
Perdagangan internasional merupakan kegiatan jual beli barang dan jasa yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain. Kegiatan ini memiliki banyak manfaat, namun ada juga beberapa hal yang bukan merupakan manfaat perdagangan internasional.
Salah satu hal yang bukan merupakan manfaat perdagangan internasional adalah dapat merugikan produsen dalam negeri. Hal ini dapat terjadi apabila barang-barang impor membanjiri pasar dalam negeri dan membuat produsen dalam negeri tidak dapat bersaing. Selain itu, perdagangan internasional juga dapat menyebabkan ketergantungan suatu negara terhadap negara lain, sehingga dapat mengancam kedaulatan negara tersebut.
Namun, perlu diketahui bahwa perdagangan internasional juga memiliki banyak manfaat, seperti dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mempercepat pertumbuhan ekonomi, dan meningkatkan efisiensi produksi. Oleh karena itu, penting bagi suatu negara untuk dapat mengelola perdagangan internasional dengan baik agar dapat memperoleh manfaatnya dan menghindari kerugian yang mungkin timbul.
Yang Bukan Manfaat Perdagangan Internasional Adalah
Perdagangan internasional memiliki banyak manfaat, namun ada juga beberapa hal yang bukan merupakan manfaat perdagangan internasional. Berikut adalah 9 aspek penting yang perlu dipertimbangkan:
- Merugikan produsen dalam negeri
- Ketergantungan terhadap negara lain
- Eksploitasi sumber daya alam
- Pencemaran lingkungan
- Perbudakan dan pekerja anak
- Konflik dan perang
- Penyebaran penyakit
- Ketidakstabilan ekonomi
- Ketimpangan sosial
Aspek-aspek tersebut dapat saling terkait dan menimbulkan dampak yang kompleks. Misalnya, eksploitasi sumber daya alam dapat menyebabkan pencemaran lingkungan dan konflik sosial. Perbudakan dan pekerja anak dapat menyebabkan ketidakstabilan ekonomi dan ketimpangan sosial. Penting bagi negara-negara untuk mempertimbangkan aspek-aspek ini ketika terlibat dalam perdagangan internasional dan mengambil langkah-langkah untuk memitigasi dampak negatifnya.
Merugikan produsen dalam negeri
Salah satu aspek yang termasuk dalam “yang bukan manfaat perdagangan internasional adalah” adalah merugikan produsen dalam negeri. Hal ini dapat terjadi ketika barang-barang impor membanjiri pasar dalam negeri dan membuat produsen dalam negeri tidak dapat bersaing. Akibatnya, produsen dalam negeri dapat terpaksa mengurangi produksi, memberhentikan pekerja, atau bahkan gulung tikar.
Kerugian bagi produsen dalam negeri dapat berdampak negatif pada perekonomian secara keseluruhan. Ketika produsen dalam negeri tidak dapat bersaing, maka mereka tidak dapat menciptakan lapangan kerja dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi. Selain itu, konsumen juga dapat dirugikan karena mereka akan memiliki lebih sedikit pilihan dan harga yang lebih tinggi.
Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah dapat mengambil langkah-langkah untuk melindungi produsen dalam negeri, seperti mengenakan tarif atau kuota pada barang-barang impor. Namun, langkah-langkah ini juga dapat berdampak negatif pada konsumen dan perekonomian secara keseluruhan. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah untuk mempertimbangkan dengan cermat biaya dan manfaat dari langkah-langkah tersebut sebelum mengambil keputusan.
Ketergantungan terhadap negara lain
Ketergantungan terhadap negara lain merupakan salah satu aspek yang termasuk dalam “yang bukan manfaat perdagangan internasional adalah”. Hal ini dapat terjadi ketika suatu negara terlalu bergantung pada negara lain untuk memenuhi kebutuhannya, baik dari segi barang, jasa, maupun teknologi.
Ketergantungan yang berlebihan terhadap negara lain dapat menimbulkan beberapa risiko, antara lain:
- Rentan terhadap guncangan ekonomi di negara lain. Misalnya, jika negara pemasok utama mengalami krisis ekonomi, maka pasokan barang ke negara yang bergantung dapat terganggu, sehingga menyebabkan kenaikan harga atau bahkan kelangkaan barang.
- Dapat mengancam kedaulatan negara. Jika suatu negara terlalu bergantung pada negara lain dalam bidang teknologi atau pertahanan, maka negara tersebut dapat menjadi rentan terhadap intervensi atau bahkan invasi dari negara lain.
- Menghambat pembangunan ekonomi dalam negeri. Jika suatu negara terlalu bergantung pada impor, maka produsen dalam negeri tidak akan memiliki insentif untuk mengembangkan dan memproduksi barang sendiri, sehingga dapat menghambat pertumbuhan ekonomi.
Oleh karena itu, penting bagi suatu negara untuk menjaga keseimbangan dalam perdagangan internasionalnya dan tidak terlalu bergantung pada negara lain. Hal ini dapat dilakukan dengan cara:
- Mengembangkan industri dalam negeri
- Mendiversifikasi sumber impor
- Meningkatkan kerja sama dengan negara lain dalam bidang teknologi dan pertahanan
Eksploitasi sumber daya alam
Eksploitasi sumber daya alam merupakan salah satu aspek yang termasuk dalam “yang bukan manfaat perdagangan internasional adalah”. Hal ini terjadi ketika sumber daya alam suatu negara dieksploitasi secara berlebihan dan tidak berkelanjutan demi keuntungan ekonomi.
- Perusakan lingkungan
Eksploitasi sumber daya alam dapat menyebabkan kerusakan lingkungan yang parah, seperti deforestasi, polusi air, dan hilangnya keanekaragaman hayati. - Konflik sosial
Eksploitasi sumber daya alam seringkali menimbulkan konflik sosial antara perusahaan multinasional dan masyarakat lokal, terutama di negara-negara berkembang. - Ketergantungan ekonomi
Negara-negara yang mengandalkan ekspor sumber daya alam seringkali terjebak dalam ketergantungan ekonomi, yang membuat mereka rentan terhadap fluktuasi harga komoditas global. - Pelanggaran HAM
Eksploitasi sumber daya alam terkadang dikaitkan dengan pelanggaran hak asasi manusia, seperti perampasan tanah dan kerja paksa.
Eksploitasi sumber daya alam dapat menghambat pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan merusak lingkungan. Oleh karena itu, penting bagi negara-negara untuk mengelola sumber daya alam mereka secara bertanggung jawab dan berkelanjutan.
Pencemaran lingkungan
Aktivitas perdagangan internasional dapat menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan, sehingga menjadi salah satu aspek yang termasuk dalam “yang bukan manfaat perdagangan internasional adalah”. Pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh perdagangan internasional dapat terjadi dalam berbagai bentuk, seperti:
- Polusi udara
Transportasi barang dan jasa melalui jalur laut, udara, dan darat dapat melepaskan polutan ke atmosfer, seperti karbon dioksida, nitrogen oksida, dan sulfur dioksida. Polutan ini dapat menyebabkan masalah pernapasan, perubahan iklim, dan kerusakan ekosistem. - Polusi air
Pembuangan limbah industri dan pertanian ke sungai, danau, dan laut dapat mencemari sumber air. Pencemaran air dapat membahayakan kehidupan akuatik, mencemari sumber air minum, dan merusak ekosistem pesisir. - Polusi tanah
Kegiatan penambangan dan pertanian dapat mencemari tanah dengan logam berat, pestisida, dan bahan kimia lainnya. Pencemaran tanah dapat mengurangi kesuburan tanah, merusak ekosistem, dan mengancam kesehatan manusia. - Deforestasi
Konversi hutan menjadi lahan pertanian, perkebunan, dan pembangunan infrastruktur dapat menyebabkan deforestasi. Deforestasi dapat melepaskan karbon dioksida ke atmosfer, menyebabkan hilangnya habitat satwa liar, dan mengganggu siklus air.
Pencemaran lingkungan akibat perdagangan internasional dapat menimbulkan dampak negatif yang signifikan terhadap kesehatan manusia, ekosistem, dan pembangunan berkelanjutan. Oleh karena itu, penting bagi negara-negara untuk mengadopsi praktik perdagangan yang berkelanjutan dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
Perbudakan dan pekerja anak
Perbudakan dan pekerja anak merupakan praktik yang melanggar hak asasi manusia dan merupakan salah satu aspek yang termasuk dalam “yang bukan manfaat perdagangan internasional adalah”. Perbudakan dan pekerja anak dapat terjadi di berbagai sektor industri, termasuk pertanian, manufaktur, pertambangan, dan jasa.
Perbudakan dan pekerja anak dapat menimbulkan dampak negatif yang signifikan bagi korbannya, seperti kekerasan fisik dan mental, eksploitasi ekonomi, dan kurangnya akses terhadap pendidikan dan layanan kesehatan. Selain itu, praktik ini juga dapat merusak perekonomian dan masyarakat secara keseluruhan.
Perbudakan dan pekerja anak dapat dikaitkan dengan perdagangan internasional karena beberapa alasan. Pertama, perdagangan internasional dapat menciptakan permintaan akan tenaga kerja murah, yang dapat memicu eksploitasi pekerja, termasuk perbudakan dan pekerja anak. Kedua, perdagangan internasional dapat memudahkan pelaku perdagangan manusia untuk memindahkan korban melintasi batas negara.
Untuk mengatasi masalah perbudakan dan pekerja anak dalam perdagangan internasional, diperlukan upaya bersama dari pemerintah, organisasi internasional, dan masyarakat sipil. Upaya-upaya ini dapat mencakup:
- Menerapkan dan menegakkan undang-undang yang melarang perbudakan dan pekerja anak.
- Meningkatkan pengawasan terhadap rantai pasokan untuk mengidentifikasi dan mencegah praktik perbudakan dan pekerja anak.
- Memberikan dukungan dan perlindungan kepada korban perbudakan dan pekerja anak.
- Mempromosikan praktik perdagangan yang berkelanjutan dan bertanggung jawab.
Dengan mengatasi masalah perbudakan dan pekerja anak dalam perdagangan internasional, kita dapat menciptakan sistem perdagangan yang lebih adil dan berkelanjutan yang menghormati hak asasi manusia dan mempromosikan pembangunan ekonomi yang inklusif.
Konflik dan Perang
Konflik dan perang merupakan salah satu aspek yang termasuk dalam “yang bukan manfaat perdagangan internasional adalah”. Hal ini dikarenakan konflik dan perang dapat mengganggu perdagangan internasional dan menyebabkan kerugian ekonomi yang besar.
- Terganggunya Rantai Pasokan
Konflik dan perang dapat mengganggu rantai pasokan global, sehingga mempersulit pengiriman barang dan jasa. Hal ini dapat menyebabkan kenaikan harga dan kekurangan barang. - Kerusakan Infrastruktur
Konflik dan perang dapat merusak infrastruktur penting, seperti pelabuhan, jalan, dan jembatan. Hal ini dapat menghambat perdagangan dan menyebabkan kerugian ekonomi. - Ketidakstabilan Politik dan Ekonomi
Konflik dan perang dapat menciptakan ketidakstabilan politik dan ekonomi. Hal ini dapat membuat investor enggan berinvestasi di negara-negara yang terkena dampak konflik, sehingga menghambat pertumbuhan ekonomi. - Pengalihan Sumber Daya
Konflik dan perang dapat menyebabkan pengalihan sumber daya dari kegiatan produktif, seperti perdagangan, ke kegiatan militer. Hal ini dapat menghambat pembangunan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Konflik dan perang memiliki dampak negatif yang signifikan terhadap perdagangan internasional dan perekonomian global. Oleh karena itu, penting bagi negara-negara untuk bekerja sama untuk mencegah dan menyelesaikan konflik secara damai.
Penyebaran Penyakit
Salah satu aspek yang termasuk dalam “yang bukan manfaat perdagangan internasional adalah” adalah penyebaran penyakit. Hal ini dikarenakan perdagangan internasional dapat memfasilitasi penyebaran penyakit menular dari satu negara ke negara lain.
Penyebaran penyakit melalui perdagangan internasional dapat terjadi melalui berbagai jalur, seperti perjalanan manusia, transportasi barang, dan perpindahan hewan. Misalnya, wabah SARS pada tahun 2003 menyebar ke seluruh dunia melalui perjalanan udara, sementara wabah penyakit sapi gila pada tahun 1990-an menyebar melalui perdagangan daging sapi.
Penyebaran penyakit melalui perdagangan internasional dapat menimbulkan dampak negatif yang signifikan terhadap kesehatan masyarakat dan perekonomian. Wabah penyakit dapat menyebabkan sakit dan kematian, serta mengganggu aktivitas ekonomi dan pariwisata. Selain itu, penyebaran penyakit dapat menimbulkan biaya ekonomi yang besar bagi pemerintah dan masyarakat, seperti biaya perawatan kesehatan dan kompensasi ekonomi.
Untuk mencegah dan mengendalikan penyebaran penyakit melalui perdagangan internasional, diperlukan kerja sama internasional dan tindakan pencegahan yang efektif. Hal ini meliputi:
- Peningkatan pengawasan dan deteksi dini penyakit menular.
- Pemberlakuan peraturan kesehatan internasional yang ketat.
- Peningkatan kapasitas sistem kesehatan untuk merespons wabah penyakit.
- Promosi praktik perjalanan yang aman dan bertanggung jawab.
Dengan bekerja sama dan mengambil tindakan pencegahan yang efektif, negara-negara dapat mengurangi risiko penyebaran penyakit melalui perdagangan internasional dan melindungi kesehatan masyarakat.
Ketidakstabilan Ekonomi
Ketidakstabilan ekonomi merupakan salah satu aspek yang termasuk dalam “yang bukan manfaat perdagangan internasional adalah”. Hal ini dikarenakan ketidakstabilan ekonomi dapat mengganggu perdagangan internasional dan menyebabkan kerugian ekonomi yang besar.
- Fluktuasi Nilai Tukar
Nilai tukar yang tidak stabil dapat membuat harga barang dan jasa menjadi tidak menentu, sehingga mempersulit pelaku usaha untuk merencanakan dan melakukan perdagangan internasional. - Inflasi
Inflasi yang tinggi dapat mengikis nilai mata uang dan mengurangi daya beli masyarakat, sehingga menurunkan permintaan terhadap barang dan jasa impor. - Resesi
Resesi yang terjadi di suatu negara dapat menyebabkan penurunan permintaan terhadap barang dan jasa dari negara lain, sehingga mengganggu perdagangan internasional. - Krisis Keuangan
Krisis keuangan yang terjadi di suatu negara dapat menyebabkan ketidakstabilan ekonomi global, yang pada akhirnya dapat mengganggu perdagangan internasional.
Ketidakstabilan ekonomi dapat memiliki dampak negatif yang signifikan terhadap perdagangan internasional dan perekonomian global. Oleh karena itu, penting bagi negara-negara untuk bekerja sama untuk menjaga stabilitas ekonomi dan menciptakan lingkungan yang kondusif bagi perdagangan internasional.
Ketimpangan sosial
Ketimpangan sosial merupakan salah satu aspek yang termasuk dalam “yang bukan manfaat perdagangan internasional adalah”. Hal ini dikarenakan perdagangan internasional dapat memperburuk ketimpangan sosial di suatu negara.
Ketimpangan sosial dapat terjadi ketika manfaat perdagangan internasional tidak dinikmati secara merata oleh seluruh lapisan masyarakat. Misalnya, perdagangan internasional dapat menguntungkan perusahaan besar dan eksportir, sementara merugikan petani dan pekerja di sektor informal. Ketimpangan ini dapat diperburuk oleh faktor-faktor seperti:
- Perdagangan bebas yang tidak adil, yang memungkinkan perusahaan multinasional mengeksploitasi pekerja di negara berkembang.
- Kurangnya investasi pada pendidikan dan pelatihan keterampilan, yang membuat pekerja sulit bersaing di pasar global.
- Perlindungan sosial yang tidak memadai, yang membuat pekerja rentan terhadap kemiskinan dan kesenjangan.
Ketimpangan sosial dapat menimbulkan berbagai masalah, seperti meningkatnya kejahatan, ketidakstabilan politik, dan menurunnya kepercayaan publik. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah untuk mengambil langkah-langkah untuk mengatasi ketimpangan sosial dan memastikan bahwa manfaat perdagangan internasional dinikmati secara merata oleh seluruh masyarakat.
Studi Kasus dan Bukti Ilmiah
Dampak negatif perdagangan internasional tidak hanya bersifat teoritis, namun juga telah dibuktikan melalui berbagai studi kasus dan bukti ilmiah. Salah satu studi kasus yang terkenal adalah dampak perdagangan bebas terhadap sektor pertanian di Meksiko.
Setelah Meksiko menandatangani Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA) pada tahun 1994, terjadi peningkatan impor produk pertanian dari Amerika Serikat. Hal ini menyebabkan penurunan harga produk pertanian di Meksiko, sehingga banyak petani Meksiko yang tidak mampu bersaing dan terpaksa meninggalkan lahan pertanian mereka.
Selain itu, penelitian dari Bank Dunia menunjukkan bahwa perdagangan bebas dapat memperburuk ketimpangan pendapatan di negara-negara berkembang. Studi ini menemukan bahwa 10% penduduk terkaya di negara-negara berkembang memperoleh manfaat yang jauh lebih besar dari perdagangan bebas dibandingkan 10% penduduk termiskin.
Studi-studi ini menunjukkan bahwa perdagangan internasional dapat menimbulkan dampak negatif pada sektor-sektor tertentu dan kelompok masyarakat tertentu. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah untuk mempertimbangkan dampak-dampak ini ketika membuat kebijakan perdagangan.
Meskipun ada bukti yang menunjukkan dampak negatif dari perdagangan internasional, namun juga penting untuk dicatat bahwa perdagangan internasional juga dapat membawa manfaat bagi suatu negara. Misalnya, perdagangan internasional dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Oleh karena itu, diperlukan pendekatan yang seimbang dalam perdagangan internasional. Pemerintah perlu mempertimbangkan manfaat dan biaya dari perdagangan internasional dan mengambil langkah-langkah untuk meminimalkan dampak negatifnya.
Dengan memahami bukti ilmiah dan studi kasus, kita dapat terlibat secara kritis dengan isu perdagangan internasional dan berkontribusi pada kebijakan yang lebih adil dan berkelanjutan.
Pertanyaan Umum tentang Dampak Negatif Perdagangan Internasional
Perdagangan internasional merupakan topik yang kompleks dengan dampak beragam. Berikut ini beberapa pertanyaan umum tentang dampak negatif perdagangan internasional:
Pertanyaan 1:Apa saja dampak negatif perdagangan internasional terhadap lingkungan?
Perdagangan internasional dapat menyebabkan polusi udara, polusi air, dan polusi tanah. Hal ini dapat terjadi akibat transportasi barang, produksi barang, dan pembuangan limbah.
Pertanyaan 2:Bagaimana perdagangan internasional dapat menyebabkan kesenjangan sosial?
Perdagangan internasional dapat menyebabkan kesenjangan sosial jika manfaatnya tidak dinikmati secara merata oleh seluruh lapisan masyarakat. Misalnya, perdagangan bebas dapat menguntungkan perusahaan besar dan eksportir, sementara merugikan petani dan pekerja di sektor informal.
Pertanyaan 3:Apakah perdagangan internasional dapat menyebabkan konflik dan perang?
Perdagangan internasional dapat menyebabkan konflik dan perang jika negara-negara bersaing untuk menguasai sumber daya atau pasar. Misalnya, perang perdagangan dapat terjadi ketika negara-negara mengenakan tarif atau hambatan perdagangan lainnya terhadap produk dari negara lain.
Pertanyaan 4:Bagaimana perdagangan internasional dapat menyebabkan eksploitasi pekerja?
Perdagangan internasional dapat menyebabkan eksploitasi pekerja jika perusahaan multinasional memanfaatkan tenaga kerja murah di negara-negara berkembang. Hal ini dapat terjadi di berbagai sektor, seperti manufaktur, pertanian, dan pertambangan.
Pertanyaan 5:Apakah perdagangan internasional dapat menyebabkan penyebaran penyakit?
Perdagangan internasional dapat menyebabkan penyebaran penyakit jika tidak disertai dengan pengawasan dan pengendalian yang memadai. Misalnya, wabah penyakit dapat menyebar melalui perjalanan manusia, transportasi barang, dan perpindahan hewan.
Pertanyaan 6:Bagaimana perdagangan internasional dapat menyebabkan ketidakstabilan ekonomi?
Perdagangan internasional dapat menyebabkan ketidakstabilan ekonomi jika terjadi fluktuasi nilai tukar, inflasi, resesi, atau krisis keuangan. Hal ini dapat mengganggu perdagangan dan investasi, serta merugikan perekonomian negara-negara yang terlibat.
Kesimpulannya, perdagangan internasional memiliki potensi dampak negatif yang perlu dipertimbangkan dan dimitigasi. Diperlukan pendekatan yang seimbang dan bertanggung jawab untuk memaksimalkan manfaat perdagangan internasional sambil meminimalkan dampak negatifnya.
Artikel Selanjutnya: Peran Organisasi Internasional dalam Perdagangan Internasional
Tips untuk Mengurangi Dampak Negatif Perdagangan Internasional
Perdagangan internasional memiliki potensi dampak negatif yang perlu dipertimbangkan dan dimitigasi. Berikut adalah beberapa tips untuk mengurangi dampak negatif tersebut:
1. Mempromosikan Perdagangan yang Adil
Perdagangan internasional harus dilakukan secara adil dan menguntungkan semua pihak yang terlibat. Hal ini dapat dicapai dengan mengurangi hambatan perdagangan, mempromosikan investasi yang bertanggung jawab, dan memastikan bahwa pekerja di semua negara diperlakukan secara adil.
2. Melindungi Lingkungan
Perdagangan internasional harus dilakukan dengan memperhatikan lingkungan. Hal ini dapat dicapai dengan menerapkan standar lingkungan yang ketat, mempromosikan teknologi ramah lingkungan, dan mengurangi emisi karbon dalam rantai pasokan global.
3. Mengatasi Kesenjangan Sosial
Manfaat perdagangan internasional harus dinikmati secara merata oleh seluruh lapisan masyarakat. Hal ini dapat dicapai dengan berinvestasi pada pendidikan dan keterampilan, menyediakan perlindungan sosial yang memadai, dan mempromosikan kebijakan yang mengurangi ketimpangan.
4. Mencegah Konflik dan Perang
Perdagangan internasional harus digunakan sebagai alat untuk kerja sama dan pembangunan, bukan sebagai sumber konflik. Hal ini dapat dicapai dengan menyelesaikan sengketa secara damai, membangun lembaga internasional yang kuat, dan mempromosikan dialog dan pengertian antar negara.
5. Melindungi Pekerja
Perdagangan internasional tidak boleh mengorbankan hak-hak pekerja. Hal ini dapat dicapai dengan menegakkan standar ketenagakerjaan yang layak, mempromosikan dialog sosial, dan memastikan bahwa pekerja memiliki suara dalam pengambilan keputusan.
6. Mencegah Penyebaran Penyakit
Perdagangan internasional harus dilakukan dengan memperhatikan kesehatan masyarakat. Hal ini dapat dicapai dengan memperkuat sistem pengawasan dan respons penyakit, mempromosikan praktik perjalanan yang aman, dan memastikan bahwa produk makanan dan obat-obatan aman dikonsumsi.
7. Menjaga Stabilitas Ekonomi
Perdagangan internasional harus dilakukan dengan cara yang menjaga stabilitas ekonomi. Hal ini dapat dicapai dengan mengelola nilai tukar secara bertanggung jawab, mengatasi inflasi, dan mencegah krisis keuangan.
Dengan mengikuti tips ini, kita dapat mengurangi dampak negatif dari perdagangan internasional dan memastikan bahwa perdagangan internasional berkontribusi pada pembangunan yang berkelanjutan dan adil bagi semua.
Artikel Selanjutnya: Peran Organisasi Internasional dalam Perdagangan Internasional
Kesimpulan
Yang bukan merupakan manfaat perdagangan internasional adalah faktor yang dapat merugikan perekonomian dan masyarakat suatu negara. Faktor-faktor tersebut antara lain: merugikan produsen dalam negeri, ketergantungan terhadap negara lain, eksploitasi sumber daya alam, pencemaran lingkungan, perbudakan dan pekerja anak, konflik dan perang, penyebaran penyakit, ketidakstabilan ekonomi, dan kesenjangan sosial.
Dampak negatif dari perdagangan internasional ini perlu dipertimbangkan dan dimitigasi agar perdagangan internasional dapat berkontribusi secara positif terhadap pembangunan ekonomi dan sosial yang berkelanjutan.
Youtube Video:
