Zakat bulan Ramadan atau zakat fitrah adalah salah satu kewajiban bagi umat Islam yang mampu untuk memberikan sebagian hartanya kepada yang membutuhkan. Zakat ini dikeluarkan pada bulan Ramadan dan diberikan kepada fakir miskin. Misalnya, pada tahun 2023, zakat fitrah yang harus dikeluarkan adalah sebesar Rp45.000 per jiwa.
Membayar zakat bulan Ramadan memiliki banyak manfaat, di antaranya: membersihkan harta dari hal-hal yang tidak baik, meningkatkan rasa syukur, dan memperkuat tali persaudaraan sesama umat Islam. Selain itu, zakat juga memiliki sejarah yang panjang dalam Islam. Pada masa Nabi Muhammad SAW, zakat sudah menjadi kewajiban yang harus dipenuhi oleh umat Islam.
Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang zakat bulan Ramadan, termasuk tata cara pembayaran, hikmah di baliknya, dan dampaknya bagi masyarakat.
Zakat Bulan Ramadan
Zakat bulan Ramadan atau zakat fitrah merupakan salah satu kewajiban bagi umat Islam yang memiliki kemampuan untuk memberikan sebagian hartanya kepada yang membutuhkan. Ada beberapa aspek penting yang perlu diperhatikan terkait zakat bulan Ramadan, di antaranya:
- Pengertian
- Hukum
- Waktu
- Penerima
- Besaran
- Tata Cara
- Hikmah
- Dampak Sosial
- Sejarah
- Dalil
Kesepuluh aspek tersebut saling berkaitan dan memberikan pemahaman yang komprehensif tentang zakat bulan Ramadan. Misalnya, pengertian zakat fitrah sebagai kewajiban memberikan sebagian harta kepada yang membutuhkan berkaitan dengan hukumnya yang wajib bagi setiap muslim yang mampu. Waktu pembayaran zakat fitrah yang dilakukan pada bulan Ramadan juga berkaitan dengan hikmahnya sebagai bentuk pensucian diri sebelum memasuki bulan Syawal. Selain itu, besaran zakat fitrah yang telah ditetapkan juga berpengaruh pada dampak sosialnya, yaitu membantu meringankan beban ekonomi masyarakat yang kurang mampu.
Pengertian Zakat Bulan Ramadan
Pengertian zakat bulan Ramadan sangat penting untuk dipahami, karena berkaitan dengan kewajiban setiap muslim untuk menunaikannya. Secara umum, pengertian zakat bulan Ramadan dapat diartikan sebagai:
- Kewajiban
Zakat bulan Ramadan merupakan kewajiban bagi setiap muslim yang mampu, baik laki-laki maupun perempuan, untuk memberikan sebagian hartanya kepada yang membutuhkan.
- Pemberian Harta
Zakat bulan Ramadan ditunaikan dalam bentuk pemberian harta, baik berupa makanan pokok, uang, maupun barang lainnya yang bermanfaat.
- Pada Bulan Ramadan
Zakat bulan Ramadan wajib ditunaikan pada bulan Ramadan, mulai dari awal hingga akhir bulan.
- Untuk Orang yang Membutuhkan
Zakat bulan Ramadan diberikan kepada orang-orang yang membutuhkan, seperti fakir miskin, anak yatim, dan orang-orang yang tidak mampu memenuhi kebutuhan hidupnya.
Dengan memahami pengertian zakat bulan Ramadan, kita dapat mengetahui kewajiban kita untuk menunaikannya. Zakat bulan Ramadan tidak hanya bermanfaat bagi penerimanya, tetapi juga bagi pemberi zakat, karena dapat membersihkan harta dan meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT.
Hukum
Hukum zakat bulan Ramadan merupakan aspek penting yang mengatur kewajiban umat Islam dalam menunaikannya. Hukum zakat bulan Ramadan secara umum adalah fardhu ain, artinya wajib bagi setiap individu muslim yang mampu.
- Waktu
Zakat bulan Ramadan wajib ditunaikan pada bulan Ramadan, mulai dari awal hingga akhir bulan.
- Penerima
Zakat bulan Ramadan diberikan kepada orang-orang yang membutuhkan, seperti fakir miskin, anak yatim, dan orang-orang yang tidak mampu memenuhi kebutuhan hidupnya.
- Besaran
Besaran zakat bulan Ramadan yang wajib dikeluarkan adalah satu sha’ atau sekitar 2,5 kg makanan pokok, seperti beras, gandum, atau kurma.
- Tata Cara
Zakat bulan Ramadan dapat ditunaikan melalui amil zakat atau langsung kepada penerima yang berhak.
Dengan memahami hukum zakat bulan Ramadan, kita dapat mengetahui kewajiban kita untuk menunaikannya. Zakat bulan Ramadan tidak hanya bermanfaat bagi penerimanya, tetapi juga bagi pemberi zakat, karena dapat membersihkan harta dan meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT.
Waktu
Waktu memiliki keterkaitan yang sangat erat dengan zakat bulan Ramadan. Sebab, zakat bulan Ramadan hanya wajib ditunaikan pada bulan Ramadan. Ketentuan waktu ini memiliki beberapa implikasi penting:
Pertama, zakat bulan Ramadan berfungsi sebagai pengingat bagi umat Islam untuk membersihkan harta mereka sebelum memasuki bulan Syawal. Bulan Ramadan merupakan bulan yang penuh berkah dan ampunan, sehingga menunaikan zakat pada bulan ini menjadi kesempatan yang baik untuk meraih keberkahan dan pengampunan dari Allah SWT. Selain itu, zakat bulan Ramadan juga menjadi simbol kebersamaan dan gotong royong umat Islam dalam membantu mereka yang membutuhkan.
Kedua, penetapan waktu zakat bulan Ramadan memberikan kepastian bagi umat Islam dalam menunaikan kewajiban mereka. Dengan mengetahui waktu yang telah ditentukan, umat Islam dapat mempersiapkan diri untuk mengeluarkan zakat pada waktu yang tepat. Hal ini juga memudahkan bagi amil zakat untuk mengumpulkan dan mendistribusikan zakat kepada yang berhak.
Ketiga, waktu zakat bulan Ramadan menjadi penanda bagi dimulainya dan berakhirnya bulan Ramadan. Masyarakat Indonesia terbiasa menggunakan waktu zakat bulan Ramadan sebagai penanda waktu lebaran, yaitu waktu untuk saling bermaaf-maafan dan merayakan kemenangan setelah sebulan penuh berpuasa.
Memahami hubungan antara waktu dan zakat bulan Ramadan sangat penting bagi umat Islam. Hal ini membantu kita untuk memahami kewajiban kita dalam menunaikan zakat, mempersiapkan diri untuk menunaikan zakat pada waktu yang tepat, dan menghargai makna dan hikmah di balik penetapan waktu zakat bulan Ramadan.
Penerima
Dalam ajaran Islam, zakat memiliki peran penting dalam mewujudkan kesejahteraan sosial dan pemerataan ekonomi. Salah satu aspek penting yang berkaitan dengan zakat adalah penerima atau mustahik zakat. Penerima zakat merupakan individu atau kelompok masyarakat yang berhak menerima bantuan dari zakat yang dikeluarkan oleh muzakki atau orang yang wajib membayar zakat.
Hubungan antara penerima dan zakat bulan Ramadan sangat erat. Penerima zakat merupakan komponen yang sangat penting dalam pelaksanaan zakat, karena merekalah yang akan menerima manfaat langsung dari penyaluran zakat. Tanpa adanya penerima zakat, zakat tidak akan dapat mencapai tujuannya untuk membantu mereka yang membutuhkan. Selain itu, keberadaan penerima zakat juga menjadi pengingat bagi muzakki untuk selalu bersyukur atas nikmat yang telah diberikan Allah SWT dan untuk berbagi rezeki dengan sesama.
Dalam praktiknya, penerima zakat bulan Ramadan biasanya berasal dari kelompok masyarakat yang kurang mampu, seperti fakir miskin, anak yatim, orang lanjut usia, orang yang sakit, dan orang yang terlilit utang. Mereka berhak menerima zakat karena mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Melalui penyaluran zakat bulan Ramadan, diharapkan penerima zakat dapat terbantu untuk memenuhi kebutuhan dasarnya, seperti makanan, pakaian, tempat tinggal, dan pengobatan.
Memahami hubungan antara penerima dan zakat bulan Ramadan sangat penting bagi umat Islam. Hal ini tidak hanya membantu kita untuk memahami kewajiban kita dalam menunaikan zakat, tetapi juga untuk menghargai makna dan hikmah di balik penetapan penerima zakat. Dengan menyalurkan zakat kepada penerima yang berhak, kita dapat membantu meringankan beban mereka dan mewujudkan masyarakat yang lebih adil dan sejahtera.
Besaran
Besaran merupakan aspek penting dalam zakat bulan Ramadan. Besaran zakat bulan Ramadan adalah jumlah atau kadar harta yang wajib dikeluarkan oleh seorang muslim untuk diberikan kepada penerima zakat. Besaran zakat bulan Ramadan telah ditentukan secara jelas dalam syariat Islam, yaitu sebesar satu sha’ atau sekitar 2,5 kg makanan pokok, seperti beras, gandum, atau kurma.
Penetapan besaran zakat bulan Ramadan memiliki hikmah yang mendalam. Pertama, besaran zakat yang telah ditentukan memastikan bahwa setiap muslim yang mampu mengeluarkan zakat akan memberikan kontribusi yang proporsional sesuai dengan kemampuannya. Kedua, besaran zakat yang tetap memudahkan bagi amil zakat untuk mengumpulkan dan mendistribusikan zakat kepada penerima yang berhak.
Dalam praktiknya, besaran zakat bulan Ramadan dapat dikonversikan ke dalam bentuk uang. Hal ini dilakukan dengan mempertimbangkan harga makanan pokok yang berlaku di daerah tempat zakat dikeluarkan. Misalnya, jika harga beras di suatu daerah adalah Rp10.000 per kg, maka besaran zakat bulan Ramadan yang wajib dikeluarkan adalah sebesar Rp25.000.
Memahami hubungan antara besaran dan zakat bulan Ramadan sangat penting bagi umat Islam. Hal ini membantu kita untuk mengetahui kewajiban kita dalam menunaikan zakat, mempersiapkan diri untuk mengeluarkan zakat sesuai dengan besaran yang telah ditentukan, dan menghargai hikmah di balik penetapan besaran zakat bulan Ramadan. Dengan menunaikan zakat sesuai dengan besaran yang telah ditentukan, kita telah melaksanakan salah satu kewajiban penting dalam Islam dan berkontribusi dalam mewujudkan kesejahteraan sosial dan pemerataan ekonomi.
Tata Cara
Tata cara merupakan aspek penting dalam zakat bulan ramadhan karena mengatur bagaimana zakat tersebut harus dikeluarkan dan didistribusikan. Tata cara yang benar akan memastikan bahwa zakat tersalurkan kepada pihak yang berhak dan sesuai dengan syariat Islam.
Dalam tata cara zakat bulan ramadhan, terdapat beberapa langkah yang harus diikuti, di antaranya:
- Menghitung jumlah zakat yang wajib dikeluarkan
- Membayar zakat melalui amil zakat atau langsung kepada penerima yang berhak
- Memastikan bahwa zakat diberikan kepada delapan golongan yang berhak menerimanya, yaitu fakir, miskin, amil zakat, mualaf, riqab, gharimin, fisabilillah, dan ibnus sabil
Memahami tata cara zakat bulan ramadhan sangat penting bagi umat Islam yang ingin menunaikan kewajiban zakatnya dengan benar. Dengan mengikuti tata cara yang tepat, umat Islam dapat memastikan bahwa zakat mereka diterima oleh Allah SWT dan bermanfaat bagi penerima zakat. Selain itu, tata cara zakat bulan ramadhan juga menjadi sarana bagi umat Islam untuk belajar tentang pentingnya berbagi dan tolong-menolong.
Hikmah
Hikmah merupakan salah satu aspek penting dalam zakat bulan Ramadan. Hikmah adalah kebijaksanaan atau pelajaran yang dapat dipetik dari suatu peristiwa atau perbuatan. Dalam konteks zakat bulan Ramadan, hikmah yang terkandung sangatlah banyak dan bermakna.
- Pembersihan Diri
Zakat bulan Ramadan merupakan salah satu cara untuk membersihkan diri dari sifat kikir dan tamak. Dengan mengeluarkan sebagian harta untuk membantu orang lain, kita belajar untuk berbagi dan peduli terhadap sesama.
- Meningkatkan Ketakwaan
Zakat bulan Ramadan dapat meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT. Dengan menunaikan zakat, kita menunjukkan rasa syukur atas segala nikmat yang telah diberikan dan mengakui bahwa semua harta yang kita miliki adalah milik Allah SWT.
- Mempererat Silaturahmi
Zakat bulan Ramadan dapat mempererat silaturahmi antar sesama muslim. Saat kita menyalurkan zakat kepada saudara kita yang membutuhkan, kita membangun hubungan yang lebih erat dan saling membantu.
- Membantu Masyarakat
Zakat bulan Ramadan memiliki peran penting dalam membantu masyarakat, terutama bagi mereka yang membutuhkan. Dengan menyalurkan zakat, kita dapat meringankan beban hidup mereka dan membantu mereka memenuhi kebutuhan dasarnya.
Dengan memahami hikmah yang terkandung dalam zakat bulan Ramadan, kita dapat semakin termotivasi untuk menunaikan zakat dengan ikhlas dan penuh kesadaran. Hikmah-hikmah tersebut juga menjadi pengingat bahwa zakat bukan hanya kewajiban, tetapi juga sarana untuk meningkatkan kualitas diri kita sebagai manusia dan sebagai umat Islam.
Dampak Sosial
Zakat bulan Ramadan memiliki dampak sosial yang signifikan, tidak hanya bagi penerima zakat tetapi juga bagi masyarakat secara keseluruhan. Dampak sosial ini dapat dilihat dari berbagai aspek, antara lain:
- Mengurangi Kemiskinan
Zakat bulan Ramadan membantu mengurangi kemiskinan dengan memberikan bantuan langsung kepada fakir miskin. Bantuan ini dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka, seperti makanan, pakaian, dan tempat tinggal.
- Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat
Zakat bulan Ramadan juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Dengan membantu fakir miskin, zakat dapat mengurangi kesenjangan sosial dan menciptakan masyarakat yang lebih adil dan harmonis.
- Mempromosikan Solidaritas Sosial
Zakat bulan Ramadan mempromosikan solidaritas sosial dengan mendorong umat Islam untuk saling membantu. Melalui zakat, umat Islam menunjukkan kepedulian dan tanggung jawab mereka terhadap sesama.
- Membangun Masyarakat yang Lebih Baik
Secara keseluruhan, zakat bulan Ramadan memiliki dampak positif dalam membangun masyarakat yang lebih baik. Dengan membantu mengurangi kemiskinan, meningkatkan kesejahteraan, dan mempromosikan solidaritas sosial, zakat berkontribusi pada terciptanya masyarakat yang lebih adil, harmonis, dan sejahtera.
Sejarah
Sejarah zakat bulan Ramadan merupakan salah satu aspek penting yang memberikan pemahaman tentang asal-usul, perkembangan, dan praktik zakat pada bulan Ramadan. Memahami sejarah ini dapat membantu kita mengapresiasi pentingnya zakat dan perannya dalam tradisi Islam.
- Asal-Usul
Zakat bulan Ramadan pertama kali diperkenalkan pada masa Nabi Muhammad SAW. Pada awalnya, zakat bulan Ramadan bersifat sukarela, namun kemudian menjadi wajib bagi setiap muslim yang mampu.
- Perkembangan
Sepanjang sejarah, praktik zakat bulan Ramadan mengalami perkembangan dan perubahan. Pada masa pemerintahan Khalifah Umar bin Khattab, zakat bulan Ramadan dilembagakan dan diatur secara formal.
- Tradisi
Zakat bulan Ramadan telah menjadi tradisi turun-temurun dalam masyarakat Islam. Setiap tahun, umat Islam di seluruh dunia menunaikan zakat bulan Ramadan sebagai bagian dari ibadah mereka.
- Pengaruh Sosial
Zakat bulan Ramadan memiliki pengaruh sosial yang signifikan. Zakat membantu meringankan beban kaum fakir miskin dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Dengan memahami sejarah zakat bulan Ramadan, kita dapat lebih menghargai kewajiban kita untuk menunaikan zakat dan melihat bagaimana zakat telah memainkan peran penting dalam membentuk tradisi dan nilai-nilai Islam. Sejarah ini juga menjadi pengingat akan pentingnya berbagi dan membantu sesama, terutama pada bulan Ramadan yang penuh berkah.
Dalil
Dalil merupakan aspek penting dalam zakat bulan Ramadan karena memberikan dasar hukum dan tuntunan dalam pelaksanaannya. Dalil zakat bulan Ramadan dapat ditemukan dalam Al-Qur’an, hadis, dan ijma’ ulama.
- Dalil dari Al-Qur’an
Dalam Al-Qur’an, terdapat beberapa ayat yang secara jelas menyebutkan tentang zakat bulan Ramadan, di antaranya: “Dan wajib bagi orang-orang yang beriman mengeluarkan zakat” (QS. Al-Baqarah: 43). Ayat ini menunjukkan bahwa zakat bulan Ramadan merupakan kewajiban bagi setiap muslim yang mampu.
- Dalil dari Hadis
Hadis juga menjadi dalil penting dalam zakat bulan Ramadan. Salah satu hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim menyebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda, “Zakat fitrah adalah kewajiban bagi setiap muslim, baik laki-laki maupun perempuan, merdeka atau budak.” Hadis ini memperkuat kewajiban zakat bulan Ramadan bagi seluruh umat Islam.
- Dalil dari Ijma’ Ulama
Selain Al-Qur’an dan hadis, ijma’ ulama juga menjadi dalil dalam zakat bulan Ramadan. Para ulama sepakat bahwa zakat bulan Ramadan hukumnya wajib bagi setiap muslim yang mampu. Ijma’ ulama ini semakin memperkuat dasar hukum zakat bulan Ramadan.
Ketiga dalil tersebut menjadi landasan utama dalam pelaksanaan zakat bulan Ramadan. Dalil-dalil ini memberikan panduan yang jelas tentang kewajiban, syarat, dan tata cara zakat bulan Ramadan. Dengan memahami dalil-dalil tersebut, umat Islam dapat menunaikan zakat bulan Ramadan dengan benar dan sesuai dengan syariat Islam.
Tanya Jawab Zakat Bulan Ramadan
Berikut ini adalah tanya jawab seputar zakat bulan Ramadan yang sering ditanyakan masyarakat. Tanya jawab ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih jelas mengenai zakat bulan Ramadan.
Pertanyaan 1: Apa itu zakat bulan Ramadan?
Jawaban: Zakat bulan Ramadan atau zakat fitrah adalah zakat yang wajib ditunaikan oleh setiap muslim yang mampu pada bulan Ramadan. Zakat ini bertujuan untuk menyucikan diri dari dosa-dosa kecil dan membantu fakir miskin.
Pertanyaan 2: Siapa saja yang wajib membayar zakat bulan Ramadan?
Jawaban: Setiap muslim yang telah memenuhi syarat wajib zakat, yaitu beragama Islam, baligh, berakal, merdeka, dan memiliki harta lebih dari nisab.
Pertanyaan 3: Berapa besaran zakat bulan Ramadan?
Jawaban: Besaran zakat bulan Ramadan adalah satu sha’ atau sekitar 2,5 kg makanan pokok, seperti beras, gandum, atau kurma. Atau dapat dikonversikan ke dalam bentuk uang sesuai dengan harga makanan pokok di daerah setempat.
Pertanyaan 4: Kapan waktu pembayaran zakat bulan Ramadan?
Jawaban: Zakat bulan Ramadan wajib dibayarkan mulai dari awal bulan Ramadan hingga sebelum salat Idul Fitri.
Pertanyaan 5: Kepada siapa zakat bulan Ramadan diberikan?
Jawaban: Zakat bulan Ramadan diberikan kepada delapan golongan yang berhak menerima zakat, yaitu fakir, miskin, amil zakat, mualaf, riqab, gharimin, fisabilillah, dan ibnus sabil.
Pertanyaan 6: Apa hikmah menunaikan zakat bulan Ramadan?
Jawaban: Hikmah menunaikan zakat bulan Ramadan antara lain untuk membersihkan diri dari dosa-dosa kecil, meningkatkan ketakwaan, mempererat tali silaturahmi, dan membantu masyarakat.
Tanya jawab ini memberikan gambaran umum mengenai zakat bulan Ramadan. Untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam, silakan merujuk pada artikel lengkap tentang zakat bulan Ramadan.
Zakat bulan Ramadan merupakan salah satu kewajiban penting dalam agama Islam. Dengan menunaikan zakat bulan Ramadan, kita telah melaksanakan salah satu rukun Islam dan berkontribusi dalam mewujudkan masyarakat yang lebih sejahtera dan berkeadilan.
Tips Membayar Zakat Bulan Ramadan
Membayar zakat bulan Ramadan merupakan kewajiban bagi setiap muslim yang mampu. Untuk memudahkan dalam menunaikan kewajiban tersebut, berikut beberapa tips yang dapat diikuti:
1. Hitung Nisab
Hitung harta yang dimiliki untuk mengetahui apakah sudah mencapai nisab atau belum. Nisab zakat untuk makanan pokok seperti beras adalah setara dengan 653 kg.
2. Persiapkan Dana
Setelah mengetahui nisab, persiapkan dana untuk membayar zakat. Besaran zakat yang harus dibayarkan adalah sebesar 2,5 kg makanan pokok atau senilai uangnya.
3. Cari Amil Zakat Terpercaya
Salurkan zakat melalui amil zakat yang terpercaya dan memiliki izin resmi dari pemerintah. Hal ini untuk memastikan zakat tersalurkan kepada yang berhak.
4. Tentukan Golongan Penerima
Zakat dapat diberikan kepada delapan golongan yang berhak menerima, yaitu fakir, miskin, amil zakat, mualaf, riqab, gharimin, fisabilillah, dan ibnus sabil.
5. Bayar Tepat Waktu
Zakat bulan Ramadan wajib dibayarkan mulai dari awal bulan Ramadan hingga sebelum salat Idul Fitri. Dianjurkan untuk membayar zakat lebih awal agar tepat waktu.
6. Niatkan Ibadah
Saat membayar zakat, niatkan ibadah dan ikhlas karena Allah SWT. Jangan mengharapkan imbalan atau pujian dari manusia.
7. Dokumentasikan Pembayaran
Simpan bukti pembayaran zakat sebagai dokumentasi. Hal ini berguna jika sewaktu-waktu dibutuhkan.
8. Bersihkan Diri
Menunaikan zakat bulan Ramadan dapat membersihkan diri dari dosa-dosa kecil dan meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT.
Dengan mengikuti tips di atas, umat Islam dapat menunaikan kewajiban zakat bulan Ramadan dengan mudah dan tepat waktu. Zakat yang dibayarkan akan bermanfaat bagi penerima dan juga menjadi amal ibadah bagi pemberi zakat.
Pembayaran zakat bulan Ramadan merupakan salah satu bentuk pengamalan rukun Islam. Dengan menunaikan zakat, umat Islam telah menunjukkan kepedulian sosial dan berkontribusi dalam mewujudkan masyarakat yang lebih sejahtera. Zakat juga menjadi bagian dari ibadah yang dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.
Kesimpulan
Zakat bulan Ramadan merupakan kewajiban yang sangat penting bagi umat Islam. Dari pembahasan yang telah diuraikan, dapat disimpulkan bahwa zakat bulan Ramadan memiliki beberapa poin utama yang saling berkaitan, yaitu:
- Zakat bulan Ramadan adalah kewajiban bagi setiap muslim yang mampu, bertujuan untuk membersihkan diri dari dosa-dosa kecil dan membantu fakir miskin.
- Besaran zakat bulan Ramadan adalah satu sha’ atau sekitar 2,5 kg makanan pokok, dan dapat dikonversikan ke dalam bentuk uang.
- Zakat bulan Ramadan wajib dibayarkan mulai dari awal bulan Ramadan hingga sebelum salat Idul Fitri, dan dapat disalurkan melalui amil zakat yang terpercaya.
Dengan menunaikan zakat bulan Ramadan, umat Islam telah melaksanakan salah satu rukun Islam dan berkontribusi dalam mewujudkan masyarakat yang lebih sejahtera dan berkeadilan. Zakat juga menjadi bagian dari ibadah yang dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.