Zakat mal untuk pembangunan masjid merupakan salah satu bentuk zakat yang wajib dikeluarkan oleh umat Islam yang memiliki harta berlebih. Zakat mal ini digunakan untuk membangun dan merenovasi masjid, sehingga dapat menjadi tempat ibadah yang layak dan nyaman bagi umat Islam.
Pembangunan masjid melalui zakat mal memiliki banyak manfaat, antara lain: menyediakan tempat ibadah yang layak, meningkatkan ukhuwah Islamiyah, dan menjadi pusat kegiatan keagamaan dan sosial. Dalam sejarah Islam, pembangunan masjid menjadi salah satu faktor penting dalam penyebaran agama Islam dan memperkuat umat Islam.
Pada artikel ini, kita akan membahas lebih dalam tentang zakat mal untuk pembangunan masjid, termasuk ketentuan, hikmah, dan pengelolaannya. Artikel ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih komprehensif kepada umat Islam tentang pentingnya zakat mal untuk pembangunan masjid.
Zakat Mal untuk Pembangunan Masjid
Zakat mal untuk pembangunan masjid memiliki beberapa aspek penting yang perlu dipahami, yaitu:
- Kewajiban
- Harta
- Nisab
- Waktu
- Penerima
- Pengelolaan
- Manfaat
- Hukum
- Hikmah
Kewajiban zakat mal untuk pembangunan masjid didasarkan pada Al-Qur’an dan Sunnah. Harta yang dizakatkan adalah harta yang dimiliki secara penuh dan telah mencapai nisab tertentu. Waktu pembayaran zakat mal adalah satu tahun setelah kepemilikan harta. Penerima zakat mal untuk pembangunan masjid adalah masjid-masjid yang membutuhkan bantuan dana. Pengelolaan zakat mal harus dilakukan secara transparan dan akuntabel. Pembangunan masjid melalui zakat mal memiliki banyak manfaat, antara lain menyediakan tempat ibadah yang layak, meningkatkan ukhuwah Islamiyah, dan menjadi pusat kegiatan keagamaan dan sosial. Hukum zakat mal untuk pembangunan masjid adalah wajib bagi umat Islam yang mampu. Hikmah zakat mal untuk pembangunan masjid adalah untuk membersihkan harta, meningkatkan ketakwaan, dan membantu pembangunan sarana ibadah.
Kewajiban
Kewajiban merupakan salah satu aspek penting dalam zakat mal untuk pembangunan masjid. Kewajiban zakat mal didasarkan pada firman Allah dalam Al-Qur’an dan hadis Nabi Muhammad SAW. Kewajiban ini menjadi landasan bagi umat Islam untuk mengeluarkan sebagian hartanya untuk pembangunan masjid.
Kewajiban zakat mal untuk pembangunan masjid memiliki peran yang sangat penting. Tanpa adanya kewajiban, umat Islam mungkin tidak akan tergerak untuk mengeluarkan hartanya untuk pembangunan masjid. Kewajiban ini memastikan bahwa pembangunan masjid dapat terus berjalan dan masjid dapat menjadi tempat ibadah yang layak bagi umat Islam.
Dalam praktiknya, kewajiban zakat mal untuk pembangunan masjid diterapkan dengan cara menghitung nisab dan kadar zakat yang harus dikeluarkan. Nisab zakat mal untuk pembangunan masjid adalah senilai 85 gram emas atau setara dengan harga emas tersebut. Kadar zakat yang harus dikeluarkan adalah 2,5%. Kewajiban ini berlaku bagi setiap Muslim yang memiliki harta yang telah mencapai nisab selama satu tahun.
Memahami kewajiban zakat mal untuk pembangunan masjid sangat penting bagi umat Islam. Dengan memahami kewajiban ini, umat Islam dapat menjalankan ibadah zakat dengan benar dan berkontribusi terhadap pembangunan masjid yang menjadi tempat ibadah yang layak dan nyaman.
Harta
Harta memiliki hubungan yang sangat erat dengan zakat mal untuk pembangunan masjid. Zakat mal merupakan salah satu jenis zakat yang diwajibkan bagi umat Islam yang memiliki harta berlebih. Harta yang dizakatkan adalah harta yang dimiliki secara penuh dan telah mencapai nisab tertentu. Nisab zakat mal untuk pembangunan masjid adalah senilai 85 gram emas atau setara dengan harga emas tersebut.
Harta merupakan komponen penting dalam zakat mal untuk pembangunan masjid. Tanpa adanya harta, umat Islam tidak dapat mengeluarkan zakat mal untuk pembangunan masjid. Harta yang dizakatkan menjadi sumber dana untuk pembangunan dan renovasi masjid, sehingga masjid dapat menjadi tempat ibadah yang layak dan nyaman bagi umat Islam. Pembangunan masjid melalui zakat mal merupakan salah satu bentuk ibadah yang sangat mulia dan bermanfaat bagi umat Islam.
Dalam praktiknya, banyak contoh harta yang dizakatkan untuk pembangunan masjid. Misalnya, seorang pengusaha yang memiliki harta senilai lebih dari 85 gram emas, ia wajib mengeluarkan zakat mal sebesar 2,5% dari hartanya. Zakat mal tersebut dapat digunakan untuk pembangunan masjid di lingkungan tempat tinggalnya atau di daerah lain yang membutuhkan. Contoh lainnya, seorang petani yang memiliki hasil panen yang melimpah, ia juga wajib mengeluarkan zakat mal dari hasil panennya. Zakat mal tersebut dapat digunakan untuk pembangunan masjid di desanya atau di daerah lain yang membutuhkan.
Memahami hubungan antara harta dan zakat mal untuk pembangunan masjid sangat penting bagi umat Islam. Dengan memahami hubungan ini, umat Islam dapat menjalankan ibadah zakat dengan benar dan berkontribusi terhadap pembangunan masjid yang menjadi tempat ibadah yang layak dan nyaman.
Nisab
Nisab merupakan salah satu aspek penting dalam zakat mal untuk pembangunan masjid. Nisab adalah batas minimal harta yang wajib dizakatkan. Harta yang telah mencapai nisab wajib dikeluarkan zakatnya sebesar 2,5%. Nisab zakat mal untuk pembangunan masjid adalah senilai 85 gram emas atau setara dengan harga emas tersebut.
- Jenis Harta
Harta yang dizakatkan adalah harta yang dimiliki secara penuh dan telah mencapai nisab. Harta tersebut dapat berupa uang, emas, perak, hasil pertanian, hasil perniagaan, dan lainnya.
- Waktu Kepemilikan
Harta yang dizakatkan adalah harta yang telah dimiliki selama satu tahun penuh. Harta yang baru saja diperoleh belum wajib dizakatkan.
- Nilai Nisab
Nilai nisab zakat mal untuk pembangunan masjid adalah senilai 85 gram emas atau setara dengan harga emas tersebut. Nilai nisab ini dapat berubah setiap tahun sesuai dengan harga emas.
- Implikasi Nisab
Nisab memiliki implikasi penting dalam zakat mal untuk pembangunan masjid. Harta yang belum mencapai nisab tidak wajib dizakatkan. Namun, jika harta telah mencapai nisab, maka wajib dizakatkan sebesar 2,5%.
Memahami nisab sangat penting dalam zakat mal untuk pembangunan masjid. Dengan memahami nisab, umat Islam dapat mengetahui apakah hartanya sudah wajib dizakatkan atau belum. Dengan menunaikan zakat mal sesuai dengan ketentuan nisab, umat Islam dapat berkontribusi terhadap pembangunan masjid yang menjadi tempat ibadah yang layak dan nyaman.
Waktu
Waktu merupakan salah satu aspek penting dalam zakat mal untuk pembangunan masjid. Waktu terkait dengan kapan zakat mal harus dikeluarkan dan batas waktu kepemilikan harta yang dizakatkan.
- Waktu Pengeluaran Zakat
Zakat mal untuk pembangunan masjid harus dikeluarkan pada waktu tertentu, yaitu satu tahun setelah kepemilikan harta yang mencapai nisab. Waktu pengeluaran zakat ini disebut dengan haul.
- Batas Waktu Kepemilikan
Harta yang dizakatkan adalah harta yang telah dimiliki selama satu tahun penuh. Harta yang baru saja diperoleh belum wajib dizakatkan. Batas waktu kepemilikan ini bertujuan untuk memastikan bahwa harta yang dizakatkan benar-benar milik penuh.
- Waktu Penghitungan Zakat
Penghitungan zakat mal untuk pembangunan masjid dilakukan pada waktu haul. Pada waktu tersebut, harta yang dimiliki dihitung nilainya untuk menentukan apakah sudah mencapai nisab atau belum. Jika sudah mencapai nisab, maka wajib dikeluarkan zakatnya sebesar 2,5%.
- Waktu Penyerahan Zakat
Setelah zakat mal dihitung, zakat tersebut harus segera diserahkan kepada penerima yang berhak. Waktu penyerahan zakat ini tidak ditentukan secara spesifik, namun dianjurkan untuk segera diserahkan agar manfaatnya dapat segera dirasakan oleh penerima.
Memahami waktu dalam zakat mal untuk pembangunan masjid sangat penting. Dengan memahami waktu, umat Islam dapat mengetahui kapan zakat mal harus dikeluarkan dan bagaimana menghitung zakat yang harus dikeluarkan. Dengan menunaikan zakat mal sesuai dengan ketentuan waktu, umat Islam dapat berkontribusi terhadap pembangunan masjid yang menjadi tempat ibadah yang layak dan nyaman.
Penerima
Penerima merupakan aspek penting dalam zakat mal untuk pembangunan masjid. Mereka yang berhak menerima zakat mal untuk pembangunan masjid adalah:
- Masjid yang Membutuhkan
Masjid yang belum memiliki bangunan atau bangunannya rusak dan membutuhkan perbaikan berhak menerima zakat mal untuk pembangunan masjid. Dana zakat tersebut dapat digunakan untuk membangun atau merenovasi masjid agar layak digunakan untuk beribadah.
- Panitia Pembangunan Masjid
Panitia pembangunan masjid yang dibentuk untuk mengelola pembangunan atau renovasi masjid juga berhak menerima zakat mal. Dana zakat tersebut dapat digunakan untuk membiayai kegiatan pembangunan masjid, seperti pembelian bahan bangunan, upah pekerja, dan lainnya.
- Marbot dan Takmir Masjid
Marbot dan takmir masjid yang mengurus kebersihan, keamanan, dan operasional masjid juga berhak menerima zakat mal. Dana zakat tersebut dapat digunakan untuk membayar gaji mereka atau untuk membeli peralatan yang dibutuhkan untuk perawatan masjid.
- Yayasan atau Lembaga Sosial
Yayasan atau lembaga sosial yang bergerak di bidang pembangunan masjid juga berhak menerima zakat mal. Dana zakat tersebut dapat digunakan untuk membiayai program-program pembangunan masjid yang mereka jalankan.
Penerima zakat mal untuk pembangunan masjid harus memenuhi syarat-syarat tertentu, seperti: memiliki izin resmi, pengelolaan yang transparan, dan benar-benar membutuhkan bantuan dana. Dengan memberikan zakat mal kepada penerima yang tepat, umat Islam dapat berkontribusi terhadap pembangunan masjid yang layak dan nyaman untuk beribadah.
Pengelolaan
Pengelolaan zakat mal untuk pembangunan masjid merupakan aspek penting yang menentukan keberhasilan dan keberlangsungan pembangunan masjid. Pengelolaan yang baik akan memastikan bahwa dana zakat mal digunakan secara efektif dan efisien untuk membangun masjid yang layak dan nyaman bagi umat Islam.
Pengelolaan zakat mal untuk pembangunan masjid meliputi beberapa aspek, di antaranya perencanaan, penganggaran, pengumpulan, pendistribusian, dan pelaporan. Perencanaan yang matang sangat penting untuk memastikan bahwa pembangunan masjid sesuai dengan kebutuhan dan anggaran yang tersedia. Penganggaran yang tepat akan membantu mengendalikan pengeluaran dan menghindari pemborosan. Pengumpulan zakat mal harus dilakukan secara transparan dan akuntabel untuk menjaga kepercayaan masyarakat. Pendistribusian zakat mal harus dilakukan tepat sasaran kepada masjid-masjid yang benar-benar membutuhkan bantuan dana. Pelaporan yang baik akan memberikan informasi yang jelas tentang penggunaan dana zakat mal kepada masyarakat.
Pengelolaan zakat mal untuk pembangunan masjid yang baik memiliki banyak manfaat. Pertama, pengelolaan yang baik akan memastikan bahwa dana zakat mal digunakan secara optimal untuk membangun masjid yang berkualitas. Kedua, pengelolaan yang baik akan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pengelola zakat mal. Ketiga, pengelolaan yang baik akan mendorong masyarakat untuk lebih banyak berpartisipasi dalam berzakat mal untuk pembangunan masjid. Keempat, pengelolaan yang baik akan menjadi contoh bagi pengelolaan zakat pada umumnya.
Dengan demikian, pengelolaan zakat mal untuk pembangunan masjid merupakan aspek penting yang perlu mendapat perhatian serius dari semua pihak. Pengelolaan yang baik akan memastikan bahwa dana zakat mal digunakan secara efektif dan efisien untuk membangun masjid yang layak dan nyaman bagi umat Islam.
Manfaat
Manfaat merupakan salah satu aspek penting dalam zakat mal untuk pembangunan masjid. Manfaat yang dimaksud adalah manfaat yang diperoleh dari pembangunan masjid yang dibiayai dari dana zakat mal. Manfaat tersebut dapat dirasakan secara langsung oleh masyarakat sekitar masjid maupun umat Islam secara umum.
Salah satu manfaat utama dari pembangunan masjid adalah menyediakan tempat ibadah yang layak dan nyaman bagi umat Islam. Masjid yang layak dan nyaman akan menjadi tempat yang kondusif untuk melaksanakan ibadah, baik ibadah wajib maupun ibadah sunnah. Masjid juga menjadi pusat kegiatan keagamaan dan sosial, seperti pengajian, ceramah, dan kegiatan sosial lainnya. Dengan adanya masjid yang layak dan nyaman, umat Islam dapat lebih khusyuk dalam beribadah dan lebih aktif dalam kegiatan keagamaan dan sosial.
Manfaat lainnya dari pembangunan masjid adalah meningkatkan ukhuwah Islamiyah. Masjid menjadi tempat berkumpulnya umat Islam dari berbagai kalangan. Melalui kegiatan-kegiatan yang diadakan di masjid, umat Islam dapat saling mengenal, menjalin silaturahmi, dan memperkuat ukhuwah Islamiyah. Ukhuwah Islamiyah yang kuat akan menciptakan suasana yang harmonis dan damai dalam masyarakat.
Pembangunan masjid juga dapat memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar. Masjid dapat menjadi pusat kegiatan ekonomi, seperti pasar atau tempat usaha. Kehadiran masjid dapat meningkatkan aktivitas ekonomi di sekitar masjid dan memberikan peluang usaha bagi masyarakat. Selain itu, masjid juga dapat menjadi tempat pemberdayaan ekonomi masyarakat, seperti melalui kegiatan koperasi atau pelatihan keterampilan.
Dengan demikian, manfaat dari zakat mal untuk pembangunan masjid sangatlah banyak dan dirasakan secara langsung oleh masyarakat sekitar masjid maupun umat Islam secara umum. Pembangunan masjid tidak hanya menyediakan tempat ibadah yang layak dan nyaman, tetapi juga meningkatkan ukhuwah Islamiyah, memberikan manfaat ekonomi, dan menjadi pusat kegiatan keagamaan dan sosial.
Hukum
Hukum merupakan salah satu aspek penting yang mengatur zakat mal untuk pembangunan masjid. Hukum dalam konteks ini berkaitan dengan ketentuan dan aturan syariat Islam yang menjadi landasan pelaksanaan zakat mal untuk pembangunan masjid.
- Kewajiban
Dalam hukum Islam, zakat mal untuk pembangunan masjid hukumnya wajib bagi setiap muslim yang memiliki harta yang telah mencapai nisab. Kewajiban ini didasarkan pada firman Allah dalam Al-Qur’an dan hadis Nabi Muhammad SAW.
- Harta yang Dizakatkan
Hukum mengatur jenis harta yang wajib dizakatkan untuk pembangunan masjid. Harta tersebut meliputi uang, emas, perak, hasil pertanian, hasil perniagaan, dan harta lainnya yang memenuhi syarat.
- Nisab
Nisab merupakan batas minimal harta yang wajib dizakatkan. Hukum menentukan nisab zakat mal untuk pembangunan masjid adalah senilai 85 gram emas atau setara dengan harganya.
- Waktu Pengeluaran Zakat
Hukum juga mengatur waktu pengeluaran zakat mal untuk pembangunan masjid. Zakat mal wajib dikeluarkan satu tahun setelah harta mencapai nisab. Waktu pengeluaran zakat ini disebut dengan haul.
Dengan memahami hukum zakat mal untuk pembangunan masjid, umat Islam dapat melaksanakan ibadah zakat dengan benar sesuai dengan ketentuan syariat Islam. Hukum ini menjadi pedoman bagi umat Islam dalam menunaikan kewajiban zakat dan berkontribusi terhadap pembangunan masjid yang menjadi tempat ibadah yang layak dan nyaman.
Hikmah
Hikmah, atau kebijaksanaan, memiliki hubungan yang erat dengan zakat mal untuk pembangunan masjid. Hikmah merupakan salah satu tujuan utama dalam pelaksanaan ibadah zakat, termasuk zakat mal untuk pembangunan masjid.
Hikmah zakat mal untuk pembangunan masjid antara lain adalah untuk membersihkan harta, meningkatkan ketakwaan, dan membantu pembangunan sarana ibadah. Dengan menunaikan zakat mal untuk pembangunan masjid, umat Islam dapat membersihkan hartanya dari sifat kikir dan tamak. Zakat mal juga dapat meningkatkan ketakwaan umat Islam karena merupakan bentuk ibadah yang mendekatkan diri kepada Allah SWT. Selain itu, zakat mal untuk pembangunan masjid juga membantu pembangunan sarana ibadah yang layak dan nyaman, sehingga umat Islam dapat beribadah dengan tenang dan khusyuk.
Dalam praktiknya, hikmah zakat mal untuk pembangunan masjid dapat dilihat dari banyak contoh nyata. Misalnya, pembangunan masjid di daerah terpencil yang sebelumnya tidak memiliki tempat ibadah yang layak. Dengan adanya zakat mal, pembangunan masjid dapat terealisasi sehingga masyarakat sekitar dapat beribadah dengan nyaman. Contoh lainnya adalah renovasi masjid yang sudah rusak dan tidak layak pakai. Melalui zakat mal, masjid dapat diperbaiki dan kembali menjadi tempat ibadah yang nyaman bagi umat Islam.
Memahami hikmah zakat mal untuk pembangunan masjid sangat penting bagi umat Islam. Dengan memahami hikmahnya, umat Islam dapat termotivasi untuk menunaikan zakat mal dengan ikhlas dan penuh kesadaran. Hikmah zakat mal juga dapat menjadi pengingat bahwa harta yang kita miliki bukanlah semata-mata milik kita, tetapi juga titipan dari Allah SWT yang harus dibelanjakan di jalan kebaikan, termasuk untuk pembangunan sarana ibadah.
Pertanyaan Umum tentang Zakat Mal untuk Pembangunan Masjid
Pertanyaan umum (FAQ) berikut ini akan menjawab pertanyaan umum dan mengklarifikasi aspek-aspek penting terkait zakat mal untuk pembangunan masjid.
Pertanyaan 1: Apa itu zakat mal untuk pembangunan masjid?
Zakat mal untuk pembangunan masjid adalah salah satu jenis zakat yang wajib dikeluarkan oleh umat Islam yang memiliki harta berlebih untuk membiayai pembangunan dan renovasi masjid.
Pertanyaan 2: Siapa saja yang berhak menerima zakat mal untuk pembangunan masjid?
Penerima zakat mal untuk pembangunan masjid adalah masjid-masjid yang membutuhkan bantuan dana, panitia pembangunan masjid, marbot dan takmir masjid, dan yayasan atau lembaga sosial yang bergerak di bidang pembangunan masjid.
Pertanyaan 3: Bagaimana cara menghitung zakat mal untuk pembangunan masjid?
Zakat mal untuk pembangunan masjid dihitung sebesar 2,5% dari total harta yang dimiliki setelah dikurangi utang dan kebutuhan pokok.
Pertanyaan 4: Kapan waktu pengeluaran zakat mal untuk pembangunan masjid?
Zakat mal untuk pembangunan masjid wajib dikeluarkan satu tahun setelah harta mencapai nisab atau batas minimal yang wajib dizakatkan.
Pertanyaan 5: Apa saja manfaat zakat mal untuk pembangunan masjid?
Manfaat zakat mal untuk pembangunan masjid antara lain menyediakan tempat ibadah yang layak, meningkatkan ukhuwah Islamiyah, memberikan manfaat ekonomi, dan menjadi pusat kegiatan keagamaan dan sosial.
Pertanyaan 6: Apakah hukum zakat mal untuk pembangunan masjid?
Hukum zakat mal untuk pembangunan masjid adalah wajib bagi setiap muslim yang memiliki harta yang telah mencapai nisab.
Pertanyaan umum ini memberikan pemahaman dasar tentang zakat mal untuk pembangunan masjid. Untuk pembahasan lebih mendalam, silakan lanjutkan ke bagian berikutnya.
Dengan memahami zakat mal untuk pembangunan masjid, umat Islam dapat berkontribusi dalam menyediakan sarana ibadah yang layak bagi sesama muslim dan meraih pahala yang besar.
Tips Zakat Mal untuk Pembangunan Masjid
Tips berikut akan membantu Anda dalam mengelola zakat mal untuk pembangunan masjid secara efektif dan optimal.
Tip 1: Tentukan Penerima yang Tepat
Pastikan zakat mal Anda disalurkan kepada masjid yang benar-benar membutuhkan bantuan dana. Verifikasi keabsahan dan kredibilitas masjid sebelum memberikan zakat.
Tip 2: Hitung Zakat dengan Benar
Hitung zakat mal sesuai dengan ketentuan syariat Islam, yaitu 2,5% dari total harta yang dimiliki setelah dikurangi utang dan kebutuhan pokok.
Tip 3: Dokumentasikan Transaksi
Simpan bukti pembayaran zakat mal sebagai bukti penunaian kewajiban dan untuk memudahkan pelaporan jika diperlukan.
Tip 4: Salurkan Zakat Tepat Waktu
Tunaikan zakat mal tepat waktu, yaitu satu tahun setelah harta mencapai nisab. Menunda pembayaran dapat mengurangi manfaat dan pahala zakat.
Tip 5: Niatkan dengan Ikhlas
Niatkan zakat mal semata-mata karena Allah SWT dan untuk meraih pahala. Hindari riya’ dan motivasi duniawi dalam berzakat.
Tip 6: Libatkan Masyarakat
Ajak masyarakat sekitar untuk berpartisipasi dalam pengumpulan dan penyaluran zakat mal untuk pembangunan masjid. Hal ini akan meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat.
Tip 7: Manfaatkan Lembaga Resmi
Anda dapat menyalurkan zakat mal melalui lembaga resmi yang terpercaya, seperti Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) atau lembaga amil zakat lainnya.
Tip 8: Lakukan Evaluasi
Evaluasi secara berkala pengelolaan zakat mal untuk pembangunan masjid untuk memastikan dana digunakan secara efektif dan efisien.
Dengan mengikuti tips ini, Anda dapat berkontribusi dalam pembangunan masjid yang layak dan nyaman bagi umat Islam. Zakat mal yang dikelola dengan baik juga akan memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat sekitar masjid.
Tips-tips ini akan menjadi dasar dalam pembahasan bagian terakhir artikel, yang akan menyoroti peran penting zakat mal dalam pembangunan infrastruktur keagamaan dan sosial yang berkelanjutan.
Kesimpulan
Pembahasan tentang “zakat mal untuk pembangunan masjid” dalam artikel ini telah memberikan pemahaman yang komprehensif tentang kewajiban, ketentuan, dan manfaat zakat mal dalam pembangunan sarana ibadah umat Islam. Beberapa poin utama yang dapat disimpulkan adalah sebagai berikut:
- Zakat mal untuk pembangunan masjid merupakan kewajiban bagi setiap muslim yang memiliki harta berlebih, dengan nisab dan kadar zakat yang telah ditentukan.
- Dana zakat mal dapat digunakan untuk membangun dan merenovasi masjid, sehingga dapat menjadi tempat ibadah yang layak dan nyaman bagi umat Islam.
- Pengelolaan zakat mal untuk pembangunan masjid harus dilakukan secara transparan, akuntabel, dan tepat sasaran agar manfaatnya dapat dirasakan secara optimal.
Zakat mal untuk pembangunan masjid memiliki peran penting dalam menyediakan infrastruktur keagamaan dan sosial yang berkelanjutan. Masjid yang layak dan nyaman tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga pusat kegiatan keagamaan, sosial, dan ekonomi masyarakat. Dengan berpartisipasi aktif dalam zakat mal untuk pembangunan masjid, umat Islam dapat berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang kondusif bagi perkembangan spiritual, sosial, dan ekonomi masyarakat.