Zakat Fitrah Berapa Kg Per Orang

jurnal


Zakat Fitrah Berapa Kg Per Orang

Zakat fitrah merupakan kewajiban bagi setiap muslim yang mampu untuk mengeluarkan sebagian hartanya sebagai sedekah kepada fakir miskin pada bulan Ramadhan. Besaran zakat fitrah yang harus dikeluarkan adalah sebesar 1 sha’ atau setara dengan 2,5 kilogram beras per orang.

Zakat fitrah memiliki banyak manfaat, di antaranya adalah untuk membersihkan harta dari hal-hal yang tidak baik, meningkatkan rasa syukur, dan menumbuhkan sifat dermawan. Selain itu, zakat fitrah juga memiliki sejarah yang panjang dalam Islam. Zakat fitrah pertama kali diwajibkan pada tahun kedua Hijriah, atas perintah Rasulullah SAW.

Jaga Kesehatan si kecil dengan cari my baby di shopee : https://s.shopee.co.id/7zsVkHI1Ih

Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih dalam tentang zakat fitrah, termasuk cara menghitungnya, waktu pembayarannya, dan hikmah di balik pensyariatannya.

Zakat Fitrah Berapa Kg Per Orang

Zakat fitrah merupakan kewajiban bagi setiap muslim yang mampu untuk mengeluarkan sebagian hartanya sebagai sedekah kepada fakir miskin pada bulan Ramadhan. Besaran zakat fitrah yang harus dikeluarkan adalah sebesar 1 sha’ atau setara dengan 2,5 kilogram beras per orang. Terdapat beberapa aspek penting terkait zakat fitrah yang perlu dipahami, di antaranya:

  • Waktu pembayaran
  • Jenis makanan pokok
  • Nilai tukar
  • Golongan penerima
  • Hikmah pensyariatan
  • Hukum mengeluarkan
  • Syarat wajib
  • Cara menghitung
  • Dalil pensyariatan
  • Perbedaan dengan zakat mal

Memahami aspek-aspek tersebut sangat penting agar zakat fitrah yang kita keluarkan sesuai dengan ketentuan syariat. Misalnya, mengetahui waktu pembayaran zakat fitrah yang tepat agar tidak terlambat atau terlalu cepat. Atau, memahami jenis makanan pokok yang dapat digunakan sebagai zakat fitrah agar sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat. Dengan memahami aspek-aspek ini, kita dapat menjalankan ibadah zakat fitrah dengan baik dan benar.

Waktu Pembayaran

Waktu pembayaran zakat fitrah merupakan salah satu aspek penting yang perlu diperhatikan. Sebab, mengeluarkan zakat fitrah di luar waktu yang telah ditentukan dapat mengurangi nilai pahalanya. Berikut ini adalah beberapa ketentuan mengenai waktu pembayaran zakat fitrah:

  • Awal Waktu Pembayaran
    Waktu paling awal untuk membayar zakat fitrah adalah sejak awal bulan Ramadhan.
  • Akhir Waktu Pembayaran
    Waktu terakhir pembayaran zakat fitrah adalah sebelum shalat Idul Fitri dilaksanakan. Sehingga, sangat dianjurkan untuk mengeluarkan zakat fitrah pada malam atau pagi hari sebelum shalat Idul Fitri.
  • Waktu Afdhal Pembayaran
    Waktu yang paling utama untuk membayar zakat fitrah adalah pada malam atau pagi hari sebelum shalat Idul Fitri. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah SAW: “Barangsiapa yang menunaikan zakat fitrah sebelum shalat Id, maka zakatnya diterima sebagai zakat yang sempurna. Barangsiapa yang menunaikannya setelah shalat Id, maka zakatnya dianggap sebagai sedekah biasa.” (HR. Abu Daud dan Ibnu Majah).
  • Hukum Membayar Zakat Fitrah Setelah Waktu yang Ditentukan
    Jika seseorang terlambat membayar zakat fitrah setelah waktu yang ditentukan, maka zakatnya tetap wajib ditunaikan. Namun, zakat tersebut tidak lagi dianggap sebagai zakat fitrah, melainkan sedekah biasa. Oleh karena itu, sebaiknya hindari menunda pembayaran zakat fitrah hingga melewati waktu yang telah ditentukan.

Dengan memahami ketentuan waktu pembayaran zakat fitrah di atas, kita dapat memastikan bahwa zakat fitrah yang kita keluarkan diterima sebagai zakat fitrah yang sempurna dan bernilai pahala yang besar di sisi Allah SWT.

Jenis Makanan Pokok

Jenis makanan pokok sangat berpengaruh terhadap besaran zakat fitrah yang harus dikeluarkan oleh setiap muslim. Hal ini dikarenakan zakat fitrah dihitung berdasarkan takaran makanan pokok yang dikonsumsi oleh masyarakat di suatu daerah.

Sebagai contoh, di Indonesia, makanan pokok yang umum dikonsumsi adalah beras. Sehingga, zakat fitrah yang harus dikeluarkan adalah sebesar 2,5 kilogram beras per orang. Namun, di negara-negara lain, makanan pokoknya bisa berbeda, seperti gandum, jagung, atau kurma. Sehingga, besaran zakat fitrah yang harus dikeluarkan juga akan berbeda-beda, sesuai dengan makanan pokok yang dikonsumsi.

Selain itu, jenis makanan pokok juga dapat mempengaruhi nilai tukar zakat fitrah. Misalnya, jika harga beras sedang naik, maka nilai tukar zakat fitrah juga akan naik. Hal ini bertujuan agar zakat fitrah yang dikeluarkan tetap dapat memenuhi kebutuhan pokok fakir miskin.

Dengan demikian, memahami jenis makanan pokok sangat penting dalam menentukan besaran zakat fitrah yang harus dikeluarkan. Hal ini akan memastikan bahwa zakat fitrah yang kita tunaikan sesuai dengan ketentuan syariat dan tepat sasaran.

Nilai Tukar

Nilai tukar merupakan salah satu aspek penting yang perlu diperhatikan dalam menentukan besaran zakat fitrah yang harus dikeluarkan. Hal ini dikarenakan zakat fitrah dihitung berdasarkan takaran makanan pokok yang dikonsumsi oleh masyarakat di suatu daerah. Sehingga, nilai tukar makanan pokok tersebut akan mempengaruhi besaran zakat fitrah yang harus dikeluarkan.

  • Harga Makanan Pokok
    Harga makanan pokok yang digunakan sebagai zakat fitrah akan mempengaruhi nilai tukarnya. Semakin tinggi harga makanan pokok, maka semakin tinggi pula nilai tukar zakat fitrah.
  • Kebutuhan Pokok Fakir Miskin
    Nilai tukar zakat fitrah juga harus mempertimbangkan kebutuhan pokok fakir miskin. Sehingga, nilai tukar yang ditetapkan harus dapat memenuhi kebutuhan pokok mereka.
  • Kondisi Ekonomi Masyarakat
    Kondisi ekonomi masyarakat juga dapat mempengaruhi nilai tukar zakat fitrah. Misalnya, pada saat terjadi krisis ekonomi, nilai tukar zakat fitrah dapat diturunkan untuk meringankan beban masyarakat.
  • Inflasi
    Inflasi atau kenaikan harga umum juga dapat mempengaruhi nilai tukar zakat fitrah. Sehingga, nilai tukar zakat fitrah perlu disesuaikan secara berkala agar tetap sesuai dengan kondisi ekonomi.

Dengan memahami aspek nilai tukar zakat fitrah, kita dapat memastikan bahwa zakat fitrah yang kita tunaikan sesuai dengan ketentuan syariat dan tepat sasaran. Sehingga, zakat fitrah yang kita keluarkan dapat benar-benar bermanfaat bagi fakir miskin dan memenuhi kebutuhan pokok mereka.

Golongan penerima

Zakat fitrah merupakan kewajiban yang harus ditunaikan oleh setiap muslim yang mampu kepada golongan penerima tertentu. Golongan penerima zakat fitrah telah disebutkan dalam Al-Qur’an, yaitu:

  • Fakir, yaitu orang yang tidak memiliki harta benda dan tidak mampu mencukupi kebutuhan hidupnya.
  • Miskin, yaitu orang yang memiliki harta benda namun tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
  • Amil, yaitu orang yang bertugas mengumpulkan dan membagikan zakat.
  • Mualaf, yaitu orang yang baru masuk Islam dan membutuhkan bantuan untuk menguatkan imannya.
  • Riqab, yaitu budak atau hamba sahaya yang ingin memerdekakan dirinya.
  • Gharimin, yaitu orang yang berutang dan tidak mampu membayar utangnya.
  • Fisabilillah, yaitu orang yang berjuang di jalan Allah, seperti untuk dakwah atau jihad.
  • Ibnu sabil, yaitu musafir yang kehabisan bekal dan membutuhkan bantuan.

Besaran zakat fitrah yang harus dikeluarkan per orang adalah 1 sha’ atau setara dengan 2,5 kilogram makanan pokok. Makanan pokok yang digunakan sebagai zakat fitrah dapat berupa beras, gandum, kurma, atau bahan makanan pokok lainnya yang dikonsumsi oleh masyarakat setempat.

Golongan penerima zakat fitrah merupakan salah satu komponen penting dalam menentukan besaran zakat fitrah yang harus dikeluarkan. Hal ini dikarenakan zakat fitrah bertujuan untuk membantu memenuhi kebutuhan pokok golongan penerima yang tidak mampu. Dengan memahami golongan penerima zakat fitrah, kita dapat memastikan bahwa zakat fitrah yang kita tunaikan tepat sasaran dan memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi mereka yang membutuhkan.

Hikmah pensyariatan

Zakat fitrah merupakan salah satu ibadah yang memiliki banyak hikmah di dalamnya. Hikmah tersebut antara lain:

  • Membersihkan harta
    Zakat fitrah dapat membersihkan harta dari hal-hal yang tidak baik, seperti riba, syubhat, dan harta yang diperoleh dengan cara yang tidak halal.
  • Meningkatkan rasa syukur
    Dengan menunaikan zakat fitrah, kita akan semakin bersyukur atas nikmat yang telah Allah berikan kepada kita.
  • Menumbuhkan sifat dermawan
    Zakat fitrah mengajarkan kita untuk selalu berbagi dengan sesama, terutama kepada mereka yang membutuhkan.
  • Membantu fakir miskin
    Zakat fitrah sangat bermanfaat bagi fakir miskin karena dapat membantu mereka memenuhi kebutuhan pokoknya, seperti makanan, pakaian, dan tempat tinggal.

Dengan memahami hikmah pensyariatan zakat fitrah, kita dapat semakin termotivasi untuk menunaikannya dengan ikhlas dan penuh semangat. Zakat fitrah tidak hanya bermanfaat bagi fakir miskin, tetapi juga bagi diri kita sendiri karena dapat membersihkan harta, meningkatkan rasa syukur, menumbuhkan sifat dermawan, dan memberikan pahala yang besar di sisi Allah SWT.

Hukum mengeluarkan

Hukum mengeluarkan zakat fitrah adalah wajib bagi setiap muslim yang mampu. Kewajiban ini didasarkan pada dalil-dalil dari Al-Qur’an, As-Sunnah, dan ulama. Zakat fitrah merupakan salah satu rukun Islam yang harus ditunaikan pada bulan Ramadhan sebelum shalat Idul Fitri.

Besaran zakat fitrah yang harus dikeluarkan adalah sebesar 1 sha’ atau setara dengan 2,5 kilogram makanan pokok. Makanan pokok yang digunakan sebagai zakat fitrah dapat berupa beras, gandum, kurma, atau bahan makanan pokok lainnya yang dikonsumsi oleh masyarakat setempat. Hukum mengeluarkan zakat fitrah sangat berpengaruh terhadap besaran zakat fitrah yang harus dikeluarkan oleh setiap muslim.

Misalnya, jika seseorang bermukim di daerah yang makanan pokoknya adalah beras, maka ia wajib mengeluarkan zakat fitrah sebesar 2,5 kilogram beras. Namun, jika seseorang bermukim di daerah yang makanan pokoknya adalah gandum, maka ia wajib mengeluarkan zakat fitrah sebesar 2,5 kilogram gandum. Dengan demikian, memahami hukum mengeluarkan zakat fitrah sangat penting dalam menentukan besaran zakat fitrah yang harus dikeluarkan.

Selain itu, hukum mengeluarkan zakat fitrah juga berpengaruh terhadap golongan penerima zakat fitrah. Zakat fitrah hanya boleh diberikan kepada golongan penerima yang telah ditentukan oleh syariat Islam, yaitu fakir, miskin, amil, mualaf, riqab, gharimin, fisabilillah, dan ibnu sabil. Dengan memahami hukum mengeluarkan zakat fitrah, kita dapat memastikan bahwa zakat fitrah yang kita tunaikan tepat sasaran dan memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi mereka yang membutuhkan.

Syarat wajib

Syarat wajib zakat fitrah merupakan salah satu aspek penting yang harus dipenuhi agar zakat fitrah yang kita tunaikan menjadi sah dan diterima oleh Allah SWT. Berikut ini adalah beberapa syarat wajib zakat fitrah:

  • Beragama Islam
    Zakat fitrah wajib ditunaikan oleh setiap muslim yang berakal dan baligh.
  • Memiliki kelebihan makanan pokok
    Seseorang wajib mengeluarkan zakat fitrah jika memiliki kelebihan makanan pokok dari kebutuhannya sendiri dan keluarganya pada malam dan hari raya Idul Fitri.
  • Mencapai nishab
    Zakat fitrah wajib dikeluarkan jika jumlah makanan pokok yang dimiliki telah mencapai nishab, yaitu sebesar 1 sha’ atau setara dengan 2,5 kilogram.

Syarat wajib zakat fitrah sangat berpengaruh terhadap besaran zakat fitrah yang harus dikeluarkan oleh setiap muslim. Misalnya, jika seseorang memiliki kelebihan makanan pokok sebanyak 5 kilogram beras, maka ia wajib mengeluarkan zakat fitrah sebesar 2,5 kilogram beras. Namun, jika seseorang hanya memiliki kelebihan makanan pokok sebanyak 1 kilogram beras, maka ia tidak wajib mengeluarkan zakat fitrah.

Dengan memahami syarat wajib zakat fitrah, kita dapat memastikan bahwa zakat fitrah yang kita tunaikan sesuai dengan ketentuan syariat dan tepat sasaran. Zakat fitrah yang kita keluarkan akan benar-benar bermanfaat bagi fakir miskin dan memenuhi kebutuhan pokok mereka.

Cara menghitung

Salah satu aspek penting dalam zakat fitrah adalah mengetahui cara menghitungnya dengan tepat. Cara menghitung zakat fitrah sangat berpengaruh terhadap besaran zakat fitrah yang harus dikeluarkan oleh setiap muslim. Jika salah dalam menghitung, maka zakat fitrah yang dikeluarkan bisa jadi tidak sesuai dengan ketentuan syariat.

Cara menghitung zakat fitrah sangatlah mudah. Kita hanya perlu mengetahui jumlah makanan pokok yang kita miliki pada malam dan hari raya Idul Fitri. Setelah itu, kita kalikan jumlah makanan pokok tersebut dengan 2,5 kilogram. Hasil perkalian tersebut adalah besaran zakat fitrah yang harus kita keluarkan.

Sebagai contoh, jika kita memiliki kelebihan makanan pokok berupa beras sebanyak 5 kilogram, maka zakat fitrah yang harus kita keluarkan adalah sebesar 2,5 kilogram beras. Cara menghitung ini berlaku untuk semua jenis makanan pokok, baik beras, gandum, kurma, maupun bahan makanan pokok lainnya yang dikonsumsi oleh masyarakat setempat.

Dengan memahami cara menghitung zakat fitrah, kita dapat memastikan bahwa zakat fitrah yang kita tunaikan sesuai dengan ketentuan syariat dan tepat sasaran. Zakat fitrah yang kita keluarkan akan benar-benar bermanfaat bagi fakir miskin dan memenuhi kebutuhan pokok mereka.

Dalil pensyariatan

Dalil pensyariatan merupakan dasar hukum yang menjadi landasan bagi pelaksanaan suatu ibadah, termasuk zakat fitrah. Dalil pensyariatan zakat fitrah terdapat dalam beberapa ayat Al-Qur’an dan hadis Nabi Muhammad SAW. Salah satu dalil pensyariatan zakat fitrah yang paling terkenal adalah:

Artinya: “Sesungguhnya zakat-zakat itu, khusus untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para mu’allaf yang dilunakkan hatinya, untuk memerdekakan budak, untuk orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk orang yang sedang dalam perjalanan. (Itulah) kewajiban dari Allah. Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.” (QS. At-Taubah: 60)

Ayat tersebut menjelaskan bahwa zakat, termasuk zakat fitrah, merupakan kewajiban dari Allah SWT. Zakat fitrah memiliki besaran yang telah ditentukan, yaitu 1 sha’ atau setara dengan 2,5 kilogram makanan pokok. Penetapan besaran zakat fitrah ini didasarkan pada hadis Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Ibnu Umar:

Artinya: Rasulullah SAW mewajibkan zakat fitrah satu sha’ kurma atau satu sha’ gandum atas setiap jiwa baik hamba sahaya maupun merdeka, laki-laki maupun perempuan dari kaum muslimin.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Dalil pensyariatan zakat fitrah sangat penting karena menjadi dasar hukum yang mengatur tentang kewajiban, besaran, dan waktu pembayaran zakat fitrah. Dengan memahami dalil pensyariatan zakat fitrah, kita dapat melaksanakan ibadah zakat fitrah dengan benar sesuai dengan ketentuan syariat Islam.

Perbedaan dengan Zakat Mal

Zakat fitrah dan zakat mal memiliki beberapa perbedaan mendasar, di antaranya:

  1. Waktu Pembayaran
    Zakat fitrah wajib dikeluarkan pada bulan Ramadhan, sedangkan zakat mal dapat dikeluarkan kapan saja.
  2. Besaran Zakat
    Besaran zakat fitrah telah ditentukan, yaitu 1 sha’ atau setara dengan 2,5 kilogram makanan pokok, sedangkan besaran zakat mal tergantung pada jenis harta yang dimiliki.
  3. Tujuan Penyaluran
    Zakat fitrah diperuntukkan khusus bagi fakir miskin, sedangkan zakat mal dapat disalurkan kepada delapan golongan yang berhak menerima zakat, termasuk fakir miskin.

Perbedaan-perbedaan tersebut disebabkan oleh tujuan dan fungsi masing-masing zakat. Zakat fitrah bertujuan untuk membersihkan diri dari dosa-dosa kecil yang dilakukan selama bulan Ramadhan dan mencukupi kebutuhan fakir miskin saat hari raya Idul Fitri. Sedangkan zakat mal bertujuan untuk membersihkan harta dari hak orang lain dan membantu kesejahteraan umat Islam secara umum.

Dengan memahami perbedaan antara zakat fitrah dan zakat mal, kita dapat menjalankan kedua ibadah tersebut dengan benar dan sesuai dengan ketentuan syariat Islam.

Tanya Jawab Zakat Fitrah

Berikut adalah beberapa pertanyaan umum beserta jawabannya terkait zakat fitrah:

Pertanyaan 1: Berapa besaran zakat fitrah yang harus dikeluarkan?

Jawaban: Besaran zakat fitrah yang wajib dikeluarkan adalah 1 sha’ atau setara dengan 2,5 kilogram makanan pokok, seperti beras, gandum, atau kurma.

Pertanyaan 2: Kapan waktu pembayaran zakat fitrah?

Jawaban: Waktu pembayaran zakat fitrah dimulai sejak awal bulan Ramadhan hingga sebelum shalat Idul Fitri dilaksanakan.

Pertanyaan 3: Siapa saja yang wajib membayar zakat fitrah?

Jawaban: Setiap muslim yang mampu, baik laki-laki maupun perempuan, merdeka maupun hamba sahaya, wajib membayar zakat fitrah.

Pertanyaan 4: Kepada siapa zakat fitrah disalurkan?

Jawaban: Zakat fitrah disalurkan kepada delapan golongan yang berhak menerima zakat, yaitu fakir, miskin, amil, mualaf, riqab, gharimin, fisabilillah, dan ibnu sabil.

Pertanyaan 5: Apakah boleh membayar zakat fitrah dengan uang?

Jawaban: Membayar zakat fitrah dengan uang diperbolehkan, namun lebih utama dibayarkan dengan makanan pokok.

Pertanyaan 6: Apa hukumnya jika terlambat membayar zakat fitrah?

Jawaban: Terlambat membayar zakat fitrah tetap wajib ditunaikan, namun tidak lagi dianggap sebagai zakat fitrah melainkan sedekah biasa.

Dengan memahami tanya jawab tersebut, diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih jelas tentang zakat fitrah, sehingga ibadah zakat fitrah dapat dilaksanakan dengan benar dan tepat waktu.

Selanjutnya, kita akan membahas tentang hikmah di balik pensyariatan zakat fitrah dan bagaimana zakat fitrah dapat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Tips Membayar Zakat Fitrah

Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu Anda dalam membayar zakat fitrah:

Tip 1: Hitung Jumlah Tanggungan
Hitung jumlah anggota keluarga yang menjadi tanggungan Anda, termasuk diri sendiri.

Tip 2: Tentukan Jenis Makanan Pokok
Tentukan jenis makanan pokok yang akan Anda gunakan untuk membayar zakat fitrah, sesuai dengan makanan pokok yang dikonsumsi oleh masyarakat di daerah Anda.

Tip 3: Hitung Besaran Zakat Fitrah
Kalikan jumlah tanggungan dengan besaran zakat fitrah, yaitu 2,5 kilogram makanan pokok per orang.

Tip 4: Bayar Tepat Waktu
Bayarlah zakat fitrah tepat waktu, mulai dari awal bulan Ramadhan hingga sebelum shalat Idul Fitri dilaksanakan.

Tip 5: Salurkan Melalui Lembaga Terpercaya
Salurkan zakat fitrah Anda melalui lembaga yang terpercaya, seperti masjid, yayasan, atau lembaga amil zakat (LAZ).

Tip 6: Niatkan dengan Ikhlas
Niatkan pembayaran zakat fitrah karena Allah SWT dan sebagai bentuk ibadah.

Tip 7: Dokumentasikan Pembayaran
Simpan bukti pembayaran zakat fitrah sebagai dokumentasi dan tanda bukti telah melaksanakan kewajiban.

Tip 8: Jangan Menunda-nunda
Hindari menunda-nunda pembayaran zakat fitrah, karena terlambat membayar akan mengurangi nilai pahala.

Membayar zakat fitrah tepat waktu dan sesuai ketentuan akan memberikan banyak manfaat, seperti membersihkan harta, meningkatkan rasa syukur, menumbuhkan sifat dermawan, serta membantu fakir miskin memenuhi kebutuhan pokoknya.

Dengan melaksanakan tips-tips di atas, kita dapat menjalankan ibadah zakat fitrah dengan baik dan benar, sehingga dapat memberikan dampak positif bagi diri sendiri, masyarakat, dan bangsa.

Kesimpulan

Artikel ini membahas secara mendalam tentang “zakat fitrah berapa kg per orang”, mengulas berbagai aspek penting terkait ibadah zakat fitrah. Mulai dari dasar hukum, syarat wajib, cara menghitung, hingga hikmah di balik pensyariatannya. Salah satu poin utama yang dibahas adalah besarnya zakat fitrah yang wajib dikeluarkan, yaitu 1 sha’ atau setara dengan 2,5 kilogram makanan pokok per orang. Besaran ini didasarkan pada dalil-dalil dari Al-Qur’an dan hadis Nabi Muhammad SAW.

Selain itu, artikel ini juga menyoroti pentingnya membayar zakat fitrah tepat waktu, yaitu sebelum shalat Idul Fitri dilaksanakan. Zakat fitrah memiliki banyak manfaat, di antaranya membersihkan harta benda dari hal-hal yang tidak baik, meningkatkan rasa syukur, menumbuhkan sifat dermawan, serta membantu fakir miskin memenuhi kebutuhan hidupnya. Dengan memahami berbagai aspek zakat fitrah, umat Islam diharapkan dapat melaksanakan ibadah ini dengan baik dan benar, sehingga dapat memberikan manfaat yang besar bagi diri sendiri dan masyarakat sekitar.

Youtube Video:



Artikel Terkait

Bagikan:

jurnal

Saya adalah seorang penulis yang sudah berpengalaman lebih dari 5 tahun. Hobi saya menulis artikel yang bermanfaat untuk teman-teman yang membaca artikel saya.

Tags

Artikel Terbaru