Urutan Surat Tarawih

jurnal


Urutan Surat Tarawih

Urutan surat tarawih adalah susunan surat-surat Al-Qur’an yang dibaca pada saat salat tarawih pada bulan Ramadan. Urutan ini biasanya dimulai dengan surat Al-Fatihah, kemudian diikuti oleh surat-surat pendek lainnya, seperti surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas.

Membaca surat tarawih memiliki banyak manfaat, di antaranya adalah menambah pahala, mempererat tali silaturahmi, dan meningkatkan kekhusyukan dalam beribadah. Tradisi membaca surat tarawih telah berkembang sejak zaman Nabi Muhammad SAW, dan hingga kini masih terus dilestarikan oleh umat Islam di seluruh dunia.

Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih dalam tentang urutan surat tarawih, keutamaannya, dan sejarah perkembangannya. Kita juga akan memberikan beberapa tips agar dapat membaca surat tarawih dengan baik dan benar.

urutan surat tarawih

Urutan surat tarawih merupakan aspek penting dalam pelaksanaan salat tarawih pada bulan Ramadan. Urutan ini memiliki beberapa dimensi yang perlu diperhatikan, di antaranya:

  • Jumlah Rakaat: 8 rakaat atau 20 rakaat
  • Jumlah Surat: 1 surat atau beberapa surat
  • Pilihan Surat: Surat-surat pendek atau surat-surat panjang
  • Urutan Surat: Berbeda-beda sesuai tradisi
  • Lafal Surat: Jelas dan fasih
  • Tata Cara Membaca: Berdiri atau duduk
  • Waktu Membaca: Sebelum atau sesudah rukuk
  • Keutamaan Membaca: Menambah pahala dan kekhusyukan
  • Sejarah Perkembangan: Berawal dari zaman Nabi Muhammad SAW

Dengan memperhatikan aspek-aspek tersebut, umat Islam dapat melaksanakan salat tarawih dengan baik dan benar, sehingga memperoleh pahala yang berlimpah dan meningkatkan kekhusyukan dalam beribadah. Tradisi membaca surat tarawih ini telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari ibadah Ramadan, dan terus dilestarikan oleh umat Islam di seluruh dunia.

Jumlah Rakaat

Dalam pelaksanaan salat tarawih, terdapat perbedaan jumlah rakaat yang diamalkan, yaitu 8 rakaat atau 20 rakaat. Jumlah rakaat ini berpengaruh pada urutan surat tarawih yang dibaca.

Jika salat tarawih dilaksanakan dengan 8 rakaat, maka urutan surat tarawih biasanya terdiri dari 1 surat pendek pada setiap rakaatnya. Surat-surat yang dipilih biasanya adalah surat-surat pendek yang mudah dihafal, seperti surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas. Sedangkan jika salat tarawih dilaksanakan dengan 20 rakaat, maka urutan surat tarawih akan lebih panjang dan bervariasi.

Urutan surat tarawih pada salat tarawih 20 rakaat biasanya terdiri dari beberapa surat pendek dan beberapa surat panjang. Surat-surat pendek dibaca pada rakaat-rakaat awal, sedangkan surat-surat panjang dibaca pada rakaat-rakaat akhir. Dengan demikian, urutan surat tarawih pada salat tarawih 20 rakaat akan lebih kompleks dan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk menyelesaikannya.

Dalam praktiknya, umat Islam dapat memilih jumlah rakaat salat tarawih sesuai dengan kemampuan dan waktu yang tersedia. Baik salat tarawih 8 rakaat maupun 20 rakaat, keduanya memiliki keutamaan yang sama selama dilaksanakan dengan baik dan benar.

Jumlah Surat

Aspek jumlah surat yang dibaca dalam urutan surat tarawih merupakan hal penting yang perlu diperhatikan. Ada dua pilihan yang umum dilakukan, yaitu membaca 1 surat pada setiap rakaat atau membaca beberapa surat dalam satu rakaat.

  • Membaca 1 Surat

    Membaca 1 surat pada setiap rakaat adalah cara yang lebih sederhana dan cepat dalam melaksanakan salat tarawih. Surat yang dipilih biasanya adalah surat-surat pendek yang mudah dihafal, seperti surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas. Dengan cara ini, jamaah dapat lebih fokus pada kekhusyukan salat dan tidak terbebani dengan hafalan surat yang panjang.

  • Membaca Beberapa Surat

    Membaca beberapa surat dalam satu rakaat adalah cara yang lebih kompleks dan membutuhkan waktu yang lebih lama. Biasanya, surat-surat yang dibaca terdiri dari surat-surat pendek dan surat-surat panjang. Surat-surat pendek dibaca pada rakaat-rakaat awal, sedangkan surat-surat panjang dibaca pada rakaat-rakaat akhir. Cara ini memungkinkan jamaah untuk membaca lebih banyak surat dalam salat tarawih dan menambah pahala.

Pilihan jumlah surat yang dibaca dalam urutan surat tarawih dapat disesuaikan dengan kemampuan dan waktu yang tersedia. Baik membaca 1 surat atau beberapa surat, keduanya memiliki keutamaan yang sama selama dilaksanakan dengan baik dan benar.

Pilihan Surat

Pilihan surat yang dibaca dalam urutan surat tarawih, baik surat-surat pendek maupun surat-surat panjang, memiliki pengaruh pada pelaksanaan salat tarawih. Setiap pilihan memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing yang perlu dipertimbangkan.

  • Surat-surat Pendek

    Surat-surat pendek, seperti surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas, mudah dihafal dan dibaca dengan cepat. Hal ini memungkinkan jamaah untuk fokus pada kekhusyukan salat dan tidak terbebani dengan hafalan surat yang panjang. Selain itu, membaca surat-surat pendek dalam urutan surat tarawih juga lebih praktis dan efisien waktu.

  • Surat-surat Panjang

    Surat-surat panjang, seperti surat Al-Baqarah, Ali Imran, dan An-Nisa, mengandung banyak ayat-ayat yang penuh makna dan hikmah. Membaca surat-surat panjang dalam urutan surat tarawih dapat menambah pahala dan memperluas wawasan keagamaan jamaah. Namun, membaca surat-surat panjang juga membutuhkan waktu yang lebih lama dan memerlukan hafalan yang baik.

Dalam menentukan pilihan surat untuk urutan surat tarawih, jamaah dapat mempertimbangkan kemampuan hafalan, waktu yang tersedia, dan tujuan yang ingin dicapai. Baik surat-surat pendek maupun surat-surat panjang, keduanya memiliki keutamaan masing-masing dalam pelaksanaan salat tarawih.

Urutan Surat

Dalam pelaksanaan salat tarawih, urutan surat yang dibaca dapat berbeda-beda sesuai dengan tradisi atau kebiasaan yang berlaku di suatu daerah atau kelompok masyarakat. Perbedaan urutan surat ini disebabkan oleh faktor sejarah, budaya, dan preferensi masing-masing daerah.

Sebagai contoh, di Indonesia, urutan surat tarawih yang umum digunakan adalah sebagai berikut:

  1. Al-Fatihah
  2. Al-Ikhlas
  3. Al-Falaq
  4. An-Nas

Sedangkan di negara lain, seperti Arab Saudi, urutan surat tarawih yang digunakan berbeda, yaitu:

  1. Al-Fatihah
  2. Al-Baqarah ayat 1-5
  3. Ali Imran ayat 1-5
  4. An-Nisa ayat 1-5

Perbedaan urutan surat tarawih ini tidak mengurangi keutamaan dan pahala salat tarawih itu sendiri. Selama surat-surat yang dibaca sesuai dengan urutan yang telah ditetapkan dan dibaca dengan baik dan benar, maka salat tarawih tersebut tetap sah dan bernilai ibadah.

Dengan memahami adanya perbedaan urutan surat tarawih sesuai tradisi, umat Islam dapat lebih menghargai keberagaman praktik ibadah dalam agama Islam. Hal ini juga mengajarkan pentingnya toleransi dan menghormati perbedaan tradisi yang ada di masyarakat.

Lafal Surat

Dalam melaksanakan salat tarawih, lafal surat yang jelas dan fasih merupakan hal penting yang perlu diperhatikan. Lafadz surat yang jelas dan fasih dapat mempengaruhi kualitas salat tarawih dan pemahaman jamaah terhadap makna surat yang dibaca.

Lafal surat yang jelas dan fasih memungkinkan jamaah untuk memahami dan meresapi kandungan surat yang dibaca. Dengan demikian, kekhusyukan dan penghayatan dalam salat tarawih dapat meningkat. Selain itu, lafal surat yang jelas dan fasih juga dapat memperindah pelaksanaan salat tarawih dan memberikan kesan yang baik bagi jamaah yang hadir.

Dalam urutan surat tarawih, lafal surat yang jelas dan fasih sangat penting untuk menjaga kelancaran dan keteraturan salat. Jika lafal surat tidak jelas dan fasih, jamaah akan kesulitan untuk mengikuti bacaan imam dan memahami urutan surat yang dibaca. Hal ini dapat mengganggu kekhusyukan dan fokus jamaah dalam melaksanakan salat tarawih.

Untuk mewujudkan lafal surat yang jelas dan fasih dalam urutan surat tarawih, diperlukan latihan dan persiapan yang baik. Imam atau qari yang memimpin salat tarawih harus memiliki kemampuan membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar. Selain itu, jamaah juga perlu memperhatikan bacaan imam dan berusaha mengikuti dengan baik.

Tata Cara Membaca

Dalam urutan surat tarawih, tata cara membaca surat menjadi aspek penting yang perlu diperhatikan. Tata cara membaca ini meliputi apakah surat dibaca sambil berdiri atau duduk. Kedua cara membaca ini memiliki implikasi berbeda dalam pelaksanaan salat tarawih.

  • Membaca sambil Berdiri

    Membaca surat sambil berdiri merupakan tata cara yang umum dilakukan dalam salat tarawih. Cara ini menunjukkan kekhusyukan dan penghormatan kepada Allah SWT. Selain itu, membaca sambil berdiri juga dapat melatih kekuatan fisik dan konsentrasi jamaah.

  • Membaca sambil Duduk

    Membaca surat sambil duduk diperbolehkan dalam salat tarawih bagi jamaah yang memiliki alasan tertentu, seperti sakit, kelelahan, atau usia lanjut. Cara ini tetap sah dan bernilai pahala, selama jamaah tetap mengikuti urutan surat tarawih dengan baik.

  • Perbedaan Urutan Surat

    Perbedaan tata cara membaca, berdiri atau duduk, dapat mempengaruhi urutan surat yang dibaca dalam salat tarawih. Jika surat dibaca sambil berdiri, biasanya urutan surat akan lebih panjang dan mencakup surat-surat yang lebih panjang. Sebaliknya, jika surat dibaca sambil duduk, urutan surat akan lebih pendek dan biasanya terdiri dari surat-surat yang lebih pendek.

  • Panduan Imam

    Dalam pelaksanaan salat tarawih, imam memiliki peran penting dalam menentukan tata cara membaca surat. Imam akan memberikan aba-aba apakah surat dibaca sambil berdiri atau duduk. Jamaah diharapkan mengikuti aba-aba imam dengan baik agar salat tarawih dapat dilaksanakan dengan tertib dan khusyuk.

Dengan memahami tata cara membaca surat dalam urutan surat tarawih, baik sambil berdiri atau duduk, jamaah dapat melaksanakan salat tarawih dengan baik dan benar. Hal ini akan meningkatkan kekhusyukan, ketertiban, dan pahala yang diperoleh dari ibadah salat tarawih.

Waktu Membaca

Dalam urutan surat tarawih, waktu membaca surat menjadi aspek penting yang perlu diperhatikan. Waktu membaca ini dapat dilakukan sebelum atau sesudah rukuk, dan memiliki implikasi berbeda dalam pelaksanaan salat tarawih.

Membaca surat sebelum rukuk merupakan cara yang umum dilakukan dalam salat tarawih. Cara ini memberikan waktu yang cukup bagi jamaah untuk membaca surat dengan baik dan benar, sebelum memulai gerakan rukuk. Membaca surat sebelum rukuk juga dapat membantu jamaah untuk lebih fokus dan khusyuk dalam melaksanakan salat tarawih.

Sementara itu, membaca surat sesudah rukuk juga diperbolehkan dalam salat tarawih. Cara ini biasanya dilakukan untuk mempercepat pelaksanaan salat tarawih, terutama jika jumlah rakaat yang dilaksanakan cukup banyak. Membaca surat sesudah rukuk juga dapat membantu jamaah untuk tetap terjaga dan fokus selama salat tarawih, terutama pada rakaat-rakaat akhir.

Secara umum, waktu membaca surat dalam urutan surat tarawih tidak mempengaruhi keabsahan salat tarawih itu sendiri. Baik membaca surat sebelum atau sesudah rukuk, keduanya tetap sah dan bernilai pahala. Namun, dengan memahami waktu membaca surat yang tepat, jamaah dapat melaksanakan salat tarawih dengan lebih baik dan optimal.

Keutamaan Membaca

Membaca surat-surat Al-Qur’an, termasuk dalam urutan surat tarawih, memiliki keutamaan yang besar dalam pandangan agama Islam. Keutamaan tersebut antara lain menambah pahala dan kekhusyukan dalam beribadah.

Pahala yang berlimpah dijanjikan bagi mereka yang membaca Al-Qur’an, sebagaimana dalam hadis Nabi Muhammad SAW yang artinya, “Barang siapa membaca satu huruf dari Al-Qur’an, maka baginya satu kebaikan. Satu kebaikan dilipatkan menjadi sepuluh kali lipatnya. Aku tidak mengatakan bahwa alif lam mim satu huruf, tetapi alif satu huruf, lam satu huruf, dan mim satu huruf.” (HR. At-Tirmidzi). Dengan demikian, membaca surat-surat Al-Qur’an dalam urutan surat tarawih akan memberikan pahala yang berlipat ganda bagi pelakunya.

Selain menambah pahala, membaca surat-surat Al-Qur’an juga dapat meningkatkan kekhusyukan dalam beribadah. Kekhusyukan merupakan kunci dalam mencapai kualitas salat yang baik dan diterima oleh Allah SWT. Ketika membaca surat-surat Al-Qur’an dengan penuh penghayatan, jamaah dapat lebih mudah memfokuskan pikiran dan hatinya kepada Allah SWT, sehingga terhindar dari gangguan dan pikiran yang tidak terkendali.

Memahami keutamaan membaca surat-surat Al-Qur’an dalam urutan surat tarawih memiliki implikasi praktis yang penting. Hal ini memotivasi jamaah untuk mempersiapkan diri dengan baik, baik dari segi hafalan maupun pemahaman makna surat yang akan dibaca. Dengan demikian, pelaksanaan salat tarawih dapat berlangsung dengan lebih berkualitas, berpahala, dan penuh kekhusyukan, sehingga tujuan utama dari ibadah ini dapat tercapai dengan baik.

Sejarah Perkembangan

Urutan surat tarawih yang diamalkan hingga saat ini tidak terlepas dari sejarah perkembangannya yang panjang. Berawal dari zaman Nabi Muhammad SAW, salat tarawih pada masa itu dilaksanakan dengan membaca surat-surat Al-Qur’an secara bergantian oleh para sahabat Nabi.

Pada masa pemerintahan Khalifah Umar bin Khattab, salat tarawih mulai dilaksanakan secara berjamaah di masjid dengan dipimpin oleh seorang imam. Khalifah Umar juga menetapkan jumlah rakaat salat tarawih menjadi 20 rakaat, sebagaimana yang dilakukan pada zaman Nabi Muhammad SAW. Seiring berjalannya waktu, urutan surat tarawih mulai mengalami perkembangan dan variasi.

Pada masa pemerintahan Dinasti Abbasiyah, ulama dan ahli tafsir mulai menyusun urutan surat tarawih yang lebih sistematis dan terstruktur. Urutan surat tersebut disusun berdasarkan tema, panjang-pendek surat, dan tingkat kesulitan bacaannya. Urutan surat tarawih ini kemudian menyebar luas ke berbagai wilayah kekuasaan Islam dan menjadi tradisi yang diwarisi hingga sekarang.

Memahami sejarah perkembangan urutan surat tarawih memiliki beberapa manfaat praktis. Pertama, dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang asal-usul dan makna di balik urutan surat yang dibaca dalam salat tarawih. Kedua, dapat menjadi motivasi untuk mempelajari dan menghafal surat-surat Al-Qur’an, khususnya surat-surat yang biasa dibaca dalam salat tarawih. Ketiga, dapat memperkaya khazanah pengetahuan tentang sejarah dan perkembangan ibadah dalam Islam.

Tanya Jawab Seputar Urutan Surat Tarawih

Berikut ini adalah beberapa tanya jawab seputar urutan surat tarawih yang sering menjadi pertanyaan:

Pertanyaan 1:
Apa dasar penetapan urutan surat tarawih?

Jawaban:
Urutan surat tarawih tidak disebutkan secara spesifik dalam Al-Qur’an atau hadis. Namun, para ulama dan ahli tafsir telah menyusun urutan surat tarawih berdasarkan tema, panjang-pendek surat, dan tingkat kesulitan bacaannya.

Pertanyaan 2:
Apakah urutan surat tarawih sama di semua daerah?

Jawaban:
Tidak, urutan surat tarawih dapat berbeda-beda di setiap daerah. Perbedaan ini disebabkan oleh faktor sejarah, budaya, dan tradisi masing-masing daerah.

Pertanyaan 3:
Berapa jumlah surat yang dibaca dalam urutan surat tarawih?

Jawaban:
Jumlah surat yang dibaca dalam urutan surat tarawih bervariasi, tergantung pada jumlah rakaat salat tarawih yang dilaksanakan. Pada umumnya, dalam salat tarawih 8 rakaat dibaca 8 surat, sedangkan pada salat tarawih 20 rakaat dibaca 20 surat atau lebih.

Pertanyaan 4:
Bagaimana jika tidak hafal semua surat dalam urutan surat tarawih?

Jawaban:
Jika tidak hafal semua surat dalam urutan surat tarawih, jamaah dapat membaca surat-surat pendek yang mudah dihafal, seperti surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas. Jamaah juga dapat mengikuti bacaan imam atau membawa mushaf Al-Qur’an untuk membantu hafalan.

Pertanyaan 5:
Apakah urutan surat tarawih dapat diubah-ubah?

Jawaban:
Tidak disarankan untuk mengubah-ubah urutan surat tarawih yang telah ditetapkan. Urutan surat tersebut telah disusun dengan pertimbangan yang matang dan memiliki makna tersendiri.

Pertanyaan 6:
Apa keutamaan membaca urutan surat tarawih dengan benar?

Jawaban:
Membaca urutan surat tarawih dengan benar dapat menambah pahala, meningkatkan kekhusyukan, dan menunjukkan penghormatan kepada Allah SWT.

Demikianlah beberapa tanya jawab seputar urutan surat tarawih. Memahami urutan surat tarawih dengan baik dapat membantu kita melaksanakan salat tarawih dengan lebih optimal dan bermakna.

Selanjutnya, kita akan membahas tentang tata cara membaca surat tarawih yang baik dan benar. Dengan memperhatikan tata cara yang baik, Insya Allah salat tarawih kita akan diterima oleh Allah SWT dan menjadi ibadah yang berkualitas.

Tips Membaca Urutan Surat Tarawih dengan Baik dan Benar

Membaca urutan surat tarawih dengan baik dan benar merupakan salah satu faktor penting dalam melaksanakan salat tarawih. Berikut ini adalah beberapa tips yang dapat membantu Anda membaca urutan surat tarawih dengan lebih optimal:

Tip 1: Hafalkan Surat-surat Pendek
Hafalkan beberapa surat pendek yang mudah dibaca, seperti surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas. Surat-surat ini umum dibaca dalam urutan surat tarawih dan akan memudahkan Anda mengikuti bacaan imam.

Tip 2: Perhatikan Lafal dan Tajwid
Bacalah surat-surat tarawih dengan lafal dan tajwid yang jelas dan benar. Hal ini akan membantu Anda memahami makna surat dan meningkatkan kekhusyukan salat tarawih.

Tip 3: Fokus dan Khusyuk
Saat membaca surat-surat tarawih, fokuslah pada makna dan pesan yang disampaikan oleh Allah SWT. Hindari gangguan dan pikiran yang tidak terkendali agar kekhusyukan salat tetap terjaga.

Tip 4: Ikuti Bacaan Imam
Jika tidak hafal semua surat dalam urutan surat tarawih, ikutilah bacaan imam dengan baik. Dengarkan dengan seksama dan bacalah surat-surat yang sama dengan imam.

Tip 5: Gunakan Mushaf Al-Qur’an
Jika kesulitan menghafal atau mengikuti bacaan imam, bawalah mushaf Al-Qur’an untuk membantu Anda membaca surat-surat tarawih dengan benar.

Tip 6: Latih dan Persiapan
Latihlah membaca surat-surat tarawih secara rutin sebelum bulan Ramadan tiba. Hal ini akan membantu Anda meningkatkan hafalan dan kelancaran membaca.

Dengan mengikuti tips-tips di atas, Insya Allah Anda dapat membaca urutan surat tarawih dengan lebih baik dan benar, sehingga salat tarawih Anda dapat dilaksanakan dengan lebih berkualitas dan bermakna.

Tips-tips ini akan membantu Anda memahami dan melaksanakan urutan surat tarawih dengan lebih baik. Dengan demikian, Anda dapat memperoleh pahala yang berlimpah, meningkatkan kekhusyukan, dan menjadikan salat tarawih sebagai ibadah yang semakin berkualitas.

Kesimpulan

Urutan surat tarawih merupakan aspek penting dalam pelaksanaan salat tarawih yang memiliki sejarah panjang dan keutamaan yang besar. Memahami urutan surat tarawih dengan baik dapat membantu kita melaksanakan salat tarawih dengan lebih berkualitas dan bermakna. Beberapa poin penting yang dapat disimpulkan dari artikel ini antara lain:

  • Urutan surat tarawih telah berkembang seiring waktu dan memiliki variasi di setiap daerah, namun tetap memiliki tujuan yang sama yaitu menambah pahala dan kekhusyukan dalam beribadah.
  • Dalam membaca urutan surat tarawih, terdapat beberapa aspek yang perlu diperhatikan seperti lafal yang jelas, tajwid yang benar, fokus dan khusyuk, serta mengikuti bacaan imam dengan baik.
  • Untuk dapat membaca urutan surat tarawih dengan baik dan benar, diperlukan latihan dan persiapan yang cukup, serta pemahaman yang baik tentang makna dan pesan yang terkandung dalam surat-surat tersebut.

Dengan memahami dan melaksanakan urutan surat tarawih dengan baik, semoga kita dapat memperoleh pahala yang berlimpah, meningkatkan kualitas ibadah kita, dan menjadikan bulan Ramadan sebagai bulan yang penuh berkah dan bermanfaat.

Youtube Video:



Artikel Terkait

Bagikan:

jurnal

Saya adalah seorang penulis yang sudah berpengalaman lebih dari 5 tahun. Hobi saya menulis artikel yang bermanfaat untuk teman-teman yang membaca artikel saya.

Artikel Terbaru