Tarawih Muhammadiyah adalah salat sunnah yang dikerjakan pada bulan Ramadan setelah salat Isya, dengan jumlah rakaat 8 rakaat, 2 rakaat salam.
Tarawih Muhammadiyah memiliki beberapa keutamaan, di antaranya: mendapatkan pahala yang besar, melatih kesabaran dan kekhusyukan, serta mempererat tali silaturahmi antar sesama umat Muslim.
Tarawih Muhammadiyah pertama kali dikerjakan oleh Nabi Muhammad SAW pada tahun kedua Hijriah. Beliau mengerjakan salat Tarawih sebanyak 8 rakaat, 2 rakaat salam.
Tarawih Muhammadiyah Berapa Rakaat
Aspek-aspek penting dalam memahami Tarawih Muhammadiyah, yaitu jumlah rakaatnya, sangatlah krusial untuk melaksanakan ibadah ini dengan benar. Berikut adalah 10 aspek penting yang perlu diperhatikan:
- Jumlah rakaat: 8 rakaat
- Jumlah salam: 2 rakaat
- Waktu pelaksanaan: Setelah salat Isya
- Hukum pelaksanaan: Sunnah
- Keutamaan: Mendapat pahala besar
- Manfaat: Melatih kesabaran dan kekhusyukan
- Sejarah: Pertama kali dikerjakan oleh Nabi Muhammad SAW pada tahun kedua Hijriah
- Tata cara: Dikerjakan secara berjamaah
- Doa niat: “Ushalli sunnatan taraawiihi rak’ataini lillahi ta’ala”
- Rukun: Niat, takbiratul ihram, membaca surat Al-Fatihah, ruku’, i’tidal, sujud, duduk di antara dua sujud, dan salam
Dengan memahami aspek-aspek penting ini, pelaksanaan Tarawih Muhammadiyah dapat dilakukan dengan lebih khusyuk dan sesuai dengan tuntunan syariat. Ibadah Tarawih Muhammadiyah menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, sekaligus mempererat tali silaturahmi antar sesama umat Muslim.
Jumlah rakaat
Jumlah rakaat dalam salat Tarawih Muhammadiyah menjadi aspek krusial yang membedakannya dengan salat Tarawih pada umumnya. Penetapan jumlah rakaat 8 rakaat, 2 rakaat salam, didasarkan pada riwayat hadis dari Aisyah RA, istri Nabi Muhammad SAW.
Dalam hadis tersebut, Aisyah RA menyatakan bahwa Nabi Muhammad SAW mengerjakan salat Tarawih sebanyak 8 rakaat, 2 rakaat salam. Beliau mengerjakannya secara berjamaah di masjid, dan tidak pernah menambah atau mengurangi jumlah rakaatnya. Riwayat hadis ini kemudian dijadikan landasan oleh Muhammadiyah dalam menetapkan jumlah rakaat salat Tarawih.
Jumlah rakaat 8 rakaat dalam salat Tarawih Muhammadiyah memiliki makna dan hikmah tersendiri. Angka 8 melambangkan keutamaan dan kesempurnaan. Selain itu, pembagian 8 rakaat menjadi 4 bagian, masing-masing 2 rakaat, memudahkan jamaah dalam melaksanakan salat Tarawih secara berjamaah. Setiap 2 rakaat diakhiri dengan salam, sehingga jamaah dapat beristirahat sejenak sebelum melanjutkan salat.
Jumlah salam
Dalam salat Tarawih Muhammadiyah, terdapat aspek penting mengenai jumlah salam, yaitu 2 rakaat. Penetapan jumlah salam ini memiliki dasar dan hikmah tersendiri, yang akan diuraikan lebih lanjut dalam uraian berikut.
- Pembagian Rakaat
Jumlah salam 2 rakaat berkaitan dengan pembagian rakaat dalam salat Tarawih Muhammadiyah. Salat Tarawih Muhammadiyah terdiri dari 8 rakaat, yang dibagi menjadi 4 bagian, masing-masing 2 rakaat. Setiap bagian diakhiri dengan salam, sehingga terdapat 2 salam dalam 8 rakaat salat Tarawih.
- Istirahat dan Konsentrasi
Pembagian rakaat dan salam dalam salat Tarawih Muhammadiyah juga memiliki hikmah untuk memberikan waktu istirahat bagi jamaah. Setelah melaksanakan 2 rakaat, jamaah dapat beristirahat sejenak sebelum melanjutkan 2 rakaat berikutnya. Hal ini membantu menjaga konsentrasi dan kekhusyukan dalam melaksanakan salat Tarawih yang cukup panjang.
- Praktis dan Efisien
Jumlah salam 2 rakaat juga mempertimbangkan aspek kepraktisan dan efisiensi dalam pelaksanaan salat Tarawih. Dengan membagi rakaat menjadi beberapa bagian dan mengakhirinya dengan salam, salat Tarawih dapat dilaksanakan dengan lebih praktis dan efisien, terutama bagi jamaah yang memiliki keterbatasan waktu.
- Kesesuaian dengan Sunnah
Penetapan jumlah salam 2 rakaat dalam salat Tarawih Muhammadiyah juga didasarkan pada kesesuaian dengan sunnah Nabi Muhammad SAW. Meskipun terdapat perbedaan pendapat mengenai jumlah rakaat salat Tarawih, namun jumlah salam 2 rakaat merupakan salah satu pendapat yang memiliki landasan kuat dalam hadis-hadis Nabi.
Dengan demikian, jumlah salam 2 rakaat dalam salat Tarawih Muhammadiyah memiliki makna dan hikmah tersendiri, baik dari aspek pembagian rakaat, istirahat dan konsentrasi, kepraktisan dan efisiensi, maupun kesesuaian dengan sunnah Nabi Muhammad SAW.
Waktu pelaksanaan
Waktu pelaksanaan salat Tarawih Muhammadiyah menjadi aspek penting yang berkaitan dengan jumlah rakaatnya. Salat Tarawih Muhammadiyah dilaksanakan setelah salat Isya, yaitu salat wajib yang dikerjakan pada malam hari.
- Usai Shalat Fardhu
Pelaksanaan salat Tarawih Muhammadiyah setelah salat Isya didasarkan pada anjuran Nabi Muhammad SAW untuk melaksanakan salat sunnah setelah salat fardhu. Salat Isya merupakan salah satu salat fardhu yang lima waktu, sehingga salat Tarawih Muhammadiyah dilaksanakan setelahnya.
- Waktu Istirahat
Waktu setelah salat Isya juga dianggap sebagai waktu yang tepat untuk beristirahat sejenak sebelum melaksanakan salat Tarawih Muhammadiyah. Jamaah dapat menggunakan waktu ini untuk mempersiapkan diri, baik secara fisik maupun mental, untuk melaksanakan salat Tarawih dengan penuh kekhusyukan.
- Tradisi dan Kebiasaan
Secara tradisi dan kebiasaan, salat Tarawih Muhammadiyah telah dilaksanakan setelah salat Isya selama berabad-abad. Pelaksanaan pada waktu ini telah menjadi bagian dari tradisi dan kebiasaan umat Islam dalam menjalankan ibadah salat Tarawih.
- Kepraktisan
Waktu pelaksanaan setelah salat Isya juga mempertimbangkan aspek kepraktisan. Bagi sebagian besar umat Islam, waktu setelah salat Isya merupakan waktu yang lebih memungkinkan untuk melaksanakan salat Tarawih berjamaah di masjid atau musala.
Dengan demikian, waktu pelaksanaan salat Tarawih Muhammadiyah setelah salat Isya memiliki makna dan hikmah tersendiri, baik dari aspek kesesuaian dengan anjuran Nabi, waktu istirahat, tradisi dan kebiasaan, maupun kepraktisan dalam pelaksanaannya.
Hukum pelaksanaan
Dalam konteks “tarawih muhammadiyah berapa rakaat”, hukum pelaksanaan salat Tarawih Muhammadiyah adalah sunnah. Artinya, salat Tarawih Muhammadiyahfardhu (wajib), namun dianjurkan untuk dikerjakan. Hukum sunnah ini memiliki beberapa implikasi dan aspek penting yang perlu dipahami.
- Tidak Wajib
Hukum sunnah berarti salat Tarawih Muhammadiyah tidak wajib dikerjakan. Umat Islam diperbolehkan untuk mengerjakannya atau meninggalkannya tanpa berdosa.
- Dianjurkan
Meskipun tidak wajib, salat Tarawih Muhammadiyah sangat dianjurkan untuk dikerjakan. Hal ini karena salat Tarawih memiliki banyak keutamaan dan manfaat, di antaranya mendapatkan pahala yang besar, melatih kesabaran dan kekhusyukan, serta mempererat tali silaturahmi antar sesama umat Islam.
- Waktu Pelaksanaan Fleksibel
Karena hukumnya sunnah, maka waktu pelaksanaan salat Tarawih Muhammadiyah relatif fleksibel. Salat Tarawih dapat dikerjakan setelah salat Isya hingga menjelang waktu salat Subuh.
- Jumlah Rakaat Tidak Ketat
Meskipun jumlah rakaat salat Tarawih Muhammadiyah umumnya 8 rakaat, namun jumlah rakaatnya tidak ketat. Umat Islam diperbolehkan mengerjakan salat Tarawih dengan jumlah rakaat yang lebih sedikit atau lebih banyak, sesuai dengan kemampuan dan kondisi masing-masing.
Dengan memahami hukum pelaksanaan salat Tarawih Muhammadiyah yang sunnah, umat Islam dapat melaksanakan ibadah ini dengan lebih baik. Salat Tarawih Muhammadiyah menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, sekaligus memperkaya ibadah di bulan Ramadan.
Keutamaan
Dalam konteks “tarawih muhammadiyah berapa rakaat”, keutamaan mendapat pahala besar menjadi salah satu aspek penting yang memotivasi umat Islam untuk melaksanakan ibadah salat Tarawih. Pahala besar yang dijanjikan Allah SWT menjadi daya tarik tersendiri untuk mengerjakan salat Tarawih dengan penuh kekhusyukan dan keikhlasan.
- Pahala berlipat ganda
Salat Tarawih merupakan salah satu amalan sunnah yang memiliki keutamaan mendapatkan pahala berlipat ganda. Setiap rakaat salat Tarawih dijanjikan pahala setara dengan pahala mengerjakan salat fardhu pada malam hari di bulan selain Ramadan.
- Pengampunan dosa
Selain pahala yang berlipat ganda, salat Tarawih juga menjadi sarana pengampunan dosa. Dengan mengerjakan salat Tarawih dengan penuh kekhusyukan, umat Islam berharap dapat memperoleh ampunan atas dosa-dosa yang telah diperbuat.
- Meningkatkan derajat di sisi Allah SWT
Salat Tarawih juga menjadi sarana untuk meningkatkan derajat di sisi Allah SWT. Umat Islam yang senantiasa mengerjakan salat Tarawih dengan penuh keikhlasan akan diangkat derajatnya di akhirat kelak.
- Mendapat syafaat Nabi Muhammad SAW
Keutamaan lain dari salat Tarawih adalah dapat memperoleh syafaat Nabi Muhammad SAW di akhirat. Bagi umat Islam yang senantiasa mengerjakan salat Tarawih dengan penuh ketaatan, akan memperoleh syafaat dari Nabi Muhammad SAW pada hari kiamat.
Dengan memahami keutamaan mendapat pahala besar dalam salat Tarawih Muhammadiyah, umat Islam dapat lebih termotivasi untuk melaksanakan ibadah ini dengan penuh kekhusyukan dan keikhlasan. Pahala yang berlipat ganda, pengampunan dosa, peningkatan derajat di sisi Allah SWT, dan syafaat Nabi Muhammad SAW menjadi hadiah yang sangat berharga bagi setiap muslim yang mengerjakan salat Tarawih dengan baik.
Manfaat
Salat Tarawih Muhammadiyah dengan jumlah 8 rakaat, 2 rakaat salam memiliki manfaat yang sangat besar bagi umat Islam, salah satunya adalah melatih kesabaran dan kekhusyukan. Kesabaran dan kekhusyukan merupakan dua hal yang sangat penting dalam kehidupan beragama, khususnya dalam melaksanakan ibadah salat.
Salat Tarawih Muhammadiyah yang dilaksanakan secara berjamaah menuntut kesabaran dan kekhusyukan dari setiap jamaah. Jamaah harus sabar dalam mengikuti gerakan salat, membaca ayat-ayat Al-Qur’an, dan berdoa. Selain itu, jamaah juga harus khusyuk, yaitu memusatkan pikiran dan hati kepada Allah SWT, tidak terganggu oleh hal-hal duniawi.
Dengan melaksanakan Salat Tarawih Muhammadiyah secara berjamaah, umat Islam dapat melatih kesabaran dan kekhusyukan mereka. Kesabaran akan membuat mereka mampu untuk tetap fokus dan tidak terburu-buru dalam melaksanakan salat. Sementara itu, kekhusyukan akan membuat mereka dapat merasakan kehadiran Allah SWT dan memperoleh ketenangan hati.
Manfaat melatih kesabaran dan kekhusyukan dalam Salat Tarawih Muhammadiyah tidak hanya dirasakan saat melaksanakan salat saja, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari. Kesabaran dan kekhusyukan akan membuat umat Islam lebih tenang dalam menghadapi berbagai cobaan dan ujian hidup. Selain itu, kesabaran dan kekhusyukan juga akan membuat mereka lebih fokus dan produktif dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.
Sejarah
Sejarah turunnya perintah salat Tarawih memiliki kaitan erat dengan jumlah rakaat salat Tarawih Muhammadiyah yang berjumlah 8 rakaat, 2 rakaat salam. Menurut riwayat hadis yang sahih, salat Tarawih pertama kali dikerjakan oleh Nabi Muhammad SAW pada tahun kedua Hijriah.
Ketika itu, Nabi Muhammad SAW mengerjakan salat Tarawih sebanyak 8 rakaat, 2 rakaat salam, secara berjamaah di masjid bersama para sahabatnya. Beliau mengerjakan salat Tarawih pada waktu setelah salat Isya hingga menjelang waktu salat Subuh. Jumlah rakaat salat Tarawih yang dikerjakan oleh Nabi Muhammad SAW inilah yang kemudian menjadi dasar bagi penetapan jumlah rakaat salat Tarawih Muhammadiyah.
Jadi, dapat dikatakan bahwa sejarah pertama kali dikerjakannya salat Tarawih oleh Nabi Muhammad SAW pada tahun kedua Hijriah merupakan komponen penting dalam menentukan jumlah rakaat salat Tarawih Muhammadiyah. Riwayat hadis yang sahih tentang salat Tarawih yang dikerjakan oleh Nabi Muhammad SAW menjadi landasan bagi Muhammadiyah dalam menetapkan jumlah rakaat salat Tarawih yang sesuai dengan sunnah.
Tata cara
Tata cara salat Tarawih Muhammadiyah dikerjakan secara berjamaah, yaitu dengan cara berkelompok atau bersama-sama dengan jamaah lainnya. Pelaksanaan salat Tarawih secara berjamaah ini merupakan salah satu ciri khas dan keunikan dari salat Tarawih Muhammadiyah. Salat Tarawih Muhammadiyah yang dikerjakan secara berjamaah memiliki beberapa keutamaan dan hikmah, di antaranya:
- Salat Tarawih secara berjamaah dianggap lebih utama karena mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Sebagaimana sabda beliau, “Salat berjamaah lebih utama dua puluh tujuh derajat dibandingkan salat sendirian.” (HR. Bukhari dan Muslim)
- Salat Tarawih secara berjamaah dapat meningkatkan kekhusyukan dan konsentrasi karena adanya pengaruh sosial dan motivasi dari sesama jamaah.
- Salat Tarawih secara berjamaah dapat mempererat tali silaturahmi dan kebersamaan antar sesama umat Islam.
Dalam praktiknya, salat Tarawih Muhammadiyah secara berjamaah biasanya dilaksanakan di masjid atau musala. Jamaah berkumpul untuk melaksanakan salat Tarawih secara bergantian, yaitu dengan cara bergantian menjadi imam dan makmum. Jumlah rakaat salat Tarawih Muhammadiyah yang dikerjakan secara berjamaah adalah 8 rakaat, dibagi menjadi 4 bagian, masing-masing 2 rakaat. Setiap 2 rakaat diakhiri dengan salam, sehingga terdapat 2 salam dalam 8 rakaat salat Tarawih.
Dengan demikian, tata cara salat Tarawih Muhammadiyah yang dikerjakan secara berjamaah memiliki kaitan yang erat dengan jumlah rakaat salat Tarawih Muhammadiyah. Pelaksanaan salat Tarawih secara berjamaah menjadi salah satu aspek penting dalam pelaksanaan salat Tarawih Muhammadiyah, baik dari segi keutamaan, hikmah, maupun tata cara pelaksanaannya.
Doa Niat
Doa niat merupakan salah satu komponen penting dalam pelaksanaan salat Tarawih Muhammadiyah. Doa niat ini diucapkan sebelum memulai salat Tarawih dan berfungsi untuk menyatakan kehendak dan tujuan melaksanakan salat tersebut. Doa niat salat Tarawih Muhammadiyah berbunyi: “Ushalli sunnatan taraawiihi rak’ataini lillahi ta’ala” yang artinya “Aku niat salat sunnah Tarawih dua rakaat karena Allah ta’ala”.
Ucapan doa niat ini memiliki kaitan yang erat dengan jumlah rakaat salat Tarawih Muhammadiyah, yaitu 8 rakaat. Dalam doa niat tersebut, disebutkan bahwa salat yang akan dikerjakan adalah salat sunnah Tarawih sebanyak dua rakaat. Hal ini menunjukkan bahwa setiap dua rakaat salat Tarawih diakhiri dengan salam, sehingga total rakaat yang dikerjakan adalah 8 rakaat, sesuai dengan ketentuan dalam salat Tarawih Muhammadiyah.
Dalam praktiknya, doa niat diucapkan secara jahr (keras) pada rakaat pertama saja, sedangkan pada rakaat selanjutnya diucapkan secara sirr (dalam hati). Pengucapan doa niat ini menjadi penanda bahwa salat Tarawih telah dimulai dan menjadi syarat sahnya salat Tarawih. Oleh karena itu, sangat penting untuk memperhatikan dan mengucapkan doa niat dengan benar sebelum melaksanakan salat Tarawih Muhammadiyah.
Dengan memahami hubungan antara doa niat dan jumlah rakaat salat Tarawih Muhammadiyah, umat Islam dapat melaksanakan ibadah salat Tarawih dengan lebih baik dan sesuai dengan tuntunan syariat. Doa niat menjadi pengingat dan penegas bahwa salat yang dikerjakan adalah salat sunnah Tarawih sebanyak 8 rakaat.
Rukun
Rukun salat adalah semua gerakan dan bacaan yang wajib dilakukan dalam salat. Dalam salat Tarawih Muhammadiyah, terdapat 8 rukun yang harus dipenuhi agar salat sah. Rukun-rukun tersebut adalah:
- Niat
- Takbiratul Ihram
- Membaca Surat Al-Fatihah
- Ruku’
- I’tidal
- Sujud
- Duduk di Antara Dua Sujud
- Salam
Setiap gerakan dan bacaan dalam rukun salat memiliki makna dan tujuan tertentu. Niat, misalnya, berfungsi untuk menentukan jenis salat yang akan dikerjakan. Takbiratul Ihram menandai dimulainya salat. Membaca Surat Al-Fatihah merupakan bagian terpenting dalam salat dan berisi pujian serta permohonan kepada Allah SWT. Ruku’ dan sujud merupakan gerakan yang melambangkan kerendahan diri di hadapan Allah SWT. Duduk di antara dua sujud berfungsi untuk istirahat sejenak sebelum melanjutkan salat. Salam menjadi tanda berakhirnya salat.
Pemenuhan rukun salat secara benar dan sempurna sangat penting dalam salat Tarawih Muhammadiyah. Jika salah satu rukun tidak terpenuhi, maka salat tersebut tidak sah. Dengan memahami dan melaksanakan rukun salat dengan baik, umat Islam dapat melaksanakan salat Tarawih Muhammadiyah dengan lebih khusyuk dan sesuai dengan tuntunan syariat.
Pertanyaan yang Sering Diajukan (FAQ) tentang Tarawih Muhammadiyah
Pertanyaan yang Sering Diajukan (FAQ) ini bertujuan untuk memberikan jawaban atas pertanyaan umum dan memberikan klarifikasi mengenai aspek penting dari “tarawih muhammadiyah berapa rakaat”.
Pertanyaan 1: Berapa rakaat salat Tarawih Muhammadiyah?
Salat Tarawih Muhammadiyah terdiri dari 8 rakaat, dengan 2 rakaat salam.
Pertanyaan 2: Kapan waktu pelaksanaan salat Tarawih Muhammadiyah?
Salat Tarawih Muhammadiyah dilaksanakan setelah salat Isya.
Pertanyaan 3: Hukum pelaksanaan salat Tarawih Muhammadiyah apa?
Hukum pelaksanaan salat Tarawih Muhammadiyah adalah sunnah, artinya dianjurkan untuk dikerjakan tetapi tidak wajib.
Pertanyaan 4: Apa keutamaan salat Tarawih Muhammadiyah?
Keutamaan salat Tarawih Muhammadiyah adalah mendapatkan pahala yang besar, melatih kesabaran dan kekhusyukan, serta mempererat tali silaturahmi.
Pertanyaan 5: Bagaimana tata cara salat Tarawih Muhammadiyah?
Salat Tarawih Muhammadiyah dikerjakan secara berjamaah, dengan doa niat “Ushalli sunnatan taraawiihi rak’ataini lillahi ta’ala”.
Pertanyaan 6: Apa saja rukun salat Tarawih Muhammadiyah?
Rukun salat Tarawih Muhammadiyah meliputi niat, takbiratul ihram, membaca surat Al-Fatihah, ruku’, i’tidal, sujud, duduk di antara dua sujud, dan salam.
Dengan memahami aspek-aspek penting yang dijelaskan dalam FAQ ini, diharapkan umat Islam dapat melaksanakan salat Tarawih Muhammadiyah dengan lebih baik dan sesuai dengan tuntunan syariat.
Selanjutnya, artikel ini akan membahas lebih lanjut tentang keutamaan dan manfaat salat Tarawih Muhammadiyah.
Tips Melaksanakan Salat Tarawih Muhammadiyah
Untuk melaksanakan salat Tarawih Muhammadiyah dengan baik dan sesuai dengan tuntunan syariat, berikut beberapa tips yang dapat diikuti:
Tips 1: Niat yang Benar
Sebelum memulai salat, pastikan untuk melafalkan niat salat Tarawih Muhammadiyah dengan benar, yaitu “Ushalli sunnatan taraawiihi rak’ataini lillahi ta’ala”.
Tips 2: Berjamaah di Masjid
Salat Tarawih Muhammadiyah dianjurkan untuk dikerjakan secara berjamaah di masjid. Hal ini sesuai dengan sunnah Nabi Muhammad SAW dan dapat meningkatkan kekhusyukan.
Tips 3: Bacaan yang Jelas
Bacalah surat Al-Fatihah dan surat pendek lainnya dengan jelas dan tartil. Hindari membaca terlalu cepat atau terburu-buru.
Tips 4: Ruku’ dan Sujud dengan Sempurna
Lakukan gerakan ruku’ dan sujud dengan sempurna dan tuma’ninah. Rasakan kekhusyukan dan kerendahan diri di hadapan Allah SWT.
Tips 5: Berdoa dengan Khusyuk
Setelah sujud, berdoalah dengan khusyuk dan penuh harap. Mohon ampunan, keberkahan, dan segala kebaikan kepada Allah SWT.
Tips 6: Jaga Kekhusyukan
Hindari melakukan hal-hal yang dapat mengganggu kekhusyukan salat, seperti berbicara, melihat ke kanan dan ke kiri, atau memikirkan hal-hal duniawi.
Tips 7: Salam dengan Benar
Lakukan salam pada akhir salat dengan benar dan sempurna. Salam merupakan tanda berakhirnya salat dan menjadi doa penutup.
Tips 8: Perbanyak Istighfar dan Doa
Perbanyak istighfar dan doa pada saat salat Tarawih Muhammadiyah. Mohon ampunan atas dosa-dosa yang telah dilakukan dan berdoalah untuk kebaikan dunia dan akhirat.
Dengan mengikuti tips-tips tersebut, diharapkan umat Islam dapat melaksanakan salat Tarawih Muhammadiyah dengan lebih baik dan memperoleh keutamaan serta manfaat yang terkandung di dalamnya.
Tips-tips ini sangat penting untuk diperhatikan karena berkaitan dengan kualitas dan kekhusyukan salat Tarawih Muhammadiyah. Dengan melaksanakan salat dengan baik, diharapkan dapat meningkatkan kedekatan dan hubungan baik dengan Allah SWT.
Simpulan
Artikel “Tarawih Muhammadiyah Berapa Rakaat” memberikan pemahaman yang komprehensif tentang aspek jumlah rakaat dalam salat Tarawih Muhammadiyah. Jumlah rakaat 8, dengan 2 rakaat salam, didasarkan pada riwayat hadis dari Aisyah RA dan menjadi salah satu ciri khas salat Tarawih Muhammadiyah. Jumlah rakaat ini memiliki makna dan hikmah tertentu, seperti keutamaan, kesempurnaan, dan kemudahan dalam pelaksanaan secara berjamaah.
Selain jumlah rakaat, artikel ini juga membahas aspek-aspek penting lainnya seperti waktu pelaksanaan (setelah salat Isya), hukum pelaksanaan (sunnah), keutamaan (mendapat pahala besar), manfaat (melatih kesabaran dan kekhusyukan), sejarah (pertama kali dikerjakan oleh Nabi Muhammad SAW pada tahun kedua Hijriah), tata cara (dikerjakan secara berjamaah), doa niat, dan rukun salat. Memahami aspek-aspek ini secara menyeluruh sangat penting untuk melaksanakan salat Tarawih Muhammadiyah dengan baik dan sesuai dengan tuntunan syariat.