Tarawih atau taraweh adalah salah satu ibadah sunnah yang dilakukan pada bulan Ramadan. Ibadah ini berupa salat sebanyak 20 rakaat yang dikerjakan setelah salat Isya. Tarawih berasal dari bahasa Arab yang artinya “istirahat sejenak”. Dinamakan demikian karena pada saat mengerjakan salat ini ada jeda atau istirahat sejenak di setiap dua rakaat.
Tarawih memiliki banyak keutamaan dan manfaat bagi yang mengerjakannya. Selain sebagai bentuk ibadah sunnah, tarawih juga melatih kesabaran, kekhusyukan, dan kekompakan. Ditinjau dari sisi sejarah, tarawih telah ada sejak zaman Nabi Muhammad SAW. Pada masa awal, tarawih dikerjakan sebanyak 8 rakaat, kemudian pada masa Umar bin Khattab ditambah menjadi 20 rakaat seperti yang kita kenal sekarang.
Jaga Kesehatan si kecil dengan cari my baby di shopee : https://s.shopee.co.id/7zsVkHI1Ih
Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih dalam tentang tata cara pelaksanaan tarawih, keutamaan dan manfaatnya, serta sejarah dan perkembangannya dari masa ke masa.
Pengertian Salat Tarawih
Salat tarawih adalah salat sunnah yang dilakukan pada bulan Ramadan. Salat ini terdiri dari 20 rakaat, dikerjakan setelah salat Isya.
- Sunnah
- Ramadan
- 20 rakaat
- Setelah Isya
- Istirahat
- Khushu
- Sabar
- Ukhuwah
- Sejarah
- Keutamaan
Sepuluh aspek tersebut saling berkaitan dan membentuk satu kesatuan yang utuh dalam memahami salat tarawih. Sebagai ibadah sunnah, tarawih memberikan banyak keutamaan bagi yang mengerjakannya. Selain itu, tarawih juga memiliki sejarah panjang yang dapat ditelusuri hingga zaman Nabi Muhammad SAW. Pelaksanaan tarawih yang khusyuk dan sabar dapat meningkatkan ukhuwah dan kekompakan di antara sesama umat Islam.
Sunnah
Salat tarawih adalah salah satu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan pada bulan Ramadan. Sunnah secara bahasa berarti “jalan yang telah ditempuh”. Dalam konteks ibadah, sunnah merujuk pada segala sesuatu yang diajarkan dan dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW, baik perkataan, perbuatan, maupun ketetapannya.
- Hukum
Salat tarawih hukumnya sunnah muakkadah, artinya sangat dianjurkan untuk dikerjakan. Bagi yang meninggalkannya tidak berdosa, namun sangat disayangkan karena telah melewatkan amalan yang banyak keutamaannya. - Waktu Pelaksanaan
Salat tarawih dikerjakan setelah salat Isya dan sebelum masuk waktu salat Subuh. Waktu terbaik untuk mengerjakannya adalah pada sepertiga malam terakhir. - Jumlah Rakaat
Salat tarawih terdiri dari 20 rakaat, dikerjakan dengan 2 rakaat salam. Namun, ada juga yang mengerjakannya dengan 8 rakaat salam atau 10 rakaat salam. - Tata Cara Pelaksanaan
Salat tarawih dikerjakan seperti salat biasa, hanya saja pada setiap 2 rakaat terdapat jeda atau istirahat sejenak. Pada saat istirahat tersebut, jamaah dapat duduk, membaca Al-Qur’an, atau berzikir.
Selain keempat aspek di atas, masih banyak sunnah-sunnah lain terkait dengan salat tarawih, seperti membaca surah Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas pada setiap rakaat, serta memperbanyak doa dan istighfar pada saat istirahat. Dengan mengerjakan salat tarawih sesuai dengan sunnah yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW, kita dapat memperoleh pahala yang berlimpah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Ramadan
Salat tarawih memiliki hubungan yang sangat erat dengan bulan Ramadan. Sebab, tarawih adalah salah satu ibadah sunnah yang hanya dikerjakan pada bulan Ramadan. Kehadiran bulan Ramadan menjadi sebab diadakannya salat tarawih. Tanpa adanya bulan Ramadan, tentu tidak ada salat tarawih.
Selain itu, bulan Ramadan juga memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pelaksanaan salat tarawih. Suasana bulan Ramadan yang penuh dengan keberkahan dan ampunan membuat banyak umat Islam bersemangat untuk mengerjakan salat tarawih. Mereka berlomba-lomba untuk mendapatkan pahala yang berlimpah dengan melaksanakan salat tarawih secara berjamaah di masjid-masjid.
Dalam praktiknya, salat tarawih menjadi salah satu ciri khas bulan Ramadan. Kehadirannya menjadi penanda bahwa umat Islam sedang berada di bulan yang penuh berkah. Salat tarawih juga menjadi sarana untuk memperkuat ukhuwah dan kebersamaan di antara sesama umat Islam. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa bulan Ramadan adalah komponen yang sangat penting dalam pelaksanaan salat tarawih.
20 rakaat
Salat tarawih terdiri dari 20 rakaat, yang menjadi salah satu ciri khasnya. Jumlah rakaat ini memiliki makna dan hikmah tertentu, serta memiliki implikasi dalam pelaksanaan salat tarawih.
- Jumlah Ideal
20 rakaat merupakan jumlah rakaat yang ideal untuk salat tarawih. Jumlah ini telah ditetapkan sejak zaman Nabi Muhammad SAW dan diikuti oleh para sahabat beliau. Oleh karena itu, mengerjakan salat tarawih dengan 20 rakaat dianggap sebagai bentuk mengikuti sunnah Nabi.
- Keseimbangan
Jumlah 20 rakaat juga memberikan keseimbangan antara banyaknya rakaat dan waktu pelaksanaannya. Jika rakaat terlalu sedikit, maka pahala yang diperoleh juga sedikit. Sebaliknya, jika rakaat terlalu banyak, maka akan memberatkan jamaah dan mengurangi kekhusyukan dalam salat.
- Waktu Pelaksanaan
Salat tarawih biasanya dikerjakan pada sepertiga malam terakhir. Dengan jumlah 20 rakaat, maka setiap rakaat dapat dikerjakan dengan tenang dan tidak tergesa-gesa. Hal ini memungkinkan jamaah untuk lebih fokus dan khusyuk dalam menjalankan salat tarawih.
- Keutamaan
Mengerjakan salat tarawih dengan 20 rakaat akan mendapatkan pahala yang besar. Dalam sebuah hadis disebutkan bahwa barangsiapa yang mengerjakan salat tarawih dengan penuh keimanan dan mengharapkan pahala dari Allah SWT, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.
Dengan demikian, jumlah 20 rakaat dalam salat tarawih memiliki makna dan hikmah yang mendalam. Jumlah rakaat ini menjadi ciri khas salat tarawih, memberikan keseimbangan antara pahala dan waktu pelaksanaan, serta memberikan keutamaan bagi yang mengerjakannya dengan penuh keimanan.
Setelah Isya
Pelaksanaan salat tarawih memiliki kaitan erat dengan waktu setelah salat Isya. Hal ini karena salat tarawih dikerjakan setelah salat Isya selesai. Waktu setelah Isya menjadi patokan utama dalam menentukan dimulainya salat tarawih.
- Waktu Dimulai
Salat tarawih dimulai setelah salat Isya selesai dikerjakan. Jamaah biasanya akan berkumpul di masjid setelah salat Isya untuk melaksanakan salat tarawih secara berjamaah.
- Waktu Terbaik
Waktu terbaik untuk melaksanakan salat tarawih adalah pada sepertiga malam terakhir. Pada waktu tersebut, suasana biasanya lebih tenang dan khusyuk, sehingga jamaah dapat lebih fokus dalam menjalankan salat tarawih.
- Waktu Istirahat
Salat tarawih dikerjakan dengan jeda atau istirahat sejenak pada setiap 2 rakaat. Waktu istirahat ini dapat dimanfaatkan oleh jamaah untuk duduk, membaca Al-Qur’an, atau berzikir.
- Waktu Selesai
Salat tarawih biasanya selesai dikerjakan menjelang waktu salat Subuh. Setelah salat tarawih selesai, jamaah biasanya akan melanjutkan dengan berdoa dan berzikir.
Dengan demikian, waktu setelah Isya menjadi aspek yang sangat penting dalam pelaksanaan salat tarawih. Waktu setelah Isya menjadi penanda dimulainya salat tarawih, menentukan waktu terbaik untuk mengerjakannya, mengatur waktu istirahat, dan juga menjadi penanda waktu selesainya salat tarawih. Memahami aspek waktu setelah Isya dalam kaitannya dengan salat tarawih akan membantu kita dalam melaksanakan salat tarawih dengan baik dan sesuai dengan sunnah Nabi Muhammad SAW.
Istirahat
Istirahat merupakan salah satu aspek penting dalam pelaksanaan salat tarawih. Istirahat dalam konteks ini merujuk pada jeda atau waktu luang yang diambil pada setiap dua rakaat salat tarawih. Istirahat ini memiliki beberapa tujuan dan manfaat, baik dari segi fisik maupun spiritual.
- Waktu untuk Berdzikir
Pada saat istirahat, jamaah dapat memperbanyak dzikir, membaca Al-Qur’an, atau berdoa. Hal ini dapat meningkatkan kekhusyukan dan mempererat hubungan dengan Allah SWT.
- Waktu untuk Mengatur Napas
Salat tarawih biasanya dikerjakan dalam jumlah rakaat yang banyak, sehingga istirahat dapat dimanfaatkan untuk mengatur napas dan memulihkan tenaga.
- Waktu untuk Berinteraksi
Meskipun tidak dianjurkan untuk berbicara panjang lebar, istirahat dapat menjadi waktu yang tepat untuk berinteraksi singkat dengan sesama jamaah, seperti mengucapkan salam atau menanyakan kabar.
- Waktu untuk Beristirahat
Istirahat juga dapat dimanfaatkan untuk sekadar beristirahat, meregangkan otot, atau duduk sejenak. Hal ini dapat membantu menjaga stamina dan fokus selama salat tarawih.
Istirahat dalam salat tarawih memiliki peran yang sangat penting. Selain memberikan manfaat secara fisik, istirahat juga dapat meningkatkan kekhusyukan dan mempererat hubungan dengan Allah SWT. Memahami dan mengoptimalkan waktu istirahat dapat membantu kita dalam melaksanakan salat tarawih dengan lebih baik dan mendapatkan manfaat yang maksimal.
Khusyuk
Khusyuk merupakan salah satu aspek penting dalam melaksanakan ibadah, termasuk salat tarawih. Khusyuk secara bahasa berarti rendah hati, tawadhu, dan fokus pada satu titik. Dalam konteks ibadah, khusyuk berarti mengarahkan seluruh hati, pikiran, dan anggota tubuh untuk beribadah kepada Allah SWT.
Dalam salat tarawih, khusyuk sangat dianjurkan. Sebab, salat tarawih adalah ibadah sunnah yang sangat istimewa dan memiliki banyak keutamaan. Khusyuk dalam salat tarawih dapat membantu kita memperoleh pahala yang berlimpah, meningkatkan kedekatan dengan Allah SWT, dan membersihkan hati dari segala penyakit. Selain itu, khusyuk juga dapat membuat kita lebih fokus dan tenang dalam melaksanakan salat tarawih.
Salah satu cara untuk mencapai kekhusyukan dalam salat tarawih adalah dengan memahami makna bacaan salat dan tafsir ayat-ayat Al-Qur’an yang dibacakan. Selain itu, kita juga bisa memperbanyak dzikir, istighfar, dan doa pada saat istirahat di antara setiap rakaat. Dengan memahami makna ibadah dan memperbanyak zikir, kita dapat meningkatkan kekhusyukan dan memperoleh manfaat yang maksimal dari salat tarawih.
Sabar
Dalam menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan, umat Islam dituntut untuk memiliki sifat sabar. Sabar merupakan salah satu pilar penting dalam agama Islam, termasuk dalam pelaksanaan ibadah tarawih. Tarawih adalah salah satu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan pada bulan Ramadan, dan kesabaran sangat diperlukan untuk dapat melaksanakannya dengan baik.
Sabar dalam konteks tarawih memiliki beberapa makna. Pertama, sabar dalam menahan kantuk dan kelelahan. Tarawih biasanya dikerjakan pada sepertiga malam terakhir, ketika sebagian besar orang sudah terlelap. Untuk dapat bangun dan melaksanakan tarawih, dibutuhkan kesabaran dalam menahan kantuk dan rasa malas.
Kedua, sabar dalam menghadapi kesulitan. Tarawih terdiri dari 20 rakaat, dan setiap rakaatnya cukup panjang. Butuh kesabaran untuk dapat menyelesaikan tarawih dengan baik, tanpa tergesa-gesa dan tetap fokus pada ibadah. Ketiga, sabar dalam mengikuti imam. Terkadang, imam yang memimpin tarawih memiliki bacaan yang panjang atau gerakan yang lambat. Diperlukan kesabaran untuk dapat mengikuti imam dengan baik, tanpa merasa bosan atau terganggu.
Sabar dalam tarawih memiliki banyak manfaat, baik secara spiritual maupun sosial. Secara spiritual, sabar dapat membantu kita untuk meningkatkan kekhusyukan dalam beribadah. Ketika kita sabar dalam melaksanakan tarawih, kita dapat lebih fokus pada ibadah dan merasakan kehadiran Allah SWT. Secara sosial, sabar dapat membantu kita untuk mempererat ukhuwah dengan sesama Muslim. Ketika kita sabar dalam mengikuti imam dan menjaga ketertiban saat tarawih, kita dapat menciptakan suasana ibadah yang nyaman dan kondusif.
Ukhuwah
Ukhuwah merupakan aspek penting dalam pelaksanaan tarawih. Ukhuwah adalah persaudaraan atau ikatan sesama Muslim yang didasari oleh keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT. Dalam konteks tarawih, ukhuwah dapat terwujud dalam berbagai bentuk.
- Kebersamaan
Tarawih dikerjakan secara berjamaah di masjid atau mushala. Hal ini menjadi sarana untuk mempererat kebersamaan dan ukhuwah di antara sesama Muslim. - Saling Menghargai
Dalam salat tarawih, setiap jamaah harus saling menghargai dan menghormati hak orang lain. Misalnya, tidak boleh menyerobot tempat orang lain atau berbicara saat imam sedang membaca. - Saling Membantu
Ukhuwah juga dapat diwujudkan dengan saling membantu sesama jamaah. Misalnya, membantu jamaah yang kesulitan mengikuti bacaan imam atau membantu jamaah yang membutuhkan tempat untuk salat. - Saling Mendoakan
Pada saat istirahat di antara rakaat, jamaah dapat memanfaatkan waktu untuk saling mendoakan. Hal ini merupakan bentuk ukhuwah yang dapat memperkuat ikatan persaudaraan.
Ukhuwah dalam tarawih memiliki banyak manfaat. Selain dapat mempererat tali persaudaraan, ukhuwah juga dapat meningkatkan kekhusyukan dan keikhlasan dalam beribadah. Dengan adanya ukhuwah, suasana tarawih menjadi lebih nyaman dan kondusif, sehingga jamaah dapat lebih fokus dalam beribadah kepada Allah SWT.
Sejarah
Sejarah merupakan salah satu aspek penting dalam memahami tarawih atau taraweh. Dengan mempelajari sejarah tarawih, kita dapat mengetahui asal-usul, perkembangan, dan berbagai tradisi yang terkait dengan ibadah sunnah ini.
- Asal-usul
Tarawih pertama kali dilaksanakan pada masa kepemimpinan Khalifah Umar bin Khattab. Pada awalnya, tarawih dikerjakan dengan 8 rakaat, kemudian ditambah menjadi 20 rakaat pada masa kekhalifahan Utsman bin Affan.
- Perkembangan
Sepanjang sejarah, tarawih mengalami berbagai perkembangan. Pada awalnya, tarawih dikerjakan secara individual. Namun, pada masa Bani Umayyah, tarawih mulai dikerjakan secara berjamaah di masjid.
- Tradisi
Terdapat berbagai tradisi yang terkait dengan tarawih di berbagai daerah. Misalnya, di Indonesia, tarawih biasanya dikerjakan dengan 23 rakaat, termasuk 3 rakaat salat witir. Sementara di Arab Saudi, tarawih dikerjakan dengan 20 rakaat.
- Pengaruh Budaya
Sejarah tarawih juga dipengaruhi oleh budaya dan tradisi setempat. Misalnya, di beberapa daerah, tarawih diiringi dengan musik tradisional atau diselingi dengan ceramah agama.
Sejarah tarawih memberikan pemahaman yang komprehensif tentang ibadah sunnah ini. Dengan mengetahui sejarahnya, kita dapat memahami makna, hikmah, dan tradisi yang terkait dengan tarawih. Hal ini dapat membantu kita dalam melaksanakan tarawih dengan lebih baik dan sesuai dengan sunnah Nabi Muhammad SAW.
Keutamaan
Keutamaan tarawih atau taraweh merupakan salah satu aspek yang menjadikan ibadah sunnah ini sangat dianjurkan untuk dikerjakan selama bulan Ramadan. Tarawih memiliki keutamaan yang sangat besar, baik dari segi pahala maupun manfaat spiritual yang dapat diperoleh oleh orang yang mengerjakannya.
- Pengampunan Dosa
Salah satu keutamaan tarawih adalah dapat menjadi pengampunan dosa bagi orang yang mengerjakannya. Dalam sebuah hadis disebutkan bahwa barang siapa yang mengerjakan salat tarawih dengan penuh keimanan dan mengharapkan pahala dari Allah SWT, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.
- Mendapat Pahala Besar
Tarawih juga memiliki keutamaan karena dapat memberikan pahala yang besar bagi orang yang mengerjakannya. Pahala tarawih disamakan dengan pahala orang yang mengerjakan salat malam selama setahun penuh.
- Meningkatkan Kedekatan dengan Allah
Tarawih merupakan ibadah sunnah yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan di bulan Ramadan. Ibadah ini dapat menjadi sarana untuk meningkatkan kedekatan kita dengan Allah SWT karena dilakukan pada malam hari di bulan yang penuh berkah.
- Mempererat Ukhuwah Islamiyah
Tarawih juga dapat menjadi sarana untuk mempererat ukhuwah Islamiyah di antara sesama umat Islam. Ibadah ini dikerjakan secara berjamaah di masjid-masjid, sehingga dapat menjadi ajang silaturahmi dan mempererat tali persaudaraan.
Keutamaan tarawih ini hendaknya menjadi motivasi bagi kita untuk mengerjakan ibadah sunnah ini dengan sebaik-baiknya. Dengan mengerjakan tarawih, kita dapat memperoleh pahala yang besar, diampuni dosa-dosa kita, meningkatkan kedekatan kita dengan Allah SWT, sekaligus mempererat ukhuwah Islamiyah di antara sesama umat Islam.
Tanya Jawab Tarawih atau Taraweh
Berikut ini adalah beberapa pertanyaan dan jawaban umum mengenai tarawih atau taraweh yang dapat memberikan pemahaman yang lebih jelas tentang ibadah sunnah ini:
Pertanyaan 1: Kapan waktu pelaksanaan tarawih?
Jawaban: Tarawih dikerjakan setelah salat Isya dan sebelum masuk waktu salat Subuh.
Pertanyaan 2: Berapa jumlah rakaat tarawih?
Jawaban: Tarawih terdiri dari 20 rakaat, dikerjakan dengan 2 rakaat salam.
Pertanyaan 3: Apakah hukum melaksanakan tarawih?
Jawaban: Tarawih hukumnya sunnah muakkadah, sangat dianjurkan untuk dikerjakan.
Pertanyaan 4: Apa keutamaan mengerjakan tarawih?
Jawaban: Tarawih memiliki banyak keutamaan, di antaranya dapat menjadi pengampunan dosa dan mendapatkan pahala yang besar.
Pertanyaan 5: Mengapa tarawih disebut juga qiyamul lail?
Jawaban: Tarawih disebut juga qiyamul lail karena dikerjakan pada malam hari.
Pertanyaan 6: Bagaimana cara melaksanakan tarawih yang baik dan benar?
Jawaban: Tarawih dikerjakan seperti salat biasa, hanya saja pada setiap 2 rakaat terdapat jeda atau istirahat sejenak.
Dengan memahami tanya jawab di atas, semoga dapat menambah pemahaman kita tentang tarawih atau taraweh. Ibadah sunnah ini sangat dianjurkan untuk dikerjakan selama bulan Ramadan karena memiliki banyak keutamaan dan manfaat spiritual.
Dalam pembahasan selanjutnya, kita akan mengulas lebih dalam mengenai sejarah dan perkembangan tarawih atau taraweh dari masa ke masa.
Tips Menjalankan Tarawih dengan Khusyuk dan Sempurna
Tarawih merupakan salah satu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan pada bulan Ramadan. Untuk mendapatkan kekhusyukan dan kesempurnaan dalam menjalankannya, berikut beberapa tips yang dapat dipraktikkan:
1. Niat yang Benar:
Awali tarawih dengan niat yang ikhlas dan semata-mata karena Allah SWT.
2. Berpakaian Rapi dan Suci:
Kenakan pakaian yang bersih dan menutup aurat sebagai bentuk penghormatan kepada Allah SWT.
3. Berwudhu dengan Sempurna:
Pastikan berwudhu dengan sempurna sebelum melaksanakan tarawih agar ibadah menjadi sah.
4. Hadir Tepat Waktu:
Hadirlah ke masjid tepat waktu untuk mendapatkan shaf yang terbaik dan mengikuti tarawih berjamaah dengan tertib.
5. Fokus pada Ibadah:
Hindari segala bentuk gangguan selama tarawih, seperti mengobrol, bermain ponsel, atau melamun.
6. Bacaan Tartil dan Makmum yang Baik:
Bagi imam, bacalah ayat-ayat Al-Qur’an dengan tartil dan jelas, sementara bagi makmum, ikuti bacaan imam dengan baik dan benar.
7. Istirahat Sejenak:
Pada waktu istirahat setiap dua rakaat, gunakan untuk berzikir, berdoa, atau merenung.
8. Menjaga Kekompakan:
Jaga kekompakan dan ketertiban saat tarawih, termasuk dalam hal gerakan dan bacaan.
Dengan menerapkan tips di atas, diharapkan tarawih dapat dijalankan dengan lebih khusyuk, sempurna, dan mendapatkan pahala yang berlimpah dari Allah SWT.
Tips-tips ini menjadi kunci penting dalam mempersiapkan diri dan menjalankan tarawih secara optimal. Pada bagian selanjutnya, kita akan membahas pentingnya tarawih sebagai sarana peningkatan kualitas ibadah di bulan Ramadan.
Kesimpulan
Tarawih merupakan ibadah sunnah yang penuh keutamaan. Sejarah panjangnya dan tradisi yang beragam di berbagai daerah menunjukkan pentingnya ibadah ini dalam khazanah keislaman. Melaksanakan tarawih dengan khusyuk dan sempurna dapat menjadi sarana peningkatan kualitas ibadah di bulan Ramadan.
Beberapa poin utama yang saling terkait dalam artikel ini adalah:
- Tarawih memiliki sejarah panjang dan tradisi yang beragam.
- Manfaat tarawih sangat besar, baik secara spiritual maupun sosial.
- Untuk mendapatkan kekhusyukan dan kesempurnaan dalam tarawih, dibutuhkan persiapan dan pelaksanaan yang baik.
Semoga pembahasan tentang tarawih ini dapat menambah pemahaman kita tentang ibadah sunnah yang sangat dianjurkan pada bulan Ramadan. Marilah kita senantiasa menjaga kekhusyukan dan kesempurnaan dalam melaksanakan tarawih, agar kita dapat meraih keutamaan dan manfaat yang terkandung di dalamnya.