Zakat adalah rukun Islam keempat yang diwajibkan kepada setiap muslim yang telah memenuhi syarat tertentu. Zakat diwajibkan pada tahun kedua setelah hijrah, yaitu pada tahun 624 Masehi. Zakat dibayarkan setiap tahunnya pada bulan Ramadan atau setelahnya.
Zakat memiliki banyak manfaat, baik bagi individu maupun masyarakat. Bagi individu, zakat dapat membersihkan harta dan meningkatkan ketakwaan. Bagi masyarakat, zakat dapat membantu mengurangi kesenjangan sosial dan meningkatkan kesejahteraan.
Jaga Kesehatan si kecil dengan cari my baby di shopee : https://s.shopee.co.id/7zsVkHI1Ih
Salah satu peristiwa penting dalam sejarah zakat adalah ditetapkannya delapan golongan yang berhak menerima zakat. Golongan-golongan tersebut ditetapkan oleh Nabi Muhammad SAW dalam hadisnya yang terkenal. Penetapan delapan golongan ini menjadi dasar pembagian zakat hingga saat ini.
Pada artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang zakat, termasuk syarat wajibnya, cara perhitungannya, dan penyalurannya.
Zakat Diwajibkan Pada Tahun
Zakat diwajibkan pada tahun 624 Masehi, memiliki beberapa aspek penting yang perlu dipahami. Aspek-aspek ini meliputi:
- Waktu
- Syarat
- Jenis
- Cara
- Manfaat
- Golongan
- Hukum
- Sejarah
- Hikmah
Memahami aspek-aspek ini sangat penting karena memberikan pemahaman yang mendalam tentang kewajiban zakat. Misalnya, mengetahui waktu diwajibkannya zakat dapat membantu umat Islam untuk memenuhi kewajiban tepat waktu. Memahami syarat-syarat zakat dapat memastikan bahwa zakat dibayarkan oleh orang-orang yang benar-benar wajib. Dengan mengetahui jenis-jenis zakat, umat Islam dapat mengetahui harta apa saja yang wajib dizakati.
Waktu
Waktu merupakan aspek penting dalam zakat, karena berkaitan dengan kapan zakat diwajibkan. Zakat diwajibkan pada tahun kedua setelah hijrah, yaitu pada tahun 624 Masehi. Waktu ini menjadi titik awal diwajibkannya zakat bagi umat Islam.
Waktu juga menjadi faktor penentu dalam menentukan nisab zakat. Nisab adalah batas minimal harta yang wajib dizakati. Nisab berbeda-beda tergantung pada jenis hartanya. Misalnya, nisab untuk zakat emas adalah 85 gram, sedangkan nisab untuk zakat pertanian adalah 527 kilogram.
Selain itu, waktu juga menjadi penanda bagi umat Islam untuk mengeluarkan zakat. Zakat dibayarkan setiap tahun pada bulan Ramadan atau setelahnya. Waktu pembayaran ini memberikan kesempatan bagi umat Islam untuk membersihkan hartanya dan meningkatkan ketakwaannya.
Memahami waktu diwajibkannya zakat dan waktu pembayaran zakat sangat penting bagi umat Islam. Dengan memahami waktu-waktu tersebut, umat Islam dapat memenuhi kewajiban zakatnya dengan tepat waktu.
Syarat
Syarat merupakan aspek penting dalam zakat, karena berkaitan dengan kriteria atau ketentuan yang harus dipenuhi agar seseorang wajib mengeluarkan zakat. Syarat-syarat ini ditetapkan berdasarkan ketentuan syariah dan menjadi dasar bagi umat Islam untuk menentukan apakah hartanya wajib dizakati atau tidak.
- Islam
Syarat pertama yang harus dipenuhi adalah beragama Islam. Zakat diwajibkan bagi setiap muslim yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu. - Baligh
Syarat kedua adalah baligh, yaitu telah mencapai usia dewasa menurut syariat Islam. Usia baligh bagi laki-laki adalah 15 tahun atau telah mimpi basah, sedangkan bagi perempuan adalah 9 tahun atau telah haid. - Berakal
Syarat ketiga adalah berakal. Orang yang tidak berakal, seperti orang gila atau cacat mental, tidak wajib mengeluarkan zakat. - Merdeka
Syarat keempat adalah merdeka. Budak atau hamba sahaya tidak wajib mengeluarkan zakat.
Selain keempat syarat di atas, terdapat juga beberapa syarat khusus yang berlaku untuk jenis zakat tertentu. Misalnya, syarat nisab (batas minimal harta) dan haul (kepemilikan harta selama satu tahun) berlaku untuk zakat maal (harta). Syarat kepemilikan penuh dan tidak terutang berlaku untuk zakat fitrah.
Jenis
Jenis zakat merupakan salah satu aspek penting dalam zakat diwajibkan pada tahun, karena berkaitan dengan penggolongan zakat berdasarkan harta yang wajib dizakati. Zakat dibagi ke dalam beberapa jenis, antara lain:
- Zakat Fitrah
Zakat fitrah adalah zakat yang wajib dikeluarkan oleh setiap muslim yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu pada bulan Ramadan. Zakat fitrah dibayarkan berupa makanan pokok atau senilai makanan pokok, seperti beras, gandum, atau uang.
- Zakat Maal
Zakat maal adalah zakat yang wajib dikeluarkan atas harta yang dimiliki, seperti emas, perak, uang, hasil pertanian, hasil peternakan, hasil perdagangan, dan lain-lain. Zakat maal dibayarkan setiap tahun apabila harta yang dimiliki telah mencapai nisab dan haul.
- Zakat Profesi
Zakat profesi adalah zakat yang wajib dikeluarkan atas penghasilan yang diperoleh dari profesi atau pekerjaan, seperti gaji, honorarium, dan lain-lain. Zakat profesi dibayarkan setiap bulan atau setiap kali menerima penghasilan.
- Zakat Rikaz
Zakat rikaz adalah zakat yang wajib dikeluarkan atas harta yang ditemukan, seperti emas, perak, dan benda berharga lainnya yang terpendam di dalam bumi.
Keempat jenis zakat di atas memiliki ketentuan dan perhitungan yang berbeda-beda. Pemahaman tentang jenis-jenis zakat sangat penting bagi umat Islam agar dapat memenuhi kewajiban zakatnya secara benar.
Cara
Cara merupakan aspek penting dalam zakat diwajibkan pada tahun, karena berkaitan dengan tata cara atau mekanisme pengeluaran zakat. Cara ini meliputi beberapa aspek, antara lain:
- Niat
Niat merupakan syarat utama dalam mengeluarkan zakat. Niat harus diniatkan untuk menunaikan kewajiban zakat dan mengharapkan ridha Allah SWT.
- Perhitungan
Perhitungan zakat dilakukan berdasarkan jenis zakat yang dikeluarkan. Misalnya, zakat maal dihitung berdasarkan nisab dan haul, sedangkan zakat fitrah dihitung berdasarkan jumlah jiwa.
- Penyaluran
Penyaluran zakat dilakukan kepada delapan golongan yang berhak menerima zakat, seperti fakir, miskin, amil, dan mualaf.
- Waktu
Waktu penyaluran zakat diutamakan pada bulan Ramadan atau setelahnya. Namun, penyaluran zakat dapat dilakukan kapan saja sepanjang tahun.
Memahami cara pengeluaran zakat dengan benar sangat penting agar zakat yang dikeluarkan dapat diterima oleh Allah SWT dan memberikan manfaat bagi yang berhak menerimanya.
Manfaat
Zakat memiliki banyak manfaat, baik bagi individu maupun masyarakat. Bagi individu, zakat dapat membersihkan harta dan meningkatkan ketakwaan. Bagi masyarakat, zakat dapat membantu mengurangi kesenjangan sosial dan meningkatkan kesejahteraan.
Zakat diwajibkan pada tahun 624 Masehi. Kewajiban ini memiliki dampak yang signifikan terhadap perkembangan masyarakat Islam. Zakat membantu menciptakan masyarakat yang lebih adil dan sejahtera. Zakat juga menjadi salah satu faktor pendorong perkembangan ekonomi dan sosial masyarakat Islam.
Manfaat zakat dapat dilihat secara nyata dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, zakat dapat membantu fakir miskin untuk memenuhi kebutuhan dasarnya, seperti makanan, pakaian, dan tempat tinggal. Zakat juga dapat membantu anak-anak yatim untuk mendapatkan pendidikan dan pelatihan keterampilan. Selain itu, zakat dapat membantu pembangunan fasilitas umum, seperti masjid, sekolah, dan rumah sakit.
Dengan memahami manfaat zakat, kita dapat semakin termotivasi untuk menunaikan kewajiban ini. Zakat bukan hanya sekedar kewajiban agama, tetapi juga merupakan investasi sosial yang memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat.
Golongan
Golongan merupakan salah satu aspek penting dalam zakat diwajibkan pada tahun, karena berkaitan dengan orang-orang yang berhak menerima zakat. Zakat diwajibkan untuk disalurkan kepada delapan golongan yang telah ditetapkan oleh Rasulullah SAW.
- Fakir
Fakir adalah orang yang tidak memiliki harta dan tidak mampu bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
- Miskin
Miskin adalah orang yang memiliki harta tetapi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
- Amil
Amil adalah orang yang bertugas mengumpulkan dan menyalurkan zakat.
- Mualaf
Mualaf adalah orang yang baru masuk Islam dan membutuhkan bantuan untuk menguatkan imannya.
- Riqab
Riqab adalah budak atau hamba sahaya yang ingin memerdekakan dirinya.
- Gharimin
Gharimin adalah orang yang berutang dan tidak mampu membayar utangnya.
- Fisabilillah
Fisabilillah adalah orang yang berjuang di jalan Allah, seperti mujahid dan penuntut ilmu.
- Ibnu Sabil
Ibnu sabil adalah orang yang sedang dalam perjalanan dan kehabisan bekal.
Dengan memahami golongan-golongan yang berhak menerima zakat, kita dapat menyalurkan zakat dengan tepat sasaran. Zakat dapat membantu meringankan beban hidup fakir miskin, membantu mualaf untuk memahami Islam, dan mendukung perjuangan di jalan Allah.
Hukum
Hukum merupakan aspek penting dalam zakat diwajibkan pada tahun, karena berkaitan dengan landasan hukum dan aturan-aturan yang mengatur kewajiban zakat. Hukum zakat bersumber dari Al-Qur’an, As-Sunnah, dan Ijma’ (kesepakatan ulama).
- Dalil Naqli
Dalil naqli adalah dalil yang bersumber dari Al-Qur’an dan As-Sunnah. Al-Qur’an banyak menyebutkan tentang zakat, di antaranya dalam surat At-Taubah ayat 60 dan surat Al-Baqarah ayat 43. As-Sunnah juga banyak menjelaskan tentang zakat, di antaranya dalam hadis riwayat Bukhari dan Muslim.
- Dalil Aqli
Dalil aqli adalah dalil yang bersumber dari akal pikiran. Zakat diwajibkan secara akal karena zakat merupakan salah satu bentuk tolong-menolong dan menjaga keseimbangan sosial. Zakat juga merupakan bentuk rasa syukur atas nikmat yang telah diberikan Allah SWT.
- Ijma’ Ulama
Ijma’ ulama adalah kesepakatan ulama tentang suatu hukum. Ulama sepakat bahwa zakat merupakan salah satu rukun Islam yang wajib ditunaikan oleh setiap muslim yang memenuhi syarat.
Hukum zakat memiliki implikasi yang luas dalam kehidupan umat Islam. Hukum zakat mengatur tentang syarat-syarat wajib zakat, jenis-jenis harta yang wajib dizakati, kadar zakat yang harus dibayarkan, dan golongan-golongan yang berhak menerima zakat. Dengan memahami hukum zakat, umat Islam dapat memenuhi kewajiban zakatnya dengan benar dan tepat sasaran.
Sejarah
Sejarah memiliki hubungan yang sangat erat dengan zakat diwajibkan pada tahun. Zakat diwajibkan pada tahun kedua setelah hijrah, yaitu pada tahun 624 Masehi. Kewajiban zakat ini merupakan salah satu tonggak sejarah penting dalam perkembangan Islam.
Zakat menjadi salah satu sumber pemasukan penting bagi negara Islam pada masa awal. Zakat digunakan untuk membiayai berbagai keperluan negara, seperti pembangunan infrastruktur, kesejahteraan sosial, dan pertahanan. Zakat juga menjadi salah satu faktor pendorong perkembangan ekonomi dan sosial masyarakat Islam.
Dalam perjalanan sejarah, zakat mengalami berbagai perkembangan dan penyesuaian. Misalnya, pada masa pemerintahan Khalifah Umar bin Khattab, zakat mulai dikumpulkan dan dikelola secara terpusat. Pada masa pemerintahan Khalifah Utsman bin Affan, zakat mulai dibagikan kepada delapan golongan yang berhak menerima zakat.
Memahami sejarah zakat sangat penting bagi umat Islam. Sejarah zakat memberikan pemahaman tentang latar belakang, perkembangan, dan pentingnya zakat dalam Islam. Pemahaman ini dapat memotivasi umat Islam untuk menunaikan kewajiban zakat dengan lebih baik.
Hikmah
Hikmah merupakan salah satu aspek penting dalam zakat, karena berkaitan dengan hikmah atau kebijaksanaan di balik diwajibkannya zakat. Hikmah zakat dapat dilihat dari berbagai aspek, baik aspek individu maupun aspek sosial.
Dari aspek individu, zakat dapat membersihkan harta dan meningkatkan ketakwaan. Zakat mengajarkan umat Islam untuk tidak kikir dan berbagi dengan sesama. Dengan mengeluarkan zakat, umat Islam dapat membersihkan hartanya dari sifat kikir dan tamak. Selain itu, zakat juga dapat meningkatkan ketakwaan karena merupakan bentuk ibadah kepada Allah SWT.
Dari aspek sosial, zakat dapat membantu mengurangi kesenjangan sosial dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Zakat membantu mendistribusikan kekayaan dari orang kaya kepada orang miskin. Dengan demikian, zakat dapat membantu menciptakan masyarakat yang lebih adil dan sejahtera.
Memahami hikmah zakat sangat penting bagi umat Islam. Hikmah ini dapat memotivasi umat Islam untuk menunaikan kewajiban zakat dengan lebih baik. Selain itu, hikmah ini juga dapat membantu umat Islam untuk memahami peran penting zakat dalam kehidupan bermasyarakat.
Pertanyaan Umum tentang Zakat diwajibkan pada tahun
Pertanyaan umum berikut akan memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan mendasar tentang zakat, termasuk waktu diwajibkannya, syarat-syaratnya, jenis-jenisnya, manfaatnya, dan hikmah di baliknya.
Pertanyaan 1: Kapan zakat diwajibkan?
Zakat diwajibkan pada tahun kedua setelah hijrah, yaitu pada tahun 624 Masehi.
Pertanyaan 2: Siapa saja yang wajib mengeluarkan zakat?
Zakat wajib dikeluarkan oleh setiap muslim yang memenuhi syarat, yaitu beragama Islam, baligh, berakal, dan merdeka.
Pertanyaan 3: Jenis-jenis zakat apa saja yang ada?
Jenis-jenis zakat antara lain zakat fitrah, zakat maal, zakat profesi, zakat rikaz, dan zakat saham.
Pertanyaan 4: Apa saja manfaat zakat?
Manfaat zakat antara lain membersihkan harta, meningkatkan ketakwaan, mengurangi kesenjangan sosial, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Pertanyaan 5: Siapa saja yang berhak menerima zakat?
Zakat berhak diterima oleh delapan golongan, yaitu fakir, miskin, amil, mualaf, riqab, gharimin, fisabilillah, dan ibnu sabil.
Pertanyaan 6: Mengapa zakat diwajibkan?
Zakat diwajibkan sebagai bentuk ibadah kepada Allah SWT dan untuk mewujudkan keadilan sosial dalam masyarakat.
Pertanyaan-pertanyaan umum ini memberikan pemahaman dasar tentang zakat. Namun, masih banyak aspek lain dari zakat yang perlu dibahas lebih lanjut.
Pada bagian selanjutnya, kita akan membahas tentang cara menghitung zakat, waktu pembayaran zakat, dan hikmah di balik diwajibkannya zakat.
Tips Membayar Zakat
Membayar zakat merupakan kewajiban bagi setiap muslim yang telah memenuhi syarat. Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu Anda dalam menunaikan kewajiban zakat:
Tip 1: Hitung Nisab Anda
Sebelum menghitung zakat, Anda perlu mengetahui nisab atau batas minimum harta yang wajib dizakati. Nisab untuk zakat maal (harta) berbeda-beda tergantung jenis hartanya.
Tip 2: Hitung Kadar Zakat
Setelah mengetahui nisab, Anda dapat menghitung kadar zakat yang wajib dibayarkan. Kadar zakat untuk zakat maal adalah 2,5%.
Tip 3: Tentukan Golongan Penerima
Zakat wajib disalurkan kepada delapan golongan yang berhak menerima zakat. Pastikan Anda mengetahui golongan-golongan tersebut agar zakat tersalurkan dengan tepat.
Tip 4: Salurkan Zakat Melalui Lembaga Resmi
Untuk memastikan zakat tersalurkan dengan baik, Anda dapat menyalurkan zakat melalui lembaga resmi seperti Badan Amil Zakat (BAZ) atau lembaga amal terpercaya.
Tip 5: Niatkan Karena Allah SWT
Ketika membayar zakat, niatkanlah karena Allah SWT semata. Niat yang tulus akan membuat zakat Anda lebih berkah dan diterima oleh Allah SWT.
Tip 6: Bayar Zakat Tepat Waktu
Waktu pembayaran zakat adalah pada bulan Ramadan atau setelahnya. Usahakan untuk membayar zakat tepat waktu agar tidak tertunda.
Tip 7: Jangan Takut Terbebani
Membayar zakat tidak akan membuat Anda miskin. Sebaliknya, zakat justru akan mendatangkan keberkahan dan melapangkan rezeki Anda.
Tip 8: Konsultasikan dengan Ustadz atau Ahli
Jika Anda masih ragu atau memiliki pertanyaan terkait zakat, jangan sungkan untuk berkonsultasi dengan ustadz atau ahli di bidang zakat.
Membayar zakat merupakan salah satu bentuk ibadah yang sangat penting dalam Islam. Dengan mengikuti tips-tips di atas, Anda dapat menunaikan kewajiban zakat dengan baik dan benar.
Pada bagian selanjutnya, kita akan membahas tentang hikmah di balik diwajibkannya zakat dan dampaknya bagi masyarakat.
Kesimpulan
Zakat diwajibkan pada tahun kedua setelah hijrah, yaitu pada tahun 624 Masehi. Zakat merupakan salah satu rukun Islam yang wajib ditunaikan oleh setiap muslim yang telah memenuhi syarat. Zakat memiliki banyak manfaat, baik bagi individu maupun masyarakat. Bagi individu, zakat dapat membersihkan harta dan meningkatkan ketakwaan. Bagi masyarakat, zakat dapat membantu mengurangi kesenjangan sosial dan meningkatkan kesejahteraan.
Zakat diwajibkan karena memiliki hikmah yang sangat besar. Hikmah zakat antara lain untuk membersihkan harta, meningkatkan ketakwaan, mengurangi kesenjangan sosial, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan memahami hikmah zakat, umat Islam akan semakin termotivasi untuk menunaikan kewajiban zakatnya dengan baik dan benar.