Tarawih Sendiri Berapa Rakaat

jurnal


Tarawih Sendiri Berapa Rakaat

Tarawih sendiri berapa rakaat adalah pertanyaan yang sering diajukan menjelang bulan Ramadhan. Tarawih adalah salat sunnah yang dilakukan pada malam hari selama bulan Ramadhan, dan biasanya dikerjakan secara berjamaah di masjid. Jumlah rakaat tarawih sendiri bervariasi, ada yang mengerjakan 8 rakaat, 16 rakaat, atau 20 rakaat.

Salat tarawih memiliki banyak manfaat, di antaranya adalah dapat meningkatkan pahala, memperkuat silaturahmi, dan melatih kesabaran. Salat tarawih juga memiliki sejarah yang panjang, diperkirakan sudah ada sejak zaman Nabi Muhammad SAW.

Jaga Kesehatan si kecil dengan cari my baby di shopee : https://s.shopee.co.id/7zsVkHI1Ih

Pada artikel ini, kita akan membahas lebih dalam tentang salat tarawih, termasuk jumlah rakaat, tata cara pelaksanaannya, dan hikmah yang terkandung di dalamnya.

Tarawih Sendiri Berapa Rakaat?

Jumlah rakaat tarawih memiliki beberapa aspek penting yang perlu dipahami, meliputi:

  • Jumlah rakaat
  • Waktu pelaksanaan
  • Tata cara pelaksanaan
  • Hukum melaksanakan tarawih
  • Keutamaan tarawih
  • Tempat pelaksanaan
  • Sejarah tarawih
  • Hikmah tarawih

Jumlah rakaat tarawih bervariasi, ada yang mengerjakan 8 rakaat, 16 rakaat, atau 20 rakaat. Waktu pelaksanaan tarawih adalah pada malam hari selama bulan Ramadhan, setelah salat Isya. Tata cara pelaksanaan tarawih sama dengan salat sunnah lainnya, yaitu diawali dengan niat, takbiratul ihram, dan diakhiri dengan salam. Hukum melaksanakan tarawih adalah sunnah muakkadah, artinya sangat dianjurkan untuk dikerjakan. Keutamaan tarawih sangat besar, di antaranya dapat menghapus dosa-dosa kecil dan meningkatkan pahala.

Jumlah Rakaat

Salah satu aspek penting dalam salat tarawih adalah jumlah rakaat. Jumlah rakaat tarawih bervariasi, ada yang mengerjakan 8 rakaat, 16 rakaat, atau 20 rakaat. Perbedaan jumlah rakaat ini disebabkan oleh perbedaan pendapat di kalangan ulama.

Menurut mazhab Hanafi, jumlah rakaat tarawih adalah 20 rakaat. Sedangkan menurut mazhab Maliki, jumlah rakaat tarawih adalah 36 rakaat. Sementara itu, mazhab Syafi’i dan Hambali berpendapat bahwa jumlah rakaat tarawih adalah 8 rakaat. Perbedaan pendapat ini didasarkan pada perbedaan dalam menafsirkan hadis-hadis tentang salat tarawih.

Meskipun terdapat perbedaan pendapat tentang jumlah rakaat tarawih, namun semua ulama sepakat bahwa salat tarawih hukumnya sunnah muakkadah, artinya sangat dianjurkan untuk dikerjakan. Salat tarawih memiliki banyak keutamaan, di antaranya dapat menghapus dosa-dosa kecil dan meningkatkan pahala.

Waktu Pelaksanaan

Waktu pelaksanaan merupakan salah satu aspek penting dalam salat tarawih. Salat tarawih dilaksanakan pada malam hari selama bulan Ramadhan, setelah salat Isya. Waktu pelaksanaan tarawih dapat dibagi menjadi beberapa bagian:

  • Awal Waktu
    Waktu awal pelaksanaan tarawih adalah setelah salat Isya, yaitu setelah waktu shalat Isya masuk.
  • Akhir Waktu
    Waktu akhir pelaksanaan tarawih adalah sebelum waktu shalat Subuh, yaitu sebelum fajar menyingsing.
  • Waktu Utama
    Waktu utama pelaksanaan tarawih adalah pada sepertiga malam terakhir. Ini didasarkan pada anjuran Nabi Muhammad SAW yang bersabda, “Shalat malam yang paling utama adalah pada sepertiga malam terakhir.” (HR. Tirmidzi).
  • Waktu Sunnah
    Waktu sunnah pelaksanaan tarawih adalah pada sepertiga malam pertama dan kedua. Ini juga didasarkan pada anjuran Nabi Muhammad SAW.

Waktu pelaksanaan tarawih yang paling utama adalah pada sepertiga malam terakhir. Namun, jika seseorang tidak bisa melaksanakan tarawih pada waktu tersebut, maka boleh dilaksanakan pada waktu yang lain, seperti pada sepertiga malam pertama atau kedua, atau bahkan setelah waktu Isya.

Tata Cara Pelaksanaan

Tata cara pelaksanaan merupakan aspek krusial dalam salat tarawih. Tata cara pelaksanaan tarawih secara umum sama dengan salat sunnah lainnya, terdiri dari niat, takbiratul ihram, rukuk, sujud, duduk di antara dua sujud, dan salam. Namun, terdapat beberapa perbedaan dalam pelaksanaan tarawih dibandingkan dengan salat sunnah lainnya.

  • Jumlah Rakaat
    Jumlah rakaat tarawih bervariasi, ada yang mengerjakan 8 rakaat, 16 rakaat, atau 20 rakaat. Perbedaan jumlah rakaat ini menjadi salah satu ciri khas salat tarawih.
  • Salat Berjamaah
    Tarawih sangat dianjurkan untuk dikerjakan secara berjamaah di masjid. Salat tarawih berjamaah memiliki keutamaan yang lebih besar dibandingkan dengan salat tarawih sendiri.
  • Bacaan Tarawih
    Dalam salat tarawih, terdapat bacaan khusus yang dibaca setelah membaca surat Al-Fatihah, yaitu witir. Witir dibaca sebanyak tiga kali pada setiap rakaat tarawih.
  • Istirahat
    Salat tarawih biasanya dilakukan dengan diselingi istirahat di antara rakaat. Hal ini bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada jamaah untuk beristirahat dan mempersiapkan diri untuk rakaat berikutnya.

Tata cara pelaksanaan tarawih yang benar sangat penting untuk diperhatikan agar salat tarawih yang dikerjakan dapat diterima oleh Allah SWT. Oleh karena itu, umat Islam dianjurkan untuk mempelajari tata cara pelaksanaan tarawih yang benar dari sumber-sumber terpercaya.

Hukum melaksanakan tarawih

Hukum melaksanakan tarawih adalah sunnah muakkadah, artinya sangat dianjurkan untuk dikerjakan. Tarawih adalah salat sunnah yang dikerjakan pada malam hari selama bulan Ramadhan. Salat tarawih memiliki banyak keutamaan, di antaranya dapat menghapus dosa-dosa kecil dan meningkatkan pahala.

Jumlah rakaat tarawih bervariasi, ada yang mengerjakan 8 rakaat, 16 rakaat, atau 20 rakaat. Perbedaan jumlah rakaat ini disebabkan oleh perbedaan pendapat di kalangan ulama. Namun, semua ulama sepakat bahwa hukum melaksanakan tarawih adalah sunnah muakkadah.

Salat tarawih sangat dianjurkan untuk dikerjakan secara berjamaah di masjid. Salat tarawih berjamaah memiliki keutamaan yang lebih besar dibandingkan dengan salat tarawih sendiri. Selain itu, salat tarawih juga dapat mempererat tali silaturahmi antar sesama umat Islam.

Kesimpulannya, hukum melaksanakan tarawih adalah sunnah muakkadah. Salat tarawih memiliki banyak keutamaan, di antaranya dapat menghapus dosa-dosa kecil dan meningkatkan pahala. Salat tarawih sangat dianjurkan untuk dikerjakan secara berjamaah di masjid.

Keutamaan tarawih

Salah satu keutamaan tarawih adalah dapat menghapus dosa-dosa kecil. Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah SAW, “Barangsiapa yang melaksanakan salat tarawih karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka akan diampuni dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Selain itu, tarawih juga dapat meningkatkan pahala. Setiap rakaat tarawih yang dikerjakan akan mendapatkan pahala yang sama dengan pahala salat fardu satu rakaat. Bahkan, pahala tarawih bisa berlipat ganda jika dikerjakan secara berjamaah di masjid. Rasulullah SAW bersabda, “Shalat berjamaah lebih utama dua puluh tujuh derajat dari shalat sendiri.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Dengan demikian, tarawih sendiri berapa rakaat merupakan hal yang penting untuk diketahui agar kita dapat memperoleh keutamaan tarawih secara maksimal. Jumlah rakaat tarawih yang paling utama adalah 20 rakaat, sebagaimana yang dilakukan oleh Rasulullah SAW. Namun, jika kita tidak mampu mengerjakan sebanyak itu, maka kita dapat mengerjakan sesuai dengan kemampuan kita, minimal 8 rakaat.

Tempat pelaksanaan

Tempat pelaksanaan merupakan salah satu aspek penting yang terkait dengan “tarawih sendiri berapa rakaat”. Salat tarawih dapat dilaksanakan di berbagai tempat, baik di masjid, musala, maupun di rumah.

  • Masjid
    Masjid merupakan tempat yang paling utama untuk melaksanakan salat tarawih. Hal ini karena masjid adalah tempat ibadah yang khusus diperuntukkan bagi umat Islam. Selain itu, salat tarawih berjamaah di masjid memiliki keutamaan yang lebih besar dibandingkan dengan salat tarawih sendiri di rumah.
  • Musala
    Musala adalah tempat ibadah yang lebih kecil dari masjid. Musala biasanya terdapat di tempat-tempat umum, seperti perkantoran, sekolah, atau rumah sakit. Salat tarawih juga dapat dilaksanakan di musala, terutama jika masjid tidak tersedia atau jauh dari tempat tinggal.
  • Rumah
    Salat tarawih juga dapat dilaksanakan di rumah, terutama bagi mereka yang tidak dapat pergi ke masjid atau musala. Salat tarawih di rumah dapat dilakukan secara sendiri-sendiri atau berjamaah bersama keluarga.

Dengan demikian, tempat pelaksanaan salat tarawih dapat bervariasi sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing individu. Namun, salat tarawih berjamaah di masjid tetap menjadi pilihan yang paling utama dan memiliki keutamaan yang lebih besar.

Sejarah tarawih

Sejarah tarawih memiliki keterkaitan erat dengan pertanyaan “tarawih sendiri berapa rakaat”. Pemahaman tentang sejarah tarawih dapat membantu kita memahami asal-usul, perkembangan, dan praktik salat tarawih yang kita lakukan saat ini.

  • Awal Mula Tarawih
    Tarawih pertama kali dikerjakan pada masa kepemimpinan Khalifah Umar bin Khattab. Pada awalnya, tarawih dikerjakan secara berjamaah di masjid dengan jumlah rakaat yang tidak ditentukan.
  • Zaman Rasulullah SAW
    Meskipun tidak ada bukti pasti bahwa Rasulullah SAW mengerjakan salat tarawih secara berjamaah, namun beliau menganjurkan umatnya untuk memperbanyak salat sunnah pada malam hari selama bulan Ramadhan.
  • Masa Khalifah Utsman
    Pada masa Khalifah Utsman, salat tarawih mulai dikerjakan secara berjamaah dengan jumlah rakaat yang ditentukan, yaitu 20 rakaat.
  • Perkembangan Tarawih
    Seiring berjalannya waktu, praktik salat tarawih terus berkembang. Jumlah rakaat tarawih bervariasi di setiap daerah, mulai dari 8 rakaat hingga 20 rakaat.

Dengan memahami sejarah tarawih, kita dapat lebih mengapresiasi praktik salat tarawih yang kita lakukan saat ini. Sejarah tarawih juga memberikan kita wawasan tentang bagaimana salat tarawih telah berkembang dan berubah sepanjang waktu.

Hikmah tarawih

Hikmah tarawih merupakan aspek penting dalam memahami makna dan manfaat dari salat tarawih, khususnya terkait dengan pertanyaan “tarawih sendiri berapa rakaat”. Hikmah tarawih mencakup berbagai dimensi, di antaranya meliputi:

  • Penghapus dosa
    Salat tarawih, berapa pun jumlah rakaatnya, dapat menjadi salah satu sarana penghapus dosa-dosa kecil. Hikmah ini berdasarkan pada sabda Rasulullah SAW, “Barangsiapa yang melaksanakan salat tarawih karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka akan diampuni dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim)
  • Peningkatan pahala
    Setiap rakaat salat tarawih yang dikerjakan akan mendapatkan pahala yang sama dengan pahala salat fardu satu rakaat. Bahkan, pahala tarawih bisa berlipat ganda jika dikerjakan secara berjamaah di masjid. Rasulullah SAW bersabda, “Shalat berjamaah lebih utama dua puluh tujuh derajat dari shalat sendiri.” (HR. Bukhari dan Muslim)
  • Pelatihan kesabaran
    Salat tarawih yang biasanya dikerjakan dalam jumlah rakaat yang banyak membutuhkan kesabaran dan ketekunan. Hikmah ini dapat menjadi sarana untuk melatih kesabaran dalam menjalankan ibadah dan menghadapi berbagai cobaan dalam kehidupan.
  • Penguat silaturahmi
    Salat tarawih berjamaah, terutama di masjid, dapat menjadi sarana untuk mempererat tali silaturahmi antar sesama umat Islam. Hikmah ini sesuai dengan ajaran Rasulullah SAW yang menganjurkan untuk memperbanyak silaturahmi, terutama di bulan Ramadhan.

Dengan demikian, hikmah tarawih yang meliputi penghapus dosa, peningkatan pahala, pelatihan kesabaran, dan penguat silaturahmi, memberikan berbagai manfaat dan pelajaran berharga bagi umat Islam yang mengerjakan salat tarawih, berapa pun jumlah rakaatnya.

Pertanyaan Umum tentang Tarawih Sendiri Berapa Rakaat

Pertanyaan umum ini bertujuan untuk memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang sering diajukan terkait dengan pelaksanaan salat tarawih, khususnya mengenai jumlah rakaatnya. Pertanyaan-pertanyaan ini akan membantu pembaca memahami aspek-aspek penting dari salat tarawih.

Pertanyaan 1: Berapa jumlah rakaat salat tarawih?

Jawaban: Jumlah rakaat salat tarawih bervariasi, ada yang mengerjakan 8 rakaat, 16 rakaat, atau 20 rakaat. Perbedaan ini disebabkan oleh adanya perbedaan pendapat di kalangan ulama.

Pertanyaan 2: Kapan waktu pelaksanaan salat tarawih?

Jawaban: Salat tarawih dilaksanakan pada malam hari selama bulan Ramadhan, setelah salat Isya.

Pertanyaan 3: Apakah hukum melaksanakan salat tarawih?

Jawaban: Hukum melaksanakan salat tarawih adalah sunnah muakkadah, artinya sangat dianjurkan untuk dikerjakan.

Pertanyaan 4: Di mana tempat pelaksanaan salat tarawih?

Jawaban: Salat tarawih dapat dilaksanakan di berbagai tempat, seperti masjid, musala, atau di rumah. Namun, salat tarawih berjamaah di masjid memiliki keutamaan yang lebih besar.

Pertanyaan 5: Apa hikmah dari melaksanakan salat tarawih?

Jawaban: Hikmah dari melaksanakan salat tarawih di antaranya adalah untuk menghapus dosa, meningkatkan pahala, melatih kesabaran, dan mempererat silaturahmi.

Pertanyaan 6: Apakah ada perbedaan pahala antara mengerjakan 8 rakaat dan 20 rakaat tarawih?

Jawaban: Ya, ada perbedaan pahala. Setiap rakaat salat tarawih yang dikerjakan akan mendapatkan pahala yang sama dengan pahala salat fardu satu rakaat. Jadi, semakin banyak rakaat tarawih yang dikerjakan, maka semakin banyak pahala yang diperoleh.

Pertanyaan-pertanyaan umum ini memberikan gambaran yang cukup komprehensif tentang salat tarawih, termasuk jumlah rakaat, waktu pelaksanaan, hukum, tempat pelaksanaan, hikmah, dan perbedaan pahala. Pemahaman yang baik tentang aspek-aspek ini akan membantu umat Islam dalam melaksanakan salat tarawih dengan cara yang benar dan mendapatkan pahala yang maksimal.

Selanjutnya, kita akan membahas lebih dalam tentang tata cara pelaksanaan salat tarawih yang benar dan amalan-amalan sunnah yang dapat dilakukan selama bulan Ramadhan.

Tips Melaksanakan Tarawih Sendiri Berapa Rakaat

Melaksanakan salat tarawih secara sendiri memiliki keutamaan tersendiri, terutama bagi mereka yang tidak dapat menghadiri salat tarawih berjamaah di masjid. Berikut adalah beberapa tips untuk melaksanakan salat tarawih sendiri dengan baik dan khusyuk:

Tip 1: Niat yang Benar
Awali salat tarawih dengan niat yang benar dan ikhlas karena Allah SWT.

Tip 2: Tentukan Jumlah Rakaat
Tentukan jumlah rakaat sesuai dengan kemampuan, bisa 8 rakaat, 16 rakaat, atau 20 rakaat.

Tip 3: Bacaan Tarawih
Bacalah surat Al-Fatihah dan surat pendek setelahnya, serta bacaan witir sebanyak tiga kali pada setiap rakaat.

Tip 4: Istirahat Secukupnya
Beristirahatlah sejenak di antara rakaat untuk mengatur napas dan mempersiapkan diri untuk rakaat berikutnya.

Tip 5: Khusyuk dan Fokus
Berusahalah untuk khusyuk dan fokus dalam salat, hindari pikiran yang mengganggu agar ibadah lebih berkualitas.

Tip 6: Istiqamah
Istiqamah dalam melaksanakan salat tarawih, meskipun hanya beberapa rakaat, akan memberikan manfaat yang besar.

Tip 7: Berdoa
Setelah selesai salat, berdoalah kepada Allah SWT untuk mengampuni dosa dan menerima ibadah yang telah dikerjakan.

Melaksanakan salat tarawih sendiri dengan baik dan khusyuk dapat memberikan ketenangan hati dan pahala yang berlimpah. Dengan mengikuti tips di atas, semoga kita dapat memanfaatkan bulan Ramadhan ini untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Tips-tips di atas akan membantu kita mempersiapkan diri secara maksimal dalam melaksanakan salat tarawih, baik secara sendiri maupun berjamaah. Pada bagian selanjutnya, kita akan membahas amalan-amalan sunnah yang dapat dikerjakan selama bulan Ramadhan untuk menambah pahala dan keberkahan.

Kesimpulan

Dari pembahasan mengenai “tarawih sendiri berapa rakaat”, terdapat beberapa poin penting yang dapat disimpulkan. Pertama, jumlah rakaat tarawih memiliki perbedaan pendapat di kalangan ulama, dengan pilihan umum 8, 16, atau 20 rakaat.

Kedua, hikmah dari melaksanakan salat tarawih sangatlah besar, di antaranya untuk menghapus dosa, meningkatkan pahala, melatih kesabaran, dan mempererat silaturahmi. Selain itu, salat tarawih berjamaah di masjid memiliki keutamaan yang lebih besar dibandingkan dengan salat tarawih sendiri.

Ketiga, melaksanakan salat tarawih sendiri juga memiliki keutamaan tersendiri, terutama bagi mereka yang tidak dapat menghadiri salat tarawih berjamaah. Dengan niat yang benar dan kekhusyukan, salat tarawih sendiri dapat memberikan ketenangan hati dan pahala yang berlimpah.

Mari kita jadikan bulan Ramadhan ini sebagai momentum untuk meningkatkan ibadah, baik secara sendiri maupun berjamaah. Semoga Allah SWT menerima amal ibadah kita dan memberikan keberkahan kepada kita semua.

Youtube Video:



Artikel Terkait

Bagikan:

jurnal

Saya adalah seorang penulis yang sudah berpengalaman lebih dari 5 tahun. Hobi saya menulis artikel yang bermanfaat untuk teman-teman yang membaca artikel saya.

Artikel Terbaru