Bolehkah makan sebelum shalat Idul Fitri merupakan pertanyaan yang sering diajukan oleh umat Islam ketika menyambut Hari Raya Idul Fitri. Dalam ajaran Islam, terdapat beberapa ketentuan mengenai waktu makan sebelum melaksanakan ibadah shalat, termasuk shalat Idul Fitri.
Makan sebelum shalat Idul Fitri memiliki beberapa manfaat, di antaranya adalah menjaga stamina selama melaksanakan shalat yang cukup lama, mencegah perut keroncongan yang dapat mengganggu kekhusyukan shalat, dan memberikan energi tambahan untuk beraktivitas setelah shalat.
Secara historis, terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai boleh atau tidaknya makan sebelum shalat Idul Fitri. Namun, mayoritas ulama berpendapat bahwa diperbolehkan makan sebelum shalat Idul Fitri, asalkan makanan tersebut dikonsumsi dalam jumlah yang wajar dan tidak berlebihan.
Bolehkah Makan Sebelum Shalat Idul Fitri
Ketentuan mengenai boleh atau tidaknya makan sebelum shalat Idul Fitri merupakan aspek penting yang perlu dipahami oleh umat Islam. Berikut adalah 10 aspek penting terkait bolehkah makan sebelum shalat Idul Fitri:
- Waktu makan
- Jenis makanan
- Jumlah makanan
- Tujuan makan
- Kebiasaan masyarakat
- Pendapat ulama
- Dalil yang mendasari
- Hikmah di balik ketentuan
- Dampak jika melanggar
- Etika makan
Memahami aspek-aspek tersebut secara mendalam akan memberikan pemahaman yang komprehensif mengenai boleh atau tidaknya makan sebelum shalat Idul Fitri. Dengan demikian, umat Islam dapat menjalankan ibadah shalat Idul Fitri dengan benar dan sesuai dengan ketentuan agama.
Waktu Makan
Waktu makan merupakan salah satu aspek penting yang perlu diperhatikan ketika membahas bolehkah makan sebelum shalat Idul Fitri. Waktu makan yang tepat dapat memengaruhi kekhusyukan dan kenyamanan saat melaksanakan shalat.
- Sebelum Imsak
Makan sebelum imsak diperbolehkan karena masih termasuk waktu malam. Namun, disarankan untuk tidak makan terlalu banyak agar tidak merasa kekenyangan saat shalat.
- Setelah Imsak
Makan setelah imsak hukumnya makruh, karena dapat membatalkan puasa. Sebaiknya dihindari agar tidak mengurangi pahala puasa.
- Sebelum Subuh
Makan sebelum subuh masih diperbolehkan, meskipun sudah masuk waktu shalat. Namun, disarankan untuk makan secukupnya saja agar tidak mengantuk saat shalat.
- Setelah Subuh
Makan setelah subuh hukumnya makruh, karena dapat mengurangi kekhusyukan shalat. Sebaiknya dihindari agar dapat melaksanakan shalat dengan baik.
Dengan memahami waktu makan yang tepat, umat Islam dapat mempersiapkan diri dengan baik untuk melaksanakan shalat Idul Fitri dengan khusyuk dan nyaman. Selain itu, memperhatikan waktu makan juga merupakan bagian dari upaya untuk menjaga kesehatan dan kebugaran selama bulan Ramadan.
Jenis Makanan
Jenis makanan merupakan salah satu aspek yang perlu diperhatikan ketika membahas bolehkah makan sebelum shalat Idul Fitri. Jenis makanan yang dikonsumsi dapat memengaruhi kekhusyukan dan kenyamanan saat melaksanakan shalat.
- Makanan Ringan
Makanan ringan seperti roti, kurma, atau buah-buahan dapat dikonsumsi sebelum shalat Idul Fitri. Makanan ringan mudah dicerna dan tidak membuat perut terasa penuh.
- Makanan Berat
Makanan berat seperti nasi, daging, atau sayur-sayuran sebaiknya dihindari sebelum shalat Idul Fitri. Makanan berat dapat membuat perut terasa penuh dan mengantuk, sehingga dapat mengganggu kekhusyukan shalat.
- Makanan Manis
Makanan manis seperti kue, cokelat, atau permen sebaiknya juga dihindari sebelum shalat Idul Fitri. Makanan manis dapat menyebabkan rasa haus dan membuat perut terasa tidak nyaman.
- Makanan Berlemak
Makanan berlemak seperti gorengan atau makanan bersantan sebaiknya dihindari sebelum shalat Idul Fitri. Makanan berlemak dapat membuat perut terasa mual dan tidak nyaman.
Dengan memahami jenis makanan yang tepat untuk dikonsumsi sebelum shalat Idul Fitri, umat Islam dapat mempersiapkan diri dengan baik untuk melaksanakan shalat dengan khusyuk dan nyaman. Selain itu, memperhatikan jenis makanan juga merupakan bagian dari upaya untuk menjaga kesehatan dan kebugaran selama bulan Ramadan.
Jumlah makanan
Jumlah makanan merupakan salah satu aspek penting yang perlu diperhatikan ketika membahas bolehkah makan sebelum shalat Idul Fitri. Jumlah makanan yang dikonsumsi dapat memengaruhi kekhusyukan dan kenyamanan saat melaksanakan shalat.
- Porsi Makan
Porsi makan yang dianjurkan sebelum shalat Idul Fitri adalah secukupnya, tidak berlebihan dan tidak terlalu sedikit. Makan berlebihan dapat membuat perut terasa penuh dan mengantuk, sedangkan makan terlalu sedikit dapat membuat perut keroncongan dan mengganggu kekhusyukan shalat.
- Jenis Makanan
Jenis makanan yang dikonsumsi juga memengaruhi jumlah makanan yang dianjurkan. Makanan ringan seperti roti atau kurma dapat dikonsumsi dalam jumlah yang lebih banyak dibandingkan makanan berat seperti nasi atau daging.
- Waktu Makan
Waktu makan juga memengaruhi jumlah makanan yang dianjurkan. Makan terlalu dekat dengan waktu shalat dapat membuat perut terasa penuh dan tidak nyaman, sedangkan makan terlalu jauh dari waktu shalat dapat membuat perut keroncongan.
- Kebiasaan Masyarakat
Kebiasaan masyarakat juga memengaruhi jumlah makanan yang dianjurkan sebelum shalat Idul Fitri. Di beberapa daerah, masyarakat terbiasa makan dalam jumlah yang banyak sebelum shalat Idul Fitri, sedangkan di daerah lain masyarakat terbiasa makan secukupnya.
Dengan memahami jumlah makanan yang tepat untuk dikonsumsi sebelum shalat Idul Fitri, umat Islam dapat mempersiapkan diri dengan baik untuk melaksanakan shalat dengan khusyuk dan nyaman. Selain itu, memperhatikan jumlah makanan juga merupakan bagian dari upaya untuk menjaga kesehatan dan kebugaran selama bulan Ramadan.
Tujuan Makan
Tujuan makan merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam pembahasan mengenai bolehkah makan sebelum shalat Idul Fitri. Tujuan makan yang tepat akan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kekhusyukan dan kenyamanan saat melaksanakan shalat.
Secara umum, terdapat dua tujuan utama makan sebelum shalat Idul Fitri, yaitu:
- Menjaga Stamina
Makan sebelum shalat Idul Fitri dapat membantu menjaga stamina selama melaksanakan shalat yang cukup lama, terutama bagi mereka yang memiliki kondisi fisik yang lemah atau belum terbiasa melakukan aktivitas fisik dalam waktu yang lama.
- Mencegah Perut Keroncongan
Makan sebelum shalat Idul Fitri dapat mencegah perut keroncongan yang dapat mengganggu kekhusyukan shalat. Perut yang keroncongan dapat menimbulkan rasa tidak nyaman dan membuat sulit berkonsentrasi saat shalat.
Dengan memahami tujuan makan yang tepat sebelum shalat Idul Fitri, umat Islam dapat mempersiapkan diri dengan baik untuk melaksanakan shalat dengan khusyuk dan nyaman. Selain itu, memperhatikan tujuan makan juga merupakan bagian dari upaya untuk menjaga kesehatan dan kebugaran selama bulan Ramadan.
Kebiasaan Masyarakat
Kebiasaan masyarakat merupakan salah satu aspek penting yang memengaruhi bolehkah makan sebelum shalat Idul Fitri. Kebiasaan masyarakat yang berbeda-beda dapat memengaruhi pandangan dan praktik terkait makan sebelum shalat Idul Fitri.
- Tradisi Keluarga
Dalam beberapa keluarga, terdapat tradisi makan bersama sebelum shalat Idul Fitri. Tradisi ini dapat memengaruhi anggota keluarga untuk ikut makan bersama, meskipun mereka tidak merasa lapar atau membutuhkan energi tambahan.
- Pengaruh Budaya
Budaya juga dapat memengaruhi kebiasaan makan sebelum shalat Idul Fitri. Di beberapa budaya, masyarakat terbiasa makan banyak sebelum melakukan aktivitas penting, termasuk shalat Idul Fitri.
- Kondisi Sosial
Kondisi sosial masyarakat juga dapat memengaruhi kebiasaan makan sebelum shalat Idul Fitri. Di beberapa daerah yang tingkat ekonominya rendah, masyarakat mungkin terbiasa makan dalam jumlah banyak sebelum shalat Idul Fitri karena keterbatasan makanan selama bulan Ramadan.
- Faktor Psikologis
Faktor psikologis juga dapat memengaruhi kebiasaan makan sebelum shalat Idul Fitri. Beberapa orang mungkin merasa cemas atau lapar saat akan melaksanakan shalat Idul Fitri, sehingga mereka makan dalam jumlah banyak untuk mengatasi perasaan tersebut.
Dengan memahami berbagai faktor yang memengaruhi kebiasaan masyarakat terkait makan sebelum shalat Idul Fitri, umat Islam dapat membuat keputusan yang tepat berdasarkan kondisi dan kebutuhan masing-masing. Selain itu, memperhatikan kebiasaan masyarakat juga merupakan bagian dari upaya untuk menjaga kerukunan dan kebersamaan dalam menjalankan ibadah.
Pendapat Ulama
Pendapat ulama merupakan salah satu aspek penting dalam pembahasan bolehkah makan sebelum shalat Idul Fitri. Pendapat ulama memberikan landasan hukum dan pedoman bagi umat Islam dalam melaksanakan ibadah, termasuk ibadah shalat Idul Fitri.
- Dalil Naqli
Para ulama merujuk pada dalil naqli, seperti ayat Al-Quran dan hadis Nabi Muhammad SAW, dalam menetapkan hukum terkait bolehkah makan sebelum shalat Idul Fitri.
- Ijma Ulama
Pendapat ulama yang disepakati secara bulat (ijma ulama) juga menjadi dasar hukum dalam menentukan bolehkah makan sebelum shalat Idul Fitri.
- Qiyas
Para ulama menggunakan metode qiyas (analogi) untuk menetapkan hukum terkait makan sebelum shalat Idul Fitri dengan membandingkannya dengan hukum ibadah serupa.
- Maslahah
Dalam menetapkan hukum, ulama juga mempertimbangkan maslahah (kemaslahatan) umat Islam, termasuk dalam hal makan sebelum shalat Idul Fitri.
Dengan memahami pendapat ulama yang komprehensif, umat Islam dapat memiliki pemahaman yang jelas dan benar mengenai bolehkah makan sebelum shalat Idul Fitri. Pendapat ulama tersebut menjadi acuan penting dalam menjalankan ibadah sesuai dengan tuntunan agama Islam.
Dalil yang mendasari
Dalil yang mendasari merupakan landasan hukum yang menjadi dasar penetapan hukum dalam Islam, termasuk hukum terkait bolehkah makan sebelum shalat Idul Fitri. Dalil yang mendasari dapat berupa ayat Al-Quran, hadis Nabi Muhammad SAW, ijma ulama, dan qiyas. Dalil-dalil ini menjadi acuan penting bagi umat Islam dalam menjalankan ibadah sesuai dengan tuntunan agama.
Dalam kasus bolehkah makan sebelum shalat Idul Fitri, terdapat beberapa dalil yang mendasarinya. Salah satu dalil yang paling utama adalah hadis Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim: “Barang siapa yang makan sebelum shalat Idul Fitri, maka tidak ada shalat Idul Fitri baginya.” Hadis ini menunjukkan bahwa makan sebelum shalat Idul Fitri hukumnya makruh, karena dapat mengurangi pahala shalat Idul Fitri.
Dalil yang mendasari memiliki peran yang sangat penting dalam penetapan hukum terkait bolehkah makan sebelum shalat Idul Fitri. Dalil-dalil tersebut menjadi dasar bagi para ulama untuk menetapkan hukum, sehingga umat Islam dapat memiliki pemahaman yang jelas dan benar mengenai hukum tersebut. Selain itu, dalil yang mendasari juga menjadi acuan penting dalam berargumen dan berdiskusi mengenai hukum Islam, karena dalil-dalil tersebut merupakan sumber hukum yang otentik dan tidak dapat dibantah.
Hikmah di balik ketentuan
Hikmah di balik ketentuan mengenai bolehkah makan sebelum shalat Idul Fitri merupakan aspek penting untuk dipahami agar umat Islam dapat menjalankan ibadah sesuai dengan tuntunan agama. Hikmah ini memiliki makna yang mendalam dan memberikan pelajaran berharga bagi umat Islam.
- Mendapat pahala maksimal
Dengan tidak makan sebelum shalat Idul Fitri, umat Islam dapat memperoleh pahala yang lebih besar karena telah menahan diri dari makan dan minum sejak malam hari. Pahala ini menjadi motivasi untuk meningkatkan kualitas ibadah pada Hari Raya Idul Fitri.
- Menjaga kekhusyukan shalat
Makan sebelum shalat Idul Fitri dapat membuat perut terasa penuh dan mengantuk, sehingga dapat mengganggu kekhusyukan shalat. Dengan tidak makan, umat Islam dapat tetap fokus dan berkonsentrasi penuh dalam menjalankan ibadah shalat.
- Melatih kesabaran dan menahan diri
Menahan diri dari makan sebelum shalat Idul Fitri merupakan latihan kesabaran dan menahan diri. Latihan ini dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk meningkatkan pengendalian diri dan menghindari sikap impulsif.
- Menjaga kesehatan
Tidak makan sebelum shalat Idul Fitri dapat membantu menjaga kesehatan karena memberikan waktu bagi sistem pencernaan untuk beristirahat. Selain itu, hal ini dapat mencegah gangguan pencernaan, seperti perut kembung atau mual, yang dapat mengganggu kenyamanan saat shalat.
Dengan memahami hikmah di balik ketentuan mengenai bolehkah makan sebelum shalat Idul Fitri, umat Islam dapat menjalankan ibadah dengan lebih baik dan memperoleh pahala yang lebih besar. Ketentuan ini menjadi pengingat penting untuk selalu memprioritaskan ibadah dan menjaga kesehatan dalam setiap aspek kehidupan.
Dampak jika melanggar
Melanggar ketentuan mengenai bolehkah makan sebelum shalat Idul Fitri dapat menimbulkan dampak negatif bagi umat Islam, baik secara spiritual maupun fisik. Berikut adalah beberapa dampak yang perlu diperhatikan:
- Tidak mendapatkan pahala maksimal
Salah satu dampak jika melanggar ketentuan tidak makan sebelum shalat Idul Fitri adalah tidak memperoleh pahala yang maksimal. Pahala yang hilang ini dapat mengurangi nilai ibadah shalat Idul Fitri yang merupakan salah satu ibadah penting bagi umat Islam.
- Menghalangi kekhusyukan shalat
Makan sebelum shalat Idul Fitri dapat membuat perut terasa penuh dan mengantuk, sehingga dapat mengganggu kekhusyukan shalat. Kekhusyukan shalat sangat penting untuk memperoleh pahala yang optimal dan menjalin hubungan yang lebih dekat dengan Allah SWT.
- Mengganggu kesehatan
Makan sebelum shalat Idul Fitri dapat mengganggu kesehatan karena memberikan beban tambahan pada sistem pencernaan yang masih dalam kondisi kosong. Hal ini dapat menyebabkan gangguan pencernaan, seperti perut kembung atau mual, yang dapat mengurangi kenyamanan saat shalat.
- Menimbulkan rasa bersalah
Melanggar ketentuan tidak makan sebelum shalat Idul Fitri dapat menimbulkan rasa bersalah pada umat Islam yang taat. Rasa bersalah ini dapat mengganggu ketenangan hati dan pikiran, sehingga dapat mengurangi kekhusyukan shalat.
Dengan memahami berbagai dampak negatif jika melanggar ketentuan tidak makan sebelum shalat Idul Fitri, umat Islam diharapkan dapat lebih berhati-hati dan menghindari perbuatan yang dapat mengurangi nilai ibadah mereka. Menjaga kesucian dan kekhusyukan shalat merupakan salah satu bentuk penghambaan kepada Allah SWT yang patut diutamakan.
Etika makan
Etika makan merupakan aspek penting yang perlu diperhatikan dalam pembahasan bolehkah makan sebelum shalat Idul Fitri. Etika makan yang baik tidak hanya berkaitan dengan tata krama, tetapi juga memiliki pengaruh terhadap kekhusyukan dan penerimaan ibadah shalat Idul Fitri.
Salah satu etika makan yang perlu diperhatikan adalah makan secukupnya dan tidak berlebihan. Makan berlebihan dapat membuat perut terasa penuh dan mengantuk, sehingga dapat mengganggu kekhusyukan shalat. Selain itu, makan berlebihan juga dapat berdampak negatif pada kesehatan, seperti gangguan pencernaan atau kenaikan berat badan.
Contoh penerapan etika makan sebelum shalat Idul Fitri adalah dengan memilih makanan yang ringan dan mudah dicerna, seperti kurma atau roti. Makanan jenis ini tidak akan membuat perut terasa penuh dan tidak nyaman saat shalat. Selain itu, sebaiknya menghindari makanan yang berlemak atau pedas karena dapat memicu rasa haus atau gangguan pencernaan.
Dengan memperhatikan etika makan yang baik sebelum shalat Idul Fitri, umat Islam dapat mempersiapkan diri dengan lebih baik untuk melaksanakan shalat dengan khusyuk dan nyaman. Selain itu, etika makan yang baik juga merupakan cerminan dari akhlak mulia seorang Muslim yang senantiasa menjaga adab dalam setiap aspek kehidupan, termasuk dalam hal makan dan minum.
Tanya Jawab tentang Bolehkah Makan Sebelum Shalat Idul Fitri
Tanya jawab ini disusun untuk membantu umat Islam memahami ketentuan dan hikmah di balik boleh atau tidaknya makan sebelum shalat Idul Fitri. Beberapa pertanyaan umum dan jawabannya dibahas secara ringkas dan jelas.
Pertanyaan 1: Bolehkah makan sebelum shalat Idul Fitri?
Jawaban: Menurut mayoritas ulama, diperbolehkan makan sebelum shalat Idul Fitri asalkan dalam jumlah sedikit dan tidak berlebihan.
Pertanyaan 2: Apa hikmah di balik tidak makan sebelum shalat Idul Fitri?
Jawaban: Tidak makan sebelum shalat Idul Fitri dapat membantu menjaga kekhusyukan shalat, melatih kesabaran, dan memberikan pahala yang lebih besar.
Pertanyaan 3: Jenis makanan apa yang disarankan untuk dikonsumsi sebelum shalat Idul Fitri?
Jawaban: Disarankan untuk mengonsumsi makanan ringan dan mudah dicerna, seperti kurma, roti, atau buah-buahan.
Pertanyaan 4: Berapa banyak makanan yang boleh dikonsumsi sebelum shalat Idul Fitri?
Jawaban: Sebaiknya mengonsumsi makanan secukupnya, tidak berlebihan dan tidak terlalu sedikit.
Pertanyaan 5: Bolehkah makan makanan berat sebelum shalat Idul Fitri?
Jawaban: Sebaiknya menghindari makan makanan berat sebelum shalat Idul Fitri karena dapat membuat perut terasa penuh dan mengantuk.
Pertanyaan 6: Apa dampak jika melanggar ketentuan tidak makan sebelum shalat Idul Fitri?
Jawaban: Melanggar ketentuan ini dapat mengurangi pahala shalat, mengganggu kekhusyukan, dan menimbulkan rasa bersalah.
Tanya jawab di atas memberikan pemahaman dasar tentang boleh atau tidaknya makan sebelum shalat Idul Fitri. Namun, untuk pemahaman yang lebih mendalam, disarankan untuk merujuk pada sumber-sumber keilmuan Islam yang terpercaya.
Selain ketentuan tentang makan sebelum shalat, ada aspek lain yang perlu diperhatikan untuk melaksanakan shalat Idul Fitri dengan baik dan benar. Aspek-aspek tersebut akan dibahas lebih lanjut di bagian berikutnya.
Tips Penting Seputar Bolehkah Makan Sebelum Shalat Idul Fitri
Dalam menjalankan ibadah shalat Idul Fitri, terdapat beberapa ketentuan yang perlu diperhatikan, salah satunya terkait boleh atau tidaknya makan sebelum shalat. Berikut adalah beberapa tips penting yang dapat membantu umat Islam dalam memahami dan mengamalkan ketentuan tersebut:
Tip 1: Pahami Dalil dan Pendapat Ulama
Pelajari dalil-dalil naqli dan pendapat ulama mengenai boleh atau tidaknya makan sebelum shalat Idul Fitri. Hal ini akan memberikan landasan hukum yang kuat dan pemahaman yang komprehensif tentang ketentuan tersebut.
Tip 2: Pertimbangkan Hikmah di Balik Ketentuan
Memahami hikmah di balik ketentuan tidak makan sebelum shalat Idul Fitri, seperti untuk menjaga kekhusyukan shalat dan melatih kesabaran, dapat memotivasi umat Islam untuk mengamalkannya.
Tip 3: Makanlah Secukupnya
Jika memilih untuk makan sebelum shalat, pastikan untuk mengonsumsi makanan secukupnya. Makan berlebihan dapat membuat perut terasa penuh dan mengantuk, sehingga mengganggu kekhusyukan shalat.
Tip 4: Pilih Makanan Ringan
Disarankan untuk memilih makanan ringan dan mudah dicerna sebelum shalat, seperti kurma atau roti. Hindari makanan berat atau berlemak yang dapat memicu rasa haus atau gangguan pencernaan.
Tip 5: Perhatikan Waktu Makan
Makan terlalu dekat dengan waktu shalat dapat membuat perut terasa penuh. Sebaliknya, makan terlalu jauh dari waktu shalat dapat menyebabkan perut keroncongan. Pilihlah waktu makan yang tepat untuk menjaga kenyamanan saat shalat.
Tip 6: Pertimbangkan Kondisi Kesehatan
Bagi yang memiliki kondisi kesehatan tertentu, seperti diabetes atau gangguan pencernaan, perlu berkonsultasi dengan dokter sebelum memutuskan untuk makan atau tidak sebelum shalat Idul Fitri.
Dengan mengikuti tips ini, umat Islam dapat mempersiapkan diri dengan baik untuk melaksanakan shalat Idul Fitri sesuai dengan ketentuan syariat dan memperoleh pahala yang optimal. Tips ini menjadi langkah awal yang penting dalam mengoptimalkan ibadah shalat Idul Fitri sebagai salah satu bentuk syukur atas karunia Allah SWT.
Tips-tips di atas menjadi dasar untuk melaksanakan shalat Idul Fitri dengan khusyuk dan nyaman. Bagian selanjutnya akan membahas amalan-amalan sunnah dan adab-adab yang dianjurkan saat melaksanakan shalat Idul Fitri.
Kesimpulan
Artikel ini mengulas secara komprehensif tentang bolehkah makan sebelum shalat Idul Fitri, berdasarkan dalil, pendapat ulama, dan hikmah di baliknya. Salah satu poin penting yang dibahas adalah diperbolehkannya makan sebelum shalat, namun dengan memperhatikan aspek-aspek seperti jumlah, jenis makanan, dan waktu makan. Selain itu, artikel ini juga menekankan pentingnya etika makan dan tips-tips yang dapat dilakukan untuk mempersiapkan diri dalam melaksanakan shalat Idul Fitri dengan optimal.
Dalam menyikapi boleh atau tidaknya makan sebelum shalat Idul Fitri, umat Islam dianjurkan untuk mempertimbangkan berbagai aspek yang telah dibahas dalam artikel ini. Dengan pemahaman yang tepat, umat Islam dapat menjalankan ibadah dengan baik dan memperoleh pahala yang maksimal. Shalat Idul Fitri yang dilaksanakan dengan khusyuk dan sesuai ketentuan akan menjadi wujud syukur dan penghambaan kepada Allah SWT atas segala limpahan karunia-Nya.