Urutan Bacaan Surat Tarawih

jurnal


Urutan Bacaan Surat Tarawih


Urutan Bacaan Surat Tarawih adalah susunan surat-surat Al-Qur’an yang dibaca secara berurutan pada setiap malam selama bulan Ramadhan. Salah satu urutan bacaan surat tarawih yang populer adalah urutan 20 juz, di mana setiap juz dibaca pada dua malam.

Membaca surat tarawih memiliki banyak manfaat, di antaranya adalah menambah pahala, mempererat hubungan dengan Allah SWT, dan meningkatkan ketakwaan. Selain itu, membaca surat tarawih juga memiliki sejarah yang panjang. Tradisi ini telah dipraktikkan oleh umat Islam sejak zaman Nabi Muhammad SAW.

Pada artikel ini, kita akan membahas lebih dalam tentang urutan bacaan surat tarawih, manfaatnya, dan sejarahnya. Kita juga akan memberikan beberapa tips untuk memperlancar bacaan surat tarawih.

Urutan Bacaan Surat Tarawih

Urutan bacaan surat tarawih merupakan aspek penting dalam ibadah tarawih selama bulan Ramadhan. Berikut adalah 10 aspek penting terkait urutan bacaan surat tarawih:

  • Jumlah Rakaat: Umumnya 8 atau 20 rakaat.
  • Jumlah Surat: 30 juz yang dibaca dalam 15 malam.
  • Urutan Surat: Berbeda-beda sesuai tradisi, namun biasanya dimulai dari juz 30.
  • Waktu Membaca: Setelah shalat Isya dan sebelum shalat Witir.
  • Tata Cara Membaca: Dibaca secara berjamaah atau sendiri, dengan suara yang jelas dan tartil.
  • Makmum Mengikuti Imam: Makmum mengikuti urutan bacaan imam.
  • Memperhatikan Tajwid: Membaca dengan memperhatikan kaidah tajwid untuk menghasilkan bacaan yang benar.
  • Menyimak Makna: Selain membaca, juga memahami makna surat yang dibaca.
  • Mempersiapkan Diri: Berlatih membaca surat tarawih sebelum bulan Ramadhan.
  • Niat yang Benar: Melaksanakan tarawih dengan niat ibadah yang ikhlas.

Aspek-aspek tersebut saling terkait dan berpengaruh pada kelancaran dan kekhusyukan ibadah tarawih. Membaca surat tarawih dengan urutan yang benar, memperhatikan tajwid dan makna surat, serta memiliki niat yang tulus akan menambah pahala dan keberkahan di bulan Ramadhan.

Jumlah Rakaat

Jumlah rakaat dalam shalat tarawih mempengaruhi urutan bacaan surat tarawih. Umumnya, shalat tarawih terdiri dari 8 atau 20 rakaat. Jika shalat tarawih dilaksanakan 8 rakaat, maka setiap rakaat dibaca 1 juz. Sedangkan jika dilaksanakan 20 rakaat, maka setiap rakaat dibaca 1,5 juz.

Sebagai contoh, jika shalat tarawih dilaksanakan 8 rakaat, maka urutan bacaan surat tarawih pada malam pertama dimulai dari juz 30 dan berakhir di juz 23. Pada malam kedua, bacaan dimulai dari juz 22 dan berakhir di juz 15, dan seterusnya hingga selesai 30 juz.

Dengan demikian, jumlah rakaat sangat menentukan urutan bacaan surat tarawih. Hal ini perlu diperhatikan agar bacaan surat tarawih sesuai dengan sunnah dan mencapai tujuan ibadah tarawih, yaitu mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Jumlah Surat

Dalam konteks urutan bacaan surat tarawih, aspek jumlah surat sangatlah krusial. Al-Qur’an terdiri dari 30 juz, dan dalam shalat tarawih, keseluruhan juz ini dibaca dalam waktu 15 malam.

  • Pembagian Juz: 30 juz Al-Qur’an dibagi rata sehingga setiap malam tarawih dibaca 2 juz.
  • Urutan Juz: Urutan juz yang dibaca umumnya dimulai dari juz 30 (juz ‘Amma) dan berakhir di juz 1.
  • Durasi Bacaan: Dengan membagi rata 30 juz dalam 15 malam, maka setiap rakaat tarawih berdurasi sekitar 5-7 menit.
  • Fleksibilitas: Pembagian juz ini bersifat fleksibel, artinya diperbolehkan untuk menyesuaikan urutan atau jumlah juz yang dibaca sesuai dengan kemampuan dan waktu yang tersedia.

Dengan memahami aspek jumlah surat dan pembagian juz, umat Islam dapat melaksanakan shalat tarawih dengan urutan bacaan surat yang benar. Hal ini akan menambah kekhusyukan dan pahala dalam beribadah di bulan Ramadhan.

Urutan Surat

Aspek urutan surat dalam “urutan bacaan surat tarawih” menunjukkan adanya variasi tradisi dalam menentukan urutan surat yang dibaca selama shalat tarawih. Meskipun demikian, umumnya tradisi yang diikuti adalah memulai bacaan dari juz 30 (juz ‘Amma) dan berakhir di juz 1. Tradisi ini memiliki beberapa alasan dan implikasi yang perlu dikaji lebih dalam.

  • Alasan Historis: Tradisi memulai bacaan dari juz 30 diyakini berawal dari masa Nabi Muhammad SAW, di mana beliau sering membaca surat-surat pendek dari juz ‘Amma pada saat shalat tarawih.
  • Kemudahan Menghafal: Surat-surat dalam juz ‘Amma umumnya lebih pendek dan mudah dihafal, sehingga memudahkan para jamaah untuk mengikuti bacaan imam.
  • Kandungan Surat: Surat-surat dalam juz ‘Amma banyak berisi pesan-pesan moral dan ajaran dasar Islam, sehingga sesuai untuk dibaca dan direnungkan selama bulan Ramadhan.
  • Fleksibilitas: Tradisi urutan surat yang fleksibel memungkinkan adanya penyesuaian dengan waktu dan kemampuan jamaah, sehingga shalat tarawih tetap dapat dilaksanakan dengan baik.

Dengan memahami aspek “Urutan Surat: Berbeda-beda sesuai tradisi, namun biasanya dimulai dari juz 30.”, umat Islam dapat melaksanakan shalat tarawih sesuai dengan sunnah dan tradisi yang telah ada. Hal ini akan menambah kekhusyukan dan pahala dalam beribadah di bulan Ramadhan.

Waktu Membaca

Waktu pelaksanaan shalat tarawih memiliki keterkaitan yang erat dengan “urutan bacaan surat tarawih”. Shalat tarawih biasanya dilaksanakan setelah shalat Isya dan sebelum shalat Witir. Hal ini berpengaruh pada urutan bacaan surat tarawih, karena surat-surat yang dibaca harus disesuaikan dengan jumlah rakaat yang dikerjakan.

Sebagai contoh, jika shalat tarawih dilaksanakan 8 rakaat, maka setiap rakaat dibaca 1 juz. Dengan demikian, urutan bacaan surat tarawih akan dimulai dari juz 30 dan berakhir di juz 23 pada malam pertama. Pada malam kedua, bacaan akan dimulai dari juz 22 dan seterusnya hingga selesai 30 juz.

Selain itu, waktu pelaksanaan shalat tarawih yang dilakukan setelah shalat Isya dan sebelum shalat Witir juga memiliki makna spiritual. Shalat tarawih merupakan ibadah sunnah yang dianjurkan untuk dilaksanakan pada sepertiga malam terakhir. Waktu tersebut dianggap sebagai waktu yang mustajab untuk berdoa dan memohon ampunan kepada Allah SWT.

Tata Cara Membaca

Aspek tata cara membaca dalam “urutan bacaan surat tarawih” meliputi ketentuan terkait cara membaca surat-surat Al-Qur’an selama shalat tarawih. Tata cara membaca ini memiliki beberapa dimensi penting yang saling berkaitan.

  • Bacaan Berjamaah: Shalat tarawih umumnya dilaksanakan secara berjamaah, di mana seorang imam memimpin bacaan surat dan jamaah mengikuti di belakangnya. Bacaan berjamaah ini menciptakan suasana kekhusyukan dan mempererat ukhuwah antar sesama jamaah.
  • Bacaan Sendiri: Dalam kondisi tertentu, shalat tarawih juga dapat dilaksanakan secara sendiri-sendiri. Bacaan sendiri ini memberikan keleluasaan bagi individu untuk menyesuaikan kecepatan dan fokus bacaan sesuai dengan kemampuannya.
  • Suara Jelas: Baik dalam bacaan berjamaah maupun sendiri, suara yang jelas dan lantang sangat dianjurkan. Hal ini bertujuan agar bacaan surat dapat didengar dan dipahami dengan baik oleh jamaah.
  • Bacaan Tartil: Tartil dalam membaca surat tarawih berarti membaca dengan tenang, jelas, dan sesuai dengan kaidah tajwid. Bacaan tartil membantu jamaah untuk memahami makna surat dan meresapi keindahan Al-Qur’an.

Dengan memperhatikan tata cara membaca yang benar, “urutan bacaan surat tarawih” dapat dilaksanakan dengan baik dan khusyuk. Hal ini akan menambah kekayaan ibadah tarawih dan memberikan manfaat spiritual yang optimal bagi pelakunya.

Makmum Mengikuti Imam

Dalam pelaksanaan shalat tarawih secara berjamaah, terdapat aspek penting terkait “Makmum Mengikuti Imam: Makmum mengikuti urutan bacaan imam.” Aspek ini memiliki keterkaitan erat dengan “urutan bacaan surat tarawih” dan tata cara pelaksanaan shalat tarawih.

  • Kewajiban Makmum: Makmum berkewajiban mengikuti urutan bacaan surat yang dibaca oleh imam. Hal ini bertujuan untuk menjaga ketertiban dan kekhusyukan selama shalat berjamaah.
  • Kesalahan Imam: Jika imam melakukan kesalahan dalam membaca surat, makmum tetap wajib mengikuti urutan bacaan yang benar sesuai dengan hafalannya. Makmum tidak diperbolehkan untuk membetulkan bacaan imam secara langsung.
  • Pergantian Imam: Jika terjadi pergantian imam selama shalat tarawih, makmum harus mengikuti urutan bacaan surat yang dibaca oleh imam baru. Hal ini dilakukan untuk menjaga kesinambungan dan kelancaran shalat.
  • Bacaan Sendiri: Dalam kondisi tertentu, jika makmum tidak dapat mengikuti bacaan imam dengan baik, diperbolehkan untuk membaca surat sendiri secara perlahan dan tidak bersuara. Namun, makmum tetap harus mengikuti urutan bacaan yang sama dengan imam.

Dengan memahami dan melaksanakan aspek “Makmum Mengikuti Imam: Makmum mengikuti urutan bacaan imam,” shalat tarawih secara berjamaah dapat dilaksanakan dengan baik dan sesuai dengan tuntunan syariat. Hal ini akan menambah kekhusyukan, kekompakan, dan pahala dalam ibadah shalat tarawih.

Memperhatikan Tajwid

Dalam melaksanakan “urutan bacaan surat tarawih”, memperhatikan tajwid merupakan aspek yang sangat penting. Tajwid adalah ilmu tentang cara membaca Al-Qur’an dengan benar sesuai dengan kaidah-kaidah yang telah ditetapkan. Membaca dengan tajwid yang baik akan menghasilkan bacaan yang fasih, indah, dan sesuai dengan makharijul huruf (tempat keluarnya huruf) serta sifat-sifat huruf.

Dengan memperhatikan tajwid, urutan bacaan surat tarawih akan lebih tertata dan mudah diikuti. Makmum dapat membaca dengan lebih baik dan memahami makna surat yang dibaca karena bacaan tajwid yang benar akan menghasilkan pengucapan huruf yang jelas dan sesuai dengan kaidah bahasa Arab. Selain itu, memperhatikan tajwid juga dapat membantu menghindari kesalahan-kesalahan dalam membaca Al-Qur’an, seperti salah pengucapan huruf atau salah membaca harakat.

Dalam praktiknya, memperhatikan tajwid dalam urutan bacaan surat tarawih dapat diwujudkan melalui beberapa hal, seperti:

Mempelajari dan memahami kaidah-kaidah tajwid. Membiasakan diri membaca Al-Qur’an dengan tajwid yang benar. Mengikuti bacaan imam atau qari yang memiliki tajwid yang baik. Menggunakan mushaf Al-Qur’an yang dilengkapi dengan tanda-tanda tajwid.Dengan memperhatikan tajwid dalam urutan bacaan surat tarawih, umat Islam dapat melaksanakan ibadah tarawih dengan lebih baik dan khusyuk, serta memperoleh pahala yang lebih besar karena membaca Al-Qur’an dengan benar sesuai dengan tuntunan syariat.

Menyimak Makna

Dalam melaksanakan “urutan bacaan surat tarawih”, aspek “Menyimak Makna: Selain membaca, juga memahami makna surat yang dibaca” menjadi sangat penting. Memahami makna surat yang dibaca akan meningkatkan kekhusyukan, kualitas ibadah, dan pahala yang diperoleh.

  • Memahami Kandungan Surat:

    Umat Islam perlu memahami isi dan kandungan surat yang dibaca selama tarawih. Hal ini dapat dilakukan dengan membaca terjemahan Al-Qur’an, tafsir, atau mengikuti kajian sebelum atau sesudah shalat tarawih.

  • Merenungkan Pesan Surat:

    Setelah memahami kandungan surat, penting untuk merenungkannya dan mengambil pelajaran berharga yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Pesan-pesan moral, spiritual, dan sosial dalam surat-surat Al-Qur’an dapat menjadi pedoman bagi umat Islam dalam menjalani hidupnya.

  • Menghubungkan dengan Kehidupan Nyata:

    Makna surat yang dibaca dalam tarawih harus dihubungkan dengan kehidupan nyata. Umat Islam perlu mencari keterkaitan antara pesan-pesan Al-Qur’an dengan permasalahan dan tantangan yang dihadapi dalam keseharian, sehingga ibadah tarawih tidak hanya menjadi ritual semata.

  • Meningkatkan Kekhusyukan:

    Memahami makna surat yang dibaca akan meningkatkan kekhusyukan dan penghayatan dalam shalat tarawih. Ketika umat Islam mengetahui apa yang mereka baca dan pahami maknanya, mereka akan lebih mudah terhubung dengan Allah SWT dan merasakan kehadiran-Nya.

Dengan memperhatikan aspek “Menyimak Makna: Selain membaca, juga memahami makna surat yang dibaca”, umat Islam dapat memaksimalkan ibadah tarawih mereka, memperoleh pahala yang lebih besar, dan meningkatkan kualitas spiritual mereka.

Mempersiapkan Diri

Menjelang bulan Ramadhan, sangat dianjurkan untuk mempersiapkan diri dalam membaca surat tarawih. Persiapan ini memiliki kaitan erat dengan kelancaran dan kekhusyukan dalam melaksanakan ibadah tarawih.

Salah satu bentuk persiapan yang penting adalah berlatih membaca surat-surat Al-Qur’an yang akan dibaca saat tarawih. Hal ini bertujuan untuk membiasakan diri dengan lafal dan tajwid yang benar, sehingga pada saat pelaksanaan tarawih, bacaan dapat dilakukan dengan baik dan tidak terbata-bata. Selain itu, dengan berlatih sebelumnya, umat Islam dapat lebih memahami dan meresapi makna surat-surat yang dibaca, sehingga menambah kekhusyukan dalam ibadah.

Realita di lapangan menunjukkan bahwa banyak umat Islam yang kurang mempersiapkan diri dalam membaca surat tarawih. Hal ini mengakibatkan bacaan yang terputus-putus, salah lafal, atau bahkan tidak sesuai dengan tajwid. Akibatnya, ibadah tarawih menjadi kurang khusyuk dan pahala yang diperoleh menjadi berkurang.

Oleh karena itu, mempersiapkan diri dengan berlatih membaca surat tarawih sebelum bulan Ramadhan merupakan hal yang sangat penting. Persiapan ini akan membantu umat Islam untuk melaksanakan ibadah tarawih dengan lancar, khusyuk, dan berpahala. Selain itu, persiapan ini juga menjadi bentuk rasa syukur dan penghormatan kepada Allah SWT atas kesempatan yang diberikan untuk beribadah di bulan Ramadhan yang penuh berkah.

Niat yang Benar

Dalam melaksanakan “urutan bacaan surat tarawih”, aspek “Niat yang Benar: Melaksanakan tarawih dengan niat ibadah yang ikhlas” merupakan hal yang sangat mendasar dan krusial.

  • Ikhlas karena Allah: Niat yang ikhlas berarti hanya mengharap ridha Allah SWT dalam melaksanakan shalat tarawih, bukan karena pujian atau pengakuan dari manusia.
  • Mengikuti Sunnah Nabi: Melaksanakan tarawih dengan niat mengikuti sunnah Nabi Muhammad SAW, yang telah menganjurkan umatnya untuk memperbanyak ibadah di bulan Ramadhan.
  • Mencari Ampunan dan Pahala: Niat yang benar juga meliputi keinginan untuk mendapatkan ampunan dosa dan pahala yang berlimpah dari Allah SWT.
  • Menghindar dari Riya: Niat yang ikhlas akan menghindarkan seseorang dari sifat riya atau pamer dalam beribadah, sehingga ibadah tarawih menjadi lebih bermakna.

Dengan memperhatikan aspek “Niat yang Benar: Melaksanakan tarawih dengan niat ibadah yang ikhlas”, umat Islam dapat melaksanakan shalat tarawih dengan lebih khusyuk, tulus, dan sesuai dengan tuntunan syariat. Hal ini akan meningkatkan kualitas ibadah tarawih dan pahala yang diperoleh.

Tanya Jawab tentang Urutan Bacaan Surat Tarawih

Tanya jawab berikut ini disusun untuk memberikan jawaban atas pertanyaan umum dan memberikan klarifikasi mengenai aspek-aspek penting dalam “urutan bacaan surat tarawih”.

Pertanyaan 1: Bagaimana urutan bacaan surat tarawih yang benar?

Urutan bacaan surat tarawihmulai dari juz 30 (juz ‘Amma) dan berakhir di juz 1. Setiap malam, dibaca 2 juz yang dibagi dalam setiap rakaat.

Pertanyaan 2: Apakah urutan bacaan surat tarawih sama setiap malam?

Tidak, urutan bacaan surat tarawih berbeda setiap malam. Setiap juz dibagi rata sehingga setiap rakaat berdurasi sekitar 5-7 menit.

Pertanyaan 3: Bolehkah membaca surat tarawih secara sendiri?

Ya, diperbolehkan membaca surat tarawih secara sendiri jika tidak memungkinkan untuk melaksanakan secara berjamaah. Namun, disunnahkan untuk melaksanakan tarawih secara berjamaah karena pahalanya lebih besar.

Pertanyaan 4: Bagaimana jika lupa urutan bacaan surat tarawih?

Jika lupa urutan bacaan surat tarawih, dapat mengikuti urutan bacaan imam atau membuka mushaf Al-Qur’an untuk melihat urutan juz yang benar.

Pertanyaan 5: Apakah boleh mengganti surat yang akan dibaca?

Tidak dianjurkan untuk mengganti surat yang akan dibaca. Dianjurkan untuk mengikuti urutan bacaan yang sudah ditentukan agar ibadah tarawih lebih tertib dan teratur.

Pertanyaan 6: Apa manfaat memahami makna surat yang dibaca?

Memahami makna surat yang dibaca dapat meningkatkan kekhusyukan, kualitas ibadah, dan pahala yang diperoleh. Pesan-pesan moral, spiritual, dan sosial dalam surat-surat Al-Qur’an dapat menjadi pedoman bagi umat Islam dalam menjalani hidupnya.

Dengan memahami aspek-aspek tersebut, umat Islam dapat melaksanakan shalat tarawih dengan lebih baik dan khusyuk, serta memperoleh pahala yang lebih besar. Selanjutnya, kita akan membahas tentang persiapan-persiapan yang dapat dilakukan untuk melaksanakan shalat tarawih dengan lancar dan bermakna.

Tips Mempersiapkan Urutan Bacaan Surat Tarawih

Berikut adalah beberapa tips praktis untuk mempersiapkan urutan bacaan surat tarawih dengan baik:

Tip 1: Mulailah Berlatih Sejak Dini: Mulailah berlatih membaca surat-surat tarawih sejak jauh-jauh hari sebelum Ramadhan untuk membiasakan diri dengan lafal dan tajwid yang benar.

Tip 2: Pahami Makna Surat: Selain menghafal lafal surat, penting juga untuk memahami makna dari surat-surat yang akan dibaca. Hal ini akan meningkatkan kekhusyukan dan kualitas ibadah.

Tip 3: Berlatih Secara Berjamaah: Jika memungkinkan, berlatihlah membaca surat tarawih secara berjamaah dengan teman atau keluarga untuk membiasakan diri dengan ritme dan kekompakan.

Tip 4: Gunakan Mushaf yang Sesuai: Gunakan mushaf Al-Qur’an yang dilengkapi dengan tanda baca dan tajwid untuk memudahkan dalam membaca dan memahami surat.

Tip 5: Perhatikan Waktu Shalat: Ketahui jadwal shalat tarawih di masjid atau mushala sekitar untuk mengatur waktu latihan dan persiapan.

Dengan mempersiapkan diri dengan baik, umat Islam dapat melaksanakan shalat tarawih dengan lancar, khusyuk, dan berpahala.

Tips-tips ini tidak hanya akan membantu dalam mempersiapkan urutan bacaan surat tarawih, tetapi juga akan meningkatkan kualitas ibadah tarawih secara keseluruhan.

Dengan mengikuti tips-tips ini, umat Islam dapat memaksimalkan ibadah tarawih mereka dan memperoleh pahala yang berlimpah di bulan Ramadhan yang penuh berkah.

Kesimpulan

Pembahasan tentang “urutan bacaan surat tarawih” dalam artikel ini memberikan beberapa poin penting yang saling berkaitan, diantaranya:

  1. Urutan bacaan surat tarawih memiliki dasar historis dan sunnah yang perlu diperhatikan untuk melaksanakan ibadah tarawih dengan benar.
  2. Memahami aspek-aspek penting seperti jumlah rakaat, jumlah surat, urutan surat, tata cara membaca, dan niat yang benar akan meningkatkan kekhusyukan dan kualitas ibadah tarawih.
  3. Persiapan yang baik, seperti berlatih membaca surat dan memahami maknanya, akan membuat pelaksanaan tarawih lebih lancar dan bermakna.

Dengan memahami dan mengamalkan urutan bacaan surat tarawih yang benar serta mempersiapkan diri dengan baik, umat Islam dapat meraih pahala yang berlimpah dan meningkatkan kualitas spiritual di bulan Ramadhan.

Youtube Video:



Artikel Terkait

Bagikan:

jurnal

Saya adalah seorang penulis yang sudah berpengalaman lebih dari 5 tahun. Hobi saya menulis artikel yang bermanfaat untuk teman-teman yang membaca artikel saya.

Artikel Terbaru