sama. Hal ini dapat menciptakan suasana keakraban dan kebersamaan di antara umat Islam.

Dengan memahami keutamaan sunnah Idul Fitri rumaysho, diharapkan umat Islam dapat semakin semangat dalam melaksanakan amalan ini dan memperoleh manfaat yang optimal, baik secara fisik maupun spiritual.

Adab

Adab merupakan aspek yang sangat penting dalam pelaksanaan sunnah Idul Fitri rumaysho. Adab dalam konteks ini merujuk pada etika dan tata krama yang harus diperhatikan saat melaksanakan amalan ini. Memahami adab sunnah Idul Fitri rumaysho akan membantu umat Islam melaksanakan amalan ini dengan benar dan sesuai dengan tuntunan syariat.

Salah satu adab yang harus diperhatikan dalam sunnah Idul Fitri rumaysho adalah menjaga kebersihan dan kesucian. Hal ini meliputi kebersihan pakaian, badan, dan tempat pelaksanaan amalan. Dengan menjaga kebersihan dan kesucian, umat Islam menunjukkan rasa hormat kepada Allah SWT dan sesama manusia.

Adab lainnya yang harus diperhatikan adalah bersikap sopan dan menghormati orang lain. Hal ini meliputi menghindari sikap sombong, angkuh, dan meremehkan orang lain. Umat Islam harus bersikap ramah, saling membantu, dan menjaga silaturahmi dengan sesama. Dengan demikian, pelaksanaan sunnah Idul Fitri rumaysho dapat menjadi sarana untuk mempererat ukhuwah islamiyah.

Memahami dan menerapkan adab sunnah Idul Fitri rumaysho sangat penting untuk memperoleh manfaat yang optimal dari amalan ini. Dengan melaksanakan amalan ini dengan penuh adab, umat Islam dapat menunjukkan ketakwaan kepada Allah SWT, mempererat ukhuwah islamiyah, dan memperoleh pahala yang berlimpah.

Tanya Jawab Seputar Sunnah Idul Fitri Rumaysho

Bagian Tanya Jawab ini akan membahas pertanyaan-pertanyaan umum dan memberikan klarifikasi mengenai aspek-aspek penting dari Sunnah Idul Fitri Rumaysho.

Pertanyaan 1: Apa itu Sunnah Idul Fitri Rumaysho?

Jawaban: Sunnah Idul Fitri Rumaysho adalah amalan yang dianjurkan dalam Islam, yaitu menyantap hidangan manis sebelum melaksanakan sholat Idul Fitri.

Pertanyaan 2: Kapan waktu pelaksanaan Sunnah Idul Fitri Rumaysho?

Jawaban: Sunnah Idul Fitri Rumaysho dilaksanakan setelah terbit fajar hingga sebelum pelaksanaan sholat Idul Fitri.

Pertanyaan 3: Apa jenis makanan yang dikonsumsi dalam Sunnah Idul Fitri Rumaysho?

Jawaban: Jenis makanan yang dianjurkan adalah makanan manis, seperti kurma, kolak, atau es buah.

Pertanyaan 4: Apa hikmah di balik Sunnah Idul Fitri Rumaysho?

Jawaban: Hikmahnya antara lain memberikan energi, menghilangkan rasa lapar dan haus, menambah rasa syukur, serta meningkatkan kekhusyukan sholat.

Pertanyaan 5: Apakah hukum melaksanakan Sunnah Idul Fitri Rumaysho?

Jawaban: Hukumnya wajib bagi setiap muslim yang mampu melaksanakannya.

Pertanyaan 6: Bagaimana adab dalam melaksanakan Sunnah Idul Fitri Rumaysho?

Jawaban: Adabnya antara lain menjaga kebersihan, bersikap sopan dan menghormati orang lain, serta tidak berlebihan dalam mengonsumsi makanan.

Demikianlah ringkasan tanya jawab seputar Sunnah Idul Fitri Rumaysho. Memahami dan mengamalkan sunnah ini dengan baik akan memberikan manfaat yang besar bagi umat Islam, baik secara fisik maupun spiritual.

Selanjutnya, kita akan membahas aspek lain yang terkait dengan Sunnah Idul Fitri Rumaysho, yaitu keutamaannya dan sejarahnya dalam tradisi Islam.

Tips Melaksanakan Sunnah Idul Fitri Rumaysho

Sunnah Idul Fitri Rumaysho merupakan amalan yang dianjurkan dalam Islam dan memiliki banyak manfaat. Berikut ini adalah beberapa tips untuk melaksanakan sunnah ini dengan baik:

Tip 1: Siapkan Makanan Manis Sejak Malam

Siapkanlah makanan manis seperti kolak, es buah, atau kurma sejak malam sebelumnya agar dapat dikonsumsi saat waktu pelaksanaan sunnah tiba.

Tip 2: Makanlah Dalam Jumlah Secukupnya

Jangan berlebihan dalam mengonsumsi makanan manis. Makanlah secukupnya untuk memberikan energi tanpa membuat perut kekenyangan.

Tip 3: Pastikan Kebersihan Makanan

Pastikan makanan yang dikonsumsi bersih dan terjaga kualitasnya. Hal ini untuk menjaga kesehatan dan menghindarkan diri dari gangguan pencernaan.

Tip 4: Makan Bersama Keluarga atau Teman

Makanlah bersama keluarga atau teman untuk mempererat tali silaturahmi dan menambah keberkahan.

Tip 5: Berdoa Sebelum dan Sesudah Makan

Jangan lupa berdoa sebelum dan sesudah makan sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT.

Dengan mengikuti tips-tips di atas, umat Islam dapat melaksanakan Sunnah Idul Fitri Rumaysho dengan baik dan memperoleh manfaat yang optimal dari amalan ini.

Tips-tips ini juga sejalan dengan adab dan etika dalam pelaksanaan Sunnah Idul Fitri Rumaysho, yang akan dibahas lebih lanjut pada bagian berikutnya.

Penutup

Sunnah Idul Fitri Rumaysho merupakan amalan yang dianjurkan dalam Islam dan memiliki banyak manfaat, baik secara fisik maupun spiritual. Dalam artikel ini, kita telah membahas berbagai aspek penting dari sunnah ini, mulai dari pengertian, waktu pelaksanaan, tata cara, hukum, jenis makanan, hikmah, dalil, sejarah, keutamaan, adab, hingga tips pelaksanaannya.

Beberapa poin utama yang dapat ditekankan dari pembahasan tersebut adalah:

  1. Sunnah Idul Fitri Rumaysho disunnahkan untuk dilaksanakan sebelum sholat Idul Fitri, dengan mengonsumsi makanan manis seperti kurma, kolak, atau es buah.
  2. Sunnah ini memiliki banyak manfaat, antara lain memberikan energi, menghilangkan rasa lapar dan haus, menambah rasa syukur, dan meningkatkan kekhusyukan sholat.
  3. Untuk memperoleh manfaat optimal dari sunnah ini, penting untuk memperhatikan adab pelaksanaannya, seperti menjaga kebersihan, bersikap sopan dan menghormati orang lain, serta tidak berlebihan dalam mengonsumsi makanan.

Dengan memahami dan mengamalkan Sunnah Idul Fitri Rumaysho dengan baik, umat Islam dapat meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT, mempererat ukhuwah islamiyah, dan memperoleh pahala yang berlimpah.

Youtube Video:



Artikel Terkait

Bagikan:

jurnal

Saya adalah seorang penulis yang sudah berpengalaman lebih dari 5 tahun. Hobi saya menulis artikel yang bermanfaat untuk teman-teman yang membaca artikel saya.

Artikel Terbaru