Tunjangan Idul Adha

jurnal


Tunjangan Idul Adha

Tunjangan hari raya (THR) atau tunjangan idul adha adalah sejumlah uang yang diberikan oleh perusahaan atau instansi kepada karyawannya menjelang hari raya idul adha. Pemberian THR ini sudah menjadi tradisi dan kewajiban yang diatur dalam peraturan perundang-undangan di Indonesia.

THR memiliki beberapa manfaat, di antaranya:

Cari Herbal di Zymuno : https://s.shopee.co.id/3L5LgJpQIt

  • Membantu karyawan memenuhi kebutuhan selama hari raya.
  • Meningkatkan motivasi dan kinerja karyawan.
  • Menjaga hubungan baik antara perusahaan dan karyawan.

Secara historis, pemberian THR berawal dari tradisi masyarakat Indonesia yang saling berbagi rezeki menjelang hari raya. Tradisi ini kemudian diadopsi oleh perusahaan-perusahaan sebagai bentuk apresiasi kepada karyawannya.

Dalam perkembangannya, pemberian THR diatur dalam Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 6 Tahun 2016 tentang Tunjangan Hari Raya Keagamaan bagi Pekerja/Buruh di Perusahaan. Peraturan ini mengatur besaran THR, waktu pembayaran, dan sanksi bagi perusahaan yang tidak membayarkan THR.

Tunjangan Hari Raya Idul Adha

Tunjangan hari raya (THR) atau tunjangan idul adha merupakan aspek penting dalam hubungan industrial di Indonesia. Berikut adalah 10 aspek penting terkait tunjangan idul adha:

  • Kewajiban perusahaan
  • Hak pekerja
  • Besaran THR
  • Waktu pembayaran
  • Sanksi bagi perusahaan yang tidak membayar
  • Manfaat THR bagi karyawan
  • Tradisi berbagi rezeki
  • Peraturan pemerintah
  • Motivasi bagi karyawan
  • Hubungan baik perusahaan dan karyawan

Aspek-aspek tersebut saling terkait dan membentuk sebuah sistem pemberian THR yang komprehensif. Pemberian THR yang tepat waktu dan sesuai peraturan akan memberikan manfaat bagi karyawan, perusahaan, dan masyarakat secara keseluruhan.

Kewajiban perusahaan

Dalam konteks tunjangan idul adha, kewajiban perusahaan merupakan aspek yang sangat penting. Hal ini dikarenakan pemberian THR merupakan kewajiban legal yang harus dipenuhi oleh perusahaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.

Kewajiban perusahaan untuk memberikan THR didasarkan pada beberapa hal, di antaranya:

  • Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
  • Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan
  • Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 6 Tahun 2016 tentang Tunjangan Hari Raya Keagamaan Bagi Pekerja/Buruh di Perusahaan

Peraturan-peraturan tersebut mengatur secara jelas mengenai kewajiban perusahaan untuk memberikan THR kepada karyawannya, termasuk besaran THR, waktu pembayaran, dan sanksi bagi perusahaan yang tidak membayarkan THR.

Dengan demikian, kewajiban perusahaan untuk memberikan THR merupakan hal yang tidak dapat ditawar-tawar lagi. Perusahaan wajib memenuhi kewajibannya tersebut demi menjaga hubungan baik dengan karyawan, menghindari sanksi hukum, dan menciptakan lingkungan kerja yang harmonis.

Hak pekerja

Dalam konteks tunjangan hari raya (THR) atau tunjangan idul adha, hak pekerja merupakan aspek yang sangat penting. Hal ini dikarenakan THR merupakan hak dasar pekerja yang harus dipenuhi oleh perusahaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

  • Hak Menerima THR
    Setiap pekerja berhak menerima THR dari perusahaan tempatnya bekerja. Hak ini tidak dapat dihilangkan atau dikurangi oleh perusahaan dengan alasan apapun.
  • Hak Besaran THR
    Besaran THR yang diterima pekerja telah diatur dalam peraturan perundang-undangan, yaitu sebesar satu bulan gaji.
  • Hak Waktu Pembayaran THR
    THR harus dibayarkan oleh perusahaan paling lambat satu minggu sebelum hari raya idul adha. Pembayaran THR yang terlambat dapat menimbulkan sanksi bagi perusahaan.
  • Hak Menuntut THR
    Jika perusahaan tidak membayarkan THR sesuai dengan ketentuan yang berlaku, pekerja dapat menuntut perusahaan melalui jalur hukum.

Dengan demikian, hak pekerja dalam kaitannya dengan tunjangan idul adha merupakan hal yang sangat penting. Perusahaan wajib memenuhi hak-hak pekerja tersebut demi menjaga hubungan baik dengan karyawan, menghindari sanksi hukum, dan menciptakan lingkungan kerja yang harmonis.

Besaran THR

Besaran THR atau tunjangan hari raya idul adha merupakan komponen penting dari tunjangan idul adha. Besaran THR yang diterima pekerja sangat berpengaruh terhadap manfaat yang diperoleh dari tunjangan tersebut.

Menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku, besaran THR yang diterima pekerja adalah sebesar satu bulan gaji. Besaran ini merupakan standar minimum yang harus dipenuhi oleh perusahaan. Perusahaan dapat memberikan THR lebih besar dari satu bulan gaji, namun tidak dapat memberikan THR kurang dari satu bulan gaji.

Besaran THR yang cukup akan sangat membantu pekerja dalam memenuhi kebutuhan selama hari raya idul adha. THR dapat digunakan untuk membeli pakaian baru, makanan, dan kebutuhan lainnya. THR juga dapat digunakan untuk biaya transportasi atau untuk berlibur bersama keluarga.

Dengan demikian, besaran THR merupakan faktor penting yang harus diperhatikan oleh perusahaan. Besaran THR yang cukup akan memberikan manfaat yang maksimal bagi pekerja dan akan membantu pekerja dalam merayakan hari raya idul adha dengan baik.

Waktu Pembayaran

Waktu pembayaran tunjangan hari raya (THR) atau tunjangan idul adha merupakan aspek penting yang berkaitan erat dengan manfaat dan tujuan dari tunjangan tersebut. Pembayaran THR yang tepat waktu akan memberikan manfaat yang maksimal bagi pekerja dan akan membantu pekerja dalam mempersiapkan hari raya idul adha dengan baik.

Menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku, THR harus dibayarkan oleh perusahaan paling lambat satu minggu sebelum hari raya idul adha. Hal ini dimaksudkan agar pekerja memiliki cukup waktu untuk menggunakan THR untuk mempersiapkan hari raya, seperti membeli pakaian baru, makanan, dan kebutuhan lainnya.

Pembayaran THR yang terlambat dapat menimbulkan beberapa masalah bagi pekerja, seperti kesulitan dalam mempersiapkan hari raya, terganggunya rencana keuangan, dan bahkan dapat menimbulkan konflik antara pekerja dan perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan wajib mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku dan membayarkan THR tepat waktu.

Selain itu, pembayaran THR yang tepat waktu juga dapat memberikan manfaat bagi perusahaan, seperti meningkatkan motivasi kerja karyawan, menjaga hubungan baik antara perusahaan dan karyawan, dan menciptakan lingkungan kerja yang harmonis.

Sanksi bagi perusahaan yang tidak membayar

Dalam konteks tunjangan hari raya (THR) atau tunjangan idul adha, sanksi bagi perusahaan yang tidak membayar merupakan aspek penting yang perlu diketahui oleh perusahaan dan pekerja. Sanksi ini merupakan konsekuensi hukum yang dapat dikenakan kepada perusahaan yang tidak memenuhi kewajibannya untuk membayarkan THR kepada pekerja.

  • Denda

    Perusahaan yang tidak membayar THR dapat dikenakan denda sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Besarnya denda bervariasi tergantung pada jumlah pekerja yang tidak dibayarkan THR.

  • Pembekuan izin usaha

    Selain denda, perusahaan yang tidak membayar THR juga dapat dikenakan sanksi pembekuan izin usaha. Sanksi ini dapat diberikan jika perusahaan tidak memenuhi kewajibannya untuk membayar THR setelah diberikan peringatan dan denda.

  • Pidana kurungan

    Dalam kasus tertentu, perusahaan yang tidak membayar THR juga dapat dikenakan sanksi pidana kurungan. Sanksi ini dapat dikenakan kepada pengurus perusahaan yang terbukti sengaja tidak membayarkan THR kepada pekerja.

  • Kompensasi dan ganti rugi

    Selain sanksi yang diberikan oleh pemerintah, perusahaan yang tidak membayar THR juga dapat dituntut oleh pekerja untuk mendapatkan kompensasi dan ganti rugi. Kompensasi diberikan untuk mengganti kerugian yang dialami pekerja akibat tidak dibayarkannya THR, sedangkan ganti rugi diberikan untuk memberikan efek jera kepada perusahaan.

Dengan demikian, sanksi bagi perusahaan yang tidak membayar THR sangatlah tegas dan dapat memberikan dampak yang signifikan bagi perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan wajib memenuhi kewajibannya untuk membayarkan THR kepada pekerja tepat waktu dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Manfaat THR bagi karyawan

Tunjangan Hari Raya (THR) merupakan salah satu bentuk tunjangan yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawannya menjelang hari raya Idul Adha. THR memiliki banyak manfaat bagi karyawan, di antaranya:

  1. Membantu karyawan memenuhi kebutuhan selama hari raya, seperti membeli pakaian baru, makanan, dan kebutuhan lainnya.
  2. Meningkatkan motivasi dan kinerja karyawan karena merasa dihargai oleh perusahaan.
  3. Menjaga hubungan baik antara perusahaan dan karyawan, sehingga menciptakan lingkungan kerja yang harmonis.
  4. Sebagai bentuk syukur atas rezeki yang telah diberikan oleh Allah SWT.

Dengan demikian, THR merupakan salah satu komponen penting dalam tunjangan idul adha yang memiliki banyak manfaat bagi karyawan. Pemberian THR yang tepat waktu dan sesuai peraturan akan memberikan dampak positif bagi karyawan, perusahaan, dan masyarakat secara keseluruhan.

Dalam konteks yang lebih luas, THR juga dapat dilihat sebagai bentuk implementasi nilai-nilai Islam dalam lingkungan kerja. Islam mengajarkan umatnya untuk saling berbagi rezeki, terutama pada saat hari raya. Pemberian THR merupakan salah satu bentuk berbagi rezeki yang dapat dilakukan oleh perusahaan kepada karyawannya.

Selain itu, THR juga dapat menjadi sarana untuk mempererat tali silaturahmi antara karyawan. THR dapat digunakan untuk membeli oleh-oleh atau hadiah untuk keluarga dan kerabat, sehingga dapat mempererat hubungan kekeluargaan dan kebersamaan.

Tradisi berbagi rezeki

Tradisi berbagi rezeki merupakan salah satu aspek penting dalam tunjangan hari raya (THR) atau tunjangan idul adha. Tradisi ini telah menjadi bagian dari budaya masyarakat Indonesia sejak lama dan memiliki makna yang mendalam.

  • Saling membantu
    THR dapat digunakan untuk membantu saudara, tetangga, atau orang lain yang membutuhkan. Tradisi ini mengajarkan kita untuk saling berbagi dan membantu sesama, terutama pada saat hari raya.
  • Mempererat tali silaturahmi
    THR dapat menjadi sarana untuk mempererat tali silaturahmi antara keluarga, teman, dan kerabat. Dengan saling memberi dan menerima THR, kita dapat menunjukkan rasa kasih sayang dan kebersamaan.
  • Menjaga harmoni sosial
    Tradisi berbagi rezeki melalui THR dapat membantu menjaga harmoni sosial di masyarakat. Saling berbagi rezeki dapat mengurangi kesenjangan sosial dan menciptakan lingkungan yang lebih adil dan damai.
  • Implementasi nilai-nilai Islam
    Dalam konteks Indonesia yang mayoritas beragama Islam, tradisi berbagi rezeki melalui THR dapat dilihat sebagai bentuk implementasi nilai-nilai Islam. Islam mengajarkan umatnya untuk saling berbagi, terutama pada saat hari raya.

Dengan demikian, tradisi berbagi rezeki merupakan aspek penting dalam tunjangan idul adha yang memiliki banyak manfaat, baik bagi individu maupun masyarakat secara keseluruhan. Tradisi ini mengajarkan kita untuk saling berbagi, membantu sesama, mempererat tali silaturahmi, menjaga harmoni sosial, dan mengimplementasikan nilai-nilai agama.

Peraturan Pemerintah

Dalam konteks tunjangan hari raya (THR) atau tunjangan idul adha, peraturan pemerintah memegang peran penting dalam mengatur dan memastikan pemenuhan hak pekerja atas THR. Peraturan pemerintah memberikan kerangka hukum yang jelas dan komprehensif mengenai THR, termasuk besaran, waktu pembayaran, dan sanksi bagi perusahaan yang tidak membayarkan THR.

  • Besaran THR
    Peraturan pemerintah menetapkan besaran THR yang harus dibayarkan oleh perusahaan kepada pekerjanya, yaitu sebesar satu bulan gaji.
  • Waktu Pembayaran THR
    Peraturan pemerintah mengatur waktu pembayaran THR, yaitu paling lambat satu minggu sebelum hari raya idul adha.
  • Sanksi bagi Perusahaan yang Tidak Membayar THR
    Peraturan pemerintah juga mengatur sanksi bagi perusahaan yang tidak membayarkan THR kepada pekerjanya, seperti denda, pembekuan izin usaha, dan pidana kurungan.
  • Ketentuan Khusus untuk Sektor Tertentu
    Peraturan pemerintah dapat mengatur ketentuan khusus mengenai THR bagi sektor-sektor tertentu, seperti sektor pertanian, perkebunan, dan perikanan.

Dengan demikian, peraturan pemerintah sangat penting dalam memastikan pemenuhan hak pekerja atas THR. Peraturan pemerintah memberikan kepastian hukum, mencegah kesewenang-wenangan perusahaan, dan menciptakan lingkungan kerja yang adil dan harmonis.

Motivasi bagi karyawan

Tunjangan hari raya (THR) atau tunjangan idul adha memiliki peran penting dalam memotivasi karyawan. Pemberian THR dapat memberikan dampak positif pada kinerja dan produktivitas karyawan.

Salah satu alasan THR dapat memotivasi karyawan adalah karena THR menunjukkan bahwa perusahaan menghargai kerja keras dan dedikasi karyawannya. Ketika karyawan merasa dihargai, mereka akan lebih termotivasi untuk bekerja lebih baik dan memberikan kontribusi yang lebih besar kepada perusahaan.

Selain itu, THR juga dapat membantu karyawan memenuhi kebutuhan hidupnya, terutama menjelang hari raya idul adha. Dengan adanya THR, karyawan dapat membeli pakaian baru, makanan, dan kebutuhan lainnya untuk merayakan hari raya bersama keluarga. Hal ini dapat mengurangi beban finansial karyawan dan membuat mereka lebih fokus pada pekerjaan.

Beberapa contoh nyata motivasi karyawan yang timbul dari tunjangan idul adha dapat dilihat dari peningkatan produktivitas, semangat kerja, dan loyalitas karyawan. Karyawan yang menerima THR akan merasa lebih dihargai dan termotivasi untuk memberikan kinerja yang lebih baik. Hal ini pada akhirnya akan menguntungkan perusahaan karena memiliki karyawan yang lebih produktif dan loyal.

Dalam konteks yang lebih luas, motivasi karyawan yang timbul dari tunjangan idul adha dapat berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi. Ketika karyawan termotivasi untuk bekerja lebih baik, perusahaan akan lebih produktif dan menghasilkan lebih banyak keuntungan. Peningkatan keuntungan ini dapat digunakan untuk investasi, menciptakan lapangan kerja baru, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.

Hubungan baik perusahaan dan karyawan

Hubungan baik antara perusahaan dan karyawan merupakan salah satu faktor penting dalam kesuksesan sebuah perusahaan. Hubungan yang baik dapat menciptakan lingkungan kerja yang positif, produktif, dan saling menguntungkan. Salah satu aspek penting dalam membangun hubungan baik antara perusahaan dan karyawan adalah pemberian tunjangan hari raya (THR) atau tunjangan idul adha.

THR merupakan wujud apresiasi perusahaan kepada karyawan atas kerja keras dan dedikasi mereka selama setahun. Pemberian THR dapat meningkatkan motivasi dan kinerja karyawan, serta menciptakan rasa memiliki dan loyalitas terhadap perusahaan. Di sisi lain, karyawan yang merasa dihargai dan diperlakukan dengan baik akan cenderung lebih produktif, loyal, dan memberikan kontribusi yang lebih besar kepada perusahaan.

Selain itu, THR juga dapat mempererat hubungan silaturahmi antara perusahaan dan karyawan. Pemberian THR dapat dijadikan sebagai sarana untuk saling berbagi dan memperkuat rasa kebersamaan. Hal ini dapat berdampak positif pada iklim kerja dan menciptakan lingkungan kerja yang lebih harmonis dan kondusif.

Dalam konteks ajaran Islam, hubungan baik antara perusahaan dan karyawan sangat ditekankan. Islam mengajarkan bahwa setiap manusia memiliki hak dan kewajiban yang harus dipenuhi. Perusahaan memiliki kewajiban untuk memberikan hak-hak karyawannya, termasuk THR, sementara karyawan memiliki kewajiban untuk bekerja dengan baik dan penuh tanggung jawab.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa hubungan baik antara perusahaan dan karyawan merupakan komponen penting dalam tunjangan idul adha. Pemberian THR dapat menjadi sarana untuk membangun hubungan yang baik, meningkatkan motivasi karyawan, mempererat silaturahmi, dan menciptakan lingkungan kerja yang harmonis sesuai dengan ajaran Islam.

Tanya Jawab Umum tentang Tunjangan Idul Adha

Tanya jawab umum berikut menyajikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang sering diajukan terkait tunjangan idul adha. Tanya jawab ini akan mengulas aspek-aspek penting seperti besaran, waktu pembayaran, kewajiban perusahaan, dan manfaat tunjangan idul adha bagi karyawan.

Pertanyaan 1: Berapa besaran tunjangan idul adha yang harus dibayarkan oleh perusahaan?

Berdasarkan peraturan yang berlaku, besaran tunjangan idul adha yang dibayarkan oleh perusahaan adalah sebesar satu bulan gaji.

Pertanyaan 2: Kapan tenggat waktu pembayaran tunjangan idul adha?

Tunjangan idul adha wajib dibayarkan oleh perusahaan paling lambat satu minggu sebelum hari raya idul adha.

Pertanyaan 3: Apakah perusahaan wajib membayarkan tunjangan idul adha kepada karyawannya?

Ya, perusahaan wajib membayarkan tunjangan idul adha kepada seluruh karyawannya tanpa terkecuali.

Pertanyaan 4: Apa saja manfaat tunjangan idul adha bagi karyawan?

Tunjangan idul adha bermanfaat untuk membantu karyawan memenuhi kebutuhan hari raya, meningkatkan motivasi kerja, dan mempererat hubungan antara perusahaan dan karyawan.

Pertanyaan 5: Apa sanksi bagi perusahaan yang tidak membayarkan tunjangan idul adha?

Perusahaan yang tidak membayarkan tunjangan idul adha dapat dikenakan sanksi berupa denda, pembekuan izin usaha, atau bahkan pidana kurungan.

Pertanyaan 6: Apakah tunjangan idul adha hanya diberikan kepada karyawan tetap?

Tidak, tunjangan idul adha harus diberikan kepada seluruh karyawan, baik karyawan tetap maupun karyawan tidak tetap.

Tanya jawab umum di atas memberikan gambaran komprehensif tentang tunjangan idul adha, mulai dari besaran, waktu pembayaran, hingga manfaat dan sanksi yang terkait. Pemahaman yang baik tentang aspek-aspek tersebut sangat penting untuk memastikan pemenuhan hak karyawan dan terjaganya hubungan industrial yang harmonis.

Selanjutnya, artikel ini akan membahas aspek hukum dan implementasi tunjangan idul adha di Indonesia, serta memberikan tips bagi perusahaan untuk mengelola tunjangan idul adha secara efektif.

Tips Mengelola Tunjangan Idul Adha Secara Efektif

Pemberian tunjangan idul adha merupakan kewajiban perusahaan yang perlu dikelola dengan baik. Berikut adalah beberapa tips yang dapat dilakukan perusahaan untuk mengelola tunjangan idul adha secara efektif:

Tip 1: Hitung dan Anggarkan Dana THR Secara Tepat

Perusahaan perlu menghitung dengan cermat total dana yang dibutuhkan untuk membayar THR bagi seluruh karyawannya. Hal ini penting untuk memastikan ketersediaan dana yang cukup dan menghindari keterlambatan pembayaran.

Tip 2: Bayarkan THR Tepat Waktu

Sesuai peraturan yang berlaku, THR wajib dibayarkan paling lambat satu minggu sebelum hari raya idul adha. Pembayaran THR yang tepat waktu akan menunjukkan kepatuhan perusahaan terhadap peraturan dan kepedulian terhadap karyawan.

Tip 3: Komunikasikan Kebijakan THR Secara Jelas

Perusahaan perlu mengkomunikasikan kebijakan THR kepada seluruh karyawan secara jelas dan transparan. Hal ini meliputi besaran THR, waktu pembayaran, dan syarat-syarat yang berlaku.

Tip 4: Siapkan Bukti Pembayaran

Perusahaan harus menyiapkan bukti pembayaran THR untuk setiap karyawan. Bukti pembayaran ini dapat berupa slip gaji atau dokumen lainnya yang menyatakan bahwa THR telah dibayarkan.

Tip 5: Pertimbangkan THR dalam Perencanaan Keuangan

Pengeluaran untuk THR perlu dimasukkan dalam perencanaan keuangan perusahaan. Hal ini akan membantu perusahaan dalam mengatur arus kas dan menghindari masalah keuangan.

Tip 6: Libatkan Serikat Pekerja (Apabila Ada)

Jika terdapat serikat pekerja di perusahaan, perusahaan dapat melibatkan serikat pekerja dalam pembahasan dan penetapan kebijakan THR. Hal ini akan meningkatkan keterbukaan dan transparansi.

Tip 7: Berikan THR dalam Bentuk Tunai

Meskipun tidak diwajibkan, pemberian THR dalam bentuk tunai lebih disukai oleh sebagian besar karyawan. Tunai memberikan fleksibilitas bagi karyawan untuk menggunakan THR sesuai dengan kebutuhan mereka.

Tip 8: Perhatikan Aspek Perpajakan

THR dikenakan pajak penghasilan (PPh) jika melebihi batas penghasilan tidak kena pajak (PTKP). Perusahaan perlu menghitung dan memotong PPh dari THR karyawan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Dengan mengikuti tips di atas, perusahaan dapat mengelola tunjangan idul adha secara efektif, memenuhi kewajiban terhadap karyawan, serta membangun hubungan industrial yang harmonis.

Pengelolaan tunjangan idul adha yang baik merupakan bagian dari praktik manajemen sumber daya manusia yang berorientasi pada kesejahteraan karyawan. Hal ini sejalan dengan tujuan utama pemberian tunjangan idul adha, yaitu untuk membantu karyawan memenuhi kebutuhan hari raya dan meningkatkan motivasi kerja.

Kesimpulan

Pembahasan mengenai tunjangan idul adha dalam artikel ini memberikan beberapa poin penting. Pertama, tunjangan idul adha merupakan kewajiban perusahaan yang diatur dalam peraturan perundang-undangan dan memiliki manfaat yang signifikan bagi karyawan. Kedua, pengelolaan tunjangan idul adha harus dilakukan secara efektif oleh perusahaan, meliputi perhitungan dana, pembayaran tepat waktu, dan komunikasi yang jelas.

Terakhir, tunjangan idul adha merupakan wujud apresiasi perusahaan terhadap karyawan dan berkontribusi pada hubungan industrial yang harmonis. Pemberian tunjangan idul adha yang sesuai dengan peraturan dan dikelola dengan baik akan meningkatkan motivasi kerja karyawan, mempererat hubungan perusahaan dan karyawan, serta mencerminkan praktik manajemen sumber daya manusia yang berorientasi pada kesejahteraan karyawan.

Youtube Video:



Rekomendasi Herbal Alami:

Paket 2 Botol beli di Shopee : https://s.shopee.co.id/3L5LgJpQIt

Paket 2 Botol beli di Shopee : https://s.shopee.co.id/9pIjA1iOCF

Paket 3 Botol beli di Shopee : https://s.shopee.co.id/9UfsVCMro

Paket 3 Botol beli di Lazada : https://t.co/C7fZKh60Ca

Rekomendasi Susu Etawa:

Paket 3 Box beli di Shopee : https://shope.ee/6060b7kLEB

Paket 3 Box beli di Shopee : https://c.lazada.co.id/t/c.b60DdB?sub_aff_id=staida_raw_yes

Artikel Terkait

Bagikan:

jurnal

Saya adalah seorang penulis yang sudah berpengalaman lebih dari 5 tahun. Hobi saya menulis artikel yang bermanfaat untuk teman-teman yang membaca artikel saya.

Artikel Terbaru