Tuliskan Salah Satu Ayat Perintah Zakat

jurnal


Tuliskan Salah Satu Ayat Perintah Zakat

“Tuliskan salah satu ayat perintah zakat” merupakan perintah untuk menuliskan salah satu ayat Al-Qur’an yang berisi perintah untuk menunaikan zakat. Contohnya, dalam surah At-Taubah ayat 60 Allah SWT berfirman: “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka, dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”

Perintah zakat memiliki peran yang sangat penting dalam Islam. Zakat bermanfaat untuk membersihkan harta orang yang mengeluarkannya dan juga sebagai bentuk kepedulian sosial terhadap sesama yang membutuhkan. Dalam sejarah Islam, perintah zakat telah ada sejak zaman Nabi Muhammad SAW dan terus diamalkan oleh umat Islam hingga sekarang.

Pada artikel ini, kita akan membahas lebih dalam tentang perintah zakat, mulai dari pengertian, hukum, syarat, hingga hikmah di balik pensyariatannya.

Tuliskan Salah Satu Ayat Perintah Zakat

Ayat perintah zakat merupakan dasar hukum bagi umat Islam untuk menunaikan zakat. Ayat ini memiliki beberapa aspek penting yang perlu dipahami agar zakat dapat ditunaikan dengan benar dan sesuai syariat.

  • Perintah
  • Ayat
  • Zakat
  • Wajib
  • Harta
  • Penyucian
  • Pembersihan
  • Kesejahteraan
  • Sosial
  • Ekonomi

Perintah zakat dalam Al-Qur’an bertujuan untuk membersihkan harta orang yang mengeluarkannya, sekaligus sebagai bentuk kepedulian sosial terhadap sesama yang membutuhkan. Zakat memiliki dampak yang besar terhadap kesejahteraan sosial dan ekonomi masyarakat, sehingga menjadi salah satu pilar penting dalam ajaran Islam.

Perintah

Perintah zakat merupakan dasar hukum bagi umat Islam untuk menunaikan zakat. Perintah ini terdapat dalam beberapa ayat Al-Qur’an, salah satunya dalam surah At-Taubah ayat 60. Perintah zakat memiliki beberapa aspek penting, di antaranya:

  • Kewajiban
    Zakat adalah kewajiban bagi setiap muslim yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu. Kewajiban ini didasarkan pada firman Allah SWT dalam surah At-Taubah ayat 7:
  • Hukumnya
    Hukum zakat adalah wajib bagi setiap muslim yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu. Hukum ini didasarkan pada firman Allah SWT dalam surah An-Nur ayat 56:
  • Tujuan
    Tujuan zakat adalah untuk membersihkan harta orang yang mengeluarkannya dan membantu orang-orang yang membutuhkan. Tujuan ini disebutkan dalam beberapa ayat Al-Qur’an, di antaranya dalam surah At-Taubah ayat 103:
  • Manfaat
    Zakat memiliki banyak manfaat, baik bagi orang yang mengeluarkannya maupun bagi masyarakat secara keseluruhan. Manfaat zakat disebutkan dalam beberapa ayat Al-Qur’an, di antaranya dalam surah Al-Baqarah ayat 261:

Demikianlah beberapa aspek penting dari perintah zakat. Dengan memahami aspek-aspek ini, diharapkan umat Islam dapat menunaikan zakat dengan benar dan sesuai syariat.

Ayat

Ayat adalah bagian dari Al-Qur’an yang merupakan firman Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Ayat memiliki peranan yang sangat penting dalam Islam, termasuk dalam hal perintah zakat.

Perintah zakat dalam Islam didasarkan pada ayat-ayat Al-Qur’an. Salah satu ayat yang menjadi dasar perintah zakat adalah surah At-Taubah ayat 60. Ayat ini memerintahkan umat Islam untuk menunaikan zakat dari sebagian harta mereka. Zakat memiliki tujuan untuk membersihkan harta orang yang mengeluarkannya dan membantu orang-orang yang membutuhkan.

Tanpa adanya ayat Al-Qur’an, perintah zakat tidak akan memiliki dasar hukum yang kuat. Ayat-ayat Al-Qur’an menjadi landasan bagi umat Islam untuk menjalankan ibadah zakat dengan benar dan sesuai syariat.

Zakat

Zakat merupakan salah satu rukun Islam yang memiliki kedudukan penting dalam ajaran Islam. Zakat memiliki banyak manfaat, baik bagi orang yang mengeluarkannya maupun bagi masyarakat secara keseluruhan. Perintah zakat terdapat dalam beberapa ayat Al-Qur’an, salah satunya dalam surah At-Taubah ayat 60. Ayat ini memerintahkan umat Islam untuk menunaikan zakat dari sebagian harta mereka.

  • Pengertian

    Zakat secara bahasa berarti “suci” atau “bersih”. Secara istilah, zakat adalah harta tertentu yang wajib dikeluarkan oleh setiap muslim yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu untuk diberikan kepada orang-orang yang berhak menerimanya.

  • Hukum

    Hukum zakat adalah wajib bagi setiap muslim yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu. Hukum ini didasarkan pada firman Allah SWT dalam surah An-Nur ayat 56:

  • Manfaat

    Zakat memiliki banyak manfaat, baik bagi orang yang mengeluarkannya maupun bagi masyarakat secara keseluruhan. Manfaat zakat disebutkan dalam beberapa ayat Al-Qur’an, di antaranya dalam surah Al-Baqarah ayat 261:

  • Syarat

    Terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi agar seseorang wajib mengeluarkan zakat. Syarat-syarat tersebut antara lain: beragama Islam, merdeka, baligh, berakal, memiliki harta yang mencapai nisab, dan harta tersebut telah dimiliki selama satu tahun penuh (haul).

Demikianlah beberapa aspek penting dari zakat. Dengan memahami aspek-aspek ini, diharapkan umat Islam dapat menunaikan zakat dengan benar dan sesuai syariat.

Wajib

Wajib merupakan salah satu rukun Islam yang memiliki kedudukan penting dalam ajaran Islam. Wajib memiliki arti “harus dilakukan”. Dalam konteks zakat, wajib berarti bahwa setiap muslim yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu wajib mengeluarkan zakat dari sebagian hartanya. Perintah wajib zakat terdapat dalam beberapa ayat Al-Qur’an, salah satunya dalam surah At-Taubah ayat 60. Ayat ini memerintahkan umat Islam untuk menunaikan zakat dari sebagian harta mereka.

Wajib merupakan komponen penting dalam perintah zakat karena menjadi dasar hukum bagi umat Islam untuk menunaikan zakat. Tanpa adanya sifat wajib, zakat tidak akan menjadi sebuah kewajiban yang harus ditunaikan oleh umat Islam. Sifat wajib ini juga menjadi pembeda antara zakat dengan sedekah. Sedekah hukumnya sunnah, sedangkan zakat hukumnya wajib.

Dalam praktiknya, sifat wajib zakat memiliki beberapa implikasi. Pertama, setiap muslim yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu wajib mengeluarkan zakat. Kedua, zakat harus dikeluarkan sesuai dengan kadar yang telah ditentukan oleh syariat. Ketiga, zakat harus dikeluarkan kepada orang-orang yang berhak menerimanya. Keempat, jika seseorang tidak mengeluarkan zakat, maka ia akan berdosa.

, wajib merupakan komponen penting dalam perintah zakat. Sifat wajib ini menjadi dasar hukum bagi umat Islam untuk menunaikan zakat dan memiliki beberapa implikasi dalam praktiknya. Memahami sifat wajib zakat sangat penting agar umat Islam dapat menunaikan zakat dengan benar dan sesuai syariat.

Harta

Harta merupakan salah satu pilar penting dalam perintah zakat. Zakat adalah ibadah wajib bagi setiap muslim yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu. Salah satu syarat wajib zakat adalah memiliki harta yang mencapai nisab. Nisab adalah batas minimal harta yang wajib dizakati. Besarnya nisab berbeda-beda tergantung jenis hartanya. Misalnya, nisab untuk zakat emas adalah 85 gram, sedangkan nisab untuk zakat perak adalah 595 gram.

Hubungan antara harta dan zakat sangat erat. Harta merupakan objek yang dizakati, sedangkan zakat adalah kewajiban yang harus ditunaikan dari harta tersebut. Tanpa adanya harta, tidak ada kewajiban zakat. Sebaliknya, jika seseorang memiliki harta yang mencapai nisab, maka ia wajib menunaikan zakat.

Contoh nyata hubungan antara harta dan zakat dapat dilihat dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, seorang petani yang memiliki hasil panen yang melimpah wajib menunaikan zakat pertanian. Seorang pedagang yang memiliki keuntungan dari usahanya juga wajib menunaikan zakat perdagangan. Seorang karyawan yang memiliki gaji bulanan juga wajib menunaikan zakat penghasilan.

Memahami hubungan antara harta dan zakat sangat penting bagi setiap muslim. Hal ini akan membantu umat Islam untuk mengetahui apakah mereka wajib menunaikan zakat atau tidak. Selain itu, memahami hubungan ini juga akan membantu umat Islam untuk menunaikan zakat dengan benar dan sesuai syariat.

Penyucian

Penyucian merupakan salah satu hikmah di balik perintah zakat. Zakat memiliki tujuan untuk membersihkan harta orang yang mengeluarkannya dari kotoran dan dosa. Dengan menunaikan zakat, seseorang dapat menyucikan hartanya dan menghilangkan sifat-sifat negatif dalam dirinya, seperti kikir dan tamak.

  • Penyucian Harta

    Zakat dapat menyucikan harta orang yang mengeluarkannya dari segala kotoran dan dosa. Harta yang dizakati akan menjadi bersih dan berkah.

  • Penyucian Jiwa

    Zakat dapat menyucikan jiwa orang yang mengeluarkannya dari sifat-sifat negatif, seperti kikir dan tamak. Dengan menunaikan zakat, seseorang akan terbiasa untuk bersedekah dan membantu orang lain.

  • Penyucian Masyarakat

    Zakat dapat menyucikan masyarakat dari kesenjangan dan kemiskinan. Dengan mendistribusikan zakat kepada orang-orang yang membutuhkan, kesenjangan sosial dapat dipersempit dan masyarakat menjadi lebih sejahtera.

  • Penyucian Ekonomi

    Zakat dapat menyucikan ekonomi dari praktik-praktik yang tidak adil dan merugikan. Dengan beredarnya zakat di masyarakat, diharapkan dapat terjadi pemerataan ekonomi dan kesejahteraan sosial.

Demikianlah beberapa aspek penyucian yang terkait dengan perintah zakat. Dengan memahami aspek-aspek ini, diharapkan umat Islam dapat menunaikan zakat dengan lebih ikhlas dan penuh kesadaran. Zakat bukan hanya sekedar kewajiban, tetapi juga merupakan ibadah yang dapat membawa banyak manfaat, baik bagi diri sendiri, masyarakat, maupun ekonomi.

Pembersihan

Pembersihan merupakan salah satu aspek penting dalam perintah zakat. Zakat memiliki tujuan untuk membersihkan harta orang yang mengeluarkannya dari kotoran dan dosa. Dengan menunaikan zakat, seseorang dapat menyucikan hartanya dan menghilangkan sifat-sifat negatif dalam dirinya, seperti kikir dan tamak.

Pembersihan merupakan komponen penting dari perintah zakat karena menjadi salah satu tujuan utama dari pensyariatan zakat. Tanpa adanya tujuan pembersihan, zakat tidak akan memiliki makna yang mendalam bagi umat Islam. Pembersihan harta dan jiwa menjadi salah satu bentuk ibadah yang dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Contoh nyata dari pembersihan dalam perintah zakat dapat dilihat dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, seorang petani yang memiliki hasil panen yang melimpah wajib menunaikan zakat pertanian. Dengan menunaikan zakat, petani tersebut telah membersihkan hartanya dari kotoran dan dosa. Selain itu, zakat juga dapat membersihkan jiwa petani tersebut dari sifat kikir dan tamak.

Memahami hubungan antara pembersihan dan perintah zakat sangat penting bagi setiap muslim. Hal ini akan membantu umat Islam untuk mengetahui bahwa zakat bukan hanya sekedar kewajiban, tetapi juga merupakan ibadah yang dapat membawa banyak manfaat, baik bagi diri sendiri, masyarakat, maupun ekonomi.

Kesejahteraan

Zakat memiliki peran yang sangat penting dalam mewujudkan kesejahteraan sosial dan ekonomi masyarakat. Zakat berfungsi sebagai instrumen pemerataan pendapatan dan pengentasan kemiskinan.

  • Kesejahteraan Sosial

    Zakat membantu meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat dengan cara mengurangi kesenjangan dan kemiskinan. Zakat yang disalurkan kepada fakir miskin dan masyarakat yang membutuhkan lainnya dapat membantu mereka memenuhi kebutuhan dasar hidup, seperti sandang, pangan, dan papan.

  • Kesejahteraan Ekonomi

    Zakat juga berkontribusi pada kesejahteraan ekonomi masyarakat secara keseluruhan. Zakat yang disalurkan kepada lembaga-lembaga ekonomi, seperti koperasi dan usaha kecil menengah, dapat membantu pengembangan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja.

  • Kesejahteraan Spiritual

    Zakat tidak hanya berdampak pada kesejahteraan material, tetapi juga pada kesejahteraan spiritual. Dengan menunaikan zakat, seseorang dapat membersihkan hartanya dari kotoran dan dosa, sekaligus meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT.

  • Kesejahteraan Masyarakat

    Zakat juga berkontribusi pada terciptanya kesejahteraan masyarakat secara umum. Dengan adanya zakat, masyarakat menjadi lebih peduli dan saling membantu. Zakat juga dapat mempererat tali silaturahmi dan persaudaraan antar sesama muslim.

, zakat memiliki peran yang sangat penting dalam mewujudkan kesejahteraan sosial dan ekonomi masyarakat. Zakat merupakan ibadah yang tidak hanya bermanfaat bagi penerimanya, tetapi juga bagi pemberi zakat dan masyarakat secara keseluruhan.

Sosial

Aspek sosial merupakan salah satu aspek penting dalam perintah zakat. Zakat memiliki tujuan untuk membantu masyarakat yang membutuhkan, sehingga memiliki dampak positif terhadap kehidupan sosial.

  • Kesejahteraan Sosial

    Zakat dapat meningkatkan kesejahteraan sosial dengan cara mengurangi kemiskinan dan kesenjangan sosial. Zakat yang disalurkan kepada fakir miskin dan masyarakat yang membutuhkan lainnya dapat membantu mereka memenuhi kebutuhan dasar hidup, seperti sandang, pangan, dan papan.

  • Keadilan Sosial

    Zakat juga berperan dalam mewujudkan keadilan sosial. Dengan menunaikan zakat, orang kaya membantu orang miskin, sehingga kesenjangan ekonomi dapat berkurang. Hal ini sesuai dengan prinsip Islam yang menjunjung tinggi keadilan dan pemerataan.

  • Solidaritas Sosial

    Zakat memperkuat solidaritas sosial antar sesama muslim. Dengan menunaikan zakat, umat Islam menunjukkan kepedulian dan saling membantu. Zakat juga dapat menjadi sarana untuk mempererat tali silaturahmi dan ukhuwah islamiyah.

  • Pembangunan Sosial

    Zakat tidak hanya membantu masyarakat yang membutuhkan secara langsung, tetapi juga berkontribusi pada pembangunan sosial. Zakat yang disalurkan kepada lembaga-lembaga sosial dapat digunakan untuk membangun fasilitas umum, seperti sekolah, rumah sakit, dan tempat ibadah.

Kesimpulannya, aspek sosial merupakan aspek penting dalam perintah zakat. Zakat memiliki dampak positif terhadap kehidupan sosial dengan cara meningkatkan kesejahteraan sosial, mewujudkan keadilan sosial, memperkuat solidaritas sosial, dan mendukung pembangunan sosial. Dengan memahami aspek sosial ini, umat Islam dapat semakin memahami pentingnya zakat dan menunaikannya dengan penuh kesadaran.

Ekonomi

Zakat memiliki hubungan yang erat dengan aspek ekonomi. Zakat tidak hanya ibadah ritual, tetapi juga memiliki dampak yang signifikan terhadap perekonomian. Berikut beberapa aspek ekonomi terkait perintah zakat:

  • Pertumbuhan Ekonomi

    Zakat dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dengan cara meningkatkan daya beli masyarakat miskin. Zakat yang disalurkan kepada fakir miskin dan masyarakat yang membutuhkan lainnya dapat membantu mereka memenuhi kebutuhan dasar hidup, sehingga mereka dapat lebih produktif dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi.

  • Pengentasan Kemiskinan

    Zakat berperan penting dalam pengentasan kemiskinan. Zakat yang disalurkan kepada masyarakat miskin dapat membantu mereka keluar dari jurang kemiskinan dan meningkatkan taraf hidup mereka.

  • pemerataan Pendapatan

    Zakat membantu mengurangi kesenjangan pendapatan dengan cara mendistribusikan kekayaan dari orang kaya kepada orang miskin. Hal ini dapat menciptakan masyarakat yang lebih adil dan sejahtera.

  • Penghimpunan dan Alokasi Dana

    Zakat merupakan salah satu sumber dana yang penting bagi umat Islam. Zakat yang dikumpulkan dari masyarakat muslim dapat dialokasikan untuk berbagai kegiatan sosial dan ekonomi, seperti pembangunan masjid, sekolah, rumah sakit, dan bantuan bencana alam.

Kesimpulannya, aspek ekonomi merupakan salah satu aspek penting dalam perintah zakat. Zakat memiliki peran yang signifikan dalam pertumbuhan ekonomi, pengentasan kemiskinan, pemerataan pendapatan, dan penghimpunan serta alokasi dana. Dengan memahami aspek ekonomi ini, umat Islam dapat semakin menyadari pentingnya zakat dan menunaikannya dengan penuh kesadaran.

Tanya Jawab Perintah Zakat

Tanya jawab berikut ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan umum seputar perintah zakat dalam Islam. Pertanyaan-pertanyaan ini disusun berdasarkan aspek-aspek penting yang telah dibahas sebelumnya, seperti pengertian, hukum, syarat, dan hikmah di balik pensyariatan zakat.

Pertanyaan 1: Apa pengertian zakat?

Jawaban: Zakat secara bahasa berarti “suci” atau “bersih”. Secara istilah, zakat adalah harta tertentu yang wajib dikeluarkan oleh setiap muslim yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu untuk diberikan kepada orang-orang yang berhak menerimanya.

Pertanyaan 2: Siapa saja yang wajib membayar zakat?

Jawaban: Setiap muslim yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu wajib membayar zakat. Syarat-syarat tersebut antara lain: beragama Islam, merdeka, baligh, berakal, memiliki harta yang mencapai nisab, dan harta tersebut telah dimiliki selama satu tahun penuh (haul).

Pertanyaan 3: Apa saja jenis-jenis zakat?

Jawaban: Zakat terbagi menjadi beberapa jenis, di antaranya zakat fitrah, zakat mal, zakat emas dan perak, zakat pertanian, dan zakat perniagaan.

Pertanyaan 4: Bagaimana cara menghitung zakat?

Jawaban: Cara menghitung zakat berbeda-beda tergantung jenis zakatnya. Untuk zakat mal, misalnya, besarnya zakat adalah 2,5% dari nilai harta yang dimiliki.

Pertanyaan 5: Kepada siapa saja zakat boleh disalurkan?

Jawaban: Zakat boleh disalurkan kepada delapan golongan yang berhak menerima zakat, yaitu fakir, miskin, amil, mualaf, riqab, gharim, fisabilillah, dan ibnu sabil.

Pertanyaan 6: Apa hikmah di balik pensyariatan zakat?

Jawaban: Zakat memiliki banyak hikmah, di antaranya untuk membersihkan harta orang yang mengeluarkannya, membantu orang-orang yang membutuhkan, menciptakan pemerataan ekonomi, dan memperkuat solidaritas sosial.

Demikianlah beberapa tanya jawab seputar perintah zakat dalam Islam. Memahami aspek-aspek penting ini sangat penting agar umat Islam dapat menunaikan zakat dengan benar dan sesuai syariat. Pada bagian selanjutnya, kita akan membahas lebih dalam tentang hikmah dan manfaat zakat, serta cara menghitung dan menyalurkannya.

Dengan menunaikan zakat, umat Islam dapat meraih banyak kebaikan, baik di dunia maupun di akhirat. Zakat merupakan ibadah yang sangat penting dalam Islam dan memiliki peran yang sangat besar dalam mewujudkan kesejahteraan sosial dan ekonomi umat Islam.

Tips Menunaikan Zakat

Menunaikan zakat merupakan kewajiban bagi setiap muslim yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu. Untuk memudahkan umat Islam dalam menunaikan zakat, berikut ini beberapa tips yang dapat diterapkan:

Tip 1: Hitung Harta yang Dimiliki
Langkah pertama dalam menunaikan zakat adalah menghitung harta yang dimiliki. Pastikan untuk menghitung semua jenis harta yang wajib dizakati, seperti emas, perak, uang tunai, dan hasil pertanian.

Tip 2: Tentukan Nisab
Setelah menghitung harta yang dimiliki, langkah selanjutnya adalah menentukan nisab. Nisab adalah batas minimal harta yang wajib dizakati. Besarnya nisab berbeda-beda tergantung jenis hartanya.

Tip 3: Hitung Besar Zakat
Setelah mengetahui nisab, langkah selanjutnya adalah menghitung besar zakat yang wajib dikeluarkan. Besar zakat juga berbeda-beda tergantung jenis hartanya. Misalnya, untuk zakat emas dan perak besarnya zakat adalah 2,5%.

Tip 4: Salurkan Zakat Tepat Waktu
Zakat harus disalurkan tepat waktu, yaitu pada bulan Ramadhan dan Syawal. Sebaiknya zakat disalurkan pada awal bulan Ramadhan agar lebih bermanfaat bagi penerimanya.

Tip 5: Salurkan Zakat kepada Orang yang Berhak
Zakat harus disalurkan kepada delapan golongan yang berhak menerima zakat, yaitu fakir, miskin, amil, mualaf, riqab, gharim, fisabilillah, dan ibnu sabil. Pastikan untuk menyalurkan zakat kepada orang yang benar-benar membutuhkan.

Dengan mengikuti tips-tips di atas, umat Islam dapat menunaikan zakat dengan benar dan sesuai syariat. Menunaikan zakat tidak hanya bermanfaat bagi penerimanya, tetapi juga bagi pemberi zakat dan masyarakat secara keseluruhan. Zakat dapat membantu mengurangi kemiskinan, kesenjangan sosial, dan memperkuat solidaritas sosial.

Pada bagian selanjutnya, kita akan membahas lebih dalam tentang hikmah dan manfaat zakat, serta cara menghitung dan menyalurkannya.

Kesimpulan

Perintah zakat dalam Islam memiliki banyak aspek penting yang perlu dipahami. Zakat wajib ditunaikan oleh setiap muslim yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu. Zakat memiliki banyak manfaat, baik bagi orang yang mengeluarkannya maupun bagi masyarakat secara keseluruhan. Zakat dapat membersihkan harta orang yang mengeluarkannya, membantu orang-orang yang membutuhkan, menciptakan pemerataan ekonomi, dan memperkuat solidaritas sosial.

Memahami perintah zakat sangat penting agar umat Islam dapat menunaikan zakat dengan benar dan sesuai syariat. Dengan menunaikan zakat, umat Islam dapat meraih banyak kebaikan, baik di dunia maupun di akhirat.

Youtube Video:



Artikel Terkait

Bagikan:

jurnal

Saya adalah seorang penulis yang sudah berpengalaman lebih dari 5 tahun. Hobi saya menulis artikel yang bermanfaat untuk teman-teman yang membaca artikel saya.

Artikel Terbaru